SATUAN KERJA
BALAI PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH GORONTALO
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
A. Latar Belakang
Akses air minum nasional masih didominasi oleh Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
bukan jaringan perpipaan. Berdasarkan baseline, hingga akhir tahun 2023, cakupan pelayanan
air minum layak mencapai 91,72%. Masih terdapat gap sekitar 8,28% untuk mencapai universal
access, baik melalui Jaringan Perpipaan (JP), maupun Bukan Jaringan Perpipaan (BJP)
Terlindungi. Selain itu, capaian akses jaringan perpipaan sampai dengan akhir tahun 2023, baru
mencapai 19.76%, sehingga dibutuhkan upaya untuk melakukan percepatan sambungan rumah
dalam mengejar 30,45% target akses jaringan perpipaan di tahun 2024. Sementara berdasarkan
buku kinerja BUMD Air Minum Tahun 2023, secara nasional angka idle capacity masih cukup
tinggi, yakni 26.963 l/detik. Hal tersebut tentunya menjadi potensi dalam percepatan penyediaan
air minum melalui peningkatan cakupan pelayanan.
Dalam rangka mendorong percepatan pemenuhan akses air minum melalui Instruksi
Presiden (Inpres) Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2024 tentang Percepatan Penyediaan
Air Minum dan Layanan Pengelolaan Air Limbah Domestik, Pemerintah menetapkan target akses
air minum untuk mengejar capaian Major Project 10 Juta SR RPJMN 2020-2024, dimana untuk
estimasi capaian pada tahun 2024 sebesar 3,8 Juta SR, dan masih terdapat gap sebesar
6,1 Juta SR. Adapun lingkup kegiatan Inpres Air Minum yaitu berfokus pada perluasan SPAM
jaringan perpipaan dengan memanfaatkan idle capacity SPAM terbangun melalui pembangunan
SR, pembangunan jaringan perpipaan dan penyediaan air baku melalui optimalisasi infrastruktur
air baku. Kriteria sasaran penerima program yaitu pemanfaatan idle capacity dari SPAM Proyek
Strategis Nasional, SPAM Regional, SPAM KPBU dan SPAM-SPAM yang diprioritaskan pada
lokasi percepatan penurunan stunting.
Untuk melaksanakan tujuan percepatan pemenuhan akses air minum di atas, maka
diperlukan kegiatan Pengendalian, yang meliputi kegiatan pelaksanaan verifikasi lapangan,
finalisasi dokumen perencanaan, fasilitasi dalam proses serah terima hasil pekerjaan kepada
Pemerintah Daerah, serta melakukan pemantauan keberfungsian hasil pekerjaan.
B. Dasar Hukum
a) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air;
b) Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6178);
c) Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 33) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik
Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 63);
d) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 4 tahun 2020 tentang
Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Sistem Penyediaan
Air Minum (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 130);
e) Surat Edaran Dirjen Cipta karya Nomor 45/SE/DC/2022 Tentang Petunjuk Teknis Kebijakan,
Perencanaan, dan Perancangan Penyelenggaraan SPAM;
f) Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 09 Tahun 2023
tentang Pedoman Pedampingan Dalam Penerapan Prinsip Kehati-Hatian Pada Pelaksanaan
Pengadaan Barang Jasa Melalui E-Purchasing;
g) Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2024 tentang Percepatan Penyediaan
Air Minum dan Layanan Pengelolaan Air Limbah Domestik;
h) Surat Edaran Menteri PPN/Kepala Bappenas No. 1 Tahun 2024 tentang Pedoman
Pelaksanaan Percepatan Penyediaan Air Minum Dan Layanan Pengelolaan
Air Limbah Domestik;
i) Standar teknis dan peraturan terkait lainnya.
E. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan ini adalah penyediaan dukungan pengendalian untuk (i) percepatan
pemenuhan akses air minum dan (ii) penyelenggaraan perluasan layanan Sistem Pengelolaan
Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik
Setempat (SPALD-S) dalam rangka pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor
01 Tahun 2024 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dengan detail lokasi sebagai berikut:
F. Metodologi Pelaksanaan
Kegiatan ini akan dilaksanakan dengan metode Swakelola Tipe I, dengan mekanisme
pelaksanaan melalui:
- Kegiatan survei secara manual;
- Kajian dan reviu teknis perencanaan mengacu pada peraturan yang berlaku;
- Fasilitasi dan koordinasi yang diperlukan untuk mendukung tercapainya output kegiatan
termasuk memastikan keberfungsian dan serah terima aset dengan Pemerintah Daerah;
serta
- Penyusunan dan penyampaian laporan kepada Direktur Air Minum dan Direktur Sanitasi dan
Tim Teknis.
Dalam rangka untuk melaksanakan fungsi pengawasan dan pengendalian, akan dibentuk Tim
Teknis oleh KPA/PPK Balai PPW yang akan diketuai oleh PPK Perencana serta unsur anggota
Balai PPW lainnya yang terkait.
G. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Waktu untuk melaksanakan kegiatan swakelola ini selama 6 (enam) bulan.
I. Sumber Pendanaan
Kegiatan ini didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang
dialokasikan pada DIPA Satker Balai Prasarana Permukiman Wilayah Gorontalo TA. 2024
sebesar Rp. 1.428.880.000,- (Satu Miliar Empat Ratus Dua Puluh Delapan Juta Delapan Ratus
Delapan Puluh Ribu Rupiah)
J. Output dan Laporan
Konsultan Individu dan Tenaga Pendukung
- Dokumen perencanaan percepatan penyediaan air minum final;
- Dokumen pengadaaan barang dan jasa (sesuai dengan mekanisme yang dipilih);
- Laporan Pendahuluan, setidaknya memuat metodologi dan rencana kerja;
- Laporan Bulanan setidaknya memuat progres, permasalahan dan tindak lanjut sesuai
dengan tahapan kegiatan pada bulan bersangkutan, serta hal-hal lain terkait aspek teknis
yang disertai dengan dokumentasi;
- Laporan Akhir yang terdiri dari laporan secara keseluruhan terhadap pelaksanaan
kegiatan.
Mengetahui,
Kepala Balai
Balai Prasarana Permukiman
Wilayah Gorontalo