URAIAN PENDAHULUAN
2. Maksud dan 1. Maksud dari penyusunan Master Plan Jembatan ini adalah
Tujuan adanya suatu pedoman perencanaan penangan jembatan
sehingga pelaksanaan pembangunan dapat dilakukan secara
struktur, menyeluruh dan tuntas mulai dari perencanaan,
konstruksi dan pemeliharaan serta partisipasi masyarakat
dalam proses pemeliharaan.
2. Tujuan.
Sebagai acuan dalam pelaksanaan Pekerjaan jembatan,
sehingga kekiatan pembangunan dapat optimal dalam
mengurangi permasalahn yang timbul pada waktu jembatn
tersebut selesai di kerjakan. Kerangka acuan kerja ini sebagai
petunjuk bagi tim swakelola yang memuat azas, kriteria, dn
proses yang harus dipenuhi dan diinterprestasikan dalm
melaksanakan tugasnya dn menghasilkan keluaran yang
dimaksud.
DATA PENUNJANG
10. Referensi Hukum 1. Undang Undang No. 18 tahun 1999 tentang Jasa
Konstruksi.
2. pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara,
sebagaimana tertuang dalam Keputusan Direktur Jenderal Cipta
Karya No. 295/KPTS/Ck/1997 tanggal 1 April 1997
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia No.70 tentang
perubahan kedua atas Peraturan Peresiden No. 54 Tahun
2010 tentang Pengadaan Barang dan jasa Pemerintah
4. Peraturan LPJK No.12a 2008 tentang Registrasi Usaha Jasa
Perencana atau Pengawas Konstruksi
RUANG LINGKUP
11. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan yang dilakukan oleh Tim Swakelola adalah :
Mencakup Kegiatan Perencanaan Penyusunan Master Plan
Jembatan Wangi-Wangi – Kapota yang akan dilaksanakan pada
tahun Anggarn 2016
17. Personil
Posisi Kualifikasi Jumlah
Orang Bulan1
Tenaga Ahli/Pelaksna:
Team leader/Coat e S1 Teknik Sipil 1 Orang
Ahli Sipil S1 Teknik Sipil 1 Orang
Ahli Arsitek S1 T. Arsitek 1 Orang
Surveyor S1 Teknik Sipil 2 Orang
Drafter S1/D3 Arsitek 1 Orang
Tenaga Pendukung :
Tim Perencana S1 /D3 5 Orang
Tim Pengaws S1/D3 5 Orang
HAL-HAL LAIN
20. Produksi dalam
Negeri Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.
21. Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan
Kerjasama untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka
persyaratan berikut harus dipatuhi:
1. Adanya surat perjanjian kerjasama antara penyedia jasa
konsultansi.
2. Penyedia jasa konsultansi yang diajak kerjasama harus
mempunyai kemampuan dan memenuhi persyaratan.
26. PENUTUP
Setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima, Tim Swakelola hendaknya memeriksa semua
bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.
Berdasarkan bahan-bahan tersebut, maka selanjutnya konsultan agar segera menyusun
program kerja untuk dibahas dengan Pemberi Tugas.
Wakatobi, 2016
Mengetahui
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)