Anda di halaman 1dari 11

Hal |1

KERANGKA ACUAN KERJA


1. LATAR BELAKANG
Pemerintah Kabupaten Utara pada tahun 2021 telah melaksanakan Penyusunan Fisiabily
Study Pembangunan Islamic Center, dimana hal ini terdapat 4 (empat) Lokasi terpilih, dari
berbagai masukan masyarakat dan pemerintah daerah maka lokasi alteranatif 2 (dua)
menjadi pilihan sehingga ini menjadi acuan dalam pelaksanaan perencanaan Pembangunan
Islamic center Master Plan / DED , ada beberpa manfaat yang medukung sehingga
Pemerintah Daerah berkeinginan untuk membangunan islamic center tersebut antara lain :
• Dimanfaatkan sebagai lokasi pengembangan islam
• Mendukung kegiatan wisata religi
• Ada beberapa pondok pesantren dalam wilayah Kabupaten Morowali Utara butuh
informasi kajian Islam
• Belum adanya islamic center di kab Morowali Utara
Untuk mewujudkan keinginan tersebut dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik dan
komprehensif, baik dari segi luas lahan yang dibutuhkan, luas lahan yang tersedia, kondisi
tanah, kebutuhan ruang, fungsi ruang, desain dan lain sebagainya. hal ini pada tahun 2021
telah dilaksanakan Fisiability Studi yang memuat hal tersebut namun perlu kajian lebih lanjut,
Untuk melaksanakan kegiatan perencanaan pada bangunan gedung negara khususnya pada
Perencanaan Detail Islamic Center perlu adanya penyedia jasa konsultansi yang profesional.
Pada akhirnya hasil perencanaan dapat menghasilkan keluaran yang berkualitas dan
mampu menjadi acuan bagi pelaksanaan konstruksi.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


1) Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi konsultan perencana yang
memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan
diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan tugas perencanaan.
2) Dengan penugasan ini diharapkan konsultan Perencana dapat melaksanakan tanggung
jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK ini dan
digunakan sebagai pedoman dasar dalam rangka Pembangunan, pengembangan
sarana dan prasarana fisik bangunan sesuai dengan prediksi dimasa mendatang.
3) Adapun tujuan dari Kegiatan Perencanaan Pembangunan Islamic Center Master
Plan/DED adalah sebagai dokumen acuan pembangunan dalam penyelenggaraan
penataan bangunan dan lingkungan di Islamic Center Kabupaten Morowali Utara yang
lokasinya berada disekitar tanggul Kolonodale supaya memenuhi kriteria perencanaan
pembangunan berkelanjutan yang meliputi :
a. Memberikan pedoman teknis pada pelaksanaan kegiatan Pembangunan Islamic
Center.
b. Meningkatkan, Pemenuhan persyaratan tata bangunan dan lingkungan.
c. Keselarasan antara bangunan permukiman dan Islamic Center dengan perbaikan
kualitas lingkungan dan ruang publik.
d. Perwujudan pelindungan lingkungan.
e. Peningkatan vitalitas ekonomi lingkungan

3. SASARAN
Sasaran yang ingin dicapai adalah :
1) Tertatanya Lokasi Islamic Center Kabupaten Morowali Utara sebagai sebuah kawasan
penunjang kegiatan religi di Kabupaten Morowali Utara
2) Tertatanya Kawasan Tanggul sebagai ruang terbuka hijau dan ruang publik yang
Perencanaan Islamic Center Master Plan/DED
Hal |2

mampu menampung kegiatan masyarakat dan mampu menampung kebutuhan parkir


kendaraan sehingga tidak akan dijumpai parkir kendaraan di badan jalan
(mengembalikan fungsi jalan di sekitar Tanggul).
3) Mewujudkan kesatuan karakter dan meningkatkan kualitas bangunan gedung dan
lingkungan di lokasi Islamic Center Kabupaten Morowali Utara.
4) Mengendalikan perkembangan pemanfaatan ruang sehingga kemampuan dan potensi
yang ada dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin.
5) Penciptaan pola tata ruang dan hubungan ruang yang serasi dan optimal dalam
pemberian wadah yang tepat bagi interaksi antar kegiatan.
6) Peningkatan kualitas lingkungan sekitar daerah perencanaan yang disesuaikan dengan
norma -norma dan kaidah yang ada.
7) Perencanaan dan perancangan yang mengikuti standart pembangunan
gedung yang tertuang dalam peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan standart
bangunan gedung negara yang berlaku.
8) Pekerjaan ini diharapkan dapat memberikan nuansa bentuk arsitektur yang kontekstual
dengan lingkungan yang ada serta posisi penempatan bangunan yang tepat sasaran
sesuai dengan kebutuhannya, sehingga memberikan manfaat dan memenuhi kebutuhan
secara optimal.

4. UMUM
1) Setiap bangunan gedung negara harus diwujudkan dengan sebaik - baiknya, sehingga
mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, andal, ramah lingkungan dan
dapat sebagai teladan bagi lingkungannya, serta berkontribusi positif bagi
perkembangan arsitektur di Indanesia
2) Setiap bangunan gedung negara harus direncanakan, dirancang dengan sebaik -
baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu,
biaya, dan kriteria administrasi bagi bangunan gedung Negara
3) Pemberi jasa perencanaan untuk bangunan gedung negara perlu diarahkan secara baik
dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan
yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku professional
4) Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) untuk pekerjaan perencanaan perlu disiapkan secara
matang sehingga memang mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang
sesuai dengan kepentingan kegiatan

5. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Pengguna Jasa adalah : Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan
Kawasan Permukiman Kab. Morowali Utara
Pejabat Pembuat Komitmen : Amring Junifan, ST
NIP : 197806062007011021

6. SUMBER PENDANAAN
1) Sumber pendanaan dari keseluruhan pekerjaan jasa konsultansi Perencanaan Islamic
Center Master Plan / DED di bebankan pada DPA Dinas Pekerjaan Umum Penataaan
Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Daerah kabupaten Morowali Utara
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Islamic Center Master Plan / DED
Nilai Pagu : Rp. 400.000.000,- (Empat Ratus Juta Rupiah)
HPS : Rp. 399.974.000,- (Tiga Ratus Sembilan Puluh Sembilan Juta Sembilan
Ratus Tujuh Puluh Empat Ribu Rupiah)
Sumber Dana : APBD Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan
Permukiman Daerah Kabupaten Morowali Utara Tahun Anggaran 2022
Perencanaan Islamic Center Master Plan/DED
Hal |3

7. LINGKUP, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS PENUNJANG


1) Lingkup Kegiatan : Perencanaan Pembangunan Islamic Center Master Plan / DED.
2) Lokasi Kegiatan : Kel. Bahontula Kec. Petasia (Masjid Nurul Bahri).

1) Data lokasi;
1) Untuk melaksanakan tugasnya konsultan Perencana harus mencari
informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini
2) Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK),
maupun yang dicari sendiri. Kesalahan kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai
akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab konsultan Perencana.
3) Dalam hal ini informasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk bahan
perencanaan diantaranya mengenai hal-hal sebagai berikut:
a. Informasi tentang lahan, meliputi:
i. kondisi fisik lokasi seperti : luasan, batas-batas, dan topografi
ii. kondisi tanah (hasil soil test),
iii. keadaan air tanah
iv. peruntukan tanah
v. koefisien dasar bangunan
vi. koefisien lantai bangunan
vii. perincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan dan lain-lain
b. Pemakai bangunan
i. struktur organisasi
ii. jumlah personil-personil sekarang dan satuan kerja pengembangan untuk
5 tahun mendatang
iii. kegiatan utama, penunjang, pelengkap.
iv. perlengkapan / peralatan khusus, jenis, berat, dan dimensinya
c. Kebutuhan bangunan
i. program ruang (mengacu pada Fisiability Study 2021)
ii. keinginan tentang organisasi / pemanfaatan ruang
d. Keinginan tentang ruang-ruang tertentu, baik yang berhubungan dengan
pemakai atau perlengkapan yang akan digunakan dalam ruang tersebut

Perencanaan Islamic Center Master Plan/DED


Hal |4

e. Keinginan tentang kemungkinan perubahan fungsi ruang/ bangunan


f. Keinginan - keinginan tentang utilitas bangunan seperti:
i. Air bersih
1) kebutuhan (sekarang dan proyeksi mendatang),
2) sumber air, jaringan dan kapasitasnya
ii. Air hujan dan air buangan
1) letak saluran kota,
2) cara pembuangan keluar tapak
iii. Air kotor dan sampah
1) Letak Tempat Pembuangan Sementara (TPS),
2) Cara pembuangan keluar dari TPS
iv. Tata Udara/A.C.
1) beban (Ton ref),
2) pembagian beban,
3) sistem yang diinginkan
v. Transportasi vertical dalam bangunan (jika dibutuhkan)
1) Type dan kapasitas yang akan dipilih,
2) Interval dan waktu tunggu (waiting time)
3) Penggunaan lift, ramp, tangga darurat
vi. Penanggulangan bahaya kebakaran
1) detector (jenis, type),
2) fire alarm (jenis),
3) peralatan permadam kebakaran (jenis, kemampuan)
vii. Jaringan listrik
1) kebutuhan daya,
2) sumber daya dan spesifikasinya,
3) cadangan apabila dibutuhkan (kapasitas, spesifikasi)
viii. Jaringan komunikasi (telepon, telex, radio, intercom, komputer)
1) kebutuhan titik pembicaraan,
2) sistim yang dipilih
ix. Dan lain-lain sesuai keperluannya
4) program alih teknologi
5) staf/ tim teknis pelaksanaan pekerjaan.
Pejabat Pembuat Komitmen akan mengangkat petugas sebagai wakilnya yang
bertindak sebagai Tim Teknis untuk pengawas, pendampingan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini.

8. LINGKUP PEKERJAAN
A. LINGKUP TUGAS
Lingkup tugas secara umum yang harus dilaksanakan oleh konsultan Perencana adalah
berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 22/PRT/M/2018
tanggal 18 September 2018 yang dapat meliputi tugas- tugas perencanaan lingkungan,
site/tapak bangunan, dan perencanaan fisik bangunan gedung negara yang terdiri
dari:
1) Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan
(termasuk penyelidikan tanah sederhana), membuat interpretasi secara garis besar
terhadap KAK, dan konsultasi dengan pemerintah daerah setempat mengenai
peraturan daerah/ perijinan bangunan
2) Penyusunan Prarencana seperti rencana tapak, pra-rencana bangunan termasuk
Perencanaan Islamic Center Master Plan/DED
Hal |5

program dan konsep ruang, perkiraan biaya, mendapatkan keterangan rencana kota,
keterangan persyaratan bangunan dan lingkungan, dan IMB pendahuluan dari
Pemerintah Daerah Setempat.
3) Penyusunan Pengembangan Rencana, antara lain membuat:
a. Rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi atau studi maket yang
mudah dimengerti oleh pemberi tugas.
b. Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya. Perhitungan
struktur harus ditandatangani oleh Tenaga Ahli yang mempunyai Ijin Sertifikat
c. Rencana utilitas, dan Tata Hijau/landscape beserta uraian konsep dan
perhitungannya
d. Perkiraan biaya
4) Penyusunan Rencana Detail antara lain membuat:
a. DED Gambar-gambar detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas yang sesuai
dengan gambar rencana yang telah disetujui.
Semua gambar arsitektur, struktur, dan utilitas harus ditanda tangani oleh
Penanggung Jawab Perusahaan dan Tenaga Ahli yang mempunyai Ijin
Sertifikat.
b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
c. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan
konstruksi (E.E.)
d. Laporan akhir perencanaan
5) Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) di dalam menyusun dokumen pelelangan dan membantu panitia pelelangan
menyusun program dan pelaksanaan pelelangan
6) Membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk menyusun
berita acara penjelasan pekerjaan, evaluasi penawaran, menyusun kembali dokumen
pelelangan, dan melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang
7) Menyusun buku petunjuk penggunaan peralatan bangunan dan perawatannya
termasuk petunjuk yang menyangkut peralatan dan perlengkapan mekanikal-
elektrikal bangunan.
8) Khusus perencanaan masterplan tugas secara umum hanya meliputi angka 1, 2 dan
3 dengan penyusunan pengembangan rencana tanpa perhitungan struktur dan
rencana biaya secara rinci, tetapi tetap memberikan laporan secara garis besar
dengan kaedah kaedah yang telah ditentukan.

B. TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN


1) Konsultan Perencanaan bertanggung jawab secara profesional atas jasa
perencanaan yang berlaku dilandasi pasal 11 Undang-undang Nomor 18 Tahun
1999 Tentang Jasa Konstruksi
2) Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai berikut:
a. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar
hasil karya perencanaan yang berlaku mekanisme pertanggungan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku
b. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan -
batasan yang telah diberikan oleh kegiatan, termasuk melalui KAK ini, seperti dari
segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan
diwujudkan
c. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan,
standar, dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku untuk bangunan
gedung pada umumnya dan yang khusus untuk bangunan gedung negara.
Perencanaan Islamic Center Master Plan/DED
Hal |6

9. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan Perencanaan a d a l a h selama 60 (enam puluh) hari kalender
terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja yang tercantum dalam SPMK sampai dengan Tanggal
Penyerahan Pekerjaan.

10. KUALIFIKASI TENAGA AHLI


Untuk mencapai hasil yang diharapkan, Pihak Konsultan Perencana harus menyediakan
tenaga-tenaga ahli dalam suatu struktur organisasi Konsultan Perencana untuk menjalankan
kewajibannya sesuai dengan lingkup jasa yang tercantum dalam KAK ini yang bersertifikat
dan disetujui oleh Pengguna Jasa.
Kualifikasi
Jumlah
Status
Posisi Tingkat Pengal Orang
Jurusan Keahlian tenaga
pendidikan aman Bulan
ahli
Tenaga Ahli:
SKA Ahli Tetap/
Team Teknik 5
S2 Muda Teknik tidak 2.0 OB
leader Arsitek Tahun
Arsitek tetap
SKA Ahli
Tetap/
Ahli Teknik Muda Teknik 5
S1 tidak 2.0 OB
Struktur Sipil Bangunan Tahun
tetap
Gedung
Ahli Teknik SKA Ahli Tetap/
5
Mekanikal/ S1 Mesin/ Muda Teknik tidak 1.5 OB
Tahun
Elektrikal Listrik Mekanikal tetap
Teknik SKA Ahli Tetap/
Ahli K3 3
S1 Sipil/ Muda K3 tidak 2.0 OB
Konstruksi Tahun
Arsitek Konstruksi tetap
SKA Ahli
Ahli Tetap/
Teknik Muda Teknik 5
Estimasi S1 tidak 1.5 OB
Sipil Bangunan Tahun
Biaya tetap
Gedung
Tenaga Pendukung:
Teknik
Operator
DIII Sipil/ - - 3.0 OB
CAD
Arsitek
STM/SM
Surveyor - - - 0.15 OB
K
Operator
SMU
Komputer/ - - - 2.0 OB
Sederajat
Administrasi

11. KELUARAN
A. TAHAPAN PERENCANAAN TEKNIS
Perencanaan Teknis berupa Keluaran/Output yang dihasilkan oleh konsultan Perencana
berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat
perjanjian, yang minimal meliputi :
1) Tahap Konsepsi Perancangan
a. Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah dan
Perencanaan Islamic Center Master Plan/DED
Hal |7

kualifikasi tim perencana, metoda pelaksanaan, dan tanggung jawab waktu


perencanaan;
b. Konsep skematik rencana teknis, termasuk program ruang, organisasi
hubungan ruang, dasar pemikiran dan pertimbangan perancangan, analisis, data
dan informasi, dll;
c. Laporan data dan informasi lapangan, termasuk penyelidikan tanah dan tes
keandalan bangunan existing sederhana, keterangan rencana kota, dll.
2) Tahap Pra Rancangan
a. Rencana massa Bangunan Gedung, rencana tapak, denah, tampak Bangunan
Gedung, Potongan Bangunan Gedung, visualisasi desain tiga dimensi;
b. Perkiraan luas lantai, informasi penggunaan bahan, sistem konstruksi;
c. Perkiraan biaya pembangunan dan waktu pelaksanaan pembangunan
d. Laporan Perencanaan
e. Hasil konsultasi rencana dengan Pemda setempat
3) Tahap Pengembangan Rancangan
a. Gambar rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi dua dimensi
dan tiga dimensi;
b. rencana sistem struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya
c. rencana mekanikal-elektrikal termasuk IT, beserta uraian konsep dan
perhitungannya
d. perkiraan biaya konstruksi.
4) Tahap Rancangan Detail
a. membuat gambar detail; arsitektur, struktur, utilitas (mekanikal elektrikal plumbing)
dan landscape;
b. rencana kerja dan syarat-syarat (RKS):
a) Syarat Umum;
b) Syarat Administrasi
c) Spesifikasi Teknis
c. rincian volume pelaksanaan pekerjaan (BOQ)
d. rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi (engineering estimate)
berdasarkan Analisa Biaya Konstruksi SNI, AHSP PUPR dan atau harga
perkiraan sendiri (material/ pekerjaan khusus)
e. dan menyusun laporan perencanaan; arsitektur, struktur, utilitas (mekanikal
elektrikal pumbing) lengkap dengan perhitungan-perhitungan yang bisa
dipertanggung jawabkan.
5) Laporan Akhir
a. Menyusun laporan akhir pekerjaan perencanaan yang terdiri atas petunjuk
penggunaan, pemeliharaan, dan perawatan bangunan gedung, termasuk
petunjuk yang menyangkut peralatan dan perlengkapan mekanikal elektrikal
plumbing (MEP) bangunan
b. Khusus Pelaporan akhir Master plan jenis pelaporannya mengikuti kaidah
pelaporan Masterplan.

B. K R l T E R l A
1) Kriteria Umum
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana seperti yang dimaksud
pada KAK harus memperhatikan kriteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan
fungsi dan kompleksitas bangunan, yaitu:
a. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
menjamin bangunan gedung didirikan berdasarkan ketentuan tata ruang dan tata
Perencanaan Islamic Center Master Plan/DED
Hal |8

bangunan yang ditetapkan di Daerah yang bersangkutan, menjamin bangunan


dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya, menjami keselamatan pengguna,
masyarakat, dan lingkungan
b. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan
menjamin terwujudnya bangunan gedung yang didirikan berdasarkan
karakteristik lingkungan, ketentuan wujud bangunan, dan budaya daerah,
sehingga seimbang, serasi dan selaras dengan lingkungannya (fisik, sosial dan
budaya), menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan
keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap lingkungannya, menjamin
bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak menimbulkan
dampak negatif terhadap lingkungan
c. Persyaratan Struktur Bangunan :
a) menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung beban
yang timbul akibat perilaku alam dan manusia (gempa,dll),
b) menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka
yang disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan, menjamin kepentingan
manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang disebabkan oleh
perilaku struktur,
c) menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang
disebabkan oleh kegagalan struktur
d. Persyaratan Ketahanan terhadap Kebakaran
a) menjamin terwujudnya sistem proteksi pasif dan aktif pada bangunan
gedung.
b) menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung beban
yang timbul akibat perilaku alam dan manusia,
c) menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun sedemikian rupa
sehingga mampu secara struktural stabil selama kebakaran, sehingga:
i. cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman,
ii. cukup waktu dan mudah bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki
lokasi untuk memadamkan api,
iii. dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya
e. Persyaratan Sarana Jalan Masuk dan Keluar
a) menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai akses yang
layak, aman dan nyaman ke dalam bangunan dan fasilitas serta layanan di
dalamya,
b) menjamin terwujudnya upaya melindungi penghuni dari kesakitan atau luka
saat evakuasi pada keadaan darurat,
c) menjamin tersedianya aksesbilitas bagi penyandang cacat, khususnya
untuk bangunan fasilitas umum dan sosial.
f. Persyaratan Transportasi dalam Gedung
a) menjamin tersedianya sarana transportasi yang layak, aman, dan nyaman
di dalam bangunan gedung,
b) menjamin tersedianya aksesbilitas bagi penyandang cacat, khususnya
untuk bangunan fasilitas umum dan sosial
g. Persyaratan Pencahayaan Darurat, Tanda arah Keluar, dan Sistem
Peringatan Bahaya :
a) menjamin tersedianya pertandaan dini yang informatif di dalam bangunan
gedung apabila terjadi keadaan darurat,
b) menjamin penghuni melakukan evakuasi secara mudah dan aman, apabila
terjadi keadaan darurat,
Perencanaan Islamic Center Master Plan/DED
Hal |9

h. Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi :


a) menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan aman dalam
menunjang terselenggaranya satuan kerjadi dalam bangunan gedung sesuai
dengan fungsinya,
b) menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan penghuninya dari
bahaya akibat petir,
c) menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam menunjang
terselenggaranya satuan kerjadi dalam bangunan gedung sesuai dengan
fungsinya.
i. Persyaratan Instalasi Gas (gas bakar dan/atau gas medik) :
a) menjamin terpasangnya instalasi gas secara aman dalam menunjang
terselenggaranya satuan kerja di dalam bangunan gedung sesuai fungsinya,
b) menjamin terpenuhinya pemakaian gas yang aman dan cukup,
c) menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan gas secara
baik.
j. Persyaratan Sanitasi Bangunan Gedung dan Lingkungan
a) menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam menunjang pada
bangunan gedung dan lingkungan sesuai dengan fungsinya,
b) menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan
kenyamanan bagi penghuni bangunan dan lingkungan,
c) menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan sanitasi
secara baik.
k. Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara
a) menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alami maupun
buatan dalam menunjang terselenggaranya satuan kerja dalam bangunan
gedung sesuai dengan fungsinya,
b) menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata udara
secara baik.
l. Persyaratan Pencahayaan :
a) menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alami
maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya satuan kerja dalam
bangunan gedung sesuai dengan fungsinya,
b) menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan pencahayaan
secara baik.
m. Persyaratan Kebisingan dan Getaran
a) menjamin terwujudnya kehidupan yang nyaman dari gangguan suara dan
getaran yang tidak diinginkan,
b) menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau satuan kerja yang
menimbulkan dampak negatif suara dan getaran perlu melakukan upaya
pengendalian pencemaran dan atau mencegah perusakan lingkungan.
2) Kriteria Khusus
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat -syarat yang khusus, spesifik
berkaitan dengan bangunan gedung yang akan direncanakan, baik dari segi fungsi
khusus bangunan, segi teknis lainnya, misalnya:
a. Dikaitkan dengan upaya pelestarian atau konservasi bangunan yang ada.
b. Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada disekitar,
seperti dalam rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan
c. Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya
setempat, geografi klimatologi, dan lain-lain.

Perencanaan Islamic Center Master Plan/DED


H a l | 10

C. AZAS-AZAS
Selain dari kriteria diatas, di dalam melaksanakan tugasnya konsultan Perencana
hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara sebagai berikut:
1) Bangunan Islamic Center hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak
berlebihan.
2) Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan kemewahan
material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknik dan
fungsi sosial bangunan, terutama sebagai bangunan pelayanan dan pembelajaran
bagi masyarakat.
3) Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya investasi dan
pemeliharaan bangunan sepanjang umumya, hendaknya diusahakan serendah
mungkin.
4) Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat
dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya
5) Bangunan gedung hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan, dan menjadi
acuan tata bangunan dan lingkungan di sekitarnya.

D. PROSES PERENCANAAN
1) Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta,
konsultan Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pengguna
Jasa.
2) Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan pokok yang
harus dihasilkan konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam
KAK ini.
3) Dalam pelaksanaan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu
pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.

E. PROGRAM KERJA
1) Konsultan Perencana harus segera menyusun program kerja minimal meliputi:
a. Jadual kegiatan secara detail
b. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan keahliannya). Tenaga-tenaga yang
diusulkan oleh konsultan perencana harus mendapatkan persetujuan dari
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
c. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan
2) Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK), setelah sebelumnya dipresentasikan oleh Konsultan
Perencana dan mendapatkan pendapat teknis dari Tim teknis.
3) Secara Umum, persyaratan teknis bangunan gedung negara mengikuti ketentuan
dalam :
a. Peraturan Presiden nomor : 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara;
b. Peraturan Pemerintah RI Nomor 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksana
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 29/PRT/M/2006 tanggal 1
Desember 2006 tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 22/PRT/M/2018 tanggal 14
September 2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 1 Tahun 2022 tentang Pedoman
Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
Perencanaan Islamic Center Master Plan/DED
H a l | 11

f. Standar Nasional Indonesia tentang Bangunan Gedung serta standar teknis yang
terkait
g. Peraturan daerah setempat tentang Bangunan Gedung.

12. KEMAMPUAN MENYEDIAKAN ALAT


Dalam hal perencanaan ini konsultan perencana dipersyaratkan mampu menyediakan alat
berupa: camera digital atau video recorder 1 unit, total station atau teodolit 1 unit,
Multicopter / drone untuk fotogrametri 1 unit.

13. PELAPORAN PERENCANAAN TEKNIS


1) Laporan konsepsi perancangan,
2) Dokumen pra rancangan,
3) Dokumen pengembangan rancangan
4) Dokumen rancangan detail,
5) Laporan akhir
Seluruh pelaporan yang berbentuk buku harus dengan soft cover

14. PENUTUP.
1) Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka konsultan hendaknya
memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang
dibutuhkan.
2) Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera menyusun program kerja
untuk dibahas dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

Dibuat di : Kolonodale
Tanggal : 30 Agustus 2022

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

AMRING JUNIFAN, ST
NIP. 197806062007011021

Perencanaan Islamic Center Master Plan/DED

Anda mungkin juga menyukai