Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ETIKA BERKENALAN

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah: Komunikasi dan Etiket

Dosen: Dra.Salliyanti,M.Hum.

Disusun Oleh :

1. Nita Purnama Sari (200710015)


2. Junita Laurentina (200710031)
3. Roza Querun Nisa (200710038)
4. Sonia Evaline Tobing (200710039)

KELOMPOK 4

PROGRAM STUDI BAHASA MANDARIN

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2021


KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan makalah kami yang
berjudul ETIKA BERKENALAN dengan tepat waktu. Terima kasih kami ucapkan
kepada Ibu Dra.Salliyanti,M.Hum yang telah membantu kami secara moral. Terima kasih
juga kami ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami
sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini.

Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna
baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan
agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga makalah ini bisa
menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan
peningkatan ilmu pengetahuan.

Medan, 19 Maret 2021

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………. i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………….. ii

BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………………………………………… 1

Latar Belakang ………………………………………………………………………… 1


Rumusan Masalah ………………………………………………………………………1
Tujuan Makalah ……………………………………………………………………….. 1

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………………. 2

Etiket Dalam Berkenalan ……………………………………………………………… 2

Teknik Memperkenalkan Seseorang …………………………………………………..3

Etiket dalam Perkenalan Masyarakat Tionghoa Campuran ………………………. 4

Etiket Bersalaman ……………………………………………………………………... .4

Etiket Bersalaman Saat Interview ……………………………………………5

BAB 111 PENUTUP …………………………………………………………………………..... 7

SIMPULAN ……………………………………………………………………………... 7

SARAN …………………………………………………………………………………7

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Setiap hari, kita tak lepas dari pergaulan sosial, hubungan pertemanan atau
persahabatan baru. Setiap kali kita memasuki atau berjumpa dengan orang-orang yang baru
kita temui, satu hal yang akan kita lakukan adalah berkenalan. Pertemuan pertama akan
melahirkan kesan tertentu pada masing-masing individu yang saling berkenalan. Itulah
yang selalu menjadi patokan utama kita dalam menilai seseorang.
Pada dasarnya dalam segala kegiatan kita sehari-hari tentu tidak terlepas dari yang
nama “Etika”. Salah satu nya dalam hal berkenalan. Etika merupakan cerminan
kepribadian seseorang. Melalui cara beretika ini lah seseorang dapat menilai dan
mengetahui sifat dan ciri kepribadian dari orang lain. Beberapa dari kita yang merupakan
makhluk sosial merasa sepale terhadap etika dalam berkenalan. Oleh karena itu ,sangat
pentinglah bagi kelompok kami untuk membahas serta menyusun makalah mengenai
“Etika Perkenalan” dalam kehidupan sehari-hari.

2. Rumusan Masalah
2.1 Bagaimanakah etika yang sewajarnya dalam berkenalan baik memperkenalkan diri
ataupun memperkenalkan orang lain ?
2.2 Seperti apakah Etiket Bersalaman dengan Orang Tua di Daerah Sumatera Barat
2.3 Bagaimanakah etika dalam memperkenalkan diri saat interview ?
2.4 Bagaimanakah etiket dalam perkenalan masyarakat Tionghoa Campuran?

3. Tujuan Makalah
Tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah memecahkan rumusan masalah
dengan pembahasan yang kritis berdasarkan data-data yang telah kami peroleh. Tujuan
utama dalam menyusun makalah ini ialah menginformasikan, menganalisis, dan
membujuk dengan cara yang lugas dan memungkinkan pembaca untuk terlibat secara kritis
terhadap etika dalam perkenalan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Etiket Dalam Berkenalan

Berkenalan tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan sehari-hari. Membentuk sebuah


hubungan yang baru dengan orang lain merupakan hal yang memang seharusnya dilakukan oleh
setiap manusia, karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendirian, sehingga
perlu berinteraksi dan membentuk sebuah hubungan yang baik dengan sesama manusia lainnya.
Semua itu akan terjadi melalui proses perkenalan.
Perkenalan dapat menjadi hal yang menyenangkan bila hubungan lanjutannya adalah hal-
hal yang menyenangkan, tetapi dapat menjadi hal yang memalukan bila saat perkenalan pertama
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Ada dua cara perkenalan :
1. Seseorang diperkenalkan kepada seseorang, dalam hal ini ada pihak ketiga yang turut
terlibat.
2. Memperkenalkan dirinya sendiri kepada orang lain.
Dalam perkenalan perlu diperhatikan tiga hal berikut :
1. Laki-laki selalu yang diperkenalkan pada perempuan, hal ini dikarenakan dalam budaya
kita perempuan diutamakan dalam pergaulan, artinya perempuan biasanya didahulukan
daripada laki-laki. Jadi, saat memperkenalkan orang lain laki-lakilah yang diperkenalkan
kepada wanita.
2. Seseorang yang lebih muda diperk enalkan kepada orang yang lebih tua.
3. Bila orang dengan posisinya yang rendah maka ialah yang diperkenalkan kepada orang
yang posisinya lebih tinggi.
Tetapi posisi junior dan senior didalam hubungan sosial dapat berganti tempat. Bila laki-laki dan
perempuan sebaya maka yang junior adalah laki-laki. Lain halnya bila laki-laki dan perempuan
sebaya, tetapi status sosial laki-laki lebih tinggi maka yang junior adalah perempuan.

2
2.2 Teknik Memperkenalkan Seseorang

2.2.1 Memperkenalkan saudara/keluarga kita


Ketika kita memeperkenalkannya ucapkanlah nama dari saudara yang kita perkenalkan
dengan jelas dan sebutkan juga bagaimana hubungan persaudaraan itu.
Contoh : “Pak, perkenalkan ini Lusi keponakan saya”.

2.2.2 Tidak memerintah


Sebaiknya hindari ucapan dengan nada memerintah saat bekenalan. Karena akan
menimbulkan kesan yang tidak baik.

2.2.3 Mengenali atasan kita


Bila ingin memperkenalkan seseorang kepada sekelompok teman anda, dan anda menduga
ada diantara teman-teman anda yang tidak kenal dengan atasan yang ingin kita perkenalkan maka
anda harus menyebut nama serta posisinya. cukup diperkenalkan pada beberapa orang dalam
kelompok, karena kemudian mereka akan saling memperkenalkan diri.

2.2.4 Tuan rumah suatu acara


Tugas anda sebagai panitia atau tuan rumah suatu acara pertemuan adalah memperhaatikan
apakah tamu-tamu anda sudah saling kenal atau belum, jika belum saling mengenal maka
kewajiban anda untuk saling memperkenalkan mereka.

2.2.5 Pesta atau pertemuan besar


Apabila berada dalam sebuah acara dengan pengunjung yang cukup banyak, maka anda
tidak berkewajiban untuk berkenalan dengan semua orang, cukup berkenalan dengan orang-orang
disekitar anda saja.

2.2.6 Menyapa dalam bahasa inggris


Ketika kita berkenalan menggunakan bahasa inggris maka kalimatnya adalah “How do you
do?” maka jawaban yang tepat adalah menjawab dengan ucapan yang sama yaitu “How do you
do?”. Untuk berkenalan dengan orang yang sebaya “How do you do?” boleh diganti dengan “Hello”
dan jawabannya adalah “Hello”. Tidak ada salahnya bila kita meminta untuk mengulangi
perkenalannya bila nama yang diucapkannya tidak terdengar jelas oleh kita.

3
2.3 Etiket dalam Perkenalan Masyarakat Tionghoa Campuran

Masyarakat tionghoa merupakan masyarakat yang sangat pandai dalam bergaul karena
mereka memiliki darah pebisnis yang cukup handal. Perkenalan dalam masyarakat tionghoa
biasanya diawali pertemuan di tempat sosial seperti kantor, sekolah, dan tempat ibadah. Pada acara
pernikahan atau kematian biasanya orang yang lebih tua memberi tahu kepada orang-orang
disekitarnya bahwa yang turut hadir hanya saudara atau kerabat saja.

Dalam masyarakat tionghoa kita diajarkan cara dalam memanggil orang apakah dia apek,
aem, asim, aoeh, ai, khu kgu, khokho, atio ataupun cici koko. Kita sebagai anak muda yang baru
mengenalnya maka cukup menyebut nama dan panggilannya serta membungkukkan diri sebagai
untuk memberikan kesan sopan dan sebagai rasa hormat.

2.4 Etiket bersalaman

2.4.1 Bersalaman

Sebagai orang yang mempunyai etika, kita pasti pernah bersalaman dengan orang yang baru
kita kenal maupun yang sudah kita kenal. Bersalaman atau berjabat tangan sangat bermanfaat
untuk menciptakan suasana hangat dan akrab. Jabat tangan juga mempunyai sopan santun, seperti
berikut:

a. Ketika bersalaman jangan menyorongkan tangan dengan kaku seolah ikan beku, ini dianggap
tidak sopan. Cara yang benar adalah menyorongkan tangan menghadap ke kanan.

b. Bila anda tidak bisa menerima jabatan tangan seseorang karena ada sesuatu dan hal lain seperti,
kram akibat asam urat, luka, dalam keadaan berwudhu Anda bisa mengatakan hal yang
sesungguhnya agar lawan bicara anda paham dan maklum serta tidak menimbulkan
kecanggungan.

2.4.2 Berbagai cara Bersalaman

a. Orang Inggris bersalaman dengan cara menggenggam telapak tangan yang disodorkan.

Hal-hal yang harus dihindari ketika bersalaman:

° Mata tidak boleh berputar ke tempat lain ketika sedang berjabat tangan.

4
° Tidak boleh menekan tangan, dan tidak boleh menyorotkan signal nakal atau mengancam.

° Tidak boleh mengguncang-guncang tangan ke atas-bawah atau kiri-kanan.

b. Ada beberapa jenis bersalaman yang lazim di Indonesia

° Selesai bersalaman, telapak tangan diusapkan ke dada, yang disebut "salam usap dada"

° Bersalaman lalu menempelkan pipi kiri-kanan, ini disebut "salam tempel pipi"

° Bersalaman menyentuh jidat, disebut "salam cium tangan"

c. Salam di Asia Selatan, biasanya tangan kanan bersalaman dan tangan kiri mengusap-usap tangan
yang disalami.

2.4.3 Etiket Bersalaman dengan Orang Tua di Daerah Sumatera Barat

° Tidak boleh duduk jika yang menyalami adalah orang tua.

° Terlebih dahulu mempersilahkan orang tua untuk duduk, setelah itu bersalaman dengan
sikap bersujud.

° Menggenggam tangan dengan tegas dan tidak boleh dilemaskan.

° Jika yang kita salami adalah orang tua kita sendiri, sebaiknya mencium tangannya, pipi, atau
kenini setelah itu memeluk atau merangkul.

° Jika bersalaman dengan orang lain atau yang lebih tua dari kita, sikap tubuh harus tegap,
memberi senyuman lalu menjabat tangannya dan menempelkannya di pipi.

2.5 Etika Berkenalan saat Interview

Cara memperkenalkan diri saat interview juga tidak hanya sebatas dari cara merangkai
kalimat perkenalan diri, tapi juga cara mengungkapkan. Skill komunikasi juga dinilai
oleh recruiter. Ketika memperkenalkan diri, perhatikan dengan betul tutur kata serta gerak-gerik
tubuh. Jangan karena keasyikan bercerita, malah lupa dengan cara bersikap yang kemudian
membuat recruiter jadi ilfil dan malas melihatnya.

5
Sikap yang baik saat memperkenalkan diri yang adalah memperhatikan etika bicara. Yaitu
ungkapkan dengan santun. Pilihlah kata-kata yang sopan dan formal, hindari menggunakan kata
“gue” atau “aku” saat menceritakan tentang diri sendiri, tapi gunakan kata “saya”. Disarankan
untuk tidak menggunakan bahasa daerah, meskipun sama-sama berasal dari daerah yang sama,
kecuali jika recruiter yang meminta sendiri.

Selain dari etika bicara, recruiter juga menilai para calon pekerja dari cara
mengungkapkan. Maksudnya begini, ketika sedang memperkenalkan diri sendiri, ungkapkan
dengan santun dan antusias. Kontrol diri supaya tetap tampil profesional di hadapan recruiter
dengan tidak terlalu antusias hingga membuat recruiter jadi kurang nyaman. Ungkapkan
secukupnya saja, perkenalan diri yang ringkas tapi tidak terlalu singkat atau panjang akan lebih
disukai oleh recruiter.

6
BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN
Berkenalan adalah bersalaman,bergaul, bersahabat dan sebagainya agar saling mengenal.
Adapun etika dalam memperkenalkan diri merupakan cerminan dari kepribadian
seseorang.Melalui cara beretika inilah seseorang dapat menilai dan mengetahui sifat dan ciri
kepribadian dari orang lain. Dalam pembentukan etika ini banyak sekali tatacara ataupun aturan
dalam berkenalan , baik itu memperkenalkan seseorang kepada seseorang dan
memperkenalkan diri sendiri kepada orang lain. Apabila etika dalam percakaan atau
perkenalannya sangat baik maka sudah kita pastikan kepribadian yang dimilikinya juga baik
sebaliknya apabila percakapan atau perkenalan dalam artian sopan santun yang dimilikinya
kurang baik maka kepribadian yang dimiliknya pun juga tidak baik sejalan dengan aturan-
aturan yang berlaku.

B. SARAN
Sebagai seseorang yang beretika jika ingin memperkenalkan diri hendaknya lakukan
dengan kontak mata, ucapkan nama dengan jelas, jangan melakukan perkenalan di tempat yang
ramai atau menyesuaikan situasi dengan aturan-aturan yang berlaku.

7
DAFTAR PUSTAKA

Buku :
Redita,Salliyanti.2020.Komunikasi dan Etiket. Medan : Diktat

Internet:
https://id.quora.com/Bagaimana-cara-etika-berkenalan

https://slideplayer.info/slide/13009186/

https://www.caradaftar.id/cara-memperkenalkan-diri-saat-interview/

Anda mungkin juga menyukai