Anda di halaman 1dari 6

Cakupan Bidang Usaha Jasa Konstruksi

Bidang usaha jasa ini mencakup banyak bidang, seperti sipil, arsitektural, elektrikal, mekanikal, dan juga
tata lingkungan. Berikut ini adalah penjelasannya:

Bidang Pekerjaan Sipil

Penyedia jasa bidang pekerjaan sipil biasa disebut jasa konstruksi sipil. Beberapa contoh dari bidang
pekerjaan sipil yaitu pembuatan bangunan, jembatan, jalanan, pembangunan jalur kereta api, landasan
pesawat, , jalan bawah tanah, terowongan, pengendalian banjir dan saluran drainase, pelabuhan,
bendungan, jaringan pengairan atau prasarana sumber daya air, geoteknik, struktur bangunan gedung,
konstruksi pabrik dan tambang termasuk perawatannya, dan pekerjaan penghancuran bangunan
(demolition).

Bidang Arsitektural

Bidang arsitektural meliputi arsitektur bangunan berteknologi sederhana, menengah, tinggi, arsitektur
lansekap termasuk perawatannya, arsitektur dalam ruangan (interior).

Bidang Pekerjaan Elektrikal

Bidang Elektrikal meliputi instalasi pembangkit, instalasi listrik, jaringan transmisi dan distribusi, sinyal
dan telekomunikasi kereta api, telekomunikasi dan sarana bantu navigasi udara dan laut, bangunan
pemancar radio, jaringan telekomunikasi, instrumentasi, sentral telekomunikasi, penangkal petir,
termasuk perawatannya.

Bidang Pekerjaan Mekanikal

Bidang mekanikal meliputi instalasi tata udara/AC, instalasi industri, instalasi minyak/gas/geotermal,
isolasi termal dan suara, konstruksi lift dan eskalator, perpipaan, termasuk perawatannya.
Bidang Pekerjaan Tata Lingkungan

Bidang pekerjaan tata lingkungan meliputi penataan perkotaan/planologi, teknik lingkungan, analisa
dampak lingkungan, tata lingkungan lainnya, bangunan pengolahan air bersih dan pengolahan limbah,
pengembangan wilayah, perpipaan air bersih dan perpipaan limbah, termasuk perawatannya.

Berdasarkan fungsinya, LPJK Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional ini terdiri atas dua
tingkatan. LPJK Nasional bertugas untuk menyusun program kerja hingga melakukan pengembangan
jasa konstruksi berskala nasional, sementara itu untuk tingkat provinsi dilakukan oleh LPJK Provinsi.

Tugas LPJK untuk Pengembangan Jasa Konstruksi

Untuk menaungi banyaknya usaha jasa konstruksi yang bergerak di Indonesia, ada tugas-tugas pokok
LPJK yang harus diketahui yakni:

Demi berkembangnya usaha jasa konstruksi di tanah air, LPJK mendorong untuk melakukan penelitian
dan pengembangan di bidang terkait

ADVERTISEMENT

Agar semua tenaga yang bekerja memiliki kualifikasi yang dibutuhkan, LPJK juga bertugas
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan untuk masing-masing klasifikasi bidang usaha jasa
konstruksi

Untuk memastikan semua perusahaan yang bergerak di bidang usaha jasa konstruksi menjalankan
bisnisnya secara legal, LPJK melakukan registrasi dan mengeluarkan sertifikat izin terkait

Untuk memajukan usaha jasa konstruksi di Indonesia, LPJK mendorong serta meningkatkan peran
arbitrase, mediasi dan penilai jasa konstruksi untuk masuk dalam daftar anggota.
Agar tugas bisa dilakukan dengan baik dan misi dapat tercapai, LPJK di tingkat nasional dan provinsi
memiliki tugas berbeda-beda. Dengan bekerja fokus dan bersinergi, keberadaan LPJK diharapkan bisa
membantu berkembangnya usaha jasa konstruksi di tanah air.

Wewenang LPJK dalam Pengembangan Jasa Konstruksi

Demi berjalannya usaha jasa konstruksi yang maju dan kondusif, LPJK memiliki wewenang khusus baik di
tingkat nasional maupun provinsi. Adapun wewenang LPJK di tingkat nasional antara lain:

ADVERTISEMENT

Untuk mendata pelaksana usaha jasa konstruksi, LPJK membentuk unit Sertifikasi Badan Usaha dan
Tenaga Kerja Nasional

Memberikan izin operasional kepada perusahaan dan tenaga kerja

Agar usaha jasa konstruksi berjalan seimbang, LPJK harus menyetarakan sertifikat keahlian untuk
perusahaan dan pekerja asing di bidang terkait

Menentukan dengan jelas mengenai tanggung jawab masing-masing bidang keahlian secara jujur, patut
dan intelektual sesuai dengan dasar keilmuan

Jika ada unit usaha yang terdaftar ketahuan melakukan kesalahan, maka LPJK berwenang untuk
memberikan sanksi

Sedangkan LPJK tingkat provinsi berwenang untuk membentuk unit Sertifikasi Badan Usaha dan Tenaga
Kerja di tingkat provinsi. Selain itu, LPJK Provinsi juga berhak memberikan sanksi atas setiap pelanggaran
ketentuan yang dilakukan oleh penyedia jasa.

ADVERTISEMENT
Selain bersifat nasional, dalam pelaksanaan tugasnya LPJK senantiasa bertindak tanpa pengaruh
siapapun. Masyarakat secara terbuka dapat melakukan pengawasan dan penilaian terkait kinerja
lembaga agar berbagai kekurangan dan penyimpangan dapat dihindari. LPJK juga bersifat nirlaba di
mana setiap kegiatan yang dilaksanakan tidak bertujuan untuk mencari keuntungan apapun.

Sebagai lembaga yang bekerja berdasarkan undang-undang, LPJK Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi memiliki peran yang sangat penting. Jika Anda termasuk salah satu yang bergelut di bidang
konstruksi atau berencana ingin terjun ke dalamnya, informasi di atas akan sangat membantu sebagai
dasar pengetahuan.

Asosiasi profesijasa

konstruksi yang terdaftar

di LPJK

Berikut ini adalah beberapa Asosiasi

perusahaan dan profesi jasa konstruksi yang

terdaftar di LPJK:

1. Asosiasi Tenaga Teknik Ahli dan Terampil

Indonesia (ASTTATINDO)

2. Asosiasi Tenaga Ahli Konstruksi Seluruh

Indonesia (ATAKSI)

3. Himpunan Profesi Tenaga Konstruksi

Indonesia (HIPTASI)

4. Himpunan Ahli Value Engineering (HAVEI)

5. Asosiasi Masyarakat Baja Indonesia (AMBI)

6. IKATAN QUANTITY SURVEYOR INDONESIA

(IQSI)

7. HIMPUNAN TENAGA AHLI KONSTRUKSI


INDONESIA (HITAKI)

8. Asosiasi Keselamatan Kesehatan Kerja dan

Lingkungan (AK3L)

9. ASOSIASI PROFESI MEKANIKAL ELEKTRIKAL

INDONESIA (APMELINDO)

10. Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI)

11. Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia

(HPJI)

12. Ikatan Arsitek Indonesia (IAI)

13. Asosiasi Profesionalis Elektrikal Indonesia

(APEI

14. Persatuan Insinyur Indonesia (PII)

15. Himpunan Ahli Teknik Iluminasi Indonesia

(HTI)

16. Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia

(HATTI)

17. Ikatan Ahli Manajemen Proyek Indonesia

(AMP)

18. Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia

(HATHI)

19. Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP)

20. Ikatan Arsitek Lansekap Indonesia (IALI)

21. Komite Nasional Indonesia untuk

Bendungan Besar (KNIBB)

22. Himpunan Ahli Elektro Indonesia (HAEI)


23. Himpunan Desain Interior Indonesia (HDI)

24. Perhimpunan Ahli Teknik Indonesia (PATI)

25. Persatuan Insinyur Profesional Indonesia

(PIPI)

26. Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan

Kerja Konstruksi (A2K4)

27. Ikatan Ahli Teknik Ketenagalistrikan

Indonesia (IATKI)

28. Himpunan Ahli Manajemen Konstruksi

Indonesia (HAMKI)

29. Ikatan Ahli Fisika Bangunan Indonesia

(IAFBI)

Anda mungkin juga menyukai