DI SUSUN OLEH :
RIO IRVAN WAHYU JATMIKO
TEKNIK SIPIL D4
UNIVERSITAS NEGRI YOGYAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini, banyak pekerja konstruksi dan masyarakat umum tidak begitu memperhatikan
penggunaan batu bata pada sebuah konstruksi bangunan. Pada umumnya mereka beranggapan bahwa
semua jenis batu bata adalah sama. Namun jika diperhatikan lagi, setiap jenis batu bata memiliki
kekurangan dan kelebihan masingmasing yang setiap kekurangan dan kelebihannya itu bisa
dimanfaatkan untuk menghasilkan bangunan yang berkualitas.
Seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi, maka bertambah pula inovasi dan kreasi
baru dalam batu bata. Mulai dari bahan dan cara pembuatannya pun bermacam-macam.Setiap produk
yang dihasilkan dari inovasi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu, setiap
melakukan konstruksi bangunan harus memilih bahan bangunan yang sesuai dengan jenis dan manfaat
bangunan tersebut, agar dapat menghasilkan bangunan yang berkualitas dan ekonomis
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
Makalah ini disusun untuk dapat digunakan sebagai acuan dalam memilih jenis batu bata yang mungkin
akan digunakan dalam sebuah konstruksi bangunan. Selain itu juga dapat dijadikan sebagai sumber ilmu
pengetahuan dan informasi bagi pembaca.
BAB II
a. Ukuran dan bentuk bata Batu bata adalah sebuah gumpalan batu yang dibuat dari campuran tanah
liat dan tanah abu yang dibakar dan dibentuk seperti balok sebagai bahan pokok membuat suatu
bangunan ataupun konstruksi.
Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding. Batu bata terbuat dari
tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah merahan. Seiring perkembangan teknologi,
penggunaan batu bata semakin menurun. Munculnya material-material baru seperti gipsum dan bambu
yang telah diolah, cenderung lebih dipilih karena memiliki harga lebih murah dan secara arsitektur lebih
indah.
Batu Bata dalam sebuah bangunan rumah memiliki peranan yang sangat vital, seindah apapun rumah
tanpa batu bata belum bisa dikatakan sebuah rumah. Namun seiring perkembangan arsitektur, batu
bata tak hanya sebatas pelindung sebuah rumah semata, kini peranan batu bata bergeser kearah yang
lebih luas.
b. Kematangan
d. Kekuatan tekan
e. Daya absorbsi
f. Pengaruh bahan
g. Pengaruh garam
iv. Ringan, tahan api, dan mempunyai kekedapan suara yang baik.
ii. Tidak semua tukang pernah memasang bata jenis ini. Berikut adalah jenis-jenis batu bata yang sering
digunakan dalam sebuah konstruksi bangunan, baik itu digunakan sebagai dinding maupun yang lainnya
:
1) Bata Ringan
a) Bata hebel dibuat dengan mesin di pabrik. Bata ini cukup ringan, halus, dan memiliki tingkat kerataan
yang baik.
b) Bisa langsung diberi aci tanpa harus diplester terlebih dulu, dengan menggunakan semen khusus.
Bahan dasar acian/semen tersebut adalah pasir silika, semen, filler, dan zat aditif. Untuk
menggunakannya, semen ini hanya dicampur dengan air. Tetapi bisa juga menggunakan bahan seperti
pemasangan batako.
iii. Hanya toko material besar yang menjual dan penjualannya dalam jumlah m3.
2) Bata Merah
a) Batu bata merah dibuat dari tanah liat yang dicetak, kemudian dibakar. Tidak semua tanah liat bisa di
gunakan, hanya yang terdiri dari kandungan pasir tertentu.
b) Umumnya memiliki ukuran : panjang 17-23 cm, lebar 7-11 cm, tebal 3-5 cm.
d) Bahan baku yang dibutuhkan untuk pasangan dinding bata merah adalah semen dan pasir ayakan.
Untuk dinding kedap air diperlukan campuran 1:2 atau 1:3 (artinya, 1 takaran semen dipadu dengan 3
takaran pasir yang sudah diayak). Untuk dinding yang tidak harus kedap air, dapat digunakan
perbandingan 1:4 hingga
1:6.i. Kedap air, sehingga jarang terjadi rembesan pada tembok akibat air hujan.
iv. Penggunanaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9-12 m2.
i. Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan batako dan bahan dinding lainnya.
Persyaratan batu bata atau bata merah menurut SII-0021-78 dan PUBI 1982 adalah sebagai berikut:
1) Bentuk standar bata ialah prisma segi empat panjang, bersudut siku-
siku dan tajam, permukaan rata dan tidak retak-retak
2) Ukuran standar
Menurut SII-0021-78
Panjang : 240 mm
Lebar : 115 mm
Tebal : 52 mm
Panjang maximal : 3 %
Lebar maximal : 4 %
Tebal maximal : 5 %
Untuk mengetahui baik buruk dan mutu bata harus dilakukan pengujian seba3) Bata dibagi menjadi 6
kelas kekuatan yang diketahui dari besar kekuatan tekan yaitu kelas 25, kelas 50, kelas 150, kelas 200
dan kelas 250. Kelas kekuatan ini menunjukan kekutan tekan rata-rata minimal dari 30 buah bata yang
diuji.
4) Bata merah tidak mengandung garam yang dapat larut sedemikian banyaknya sehingga
pengkristalanya (yang berupa bercak-bercak putih) menutup lebih dari 50% permukaan batanya
gai berikut :
2) Uji kekerasan
Uji kekerasan bata dilakukan dengan menggoreskan kuku pada permukaan bata, jika goresan dengan ku
ku itu menimbulkan bekas goresan maka Pengujian ini dilakukan dengan cara bata diambil acak dalam
keadaan kering mutlak kemudian direndam dalam air sampai semua porinya terisi dengan air. Maka
persentase berat air yang terserap dalam bata dibandingkan berat bata adalah indeks angka serap air
pada bata. Bata merah atau batu bata diangap baik jika penyerapan airnya kurang dari 20%.
kekerasan bata anda kurang baik.
a. Kerataan
b. Keretakan
c. Kesikuan
d. ketajaman
4) Uji bunyi
Uji bunyi dilakukan dengan memegang dua bata kemudian memukulkanya satu dengan yang lainya
dengan pukulan tidak terlalu keras. Bata yang baik akan mengeluarkan bunyi yang nyaring. Uji bunyi ini
merupakan salah satu parameter kekeringan dari batu bata anda. Tentu saja bata akan berbeda jika
dalam keadaan basah, walaupun bata yang baik dia tidak akan mengeluarkan bunyi yang nyaring
BAB II
Bahan :
a. Tanah liat
b. Pasir
c. Air
d. Sekam padi
e. Kayu
Alat :
a. Mesin bajak Kayu ini berfungsi untuk membakar batu bata. Banyaknya kayu yang dibutuhkan
bergantung pada banyaknya bata yang akan dibakar.
Alat ini digunakan untuk mengaduk semua bahan supaya tercampur merata.
b. Gerobak
Alat cetak dan meja cetak terbuat dari kayu dan alat cetak ini memiliki 6 kolom.
d. Cangkul
e. Plastik
Plastik ini berpungsi untuk menutupi batu bata yang sudah di cetak dan yang sudah melalui proses
pengadukan, untuk menghindari guyuran air hujan. Batu bata yang baru saja di cetak bila terkena air
hujan bisa merusak batu bata dan akan memperlambat keringnya batu bata.
3. Proses pencetakan
a. Setelah proses pengolahan tanah selesai, angkat tanah ketempat pencetakan, diamkan selama
setengah sampai satu hari sambil ditutup dengan plastik.
b. Sebelum kita melakukan pencetakan , taburi cetakan dengan abu terlebih dahulu agar cetakan tidak
lengket. Begitu juga dengan meja cetaknya.
c. Ambil tanah yang telah didiamkan tadi, letakkan dan masukkan dalam cetakan yang telah di letakkan
di atas meja. Kemudian pukulkan tanah yang telah di masukkan ke dalam cetakan itu agar tanah benar-
benar padat.
d. Angkat cetakan dengan sedikit menggoyangkannya, hingga bata keluar dari cetakan.
a. Setelah dicetak, kemudian batu bata yang masih basah di susun memanjang dan melebar sesuai
kapasitas tempat.
b. Setelah disusun batu bata tersebut di angin-anginkan untuk di keringkan, proses pengeringan
waktunya 1 minggu bila keadaan cuaca panas, tapi jika keadaan cuaca hujan atau mendung bisa
memakan waktu lebih lama. Tujuan di keringkan supaya daya ikatan bahan tanah kuat dan tidak mudah
patah.
c. Usahakan bata yang di keringkan jangan terlalu terkena sinar matahari karena akan membawa
dampak negatif bagi kualitas bata.
b. Setelah itu batu bata disusun, lalu diatas tumpukkan batu bata diberi genteng, agar panasnya merata
selain itu juga ,mengurangi asap dari pembakaran itu.
c. Dalam proses pembakaran diperlukan 3 orang pekerja, karena untuk bergilir menjaga kestabilan
panas, agar batu bata yang dihasilkan berkualitas. Bahan bakar yang dipakai adalah kayu. Karena
dengan kayu ,pembakarnnya cepat selesai selain itu juga pembakaran dengan kayu, panas yang
ditimbulkan sangat besar dari pada memakai sekam.
d. Setelah pembakaran selesai tumpukkan batu bata tersebut di buka pelahan – lahan dan diangin-
anginkan selama 4 hari.
6. Pendinginan Bata
Pendinginan bata di lakukan selama 1 minggu dan di susun di tempat yang teduh kemudian bata siap di
perjual belikan.
C. IDENTITAS MESIN
Mesin bata yang digunakan pada proses pengadukan bisa didapatkan dipasaran. Menurut sumber yang
saya terima, ada mesin bata yang di perjual belikan di pasaran, tapi tidak ada merk khusus. Mesin yang
digunakan sama dengan mesin untuk membajak disawah.
D. PRODUKSI
Dalam satu hari pabrik ini bisa menghasilkan 1500 bata siap cetak dengan ukuran dan dimensi :
Panjang : 10 cm
Lebar : 5 cm
Tebal : 4.5 cm
E. PEMASARAN
Dari segi pemasaran, batu bata ini masih dipasarkan di toko-toko terdekat dan sekitar daerah boyolali.
Karena usaha batu bata ini belum terlalalu besar maka pemasaranya juga tidak bias banyak,biasa ada
orang yg memesan terlebih dahulu ataupun membelinya langsung sehingga pabrik sudah mempunyai
simpanan batu bata jadi.
Untuk pemasaran, pelanggan bisa langsung datang kepabrik tempat pencetakan dan pabrik bata ini juga
menyediakan jasa pengangkutan bagi pelanggan yang tidak mempunyai transportasi untuk mengangkut
sendiri.Di pabrik ini, batu bata dihargai Rp. 500 / biji kalau pelanggan langsung datang kepabrik, tapi
harga bisa berubah jika memakai jasa pengangkutan dari pabrik.
Kelebihan :
a. Bata yang di hasilkan padat.
c. Tingkat keutuhan bata cukup besar karena kepadatan bata yang lumayan maximum.
d. Batu bata lebih tahan bakar, oleh sebab itu lebih baik dipakai pasangan batu bata jika membuat
struktur tahan api,
e. Tembok batu bata lebih mudah dibuat tinggi, karena bata lebih ringan
Kekurangan :
b. Membutuhkan tenaga yang ekstra (besar) dan tingkat kesabaran yang tinggi.
d. Batu bata mudah menyerapair, sehingga kurang baik untuk struktur dibawah air.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
a. Batu bata adalah batu buatan yaang terbuat dari tanah yang melalui cetakan berbentuk balok yang
kemudian dibakar sehingga mengeras dan dapat digunakan sebagai material penyusun dinding.
b. Fungsi dari batu bata pada umumnya sebagai material penyusun dinding.
c. Jenis-jenis batu bata yang sering digunakan dalam suatu konstruksi bangunan adalah bata merah dan
bata ringan. Masing-masing dari jenis batu bata tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan.
d. Syarat-syarat batu bata dan batako yang sesuai dengan SNI adalah sebagai berikut.
a) Persyaratan batu bata atau bata merah menurut SII-0021-78 dan PUBI 1982 adalah sebagai berikut:
b) Bentuk standar bata ialah prisma segi empat panjang, bersudut siku-siku dan tajam, permukaan rata
dan tidak retak-retak
c) Ukuran standar
e) Bata merah tidak mengandung garam yang dapat larut sedemikian banyaknya sehingga
pengkristalanya (yang berupa bercak-bercak putih) menutup lebih dari 50% permukaan batanya.
e. Agar dapat mengetahui kualitas batu bata, maka ada beberapa hal yang harus diuji dari batu bata
tersebut. Uji yang biasa dilakukan adalah uji serap air, uji kekuatan, uji bentuk dan ukuran, uji bunyi dan
uji kandungan garam.
f. Kualitas batu bata harus yang baik dan matang pembakarannya, yang harus di perhatikan juga
persediaan bata dan tatacara mamasang juga harus lebih diperhatikan.
Jadi waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan batu bata yang berkualitas tinggi mulai dari pemilihan
bahan sampai batu bata siap dipasarkan adalah sekitar 14-17 hari. Lamanya proses bergantung pada
keadaan cuaca.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Batu_bata
http://civil.blogspot.com/2013/10/makalah-bata-merah.html
http://blogspot.com/2014/06/cara-membuat-batu-bata-secara-manual.html
http://blogspot.com/2012/12/makalah-bangunan-batu-bata.html
http://zulfatahahmad.blogspot.com/2013/05/bat-bata.html
www.dalimunthe.com/2010/05/cara-proses-pembuatan-batu-bata.html