KABUPATEN SIGI
PEKERJAAN
JASA KONSULTANSI
PENGAWASAN PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH DAN
JARINGAN DISTRIBUSI SPAM NGATABARU (DAK IPD)
A. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Menurunnya kualitas kebersihan secara signifikan umumnya mulai terjadi
sejak krisis ekonomi yang berkepanjangan menimpa seluruh kota di Indonesia
termasuk Palu. Hal tersebut berdampak pada penurunan kinerja sarana dan
prasarana secara keseluruhan seperti persampahan, air limbah dan drainase serta
menurunnya kapasitas pembiayaan. Selain itu juga muncul fenomena menurunnya
peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Kondisi eksisting sanitasi di pedesaan masih sangat memprihatinkan karena
secara pembangunan sanitasi tak mampu mengejar pertambahan jumlah penduduk
yang semakin tinggi. Beberapa persoalan yang menyebabkan kondisi tersebut
mengemuka antara lain kebutuhan infrastruktur sanitasi belum dirasakan
mendesak oleh masyarakat, dibutuhkan investasi yang relatif besar untuk
membangun infrastruktur sanitasi, mata anggaran untuk sektor sanitasi dibawah
rata-rata 1% APBD/APBN, masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah yang
terkait dengan sanitasi belum atau tidak terkoordinasikan secara optimal. Sekalipun
tujuan masing-masing adalah untuk memperbaiki kondisi sanitasi, tetapi secara
faktual justru kurang bersinergi, sehingga secara relatif tidak menghasilkan
kemajuan yang signifikan.
Pemahaman masyarakat mengenai sanitasi masih minimal, hal ini terbukti
dari Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang masih sangat jauh dari ideal. Hampir
30% penduduk Indonesia masih Buang Air Besar Sembarangan (BABS), baik
langsung maupun tidak langsung.
Kabupaten Sigi merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Sulawesi tengah
yang tidak lepas dari masalah sanitasi. Dari jumlah sarana dan prasarana air bersih
yang dibangun di perdesaan sebagian masih ada yang rusak bahkan masih ada
sebagian desa yang belum tersentuh sarana dan prasarana air limbah.Oleh karena
itu Pemerintah baik Pusat maupun Daerah memberikan perhatian khusus terhadap
sektor sanitasi ini melalui pembangunan prasarana dan sarana air bersih secara
berkesinambungan.
Kebutuhan Air Bersih di Kabupaten Sigi terus meningkat dari waktu ke
waktu sejalan dengan peningkatan laju pertumbuhan yang pesat di berbagai sektor
dan bidang, serta jumlah penduduk yang terus bertambah.Untuk merealisasikan
arah kebijakan penyediaan infrastruktur air bersih perlu didukung melalui Kegiatan
Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi/Pemeliharaan sarana air bersih sebagai
upaya guna menjaga kondisi kesehatan dan kenyamanan kepada masyarakat.Atas
dasar pemikiran tersebut, maka Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sigi pada tahun
anggaran 2016 akan melaksanakan kegiatan Pembangunan Sarana Air Bersih dan
Jaringan Distribusi SPAM Ngatabaru.
3. SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah Tepat Mutu, Tepat Kualitas dan Tepat Waktu
pelaksanaan pembangunan sarana Air Bersih dan Jaringan Distribusi SPAM
Ngatabaru di Kabupaten Sigi sesuai dengan perencanaan.
pelaksanaan
konstruksi
dengan
dokumen
pelelangan
biaya
pekerjaan
pengawasan
mengikuti
pedoman
dalam
pekerjaan
pengawasan
dan
tata
cara
pembayarandiatur
biaya
Konsultan
Pengawas
adalah
2. SUMBER DANA
Untuk dapat melaksanakan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih Rp.
180.000.000,- (seratus delapan puluh juta rupiah) termasuk PPN dibiayai DAK
IPD Tahun Anggaran 2016.
3. KRITERIA
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas padaKerangka
Acuan Kerja ini harus memperhatikan persyaratan-persyaratansebagai berikut:
a. Persyaratan Umum Pekerjaan
Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan harus dilaksanakan secarabenar
dan tuntas sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkandan diterima
dengan baik oleh Pemberi Tugas.
b. Persyaratan Obyektif
Pelaksanaan pekerjaan pengawasan teknis konstruksi yangobyektif untuk
kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkutmacam, kualitas, dan
kuantitas dari setiap bagian pekerjaan sesuaistandar hasil kerja pengawasan
yang berlaku.
c. Persyaratan Fungsional
Pekerjaan
pengawasan
konstruksi
fisik
harus
dilaksanakandengan
kriteria
umumdiatas,
pulaketentuanketentuan
untuk
seperti
pekerjaan
standar,
pengawasan
pedoman,
dan
berlaku
peraturan
dan
ketentuan-ketentuan
sebagai
dasarperjanjiannya.
2) Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat.
3) Standardan Pedoman Teknis yang berlaku di bidang penyelenggaraan
bangunan gedung.
E. PROSES PEKERJAAN PENGAWASAN
1. UMUM
Konsultan Pengawas dalam menjalankan
program
kerja,
alokasi
tenaga
dan
konsepsi
pekerjaanpengawasan.
2) Memeriksa Time Schedule / Bar Chart, S-Curve, dan atau Net Work
Planningyang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana untuk selanjutnya
diteruskankepada Pengelola Kegiatan untuk mendapat persetujuan.
b. Pekerjaan Teknis Pengawasan Lapangan
1) Melaksanakan
pekerjaan
pengawasan
secara
umum,
bangunan,
peralatan
dan
perlengkapan
selama
masukan
pendapat
teknis
tentang
penambahan
serta
berpengaruh
pada
ketentuan
kontrak,
dapat
langsung
disampaikan
kepada
Pemborong,
bantuan
dan
dalammengusahakan
petunjuk
perijinan
kepada
sehubungan
Pemborong
dengan
pelaksanaanpembangunan.
c. Konsultasi
1) Melakukan konsultasi kepada Pemberi Tugas untuk membahas
segalamasalah dan persoalan yang timbul selama masa pembangunan.
2) Mengadakan rapat lapangan secara berkala sedikitnya dua kali
dalamsebulan, dengan Pemberi Tugas, Perencana dan Pemborong
dengantujuan untuk membicarakan masalah dan persoalan yang timbul
dalampelaksanaan
3) Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut apabiladianggap
mendesak.
d. Laporan
1) Memberi laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis
teknologiskepada Pemberi Tugas, mengenai volume, Prosentase dan nilai
bobotbagian - bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan
pemborong.
oleh
2) Melaporkan
kemajuan
pekerjaan
yang
nyata
dilaksanakan,
gambar-gambar
kerja
tambahan
yang
dibuat
oleh
dan
menyiapkan
Berita
Acara
sehubungan
atau
pengurangan
pekerjaan
guna
keperluanpembayaran.
3) Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan,
BeritaAcara kemajuan pekerjaan, penyerahan pertama dan kedua
sertaformulir - formulir lainnya yang diperlukan untuk kebutuhan
dokumenpembangunan.
f. Program Kerja
Sebelum melaksanakan tugasnya Konsultan Pengawas, harus segera
menyusun :
1) Program kerja termasuk jadwal kegiatan secara detail.
2) Alokasi tenaga ahli yang lengkap (disiplin dan jumlahnya).
3) Tenaga-tenaga yang diusulkan oleh konsultan Pengawas harus
mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas.
4) Konsep penanganan pekerjaan pengawasan.
Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari
Pemberi Tugas, setelah sebelumnya dipresentasikan oleh konsultan Pengawas dan
mendapatkan tanggapan dan pendapat teknis dari Tim Teknis Satuan Kerja /
Pemberi Tugas.
F. MASUKAN
1. TENAGA AHLI
2. Untuk mencapai kualitas pengawasan yang profesional, Konsultan Pengawas
harus menyediakan personil tenaga ahli dan tenaga pendukung yang diuraikan
kedalam suatu struktur organisasi pekerjaan untuk menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya sesuai dengan lingkup jasa yang tercantum dalam KAK ini,
Tenaga ahli harus bersertifikat dan mempunyai pengalaman.
Daftar tenaga ahli dan kualifikasi yang dibutuhkan, minimal sebagaimana
berikut :
No.
Jabatan
Keahlian
A.
Tenaga Ahli
1.
Ahli Manajemen
Proyek dan Ahli
K3 Konstruksi
2.
Ahli Sumber
Daya Air
B.
1.
Inspector Sipil
C.
Tenaga Pendukung
1.
Admin. / Operator
Komputer
Jml
(Org.)
Kualifikasi
Pengalaman
(Minimal)
S1
D3
3 tahun
5 tahun
S1
D3
3 tahun
5 tahun
S1/D3
SMU/Seder
ajat
Sesuai dengan ketentuan, maka Tenaga Ahli tersebut diatas harus memiliki
Sertifikat Keahlian (SKA) dari Asosiasi dan dilengkapi dengan Curriculum Vitae
(pengalaman kerja yang dilengkapi dengan referensi/surat keterangan) serta Ijazah
dan NPWP
tugas perbantuan pengawasan, konsultan harus menunjuk tenaga ahli sebagai Ketua
Tim dengan jabatan Koordinator Pengawas.Koordinator Pengawas adalah seorang
Sarjana Teknik atau Sarjana Muda Teknik dari suatu perguruan tinggi/akademi,
Internasional atau Indonesia yang diakui, serta memiliki SKA.Jika seorang Sarjana,
harus memiliki minimal 3 (tiga) tahun pengalaman dan jika Sarjana Muda harus
memiliki minimal 5 (lima) tahun pengalaman dalam bidang perencanaan dan
pengawasan teknis.
Tugas Koordinator Pengawas,yaitu :
1) Mengawasi dan meneliti ketepatan dari semua pengukuran/rekayasa
lapangan yang dilakukan oleh kontraktor dengan maksud agar PPK
Pelaksanaan Kegiatan memungkinkan untuk menentukan hal-hal yang
diperlukan
menyangkut
pekerjaan
pengembalian
kondisi
dan
untuk
mendapatkan
rekomendasi
lebih
lanjut
dari
Koordinator Pengawas.
2) Menilai kecukupan pemakaian, antara lain bahan-bahan dan tenaga kerja
kontraktor sehubungan dengan besarnya tingkat kemajuan yang
ditargetkan, dan bila perlu, menmgambil tindakan yang tepat untuk
meningkatkan laju pekerjaan.
3) Melaksanakan pengawasan yang efektif dan terus menerus terhadap
pekerjaan serta menjamin bahwa mutu pekerjaan sesuai dengan standar
dan spesifikasi yang ditetapkan dalam kontrak.
4) Melakukan pengawasan dilapangan secara terus menerus dan mencatat
atas semua pelaksanaan pekerjaan harian, antara lain peralatan, tenaga
kerja dan material yang digunakan oleh kontraktor dalam melaksanakan
pekerjaan harian dalam bentuk Laporan Harian (Daily Report) yang akan
dirangkum dalam Laporan Mingguan (Weekly Report).
d. Tenaga Pendukung
Untuk mendukung kelancaran pekerjaan, konsultan pengawas harus
menyiapkan
tenaga
pendukung
yang
bertindak
sebagai
Administrasi/Operator Komputer.
G. KELUARAN
1. LAPORAN
Konsultas Pengawas berkewajiban menyerahkan Laporan Pelaksanaan
kegiatan Pengawasan, yang diserahkan kepada pengguna jasa, yaitu meliputi :
a. Laporan Pendahuluan, yang berisi rencana kerja secara menyeluruh, jadual
kegiatan penyedia jasa dan mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 bulan sejak SPMK.
b. Laporan Mingguan, yang berisi progress fisik pekerjaan yang berlangsung
selama satu minggu. Laporan diserahkan dalam periode 1 mingguan.
c. Laporan Bulanan, yang berisi uraian kegiatan kontraktor pada bulan
berjalan, yang dilengkapi dengan evaluasi jadwal pelaksanaan pekerjaan dan
progress fisik kumulatif yang dicapai selama satu bulan. Laporan diserahkan
paling lambat tanggal 5 pada bulan berikutnya.
d. Laporan Akhir, Isi laporan akhir secara garis besarnya harus menceritakan
secara ringkas mengenai metode pelaksanaan konstruksi, pelaksanaan
pengawasan konstruksi yang telah dilaksanakan, rekomendasi tentang cara
pemeliharaan dikemudian hari, segala permasalahan yang kemungkinan
besar akan timbul pada pekerjaan yang baru saja dilaksanakan, dan saransaran (bila ada) tentang perbaikan yang perlu dilalukan pada proyek-proyek
berikutnya untuk pekerjaan yang serupa/sejenis yang akan ditangani oleh
Pemimpin Kegiatan pada tahun-tahun mendatang. Laporan ini diserahkan
paling lambat 1 minggu setelah akhir masa kontrak
e. Gambar terpasang (As Built Drawing) diserahkan bersamaan dengan laporan
akhir
2. PENUTUP
Setelah
Kerangka Acuan
hendaknya
memeriksasemua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain
yangdibutuhkan.
H. ISKANDAR NONGTJI
Pembina Tkt. I
NIP. 19650606 199603 1 004