Anda di halaman 1dari 4

penyelenggaraan sistem penyediaan air minum (SPAM).

Peningkatan kapasitas
pemerintah daerah meliputi 7 tema sebagai berikut:

a) Perencanaan Penyelenggaraan SPAM dalam Sistem Perencanaan Daerah


b) Perencanaan Pengembangan SPAM.
c) Kinerja Penyelenggaraan SPAtvl.
d) Regulasi dan Kelembagaan dalam Penyelenggaraan SPAM
e) Strategi Pendanaan Penyelenggaraan SPAM
0 Pengamanan dan Pengawasan Kualitas Air Minum
g) Pemicuan dan Edukasi kepada Masyarakat

Pemerintah daerah yang telah memenuhi kesiapan selanjutnya didampingi untuk


melakukan investasi dalam skala terbatas dan skala penuh.

III. RUANG LINGKUP

Adapun lingkup dari kegiatan Pendampingan Program Percepatan Penyediaan Air


Minum (P3AM) adalah:
1. Pengorganisasiaan program percepatan penyediaan akses air minum
nasional;
2. Melakukan koordinasi lintas KIL dalam pelaksanaan pendampingan dan
fasilitasisecara terpadu dalam rangka percepatan penyediaan akses air minum
nasional;
3. Melakukan sosialisasi pelaksanaan program kepada pemerintah daerah;
4. Melaksanakan lokakarya peningkatan kapasitas pemerintah provinsi;
5. Melakukan pendampingan untuk peningkatan kapasitas pemerintah provinsi
dampingan;
6. Memfasilitasi coaching clinic kepada pemerintah kabupaten/kota dampingan;
7. Memfasilitasi pendampingan untuk peningkatan kapasitas kabupaten/kota
dampingan;
8. Melanjutkan fasilitasi kepada Provinsi dan Kabupaten/Kota program
pendampingan tahun 2021 dan 2022;

9. Melakukan pemantauan dan evaluasi kepada Provinsi dan Kabupaten/Kota


program pendampingan;
10. Pengembangan platform satu data bidang air minum;
11. Pengembangan platform program percepatan penyediaan air minum;

l2.Menyiapkan modul peningkatan kapasitas pemerintah daerah dan pelaksana


penyelenggara SPAM;
1 3. Mengelola website dan kebutuhan kesekretariatan P3AM'

4
IV. METODOLOGIPELAKSANAAN

Metodologi pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut:


1. Pengumpulan data primer dan sekunder;
2. Analisis kebutuhan dan materi pendampingan;
3. Pengelolaan website dan kesekretariatan P3AM;
4. Rapat koordinasi ditingkat pusat;
5. Rapat koordinasi ditingkat daerah;
6. Lokakarya dan coaching clinic untuk pemerintah provinsi dan kabupaten/kota;
7. Kunjungan lapangan;
8. Pengembangan fools peningkatan kapasitas pemerintah daerah dan
percepatan penyediaan akses air minum;
9. Pengembangan platform satu data bidang air minum.

V. DESKRIPSI KERJA
1. Tim konsultan bertanggung-jawab kepada Direktur Perumahan dan Kawasan
Permukiman, Kementerian PPN/BAPPENAS dan Koordinator/Penanggung
Jawab Kegiatan;
2. Tim konsultan wajib melakukan kunjungan dan/atau Focus Group Discussion
(FGD) di daerah sebagai salah satu metode pengumpulan data dan koordinasi
dengan pemerintah daerah. Pembiayaan kunjungan lapangan tersebut sudah
termasuk dalam nilai kontrak kerja;
3. Tim konsultan diberi kewenangan untuk mengkoordinasikan pelaksanaan
serial rapat koordinasi dan/atau Focus Group Discussion (FGD) setingkat
eselon l/ll dan tingkat teknis secara offline alau online berkoordinasi dengan
Direktorat Perumahan dan Kawasan Permukiman. Pembiayaan FGD tersebut
sudah termasuk dalam nilai kontrak kerja;
4. Tim konsultan melakukan penyempurnaan program Penguatan Kapasitas
Pemerintah Daerah dan Percepatan Penyediaan Akses Air Minum Terpadu.
Keluaran (Output) yang diharapkan dalam rekomendasi konsep percepatan
pembangunan akses air minum dengan pendekatan terpadu, yang
dicantumkan dalam laporan;
5. Tim konsultan melakukan koordinasi dengan PIC Kementerian/Lembaga,
Provinsi, dan Kabupaten/Kota pendampingan;
6. Tim konsultan melakukan persiapan dan fasilitasi pelaksanaan program
Pendampingan Program Percepatan Penyediaan Air Minum (P3AM) di tingkat
pusat dan pendampingan pelaksanaan konsep di daerah yang menjadi daerah
dampingan;
7. Tim konsultan melakukan persiapan dan pengembangan platform satu data
bidang air minum dan platform program percepatan penyediaan akses air
minum;

5
8. Tim konsultan wajib mengikuti serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh
Direktorat Perumahan dan Kawasan Permukiman yang berhubungan dengan
program Pendampingan Program Percepatan Penyediaan Air Minum Daerah
serta implementasi konsep percepatan pembangunan akses air minum
terpadu.

VI. KELUARAN

Keluaran dari kegiatan Pendampingan Pemerintah Daerah untuk Percepatan


Penyediaan Air Minum (P3AM) ini, meliputi.
1. Terlaksananya koordinasi yang efektif dalam rangka pendampingan kepada
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten dalam rangka percepatan penyediaan
akses air minum
2. Terlaksananya Lokakarya dan Coaching Clinic yang mencakup materi:
a. Perencanaan Penyelenggaraan SPAM Dalam Sistem Perencanaan
Daerah
b. Perencanaan Pengembangan SPAM.
c. Kinerja Penyelenggaraan SPAM.
d. Regulasi dan Kelembagaan dalam Penyelenggaraan SPAM
e. Strategi Pendanaan Penyelenggaraan SPAM
f. Pengamanan dan Pengawasan Kualitas Air Minum
g. Pemicuan dan Edukasi kepada Masyarakat
3. Rekomendasi peningkatan dan penguatan tata kelola Program Percepatan
Penyediaan Air Minum
4. Terlaksananya fasilitasi dan pendampingan pada provinsi dan kabupaten/kota
terpilih peserta pendampingan tahun 2021 dan 2022
5. Meningkatnya kapasitas dan kesiapan dari pemerintah daerah dampingan
tahun 2021 dan2122dalam melaksanakan percepatan pengembangan SPAM.
6. Disepakati P3AM sebagai program bersama lintas kementerian dan lembaga.
7. Terbentuknya organisasi P3AM di kementerian dan lembaga pengampu.
8. Terbentuknya platform untuk Program Percepatan Penyediaan Air Minum
9. Terbentuknya platform satu data bidang air minum

VII. PELAPORAN

Pelaporan hasil kegiatan yang dihasilkan oleh penyedia jasa konsultan dibagi menjadi
tiga, yaitu laporan pendahuluan(inception repoft),laporan antara (interim report),draft
laporan akhir dan laporan akhir (final report).
1. Laporan Pendahuluan (lnception Report\
Laporan pendahuluan berisi pemahaman terhadap KAK, metodologi dan
instrumen yang akan digunakan, jadwal dan rencana kerja pelaksanaan
pekerjaan disertai dengan paparan guna mengumpulkan masukan dan
pandangan dari Direktorat Perumahan dan Kawasan Permukiman,
Kementerian PPN/BAPPENAS serta pihak-pihak yang terkait. Laporan
6
pendahuluan dibuat dalam 5 eksemplar berbahasa lndonesia dan diserahkan
kepada Direktorat Perumahan dan Kawasan Permukiman paling lambat pada
minggu kedua bulan ke-3 sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja
(sPMK).
2. Laporan Antara (lnterim Report)
Laporan antara berisi laporan kemajuan pelaksanaan pekerjaan sementara.
Laporan antara dibuat dalam 5 eksemplar berbahasa lndonesia dan
diserahkan kepada Direktorat Perumahan dan Kawasan Permukiman,
Kementerian PPN/BAPPENAS paling lambat minggu ketiga bulan ke-7 sejak
diterbitkannya SPMK.
3. Draft Laporan Akhir
Draft laporan akhir mencakup progres pelaksanaan kajian dan pendampingan
dalam rangka program penguatan kapasitas pemda. Draft Laporan Akhir dibuat
dalam 5 eksemplar berbahasa lndonesia dan diserahkan kepada Direktorat
Perumahan dan Kawasan Permukiman, Kementerian PPN/BAPPENAS paling
lambat minggu ketiga bulan ke-9 sejak diterbitkannya SPMK.
4. Laporan Akhir (Final Reporl)
Laporan Akhir yang mencakup masukan dan pandangan yang diperoleh dari
paparan Draf Laporan Akhir, hasil pelaksanaan kajian dan pendampingan
dalam rangka program penguatan kapasitas pemda, serta rekomendasi
keberlanjutan pelaksanaan pembinaan di tingkat pusat dan daerah. Laporan
Akhir dibuat dalam 5 eksemplar Bahasa lndonesia, dicetak benararna dan
diserahkan kepada Direktorat Perumahan dan Kawasan Permukiman,
Kementerian PPN/BAPPENAS paling lambat minggu ketiga bulan ke-10 sejak
diterbitkannya SPMK.

VIII. PERSYARATAN LEMBAGA PENYEDIA

a. Merupakan badan usaha nasional yang memiliki spesifikasi jasa konsultasi


manajemen dan memiliki Surat ljin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar
Perusahaan (TDP), dan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
(AD/ART);
b. Perusahaan atau badan usaha yang memiliki izin usaha di lndonesia dan
berdomisili di lndonesia;
c. Perusahaan penyedia jasa konsultan memiliki izin usaha sebagai penyedia jasa
konsultasi aktivitas penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan (72)l
arsitektur dan keinsinyuran; analisis dan uji teknis (71)/aktivitas kantor pusat dan
konsultasi manajemen (70);
d. Memiliki Pengalaman :
o Pekerjaan dibidang Jasa Konsultansi paling kurang 1 (satu) pekerjaan dalam
kurun waktu 1 (satu) tahun terakhir di lingkungan pemerintah maupun swasta,
termasuk pengalaman subkontrak;

Anda mungkin juga menyukai