Anda di halaman 1dari 16

PROSES PEMBUATAN BATU BATA

DISUSUN OLEH :

ANISA AZIZAH

ARIF SANJAYA

MUCHTI LELI S.

MUHAMMAD IHSAN

YOEGI FATURRAHMAN

TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI PADANG

2014/2015

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dewasa ini, banyak pekerja konstruksi dan masyarakat umum tidak begitu

memperhatikan penggunaan batu bata pada sebuah konstruksi bangunan. Pada umumnya

mereka beranggapan bahwa semua jenis batu bata adalah sama. Namun jika diperhatikan lagi,

setiap jenis batu bata memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing yang setiap
kekurangan dan kelebihannya itu bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan bangunan yang

berkualitas.

Seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi, maka bertambah pula inovasi

dan kreasi baru dalam batu bata. Mulai dari bahan dan cara pembuatannya pun bermaca-

macam. Setiap produk yang dihasilkan dari inovasi tersebut memiliki kelebihan dan

kekurangan. Oleh karena itu, setiap melakukan konstruksi bangunan harus memilih bahan

bangunan yang sesuai dengan jenis dan manfaat bangunan tersebut, agar dapat menghasilkan

bangunan yang berkualitas dan ekonomis.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu batu bata ?

2. Apa jenis, syarat, dan cara pengujian kualitas batu bata ?

3. Bagaimana proses pembuatan, produksi, dan pemasaran batu bata ?

4. Apa keuntungan dan kerugian menggunakan batu bata ?

C. TUJUAN

Makalah ini disusun untuk dapat digunakan sebagai acuan dalam memilih jenis batu

bata yang mungkin akan digunakan dalam sebuah konstruksi bangunan. Selain itu juga dapat

dijadikan sebagai sumber ilmu pengetahuan dan informasi bagi pembaca.

BAB II

PENGENALAN BATU BATA

A. PENGERTIAN BATU BATA

Batu bata adalah sebuah gumpalan batu yang dibuat dari campuran tanah liat dan

tanah abu yang dibakar dan dibentuk seperti balok sebagai bahan pokok membuat suatu

bangunan ataupun konstruksi.

Menurut NI-10, SII-0021-78 :


“Batu bata adalah bahan bangunan yang diperuntukkan untuk kontruksi, dibuat dari tanah liat

atau tanpa campuran bahan lain, dibakar dengan suhu yang tinggi, sehinga tidak mudah

hancur bila direndam.”

Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding. Batu

bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah merahan. Seiring

perkembangan teknologi, penggunaan batu bata semakin menurun. Munculnya material-

material baru seperti gipsum dan bambu yang telah diolah, cenderung lebih dipilih karena

memiliki harga lebih murah dan secara arsitektur lebih indah.

Batu Bata dalam sebuah bangunan rumah memiliki peranan yang sangat vital, seindah

apapun rumah tanpa batu bata belum bisa dikatakan sebuah rumah. Namun seiring

perkembangan arsitektur, batu bata tak hanya sebatas pelindung sebuah rumah semata, kini

peranan batu bata bergeser kearah yang lebih luas.

Sifat bata dalam penggunaan sebagai bahan bangunan :

a. Ukuran dan bentuk bata

b. Kematangan

c. Berat jenis bata

d. Kekuatan tekan

e. Daya absorbsi

f. Pengaruh bahan

g. Pengaruh garam

h. Bebas dari retak

B. JENIS-JENIS BATU BATA

Berikut adalah jenis-jenis batu bata yang sering digunakan dalam sebuah konstruksi

bangunan, baik itu digunakan sebagai dinding maupun yang lainnya :

1) Bata Ringan
a) Bata hebel dibuat dengan mesin di pabrik. Bata ini cukup ringan, halus, dan memiliki tingkat

kerataan yang baik.

b) Bisa langsung diberi aci tanpa harus diplester terlebih dulu, dengan menggunakan semen

khusus. Bahan dasar acian/semen tersebut adalah pasir silika, semen, filler, dan zat aditif.

Untuk menggunakannya, semen ini hanya dicampur dengan air. Tetapi bisa juga

menggunakan bahan seperti pemasangan batako.

c) Umumnya memiliki ukuran 60 cm x 20 cm dengan ketebalan 8–10 cm.

d) Kelebihan dinding bata hebel/celcon:

i. Kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan.

ii. Pemasangan lebih cepat.

iii. Penggunaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9–12.

iv. Ringan, tahan api, dan mempunyai kekedapan suara yang baik.

e) Kekurangan dinding bata hebel/celcon:

i. Harga relatif lebih mahal.

ii. Tidak semua tukang pernah memasang bata jenis ini.

iii. Hanya toko material besar yang menjual dan penjualannya dalam jumlah m3.

2) Bata Merah

a) Batu bata merah dibuat dari tanah liat yang dicetak, kemudian dibakar. Tidak semua tanah liat

bisa digunakan, hanya yang terdiri dari kandungan pasir tertentu.

b) Umumnya memiliki ukuran : panjang 17-23 cm, lebar 7-11 cm, tebal 3-5 cm.

c) Berat rata-rata 3 kg/biji (tergantung merek dan daerah asal pembuatannya).

d) Bahan baku yang dibutuhkan untuk pasangan dinding bata merah adalah semen dan pasir

ayakan. Untuk dinding kedap air diperlukan campuran 1:2 atau 1:3 (artinya, 1 takaran semen

dipadu dengan 3 takaran pasir yang sudah diayak). Untuk dinding yang tidak harus kedap air,

dapat digunakan perbandingan 1:4 hingga 1:6.


e) Kelebihan dinding bata merah:

i. Kedap air, sehingga jarang terjadi rembesan pada tembok akibat air hujan.

ii. Keretakan relatif jarang terjadi.

iii. Kuat dan tahan lama.

iv. Penggunanaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9-12 m2.

f) Kekurangan dinding bata merah:

i. Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan batako dan bahan dinding lainnya.

ii. Biaya lebih tinggi.

C. SYARAT-SYARAT BATU BATA SESUAI SNI

Persyaratan batu bata atau bata merah menurut SII-0021-78 dan PUBI 1982 adalah sebagai

berikut:

1) Bentuk standar bata ialah prisma segi empat panjang, bersudut siku-siku dan tajam,

permukaan rata dan tidak retak-retak

2) Ukuran standar

Menurut SII-0021-78

Modul M-5a : 190 x 90 x 65 mm

Modul M-5b : 190 x 140 x 65 mm

Modul M-6 : 230 x 110 x 55 mm

Menurut NI-10-1978

Panjang : 240 mm

Lebar : 115 mm

Tebal : 52 mm

Penyimpangan ukuran yang diperbolehkan menurut NI-10-1978

Panjang maximal : 3 %

Lebar maximal : 4 %
Tebal maximal : 5 %

3) Bata dibagi menjadi 6 kelas kekuatan yang diketahui dari besar kekuatan tekan yaitu kelas 25,

kelas 50, kelas 150, kelas 200 dan kelas 250. Kelas kekuatan ini menunjukan kekutan tekan

rata-rata minimal dari 30 buah bata yang diuji.

4) Bata merah tidak mengandung garam yang dapat larut sedemikian banyaknya sehingga

pengkristalanya (yang berupa bercak-bercak putih) menutup lebih dari 50% permukaan

batanya.

D. CARA MENGUJI KUALITAS BATU BATA

Untuk mengetahui baik buruk dan mutu bata harus dilakukan pengujian sebagai

berikut :

1) Uji serap air

Pengujian ini dilakukan dengan cara bata diambil acak dalam keadaan kering mutlak

kemudian direndam dalam air sampai semua porinya terisi dengan air. Maka persentase berat

air yang terserap dalam bata dibandingkan berat bata adalah indeks angka serap air pada bata.

Bata merah atau batu bata diangap baik jika penyerapan airnya kurang dari 20%.

2) Uji kekerasan

Uji kekerasan bata dilakukan dengan menggoreskan kuku pada permukaan bata, jika goresan

dengan kuku itu menimbulkan bekas goresan maka kekerasan bata anda kurang baik.

3) Uji bentuk dan ukuran

a. Kerataan

b. Keretakan

c. Kesikuan

d. ketajaman

4) Uji bunyi
Uji bunyi dilakukan dengan memegang dua bata kemudian memukulkanya satu dengan yang

lainya dengan pukulan tidak terlalu keras. Bata yang baik akan mengeluarkan bunyi yang

nyaring. Uji bunyi ini merupakan salah satu parameter kekeringan dari batu bata anda. Tentu

saja bata akan berbeda jika dalam keadaan basah, walaupun bata yang baik dia tidak akan

mengeluarkan bunyi yang nyaring.

5) Uji kandungan garam

Uji kandungan garam dilakukan dengan cara merendam sebagian tubuh bata kedalam air, air

akan terserap bata sampai ke bagian bata yang tidak direndam. Selama proses penyerapan air

inilah garam-garam yang terkandung bata akan terlarut ke atas ke bagian yang tidak direndam

air. Nah garam-garam pada bata ini berupa bercak-bercak putih. Bata dikatakan baik jika

bercak-bercak putih yang menutup permukaan bata kurang dari 50%. Bata dengan kandungan

garam yang tinggi secara langsung akan berpengaruh pada lekatan antara bata dengan mortar

pengisi, dimana dengan terganggunya lekatan antara bata dan mortar pengisi akan

menurunkan kualitas bata anda.


BAB III

REKAPITULASI HASIL SURVEI

Jenis Usaha : Batu Bata

Alamat : Gantiang, Bukittinggi

A. PROFIL PABRIK

Pabrik ini telah memproduksi batu bata sekitar belasan tahun yang lalu. Mulanya

hanya ada beberapa karyawan yang bekerja dipabriki ini, namun sekarang sudah terdapat

lebih banyak karyawan. Dan setelah melihat para mahasiswa-mahasiswi yang datang

kekampungnya untuk mensurvei batu bata seperti yang kami lakukan, pemilik pabrikpun

termotivasi agar membuka usaha batu bata yang hingga kini masih berjalan.

Dipabrik ini terdapat beberapa mesin bajak, yang digunakan pada proses pengadukan

bahan. satu mesin dikendalikan oleh tiga orang pekerja. Orang pertama bertugas

menggerakan mesin adukan. Orang kedua bertugas memasukan bahan ketempat

pengadukkan, dan orang ketiga bertugas memindahkan adukan bahan ketempat pencetakkan.

Semenjak pabrik batu bata ini berdiri, jumlah karyawan terus bertambah. Batu bata

yang dihasilkanpun semakin berkualitas. Terbukti dengan proses pembuatan batu bata yang

dilakukan setiap hari dan jumlah pelanggannyapun semakin bertambah.

B. PROSES PEMBUATAN BATU BATA

1. Sediakan alat dan bahan yang akan digunakan

Bahan :

a. Tanah liat
b. Pasir

c. Air

d. Sekam padi

e. Kayu

Kayu ini berfungsi untuk membakar batu bata. Banyaknya kayu yang dibutuhkan bergantung

pada banyaknya bata yang akan dibakar.

Alat :

a. Mesin bajak

Alat ini digunakan untuk mengaduk semua bahan supaya tercampur merata.
b. Gerobak

Digunakan untuk mengangkut hasil adukan ketempat pencetakan.

c. Alat cetak dan meja cetak

Alat cetak dan meja cetak terbuat dari kayu dan alat cetak ini memiliki 6 kolom,

d. Cangkul

Cangkul ini berpungsi untuk menggali tanah atau mengaduk tanah.


e. Plastik

Plastik ini berpungsi untuk menutupi batu bata yang sudah di cetak dan yang sudah melalui

proses pengadukan, untuk menghindari guyuran air hujan. Batu bata yang baru saja di cetak

bila terkena air hujan bisa merusak batu bata dan akan memperlambat keringnya batu bata.

2. Proses Pengolahan Tanah

Sediakan tanah yang akan di cetak dengan cara:

a. Cangkul tanah liat yang akan digunakan untuk adukan .

b. Masukkan tanah kedalam kolam tempat pengadukan.

c. Tambahkan air secukupnya.

d. Tambahkan pasir. Perbandingan tanah liat dan pasir = 1 : 2

e. Nyalakan mesin bajak, giling sampai semua bahan tercampur rata.

f. Setelah campuran merata hentikan pengadukan.

g. Angkut campuran bahan ketempat pencetakan.

3. Proses pencetakan

a. Setelah proses pengolahan tanah selesai, angkat tanah ketempat pencetakan, diamkan selama

setengah sampai satu hari sambil ditutup dengan plastik.

b. Sebelum kita melakukan pencetakan , taburi cetakan dengan abu terlebih dahulu agar cetakan

tidak lengket. Begitu juga dengan meja cetaknya.

c. Ambil tanah yang telah didiamkan tadi, letakkan dan masukkan dalam cetakan yang telah di

letakkan di atas meja. Kemudian pukulkan tanah yang telah di masukkan ke dalam cetakan

itu agar tanah benar-benar padat.

d. Angkat cetakan dengan sedikit menggoyangkannya, hingga bata keluar dari cetakan.

4. Proses Pengeringan bata

a. Setelah dicetak, kemudian batu bata yang masih basah di susun memanjang dan melebar sesuai

kapasitas tempat.
b. Setelah disusun batu bata tersebut di angin-anginkan untuk di keringkan, proses pengeringan waktunya

1 minggu bila keadaan cuaca panas, tapi jika keadaan cuaca hujan atau mendung bisa memakan

waktu lebih lama. Tujuan di keringkan supaya daya ikatan bahan tanah kuat dan tidak mudah patah.

c. Usahakan bata yang di keringkan jangan terlalu terkena sinar matahari karena akan membawa

dampak negatif bagi kualitas bata

5. Proses Pembakaran Bata

a. Setelah batu bata tadi benar-benar kering maka batu bata kering tersebut dibakar selama di 1 minggu

waktunya siang-malam disebuah ruangan ,atau di sebut Open batu bata yang ruang pembakarannya

bisa menampung 15.000 – 20.000 bata. Bahan bakarnya berupa kayu bakar atau menggunakan

sekam.

b. Setelah itu batu bata disusun, lalu diatas tumpukkan batu bata diberi genteng, agar panasnya merata

selain itu juga ,mengurangi asap dari pembakaran itu.

c. Dalam proses pembakaran diperlukan 3 orang pekerja, karena untuk bergilir menjaga kestabilan panas,

agar batu bata yang dihasilkan berkualitas. Bahan bakar yang dipakai adalah kayu. Karena dengan

kayu ,pembakarnnya cepat selesai selain itu juga pembakaran dengan kayu, panas yang ditimbulkan

sangat besar dari pada memakai sekam.

d. Setelah pembakaran selesai tumpukkan batu bata tersebut di buka pelahan – lahan dan diangin-

anginkan selama 4 hari.

6. Pendinginan Bata

Pendinginan bata di lakukan selama 1 minggu dan di susun di tempat yang teduh

kemudian bata siap di perjual belikan.

C. IDENTITAS MESIN

Mesin bata yang digunakan pada proses pengadukan bisa didapatkan dipasaran.

Menurut sumber yang kami terima, ada mesin bata yang di perjual belikan di pasaran, tapi

tidak ada merk khusus. Mesin yang digunakan sama dengan mesin untuk membajak disawah.

D. PRODUKSI
Dalam satu hari pabrik ini bisa menghasilkan 1500 bata siap cetak dengan ukuran dan

dimensi :

Panjang : 10 cm

Lebar : 5 cm

Tebal : 4.5 cm

E. PEMASARAN

Dari segi pemasaran, batu bata ini masih dipasarkan di toko-toko terdekat dan sekitar

daerah Padang. Karena usaha batu bata ini masih kecil-kecilan dan masih baru, jadinya

pemasarannya cuma dalam cangkupan lokal.

Untuk pemasaran, pelanggan bisa langsung datang kepabrik tempat pencetakan dan

pabrik bata ini juga menyediakan jasa pengangkutan bagi pelanggan yang tidak mempunyai

transportasi untuk mengangkut sendiri.Di pabrik ini, batu bata dihargai Rp. 400 / biji kalau

pelanggan langsung datang kepabrik, tapi harga bisa berubah jika memakai jasa

pengangkutan dari pabrik.

F. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MENGGUNAKAN BATU BATA

Kelebihan :

a. Bata yang di hasilkan padat.

b. Kualitas bata lebih kuat dan lebih bagus di pasaran.

c. Tingkat keutuhan bata cukup besar karena kepadatan bata yang lumayan maximum.

d. Batu bata lebih tahan bakar, oleh sebab itu lebih baik dipakai pasangan batu bata jika membuat

struktur tahan api,

e. Tembok batu bata lebih mudah dibuat tinggi, karena bata lebih ringan

f. Bahan batu bata mudah didapat,sehingga ongkosnya lebih murah.

Kekurangan :

a. Proses pengerjaanya lebih lama


b. Membutuhkan tenaga yang ekstra (besar) dan tingkat kesabaran yang tinggi.

c. Cara kerja yang di lakukan tradisional., sehingga sulit pengerjaannya.

d. Batu bata mudah menyerapair, sehingga kurang baik untuk struktur dibawah air.

BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN/

a. Batu bata adalah batu buatan yaang terbuat dari tanah yang melalui cetakan berbentuk balok

yang kemudian dibakar sehingga mengeras dan dapat digunakan sebagai material penyusun

dinding.

b. Fungsi dari batu bata pada umumnya sebagai material penyusun dinding.

c. Jenis-jenis batu bata yang sering digunakan dalam suatu konstruksi bangunan adalah bata

merah dan bata ringan. Masing-masing dari jenis batu bata tersebut memiliki kelebihan dan

kekurangan.

d. Syarat-syarat batu bata dan batako yang sesuai dengan SNI adalah sebagai berikut.

a) Persyaratan batu bata atau bata merah menurut SII-0021-78 dan PUBI 1982 adalah sebagai

berikut:

b) Bentuk standar bata ialah prisma segi empat panjang, bersudut siku-siku dan tajam,

permukaan rata dan tidak retak-retak

c) Ukuran standar

Modul M-5a : 190 x 90 x 65 mm

Modul M-5b : 190 x 140 x 65 mm

Modul M-6 : 230 x 110 x 55 mm


d) Bata dibagi menjadi 6 kelas kekuatan yang diketahui dari besar kekuatan tekan yaitu kelas 25,

kelas 50, kelas 150, kelas 200 dan kelas 250. Kelas kekuatan ini menunjukan kekutan tekan

rata-rata minimal dari 30 buah bata yang diuji

e) Bata merah tidak mengandung garam yang dapat larut sedemikian banyaknya sehingga

pengkristalanya (yang berupa bercak-bercak putih) menutup lebih dari 50% permukaan

batanya.

e. Agar dapat mengetahui kualitas batu bata, maka ada beberapa hal yang harus diuji dari batu

bata tersebut. Uji yang biasa dilakukan adalah uji serap air, uji kekuatan, uji bentuk dan

ukuran, uji bunyi dan uji kandungan garam.

f. Kualitas batu bata harus yang baik dan matang pembakarannya, yang harus di perhatikan juga

persediaan bata dan tatacara mamasang juga harus lebih diperhatikan.

Jadi waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan batu bata yang berkualitas tinggi

mulai dari pemilihan bahan sampai batu bata siap dipasarkan adalah sekitar 14-17 hari.

Lamanya proses bergantung pada keadaan cuaca.

SARAN

Beberapa saran yang mudah-mudahan dapat memberikan sedikit manfaat bagi semua pihak

yang memerlukannya :

a. Untuk menjaga kualitas batu bata agar permukaan tetap baik maka hendaknya batu bata yang

tidak layak di pakai di pindahkan agar tidak tercampur dengan batu-batu yang lain.

b. Agar pelaksanaan pembuatan makalah dapat belajar secara optimum,dan sebaiknya pada saat

pembuatan makalah aktif bertanya dan mencariinformasi kepada mahasiswa-mahasiswa yang

ada di dalam kelas.

c. Di sarankan dalam pelaksanaan pembuatan makalah tentang “batu bata”berusaha minta

kesempatan untuk turut serta dalam melaksanakan berbagai pekerjaan yang ada sehingga
semua pengetahuan yang dapat di bangku kuliah dapat di bandingkan dengan kenyataan yang

ada.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Batu_bata

http://civil.blogspot.com/2013/10/makalah-bata-merah.html

http://blogspot.com/2014/06/cara-membuat-batu-bata-secara-manual.html

http://blogspot.com/2012/12/makalah-bangunan-batu-bata.html

http://zulfatahahmad.blogspot.com/2013/05/bat-bata.html

www.dalimunthe.com/2010/05/cara-proses-pembuatan-batu-bata.html

Anda mungkin juga menyukai