Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

OLEH :

IGNASIUS TAMO AMA (2018520007)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TRIBHUWANATUNGGADEWI MALANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji tuhan kami panjatkan ke handirat Tuhan Yang Maha Esa,karena telah melimpahkan
rahmat –Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman – teman yang telah berkonstribusi dengan memberikan
ide – idenya sehingga ,makalah ini bisa di susun dengan baik dan rapi.
kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari
itu, kami memahami makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan
kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik
lagi.
Sejarah Dan Pengembangan Mixer Beton

Concrete mixer pertama kali muncul dalam bentuk self-falling concrete mixer. Dengan persyaratan
beton yang terus meningkat, mixer beton wajib terbentuk. Mixer beton wajib dapat dikelompokkan
menjadi tipe poros vertikal dan tipe poros horizontal. Dua jenis mixer beton hampir menempati pasar
dalam negeri.
Mixer beton yang jatuh sendiri bisa berasal dari abad ke-20 dan mixer beton drum yang digerakkan
oleh mesin uap telah mulai muncul. Dalam 50 tahun ke depan, pengosongan balik dan pengangkatan
secara terbalik dari mixer beton kerucut ganda dan mixer drum beton lahir berturut-turut. Pada saat
yang sama, pencampur beton jatuh sendiri telah mendapatkan perkembangan yang cukup besar.

Setelah naik mixer beton wajib di awal tahun 1950an, mixer beton wajib dikembangkan dan
dipromosikan dengan cepat. The vertical shaft disk wajib mixer beton adalah yang pertama keluar. Ini
terdiri dari mixer beton turbo-prop dan mixer beton planet. Setelah tahun 1970an, dengan penerapan
agregat ringan, groove shaft horizontal shaft wajib mixer yang juga horizontal shaft mixer beton
muncul. Hal ini dapat dibagi menjadi dua jenis: poros tunggal dan poros kembar, yang memiliki fitur
campuran pencampuran diri dan pencampuran wajib.
Mixer beton wajib dikembangkan dengan sukses di awal tahun 1980an. Tapi berkembang dengan
cepat dan telah jauh melampaui banyak model lain dalam spesifikasi produk dan kuantitas
produk. Mixer adalah inti dari mixer beton wajib dan sangat terkait dengan kualitas pencampuran,
efisiensi produksi dan biaya pemakaian dan perawatan. Ini terdiri dari drum alur melingkar ganda
yang ditempatkan secara horizontal, dua poros pencampuran yang berputar ke arah yang berlawanan
dan bilah pencampur.
Menurut asosiasi aditif beton statistik asosiasi bahan bangunan China, total produksi aditif beton
adalah 7.2252 juta ton di China pada tahun 2009, 4.8468 ton di antaranya adalah peredam air.

CONCRETE MIXER
Percobaan ini dilakukan untuk mendapatkan campuran beton yang homogen.
2. Landasan Teori
Campuran beton yang homogen perlu dilakukan percampuran terhadap bahan-bahan adukan beton.
Hal ini sangat penting dalam pembuatan beton, agar campuran beton yang didapatkan homogen serta
dapat menghasilkan beton dengan mutu yang baik dan memiliki kuat tekan yang diinginkan sesuai
dengan pencernaan.
Concrete mixer adalah sebuah alat pengaduk yang digunakan untuk mengolah komponen-komponen
penyusun beton agar campuran beton segar lebih homogen dan merata. Hal ini dilakukan untuk
menghomogenkan antara semen, air dan agregat seperti pasir dan kerikil untuk membentuk beton.
Concrete mixer mempunyai drum yang berputar untuk mencampur komponen dengan baik.
Campuran yang dihasilkan tidak homogen, maka akan menyebabkan segregasi dan bleeding.
Segregasi adalah keadaan dimana air semen terpisah dari adukan. Bleeding adalah pengeluaran air
dari adukan beton yang disebabkan oleh pelepasan air dari pasta semen. Secara Umum Sebuah
Concrete mixer Merupakan alat yang menggabungkan semen secara agregat seperti pasir atau kerikil,
dan air untuk membentuk beton . Sebuah Concrete mixer menggunakan drum berputar untuk
mencampur komponen. Untuk volume yang lebih kecil biasa menggunakan mixer beton portabel
sehingga beton dapat dibuat di lokasi konstruksi.

Komponen utama dari concrete mixer yaitu mesin penggerak dan wadah pencampur. 

 Kapasitas Produksi Concrete mixer (mesin Molen)

Kapasitas produksi beton dengan concrete mixer tidak sebesar produksi beton dengan batching
plant. Kapasitas produksi concrete mixer sangat tergantung pada ukuran wadah pencampurnya
dan waktu yang digunakan untuk memasukkan bahan material campuran beton seperti semen
portland, agregat kasar atau kerikil, pasir, dan air.

Pada umumnya wadah pencampur memiliki kapasitas antara 0,3 m3 sampai dengan 0,8 m3. Itu
artinya campuran beton yang dihasilkan adalah 0,3 m3 sampai dengan 0,8 m3 untuk setiap kali
produksi. Jika kita asumsikan total waktu yang dibutuhkan untuk memuat material, mengaduk,
dan menuangkan campuran beton adalah 30 menit untuk satu kali produksi maka dapat
dikatakan kapasitas produksi concrete mixer perjamnya adalah kurang lebih 1 m3.

 Rumus Kapasitas Produksi Concrete mixer


kapasitas produksi concrete mixer dapat dihitung dengan rumus: (V x Fa x 60) / (1000 x Ts)
dimana:
V   = Kapasitas Alat (liter)
Fa  = Faktor Efisiensi Alat
Ts  = Waktu siklus = T1 + T2 + T3 + T4
T1 = Memuat (menit)
T2 = Mengaduk (menit)
T3 = Menuang (menit)
T4 = Tunggu, Dan lain-lain (menit)

 Contoh perhitungan Kapasitas Produksi Concrete mixer

Diketahui: V = 500 liter, Fa = 0,83, T1 = 8 menit, T2 = 4 menit, T3 = 2 menit, dan T4 = 3 Menit


maka:
Ts = T1 + T2 + T3 + T4 = 8+4+2+3 = 17 Menit
Kapasitas Produksi = (500 x 0,83 x 60) / (1000 x 17) = 1,465 m3

 kelebihan dan kekurangan concrete mixer

Setiap penggunaan alat pasti mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Begitu juga

dengan penggunaan concrete mixer. Keuntungan menggunakan concrete mixer adalah:

1. Biaya produksi relatif rendah


2. Mudah dioperasikan sehingga tidak memerlukan operator khusus
3. mudah dalam perawatan dan perbaikannya
4. campuran yang dihasilkan lebih homogen atau merata jika dibandingkan dengan campuran
yang dihasilkan dengan pencampuran manual. 
5. mudah dipindah pindah, sehingga dapat langsung ditempatkan dilokasi pekerjaan.

Sedangkan kekurangan concrete mixer adalah:

1. Tidak cocok untuk pekerjaan yang memerlukan beton dalam volume yang besar, karena
kapasitas produksinya yang kecil
2. Tidak cocok untuk campuran beton mutu tinggi
Fungsi Alat concrete mixer truck - Fungsi Alat
Fungsi Alat concrete mixer truck. Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi
suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan bergradasi,
semen, beton, dan aspal. Yang termasuk didalam alat ini adalah crusher dan concrete mixer truck.

Fungsi Alat Berat Concrete mixer - Fungsi Alat


Fungsi Alat Berat Concrete mixer. Alat berat ini ditemukan oleh Columbus, industrialis Amerika
Serikat Gebhardt Jaeger. Concrete mixer adalah Merupakan sebuah alat untuk memproduksi beton
ready mix, dengan volume yang kecil akan tetapi dari segi kualitas beton tetap seragam dan sesuai
proporsi material yang telah ditentukan dalam desain mix.

metode Kerja Concrete mixer


Pengisian bucket material secara berurutan, Semen, G1, G2, S sambil ditimbang, selesai penimbangan
bucket diangkat dengan hydraulic cylinder, kemudian takaran air dibuka atau mengisi drum mixer
yang sambil diputar pada 14 rpm. Selesai mengaduk sampai beton sempurna, drum mixer diputar
berlawanan arah dan beton siap pakai keluar dari sisi belakang drum.
Cara Pengoperasia

Berikut adalah beberapa tips operasi: 

1. Pastikan Anda mengenal mesin yang akan Anda operasikan dan bagaimana cara melakukan
sesuai denfan Prosedur. 

2. Ikuti prosedur ruang terbatas saat membersihkan dan bekerja di drum mixer, gerbong, tank
dan tempat lainnya dengan bahaya mekanis yang berpotensi serius, seperti bilah atau sisi
miring yang mungkin menjebak karyawan, atau bahaya atmosfir, seperti kekurangan oksigen. 

3. Pakailah peralatan perlindungan yang diperlukan saat Anda bekerja. 

4. Pastikan truk dan kendaraan lain dalam keadaan baik, termasuk sinyal peringatan cadangan
yang dapat didengar, sebelum mengoperasikannya. 

5. Hindari overloading kerekan, crane dan forklift.

Jenis dan Fungsi Concrete Mixer

Concrete Mixer atau Truck Mixer (Truk Molen) adalah truk pengaduk beton yang digunakan


untuk mengaduk beton dan mengangkutnya ke lokasi pengecoran. Mesin ini dapat berupa mesin
statis, semi mobile maupun full mobile (mixer truck).

Truk mixer atau biasa juga disebut dengan truk molen memiliki beragam jenis dengan fungsi
sama, yaitu mengangkut beton dari pabrik readymix ke lokasi kontruksi dengan menjaga
konsistensi beton agar tetap cair dan tidak mengeras dalam perjalanan. Truk jenis ini adalah alat
transportasi khusus untuk beton cor curah siap pakai (Ready mix concrete) yang dirancang untuk
mengangkut dari Batching Plant (Pabrik Olahan Beton) ke lokasi pengecoran. Biasanya truk ini
digunakan dalam sebuah proyek besar.
Cara Kerja Truk Mixer yaitu di dalam Truk Molen diisi dengan bahan Material kering dan air dan
proses pengadukan (pencampuran) bahan material tersebut terjadi selama perjalanan menuju lokasi
pengecoran. Untuk mempertahankan stabilitas kekentalan Beton Readymix yang berada di dalam
truk mixer ini melalui proses agitasi atau memutar drum (Tangki yang berada diatas truk mixer)
yang bagian dalam drum tersebut dilengkapi dengan spiral pisau satu arah rotasi putaran, sebagai
pengaduk material beton cor selama waktu transportasi ke lokasi pengecoran.
Truk Molen (Truck Mixer)

Jika Concrete Mixer pengangkut beton cor atau Truk Molen tersebut tidak bisa menjangkau area
pengecoran, beton cor dapat disalurkan melalui pipa pompa beton (concrete pump) yang dapat
diperpanjang beberapa meter (biasanya sepuluh meter atau lebih). Dengan mesin pompa beton ini
proses pemindahan beton cor ke area pengecoran menjadi lebih cepat dan tepat.
Truk Mixer Pengangkut Beton Cor atau Truk Molen umumnya tidak melakukan perjalanan lebih
dari 2 jam. Banyak kontraktor mengharuskan Truk mixer berada di lokasi pengecoran dalam waktu
90 menit setelah pemuatan Material yang dimaksudkan untuk menghindari beton cor di dalam truk
mengeras. Mayoritas Truk Mixer Pengangkut Beton Cor atau Truk Molen mempunyai kecepatan
jalan terbatas, yaitu antara 56 mil per jam (90 km / h).
Jenis Truk Mixer

1. Truck Mixer Mini (Truck Minimix concrete)


Teruk Mixer mini memiliki volume muat cor beton per satu kali jalan 3 m³. Tipe truk ini lebih
fleksibel untuk semua medan jalan, sempit ataupun menanjak.

2. Truck Mixer Standar (Readymix concrete)

Truck Mixer Standar digunakan untuk mengangkut beton cor dari Pabrik Beton (Batching Plant)
ke lokasi pengecoran dengan daya angkut per truknya untuk satu kali jalan 7 m³. Memuat lebih
banyak 4 m³ dari tipe Truk Mini. Kekurangan dari truk ini tidak bisa mengakses jalan sempit dan
menanjak.

Pada intinya, Truk Molen (Truck Mixer) adalah merupakan kendaraan yang digunakan untuk
mengangkut adukan beton ready mix dari tempat pencampuran beton kelokasi proyek dimana
selama dalam pengangkutan mixer terus berputar dengan kecepatan 8-12 putaran permenit agar
beton tetap homogen serta tidak mengeras.

Fungsi concrete mixer truck 

yaitu untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan.
Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan bergradasi, semen, beton, dan aspal. Yang termasuk
didalam alat ini adalah crusher dan concrete mixer truck. Alat yang dapat mencampur material-
material di atas juga dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti concrete batch plant
dan asphalt mixing plant.

Dalam pelaksanaan pekerjaan beton telah banyak digunakan mesin aduk beton atau”molen”,
dengan mesin ini hasil adukan akan tercampur lebih merata dan lebih sempurna. Selain hasil
adukan baik ternyata kecepatan aduk lebih meningkat dan biaya aduk lebih murah dibandingkan
dengan mengaduk dengan tenaga manusia.
bagian –bagian concrete mixer

bagian –bagian concrete mixer


Keterangan nomor gambar di atas :

1) Tabung Aduk : Tabung aduk berupa bejana berbentuk silinder dengan bagian bawah tertutup
dan lapisan atas berbentuk kerucut terpancung. Pada ujung atas kerucut terdapat lubang mulut
tabung aduk untuk memasukkan bahan-bahan susun adukan beton dan untuk menumpahkan
adukan beton setelah selesai dicampur. Di dalam tabung aduk terdapat daun-daun yang membantu
mencampur bahan-bahan susunannya.

2) Motor : Motor gerak yang ditempatkan pada kerangka mesin aduk berguna untuk
menggerakkan tabung aduk hingga tabung aduk dapat berputar.
3) Roda Molen : agar mudah memindahkan molen

4) Kerangka : Merupakan tubuh dari mesin yang dilengkapi dengan roda dan batang tarik mesin
hingga mesinnya dapat dengan mudah dipindah-pindahkan.

5) Roda Pembalik Tabung : Roda pembalik berguna untuk mengubah kedudukan tabung aduk
pada waktu diisi bahan-bahan susun dan ketika untuk menumpahkan hasil adukan.

6) Batang Tarik Mesin : untuk memudahkan memindahkan molen.

7) Kunci Roda Pembalik : Kunci ini berguna untuk mengunci roda pembalik tabung aduk agar
dapat dipindah ke tempat lain. Bila mesin ini tidak digunakan untuk menarik, batang dapat
dimasukkan ke dalamkerangka mesin, dan bila akan digunakan untuk menarik maka batang
dikeluarkan/dipanjangkan.

Menghitung Kebutuhan Penggunaan Molen (Concrete Mixer) Per Hari

Misalya diketahui:
kapasitas molen 0,25 m3,
waktu 1 x pengoperasian alat 5 menit, waktu kerja efekif 6 jam dan
volume beton 30 m3

Ditanya:
Berapa produksi kerja 1 molen/jam...?
Berapa produksi kerja 1 molen/hari...

Kebutuhan molen untuk pekerjaan...?

Jawab:
Produksi kerja 1 molen/jam:
((60 menit/ waktu pengoperasian alat) x kapasitas molen)
(60/5) x 0,25 =
12 x 0,25 = 3 m3/jam
Produksi kerja 1 molen/hari
(Molen x waktu kerja efektif)
3 x 6 = 18 m3/hari

Kebutuhan Molen untuk pekerjaan


Volume pengecoran / produksi molen perhari
30 / 18 = 1.7 dibulatkan 2 hari
Jadi, pengadukan volume beton 30 m3 dengan kapasitas molen 0,25 m3 diharapkan waktu 2 hari.
Peralatan
Peralatan-peralatan yang digunakan pada concrete mixer test adalah sebagai berikut:
1. Concrete mixer
2. Sekop
3. Talam persegi
4. Ember
5. Gelas ukur

Prosedur Percobaan
Prosedur percobaan yang akan dilakukan pada concrete mixer test adalah sebagai berikut:
1. Membersihkan bagian dalam concrete mixer.
2. Menghubungkan dengan aliran listrik lalu menghidupkan alat tersebut.
3. Memasukkan agregat kasar, agregat halus, dan semen yang telah ditimbang sesuai dengan
perencanaan, lalu memasukkan air sedikit demi sedikit.
4. Melakukan terus penambahan air sampai jumlah yang direncanakan sambil terus memutarnya.
5. Meletakkan talam di depan concrete mixer sedemikian rupa sehingga tumpahan beton dapat jatuh
ke dalam lubang.
6. Memperoleh campuran yang homogen, lalu membuka pengunci tuas pengungkit dan
menggulingkan corong concrete mixer, sehingga campuran beton yang ada di dalamnya tumpah ke
dalam talam, dan adukan siap digunakan.
7. Menumpahkan dan membersihkan bagian dalam concrete mixer dengan menggunakan air untuk
mencegah pengerasan beton.
Beberapa langkah untuk perawatan mesin concrete mixer adalah sebagai berikut:
1. Melumasi gigi-gigi penggerak dengan stempet.
2. Melindungi motor penggerak dari air.
3. Membersihkan bagian dalam concrete mixer dari sisa-sisa adukan beton.

Kesimpulan
Concrete mixer test merupakan percobaan untuk mendapatkan campuran beton yang homogen. Alat
yang digunakan dalam percobaan ini adalah concrete mixer. Memulai proses pencampuran beton,
harus memastikan bahwa alat concrete mixer dalam kondisi bersih. Campuran beton yang homogen
harus selalu diaduk karena sifat beton yang mudah mengeras.

Anda mungkin juga menyukai