Peningkatan kapasitas
pemerintah daerah meliputi 7 tema sebagai berikut:
4
IV. METODOLOGIPELAKSANAAN
V. DESKRIPSI KERJA
1. Tim konsultan bertanggung-jawab kepada Direktur Perumahan dan Kawasan
Permukiman, Kementerian PPN/BAPPENAS dan Koordinator/Penanggung
Jawab Kegiatan;
2. Tim konsultan wajib melakukan kunjungan dan/atau Focus Group Discussion
(FGD) di daerah sebagai salah satu metode pengumpulan data dan koordinasi
dengan pemerintah daerah. Pembiayaan kunjungan lapangan tersebut sudah
termasuk dalam nilai kontrak kerja;
3. Tim konsultan diberi kewenangan untuk mengkoordinasikan pelaksanaan
serial rapat koordinasi dan/atau Focus Group Discussion (FGD) setingkat
eselon l/ll dan tingkat teknis secara offline alau online berkoordinasi dengan
Direktorat Perumahan dan Kawasan Permukiman. Pembiayaan FGD tersebut
sudah termasuk dalam nilai kontrak kerja;
4. Tim konsultan melakukan penyempurnaan program Penguatan Kapasitas
Pemerintah Daerah dan Percepatan Penyediaan Akses Air Minum Terpadu.
Keluaran (Output) yang diharapkan dalam rekomendasi konsep percepatan
pembangunan akses air minum dengan pendekatan terpadu, yang
dicantumkan dalam laporan;
5. Tim konsultan melakukan koordinasi dengan PIC Kementerian/Lembaga,
Provinsi, dan Kabupaten/Kota pendampingan;
6. Tim konsultan melakukan persiapan dan fasilitasi pelaksanaan program
Pendampingan Program Percepatan Penyediaan Air Minum (P3AM) di tingkat
pusat dan pendampingan pelaksanaan konsep di daerah yang menjadi daerah
dampingan;
7. Tim konsultan melakukan persiapan dan pengembangan platform satu data
bidang air minum dan platform program percepatan penyediaan akses air
minum;
5
8. Tim konsultan wajib mengikuti serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh
Direktorat Perumahan dan Kawasan Permukiman yang berhubungan dengan
program Pendampingan Program Percepatan Penyediaan Air Minum Daerah
serta implementasi konsep percepatan pembangunan akses air minum
terpadu.
VI. KELUARAN
VII. PELAPORAN
Pelaporan hasil kegiatan yang dihasilkan oleh penyedia jasa konsultan dibagi menjadi
tiga, yaitu laporan pendahuluan(inception repoft),laporan antara (interim report),draft
laporan akhir dan laporan akhir (final report).
1. Laporan Pendahuluan (lnception Report\
Laporan pendahuluan berisi pemahaman terhadap KAK, metodologi dan
instrumen yang akan digunakan, jadwal dan rencana kerja pelaksanaan
pekerjaan disertai dengan paparan guna mengumpulkan masukan dan
pandangan dari Direktorat Perumahan dan Kawasan Permukiman,
Kementerian PPN/BAPPENAS serta pihak-pihak yang terkait. Laporan
6
pendahuluan dibuat dalam 5 eksemplar berbahasa lndonesia dan diserahkan
kepada Direktorat Perumahan dan Kawasan Permukiman paling lambat pada
minggu kedua bulan ke-3 sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja
(sPMK).
2. Laporan Antara (lnterim Report)
Laporan antara berisi laporan kemajuan pelaksanaan pekerjaan sementara.
Laporan antara dibuat dalam 5 eksemplar berbahasa lndonesia dan
diserahkan kepada Direktorat Perumahan dan Kawasan Permukiman,
Kementerian PPN/BAPPENAS paling lambat minggu ketiga bulan ke-7 sejak
diterbitkannya SPMK.
3. Draft Laporan Akhir
Draft laporan akhir mencakup progres pelaksanaan kajian dan pendampingan
dalam rangka program penguatan kapasitas pemda. Draft Laporan Akhir dibuat
dalam 5 eksemplar berbahasa lndonesia dan diserahkan kepada Direktorat
Perumahan dan Kawasan Permukiman, Kementerian PPN/BAPPENAS paling
lambat minggu ketiga bulan ke-9 sejak diterbitkannya SPMK.
4. Laporan Akhir (Final Reporl)
Laporan Akhir yang mencakup masukan dan pandangan yang diperoleh dari
paparan Draf Laporan Akhir, hasil pelaksanaan kajian dan pendampingan
dalam rangka program penguatan kapasitas pemda, serta rekomendasi
keberlanjutan pelaksanaan pembinaan di tingkat pusat dan daerah. Laporan
Akhir dibuat dalam 5 eksemplar Bahasa lndonesia, dicetak benararna dan
diserahkan kepada Direktorat Perumahan dan Kawasan Permukiman,
Kementerian PPN/BAPPENAS paling lambat minggu ketiga bulan ke-10 sejak
diterbitkannya SPMK.