Anda di halaman 1dari 69

SOSIALISASI AWAL

PELAKSANAAN SANIMAS
REGULER
SANITASI
BERBASIS
MASYARAKAT
(SANIMAS)
GAMBARAN UMUM
1. Dalam rangka mencapai salah satu target Universal Akses 100-0- 100 pada tahun
2019, yaitu 100% layanan terhadap akses air minum, 0% bebas kawasan kumuh dan
100% layanan terhadap akses sanitasi layak, Pemerintah Pusat bersama dengan
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota melaksanakan kegiatan pembangunan sarana
Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas).
2. Program Sanimas bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan permukiman dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat demi mencapai kualitas kehidupan
masyarakat, dengan sumber dana APBN Murni. Dalam penyelenggaraannya, kegiatan
ini menekankan pada pelibatan masyarakat secara utuh sejak tahap Persiapan,
perencanaan, pelaksanaan pembangunan sampai dengan pengelolahan sarana.
MAKSUD, TUJUAN dan SASARAN

Penyelenggaraan Program SANIMAS memiliki maksud:


1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat;
2. Meningkatkan kualitas sanitasi dan kebersihan lingkungan masyarakat;
3. Melindungi kualitas air tanah dari pencemaran bakteri e-coli dan mengurangi beban
pencemaran badan air (sungai, danau, dan lain-lain).

Tujuan yang hendak diwujudkan dalam penyelenggaraan Program SANIMAS adalah:


1. Meningkatkan komitmen Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan sanitasi;
2. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan sanitasi dan promosi Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) bagi masyarakat;
3. Menyediakan prasarana dan sarana sanitasi yang berkualitas, berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan kualitas sumber
daya air dan lingkungan.
MAKSUD, TUJUAN dan SASARAN

Sasaran yang hendak dicapai pada Program SANIMAS adalah:


1. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
2. Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di permukiman padat dan
rawan sanitasi.
KETENTUAN PELAKSANAAN
Program SANIMAS merupakan salah satu program penyelenggaraan

1 prasarana dan sarana sanitasi sektor air limbah berbasis masyarakat yang
dalam pelaksanaannya menggunakan PENDEKATAN pemberdayaan
masyarakat melalui:

1. Mendorong Keberpihakan pada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)


2. Mendorong Keterlibatan Masyarakat
3. Mendorong Inisiatif Masyarakat dengan Iklim Keterbukaan
4. Meningkatkan Keswadayaan Masyarakat
5. Menguatkan Kapasitas Masyarakat

Orientasi kegiatan, baik dalam proses pelaksanaan Program Sanimas


maupun pemanfaatan hasil, ditujukan kepada masyarakat di permukiman
padat penduduk; dengan kondisi rawan sanitasi dan cakupan pelayanan
minimal 70 KK seperti pada daerah pusat pemerintahan, pusat
pertumbuhan, serta diutamakan bagi MBR;
KETENTUAN PELAKSANAAN
PRINSIP-PRINSIP
2 SANITASI BERBASIS
MASYARAKAT Akuntabel
Tanggap
Kebutuhan
Seleksi
Mandiri
Calon
Lokasi
1. Tanggap Kebutuhan :
a) Pemerintah Kabupaten/Kota berkomitmen
untuk mereplikasi, menyediakan dana,
bantuan teknis dan bertanggungjawab pada Multi Pilihan
pembinaan tahap persiapan warga, Pendanaan Prinsip Teknologi
perencanaan dan pasca konstruksi;
b) Masyarakat memiliki komitmen untuk
melaksanakan seluruh tahapan Program
SANIMAS. Partisipasi
Berkelanju
Masyaraka
2. Seleksi Mandiri Calon Lokasi tan
t
Pemilihan lokasi berada sepenuhnya di tangan Kesetaraa
masyarakat sedangkan Pemerintah n Gender
Provinsi/Kabupaten/Kota hanya sebagai
fasilitator.
KETENTUAN PELAKSANAAN
A. Kereterian Lokasi Penerima Program SANIMAS-IDB
3 KRITERIA KABUPATEN/KOTA SASARAN :
kabupaten/kota yang telah menyusun dokumen Strategi Sanitasi Kota/SSK (City
Sanitation Strategy) dan menyampaikan surat minat mengikuti program
SANIMAS.

KRITERIA LOKASI SASARAN :


lokasi yang berada di kawasan perkotaan dan semi perkotaan
KETENTUAN PELAKSANAAN

Penerima Manfaat
4
Penerima manfaat program Sanimas adalah
masyarakat yang tinggal di kawasan perkotaan
dan semi perkotaan yang berpenduduk relatif
padat, rawan sanitasi, dan diutamakan
masyarakat berpenghasilan rendah.
ALOKASI JUMLAH LOKASI
POLA PENYELENGARAAN

No Kelurahan Baru
1 Tahap Persiapan Masyarakat
1. Promosi Sanitasi.
2. Sosialisasi program;
3. Rembug Perempuan tingkat
Desa/Kelurahan;
4. Pelaksanaan Rembug Warga Desa
atau Kelurahan Tahap I;
Penandatanganan Surat Pernyataan
Kesiapan Masyarakat untuk
menerima dan melaksanakan
program sesuai dengan ketentuan/
pedoman teknis; serta penyusunan
jadwal pelaksa-naan tahapan
kegiatan.
POLA PENYELENGARAAN
No Kelurahan Baru

2 Tahap Perencanaan Kegiatan


1. Promosi sanitasi;
2. Pemetaan Sanitasi Tingkat kelurahan;
3. Penyusunan Rencana Aksi Perbaikan
4. Rembug kelurahan Tahap, Rembug Warga
Tingkat RT/RW Tahap I;
5. Pelaksanaan Pemetaan Kebu-tuhan Sanitasi di
RT/RW terpilih;
6. Rembug Warga Tingkat RT/RW Tahap II;
7. Rembug Perempuan Tingkat RT/RW I;
8. Pembentukan KSM Sanitasi;
9. Pembentukan KPP;
10. Penyusunan RKM;
11. Penyusunan rencana operasi-onal dan
pemeliharaan (O&P);
12. Verifikasi RKM;
13. Penyusunan dokumen pencair-an dana;
POLA PENYELENGARAAN
No Kelurahan Baru
3 Tahap Pelaksanaan Kegiatan
1. Promosi sanitasi;
2. Rembug Warga Tingkat RT/RW
Tahap III;
3. Penandatanganan kontrak kerja;
4. Rembug perempuan tingkat RT/RW
II;
5. Pelaksanaan Kegiatan Fisik;
6. Rembug warga (tahap I setelah
pencairan 70% pertama, tahap II
setelah pencairan 30%,
7. keduaPengawasan Kegiatan;
8. Pelaporan Kegiatan;
9. Rembug Pelaksanaan Mingguan.
POLA PENYELENGARAAN

No Kelurahan Baru
4 Tahap Operasi dan Pemeliharaan
1. Promosi sanitasi;
2. Tes uji fungsi;
3. Rembug Warga Tingkat RT/RW
Tahap IV;
4. Serah Terima Sarana Sanitasi;
5. Operasi dan Pemeliharaan.
Alokasi Dana Bantuan
1. Minimal 60% untuk pengadaan bahan, sewa
50 alat
0j 2. Maksimal 35% untuk upah pekerja;
uta 3. Maksimal 5% untuk kegiatan non fisik selama
masa pembangunan;

Termasuk Maksimal 5% dari


penjumlahan poin 1 dan 2 dapat digunakan
untuk pembangunan prasarana penunjang
agar menjamin maksimalisasi dari
Min
Max Max.
60%
35% 5%
Biaya Konstruksi
Biaya Upah keberlanjutan dan pengembangan pelayanan
sanitasi. Prasarana penunjang berupa
penyediaan air bersih, drainase dan sarana
persampahan
Penggunaan Dana Min. 60% Biaya Konstruksi &
Max. 35% Biaya Upah

Bahan Alat Upah


Bukti Pendukung Bukti Pendukung Bukti Pendukung
• Dokumen Pengadaan • Dokumen Perjanjian Sewa • Daftar Hadir Pekerja dan
Barang/SPK Alat/Sewa alat berat Penerimaan Upah
• Bukti Transaksi (Nota • Bukti Transaksi (Nota • Catatan Harian Kegiatan
Kontan / Kuitansi) Kontan / Kuitansi)
• Buku Penerimaan &
Penggunaan Material
Tujuan Penggunaan Dana
Dana bantuan ditujukan untuk pembangunan baru
infrastruktur sanitasi dengan opsi pilihan sarana sebagai berikut :

Pembangunan Sistem Pengolahan Air


Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T)

Kombinasi SPALD-T dan MCK


SKEMA
SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK-
TERPUSAT & PERPIPAAN
Komponen
sambungan rumah

MANHOLE
Dapur
WC

K,M MANHOLE

WC

Dapur K,M
GREASETRAP
BAK KONTROL

GREASETRAP
BAK KONTROL -2
SPALD-T
MANHOLE

MANHOLE

BAK KONTROL -2

K,M
GREASETRAP
WC BADAN SUNGAI/ AIR
Dapur
VISUALISASI IPAL
1 mtr

Pipa inlet = 6” 0,7 mtr


AF AF AF
AF
ABR ABR
Pipa Outlet = 6”
ABR
ABR

4 mtr 4 mtr

Media Arang
AF bakar
Barscreen
SPALD-T KOMPAK
PERPIPAAN
• PIPA SAMBUNGAN RUMAH (SR)
• MENGHUBUNGKAN RUMAH DAN BAK KONTROL
• PIPA TYPE AW DENGAN DIAMETER 3”;
• ELEVASI PIPA 0,1% - 0,5%;
• MELAYANI AIR LIMBAH S/D 5 KK;
• PIPA INDUK
• PIPA ORANYE, KHUSUS AIR LIMBAH (SDR-41);
• MENGHUBUNGKAN ANTAR BAK KONTROL ;
• DIAMETER 6”
• ELEVASI 0,5%
PIPA KHUSUS
LIMBAH
PERPIPAAN
BANGUNAN PELENGKAP
GREASE TRAP
• SEMACAM BAK KONTROL YANG KHUSUS MENYARING PADATAN DAN
MINYAK DARI DAPUR;
• DIMENSI SAMA DENGAN BAK KONTROL;
GREASE TRAP
BAK KONTROL SR
• SEBAGAI KONTROL PERTEMUAN ALIRAN DARI WC DAN
KM/DAPUR;
• TERBUAT DARI PASANGAN BATU BATA DIACI HALUS;
• DIMENSI MENYESUAIKAN
BAK KONTROL Induk
• LUBANG SEBAGAI KONTROL ALIRAN LIMBAH YANG ADA DI
PIPA INDUK;
• TERBUAT DARI CETAKAN BETON/BUIS BETON;
• HARUS KEDAP AIR;
• TUTUP HARUS MUDAH DIBUKA;
• TAHAN TEKANAN KENDARAAN YANG LEWAT;
POMPA CELUP OTOMATIS

Terpasang sejak 1990

0,2 Lt/dt
Listrik 50 rb/ bulan
IMPELLER PLASTIK

POMPA LIMBAH tahan lama


SISTEM KERJA
POMPA CELUP OTOMATIS
KONDISI LAHAN SEBELUM TERBANGUN
PROSES PELAKSANAAN

PENGERJAAN IPAL
PROSES PELAKSANAANPEK. BEKESTING DINDING
IPAL
PENGERJAAN IPAL
PROSES PELAKSANAAN
PEK. PENGECORAN IPAL
PENGERJAAN IPAL
PROSES PELAKSANAAN

PENGERJAAN IPAL
PROSES PELAKSANAAN
PENGERJAAN PIPA
JARINGAN
PROSES PELAKSANAAN
PEK. BAK KONTROL & GRASE
TRAPE
PROSES PELAKSANAAN
PEMASANGAN SAMBUNGAN
RUMAH
PROSES PELAKSANAAN
PEMBUATAN RUMAH BAKTERI
Kerajinan tangan ibu2
Sambil bergosip ttg sanimas

Reuse, reduce, recycle


Income generating

Permukaan luas dan ringan


Kelurahan Sungai Beliung
KSM
TRI DHARMA
Kelurahan Bansir Laut KSM
CIPTA SARANA
Kelurahan
Bangka Belitung Laut

KSM
PERMAI BERSATU
KSM Kelurahan
SWADAYA MANDIRI Sintan Hulu
AIR PENGELOLAAN SETELAH 1 BULAN BEROPERASI
Gg. Tri Dharma
Kelurahan
Sungai Beliung

KSM
DHARMA
1. GREASE TRAP/BAK KONTROL 1

• SEMACAM BAK KONTROL YANG KHUSUS MENYARING


PADATAN DAN MINYAK DARI DAPUR
• DIMENSI SAMA DENGAN BAK KONTROL

GREASETRAP & BAK KONTROL SEKARANG BENTUKNYA BULAT


2. BAK KONTROL 2

• SEBAGAI KONTROL PERTEMUAN ALIRAN DARI WC DAN KM/DAPUR;


• TERBUAT DARI PASANGAN BATU BATA DIACI HALUS / BRECAST;
• DIMENSI MENYESUAIKAN
3. MANHOLE
• LUBANG SEBAGAI KONTROL ALIRAN LIMBAH YANG ADA DI PIPA INDUK
• TERBUAT DARI CETAKAN BETON/BUIS BETON
• HARUS KEDAP AIR
• TUTUP HARUS MUDAH DIBUKA
• TAHAN TEKANAN KENDARAAN YANG LEWAT
PEMASANGAN PIPA
FOTO-FOTO
PEKERJAAN PEMASANGAN BAK KONTROL

PERHATIKAN ALUR LANTAI ALIRAN AGAR TIDAK ADA KOTORAN YANG TERTINGGAL
Organisasi Pelaksana

Di Tingkat Masyarakat

SANITASI
BERBASIS
MASYARAKAT
(SANIMAS)
u ta m a d a la m p elaksanaan
k a t m e r up a ka n pelaku
“ Ma syara
k e be rh a si la n p ro g ra m ini
tin g kat ke lu ra ha n, sehingga dalam
program di
a k tif m a s ya ra ka t
n ga t te rg a n tu n g p a da peran
akan sa ari p ro se s p e ny ia p a n masyarakat,
h a p a n keg iatan mu lai d fa a ta n dan
seti a p ta an g u n an , p e m a n
p e re nca n a a n , p ela ksanaan pemb
sosialiasas i,
pemeliharaannya ” ID B d i ti n g ka t k e lurahan
pro g ra m SANIMAS- an
Penge lo laa n
g a m a sy a r a k a t d
a n a ka n m e la lu i lemba
dilaks a n d id a m p in g i o leh tim
d a y a m a s y a r ak at deng itator “
kelo m p o k s w a fa sil
Kelembagaan Masyarakat
1. Berdasarkan Perpres No. 54 tahun 2010 dan perubahannya, dibentuk
tim swakelola untuk mendukung kegiatan pembangunan Program
SANIMAS-IDB yaitu Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).

2. BKM/LKM memfasilitasi pembentukan KSM melalui Rembuk Warga


di tingkat RT/RW Tahap II dengan bentuk dan susunan struktur
organisasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan minimal
30% keanggotaannya adalah kaum perempuan, KSM dibentuk
melalui Rembuk warga di titik lokasi sasaran (calon pemanfaat
sarana) yang ditetapkan melalui SK Lurah. Jumlah KSM harus
ganjil, minimal 5 orang.
KSM 3. Posisi KSM dalam program SANIMAS-IDB adalah sebagai pelaku
langsung dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan,

4. Kepengurusan KSM tidak boleh dirangkap oleh Tenaga Fasilitator


Lapangan (TFL) dan BKM/LKM serta pengurus KSM yang terbentuk
tidak boleh mencalonkan sebagai anggota legislatif.

5. KSM bertugas sampai dengan serah terima prasarana dan sarana


sanitasi kepada Satker PIP Kabupaten/Kota.
KSM bertugas antara lain

Menyusun Rencana Kerja Masyarakat (RKM) pembangunan


sarana/prasarana sanitasi, DED, RAB difasilitasi oleh TFL.

Menyelenggarakan rembuk warga untuk menyampaikan laporan kemajuan


pelaksanaan kegiatan. Dan Melaksanakan kegiatan fisik/konstruksi di
lapangan.

Menyusun rencana pendanaan OP sebelum pelaksanaan kegiatan dimulai.


Pembiayaan OP dapat diperoleh melalui swadaya maupun melalui sumber
pendanaan APBD.

Menyusun RPD yang akan diajukan kepada BKM/LKM dan Melaporkan


kemajuan pelaksanaan pekerjaan fisik dan keuangan setiap minggu kepada
BKM/LKM, dilengkapi dengan bukti dokumen yang diperlukan.

Melakukan koordinasi dengan Pokjasan kelurahan, BKM/LKM, Kader


Masyarakat dan Tenaga Fasilitator Lapangan selama pelaksanaan
konstruksi;
STRUKTUR ORGANISASI KSM

KETUA
KSM

Sekretaris

Bendahara

Seksi Seksi Seksi Seksi lain yang


Perencana Pelaksana Pengawas diperlukan
Kelembagaan Masyarakat
• Untuk dapat mengelola sarana sanitasi yang telah dibangun
oleh masyarakat serta keberlanjutan program sanimas, maka
perlu dibentuk lembaga/organisasi yang mengelola sarana
sanitasi tersebut setelah masa pelaksanaan konstruksi,
diharapkan operasional dan pemeliharaan sarana terbangun
dapat berjalan dengan lancer. Organisasi tersebut adalah
kelompok pemanfaat dan pemelihara (KPP).

• KPP dibentuk pada tahap perencanaan yaitu rembuk warga


tingkat RT/RW tahap II
• dimana keanggotakan kelompok pemanfaat dan pemelihara
ini terdiri dari masyarakat penerima manfaat sarana sanitasi,
• Dalam kegiatan operasional dan pemeliharaan keterlibatan
KPP kaum perempuan sangat penting, karena perempuan adalah
pengguna sarana sanitasi utama sehari-hari, oleh sebab itu
minimal 30% keterlibatan perempuan dalam
kepengurusan KPP.
Peran KPP

Mengumpulkan iuran, membuat perencanaan


belanja, membukukan dan melaporkan secara rutin;

Mengoperasikan dan memelihara sarana fisik


sanitasi berbasis masyarakat;

Mengontrol semua saluran perpipaan secara


rutin;

Mengembangkan mutu pelayanan & jumlah


sarana pengguna;

Melakukan kampanye tentang kesehatan rumah


tangga dan lingkungan.
STRUKTUR ORGANISASI KPP
KETENTUAN UMUM ORGANISASI
PENGADAAN BARANG

• Tim Pengadaan barang/jasa merupakan anggota BKM/LKM


dan KSM yang dipilih
• Tim pengadaan adalah anggota masyarakat yang mempunyai
integritas, jujur, tidak mempunyai kepentingan pribadi serta
dipilih secara demokratis oleh masyarakat
• Bukan PNS, Konsultan/Tenaga Fasilitator Lapangan, Kepala
Kelurahan dan jajarannya, Kasatker PPK dan jajarannya tidak
diperbolehkan untuk menjadi anggota Tim Pengadaan
ataupun campur tangan

61
PROSEDUR PENGADAAN BARANG DAN JASA
Langkah-langkah Uraian Hasil Pelaku

Kriteria yang jelas


UPL-BKM, KSM
untuk calon anggota
Penetapan kriteria Saniimas,
tim pengadaan, KSM Sanimas
calon anggota tim menetapkan kriteria
seperti yang telah IDB
pengadaan calon anggota tim
diuraikan dalam
pengadaan
ketentuan umum

UPL-BKM beserta
UPL- BKM,
tokoh masyarakat,
Tokoh
KSM, KPP dan RT,
Masyarakat,
Rapat pembentukan RW serta Kepala Tim Pengadaan
KSM, KPP
tim pengadaan Desa melakukan telah terbentuk
dan RT, RW
rapat untuk
serta Kepala
pembentukan tim
Desa
pengadaan
Penyususnan Berita
KSM membuat Berita Berita Acara
Acara KSM Sanimas
Acara pembentukan Pembentukan Tim
pembentukan Tim IDB
Tim Pengadaan Pengadaan
Pengadaan

62
STRUKTUR TIM PENGADAAN

• Tim
TUGAS DAN WEWENANG TIM PENGADAAN meru
• Bertangung jawab dalam melaksanakan survey dan
harga pasar material setempat;
• Mengundang supplier (peyedia barang) untuk
mendapatkan harga terendah;
• Melaksanakan kegiatan proses pengadaan barang.
63
PELAKSANAAN
PENGADAAN BARANG DAN JASA

1.KSM dan Tim Pengadaan membedah RKM,


khususnya RAB menjadi acuan bagi tim
pengadaan untuk melakukan perencanaan
pengadaan.
2.Mengidentifikasi kebutuhan barang/jasa
serta potensi penyedia.

64
BUKTI PERIKATAN PENGADAAN

NOMINAL BUKTI PERIKATAN


NO CARA PENGADAAN
(Rp) Juta /PERJANJIAN

NOTA PEMBELIAN
1 x < 10 PENGADAAN LANGSUNG

2 10 < x < 50 PENGADAAN LANGSUNG KUITANSI

SURAT PERINTAH KERJA


3 50 < x < 200 PENGADAAN LANGSUNG
(SPK)

4 200 < x < 5.000 PELELANGAN SEDERHANA / PEMILHAN


LANGSUNG KONTRAK

65
Contoh IPAL Komunal
TERIMA KASIH
disusun oleh : TIM
| Nasitional Project Management Consultans
NPMC

SANITASI
BERBASIS
MASYARAKAT
(SANIMAS)

Anda mungkin juga menyukai