Anda di halaman 1dari 16

DINAS PEKERJAAN UMUM

KABUPATEN SIGI

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN
JASA KONSULTANSI
PENGAWASAN PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH DAN
JARINGAN DISTRIBUSI SPAM NGATABARU (DAK IPD)

TAHUN ANGGARAN 2016

KERANGKA ACUAN KERJA


PENGAWASAN PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH DAN
JARINGAN DISTRIBUSI SPAM NGATABARU
TAHUN ANGGARAN 2016

A. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Menurunnya kualitas kebersihan secara signifikan umumnya mulai terjadi
sejak krisis ekonomi yang berkepanjangan menimpa seluruh kota di Indonesia
termasuk Palu. Hal tersebut berdampak pada penurunan kinerja sarana dan
prasarana secara keseluruhan seperti persampahan, air limbah dan drainase serta
menurunnya kapasitas pembiayaan. Selain itu juga muncul fenomena menurunnya
peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Kondisi eksisting sanitasi di pedesaan masih sangat memprihatinkan karena
secara pembangunan sanitasi tak mampu mengejar pertambahan jumlah penduduk
yang semakin tinggi. Beberapa persoalan yang menyebabkan kondisi tersebut
mengemuka antara lain kebutuhan infrastruktur sanitasi belum dirasakan
mendesak oleh masyarakat, dibutuhkan investasi yang relatif besar untuk
membangun infrastruktur sanitasi, mata anggaran untuk sektor sanitasi dibawah
rata-rata 1% APBD/APBN, masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah yang
terkait dengan sanitasi belum atau tidak terkoordinasikan secara optimal. Sekalipun
tujuan masing-masing adalah untuk memperbaiki kondisi sanitasi, tetapi secara
faktual justru kurang bersinergi, sehingga secara relatif tidak menghasilkan
kemajuan yang signifikan.
Pemahaman masyarakat mengenai sanitasi masih minimal, hal ini terbukti
dari Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang masih sangat jauh dari ideal. Hampir
30% penduduk Indonesia masih Buang Air Besar Sembarangan (BABS), baik
langsung maupun tidak langsung.
Kabupaten Sigi merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Sulawesi tengah
yang tidak lepas dari masalah sanitasi. Dari jumlah sarana dan prasarana air bersih
yang dibangun di perdesaan sebagian masih ada yang rusak bahkan masih ada
sebagian desa yang belum tersentuh sarana dan prasarana air limbah.Oleh karena
itu Pemerintah baik Pusat maupun Daerah memberikan perhatian khusus terhadap

sektor sanitasi ini melalui pembangunan prasarana dan sarana air bersih secara
berkesinambungan.
Kebutuhan Air Bersih di Kabupaten Sigi terus meningkat dari waktu ke
waktu sejalan dengan peningkatan laju pertumbuhan yang pesat di berbagai sektor
dan bidang, serta jumlah penduduk yang terus bertambah.Untuk merealisasikan
arah kebijakan penyediaan infrastruktur air bersih perlu didukung melalui Kegiatan
Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi/Pemeliharaan sarana air bersih sebagai
upaya guna menjaga kondisi kesehatan dan kenyamanan kepada masyarakat.Atas
dasar pemikiran tersebut, maka Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sigi pada tahun
anggaran 2016 akan melaksanakan kegiatan Pembangunan Sarana Air Bersih dan
Jaringan Distribusi SPAM Ngatabaru.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud
Dengan adanya keterbatasan tenaga Pihak Proyek dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya, baik terhadap kelancaran pekerjaan maupun hasil
pekerjaan yang harus sesuai dengan ketentuan serta persyaratan yang tercantum
dalam Daftar Isian Proyek (DIP) maupun Petunjuk Operasional (PO), maka
diperlukan adanya bantuan jasa konsultasi yang akan bertugas untuk melakukan
pengawasan pekerjaan dimaksud sehingga hasil yang tercapai sesuai dengan
harapan. Memenuhi hal tersebut, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sigi
mengupayakan untuk menyediakan jasa konsultasi dengan peran sebagai konsultasi
pengawasan pada proyek yang dimaksud.
b. Tujuan
Tujuan Pengawasan ini adalah untuk mewujudkan sarana Air Bersih dan
Jaringan Distribusi SPAM Ngatabaru yang dapat memenuhi secara optimal fungsi
bangunannya sehingga sarana Air Bersih dan Jaringan Distribusi SPAM Ngatabaru
laik fungsi.

3. SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah Tepat Mutu, Tepat Kualitas dan Tepat Waktu
pelaksanaan pembangunan sarana Air Bersih dan Jaringan Distribusi SPAM
Ngatabaru di Kabupaten Sigi sesuai dengan perencanaan.

4. ORGANISASI PENGGUNA JASA DAN LINGKUP KEGIATAN


Organisasi penggunan jasa adalahDinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Sigiyang beralamat di Kompleks Perkantoran Bora, Kec. Sigi Biromaru.

B. LINGKUP PEKERJAAN PENGAWASAN


1. LOKASI PEKERJAAN
a. Pembangunan Jaringan Distribusi dan SR SPAM Ngatabaru Kec. Sigi Biromaru
(DAK IPD)
b. Pembangunan Sarana Air Bersih Desa Palampea Kec. Pipikoro (DAK
Afirmatif)
c. Pembangunan Sarana Air Bersih Desa Mapahi Kec. Pipikoro (DAK Afirmatif)
d. Pembangunan Sarana Air Bersih Desa Dombu Kec. Marawola Barat (DAK
Afirmatif)
e. Pembangunan Sarana Air Bersih Desa Pombewe Dusun IV Ranggonau Kec.
Sigi Biromaru (DAK Reguler)
f. Pembangunan Sarana Air Bersih Desa Pobolobia Kec. Kinovaro (DAK
Afirmatif)
g. Pembangunan Sarana Air Bersih Desa Ngatabaru Dusun IV Tompu Kec. Sigi
Biromaru (DAK Reguler)
h. Pembangunan Sarana Air Bersih Desa Kalora Kec. Kinovaro (DAK Reguler)
i. Pembangunan Sarana Air Bersih Desa Olu Kec. Lindu (DAK Reguler)

2. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN


Metode pelaksanaan kegiatan Pengawasan tersebut, antara lain adalah :
a. Memeriksa dan mempelajari kondisi lahan dan dokumen untuk pelaksanaan
konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di
lapangan.
b. Mengawasi dan menyetujui pemakaian bahan, peralatan, tenaga kerja, dan
metode dan produk pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu, dan
biaya pekerjaan konstruksi.
c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas,
dan laju pencapaian volume / realisasi fisik.

d. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan


persoalan yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi.
e. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
Mingguan dan laporan Bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukkan
hasil rapat-rapat lapangan, Laporan harian, Mingguan dan Bulanan pekerjaan
konstruksi yang dibuat oleh Pemborong.
f. Menyusun Berita Acara Kemajuan Pekerjaan Pemeliharaan pekerjaan, serah
Terima pertama dan Kedua pekerjaan Konstruksi.
g. Menyetujui program kerja harian / mingguan dan gambar-gambar
pelaksanaan (Shop Drawings) yang diajukan oleh Pemborong.
h. Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (As-Built
Drawings ) sebelum Serah Terima Pertama.
i. Menyusun daftar cacat / kekurangan sebelum Serah Terima Pertama,
mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan, dan Laporan Akhir
Pekerjaan Pengawasan.
j. Bersama Konsultan perencana menyusun petunjuk pemeliharaan dan
penggunaan bangunan gedung.
k. Membantu pengelola satuan kerja dalam menyusun dokumen untuk
kelengkapan pendaftaran gedung sebagai bangunan gedung Negara (jika
diperlukan).
l. Membantu pengelola satuan kerja mengurus ijin penggunaan bangunan dari
Pemerintah Daerah setempat (jika diperlukan).

3. JANGKA WAKTU PELAKASANAAN


Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkiraan 120 (seratus dua
puluh) hari Kalender

C. TANGGUNG JAWAB PENGAWAS


1. UMUM
Konsultan Pengawas bertanggung jawab secara profesional atas jasa
pengawasan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan dan kode tata laku
profesi yang berlaku.

2. TANGGUNG JAWAB KONSULTAN


Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai berikut :
a. Kesesuaian

pelaksanaan

konstruksi

dengan

dokumen

pelelangan

pelaksanaan yang dijadikan pedoman, serta peraturan, standar dan pedoman


teknis yang berlaku.
b. Kinerja pengawasan telah memenuhi standar hasil pengawasan yang berlaku.
c. Hasil evaluasi pengawasan dan dampak yang ditimbulkan.

3. TANGGUNG JAWAB PROFESIONAL


Penanggung jawab profesional pengawasan adalah tidak hanya konsultan
sebagai suatu perusahaan tetapi juga bagi para tenaga ahli profesional pengawasan
yang terlibat.
D. BIAYA
1. KETENTUAN BIAYA PENGAWASAN
a. Besarnya

biaya

pekerjaan

pengawasan

mengikuti

pedoman

dalam

Peratuaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007 tanggal 27


Desember 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara, yaitu :
1) Untuk pekerjaan standar berlaku maksimum sesuai ketentuan yang
berlaku.
2) Bila terdapat pekerjaan non standar, maka dihitung secara orang-bulan
dan biaya langsung yang dapat diganti, sesuai dengan ketentuan billing
rate yang berlaku.
3) Pengaturan komponen pembiayaan pada butir a dan b diatas adalah
dipisahkan antara bangunan standar dan non standar dan harus terbaca
dalam suatu rekapitulasi akhir yang menyebut angka dan huruf.
4) Besarnya biaya Konsultan Pengawas merupakan biaya tetap dan pasti.
5) Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti Surat Perjanjian Pekerjaan
Pengawasan yang dibuat oleh Pemberi Tugas dan Konsultan pengawas.
b. Biaya

pekerjaan

pengawasan

dan

tata

cara

secarakontraktual, meliputi komponen sebagai berikut :


1) Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang,

pembayarandiatur

2) Materi dan penggandaan laporan,


3) Pembelian dan atau sewa peralatan,
4) Sewa Kendaraan
5) Biaya rapat-rapat,
6) Biaya Komunikasi
7) Pajak .
c. Pembayaran

biaya

Konsultan

Pengawas

adalah

berdasarkanprestasikemajuan pekerjaan pengawasan.

2. SUMBER DANA
Untuk dapat melaksanakan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih Rp.
180.000.000,- (seratus delapan puluh juta rupiah) termasuk PPN dibiayai DAK
IPD Tahun Anggaran 2016.
3. KRITERIA
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas padaKerangka
Acuan Kerja ini harus memperhatikan persyaratan-persyaratansebagai berikut:
a. Persyaratan Umum Pekerjaan
Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan harus dilaksanakan secarabenar
dan tuntas sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkandan diterima
dengan baik oleh Pemberi Tugas.
b. Persyaratan Obyektif
Pelaksanaan pekerjaan pengawasan teknis konstruksi yangobyektif untuk
kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkutmacam, kualitas, dan
kuantitas dari setiap bagian pekerjaan sesuaistandar hasil kerja pengawasan
yang berlaku.
c. Persyaratan Fungsional
Pekerjaan

pengawasan

konstruksi

fisik

harus

dilaksanakandengan

profesionalisme yang tinggi sebagai Konsultan Pengawasyang secara


fungsional dapat mendorong peningkatan kinerja kegiatan.
d. Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administrasi sehubungan dengan pekerjaandilapangan harus
dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturanyang berlaku.

e. Persyaratan Teknis Lainnya.


Selain

kriteria

umumdiatas,

pulaketentuanketentuan

untuk

seperti

pekerjaan

standar,

pengawasan

pedoman,

dan

berlaku
peraturan

yangberlaku, antara lain :


1) Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan
Jasa Konstruksi, Ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan satuan
kerja yang bersangkutan,yaitu Surat Perjanjian Pekerjaan Pelaksanaan
besertakelengkapannya,

dan

ketentuan-ketentuan

sebagai

dasarperjanjiannya.
2) Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat.
3) Standardan Pedoman Teknis yang berlaku di bidang penyelenggaraan
bangunan gedung.
E. PROSES PEKERJAAN PENGAWASAN
1. UMUM
Konsultan Pengawas dalam menjalankan

tugasnya diperlukan pula

olehPengelola Kegiatan agar fungsi dan tanggung jawab Konsultan Pengawasdapat


terlaksana dengan baik, dan menghasilkan keluaran sebagaimanayang diharapkan
oleh Pemberi Tugas.

2. URAIAN TUGAS OPERASIONAL KONSULTAN PENGAWAS


Konsultan Pengawas harus membuat uraian satuan kerja secara terinci yang
sesuai dengan setiap bagian pekerjaan pengawasan pelaksanaan yang dihadapi di
lapangan, yang secara garis besar adalah sebagai berikut :
a. Pekerjaan Persiapan
1) Menyusun

program

kerja,

alokasi

tenaga

dan

konsepsi

pekerjaanpengawasan.
2) Memeriksa Time Schedule / Bar Chart, S-Curve, dan atau Net Work
Planningyang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana untuk selanjutnya
diteruskankepada Pengelola Kegiatan untuk mendapat persetujuan.
b. Pekerjaan Teknis Pengawasan Lapangan
1) Melaksanakan

pekerjaan

pengawasan

secara

umum,

pengawasanlapangan, koordinasi dan inspeksi kegiatan kegiatan

pembangunan agarpelaksanaan teknis yang dilakukan dapat secara terus


menerus sampaidengan pekerjaan diserahkan untuk kedua kalinya.
2) Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan
ataukomponen

bangunan,

peralatan

dan

perlengkapan

selama

pekerjaanpelaksanaan dilapangan atau ditempat kerja lainnya.


3) Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang
tepatdan cepat, agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan
jadwalyang ditetapkan.
4) Memberikan

masukan

pendapat

teknis

tentang

penambahan

ataupengurangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan


waktupekerjaan

serta

berpengaruh

pada

ketentuan

kontrak,

untukmendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas.


5) Memberi petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan
danpenambahan biaya dan waktu pekerjaan serta tidak menyimpang
darikontrak,

dapat

langsung

disampaikan

kepada

Pemborong,

denganpemberitahuan tertulis kapada Pemberi Tugas.


6) Memberi

bantuan

dan

dalammengusahakan

petunjuk

perijinan

kepada
sehubungan

Pemborong
dengan

pelaksanaanpembangunan.
c. Konsultasi
1) Melakukan konsultasi kepada Pemberi Tugas untuk membahas
segalamasalah dan persoalan yang timbul selama masa pembangunan.
2) Mengadakan rapat lapangan secara berkala sedikitnya dua kali
dalamsebulan, dengan Pemberi Tugas, Perencana dan Pemborong
dengantujuan untuk membicarakan masalah dan persoalan yang timbul
dalampelaksanaan
3) Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut apabiladianggap
mendesak.
d. Laporan
1) Memberi laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis
teknologiskepada Pemberi Tugas, mengenai volume, Prosentase dan nilai
bobotbagian - bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan
pemborong.

oleh

2) Melaporkan

kemajuan

pekerjaan

yang

nyata

dilaksanakan,

dandibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui.


3) Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga
kerjadan alat yang digunakan.
4) Memeriksa

gambar-gambar

kerja

tambahan

yang

dibuat

oleh

Pemborongterutama yang mengakibatkan tambah atau berkurangnya


pekerjaan, danjuga perhitungan serta gambar konstruksi yang dibuat
oleh Pemborong(Shop Drawings).
e. Dokumen
1) Menerima

dan

menyiapkan

Berita

Acara

sehubungan

denganpenyelesaian pekerjaan di lapangan, serta untuk keperluan


pembayaranangsuran.
2) Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan
dilapanganserta penambahan

atau

pengurangan

pekerjaan

guna

keperluanpembayaran.
3) Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan,
BeritaAcara kemajuan pekerjaan, penyerahan pertama dan kedua
sertaformulir - formulir lainnya yang diperlukan untuk kebutuhan
dokumenpembangunan.
f. Program Kerja
Sebelum melaksanakan tugasnya Konsultan Pengawas, harus segera
menyusun :
1) Program kerja termasuk jadwal kegiatan secara detail.
2) Alokasi tenaga ahli yang lengkap (disiplin dan jumlahnya).
3) Tenaga-tenaga yang diusulkan oleh konsultan Pengawas harus
mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas.
4) Konsep penanganan pekerjaan pengawasan.
Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari
Pemberi Tugas, setelah sebelumnya dipresentasikan oleh konsultan Pengawas dan
mendapatkan tanggapan dan pendapat teknis dari Tim Teknis Satuan Kerja /
Pemberi Tugas.

F. MASUKAN
1. TENAGA AHLI
2. Untuk mencapai kualitas pengawasan yang profesional, Konsultan Pengawas
harus menyediakan personil tenaga ahli dan tenaga pendukung yang diuraikan
kedalam suatu struktur organisasi pekerjaan untuk menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya sesuai dengan lingkup jasa yang tercantum dalam KAK ini,
Tenaga ahli harus bersertifikat dan mempunyai pengalaman.
Daftar tenaga ahli dan kualifikasi yang dibutuhkan, minimal sebagaimana
berikut :
No.

Jabatan

Keahlian

A.

Tenaga Ahli

1.

Team Leader/ Site


Engginer

Ahli Manajemen
Proyek dan Ahli
K3 Konstruksi

2.

Ahli Sumber Daya


Air

Ahli Sumber
Daya Air

B.

Tenaga Sub Professional

1.

Inspector Sipil

C.

Tenaga Pendukung

1.

Admin. / Operator
Komputer

Jml
(Org.)

Kualifikasi

Pengalaman
(Minimal)

S1
D3

3 tahun
5 tahun

S1
D3

3 tahun
5 tahun

S1/D3

SMU/Seder
ajat

Sesuai dengan ketentuan, maka Tenaga Ahli tersebut diatas harus memiliki
Sertifikat Keahlian (SKA) dari Asosiasi dan dilengkapi dengan Curriculum Vitae
(pengalaman kerja yang dilengkapi dengan referensi/surat keterangan) serta Ijazah
dan NPWP

3. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TENAGA AHLI


Adapun tugas dan tanggung jawab dari Tenaga Ahli yang dibutuhkan untuk
masing-masing kegiatan pengawasan,meliputi namun tidak terbatas pada :
a. Site Engineering/Koordinator Pengawas
Untuk memimpin Tim Supervisi Konsultan yang bertanggung jawab langsung
kepada Pemimpin Kegiatan dimana timnya ditugaskan untuk melaksanakan tugas-

tugas perbantuan pengawasan, konsultan harus menunjuk tenaga ahli sebagai Ketua
Tim dengan jabatan Koordinator Pengawas.Koordinator Pengawas adalah seorang
Sarjana Teknik atau Sarjana Muda Teknik dari suatu perguruan tinggi/akademi,
Internasional atau Indonesia yang diakui, serta memiliki SKA.Jika seorang Sarjana,
harus memiliki minimal 3 (tiga) tahun pengalaman dan jika Sarjana Muda harus
memiliki minimal 5 (lima) tahun pengalaman dalam bidang perencanaan dan
pengawasan teknis.
Tugas Koordinator Pengawas,yaitu :
1) Mengawasi dan meneliti ketepatan dari semua pengukuran/rekayasa
lapangan yang dilakukan oleh kontraktor dengan maksud agar PPK
Pelaksanaan Kegiatan memungkinkan untuk menentukan hal-hal yang
diperlukan

menyangkut

pekerjaan

pengembalian

kondisi

dan

pemeliharaan rutin serta rekayasa terperinci lainnya untuk pekerjaan


utama.
2) Melakukan pengawasan yang terus menerus atas pelaksanaan pekerjaan
termasuk secara teratur memeriksa pekerjaan pada semua lokasi di
lapangan dimana pekerjaan konstruksi sedang dilaksanakan serta
memberi penjelasan tertulis kepada kontraktor dengan maksud agar
menjadi jelas apa yang sebenarnya dituntut dalam pekerjaan tersebut
bila dalam kontrak hanya dinyatakan secara umum.
3) Menjamin bahwa kontraktor memahami isi dokumen kontrak secara
benar, melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan spesifikasi serta
gambar-gambar dan menerapkan teknik pelaksanaan konstruksi yang
tepat/cocok dengan keadaan lapangan untuk berbagai macam kegiatan
pekerjaan.
4) Membuat rekomendasi kepada PPK untuk menerima atau menolak
pekerjaan atau material yang mutunya diragukan.
5) Mencatat kemajuan setiap hari yang dicapai oleh kontraktor pada lembar
rencana kemajuan pekerjaan (progress schedule) yang telah disetujui.
6) Memonitor secara seksama kemajuan dari semua pekerjaan dan
melaporkannya tepat waktu, kepada PPK bila kemajuan pekerjaan
ketinggalan lebih dari 10 % dan hal itu benar-benar membahayakan
terhadap jadwal penyelesaian yang direncanakan. Dalam hal demikian

akan membuat rekomendasi secara tertulis mengenai bagaimana


caranya mengejar ketinggalan.
7) Menjamin bahwa sebelum kontraktor diijinkan melaksanakan pekerjaan
berikutnya, maka pekerjaan-pekerjaan sebelumnya yang akan tertutup
atau menjadi tidak tampak harus diperiksa/diuji dan sudah memenuhi
persyaratan Dokumen Kontrak.
8) Memberi rekomendasi kepada PPK menyangkut mutu dan jumlah
pekerjaan yang telah selesai dan memeriksa kebenaran dari setiap
Tagihan Pembayaran.
9) Memberikan keterangan lengkap, termasuk sketsa-sketsa yang benar
serta perhitungan yang diperlukan oleh PPK sebagai bahan untuk
mengeluarkan perintah perubahan pekerjaan.
10) Menyiapkan dan membuat gambar terlaksana dimana bahan, tenaga dan
biaya disediakan oleh kontraktor dan mengupayakan agar semua gambar
tersebut dapat diselesaikan sebelum Penyerahan Pertama Pekerjaan.
11) Memeriksa dengan teliti setiap gambar-gambar kerja dan analisa
perhitungan konstruksi atau kuantitasnya yang dibuat oleh kontraktor
sebelum pelaksanaan.
12) Menyusun/memelihara arsip korespondensi proyek, laporan mingguan,
bagan kemajuan pekerjaan , pengukuran dan lain-lain.
13) Memberikan bantuan kepada StafPengelola Teknis yang datang
berkunjung dalam rangka mengumpulkan data kendali mutu dan
kuantitas pekerjaan.
b. Ahli Tata Lingkungan
Tenaga Ahli dengan jabatan Ahli Tata Lingkungan, ditangani oleh seorang
Sarjana Teknik yang telah memiliki pengalaman dalam bidang pekerjaan
pembangunan, serta memiliki SKA. Jika seorang Sarjana, harus memiliki minimal 3
(tiga) tahun pengalaman dan jika Sarjana Muda harus memiliki minimal 5 (lima)
tahun.
Tanggung jawabnya akan mencakup namun tidak terbatas pada :
1) Menilai kecukupan pemakaian, antara lain bahan-bahan dan tenaga kerja
kontraktor sehubungan dengan besarnya tingkat kemajuan yang

ditargetkan, dan bila perlu, menmgambil tindakan yang tepat untuk


meningkatkan laju pekerjaan.
2) Melaksanakan pengawasan yang efektif dan terus menerus terhadap
pekerjaan serta menjamin bahwa mutu pekerjaan sesuai dengan standar
dan spesifikasi yang ditetapkan dalam kontrak.
3) Melakukan pengawasan dilapangan secara terus menerus dan mencatat
atas semua pelaksanaan pekerjaan harian, antara lain peralatan, tenaga
kerja dan material yang digunakan oleh kontraktor dalam melaksanakan
pekerjaan harian dalam bentuk Laporan Harian (Daily Report) yang akan
dirangkum dalam Laporan Mingguan (Weekly Report).
c. Special Technician/Inspector Sipil
Tenaga dengan jabatan Pengawas Lapangan (Inspector), ditangani oleh
seorang Sarjana Teknik Sipil yang telah memiliki pengalaman.
Tanggung jawabnya akan mencakup namun tidak terbatas pada :
1) Memeriksa serta memberikan rekomendasi atas jadwal pelaksanaan
kontraktor atau perubahan-perubahannya untuk pelaksaan harian, serta
setiap rencana atau program-program serupa yang harus diajukan oleh
kontraktor

untuk

mendapatkan

rekomendasi

lebih

lanjut

dari

Koordinator Pengawas.
2) Menilai kecukupan pemakaian, antara lain bahan-bahan dan tenaga kerja
kontraktor sehubungan dengan besarnya tingkat kemajuan yang
ditargetkan, dan bila perlu, menmgambil tindakan yang tepat untuk
meningkatkan laju pekerjaan.
3) Melaksanakan pengawasan yang efektif dan terus menerus terhadap
pekerjaan serta menjamin bahwa mutu pekerjaan sesuai dengan standar
dan spesifikasi yang ditetapkan dalam kontrak.
4) Melakukan pengawasan dilapangan secara terus menerus dan mencatat
atas semua pelaksanaan pekerjaan harian, antara lain peralatan, tenaga
kerja dan material yang digunakan oleh kontraktor dalam melaksanakan
pekerjaan harian dalam bentuk Laporan Harian (Daily Report) yang akan
dirangkum dalam Laporan Mingguan (Weekly Report).

d. Tenaga Pendukung
Untuk mendukung kelancaran pekerjaan, konsultan pengawas harus
menyiapkan

tenaga

pendukung

yang

bertindak

sebagai

Administrasi/Operator Komputer.

G. KELUARAN
1. LAPORAN
Konsultas Pengawas berkewajiban menyerahkan Laporan Pelaksanaan
kegiatan Pengawasan, yang diserahkan kepada pengguna jasa, yaitu meliputi :
a. Laporan Pendahuluan, yang berisi rencana kerja secara menyeluruh, jadual
kegiatan penyedia jasa dan mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 bulan sejak SPMK.
b. Laporan Mingguan, yang berisi progress fisik pekerjaan yang berlangsung
selama satu minggu. Laporan diserahkan dalam periode 1 mingguan.
c. Laporan Bulanan, yang berisi uraian kegiatan kontraktor pada bulan
berjalan, yang dilengkapi dengan evaluasi jadwal pelaksanaan pekerjaan dan
progress fisik kumulatif yang dicapai selama satu bulan. Laporan diserahkan
paling lambat tanggal 5 pada bulan berikutnya.
d. Laporan Akhir, Isi laporan akhir secara garis besarnya harus menceritakan
secara ringkas mengenai metode pelaksanaan konstruksi, pelaksanaan
pengawasan konstruksi yang telah dilaksanakan, rekomendasi tentang cara
pemeliharaan dikemudian hari, segala permasalahan yang kemungkinan
besar akan timbul pada pekerjaan yang baru saja dilaksanakan, dan saransaran (bila ada) tentang perbaikan yang perlu dilalukan pada proyek-proyek
berikutnya untuk pekerjaan yang serupa/sejenis yang akan ditangani oleh
Pemimpin Kegiatan pada tahun-tahun mendatang. Laporan ini diserahkan
paling lambat 1 minggu setelah akhir masa kontrak
e. Gambar terpasang (As Built Drawing) diserahkan bersamaan dengan laporan
akhir

2. PENUTUP
Setelah

Kerangka Acuan

Kerja ini diterima, konsultan

hendaknya

memeriksasemua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain
yangdibutuhkan.

3. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA


Pengguna Jasa adalah Pengguna Anggran Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Sigi.

Sigi Biromaru,Agustus 2016


PENGGUNA ANGGARAN
DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN SIGI

H. ISKANDAR NONGTJI
Pembina Tkt. I
NIP. 19650606 199603 1 004

Anda mungkin juga menyukai