Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENYUSUNAN MASTER PLAN :


1. JEMBATAN WANGI-WANGI - KAPOTA

URAIAN PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Dengan melihat potensi wisata yang ada di wilayah


Indonesia dan terkhusus di Kabupaten Wakatobi yang
merupakan salah satu kabupaten dari sepuluh daerah kawasan
destinasi pariwisata. Olehnya itu untuk menunjang potensi
tersebut maka dibutuhkan sarana infrastruktur yang menunjang
optensi tersebut.
Program penanganan Pengembangan Daerah Wisata di
seluruh wilayah Indonesia membutuhkan ketersediaan sarana
infrastuktur jalan dan jembatan untuk mengantisipasi
perubahan yang sangat cepat terhadap Potensi Wisata di
Daerah.
Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Pertambangn dan
Energi yang mempunyai tugas untuk melaksanakan program
penanganan Infrastruktur Jembatan yang akan menghubungkan
obyek - obyek wisata terhusus okbyek wisata dikawasan Kapota,
membutuhkan ketersediaan desain untuk pedoman dalam
pelaksanaan pekerjaan fisik.

2. Maksud dan 1. Maksud dari penyusunan Master Plan Jembatan ini adalah
Tujuan adanya suatu pedoman perencanaan penangan jembatan
sehingga pelaksanaan pembangunan dapat dilakukan secara
struktur, menyeluruh dan tuntas mulai dari perencanaan,
konstruksi dan pemeliharaan serta partisipasi masyarakat
dalam proses pemeliharaan.
2. Tujuan.
Sebagai acuan dalam pelaksanaan Pekerjaan jembatan,
sehingga kekiatan pembangunan dapat optimal dalam
mengurangi permasalahn yang timbul pada waktu jembatn
tersebut selesai di kerjakan. Kerangka acuan kerja ini sebagai
petunjuk bagi tim swakelola yang memuat azas, kriteria, dn
proses yang harus dipenuhi dan diinterprestasikan dalm
melaksanakan tugasnya dn menghasilkan keluaran yang
dimaksud.

3. Sasaran Untuk menunjang kegiatan pelaksanaan penyusunan


pembuatan Master Plan Jembatan Wangi-Wangi - Kapota,
sebuah perencanaan sangat memegang peranan penting dan
telah diimplementasikan dalam bentuk kegiatan Teknis
Perencanaan yang menghasilkan rencana kegiatan
pelaksanaan fisik maka diperlukan suatu acuan pelaksanaan
rinci dalam bentuk gambar perencanaan terukur yang
diharapkan dapat memberikan arahan secara teknis bagi
pelaksanaan fisik di lapangan selanjutnya

4. Lokasi Kegiatan Kabupaten Wakatobi Kec. Wangi-Wangi


5. Sumber Untuk kegiatan penyusunan pembuatan Master Plan Jembatan
Pendanaan Wangi-Wangi - Kapota tersedia nilai anggaran sebesar Rp.
200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) termasuk PPN, sumber
dana dari DPA Perubahan Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang,
Pertambangan Dan Energi Kabupaten Wakatobi Tahun Anggaran
2016

6. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen :


Organisasi Pejabat Ma’suf Haskal, BE. SP
Pembuat Satuan Kerja :
Komitmen Dinas PU, Tata Ruang, Pertambangan dan Energi Kab. Wakatobi

DATA PENUNJANG

7. Data Dasar 1. Inventarisasi Karateristik Budaya


2. Kondisi Lahan

8. Standar Teknis 1. Spesifikasi Umum


2. Analisa Cipta Karya
3. Dokumen Standar (SNI)

9. Studi-Studi 1. Standar perencanaan Obyek Wisata


Terdahulu 2. Pedoman pengumpulan data Kebudayaan
3. Kebutuhan bahan dan material yang berkualitas

10. Referensi Hukum 1. Undang Undang No. 18 tahun 1999 tentang Jasa
Konstruksi.
2. pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara,
sebagaimana tertuang dalam Keputusan Direktur Jenderal Cipta
Karya No. 295/KPTS/Ck/1997 tanggal 1 April 1997
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia No.70 tentang
perubahan kedua atas Peraturan Peresiden No. 54 Tahun
2010 tentang Pengadaan Barang dan jasa Pemerintah
4. Peraturan LPJK No.12a 2008 tentang Registrasi Usaha Jasa
Perencana atau Pengawas Konstruksi

RUANG LINGKUP
11. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan yang dilakukan oleh Tim Swakelola adalah :
Mencakup Kegiatan Perencanaan Penyusunan Master Plan
Jembatan Wangi-Wangi – Kapota yang akan dilaksanakan pada
tahun Anggarn 2016

12. Lingkup Tuga


Lingkup Tugas yang akan dilaksanakan dalam proses ini adalah
1. Persiapan.
2. Survey Lapangan
3. Penyusunan Rancangan Rencana
4. Rencana (Master Plan)
13. Peralatan, Menyediakan sarana dan prasarana dan memfasilitasi untuk
Material, Personil kelancaran pelaksanaan pekerjaan
dan Fasilitas dari
Pejabat Pembuat
Komitmen
14. Peralatan dan Teodolit, Waterpass, GPS, Rol Meter, Komputer, Printer/laptop
Material dari
Penyedia Jasa
Konsultansi
15. Lingkup Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kontrak pekerjaan.
Kewenangan
Penyedia Jasa
16. Jangka Waktu 60 (Enam Puluh ) hari kalender
Penyelesaian
Kegiatan

17. Personil
Posisi Kualifikasi Jumlah
Orang Bulan1

Tenaga Ahli/Pelaksna:
Team leader/Coat e S1 Teknik Sipil 1 Orang
Ahli Sipil S1 Teknik Sipil 1 Orang
Ahli Arsitek S1 T. Arsitek 1 Orang
Surveyor S1 Teknik Sipil 2 Orang
Drafter S1/D3 Arsitek 1 Orang

Tenaga Pendukung :
Tim Perencana S1 /D3 5 Orang
Tim Pengaws S1/D3 5 Orang

18. Jadwal Tahapan


Pelaksanaan Pelaksanaan Pekerjan tersebut di atas dlaksanakn pada tahun
Kegiatan ini.
1. 1. Tahapan Pekerjaan ini dilaksanakan sebelm tim turun
kelapangn yang meliputi kegiatan penyusunan rencana
kerja dan metode pendekatan studi format-format yang
diperlukan dalam hal pengumpulan data dan analisa
2. 2. Tahap survey lapangan dimaksudkan untuk mengumpulkan
data-data sekunder dan data-data primer. Data yang
dikumpulkan adalah :
Data fisik dasar : Letak Geografis, Iklim dan Curah hujan,
jenis dan sifat tanah, tofografi.
4. 3. Tahap Penyusunan Fakta dan analisa adalah kegiatan
telaahan data dalam proses penyusunan Rencana Master
Plan Jembatan. Analisa yang tepat adalah analisa sesuai
1
dengan tujuan dan sasaran perencanaan
5. 4. Tahap penyusunan rancangan rencana merupakan draft
rencana yang meliputi :
6. 1. Penetapan kebijakan kapasitas dan tata letak
7. 2. Penetapan funsi pelayanan
3. Penetapan masa bangunan berdasarkan fisiknya
5. Tahap Penyusunan Rencana Master Plan yaitu merupakan
tahapan pembuatan laporan akhir yang berisi
penyempurnaan dari draft rencana yang merupakan hasil
dari masukan / koreksi dan saran dari Dinas Instansi terkait.

19. Laporan Akhir Laporan Akhir memuat :


1. Gambar Perencanaan

HAL-HAL LAIN
20. Produksi dalam
Negeri Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.

21. Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan
Kerjasama untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka
persyaratan berikut harus dipatuhi:
1. Adanya surat perjanjian kerjasama antara penyedia jasa
konsultansi.
2. Penyedia jasa konsultansi yang diajak kerjasama harus
mempunyai kemampuan dan memenuhi persyaratan.

24. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan


Pengumpulan berikut :
Data Lapangan 1. Dilakukan oleh tenaga yang professional
2. Mengumpulkan informasi yang diperlukan yang terkait
dengan lokasi dan kondisi lapangan.
3. Berkoordinasi dengan Lurah/Camat setempat.
25. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, tim swakelola berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka
alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat
Pembuat Komitmen berikut :
1. Berdiskusi mengadakan pertemuan untuk menyamakan
persepsi mengenai pekerjaan perencanaan teknis.
2. Pembahasan mengenai metode kerja, tata cara pengukuran
dan lain-lain.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 60 (Enam
Puluh ) hari kalender sejak ditandatanganinya SPMK

26. PENUTUP
Setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima, Tim Swakelola hendaknya memeriksa semua
bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.
Berdasarkan bahan-bahan tersebut, maka selanjutnya konsultan agar segera menyusun
program kerja untuk dibahas dengan Pemberi Tugas.

Wakatobi, 2016

Mengetahui
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

MA’SUF HASKAL, BE. SP


NIP. 19601231 199103 1 057

Anda mungkin juga menyukai