UTILITAS BANGUNAN
PEKERJAAN PIPA DAN SANITASI PLUMBING
Oleh:
Oleh:
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan hidayah dan rahmat-Nya sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
makalah “ Pekerjaan Pipa dan Sanitasi Plumbing” untuk tugas mata kuliah Utilitas
Bangunan.
Kami menyadari tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak penulisan makalah
ini tidak akan terwujud. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati kami mengucapkan
terima kasih yang tulus kepada Dosen Pengajar Mekanika Tanah 2 dan teman-teman
yang telah membantu dalam penulisan makalah.
Penulis
iii
Daftar Isi
Daftar Isi iv
Bab 1 Pendahuluan 1
1. Latar belakang 1
2. Rumusan masalah 2
3. Tujuan 2
Bab 2 Pembahasan 3
iv
3. Pemanas air energy surya 21
c) Instalasi air kotor 25
1. System pembuangan air bekas 25
2. System pembuangan air limbah 26
3. System pembuangan air hujan 27
6. Contoh perhitungan sanitasi atau plumbing 32
Bab 3 Kesimpulan 37
Daftar Pustaka 38
Daftar Gambar
v
Gambar 16. System pembuang air hujan 31
Daftar Tabel
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka penghunian bangunan bertingkat banyak baik itu perkantoran,
perhotelan, rumah sakit, flat, ataupun bangunan bertingkat banyak lainnya,
penghuninya memerlukan pengadaan atau penyaluran air bersih dingin, panas
ataupun air es untuk tata udara, dan pembuangan air kotor, air hujan serta
pertangkapan sanitasi yang diperlukan.
Untuk pemahaman bertingkat banyak diperlukan pipa penyalur gas untuk
dapur, dan proyek rumah sakit diperlukan pipa penyalur oksigen. Prasarana yang
diperlukan adalah pipa dari besi cor atau pipa hitam, pipa putih atau pipa galvanis,
pipa, PVC atau plastic bertuang, atau pipa baja tahan karat untuk peyaluran
oksigen. Pekerjaan pipa disimpan (disembunyikan) dalam tabung pipa (pipe shaft)
dalam inti bangunan (building core).
Dalam proyek perhotelan maupun rumah sakit mempunyai kamar mandi
bertumpuk, sedangkan di lantai bawah adaruang-ruang penunjang seperti lobby,
restoran atau ruang penunjang produktif maupun nonproduktif lainnya, maka pipa
pembuang tegak (standpipe) ditampung oleh pipa penampung horizontal yang
disembunyikan dalam ruang instalasi yang terletak antara blok kamar tidur dan
ruang penunjang bertingkat rendah. Untuk menghemat pipa pembuang tegak,
perlengkapan saniter diletakka bertolak belakang atau pada satu seri pipa
pembuang mendatar.
1
B. Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan sanitasi atau plumbing?
2) Bagaimana dengan air yang digunakan untuk sistem plumbing?
3) Bagaimana instalasi air bersih, kotor, dan panas pada suatu bangunan?
4) Bagaimana cara merencaakan sanitasi atau plumbing?
C. Tujuan
1) Mengidentifikasi apa yang dimaksud dengan sanitasi atau plumbing.
2) Menjelaskan mengenai instalasi air bersih, kotor, dan panas.
3) Merencanakan sanitasi atau plumbing pada suatu bangunan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Selain syarat-syarat di atas harus pula diperhatikan cara-cara pemasangan
yang baik, seperti penyambungan hubungan dari pipa-pipa yang besar ke yang
kecil atau sebaliknya. Instalasi plumbing harus mengguakan bahan-bahan yang
mutu bahannya memenuhi syarat-syarat sebagi berikut:
1. Daya tahan bahan harus lama, minimal 30 tahun
2. Permukaan harus halus dan tahan air
3. Tidak ada bagian-bagian yang tersembunyi/ meyimpan kotoran pada bahan-
bahan yang dimaksud
4. Bebas dari kerusakan, baik mekanis maupun yang lain
5. Mudah pemiliharaannya
6. Memenuhi peraturan-peraturan yang berlaku
4
Bath tub Kloset duduk
Wastafel Bidet
5
2) Air dalam Plumbing
Air yang merupaka kebutuhan manusia adalah pelengkap yang harus
disediakan dalam alat plumbing. Air menurut kebutuhannya dapat dibagi menjadi
air bersih (dingin/ panas), air kotor (air sisa, air limbah, air hujan, dan air khusus).
Air bersih yang dimaksud di sini adalah air minum, yaitu iar yang dapat
diminum dan diguakan untuk kebutuhan-kebutuhan lain. Agar air minum tidak
megganggu kesehatan manusia dan peralatan-peralatan, diperlukan suatu syarat-
syarat fisik, kimia, dan bakteriologis yang ditetukan oleh dinas kesehatan Negara.
Syarat-syarat fisik air minum:
o Jerih, bersih, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidk mempunyai rasa.
o Mempunyai suhu rata-rata 10-20 derajat Celcius
o Memenuhi syarat kesehatan
a) Sumber Air
Air yag berasal dari mata air, yaitu air yang keluar dari dalam tanah.
Biasanya terdapat pada daerah-daerah yang bergunung berapi, sebagai mata air
sungai. Air danau atau juga air tadah hujan, kemudian ditampung dan diolah
sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai air minum. Air sungai yang
dibuat bendungan, kemudian diolah dan diproses oleh perusahaan untuk
warga/masyarakat yang memerlukan. Usaha ini biasanya dilakukan oleh
Perusahaan Air Minum/PAM. Air dalam tanah, berupa sumur galian atau sumur
pompa utuk kebutuhan sendiri-sendiri atau kebutuhan dalam jumlah kecil degan
kedalaman tergantung dari tinggi permukaan air tanah, berkisar 5 sampai 15
meter. Macam-macam sumur yang mendapatkan air dari dalam tanah:
1. Sumur pompa/ sumur galian = 5-15 m
2. Sumur pompa dengan mesin = 15-40 m
3. Sumur pompa dengan mesin/ semi deep well = 50-100 m
4. Sumur pompa dalam/ deep well = kedalaman 100 m lebih
6
Gambar 2. Siklus Air
7
b) Kebutuhan Air
Kebutuhan air dalam bagunan artinya air yang dipergunakan baik oleh
penghuninyaataupun oleh keperluan-keperluan lain yang ada kaitannya denga
fasilitas bangunan. Kebutuhan air didasarkan atas sebagai berikut:
1. Keperluan-keperluan: untuk minum, memasak, mandi, buang air kecil dan
buang air besar, mencuci, serta proses untuk industri.
2. Kebutuhan air yang sifatnya sirkulasi: air panas, water cooling/AC, kolam
renang, air mancur/ taman.
3. Kebutuhan yang sifatnya tetap: air untuk hidran dan air untuk sprinkler.
4. Kebutuhan air cadangan yang sifatnya berkurang karena penguapan.
Kebutuhan air terhadap bangunan tergantung fungsi keguaan bangunan
dan jumlah penghuinya. Untuk mendapatkan jumlah yang besardigunakan
sumur pompa dalam (deep well) dengan jumlah debit yang tinggi. Besar
kebutuhan air, khususnyauntuk kebutuhan manusia, dihitung rata-rata per orang
per hari tergantung dari jenis bangunan yang digunakan untuk manusia tersebut.
2. Sekolah 75 liter/orang/hari
7. Penjara 50 liter/orang/hari
8
9. Tempat cuci mobil 200 liter/kali
1. Flat 2 m3/hari/100m2
2. Kantor 1 m3/hari/100m2
4. Hotel 3 m3/hari/100m2
3. Pengaman kebakaran 20 m3
4. Tangki minimum 10 m3
9
Daya buang rata-rata perlengkapan saniter
3/8’’ 5
½’’ 12,5
¾’’ 30
1’’ 65
1 ¼’’ 130
1 ½’’ 200
2’’ 425
3’’ 1500
4’’ 2000
Kran
¾’’ 40
10
1’’ 70
1 ¼’’ 110
2’’ 75
2 1’2’’ 150
3’’ 250
4’’ 500
5’’ 1000
6’’ 1500
8’’ 3000
11
dibutuhkan tenaga yang sangat besar untuk meaikkan ke lantai atas. Untuk
menambahkan tekanan air di lantai atas, biasanya diadakan penambahan
pompa.
12
Maksud penyediaan suction tank adalah untuk mengatur penyedotan air.
House tank dan suction tank terbuat dari plat besi, dibagi dua secara vertical
dengan masing-masing memepunyai pipa dan control sendiri-sendri. Hal ini
dimaksudkan agar selama direparasi tidak perlu mematikan seluruh system
yang ada. Sedangkan untuk memenuhi air panas, direncanakan salura khusus
yang membawa air dingin dari house tank ke boillers, kemudian dialirkan ke
tempat-tempat yang membutuhkan secara up feed system.
3. Zone system
Untuk bangunan yang sangat tinggi (lebih dari 23 lantai) system down
feed distribution ini mengalami kesulita karena tekanan air menjadi lebih
besar dan pompa bekerja lebih berat. Pemecahannya yaitu dengan membagi
system dalam beberapa zone, di mana setiap zone memiliki hose tank dan
pompa sendiri. Demikian pula bila diperlukan boiler untuk pemanas air.
Keuntungan meggunakan system zone ini adalah: house tank dapat dibuat
13
lebih kecil, sesuai dengan kebutuhan setiao zone, pekerjaan pompa lebih
ringan dan tekanan air akibat gaya grfitasi menjadi lebih kecil.
14
Gambar 7. Up feed pumping
Ground reservoir
15
Tangki air di atap
Tangki air adalah tangki kedua dari tempat penampungan air yang
diletakkan di atas bangunan. Dengan letak demikian diusahakan tangki
tersebut terbuat dari bahan yang ringan/ bukan beton, seperti fibre glass atau
plat-plat baja yang terdiri dari komponen-komponen plat yang disusun
sedemikian rupa sehingga membentuk kotak, sesuai ukuran yang
dikehendaki.
16
dibalut dengan benang-benang asbes supaya panasnya tidak terbuang keluar
(benang-benang asbes tersebut sebagai isolator yang baik untuk menahan
panas).
Untuk memanaskan air, pipa-pipa air dingin yang menuju ke titik air
harus melewati alat-alat pemanas dengan system yang berbeda-beda. Alat
pemanas yang sering digunakan adalah:
1. Pemanas air dengan gas: air mengalir sesaat, dan melewati pipa-pipa yag
dipanaskan. Sistem Penyediaaan Air Panas Ke Pancuran Mandi Dengan
Pemanas Air Gas pemanas air dari gas memerlukan tekanan minimum antara
0,25-0,7 kg/cm, sedangkan tekanan maksimum 3,0-4,0 kg/cm (yang
diizinkan).
17
2. Pemanas air listrik
Pemanas air jenis ini menggunakan energi listrik untuk memanaskan airnya.
Pemanas air energi listrik ini juga terbagi dua jenis, yang menggunakan
tangki (storage) atau yang tidak menggunakan tangki (tankless).
a. Pemanas air listrik pakai tangki (Storage - Electric Water Heater)
Pemanas air listrik jenis ini menggunakan tangki sebagai tempat
menyimpan air panas sebelum digunakan. Ciri-cirinya berbentuk silinder
horisontal atau vertikal dan karena ukurannya cukup besar dan makan
tempat, biasanya dipasang di luar kamar mandi. Dan air di dalam tangki
inilah yang dipanaskan sampai mencapai suhu yang dikehendaki.
Komponen dan cara kerjanya terlihat seperti gambar sebelah. Komponen
utama alat ini adalah elemen pemanas listrik yang terletak di bagian atas
dan bawah tangki. Saat air dingin masuk ke tangki, elemen pemanasnya
mulai bekerja memanaskan air dalam tangki sampai mencapai suhu yang
dikehendaki. Dan ketika suhu air dalam tangki mulai turun, ke dua
elemen pemanas ini bekerja kembali memanaskan air sampai mencapai
suhu yang telah di setting. Dengan dimikian suhu air di dalam tangki
selalu terjaga dan selalu tersedia setiap dibutuhkan.
Karenanya, pemanas air listrik pakai tangki ini pemakaian daya
listriknya lebih boros. Daya listrik terus tersedot untuk menjaga
kestabilan suhu air dalam tangki sekalipun tidak ada yang menggunakan
air panas. Berikut contoh produknya merk Reliance dari Amazon dengan
kapasitas 6 gallons.
18
Gambar 10. Pemanas air listrik pakai tangki
19
ini bekerja. Dengan demikian konsumsi listriknya lebih hemat, walaupun
air panasnya tidak tersedia setiap saat. Harus nunggu dulu beberapa saat
setelah alat bekerja.
20
3. Pemanas air energi surya
System pemanas energy surya meggunakan tabung penyimpan dan
letaknya harus dipasang di atas atap bagunan untuk mendapatkan panas
matahari. Air panas dipanaskan oleh matahari digunakan dalam banyak cara.
Sementara mungkin paling dikenal dalam lingkungan perumahan untuk
menyediakan air panas domestik, air panas surya juga memiliki aplikasi
industri, misalnya untuk menghasilkan listrik. Desain cocok untuk iklim
panas dapat jauh lebih sederhana dan lebih murah, dan dapat dianggap
sebagai teknologi yang tepat untuk tempat-tempat ini. Adapun kelemahan
sistem pemanas air tenaga surya adalah masih memakai heating element.
21
Untuk memanaskan air menggunakan energi matahari, kolektor,
sering diikat ke atap atau dinding menghadap matahari, memanaskan fluida
kerja yang baik dipompa (sistem aktif) atau didorong oleh konveksi alami
(sistem pasif/Thermosyphon) melalui itu. Kolektor dapat terbuat dari kotak
kaca beratap sederhana terisolasi dengan penyerap surya datar terbuat dari
lembaran logam, yang melekat pada pipa tembaga dan berwarna gelap, atau
set tabung logam dikelilingi oleh silinder kaca dievakuasi (dekat vakum).
Dalam kasus industri cermin parabola dapat berkonsentrasi sinar matahari
pada tabung. Panas yang disimpan dalam tangki penyimpanan air panas.
Volume tangki ini harus lebih besar dengan sistem pemanas surya untuk
memungkinkan untuk cuaca buruk, dan karena suhu akhir yang optimal
bagi kolektor surya lebih rendah dari perendaman khas atau pemanas
pembakaran. Perpindahan panas cairan (HTF) untuk penyerap mungkin air
panas dari tangki, tapi lebih sering (setidaknya dalam sistem aktif) adalah
loop terpisah dari cairan yang mengandung anti-beku dan inhibitor korosi
yang memberikan panas ke tangki melalui penukar panas (umumnya sebuah
kumparan pipa tembaga dalam tangki). Konsep lain yang lebih rendah
pemeliharaan adalah 'drain-kembali': tidak ada anti-freeze diperlukan,
melainkan semua pipa yang miring menyebabkan air mengalir kembali ke
tangki. Tangki tidak bertekanan dan terbuka untuk tekanan atmosfer. Begitu
pompa menutup off, arus berbalik dan pipa kosong sebelum pembekuan
dapat terjadi.
22
Gambar 13. Pemanas air energi surya
23
Gambar 14. Pemanas air energi surya
Ketika sebuah pemanas air tenaga surya dan air panas sistem pemanas
sentral yang digunakan bersama, baik panas matahari akan terkonsentrasi
dalam tangki pemanasan awal yang feed ke dalam tangki dipanaskan oleh
pemanas sentral, atau penukar panas matahari akan menggantikan
pemanasan yang lebih rendah unsur dan elemen atas akan tetap di tempat
untuk memberikan untuk setiap pemanas surya yang tidak dapat
menyediakan. Namun, kebutuhan primer untuk pemanasan sentral adalah
24
pada malam hari dan di musim dingin ketika matahari mendapatkan yang
lebih rendah. Oleh karena itu, pemanas air surya untuk mencuci dan mandi
sering merupakan aplikasi yang lebih baik daripada pemanasan pusat
karena penawaran dan permintaan yang lebih baik yang cocok. Dalam iklim
banyak, sistem air panas matahari dapat memberikan sampai 85% energi air
panas domestik. Hal ini dapat mencakup domestik non-listrik
berkonsentrasi sistem panas matahari. Di negara-negara Eropa utara, air
panas gabungan dan sistem pemanas ruang (combisystems surya)
digunakan untuk menyediakan 15 sampai 25% dari energi pemanas rumah.
Untuk membuang dan mengalirkan air kotor ini, ada yang dapat digabung
pembuanannya supaya tidak terjadi perembesan yang berakibat mencemarkan
lingkungan. Selain itu pipa-pipa dibuang/ dipasang dalam ukuran yang besar
mulai dari diameter 3” sampai dengan 6” dengan kemiringan tertentu untuk
memudahkan pengaliran air kotor trsebut.
25
lainnya. Untuk pipa pembuangan dapat digunakan pipa PVC; untuk pipa-
pipa vertical dan pembuangan horizontal digunakan pipa PVC atau pipa
beton dengan diameter yang diperhitungkan ukurannya. Mengingat panjang
PVC 400 cm, maka system pemipaan pembuangan air bekas, baik vertical
maupun horizontal diusahakan setiap 400 cm dibuat sambungan/
dihubungkan dengan pipa-pipa lain. Untuk pipa vertical, diusahaka
hubungan meggunakan sambungan dengan sudut lebih kecil dari 90 derajat
sehingga tidak terjadi air balik. Untuk sambungan-sambungan horizontal,
juga dapat digunakan sambungan-sambungan bersudut lebih dari 90 derajat
atau menggunakan bak-bak control. Pembuangan air bekas ini dapat
dialirkan ke saluran lingkungan atau saluran kota praja.
2. System pembuangan air limbah
Air limbah adalah air bekas buangan yag bercampur kotoran. Air bekas/
air limbah ini tidak diperbolehkan dibuang sembarang/ dibuang ke seluruh
lingkungan, tetapi harus ditampung ke dalam bak penampungan.
Untuk bangunan rumah tinggal, satu atau dua titik buangan cukup
diperluka septic tank dengan volume 1-1.5 m3 dengan dibuat perembesan.
Untuk bngunan-bangunan yang banyak penghuninya, penampung air limbah
harus menggunakan septic tank berukuran besar yang sering disebut sebagai
pengolah limbah (sewage treatment). Sewage Treatment Plant (STP) adalah
tempat pengolahan limbah yang jumlah kotorannya cukup banyak.
26
Limbah yang terkumpul, diolah secara mekanis, diaduk, diberi udara
supaya bakteri-bakteri yang ikut mengolah limbah dapat hidup dengan baik
sehingga dapat segera memproses kotoran-kotoran/ limbah tersebut. Hasil
pengolaha limbah diberi zat pembersih sehingga air bekas pengolahan
limbah dapat dipompa keluar untuk dibuang melalui saluran-saluran kota
atau mendinginkan alat pendingin (air condition).
27
Air hujan yang jatuh pada rumah tinggal atau kompleks perumahan
disalurkan melalui talang-talang vertical dengan diameter 3” (minimal) yang
diteruskan ke saluran-saluran horizontal dengan kemiringan 0,5-1% dengan
jarak terpendek menuju ke saluran terbuka lingkungan. Air hujan tersebut
disalurkan dengan pipa tersendiri dengan saringan khusus yag terpisah
dengan pipa air bekas.
Untuk daerah-daerah tertentu yang penyerapan air tanahnya cukup baik,
dibuat bak penampung air hujan, lalu diresapkan pada tanah gembur dengan
dasar yang dibuat dari pasangan koral-koral dan ijuk. Peresapan air ini
bertujuan supaya air hujan yang dating tidak terbuang percuma ke selokan
lingkungan, tetapi meresap sehingga tanah tersebut mejadi daerah yang
mengandung banyak air, yang nantinya akan digunakan untuk kebutuhan air
di daerah tersebut. Air hujan yang jatuh pada atap bangunan tinggi, perlu
diadakan peyelesaiaan yang baik sehingga tidak terjadi kebocoran dan
tumpahan yag tidak teratur.
Pipa pembuangan/pipa vertical dipasang pada shaft untuk air hujan yang
dapat dibuang sejajar dengan pipa-pipa plumbing lainnya. Pipa ini dipasang
sesuai dengan luas atap yang menampung air hujan tersebut. Dalam
menghitung besar pipa pembuangan air hujan, harus diketahui atap yang
menampung air hujan tersebut dalam luasan m2. Sebagai standar ukuran pipa
pembuangan dibuat tabel sebagai berikut:
28
Untuk mencari/ menghitung jumlah dan besar pipa tegak air hujan, dapat
dicari dengan cara sebagai berikut:
Setelah mengetahu jumlah dan besar diameter tegak pipa air hujan, air
hujan tersebut dapat dialirkan melalui saluran-saluran kota praja atau dapat
dialirkan ke sumur-sumur beton yang ditanam ke dalam galian tanah yang di
luarnya dipasang batu-batu koral/ batu karang dan ijuk, sebagai tempat
penyerapan. Utuk memperlancar aliran penyerapan air hujan
29
Gambar 15. System Pembuangan Air Limbah
30
Gambar 16. System Pembuangan Air Hujan
31
Gambar 18. System Pembuangan Air Limbah
32
Jumlsh kloset wastafel, dan urinial tersebut merupakan kebutuhan peralatan
plumbing untuk setiap lantai.
Kebutuhan kloset wastafel dan urinial untuk siswa (lihat Tabel 1.3 no 7)
- Jumlah kloset siswa laki-laki = 400 siswa : 40 = buah
- Jumlah kloset siswa perempuan = 200 siswa : 40 = 5 buah
33
- Jumlah wastafel siswa laki-laki = 400 siswa : 35 = 11
buah
- Jumlah wastafel siswa perempuan = 200 siswa : 35 = 6 buah
- Jumlah urinial siswa laki-laki = 400 siswa :40 = 10
buah
34
perlu 1 bh
3 Asrama, Setiap 8 wanita Setiap 8 pria Setiap 12 org
Sekolahan, perlu 1 bh, perlu 1 bh perlu 1 bh
Kampus setiap 10 pria
perlu 1 bh
4 Pabrik 1-10 org perlu 1-30 org perlu Setiap 10 org
1 bh, 11-25 org 1 bh, 31-80 org perlu 1 bh,
perlu 2 bh, 26- perlu 2 bh, 81- diatas 100 org
50 org perlu 3 160 org perlu 3 setiap 15 org
bh, 51-75 org bh, 161-240 perlu 1 bh
perlu 4 bh, 76- org perlu 4 bh,
100 org perlu 5 diatas 250 org
bh, diatas 100 setiap 50 org
orang setiap 30 perlu 1 bh
pria/wanita
perlu 1 bh
5 Rumah sakit: Setiap 8 pasien Setiap 10
- Perawat perlu 1 bh, pasien perlu 1
- Kamar Pasien setiap kamar= bh, setiap
-R. tunggu + 1 bh, sama kamar 1 bh
karyawan dengan
kebutuha
bangunan
umum
6 Bangunan 1-15 org perlu Sama dengan 1-15 org perlu
umum (kantor 1 bh, 16-35 org jumlah toilet bh, 16-5 org
dan perlu 2 bh, 36- pria perlu 2 bh, 36-
sebagainya) 55 org perlu 3 60 org perlu 3
35
bh, 56-80 org bh, 61-90 org
perlu 4 bh, 81- perlu 4 bh, 91-
110 org perlu 5 125 org perlu 5
bh, 111-150 bh, diatas 125
org perlu 6 bh, org setiap
diatas 150 org penambahan
setiap 45 org perlu 1
tambahan 40 bh
org perlu 1 bh
7 Sekolah: Setiap 30 anak Setiap 40 anak Setiap 35 anak
- Dasar laki-laki perlu laki-laki perlu laki-laki perlu
- Lanjutan 1 bh, setiap 25 1 bh 1 bh, setiap 35
anak anak
perempuan perempuan
perlu bh, perlu 1 bh
setiap 40 anak
laki-laki perlu
1 bh, setiap 30
anak
perempuan
perlu 1 bh
36
BAB III
KESIMPULAN
Sistem peralatan plumbing adalah suatu sistem penyediaan atau pengeluara air
ke tempat-tempat yang dikehendaki tanpa ada gangguan atau pecemaran terhadap
daerah-daerah yang dilaluinya dan dapat memenuhi kebutuhan penghuninya dalam
masalah air.
Alat-alat plumbing yag merupakan permulaa dari sistem pembuangan dari
instalasi, dapat berupa: kran, kloset, wastafel (lavatory), urinoir bidet, bath tub,
shower, dan lain-lain. Alat plumbing dari kran dapat berfungsi sebagai alat untuk
medapatka air dan juga alat plumbing lain untuk megalirkan air yang sudah dipakai.
37
DAFTAR PUSTAKA
http://proyeksipil.blogspot.com/2013/06/sistem-dan-cara-kerja-mesin-pemanas-
air.html
http://www.heatpumpwaterheater.info/pemanasairsurya.htm
http://sanfordlegenda.blogspot.com/2012/09/Electric-Water-Heater-Pemanas-Air-
Listrik.html
http://smt-tangerangselatan.blogspot.com/2010/09/pemanas-air-tenaga-panas-
buang-freon-ac.html
http://pureitpemurniair.wordpress.com/cara-kerja/
38
Lampiran Tanya Jawab:
Termin I
Jawab :
Persyaratan kimiawi :
a. 02 agresif dapat menyebabkan karat serta korosi
39
b. H2S menimbulkan pembusukan
e. SO4 kurang dari 250 mg/l, bila lebih dapat merusak beton
Persyaratan biologis
Air minum tdiak boleh mengandung bakteri penyakit dan biota lain. Hal ini
dapat diperiksa dengan alat coliliter. Dalam pengolahan air minum dapat
dilakukan treatmen tertentu untuk memastikan ketidakberadaan bibit penyakit
tersebut.
Persyaratan radioaktif
Air minum tidak boleh tercemar dan mengandung unsur-unsur radioaktif.
b) Bakteri yang berada di septic tank sudah ada secara otomatis pada septic
tank. Karena bakteri dapat hidup dimana saja. Termasuk bakteri pengurai
yang berada pada septic tank yang merupakan bakteri yang
menguntungkan bagi manusia.
40
3. Ririn Anggraini (5113412058)
a). Berapa jumlah pompa yang dibutuhkan untuk up feed distribution, down
feed distribution dan zone system ?
b). Apakah pemanas air dengan menggunakan Freon tidak boros ? bagaimana
sistem kerja alat ini ?
Jawab :
a) Perhitungan pompa hisap :
Pada intinya pompa ini mempunyai kekuatan yang disebut Total Head
yang dijabarkan atas kekuatan hisap dan kekuatan tekan. Biasanya
dinyatakan dalam meter. Pada pompa hisap sebagian besar total head
yang ada dikonsentrasikan pada kekuatan menghisap atau menarik aliran.
41
b) Pemanas dengan menggunakan Freon
Pemaas dengan menggunakan Freon tidak boros, karena hanya
memanfaatkan panas buangan dari outdoor AC. Cukup dengan
menyalakan AC ± 3 jam sehari akan tersedia air panas yang tersimpan
dalam tabung isolator. Manfaat lain yang didapat adalah mengoptimalkan
system pendingin kipas elektrik di outdoor di AC, menjadikan tekanan
gas refrigerant di kondensor menurun dan beban kerja kompresor akan
berkurang sehingga kosumsi listrrik menurun, biaya listrik dapat dihemat
(5%-10%)
42
Termin II
43
Instalasi air panas dengan menggunakan tenaga surya merupakan pemanasan
air dengan menggunkan energi matahari (surya). Jika cuaca tidak menentu
(musim penghujan) maka alat ini tidak dapat digunakan, karena setiap alat
mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Jika terjadi musim
penghujan maka pemanasan air dialihkan ke sistem lain seperti listrik dll.
1. Saringan Serat Mikro. Air yang dituang akan melewati saringan serat
mikro untuk menghilangkan kotoran yang terlihat
2. Filter Karbon Aktif. Kemudian melewati filter karbon aktif untuk
menghilangkan pestisida dan parasit berbahaya
3. Prosesor Pembunuh Kuman. Selanjutnya processor pembunuh kuman
dengan ‘Teknologi Pembunuh Kuman Terprogram’ membunuh semua
virus dan bakteri berbahaya
4. Penjernih. Akhirmya, air akan melalui penjernih yang akan menghasilkan
air yang jernih, tidak berbau, dan dengan rasa yang alami
44