S U M A T E R A K A L IM A N T A N
IR IA N J A Y A
J A V A
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DASAR HUKUM
UU NO 23 THN 2014
PENGATURAN PP 18/2017
1. Judul: Hak Keuangan dan Administratif Amanat Pasal 124 ayat (2) dan Pasal 178 ayat
Pimpinan dan Anggota DPRD (2) UU 23/2014
2. Diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Kedudukan Protokoler telah diatur dalam UU
tersendiri Nomor 9 Tahun 2010 ttg Keprotokolan
3
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Lanjutan…
5. Pengaturan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Amanat UU 40/2004 ttg SJSN, UU
Kematian (JKM) 24/2011 ttg BPJS, PP 18/2017
6. Pengaturan jaminan kesehatan melalui BPJS dan jaminan Amanat UU 40/2004 ttg SJSN, UU
pemeliharaan kesehatan berupa Medical Check Up. 24/2011 ttg BPJS.
4
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Lanjutan…
7. Dana Operasional (DO) Ketua DPRD dan Watua DPRD Disesuaikan dengan pengaturan Dana
dilaksanakan secara fleksibel dengan ketentuan: Operasional Menteri (DOM)
a.80% secara lumpsum;
b.20% untuk dukungan penunjang operasional lainnya
berdasarkan bukti pertanggungjawaban yang sah.
5
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Lanjutan…
6
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PP 24/2004 PP 18/2017
7
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PP 24/2004 PP 18/2017
I. UNSUR PENGHASILAN
Ketua DPRD = Gaji Pokok KDH
UANG Wakil DPRD = 80 % dari Representasi Ketua DPRD
1 REPRESENTASI Anggota DPRD = 75 % dari Representasi Ketua DPRD
Lanjutan ...
Catatan:
Tunjangan alat kelengkapan lain diberikan selama alat kelengkapan
terbentuk dan melaksanakan tugas
10
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
11
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
13
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
14
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
15
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Pimpinan atau Anggota DPRD yang diberhentikan dengan tidak hormat, tidak diberikan.
17
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
18
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
2. DANA OPERASIONAL
KETUA DPRD DAN PARA WAKIL KETUA DPRD
Representasi, antara lain menyampaikan berbagai informasi dan permasalahan yang ada di
masyarakat, melaksanakan dan mensosialisasikan keputusan DPRD kepada seluruh Anggota
DPRD.
Pelayanan, antara lain untuk pelayanan, keamanan dan transportasi guna mendukung kelancaran
tugas Ketua DPRD dan Wakil Ketua DPRD.
Kebutuhan lain, antara lain untuk mengikuti upacara kenegaraan, upacara peringatan hari jadi
daerah, pelantikan pejabat daerah, melakukan koordinasi dan konsultasi kepada kepala daerah,
musyawarah pimpinan daerah, dan tokoh-tokoh masyarakat, menjadi juru bicara DPRD dan
pemberian bantuan kepada masyarakat/kelompok masyarakat yang sifatnya insidental.
KEMAMPUAN KEUANGAN
DAERAH
20
Lanjutan
Dana Operasional
2. DANA OPERASIONAL KETUA DPRD DAN PARA WAKIL KETUA DPRD (Lanjutan...)
22
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Dana Operasional
23
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Lanjutan ...
KETENTUAN LAIN-LAIN
BELANJA
P D D GAJI TPP
A B A TUNJANGA
D H U N
26
Lanjutan ….
Contoh perhitungan kemampuan keuangan daerah sebagai berikut:
Pemerintah Provinsi X memiliki data yang bersumber dari Peraturan Gubernur X Tahun 2016 tentang Penjabaran
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2015, yaitu:
1) Realisasi Pendapatan Umum Pemerintah Provinsi X (Rp1.410Milyar)
2) Realisasi Belanja Pegawai ASN Pemerintah Provinsi X (Rp554Milyar)
Untuk menghitung KKD Pemerintah Provinsi X Tahun 2017, sebagai berikut:
28
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
●
empat trilyun lima ratus milyar rupiah
Sedang
●
Rp1.400.000.000.000,00 - Rp4.500.000.000.000,00
●
satu trilyun empat ratus milyar rupiah s.d empat trilyun lima
ratus milyar rupiah
●
satu trilyun empat ratus milyar rupiah
29
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
●
lima ratus lima puluh milyar rupiah
Sedang
●
Rp300.000.000.000,00 s.d Rp550.000.000.000,00
●
tiga ratus milyar rupiah s.d lima ratus lima puluh milyar
rupiah
●
tiga ratus milyar rupiah 30
Pasal 18 ayat (2) Peraturan Pemerintah
Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah menegaskan bahwa
Penganggaran untuk setiap pengeluaran
APBD harus didukung dengan dasar hukum
yang melandasinya
31
Penghasilan yang pajaknya dibebankan pada APBD
Tunjangan Kesejahteraan
jaminan
jaminan jaminan pakaian dinas
kecelakaan
kesehatan kematian dan atribut
kerja
33
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
34
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Lanjutan ….
Lanjutan ….
36
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Lanjutan ….
37
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Lanjutan ….
Lanjutan ….
39
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Lanjutan ….
40
Pepres 33 Tahun 2020
41
a. satuan biaya honorarium;
Khusus ketentuan mengenai standar biaya perjalanan dinas luar negeri bagi pemerintahan daerah
mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai standar biaya masukan yang
berlaku pada anggaran kementerian negara/ lembaga.
Ketentuan mengenai tata cara pelaksanaan perjalanan dinas dalam negeri dan luar negeri
bagi pemerintahan daerah diatur dengan Peraturan Menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan dalam negeri setelah berkoordinasi dengan menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang keuangan.
Standar Harga Satuan
Regional
Perencanaan Pelaksanaan
APBD APBD
menetapka
n
standar harga
efisiensi standar harga satuan biaya
satuan regional
memperhatika berpedoman
efektivitas n
honorarium
kepatutan
perjalanan dinas dalam negeri
kewajaran pertemuan di dalam dan di luar
kantor
rapat
Perjalanan dinas merupakan perjalanan ke luar tempat kedudukan yang dilakukan dalam wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk kepentingan pemerintahan daerah.
Perjalanan dinas adalah perjalanan dinas jabatan yang dilakukan oleh pejabat negara, pejabat daerah,
aparatur sipil negara, dan pihak lain.
SATUAN BIAYA UANG HARIAN PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI DAN UANG REPRESENTASI
Satuan biaya uang harian perjalanan dinas dalam negeri merupakan penggantian biaya keperluan sehari-hari pejabat
negara, pejabat daerah, aparatur sipil negara, dan pihak lain dalam menjalankan perintah perjalanan dinas di dalam
negeri lebih dari 8 (delapan) jam.
Penggantian biaya keperluan sehari-hari meliputi keperluan uang saku, keperluan transportasi lokal, dan keperluan
uang makan.
Perjalanan dinas di dalam negeri yang kurang dari 8 (delapan) jam hanya dapat diberikan uang transportasi lokal.
Uang harian pendidikan dan pelatihan diberikan dalam rangka menjalankan tugas untuk mengikuti kegiatan
pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan di dalam kota yang melebihi 8 (delapan) jam pelatihan atau
diselenggarakan di luar kota.