Anda di halaman 1dari 4

HASIL RUMUSAN

WORKSHOP SINKRONISASI RENCANA KEGIATAN TAHUN 2020


BIDANG AMPL PROGRAM PAMSIMAS-III

HOTEL ASTON, PALEMBANG, 16-19 JULI 2019

Memperhatikan Sambutan dan Pengarahan Direktur Jenderal Bina


Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri dan paparan yang
disampaikan oleh para narasumber serta hasil diskusi yang berkembang
diantara peserta Workshop Sinkronisasi Rencana Kegiatan Tahun 2020
Bidang AMPL Program PAMSIMAS-III, bertempat di Hotel Aston, Palembang,
16-19 Juli 2019. Ada beberapa point yang menjadi hasil rumusan kegiatan
ini, antara lain sebagai berikut :
1. Untuk menjamin sinergisitas program bidang Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan (AMPL) antara pusat dan daerah, penyusunan Rencana Kerja
Pembangunan Daerah didasari pada arah kebijakan pembangunan daerah
dengan memperhatikan prioritas dan sasaran pembangunan nasional. Hal
pokok yang perlu diperhatikan oleh pemerintah daerah dan perlu menjadi
muatan dalam dokumen RKPD Tahun 2020 adalah program pemenuhan
SPM untuk bidang Air Minum dan Air Limbah sebagaimana diatur melalui
Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal (SPM) dan Permendagri No. 100 tahun 2018 tentang Penerapan
Standar Pelayanan Minimal serta Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat No. 29/M/PRT/2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

2. Program Pemenuhan SPM Air Minum dan Air Limbah di daerah dapat
diimplementasikan melalui:
a) Kegiatan Penyediaan Air Minum Aman
Sub Kegiatan :
 Penyusunan dokumen perencanaan (RISPAM/RAD-AMPL) yang
terintegrasi dengan perencanaan lainnya;
 Percepatan pembangunan SPAM dengan mengutamakan SPAM
Jaringan Perpipaan, termasuk sambungan rumah untuk air minum;
 Optimalisasi SPAM yang telah terbangun;
 Operasi dan Pemeliharaan;
 Pengembangan mekanisme pendanaan alternatif untuk
pembangunan SPAM Pedesaan.
b) Kegiatan Peningkatan Pengelolaan SPAM
Sub Kegiatan :
 Penerapan Water Safety Plan dan Pengawasan Kualitas Air Minum;
 Pendataan dan pemetaan aset dan jaringan SPAM;
 Penerapan efficiency energy;
 Pengembangan SDM dan kelembagaan pengelola/operator SPAM
berbasis masyarakat;
 Penyadaran masyarakat dalam perilaku hemat air;
 Pengurangan pemanfaatan air tanah di daerah yang telah terlayani
SPAM.
c) Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Air Limbah Domestik
Regional
Sub Kegiatan :
 Penyusunan rencana, kebijakan, strategi dan teknis sistem
pengelolaan air limbah domestik
 pembangunan sistem pengolahan air limbah domestik terpusat skala
permukiman;
 Pemicuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Pembinaan
penyediaan prasarana cubluk;
 pembangunan/perbaikan tangki septik rumah tangga;
 Pembinaan teknis dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan
air limbah domestic;
 Penyediaan prasarana IPLT; dan
 Peningkatan pengelolaan lumpur tinja melalui penerapan Layanan
Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT).

Hal tersebut di atas sesuai dengan Permendagri No. 31 Tahun 2019 tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2020.

3. Guna menjamin konsistensi antara perencanaan dan penganggaran, dan


efektivitas serta efisiensi pencapaian target dan sasaran pembangunan
bidang AMPL, program dan kegiatan pemenuhan SPM Air Minum dan Air
Limbah yang telah ditetapkan dijadikan sebagai landasan dalam
penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Priorotas Plafon
Anggaran Sementara (PPAS) untuk menyusun RAPBD. Dengan demikian
diharapkan pada Tahun Angggaran 2020 sudah teralokasi dana yang
memadai untuk mendanai seluruh kegiatan bidang AMPL yang telah di
rencanakan. Kebijakan ini didasarkan mandat Pasal 298, UU No. 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah yang mengamanatkan bahwa “ Belanja
daerah diprioritaskan untuk mendanai urusan pemerintahan wajib yang
terkait pelayanan dasar yang ditetapkan dengan standar pelayanan
minimal”.

4. Untuk mengefektifkan dan memaksimalkan pelaksanaan sinkronisasi


perencanaan pembangunan daerah, untuk pelaksanaaan sinkronisasi di
tahun-tahun berikutnya akan diagendakan pada awal tahun (periode
Januari s.d Mei) dengan memanfaatkan perencanaan berbasis sistem
aplikasi (yaitu: e-Planning, e-Database dan e-Budgeting).

5. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2017 tentang


Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Ditjen
Bina Pembangunan Daerah selaku pembina penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah akan menjadikan rencana program/kegiatan yang
telah diinput ke dalam sistem aplikasi tersebut sebagai dasar dalam
pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap capaian kinerja pemerintah
daerah dalam penyelenggaraan urusan wajib di bidang air minum dan
sanitasi.

6. Adapun rekomendasi dari isu-isu yang berkembang selama proses FGD


sesuai tema masing-masing adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan Pendanaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
dengan memperbaiki kualitas perencanaan melalui Program
Penyusunan/review rencana induk SPAMS (Sistem Penyediaan Air
Minum dan Sanitasi), Penyusunan/review Feasibilty Study SPAMS, dan
Penyusunan/review Detail Engineering Design SPAMS inklusif .
b. Penguatan Kelembagaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
melalui Program Pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan
SPAM oleh Pemerintah Desa dan Kelompok Masyarakat (KP-SPAMS)
serta Program Pembinaan dan pengawasan terhadap tarif air minum;
c. Pengembangan dan penerapan peraturan perundang-undangan melalui
Program Penyusunan/review kebijakan dan strategi SPAM;
d. Pemenuhan kebutuhan air baku untuk air minum melalui Program
Penyusunan/review rencana teknis dan dokumen lingkungan hidup
untuk konstruksi air tanah dan air baku, Pembangunan Unit Air Baku
dan Rehabilitasi Sumber Air Baku;
e. Peningkatan Peran dan kemitraan swasta dan masyarakat dalam
pencapaian akses aman masyarakat terhadap air minum dan sanitasi
melalui Program Pembentukan Forum CSR di tingkat Provinsi.
f. Melakukan Inovasi teknologi dalam meningkatkan kualitas sumber air
melalui Program Pengembangkan kearifan lokal daerah sebagai alternatif
teknologi tepat guna yang efisien dan ramah lingkungan.

7. Menindaklanjuti hasil rencana kerja tindak lanjut terkait kegiatan yang


akan dilaksanakan provinsi/kabupaten pada tahun 2020 disertai
penganggaran yang memadai dalam dokumen rencana kerja perangkat
daerah.

Demikian rumusan ini disusun untuk menjadi perhatian.


Palembang, 19 Juli 2019

Mengetahui:

Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Pembangunan


Daerah
Kementerian dalam Negeri

(Ir. Zanariah, M.Si)

Anda mungkin juga menyukai