SURAT EDARAN
DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA
NOMOR: 04/SE/DC/2021
TENTANG
PEDOMAN TEKNIS
PELAKSANAAN KEGIATAN PADAT KARYA
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
LAMPIRAN
A. SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM)
PERDESAAN PADAT KARYA
LAMPIRAN
SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA
NOMOR : 04/SE/DC/2021
TENTANG
PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN PADAT
KARYA DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
I. KETENTUAN UMUM
1.1 Tujuan
Tujuan penyelenggaraan Program SPAM Perdesaan Padat Karya adalah:
1) Menyediakan sarana penyediaan air minum yang terjangkau dan
berkelanjutan bagi masyarakat yang belum memiliki akses air minum yang
aman; dan
2) Meningkatkan pendapatan keluarga melalui keterlibatan Masyarakat
Berpenghasilan Rendah (MBR) dalam pelaksanaan pembangunan sarana
penyediaan air minum.
1.2 Sasaran
1.2.1 Sasaran Program
Sasaran yang akan dicapai pada Program SPAM Perdesaan Padat Karya
adalah:
1) Peningkatan jumlah masyarakat di wilayah perdesaan yang mendapatkan
akses air minum aman; dan
2) Peningkatan pendapatan keluarga bagi MBR yang bekerja dalam program
SPAM Perdesaan Padat Karya.
-1-
1.3 Pendekatan Program
Program SPAM Perdesaan Padat Karya Padat Karya merupakan salah satu
program penyelenggaraan prasarana dan sarana air minum yang dalam
pelaksanaannya menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat
melalui :
1) Keberpihakan pada MBR
Orientasi kegiatan mulai proses perencanaan, pelaksanaan maupun
pemanfaatan hasil program, melibatkan masyarakat MBR di perdesaan
dengan kondisi rawan air atau akses air minum rendah;
2) Keterlibatan Masyarakat
Masyarakat diberikan kewenangan, kepercayaan, kesempatan yang luas
dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pemanfaatan dan
pengelolaan pembangunan prasarana dan sarana air minum secara
mandiri;
3) Inisiatif Masyarakat
Masyarakat dilibatkan/berperan aktif dalam mengidentifikasi
permasalahan, merumuskan kebutuhan, serta pemecahan permasalahan
air minum secara demokratis dan transparan, serta berpihak kepada
masyarakat rentan dan perempuan;
4) Keswadayaan Masyarakat
Tumbuhnya kemauan dan kemampuan masyarakat dalam membangun air
minum menjadi faktor pendorong utama dalam keberhasilan kegiatan,
baik proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pemanfaatan dan
pemeliharaan prasarana dan sarana air minum terbangun;
5) Kapasitas Masyarakat
Peningkatan dan penguatan kapasitas masyarakat dalam pembangunan
air minum melalui pendampingan Fasilitator Provinsi (Fasprov),
Koordinator Kabupaten/Kota (Korkab/Korkot) dan Fasilitator Masyarakat
(FM).
-2-
1) Tanggap Kebutuhan
a. Perencanaan dan penetapan lokasi kegiatan berdasarkan kebutuhan
SPAM oleh masyarakat;
b. Masyarakat memiliki komitmen untuk melaksanakan seluruh tahapan
Program SPAM Perdesaan Padat Karya.
2) Pilihan Teknologi
Masyarakat mampu memilih teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi setempat dengan diberikan edukasi tentang jenis SPAM yang akan
dibangun.
3) Partisipasi Masyarakat
Masyarakat berperan aktif dalam setiap tahapan program dengan
didampingi oleh Fasilitator Provinsi, Koordinator Kabupaten/Kota dan
Fasilitator Masyarakat.
4) Kesetaraan Gender
Keterlibatan baik laki-laki maupun perempuan dapat berperan aktif dalam
setiap tahapan kegiatan Program SPAM Perdesaan Padat Karya, yaitu pada
tahap perencanaan, pelaksanaan dan pasca konstruksi sesuai dengan
kapasitasnya.
5) Berkelanjutan
Pengoperasian dan pemeliharaan sistem penyediaan air minum terbangun
dilaksanakan secara berkelanjutan oleh masyarakat dengan dibantu
Pemerintah Desa dan Kabupaten/Kota. Pemerintah Kabupaten/Kota
berkomitmen untuk bertanggungjawab pada pembinaan tahap pasca
konstruksi.
6) Akuntabel
Pengelolaan program harus dapat dipertanggungjawabkan.
-3-
telah disusun);
3) Tidak termasuk daerah layanan air minum PDAM Kabupaten/Kota yang
dibuktikan dengan surat pernyataan dari Bupati/Walikota; dan
4) Diutamakan berada di lokasi MBR yang bersedia mengikuti program.
-4-
STRUKTUR ORGANISASI PENGELOLA PROGRAM SPAM PERDESAAN PADAT KARYA 2021
PPK Manajemen II
-5-
dan anggaran, pemantauan, evaluasi, dan bimbingan teknis, fasilitas
pemberdayaan dan pembinaan kelembagaan, pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan kriteria, fasilitasi
penandatanganan dan pemantauan pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama (PKS)
bidang pengembangan sistem penyediaan air minum di seluruh Indonesia.
Kabupaten/Kota.
Tugas Satker PPP Wilayah melalui PPK Air Minum dalam pelaksanaan
program SPAM Perdesaan Padat Karya antara lain:
1) Merekrut dan memobilisasi Fasilitator Masyarakat (Fasprov, Korkab & FM);
2) Melakukan verifikasi dokumen Rencana Kerja Masyarakat (RKM);
3) Menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan KSM;
4) Menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM) untuk kegiatan KSM
berdasarkan rekomendasi dari Fasprov, Korkab dan FM;
5) Fasilitasi kepada KSM mengenai kelengkapan dokumen pendukung proses
pencairan dana;
6) Memeriksa laporan kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan laporan
pertanggungjawaban KSM dibantu oleh Fasprov, Korkab dan FM;
7) Melakukan amandemen/adendum dokumen PKS apabila diperlukan;
8) Menyampaikan laporan kemajuan pelaksanaan kegiatan melalui pelaporan
i-eMonitoring dan Sistem Akuntansi Instansi (SAI);
-8-
9) Melakukan serah terima hasil pekerjaan dan serah terima pengelolaan
sarana;
10) Memfasilitasi rapat koordinasi rutin antara Fasprov, Korkab, FM, KSM,
KPSPAM dan Pemda Kabupaten/Kota;
11) Menindaklanjuti hasil temuan auditor.
Tugas Fasprov:
1) Membantu Satker PPP Wilayah melalui PPK Air Minum dalam
menyelenggarakan Program SPAM Perdesaan Padat Karya di tingkat
Provinsi;
2) Menyusun laporan rencana kegiatan, laporan bulanan, serta
melaporkannya kepada Satker PPP Wilayah melalui PPK Air Minum dan ke
Konsultan Advisory Pusat;
3) Membantu Satker PPP Wilayah melalui PPK Air Minum dalam melakukan
verifikasi dokumen RKM, dokumen pencairan dan laporan
pertanggungjawaban;
4) Melakukan supervisi dan pemantauan pelaksanaan program dengan
memberikan dukungan teknis dan manajemen program di tingkat
Kabupaten/Kota;
5) Memberikan saran penanganan pengaduan, serta alternatif tindak lanjut
penanganannya kepada Satker PPP Wilayah melalui PPK Air Minum;
6) Membantu Satker PPP Wilayah melalui PPK Air Minum dalam menyusun
Laporan Manajemen Program (LMP) dan Laporan Manajemen Keuangan
(LMK) pelaksanaan tingkat Provinsi;
7) Membantu Satker PPP Wilayah melalui PPK Air Minum dalam memeriksa
laporan pertanggungjawaban yang dibuat oleh KSM;
8) Melakukan entri data pada aplikasi SIM (Sistem Informasi Manajemen)
melalui operator yang ada di Provinsi;
9) Bersama dengan KSM melakukan uji coba terhadap semua fungsi sarana
terbangun;dan
10) Memantau kinerja Korkab/Korkot dan FM dalam penyelenggaraan
Program SPAM Perdesaan Padat Karya.
3) Fasilitator Masyarakat
Tugas FM adalah:
a. Mendampingi KSM dan aparat desa untuk melakukan identifikasi
permasalahan & kebutuhan prasarana/sarana;
b. Melakukan pendampingan teknis dalam penyusunan RKM;
c. Melakukan pendampingan teknis dalam penyusunan perencanaan
- 12 -
d. Melakukan sosialisasi dan penyebarluasan program kepada seluruh
masyarakat;
e. Memfasilitasi kegiatan rembuk-rembuk di tingkat masyarakat;
f. Memfasilitasi pembentukan KSM, KPSPAM dan Panitia Pengadaan;
g. Memfasilitasi KPSPAM dalam penyusunan rencana pengelolaan
sarana, termasuk penetapan besaran iuran;
h. Melakukan pendampingan teknis terhadap KSM dalam penyusunan
mekanisme operasi dan pemeliharaan;
i. Perencanaan teknis, gambar kerja, dan Rencana Anggaran Biaya (RAB);
j. Melakukan verifikasi terhadap dokumen pencairan dana sesuai
tahapan pekerjaan;
k. Membantu Satker PPP Wilayah melalui PPK Air Minum dalam
memverifikasi dokumen RKM;
l. Mendampingi KSM dalam proses penyusunan Laporan Penggunaan
Dana (LPD) setiap termin penarikan dana dari bank;
m. Mendampingi KSM dalam proses penyusunan laporan
pertanggungjawaban setiap tahapan;
n. Mendampingi KSM dalam pengadaan barang dan jasa;
o. Melakukan pendampingan teknis dan pengawasan kepada KSM pada
saat pelaksanaan pembangunan prasarana/ sarana;
p. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pengelola kegiatan di
tingkat desa/kelurahan dalam penyelenggaraan program pada setiap
tahapannya;
q. Memberikan masukan dan arahan aspek teknis kepada pengelola
kegiatan di tingkat desa/kelurahan dalam pengendalian dan pelaporan
pelaksanaan;
r. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pada setiap tahapan program
sesuai dengan format yang telah ditetapkan dan disampaikan ke Satker
PPP Wilayah melalui PPK Air Minum melalui Koordinator Kabupaten;
dan
s. Mengisi formulir MIS sesuai dengan progres kegiatan di lapangan dan
melaporkan kepada Koordinator Kabupaten/ Kota.
- 13 -
II. MEKANISME PENCAIRAN DANA
Pendanaan kegiatan SPAM Perdesaan Padat Karya ini melalui sumber dana
APBN, yang terdiri dari dua kelompok kegiatan utama,
1) Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) sebanyak-banyaknya
Rp. 350.000.000,00 untuk setiap lokasi untuk jenis kegiatan yang terdiri
dari*:
a. Pengadaan bahan dan peralatan paling banyak sebesar 60% dari nilai
BLM;
b. Upah tenaga kerja paling sedikit sebesar 30%; dan
c. Administrasi kegiatan dan Oprasional awal paling banyak sebesar 10%;
*Besaran BLM untuk wilayah remote/terpencil/kepulauan akan disesuaikan,
memperhatikan indeks kemahalan harga material, ditetapkan oleh Kementerian PUPR.
2) Pengelolaan kegiatan SPAM Perdesaan Padat Karya:
a. Penyediaan tenaga Fasilitator Provinsi, Koordinator Kabupaten/Kota
dan Fasilitator Masyarakat;
b. Pelatihan/Workshop/Rapat Koordinasi;
c. Honorarium pengelola kegiatan di tingkat Pusat, dan provinsi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
d. Pencetakan buku pedoman dan publikasi program;
e. Pemantauan dan pelaporan;
f. Administrasi kegiatan.
- 14 -
Cipta Karya.
- 15 -
dana oleh KSM harus dilengkapi dengan dokumen RPDB. KSM tidak
diperbolehkan memindah bukukan dana bantuan ke rekening pribadi
maupun rekening lainnya Penyaluran Dana Bantuan Pemerintah
Penyaluran dana dari KPSPAM ke Rekening KSM dibagi menjadi 2 tahap:
a. Tahap I sebesar 70% dari total Dana Bantuan Pemerintah bisa di
proses setelah Rencana Kerja Masyarakat (RKM) diverifikasi, dan KSM
telah membuka rekening tabungan;
b. Tahap ke II sebesar 30% dari total Dana Bantuan Pemerintah setelah
pencapaian progres fisik minimal sebesar 60%, Laporan Penggunaan
Dana (LPD) tahap I telah diserahkan ke Satker PPP Wilayah melalui
PPK Air Minum.
Berkas penyaluran dana yang disiapkan oleh Satker PPP Wilayah melalui PPK
Air Minum, antara lain:
1) Kontrak kerja atau perjanjian kerjasama;
2) Berita Acara Pembayaran;
3) Bukti Pembayaran/ bukti penerimaan uang KSM;
4) Dan lain-lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- 16 -
III. TAHAP PERSIAPAN
3.1 Umum
1) Klasifikasi Kesejahteraan
Kegiatan klasifikasi kesejahteraan bertujuan:
a. Mengklasifikasikan jumlah penduduk RT/RW ke dalam kategori tingkat
kesejahteraan (kaya, MBR, rata-rata), laki-laki, perempuan, dewasa,
manula, anak-anak, menurut kriteria khusus setempat, serta proporsi
populasi masing-masing klasifikasi status sosial untuk tiap kategori;
b. Klasifikasi kesejahteraan digunakan untuk mengidentifikasi akses
terhadap sarana, fungsi dan pekerjaan, permasahalahan terkait
program, serta mengidentifikasi perbedaan tingkat partisipasi
masyarakat dan sebagainya.
- 17 -
b. Mempelajari akses keluarga kaya, rata-rata, MBR serta kelompok
masyarakat rentan kebutuhan air minum terhadap sarana tersebut;
c. Mempelajari dari keluarga kelas sosial (kaya, MBR dan rata- rata) baik
laki–laki atau perempuan yang bekerja dalam bidang pelayanan sarana
air minum.
Pada setiap Provinsi pelaksana Program SPAM Perdesaan Padat Karya akan
disediakan 1 (satu) orang Fasilitator Provinsi (Fasprov) untuk membantu
Satker PPP Wilayah melalui PPK Air Minum mengelola program padat karya di
wilayahnya. Sedangkan pada tingkat kabupaten pelaksanaan program
dilakukan oleh korkab/korkot dimana masing-masing kabupaten/kota
sebanyak 1 korkab/korkot. Jika dalam 1 kabupaten hanya terdapat 1 desa
maka korkab/korkot di adakan dan pendampingan dilakukan oleh Fasprov.
- 18 -
i. Bukan anggota dan simpatisan partai politik;
j. Bersedia tinggal di wilayah tugas yang ditetapkan oleh pemberi tugas.
2) Koordinator Kabupaten
a. Pendidikan minimal S1 Teknik Lingkungan, Sipil dan Arsitektur;
b. Pengalaman di bidang Pendampingan Program Air Minum/
Pemberdayaan minimal 2 tahun;
c. Berkelakuan baik yang ditunjukan dengan Surat Keterangan Catatan
Kepolisian (SKCK) dari Kepolisian;
d. Sehat jasmani dan rohani;
e. Memiliki kemampuan komunikasi verbal yang baik;
f. Berusia maksimal 45 tahun;
g. Tidak terikat kerja di pendampingan program/ perusahaan lain;
h. Bukan PNS/TNI-POLRI dan pegawai honorer instansi;
i. Bukan anggota dan simpatisan partai politik;
j. Bersedia tinggal di wilayah tugas yang ditetapkan oleh pemberi tugas.
- 20 -
IV. TAHAP PERENCANAAN
2) Sekretaris:
a. Membantu penyusun rencana kebutuhan dan melaksanakan kegiatan
tata usaha dan dokumentasi;
b. Melaksanakan surat-menyurat; dan
c. Melaksanakan pelaporan kegiatan pembangunan secara bertahap.
- 21 -
3) Bendahara:
a. Menerima, menyimpan, membayarkan uang serta
mempertanggungjawabkan dan mengarsipkan dokumen-dokumen
pertanggungjawaban;
b. Melakukan Pengelolaan administrasi keuangan dengan melakukan
pencatatan pada tahap konstruksi antara lain:
i. Laporan keuangan mingguan untuk diumumkan (ditempel di
papan pengumuman/tempat strategis) sehingga dapat dilihat
dengan mudah oleh masyarakat; dan
ii. Laporan keuangan bulanan yaitu laporan penggunaan dana dan
laporan harian sesuai format yang ditentukan untuk kemudian
diserahkan kepada Satker PPP Wilayah melalui PPK Air Minum.
4) Seksi-Seksi:
a. Seksi Perencanaan
Tugas seksi perencanaan didampingi FM adalah membantu:
i. Mensosialisasikan pilihan teknologi SPAM kepada masyarakat;
ii. Mengevaluasi dan menentukan pilihan teknologi SPAM yang akan
dibangun, sesuai dengan pilihan, kemampuan masyarakat serta
kondisi lingkungan;
iii. Menyusun analisa teknis, membuat DED lengkap dan RAB Sesuai
dengan teknologi SPAM yang dipilih masyarakat;
iv. Menyusun jadwal rencana kegiatan konstruksi dan kurva S;
v. Menyusun dokumen RKM;
vi. Melakukan inventarisasi tenaga kerja;
vii. Merekrut tenaga kerja;
viii. Mengatur tenaga kerja di lapangan;
ix. Mengatur dan mengkoordinir material yang diperlukan; dan
x. Mengatur mekanisme pengawasan terhadap pekerja.
b. Seksi Pelaksana
Tugas seksi pelaksana didampingi FM adalah membantu:
i. Bertanggung jawab terhadap keamanan material selama
pembangunan;
ii. Membuat laporan tentang keadaan material;
- 22 -
iii. Mengalokasikan material sesuai dengan kebutuhan pekerjaan
konstruksi.
4.3.1 Umum
Pengadaan barang dan jasa dalam program SPAM Perdesaan Padat Karya
dilakukan dalam rangka pelaksanaan kegiatan; pembangunan sarana air
minum dan pelatihan di masyarakat yang spesifik seperti pencetakan leaflet,
poster, booklet, dan yang sejenis lainnya di masyarakat.
Apabila terbukti ada campur tangan pihak diluar Tim Pengadaan, maka
pengadaan barang dan jasa dapat dibatalkan.
- 24 -
2) Melakukan pertemuan dengan warga masyarakat untuk
mensosialisasikan rencana pengadaan barang dan jasa. Dalam
pertemuan ini, Tim Pengadaan membuka kesempatan apabila ada
masyarakat yang ingin menyumbangkan barang dan jasa secara sukarela
untuk kegiatan. Masyarakat diberikan kesempatan untuk pengadaan
barang dan jasa dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Penyediaaan barang: apabila masyarakat dapat menyediakan barang
dengan kualitas yang bagus dan dengan harga maksimal 50% di
bawah harga satuan pasar, maka masyarakat tersebut diberikan
kesempatan terlebih dahulu;
b. Penyediaan jasa: apabila masyarakat dapat menyediakan tenaga
terampil atau jasa terampil (mis: pengeboran sumur) dengan harga
maksimal 80 % di bawah harga satuan pasar, maka masyarakat
tersebut diberikan kesempatan terlebih dahulu;
c. Masyarakat yang bersedia untuk melakukan pengadaan dengan harga
khusus tersebut, akan menandatangani surat perjanjian.
3) Menyusun pemaketan dan rencana pengadaan berdasarkan data RAB
(harga satuan) dalam RKM;
4) Memasang pengumuman di tempat strategis dalam lingkup desa (kantor
desa, poskamling, tempat ibadah, sekretariat KSM, dan lain-lain) untuk
pengadaan dan/atau mengirimkan surat permintaan penawaran kepada
penyedia barang/jasa untuk melakukan pengadaan;
5) Menyiapkan daftar toko/penyedia barang/jasa/kontraktor yang akan
diundang mengikuti proses pengadaan (dengan referensi daftar
toko/supplier yang diterbitkan oleh Kabupaten) yang jumlahnya cukup
untuk menjamin adanya kompetisi minimal 3 (tiga) toko/penyedia
barang/jasa;
6) Menyiapkan dan mengirimkan Surat Permintaan Penawaran untuk
Toko/Penyedia barang/jasa yang akan diundang;
7) Menerima surat penawaran, mengevaluasi dan menetapkan calon
pemenang pengadaan yang dilakukan dalam rapat pertanggungjawaban
kepada masyarakat yang dihadiri oleh unsur tokoh masyarakat, seluruh
anggota KSM, Kepala Desa/Lurah dan Fasilitator masyarakat.
- 25 -
4.3.5 Langkah pembentukan Tim Pengadaan
Pengurus KSM,
KSM bersama-sama pengurus, tokoh
Tokoh
masyarakat, KPSPAM dan Kepala Terbentuknya panitia
2 Masyarakat,
Desa/Keluranan mengadakan rapat Tim Pengadaan
KPSPAM, Kepala
pembentukan Tim Pengadaan
Desa/Kelurahan
RKM yang telah tersusun serta ditandatangani oleh Ketua KSM diajukan ke
Satker PPP Wilayah melalui PPK Air Minum untuk diverifikasi dan disahkan.
Apabila RKM sudah disahkan maka dapat dilakukan penandatanganan
Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Satker PPP Wilayah melalui PPK Air Minum
dengan KSM.
- 26 -
3) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) KSM;
4) Rencana pembangunan infrastruktur;
5) DED dan RAB;
6) Rencana Pengelolaan Keuangan (mekanisme pencairan dana dari bank,
penggunaan dana bantuan, penyusunan pembukuan dan laporan bulanan
keuangan);
7) Rencana pembiayaan operasi dan pemeliharaan oleh masyarakat
pengguna; dan
8) Lampiran:
a. Surat Penetapan Penerima Manfaat dari Satker PPP Wilayah melalui
PPK Air Minum;
b. Penentuan Calon Pengguna SPAM;
c. Rekening bank bersama atas nama KSM;
d. Surat ketersediaan lahan, misalnya: surat hibah, surat izin pakai; dan
e. Dokumen pendukung lainnya.
- 27 -
4.5 Rekrutmen Tenaga Kerja Masyarakat
Namun demikian dalam Program SPAM Perdesaan Padat Karya, tenaga inti
pelaksana yang diperlukan dalam pelaksanaan (misalnya tukang kayu, tukang
batu, tukang pasang pipa) dipilih dari masyarakat setempat yang bertugas
untuk memberikan bimbingan kepada mereka. Tenaga inti diberikan upah
(kompensasi) sesuai dengan aturan yang wajar di lokasi tersebut. Besarnya
upah yang wajar tersebut ditetapkan bersama oleh KSM dan sesuai harga
setempat.
Bila ada bagian pekerjaan tertentu yang tidak terdapat tenaga di lokasi
bersangkutan, maka KSM bersama masyarakat dapat mencari tenaga yang
dibutuhkan dari tempat lain (artinya daerah/lokasi di Kecamatan, Kabupaten
dsb) bertugas untuk membantu KSM dalam identifikasi tenaga yang
dibutuhkan dan melakukan perundingan mengenai harga yang penggunaan
tenaga luar tersebut berbasis upah harian/mingguan/bulanan atau bisa
berbasis borongan.
Kontrak ini dibedakan sesuai jenis tenaga kerja yang dilibatkan dalam
- 28 -
Program SPAM Perdesaan Padat Karya, yaitu:
1) Tenaga inti pelaksana, misalnya tukang kayu, tukang batu, dan tukang
pasang pipa;
2) Pembantu umum, misalnya: tenaga penggalian dan tenaga angkut.
Format kontrak kerja akan memuat antara lain: kedua belah pihak yang
melakukan kontrak, durasi waktu kerja, jumlah upah, dan ketentuan kontrak.
- 29 -
V. TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Mekanisme pengadaan barang dan jasa mengacu pada Peraturan Presiden No.
16 Tahun 2018 dan perubahannya tentang Pengadaan Barang/Jasa, dengan
- 30 -
rincian sebagai berikut :
1) Pelaksanaan pengadaan melalui pengadaan langsung Tahapan pengadaan
Langsung meliputi:
a. Pengadaan langsung dapat dilaksanakan untuk pengadaan
barang/pekerjaan konstruksi bernilai paling banyak
Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
b. Proses pengadaan langsung dilakukan sebagai berikut:
- 31 -
berbeda;
2. Tim pengadaan mengundang calon penyedia yang diyakini
mampu untuk menyampaikan penawaran administrasi, teknis
dan harga;
3. Undangan dilampiri spesifikasi teknis dan/atau gambar serta
dokumen-dokumen lain yang menggambarkan jenis pekerjaan
yang dibutuhkan;
4. Penyedia yang diundang menyampaikan penawaran administrasi,
teknis dan harga secara langsung sesuai jadwal yang telah
ditentukan dalam undangan;
5. Tim pengadaan membuka penawaran dan mengevaluasi
administrasi dan teknis dengan sistem gugur, melakukan
klarifikasi teknis dan negosiasi harga untuk mendapatkan
penyedia dengan harga yang wajar serta dapat
dipertanggungjawabkan;
6. Negosiasi harga dilakukan berdasarkan HPS;
7. Dalam hal negosiasi harga tidak menghasilkan kesepakatan,
Pengadaan Langsung dinyatakan gagal dan dilakukan Pengadaan
Langsung ulang dengan mengundang penyedia lain;
8. Tim pengadaan membuat Berita Acara Hasil Pengadaan
Langsung yang terdiri dari:
a. Nama dan alamat penyedia;
b. Harga penawaran terkoreksi dan harga hasil negosiasi;
c. Unsur-unsur yang dievaluasi (apabila ada);
d. Hasil negosiasi harga (apabila ada);
e. Keterangan lain yang dianggap perlu; dan
f. Tanggal dibuatnya berita acara.
9. Tim Pengadaan menyampaikan Berita Acara Hasil Pengadaan
Langsung kepada ketua KSM;
10. Ketua KSM melakukan perjanjian dan mendapatkan bukti
perjanjian dengan ketentuan:
a. Pengadaan yang bernilai sampai dengan Rp10.000.000,00
(sepuluh juta rupiah) menggunakan bukti pembelian);
b. Pengadaan yang bernilai lebih dari Rp10.000.000,00 (sepuluh
- 32 -
juta rupiah) sampai dengan Rp50.000.000,00 (lima puluh
juta rupiah) menggunakan kuitansi;
c. Pengadaan yang bernilai lebih dari Rp50.000.000 (lima puluh
juta rupiah) sampai dengan Rp. 200.000.000 (dua ratus juta
rupiah) menggunakan Surat Perintah Kerja (SPK).
Pembangunan sarana air minum dalam Program SPAM Perdesaan Padat Karya
secara resmi dinyatakan selesai apabila telah dilaksanakan sesuai rencana
dalam RKM dan dapat dimanfaatkan masyarakat melalui sarana yang
direncanakan dalam RKM (melalui SR) dan berfungsi baik. Untuk itu sebelum
dilakukan serah terima harus dilakukan proses Uji Fungsi untuk mengetahui
bahwa SPAM telah berfungsi dengan baik. Uji Fungsi dilakukan oleh
perwakilan Satker PPP Wilayah melalui PPK Air Minum dengan dibantu oleh
- 33 -
Fasprov/Koordinator Kabupaten dan FM, hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam pelaksanaan uji fungsi adalah:
1) Jika sarana terbangun sudah selesai dan sesuai dengan RKM dan dapat
berfungsi dengan baik, maka KSM segera melaporkan kepada Satker PPP
Wilayah melalui PPK Air Minum;
2) Jika sarana terbangun belum berfungsi dengan baik maka KSM bersama
masyarakat akan segera memperbaiki sarana tersebut.
Serah terima pekerjaan disusun dalam suatu Berita Acara dengan dilampiri:
1) Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) pengunaan dana;
2) Laporan Progres fisik;
3) Dokumen Pengadaan (jika dilakukan lelang);
4) Dokumentasi 0%, 30%, 60% dan 100%;
5) BA. Pelaksanaan Uji Fungsi; dan
6) BA. Pemeriksaan Pekerjaan;
- 34 -
VI. TAHAP PASKA KONSTRUKSI
- 35 -
sarana perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1) Kinerja keberfungsian sarana yang dikelola;
2) Jumlah sarana yang terbangun;
3) Jumlah pemanfaat;
4) Tata cara pengelolaan sarana; dan
5) Rencana pengembangan sarana di masa datang. Untuk mencapai
keberhasilan pengelolaan KPSPAM harus melakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Melakukan pemantauan rutin/berkala untuk mengetahui dan
memastikan kondisi sarana berjalan dengan baik;
b. Mengetahui kerusakan sedini mungkin agar dapat disusun rencana
perawatan dan perbaikan;
c. Melakukan rehabilitasi tepat waktu;
d. Melakukan evaluasi kinerja pelayanan secara berkala; dan
e. Melakukan pengelolaan sesuai tata cara pengelolaan sarana
- 36 -
VII. PEMANTAUAN DAN PENGENDALIAN
7.1 Pemantauan
Tujuan Pemantauan :
1) Memastikan bahwa kemajuan pelaksanaan kegiatan tidak menyimpang
dari jadwal yang telah ditentukan pada setiap tahapan kunci dalam
rencana induk (master schedule);
2) Memastikan proses fasilitasi kegiatan pelaksanaan siklus sesuai Pedoman
Teknis yang ada, sehingga capaian substansi sesuai indikator yang telah
ditentukan; dan
3) Memastikan setiap kerangka acuan yang disusun untuk dilaksanakan
berdasarkan pada koridor yang telah ditentukan.
- 37 -
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Cipta Karya
http://ciptakarya.pu.go.id