8
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Ketepatan Sasaran SPM ditetapkan dan diterapkan untuk pemenuhan barang dan/atau jasa
kebutuhan dasar yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara
minimal dan pemenuhan oleh Pemerintah Daerah ditujukan kepada
Warga Negara dengan memprioritaskan bagi masyarakat miskin atau
tidak mampu.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Pencapaian Penerima
Dasar Hukum
SPM Layanan Dasar
I. JENIS PELAYANAN DASAR
II. MUTU PELAYANAN DASAR
Standar operasional prosedur Satpol PP merupakan standar teknis terkait standar jumlah dan jenis
standar operasional prosedur yang digunakan dalam penegakan Perda Provinsi dan Peraturan
Gubernur, baik yang bersifat langsung maupun pendukung
Standar sarana prasarana Satpol PP sbg standar teknis terkait standar jumlah sarana dan prasarana
pendukung yang dimiliki, baik sarana & prasarana yang langsung digunakan dalam penegakan Perda
Provinsi dan Pergub maupun tidak langsung sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan (Pasal 7 s/d/ Pasal 18 Permendagri 17/2019 tentang Pemenuhan Hak Pegawai Negeri,
Standar Sarana dan Parasarana Minimal, Pembinaan Teknis Operasional dan Penghargaan Satuan
Polisi Pamong Praja, meliputi
a. Gedung Kantor
b. Kendaraan Operasional; dan
c. Perlengkapan Operasional.
1) Perlengkapan perorangan (pakaian dinas, tonfa dan holster, borgol, tameng, senter,
ferplas, tas & ransel, sleeping bag, jaket, rompi/body protector dan masker).
2) Perlengkapan beregu (matras, tenda peleton)
3) Perlengkapan patrol (senter, mobil dan hanky talk)
4) Perlengkapan Penegakan Perda Provinsi dan Peraturan Gubernur
1.3. STANDAR PENINGKATAN KAPASITAS SATPOL PP, PPNS
& LINMAS
1.3.1 Jumlah dan kualitas pejabat Pol PP yang telah memiliki Sertifikat
Pendidikan Dasar Pol PP dan sertifikat PPNS;
1.3.2 Jumlah dan kualitas pejabat fungsional Pol PP yang telah memiliki
Sertifikat Pendidikan dan Pelatihan Teknis;
1.3.3 Jumlah dan kualitas anggota Satlinmas yang telah memiliki sertifikat
bimbingan teknis sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
1.3.2. Jumlah dan kualitas pejabat fungsional Pol PP yang telah memiliki
Sertifikat Pendidikan dan Pelatihan Teknis;
1.3.3. Jumlah dan kualitas pejabat PPNS Pol PP yang telah memiliki Sertifikat
Pendidikan dan Pelatihan Teknis PPNS;
1. Peningkatan Kapasitas
P
Pol PP & Penguatan 2. Penetapan Jumlah Pol PP Daerah
Kelembagaan, melalui: Provinsi XXX:
e. Skala nilai kriteria umum dan kriteria teknis h. Untuk menentukan jumlah total skor kriteria
memiliki interval 400 sampai dengan 1000. umum dan kriteria teknis bagi provinsi ditentukan
f. Persentase bobot kriteria umum sebesar sebagai berikut:
1) Total Skor kurang dari 500 skor, maka jumlah
20%, sedangkan persentase bobot kriteria
Pol PP Provinsi sebanyak 100 sampai dengan
teknis sebesar 80%. 200 PNS;
g. Jumlah skor kriteria umum ditambah 2) Total skor dari 500 sampai dengan 750 skor,
kriteria teknis menjadi dasar penentuan maka jumlah Pol PP Provinsi sebanyak 201
jumlah pegawai di Satuan Polisi Pamong sampai dengan 300 PNS;
Praja diluar pegawai yang menangani 3) Total Skor lebih dari 750 skor maka jumlah
administrasi/kesekretariatan. Pol PP Provinsi sebanyak 301 sampai dengan
400 PNS.
STANDAR TEKNIS PEMENUHAN MUTU PELAYANAN DASAR
PADA SPM TRANTIBUMLINMAS
STANDAR TEKNIS PEMENUHAN MUTU PELAYANAN DASAR
PADA SPM TRANTIBUMLINMAS
STANDAR TEKNIS PEMENUHAN MUTU PELAYANAN DASAR
PADA SPM TRANTIBUMLINMAS
1) Pelayanan kerugian materil: berupa kerusakan atas barang atau aset pribadi yang
diakibatkan dari penegakan pelanggaran Perda/Pergub,
Kerugian materiil terdiri atas:
Rusak ringan, yaitu kerugian yang dialami dan ditaksir tidak lebih dari 2,5% (dua koma
lima persen) dari biaya operasional penegakan Perda Provinsi dan Peraturan Gubernur
yang sedang dilakukan; dan
Rusak sedang dan/atau berat, yaitu kerugian yang dialami dan ditaksir sama dan/atau
lebih dari 2,5% (dua koma lima persen) dari biaya operasional penegakan Perda Provinsi
dan Peraturan Gubernur yang sedang dilakukan.
a.2. Pelayanan pengobatan:
1) Pelayanan pengobatan berupa tindakan pertolongan pertama bagi warga negara yang
terkena cidera fisik ringan akibat penegakan Perda Provinsi dan Peraturan Gubernur dan
ditindaklanjuti dengan membawa ke rumah sakit/Puskesmas bila terkena cidera fisik
sedang dan/atau berat.
2) Satpol PP dalam menindaklanjuti pelayanan pengobatan terhadap warga negara yang
terkena cidera fisik sedang dan/atau berat sebagaimana dimaksud pada huruf a
berkoordinasi dengan perangkat daerah yang membidangi kesehatan..
III. KRITERIA PENERIMA LAYANAN
1. Penerima Jenis Pelayanan Dasar Sub Urusan Trantibum yaitu WN yang terkena
dampak gangguan Trantibum akibat penegakan hukum terhadap pelanggaran Perda
provinsi serta warga negara yang mendapatkan manfaat dari penegakan Perda
Provinsi dan Perkada Peraturan Gubernur sesuai dengan mutu pelayanan dasar.
1.1. Pengumpulan Data (sesuai tahapannya) utk memperoleh data & informasi tentang:
1) Data jumlah Perda Provinsi dan Pergub yang akan ditegakkan dalam setahun.
2) Data jumlah dan jenis SOP yang digunakan dalam penegakan Perda Provinsi dan Pergub,
baik yang bersifat langsung maupun pendukung.
3) Data jumlah Sarpras pendukung yang dimiliki, baik yang langsung digunakan dalam
penegakan Perda Provinsi dan Peraturan Gubernur maupun tidak langsung
4) Data jumlah anggota Satpol PP, PPNS, dan Satlinmas yang telah dan belum mengikuti
pelatihan dasar, lanjutan maupun fungsional serta pendidikan dan pelatihan PPNS
5) Data perkiraan jumlah WN yang berpotensi terkena dampak gangguan trantibum akibat
penegakan hukum terhadap pelanggaran Perda Provinsi dan Pergub serta mengalami
kerugian materi dan/atau terkena cidera fisik, serta perkiraan data WN yang merasakan
manfaat dari penegakan hukum Perda Provinsi dan Pergub yang tidak terkena dampak
TATA CARA PEMENUHAN LAYANAN DASAR
1) Penghitungan kebutuhan penyusunan SOP yang akan disusun dalam mendukung penegakan Perda
Provinsi dan Peraturan Gubernur
2) Penghitungan kebutuhan jumlah dan jenis Sarpras pendukung penegakan Perda Provinsi dan Peraturan
Gubernur, baik yang langsung digunakan dalam penegakan Perda Provinsi dan Peraturan Gubernur
maupun tidak langsung. Tahapannya antara lain (jenis sarana dan prasarana yang dibutuhkan, dihitung
berapa jumlah yang dibutuhkan, dan berapa harga masing-masing jenis per unit)
3) Penghitungan kebutuhan jumlah anggota Satpol PP dan Satlinmas yang akan mengikuti pelatihan dasar
dan lanjutan, fungsional serta PPNS. (Menghitung jumlah anggota Satpol PP yang akan mengikuti
pelatihan untuk setiap jenisnya setiap tahun, dan berapa kebutuhan anggaran per orang (pembiayaan per
orang umumnya sudah ditentukan oleh penyelenggara kegiatan pelatihan)
4) Penghitungan penaksiran kebutuhan pembiayaan terhadap WN yang berpotensi terkena dampak
gangguan trantibum akibat penegakan hukum terhadap pelanggaran Perda Provinsi dan Peraturan
Gubernur dalam bentuk layanan kerugian materil atau asset serta layanan pengobatan untuk masyarakat
atau warga negara yang terkena cidera fisik. (Pada setiap lokasi penegakan Perda Provinsi dan Peraturan
Gubernur, diperkirakan berapa orang WN yang berpotensi mengalami kerugian materil atau asset dan
perkiraan jenis asset apa yang berpotensi mengalami kerusakan)
TATA CARA PEMENUHAN LAYANAN DASAR
Lanjut 7),
7) Perbaikan atas kerugian materil dan cidera fisik ringan pendanaannya 2,5
(dua koma lima persen) dari anggaran operasional kegiatan penegakan
Perda Provinsi dan Peraturan Gubernur;
8) Dalam hal kebutuhan pendanaan belum memadai, Satpol PP
berkoordinasi dengan perangkat daerah yang membidangi perencanaan,
kesehatan, dan umum untuk memenuhi kekurangan pendanaan; dan
9) Dalam hal realisasi pendanaan lebih kecil dari pendanaan yang tersedia,
Satpol PP berkoordinasi dengan perangkat daerah yang membidangi
perencanaan untuk merelokasi pendanaan.
V. DASAR HUKUM
Keterangan :
1) Pembilang
Jumlah pelaksanaan penegakan Perda Provinsi & Pergub sesuai mutu Pelayanan Dasar menggambarkan:
a) Rata-rata jumlah penegakan Perda Provinsi dan Peraturan Gubernur sesuai standar operasional prosedur,
standar sarana dan prasana, dan standar peningkatan kapasitas anggota Satpol PP dan Satlinmas; dan
b) Rata-rata jumlah warga negara yang mendapatkan pelayanan akibat terkena dampak gangguan Trantibum
akibat penegakan hukum terhadap pelanggaran Perda Provinsi dan Pergub meliputi layanan kerugian materil
dan layanan pengobatan, selama setahun.
2) Penyebut
c) Jumlah pelaksanaan penegakan Perda Provinsi & Pergub selama setahun; dan
d) Jumlah warga negara yang terkena dampak akibat penegakan Perda Provinsi & Pergub.
Ilustrasi:
Satpol PP Provinsi XX pada tahun 2020 selama satu tahun melaksanakan penegakan
Perda Provinsi dan Pergub sebanyak 20 kali di lokasi yang berbeda-beda. Dari setiap
lokasi, berdasarkan perkiraan dengan data pendukung yang telah dikumpulkan,
terdapat jumlah warga negara rata-rata 200 orang. Dari penegakan Perda Provinsi dan
Pergub sebanyak 20 kali, ternyata Satpol PP Provinsi NTB telah melakukan kegiatan
sesuai dengan mutu pelayanan dasar yaitu dilakukan sesuai dengan SOP, didukung
dengan Sarpras sesuai standar, serta dilaksanakan oleh anggota Satpol PP yang telah
mendapatkan pelatihan dasar dan lanjutan. Karena kegiatan penegakan Perda
Provinsi dan Pergub yg dilakukan oleh Satpol PP Provinsi XXX dilaksanakan sesuai
dengan mutu pelayanan dasar, maka tidak ada WN yang terkena dampak baik
mengalami kerusakan asset maupun mengalami cidera, baik ringan, sedang, maupun
berat. Artinya, Satpol PP Provinsi XXX tidak memberikan pelayanan dasar baik
pelayanan perbaikan kerusakan asset warga negara atau pelayanan pengobatan warga
negara yang mengalami cidera.
Contoh Perhitungan:
Dari gambaran pelaksanaan penegakan Perda Provinsi dan Pergub Satpol PP Provinsi
XXX pada tahun 2020, maka capaian SPM sub urusan trantibum adalah sebagai
berikut:
Capaian 100%
Walaupun Satpol PP Provinsi XX tidak memberikan pelayanan dasar dalam bentuk pelayanan
perbaikan aset WN yang rusak ataupun pelayanan pengobatan, bukan berarti Satpol PP Provinsi
NTB tidak melaksanakan pelayanan dasar tersebut, tetapi karena dalam penegakan Perda Provinsi
dan Pergub yang dilakukan Satpol PP Provinsi XX dilakukan sesuai dengan mutu pelayanan dasar
sehingga tidak ada warga negara yang terkena dampak penegakan Perda Provinsi dan Peraturan
Gubernur tersebut, baik warga negara yang mengalami kerusakan asset maupun yang mengalami
cidera. Oleh karena itu, walaupun capaian dari sisi pelayanan perbaikan kerusakan aset dan/atau
pengobatan menunjukkan angka tidak bisa dibagi karena angka nol tidak bisa dibagi dengan angka
nol (ditunjukkan pada huruf b contoh di atas), namun apabila dikalikan dengan persentase 100%
menghasilkan angka 1 (Satu), hal tersebut justru harus dimaknai bahwa Satpol PP
Provinsi XX telah mencapai target pelayanan dasar sub urusan trantibum 100%
karena warga negara mendapatkan atau merasakan manfaat dari situasi dan
kondisi yang aman, nyaman, tertib, dan tenteram dari adanya penegakan hukum
dari Perda Provinsi dan Peraturan Gubernur sehingga dapat menjalankan
aktifitasnya dengan baik. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
capaian SPM sub urusan trantibum Satpol PP Provinsi XX pada tahun 2020 adalah
sebesar 100%.
02
BENTUK DAN TAHAPAN
PENGAWASAN PENERAPAN SPM
TRANTIBUMLINMAS
43
BENTUK PENGAWASAN
PENERAPAN SPM
PRINSIP DASAR SISTEM MERIT
PEMERIKSAAN
REVIU
• Penelaahan ulang bukti suatu kegiatan untuk memastikan
kegiatan tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan Proses identifikasi masalah, analisis dan
ketentuan, standar, rencana, atau norma yang telah evaluasi yg dilakukan secara independen dan
ditetapkan professional utk menilai efisiensi, efektivitas,
kehematan, dan kepatuhan atas regulasi.
MONITORING
Proses penilaian kemajuan suatu kegiatan dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan
44
Perencanaan pengawasan penerapan SPM dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan wajib
pelayanan dasar merupakan salah satu tahap
pengawasan untuk menentukan fokus, sasaran
dan jadwal pengawasan.
Perencanaan pengawasan dikoordinasikan oleh
Pimpinan APIP Kementerian untuk pemerintah
daerah provinsi; dan Pimpinan APIP daerah
provinsi untuk pemerintah daerah
kabupaten/kota yang ditetapkan setiap tahunnya
dalam Permendagri yang mengatur perencanaan
pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
pemerintahan daerah.
1. Bentuk
Pengawasan
Substansi
c. Jadwal pelaksanaan
a. Fokus Pengawasan; b. Sasaran Pengawasan;
Pengawasan.
Sasaran pengawasan
Fokus pengawasan Jadwal pengawasan
penerapan SPM
Penerapan SPM disusun penerapan SPM merupakan
merupakan penjabaran
dengan berbasis prioritas panduan waktu dalam
rinci dari fokus
dan pendekatan risiko. melaksanakan pengawasan.
pengawasan.
2. Penyusunan Jadwal Pengawasan Penerapan SPM
c. Memahami SPM
Dalam hal tenaga fungsional PPUPD yang memenuhi kompetensi teknis tidak tersedia, pimpinan APIP dapat
meminta dukungan bantuan tenaga pegawai secara berjenjang kepada pimpinan APIP di daerah provinsi dan/atau
Kementerian Dalam Negeri untuk melakukan Pengawasan Penerapan SPM
PELAKSANAAN PENGAWASAN
51
PELAPORAN PENGAWASAN
52
MEKANISME PELAPORAN
• Observasi/pengamatan • Verifikasi
• Inventarisasi/opname • Cek
• Inspeksi • Uji/tes
• Tracing
• Scanning
• Rekonsiliasi
Bukti
Bukti Fisik
Dokumen
Bukti Bukti
Keterangan Analisis
• Konfirmasi • -Analisis
• Permintaan keterangan • Evaluasi
• Investigasi
• Pembanding
• RElevan: bukti mempunyai hubungan
yang logis dan dapat dimengerti;
Pengujian Bukti Pemeriksaan • KOmpeten: bukti harus konsisten dengan
merupakan hal yang sangat
penting untuk meyakinkan fakta, sah atau valid;
pihak-pihak terkait dan • CUkup: jumlahnya memenuhi syarat
dijadikan sebagai dasar untuk untuk mendukung temuan, cukup
menyusun temuan dan tidaknya dapat dibantu dengan
memberikan rekomendasi serta pertimbangan apakah sudah memenuhi
tindak lanjut. Untuk validitas dan keandalan temuan;.
mendukung keakuratan
temuan, maka alat bukti yang
• MAterial: bukti mempunyai bobot yang
diperoleh harus bersifat layak untuk dikemukakan sangat berarti,
REKOCUMA, yakni berpengaruh pada putusan pimpinan.
03
PROGRAM KERJA PENGAWASAN DAN
LANGKAH KERJA PENGAWASAN
PENERAPAN SPM
TRANTIBUMLINMAS
58
Format: Program Kerja Pengawasan
1. Judul ………………………
........................... ..........................
Pangkat/Gol/Ruang Pangkat/Gol/Ruang
NIP NIP
Menyetujui,
Pengendali Mutu
.....................................
Pangkat/Gol/Ruang
NIP
CONTOH: PKP CAPAIAN SPM BIDANG TRANTIBUM PROVINSI
NO SASARA FOKUS INDIKATOR LANGKAH KERJA (LK) NO. OBYEK LAMA PENGAW
N PENGAW LK PENGA (HARI) AS
PENGAW ASAN WASAN
ASAN
Trantibum Provinsi
Kelengkapan dokumen pendukung pengawasan capaian SPM Layanan
Provinsi
JJumlah dokumen pendukung pengawasan capaian SPM Sub Urusan Tranti
pengawasan Capaian SPM bidang Trantibum PP & hari Pertama
Provinsi berupa: Damkar Kerja
65
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
4) Laporan Hasil Pengawasan
Capaian SPM bidang Trantibum
Provinsi pada Tahun anggaran
sebelumnya
5) Laporan Hasil Evaluasi dan
Monitoring Penerapan SPM
bidang Trantibum Provinsi dalam
tahun anggaran berkenaan
6) Laporan Penerapan SPM bidang
Trantibum Provinsi pada tahun
anggaran berkenaan
66
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1) Identifikasi pelaksanaan prinsip-
prinsip penerapan SPM
Trantibum Provinsi .
2) Identifikasi kesesuaian jumlah
dan kualitas SOP Satpol PP
apakah sdh sesuai dengan yang
ditetapkan pemerintah
3) Identifikasi kesesuaian jumlah
dan kualitas Sarpras Pol PP,
apakah sdh sesuai dengan
standar yang ditetapkan
pemerintah
4) Identifikasi kesesuaian jumlah
dan kualitas peningkatan
kapasitas anggota Satpol PP,
PPNS dan Linmas…apakah sudah
sesuai dgn standar yang
ditetapkan pemerintah
5) Identifikasi kesesuaian jumlah &
kualitas pelayanan yang terkena
dampak gangguan penegakan
hukum thdp pelanggaran
Perda/Perkada, apakah sdh
sesuai dengan standar pelayanan
yang ditetapkan pemerintah
2. Mengidentifikasi capaian Ahli
pelaksanaan pelayanan dasar Pertama
atau SPM Trantibum Provinsi
67
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1) Identifikasi ketepatan
penghitungan jumlah SOP,
Sarpras, Peningkatan
Kapasitas dan warga negara
yang mendapatkan layanan
akibat penegakan hukum
Perda Provinsi dan Peraturan
Gubernur di provinsi yang
bersangkutan.
2) Identifikasi ketepatan
penggunaan rumus dan hasil
penghitungan capaian SPM
bidang Trantibum Provinsi
3) Identifikasi faktor penyebab
kinerja SPM Trantibum
Provinsi tidak mencapai
target kinerja 100%
68
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
3. Mengidentifikasi efisiensi dan Ahli
efektifitas penggunaan sumber daya Pertama
dalam pencapaian SPM Trantibum
Provinsi
69
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
b. Mengidentifikasi efektifitas
penggunaan sumber daya:
71
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
6. Menganalisis dan mengevaluasi Ahli
capaian pelaksanaan SPM Bidang Muda
Trantibuml Provinsi
1) Analisis dan evaluasi ketepatan
penghitungan jumlah SOP Pol PP
pada provinsi yang bersangkutan
2) Analisis dan evaluasi ketepatan
penghitungan jumlah Sarpras Pol PP
di provinsi yang bersangkutan.
3) Analisis dan evaluasi ketepatan
penghitungan jumlah Pol PP, PPNS,
dan Anggota Linmas yang
kapasitasnya ditingkatkan melalui
pelatihan
4) Analisis dan evaluasi ketepatan
penghitungan jumlah WN yang
mendapatkan pelayanan akibat
terkena dampak gangguan
penegakan Perda/Perkada pada
provinsi ybs
5) Analisis dan evaluasi ketepatan
penggunaan rumus dan hasil
penghitungan capaian SPM bidang
Trantibum Provinsi.
6) Analisis dan evaluasi faktor
penyebab kinerja SPM bidang
Trantibum Provinsi tidak mencapai
target 100%
72
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
7. Menganalisis dan mengevaluasi Ahli
efisiensi dan efektifitas Muda
penggunaan sumber daya dalam
pencapaian SPM Bidang Trantibum
Provinsi
a. Menganalisis dan mengevaluasi
efisiensi penggunaan sumber
daya:
1) Analisis dan evaluasi apakah
sumberdaya (input) yang tersedia
untuk menghasilkan barang/jasa
(pemenuhan standar layanan
telah digunakan secara optimal;
2) Analisis dan evaluasi apakah
keluaran (output) yang sama
dapat diperoleh dengan lebih
sedikit dari sumberdaya (input)
yang digunakan
3) Analisis dan evaluasi apakah
ukuran kuantitas dan kualitas dari
suatu output yang diperoleh
merupakan yang terbaik yang
dapat diperoleh dari sejumlah
input yang digunakan
73
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
b. Mengevaluasi dan menganalisis
efektifitas penggunaan sumber
daya:
1) Analisis dan evaluasi apakah
output yang dihasilkan telah
dimanfaatkan sesuai dengan
yang diharapkan.
2) Evaluasi dan analisis apakah
output yang dihasilkan konsisten
dengan tujuan yang ditetapkan
3) Identifikasi apakah outcome
yang dinyatakan berasal dari
output yang dihasilkan dan
bukan dari pengaruh lingkungan
luar.
8. Melakukan reviu kertas kerja Ahli
pengawasan ahli pertama untuk Muda
pelaksanaan tugas dalam
pengawasan capaian SPM Bidang
Trantibum Provinsi
Lakukan reviu atas kertas kerja
identifikasi PPUD Ahli Pertama atas
pelaksanaan tugas pengawasan
capaian SPM Bidang Trantibum
Provinsi.
74
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
9. Merekomendasikan perbaikan Ahli
atas kebijakan yang telah Madya
ditetapkan dalam
penyelenggaraan urusan wajib
pelayanan dasar dalam
pengawasan capaian SPM bidang
Trantibum Provinsi
Merumuskan rekomendasi
perbaikan pada tahun berikutnya
dalam hal dari hasil pengawasan
capaian SPM menunjukkan
implementasi kebijakan yang telah
ditetapkan dalam penerapan SPM
bidang Trantibum Provinsi belum
optimal antara lain pada aspek:
1) Pengumpulan data;
2) Penghitungan kebutuhan;
3) Perencanaan dan
penganggaran;
4) Pelaksanaan; dan
5) Pelaporan,
yang berpengaruh langsung
terhadap capaian SPM bidang
Trantibum Provinsi.
75
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
10. Merekomendasikan perbaikan Ahli
atas capaian pelaksanaan SPM Madya
bidang Trantibum Provinsi.
Merumuskan rekomendasi
perbaikan penerapan SPM bidang
Trantibum Provinsi yang belum
mencapai target 100%. Sedapat
mungkin ditindak lanjuti dalam
penerapan tahun anggaran
berjalan dan/atau direncanakan
dan dianggarkan untuk
dilaksanakan pada tahun
berikutnya.
11. Merekomendasikan
peningkatan efisiensi dan
efektifitas penggunaan sumber
daya dalam pencapaian SPM
bidang Trantibum Provinsi.
Merumuskan rekomendasi
peningkatan efisiensi dan efektifitas
dalam hal hasil evaluasi dan analisis
yang dilakukan menunjukkan bahwa
penggunaan sumberdaya dalam
pencapaian SPM bidang Trantibum
provinsi belum efisien dan efektif.
76
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
12. Melakukan reviu kertas kerja Ahli
pengawasan ahli pertama Madya
dalam pelaksanaan tugas
Pengawasan Capaian SPM
bidang Trantibum Provinsi yang
telah dilakukan reviu oleh
PPUPD Ahli Muda
Mereviu kertas kerja indentifikasi
PPUPD Ahli Pertama sesuai
dengan penugasan dalam
pengawasan capaian SPM bidang
Trantibum Provinsi yaitu fokus
terhadap hasil pelaksanaan tugas
identifikasi dan hasil reviu yang
dilakukan oleh PPUPD Ahli Muda
13. Melakukan reviu rekomendasi Ahli
dan menyetujui Laporan Hasil Madya
Pengawasan Capaian SPM
bidang Trantibum Provinsi
Mereviu rumusan rekomendasi atas
hasil pengawasan capaian SPM dan
memberi persetujuan pada Laporan
Hasil Pengawasan Capaian SPM
bidang Trantibum Provinsi.
77
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
14. Mengendalikan mutu hasil Ahli
pengawasan atas capaian SPM Utama
bidang Trantibum Provinsi
Melakukan pengendalian mutu
mencakup:
1) Pelaksanaan Program Kerja
Pengawasan Capaian SPM
bidang Trantibum Provinsi ;
2) Hasil reviu berjenjang terhadap
Kertas Kerja Hasil Pengawasan
Capaian SPM bidang Trantibum
Provinsi sesuai dengan
penugasan;
3) Rumusan Rekomendasi hasil
pengawasan capaian SPM
bidang Trantibum Provinsi.
4) Aspek penting lainnya yang
dituangkan dalam Laporan Hasil
Pengawasan Capaian SPM
bidang Trantibum Provinsi
78
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1.4
Dst..
............................ ..........................
81
Kertas Kerja Pemeriksaan
82
Contoh: Kertas Kerja Analisis Ahli Muda
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja Kertas Kerja Analisis
Kegiatan menganalisis catatan dan dokumentasi atas berkas-berkas yang dikumpulkan, pengujian
Batasan yang dilakukan, serta informasi yang didapat dalam melakukan pengawasan sesuai dengan langkah
kerja yang telah ditetapkan dalam program kerja pengawasan
1. Berpedoman pada standar pengawasan PPUPD yang diterbitkan oleh Instansi Pembina
2. Kertas kerja analisis dilakukan terhadap seluruh kegiatan identifikasi
3. Kertas kerja analisis mencantumkan tanggal dan nomor PKP; unit kerja dan periode yang
Ketentuan Teknis diawasi; nama dan nomor langkah kerja; serta nama penyusun dan pereviu Kertas Kerja
4. Memuat simpulan hasil analisis
5. kertas kerja analisis menitikberatkan pada kesesuaian kondisi yang ditemukan dengan
kriteria yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
Manfaat Sebagai sarana proses analisis atas seluruh substansi yang termuat dalam Kertas Kerja Identifikasi
Format Sekurang-kurangnya sesuai contoh.
Volume dan Waktu Sesuai dengan penugasan dalam program kerja pengawasan tahunan.
Bukti Kerja Salinan (hard atau soft copy) kertas kerja analisis yang telah direviu secara berjenjang.
Nilai Kualitas
100% Hasil kerja sempurna sesuai ketentuan teknis, format, volume dan waktu
90% Hasil kerja memenuhi ketentuan teknis dan format, namun volume dan/atau waktu belum sesuai
SKP
75% Hasil kerja memenuhi ketentuan teknis, namun format belum terpenuhi masih ada beberapa kolom
yang informasinya kurang lengkap, dan/atau bukti kerja tidak lengkap
60% Hasil kerja meskipun didukung bukti kerja, masih terdapat kesalahan dalam pengisian format,
antara lain: kriteria yang digunakan sudah tidak berlaku lagi.
Contoh Format KKA Hasil Pelaksanaan Tugas Pengawasan Penerapan SPM oleh PPUPD Ahli Muda
PEMERINTAH ……………. No.Dok:
INSPEKTORAT No.Revisi:
Jl. ................... Tanggal
:
KERTAS KERJA ANALISIS
JUDUL IDENTFIKASI (SESUAI LANGKAH KERJA DALAM PKP)
Nomor dan Tanggal PKP (sesuai PKP)
Nomor Langkah Kerja (sesuai PKP)
Bentuk Pengawasan Pengawasan Penerapan SPM
…………
Unit Kerja yang diawasi .................
Periode Pengawasan ……………
Disusun oleh (sesuai PKP)
Direviu oleh Ahli Muda
Kode Butir Kegiatan 082 (contoh)
Uraian Kegiatan Menganalisis dan
mengevaluasi Penerapan
SPM (contoh)
No. Uraian Hasil Identfikasi Kriteria
1. a. Kondisi (Uraikan kondisi kelemahan yang ada dari hal umum ke khusus)
b. Kriteria (Tulis kriteria peraturan perudang-undangan dan ketentuan lainnya
yang berkaitan dengan kelemahan dalam kondisi)
c. Sebab (Ungkapkan yang menjadi penyebab terjadinya kelemahan)
d. Akibat (Ungkapkan akibat atau dampak yang timbul dari kelemahan)
e. Rekomendasi (Ungkapkan rekomendasi yang diberikan)
Simpulan:
Direviu oleh …….,............. ..
Penyusun
......................... ..........................
Penyusunan Temuan dan Simpulan Pemeriksaan. Temuan pemeriksaan
adalah masalah-masalah penting serta mempunyai dampak terhadap
perbaikan dan peningkatan kinerja yang mencakup:
a)
mengandung
unsur b) c) d)
temuan/atribu rekomendasi
kriteria yang penyebab yang
t yang lengkap
harus dipatuhi hakiki, akibat menghilangka
yaitu
oleh objek yang n penyebab
menggambark
pengawasan, ditimbulkan, dan akibat.
an kondisi
yang
sebenarnya
Tahap I:
Ekspose internal inspektorat masing-masing
Tahap II:
Ekspose yang melibatkan antar inspektorat atau
kelompok kerja terkait yang dipimpin Inspektur yang
melaksanakan pengawasan dan dihadiri Inspektur
Jenderal dan/atau Inspektur
Tahap III:
Apabila diperlukan melibatkan satuan kerja terkait.
FORMAT PENYUSUNAN LAPORAN PEMERIKSAAN
BAB I SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. SIMPULAN HASIL PEMERIKSAAN
B. REKOMENDASI
BAB II URAIAN HASIL PEMERIKSAAN
A. DATA UMUM
1. DASAR PEMERIKSAAN
2. TUJUAN PEMERIKSAAN
3. RUANG LINGKUP DAN SASARAN PEMERIKSAAN
4. BATASAN PEMERIKSAAN
5. PENDEKATAN PEMERIKSAAN
6. STRATEGI PELAPORAN
B. HASIL PEMERIKSAAN
1. PROFIL ADMINISTRASI UMUM PEMERINTAHAN
2. PROFIL URUSAN PEMERINTAHAN
C. TEMUAN DAN REKOMENDASI
BAB III PENUTUP
Komponen LHPKetaatan SPM
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja Laporan Hasil Pengawasan
Batasan Kegiatan menyusun program kegiatan hasil pengawasan
merupakan output utama pengawasan.
Ketentuan Teknis 1. Berpedoman pada standar pengawasan penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang ditetapkan oleh Instansi
Pembina.
2. Laporan hasil pengawasan dilakukan terhadap seluruh
kegiatan pengawasan.
3. Laporan hasil pengawasan harus memuat temuan positif
maupun negatif yang dijumpai pada saat pengawasan.