Anda di halaman 1dari 6

1.

3 Organisasi Profesi non-engineering (Non Teknik)


1.1 PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI)
Kode Etik :
a) Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia
pembangunan yang ber-Pancasila.
b) Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan
kebutuhan anak didik masing-masing.
c) Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang anak
didik, tetapi menghindari diri dari segala bentuk penyalahgunaan.
d) Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan
orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik.
e) Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar sekolahnya maupun
masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.
f) Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan
meningkatkan mutu profesinya.
g) Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan
lingkungan kerja maupun di dalam hubungan keseluruhan.
h) Guru secara bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu
organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdiannya.
i) Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijakan pemerintah dalam
bidang pendidikan.

1.2 IKATAN BIDAN INDONESIA (IBI)

Kode Etik :

1. Setiap bidan senantiasa menjujung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumapah


jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.
2. Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung ringgi harkat dan
martabat kemanusiaan yang utuh dan memlihara citra bidan.
3. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada. Peran, tugas,
dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan masyrakat.
4. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan kepentingan
kliery menghormati hak klien dan menghormati nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat.
5. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan kepentingan
klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas yang sama sesuai dengan kebutuhan
berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.
6. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan
pelaksanaan tugasnya, dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk meningkatkan
derajat kesehatannya secara optimal.

1.3 IKATAN DOKTER INDONESIA (IDI)

Kode Etik :

a) Pasal 1 Setiap dokter wajib menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan


sumpah dan atau janji dokter.
b) Pasal 2 Seorang dokter wajib selalu melakukan pengambilan keputusan profesional
secara independen,dan mempertahankan perilaku profesional dalam ukuran yang
tertinggi.
c) Pasal 3 Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh
dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian
profesi.
d) Pasal 4 Seorang dokter wajib menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat
memuji diri .
e) Pasal 5 Tiap perbuatan atau nasihat dokter yang mungkin melemahkan daya 3 tahan
psikis maupun sik, wajib memperoleh persetujuan pasien/ keluarganya dan hanya
diberikan untuk kepentingan dan kebaikan pasien tersebut.
f) Pasal 6 Setiap dokter wajib senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan atau
menerapkan setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji
kebenarannya dan terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.
g) Pasal 7 Seorang dokter waajib hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang
telah diperiksa sendiri kebenarannya.
h) Pasal 8 Seorang dokter wajib, dalam setiap praktik medisnya, memberikan
pelayanan secara kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya,disertai rasa
kasih sayang (compassion) dan penghormatan atas martabat manusia.
i) Pasal 9 Seorang dokter wajib bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan
sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya pada saat menangani pasien
dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang melakukan
penipuan atau penggelapan.
j) Pasal 10 Seorang dokter wajib menghormati hak-hak- pasien, teman sejawatnya,
dan tenaga kesehatan lainnya, serta wajib menjaga kepercayaan pasien.
k) Pasal 11 Setia pdokter wajibsenantiasamengingat kewajiban dirinya melindungi
hidup makhluk insani.
l) Pasal 12 Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter wajib memperhatikan
keseluruhan aspek pelayanan kesehatan (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif),
baik sik maupun psiko-sosial-kultural pasiennya serta berusaha menjadi pendidik dan
pengabdi sejati masyarakat. 4
m) Pasal 13 Setiap dokter dalam bekerjasama dengan para pejabat lintas sektoral di
bidang kesehatan, bidang lainnya dan masyarakat, wajib saling menghormati.

2. 3 Organisasi Profesi bidang engineering di luar bidang Teknik Sipil

2.1 BKSTI (BADAN KERJASAMA  PENYELENGGARA PENDIDIKAN TINGGI


TEKNIK INDUSTRI INDONESIA)

Kode Etik :

a) Dalam melaksanakan tugas yang melibatkan disiplin dan pengetahuan lain, Sarjana
Teknik akan senatiasa menghormati dan menghargai keterlibatan mereka, dan akan
selalu mendayagunakan disiplin Teknik Indutri lebih optimal dalam upaya mencapai
hasil terbaik.serta Sarjana Teknik Industri akan selalu mengerahkan segala kemampuan
dan pengalamannya untuk selalu berupaya mencapai hasil yang terbaik demi masyarakat
luas secara bertanggung jawab

2.2 BADAN KERJASAMA TEKNIK MESIN SELURUH INDONESIA (BKSTM)

Kode Etik :

a) Menerima tanggung jawab dalam pengambilan keputusan engineering yang taat


azas pada keamanan kesehatan dan kesejahteraan public dan segera menyatakan secara
terbuka factor-faktor yang dapat membahayakan public atau lingkungan.
b) Menghindari konflik interest atau yang terperkirakan sedapat mungkin dan
membukakanya pada para pihak yang terpengaruh ketika muncul.
c) Akan jujur dan realistis dalam menyatakan klaim atau perkiraan menurut data yang
tersedia.
d) Menolak sogokan dalam segala bentuknya.
e) Mengembangkan pemahaman teknologi, aplikasi yang sesuai dan kemungkinan
konsekuensinya
f) Menjaga dan mengembangkan kompetensi Teknis dan mengambil tugas teknologi
yang lain hanya bila memiliki kulaifikai melaulut pelatihan atau pengalaman ayau setelah
menyatakan secara terbuka keterbatasan relavansi kami.
g) Mencari menerima dan menawarkan kritik pekerjaan teknis mengakui dan
memperbaiki, keslahan dan mengharagai selayaknya kontribus orang lain.
h) Memberlakukan dengan adil semua orang tanpa bergantung pada factor faktor
seperti ras,agama jenis kelamin, keterbatasan fisik umur da nasal kebangsaan.
i) Berupaya menghindari kecelakaan pada orang lain,milik reputasi atau pekerjaan
dengan tindakan salah satu maksud jahat.
j) Membantu tekan sejawat dan rekan sekerja dalam pengembangan profesi mereka
dan mendukung mereka dalam mengikuti kode etik ini.
2.3 HIMPUNAN AHLI TEKNIK HIDRAULIK INDONESIA (HATHI)
Kode Etik :
a) Senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat.
b) Senantiasa bekerja sesuai dengan kompetensi.
c) Senantiasa menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung –jawabkan.
d) Senantiasa menghindari pertentangan kepentingan dalam tugas dan tanggung-jawab.
e) Senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan.
f) Senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat profesi
g) Senantiasa mengembangkan kemampuan profesi.

3. Organisasi Profesi bidang Teknik Sipil / Jasa Konstruksi


3.1 ASOSIASI MASYARAKAT BAJA INDONESIA (AMBI)
Kode Etik :
a) Tanggung jawab utama dari anggota AMBI terhadap masyarakat pengguna ialah
memberikan keahliaan dan keterampilan besi/ baja yang lengkap, teliti dan bertanggung
jawab tanpa menghiraukan keinginan-keinginan dan instruksi-instruksi masyarakat
pengguna yang sifatnya mengubah hasil-hasil perhitungan atau kajian besi/ baja yang
obyektif.
b) Hubungan antara anggota AMBI dan masyarakat pengguna bukanlah hubungan
antara prinsipal dan agen, mengingat akan tanggungjawab anggota AMBI yang lebih luas
lagi terhadap masyarakat dan pihak ketiga.
c) Anggota AMBI harus mempertanggungjawabkan setiap kegiatan kepada pihak
manapun, sedangkan laporan tentang perhitungan dan hasil penelitian serta kajian tentang
besi/ baja adalah hak milik masyarakat pengguna. OIeh karenanya anggota AMBI tidak
dapat menggunakan laporan ini sebagai referensi atas kemampuan pekerjaannya dan
tidak dapat mengumumkannya tanpa persetujuan dari masyarakat pengguna.
d) Apabila jasa anggota AMBI diperlukan dalam rangka suatu aktifitas penelitian,
anggota AMBI tidak akan menyembunyikan kenyataan-kenyataan, data dan pendapat-
pendapat dengan maksud agar bermanfaat bagi masyarakat pengguna.
e) Apabila ada dua pihak minta bantuan jasa anggota AMBI untuk melakukan
perhitungan, analisis, penelitian dan kajian bidang besi/ baja pada obyek yang sama,
anggota AMBI hanya diperkenankan menerima penugasan dari salah satu pihak saja,
kecuali kedua pihak menyetujui bahwa anggota AMBI bekerja untuk kedua belah pihak.
f) Bahwa hubungan penugasan dari penerimaan penugasan pekerjaan bidang besi/ baja
dituangkan dalam perjanjian secara tertulis dan jelas.
g) Anggota AMBI harus dapat memberikan penjelasan kepada masyarakat pengguna,
mengenai ruang lingkup pekerjaan yang akan dilakukan sesuai dengan tujuan masyarakat
pengguna.

3.2 IKATAN AHLI MANAJEMEN PROYEK INDONESIA  (IAMPI)

Kode Etik :

a) Penuh perhatian terhadap sesama(Caring for Others)


b) Jujur terhadap diri sendiri dan lingkungannya (Honesty),
c) Bertanggungjawab atas semua pikiran, ucapan dan tindakan yang dilakukannya
(Accountability),
d) Menepati janji (Promise Keeping),
e) Bekerja dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang baik dan sempurna (Pursuit of
Excellence),
f) Bersikap setia dan taat asas (Loyalty)
g) Bersikap adil (Fairness),
h) Mempunyai integritas dan komitmen terhadap tugas dan tanggung jawabnya
(Integrity and Commitment),
i) Dapat menghargai dan menerima pendapat orang lain (Respect for Others)
j) Bersikap, bertingkah laku dan bertindak sebagai warga Negara yang baik dengan
penuh tanggung jawab (Responsible Citizenship) atas semua akibat yang mungkin
terjadi.

3.3 IKATAN NASIONAL TENAGA AHLI KONSULTAN INDONESIA


(INTANKINDO)

Kode Etik :

Dalam memenuhi tugas-tugas profesionalnya, Konsultan akan :

a) Memegang teguh kepentingan akan keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan


publik.
b) Melaksanakan layanan hanya dalam bidang yang dikuasainya.
c) Mengeluarkan pernyataan umum hanya dengan cara obyektif dan benar.
d) Bertindak untuk setiap pemberi kerja atau klien sebagai agen yang setia dan
terpercaya.
e) Menghindarkan diri dari tindakan-tindakan yang menipu.
f) Memperlakukan dirinya secara terhormat, bertanggung jawab, beretika dan
mematuhi hukum untuk memperbaiki kehormatan, reputasi, dan manfaat profesinya
sebagai Konsultan.

Anda mungkin juga menyukai