Anda di halaman 1dari 36

Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

LAPORAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2020 i


Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarkatuh


Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan
hidayahnya, Laporan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Provinsi Gorontalo
Tahun 2020 dapat terselesaikan dengan baik. Laporan SPM ini merupakan penyajian hasil
pelaksanaan program / kegiatan pelayanan yang diukur berdasarkan indikator SPM
Kesehatan Provinsi yang merupakan urusan wajib Pemerintah Daerah sektor kesehatan.
Laporan ini juga dijadikan bahan monitoring dan evaluasi kinerja sektor kesehatan Provinsi
Gorontalo dalam melaksanakan urusan wajib dalam melaksanakan Visi, Misi Pemerintah yang
diamanatkan dalam rangka pembangunan kesehatan serta sebagai bahan dalam
penyusunan Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) lima tahun kedepan.
Laporan SPM Provinsi Gorontalo Tahun 2020 memuat pelaksanaan pelayanan SPM
bidang kesehatan yang minimal dapat menjawab pertanyaan terkait permasalahan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan menggambarkan situasi derajat kesehatan
masyarakat pada masa krisis kesehatan beserta permasalahan yang dihadapi dan solusi yang
telah dilaksanakan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Laporan SPM ini masih jauh
dari sempurna, tetapi kami berupaya untuk mengoptimalkannya sesuai dengan kinerja
penyelenggaraan kesehatan yang sudah dilaksanakan. Untuk itu kritik dan saran kami
harapkan guna penyempurnaan Laporan SPM Kesehatan yang lebih baik.
Demikian atas bantuan berbagai pihak yang terkait dalam penyusunan Laporan
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2020 ini kami
ucapkan terima kasih.

Gorontalo, Februari 2021


Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi Gorontalo

dr. Yana Yanti Suleman, SH


Nip. 19700101 200003 2 010

LAPORAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2020 i


Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL iii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Dasar Hukum 2

1.3 Kebijakan Umum 3

1.4 Arah Kebijakan 5

BAB II PENERAPAN DAN PENCAPAIAN SPM 8

A. Jenis Pelayanan Dasar 8

B. Target Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) 8

C. Alokasi Anggaran 12

D. Dukungan Personil 15

E. Permasalahan dan Solusi 16

BAB III PROGRAM DAN ANGGARAN 19

BAB IV PENUTUP 32

1. Kesimpulan 32

2. Saran 32

LAPORAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2020 ii


Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

DAFTAR TABEL

Tabel : 1.1 : Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Kesehatan 4


Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Gubernur Periode 2017 – 2022
Tabel 1.2 : Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Dinas Kesehatan Provinsi 5
Gorontalo Tahun 2017 - 2022
Tabel : 2.1 : Capaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan 8
Tahun 2020
Tabel 2.2 : Alokasi Anggaran SPM Bidang Kesehatan Tahun 2020 12

Tabel 2.3 : Data Pegawai Dinas Kesehatan Berdasarkan Tingkat Pendidikan 15


Provinsi Gorontalo Tahun 2020
Tabel : 2.4 : Data Pegawai Dinas Kesehatan Berdasarkan Jabatan Struktural 16
Provinsi Gorontalo Tahun 2020
Tabel : 2.5 : Data Tenaga Kontrak/Pramubakti Berdasarkan Tingkat Pendidikan 16
Dinas Kesehatan Tahun 2020
Tabel 3.1 : Realisasi Fisik dan Keuangan Urusan Kesehatan Tahun 2020 19

LAPORAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2020 iii


Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Standar Pelayanan Minimal (SPM) merupakan ketentuan mengenai Jenis


Pelayanan Dasar dan Mutu Pelayanan Dasar yang berhak diperoleh setiap Warga
Negara secara minimal sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2
Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal. Penerapan SPM dan pemenuhan
pelayanan dasar tersebut dilakukan oleh Pemerintah Daerah baik Pemerintah
Daerah Provinsi maupun Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Pelayanan dasar
dalam Standar Pelayanan Minimal merupakan urusan pemerintahan wajib yang
diselenggarakan Pemerintah daerah baik Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah
Kabupaten / Kota. Salah satu urusan Pemerintahan wajib yang berkaitan dengan
pelayanan dasar yang selanjutnya menjadi jenis SPM adalah Bidang Kesehatan.

Kebijakan SPM secara umum dimaksudkan untuk :


a. Terjaminnya hak masyarakat untuk menerima suatu pelayanan dasar dari
pemerintahan daerah dengan mutu tertentu.
b. Menjadi alat untuk menentukan jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk
menyediakan suatu pelayanan dasar, sehingga SPM dapat menjadi dasar
penentuan kebutuhan pembiayaan daerah berbasis manajemen kinerja
yang lebih terukur.
c. Menjadi landasan dalam menentukan perimbangan keuangan dan/atau
bantuan lain yang lebih adil dan transparan.
d. SPM dapat menjadi alat untuk meningkatkan akuntabilitas pemerintahan
daerah terhadap masyarakat. Sebaliknya, masyarakat dapat mengukur
sejauhmana pemerintahan daerah dapat memenuhi kewajibannya dalam
menyediakan pelayanan public.
e. Mendorong transparansi dan partisipasi masyarakat dalam proses
penyelenggaraan pemerintahan daerah.

LAPORAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2020 1


Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

1.2 DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6178);
5. Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang tentang Kementerian
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 59);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri no. 79 tahun 2007 tentang pedoan
Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan minimal;
8. Peraturan menteri Kesehatan Nomor 741 tahun 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Kabupaten / Kota;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 1508) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 30 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

LAPORAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2020 2


Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018


Nomor 945);
10. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan minimal Bidang Kesehatan;
11. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 4 tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.

1.3 KEBIJAKAN UMUM

Arah pembangunan kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2017 – 2022


sebagaimana telah ditetapkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2017 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo
2017 – 2022 dengan Visi :

“Terwujudnya Masyarakat Gorontalo Yang Maju, Unggul dan


Sejahtera”

Sedangkan upaya untuk mewujudkan Visi tersebut dilakukan melalui 5


(lima) Misi pembangunan yaitu :

1. Mewujudkan pengelolaan pariwisata dan sumberdaya alam yang berwawasan


lingkungan dan berkelanjutan;
2. Menjamin ketersediaan Infrastruktur Daerah;
3. Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat yang lebih merata dan adil;
4. Meningkatnya Kualitas dan Sumberdaya Manusia;
5. Terciptanya Pemerintahan yang baikdan lebih melayani.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di Provinsi Gorontalo saat
ini telah banyak memberikan kontribusi terhadap pencapaian derajat kesehatan
masyarakat. Salah satu indikatornya dapat dilihat dari Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) Provinsi Gorontalo makin meningkat tahun 2019 angka IPM
Gorontalo mencapai 68,49 meningkat ditahun 2020 menjadi 68,68. Pencapaian
IPM ini salah satunya dari bidang kesehatan berupaya dalam pelaksanaan
program khususnya dalam upaya penurunan kematian ibu dan anak, perbaikan
gizi masyarakat dan program strategis lainnya dibidang kesehatan.

LAPORAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2020 3


Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

Tabel : 1.1
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Kesehatan
Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Gubernur
Periode 2017 – 2022

VISI :“Terwujudnya Masyarakat Gorontalo Yang Unggul, Maju dan


Sejahtera”
PERMASALAHA FAKTOR
N MISI & PROGRAM
N PELAYANAN PENDORON
O KDH PENGHAMBAT
SKPD G
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Misi 4: Meningkatnya Belum Banyaknya Perda Nomor
Kualitas Sumber Daya terlindunginya masyarakat 4 Tahun 2014
Manusia masyarakat miskin yang tentang
secara maksimal belum terdaftar Jamkesta
Program: JAMKESTA terhadap beban dalam BPJS
pembiayaan
kesehatan
2. Misi 4: Meningkatnya Tingginya Angka Rendahnya Adanya
Kualitas Sumber Daya Kematian Ibu, aksesibilitas berbagai
Manusia AKB dan Kasus terhadap kesempatan
Gizi Buruk pelayanan untuk
Program: kesehatan yang melakukan
Peningkatan dan berkualitas mitra kerja
Layanan Kesehatan terutama pada dengan
dan Gizi Masyarakat kelompok organisasi
penduduk diluar Dinas
miskin, daerah Kesehatan
tertinggal, untuk ikut
terpencil, serta dalam
perbatasan dan program
kepulauan kesehatan
3 Misi 4: Meningkatnya Total Fertility Rendahnya Meningkatkan
Kualitas Sumber Daya kesadaran KIE tentang
Rate (TFR) masih
Manusia masyarakat Kesehatan
tinggi yakni 2,5 untuk ber-KB Reproduksi
Program : Layanan dan KB
(Data SDKI 2017)
KB

Berdasarkan hasil telaah terhadap visi dan misi Pemerintah Daerah diatas,
OPD Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo berkontribusi terhadap Pencapaian Visi
“Terwujudnya Masyarakat Gorontalo Yang Unggul, Maju dan Sejahtera”
dan Misi ke-4 : Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Manusia melalui

LAPORAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2020 4


Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

Peningkatan aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas


terutama pada kelompok penduduk miskin, daerah tertinggal, terpencil,
perbatasan dan kepulauan, dengan laju pertumbuhan penduduk dan pemeratan
distribusi tenaga kesehatan yang belum merata dan terkonsentrasi didaerah
perkotaan untuk menekan tingginya angka kematian ibu melahirkan, angka
kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan tidak menular serta
rendahnya akses air bersih dan sanitasi lingkungan.
1.4 ARAH KEBIJAKAN
Strategi dan Arah Kebijakan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo tahun 2017
– 2022 dalam pencapaian tujuan dan sasaran diuraikan pada tabel dibawah ini :
Tabel 1.2
Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Tahun 2017 - 2022

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN


VISI : Terwujudnya Masyarakat Gorontalo Yang Maju, Unggul dan Sejahtera
MISI IV : Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Manusia
Meningkatkan 1. Meningkatnya Meningkatkan akses Penerapan pendekatan
derajat kesehatan kesehatan pelayanan keberlanjutan pelayanan
dan Gizi Masyarakat individu, kesehatan yang (Contnuum of care)
keluarga, komprehensif, melalui penigkatan
masyarakat dan meliputi pelayanan cakupan, mutu dan
lingkungan promotif dan keberlangsunagn upaya
preventif serta pelayanan kesehatan ibu,
pelayanan kuratif bayi, balita, remaja, usia
dan rehabilitatif kerja dan lansia.
dasar
2. Meningkatnya Meningkatkan mutu 1. Meningkatkan
Pencegahan penyenggaraan kompetensi dan peran
dan pencegahan dan tenaga kesehatan
Pengendalian penanggulangan dalam pencegahan
Penyakit Penyakit Menular, dan penanggulangan
Menular, Penyakit Tidak Penyakit Menular,
Penyakit Tidak menular dan Penyakit Tidak
menular dan Masalah Kesehatan menular dan Masalah

LAPORAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2020 5


Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN


Masalah Jiwa Kesehatan Jiwa
Kesehatan Jiwa 2. Mendorong
keterlibatan
masyarakat dalam
upaya pencegahan,
pengendalian penyakit
dan masalah
kesehatan jiwa
3. Tersedianya Meningkatkan Akses 1. Penguatan Pelayanan
akses dan mutu Pelayanan kesehatan di FKTP
pelayanan Kesehatan Universal dan FKTL
kesehatan 2. Meningkatkan
Kualitas Pengelolaan
Jaminan Kesehatan
dalam Perlindungan
Finansial dan
Pemerataan
Pelayanan Kesehatan
pada Maskin
3. Pengembangan
Labkesda
4. Meningkatnya Meningkatkan 1. Meningkatkan jumlah,
kualitas sumber ketersediaan, jenis, kualitas dan
daya kesehatan keterjangkauan, pemerataan nakes
yang merata pemeratan dan
kualitas sumber 2. Meningkatkan akses,
daya kesehatan kemandirian dan mutu
sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan
5. Menurunya Meningkatkan Akses Peningkatan efektivitas
angka kelahiran Pelayanan KB advokasi, komunikasi,
informasi, dan edukasi
(KIE) KB, dan Penguatan
peran dan fungsi
keluarga dalam akseptor
KB

LAPORAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2020 6


Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN


6. Terwujudnya Meningkatkan tata 1. Meningkatkan kinerja
Kinerja Aparatur kelola kinerja Aparatur yang
Dikes yang penyelenggaraan transparansi dan
Profesional dan OPD yang baik dan akuntabilitas dengan
Berkinerja bersih. memperhatikan rasa
Tinggi keadilan dan
kepatutan
2. Mendorong
pengelolaan keuangan
yang efektif, efisien,
ekonomis dan
ketaatan pada
peraturan perundang-
undangan

LAPORAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2020 7


Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

BAB II
PENERAPAN DAN CAPAIAN SPM

A. JENIS PELAYANAN DASAR

Jenis pelayanan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo


berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 4 Tahun 2019 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan adalah sebagai berikut :

(1) SPM Kesehatan terdiri atas SPM Kesehatan Daerah Provinsi dan SPM Kesehatan
Daerah Kabupaten/Kota.
(2) Jenis pelayanan dasar pada SPM Kesehatan Daerah Provinsi terdiri atas :
- Pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat
bencana dan/atau berpotensi bencana Provinsi;
- Pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi Kejadian Luar Biasa
Provinsi.
B. TARGET PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)

Pencapaian urusan wajib bidang kesehatan berdasarkan Standar Pelayanan


Minimal (SPM) Provinsi, realisasi Capaian Indikator SPM Bidang Kesehatan Tahun
2020 adalah sebagai berikut :

Tabel : 2.1
Capaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
Tahun 2020
Tahun 2020
No. INDIKATOR –SPM
HASIL/ TARGET/
A/B (%)
REALISASI (A) SASARAN (B)

Pelayanan kesehatan bagi penduduk


1 berdampak krisis kesehatan akibat bencana 18.346 Jiwa 18.346 Jiwa 100
dan / atau berpotensi bencana Provinsi
Pelayanan kesehatan bagi penduduk pada
2 813.067 jiwa 813.067 jiwa 100
kondisi Kejadian Luar Biasa
Sumber : Seksi Surim dan Seksi Yankes Tahun 2020

LAPORAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2020 8


Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

1. Pelayanan Kesehatan Bagi Penduduk Berdampak Krisis Kesehatan


Akibat Bencana dan / atau Berpotensi Bencana Provinsi.
- Gambaran Pelayanan Penduduk Berdampak Krisis Kesehatan Akibat
Bencana dan / atau Berpotensi Bencana Provinsi
Dampak yang ditimbulkan dari kejadian bencana, apapun jenisnya,
sangat merugikan baik bagi masyarakat maupun lingkungannya. Kerusakan
prasarana fisik maupun permukiman dan terganggunya roda perekonomian
menjadi tak terelakkan. Sektor kesehatan juga tak luput dari dampak
tersebut, yang ditandai dengan jatuhnya korban jiwa baik yang cedera
maupun meninggal dunia, rusaknya fasilitas kesehatan, lumpuhnya
pelayanan kesehatan, serta meningkatnya angka kematian dan kesakitan
penduduk.
Manajemen tanggap darurat dan pemulihan krisis kesehatan meliputi
kegiatan-kegiatan penilaian, perencanaan, implementasi, monitoring dan
evaluasi. Salah satu bagian terpenting dari upaya manajemen tersebut
adalah kegiatan Rapid Health Assessment (RHA) dan pelayanan kesehatan.
Dari hasil tersebut dapat dinilai atau diukur kegiatan tanggap darurat dan
pemulihan yang akan dilaksanakan dan akan menjadi pembelajaran untuk
kegiatan - kegiatan tanggap darurat berikutnya ataupun dalam melakukan
pengkajian ulang kebijakan yang ada. Kegiatan RHA perlu dilaksanakan
untuk meningkatkan kualitas upaya tanggap darurat dan pemulihan
berdasarkan pembelajaran dan best practices yang didapat.
Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai salah satu
anggota Unsur Pengarah Penanggulangan Bencana merupakan
penanggungjawab dalam penanganan kesehatan akibat bencana
berkoordinasi dengan unit teknis kesehatan yang ada di lingkup Provinsi dan
Kabupaten Kota. Pelaksanaan tugas penanganan kesehatan akibat bencana
di lingkungan Dinas Kesehatan dikoordinasi oleh unit yang ditunjuk oleh
Kepala Dinas Kesehatan dengan surat keputusan. Tugas dan kewenangan
Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota adalah melaksanakan dan
menjabarkan kebijakan, memberikan standar dan arahan serta

LAPORAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2020 9


Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

mengkoordinasikan kegiatan penanganan kesehatan akibat bencana di


wilayah kerjanya.
- Jenis Pelayanan Penduduk Berdampak Krisis Kesehatan Akibat
Bencana dan / atau Berpotensi Bencana Provinsi.
Pelaksanaan kegiatan RHA yang dilaksanakan oleh Tim Klaster
Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo merupakan acuan bagi
pelaksanaan tugas klaster kesehatan dalam penanganan krisis kesehatan
akibat bencana. Selain itu juga kegiatan RHA dapat dijadikan dasar
penyusunan rencana kontijensi terkait ancaman bencana. Kegiatan
Pelayanan Kesehatan ditujukan untuk peningkatan derajat kesehatan
masyarakat terdampak krisis kesehatan di lokasi bencana.
Jumlah masyarakat yang terdampak krisis di tahun 2020 yakni
Jumlah KK di Kabupaten Bone Bolango sebanyak 2.524 dengan jenis
bencana Banjir sedangkan jumlah Jiwa yang terdampak sebanyak 8.956 jiwa.
Kota Gorontalo dengan jenis bencana Banjir jumlah KK yang terdampak
sebanyak 2.558 dengan jumlah jiwa terdampak sebanyak 7978 jiwa. Di
Kabupaten Gorontalo Utara jumlah masyarakat terdampak dengan jenis
bencana Kecelakaan Pelayaran dan Banjir jumlah KK terdampak sebanyak
498 dan jumlah jiwa terdampak sebanyak 1.412 jiwa. Sehingga total
masyarakat terdampak jumlah KK sebanyak 5.580 KK dan jumlah penduduk
terdampak sebanyak 18.346 jiwa.
Jenis pelayanan yang diberikan sebagaimana yang sudah diuraikan
sebelumnya yakni jumlah penduduk yang mendapatkan pelayanan medis
sebanyak 6.374 jiwa, Jumlah penduduk yang mendapatkan layanan pra
terjadinya bencana berupa penyuluhan kesehatan dan pasca bencana berupa
pemantauan pemulihan penduduk terdampak bencana sejumlah 11.972 jiwa.
2. Pelayanan Kesehatan Bagi Orang yang Terdampak dan Berisiko pada
Situasi KLB Provinsi.
- Gambaran Pelayanan Kesehatan bagi orang yang terdampak dan
Berisiko pada Situasi KLB Provinsi
Pada jenjang KLB/Wabah seluruh penduduk berpotensi / berdampak
terhadap penularan penyakit potensial KLB ataupun wabah. Demikian juga
LAPORAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2020 10
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

pada golongan umur, dimana usia bayi, baduta, batita dan balita serta lansia
sangat berisiko terhadap penularan penyakit/KLB/Wabah. Untuk KLB/Wabah
yang ditangani oleh Provinsi adalah semua KLB/Wabah yang tidak mampu
lagi ditangani oleh kabupaten/kota karena keterbatasan anggaran, SDM
Tenaga Kesehatan dan regulasi daerah.
Tahun 2020 terjadi Pandemi COVID-19 di Provinsi Gorontalo dan hal
tersebut tidak mampu ditangani sepenuhnya oleh Pemerintah Kab/Kota,
sehingga 1/3 ditangani oleh Pemerintah Provinsi dan sisanya pendampingan
oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo. Hal tersebut dikarenakan situasi
pandemic diberlakukan sistem pembatasan jam kerja (WFA) termasuk jadwal
kerja fasilitas pelayanan kesehatan dalam hal SDM Tenaga Kesehatan selain
itu banyaknya tenaga kesehatan yang terkonfirmasi Positip COVID-19.
- Jenis Pelayanan Kesehatan bagi orang yang terdampak dan
Berisiko pada Situasi KLB Provinsi
Adapun jenis pelayanan yang diberikan terdiri atas :
a. Verifikasi Rumor/Kasus/Suspek Penyakit Potensial KLB.
b. Penelusuran Kontak / Penyelidikan Epidemiologi OTG, ODP, PDP, Suspek
dan Probable.
c. Tracing Kontak / Pengambilan Spesimen Penyakit Potensial KLB dan Swab
RT PCR untuk Wabah COVID-19.
d. Pengepakan dan Pengiriman Spesimen ke Laboratorium Rujukan
Pemeriksaan.
e. Penanganan kasus OTG, ODP, PDP dan Suspek melalui Penyuluhan,
Pengobatan, Sterilisasi, Pengawasan dan Pemantauan.
f. Penanganan Kasus Konfirmasi dengan Gejala Ringan pada Karantina
terpusat yang disediakan oleh Pemda Kab/Kota maupun Provinsi.
g. Penanganan Kasus Konfirmasi dengan Gejala Berat pada RS Rujukan yang
telah direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan RI.
h. Pemulasaran Jenazah.
Rilis Kasus Konfirmasi dan rekomendasi ke Kab/Kota sebagai bentuk
tindak lanjut.

LAPORAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2020 11


Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

C. ALOKASI ANGGARAN

Tabel 2.2
Alokasi Anggaran SPM Bidang Kesehatan
Tahun 2020

No Program/Kegiatan Pagu (Rp) Anggaran ( Rp) Keuangan Fisik


(%) (%)
Perencanaan, Evaluasi
1
dan Pelaporan 507,604,319.00 505,342,364.00 99.55 100.00
Rapat Kerja
2.1
Kesehatan Daerah 43,990,396.00 43,990,396.00 100.00 100.00
Perencanaan,
2.2 Evaluasi dan
234,093,923.00 232,533,923.00 99.33 100.00
Pelaporan
Pemutakhiran Data
2.4
Profil Kesehatan 88,440,000.00 87,988,080.00 99.49 100.00
Penatausahaan dan
2.5 Penyusunan Laporan
141,080,000.00 140,829,965.00 99.82 100.00
Keuangan
Program Kesehatan
2 Keluarga dan gizi
551,387,750.00 489,082,565.00 88.70 100.00
masyarakat
Pendampingan Ibu
Hamil Beresiko
3.1
Selama Masa 179,085,000.00 125,641,110.00 70.16 100.00
Kehamilan
Penanganan
3.2 Kegawat Daruratan
40,420,000.00 37,108,690.00 91.81 100.00
Ibu dan Bayi
Pengadaan PMT
3.3 Bumil KEK dan Balita
331,882,750.00 326,332,765.00 98.33 100.00
Kurang Gizi
Promosi Kesehatan dan
3 Pemberdayaan
278,415,000.00 264,612,995.00 95.04 100.00
Masyarakat
Penyebarluasan
informasi PHBS dan
4.1
Isu-Isu Strategis 131,840,000.00 126,299,655.00 95.80 100.00
Kesehatan
Pengawasan dan
4.2 Penyehatan
146,575,000.00 138,313,340.00 94.36 100.00
Lingkungan
Pencegahan,
Pengendalian Penyakit
4
dan Masalah Kesehatan 637,552,600.00 621,906,705.00 97.55 100.00
Jiwa
Penemuan,
5.1 Penanganan dan
142,882,000.00 141,010,685.00 98.69 100.00
Pembinaan Tata
LAPORAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2020 12
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

Laksana Penyakit
Menular

Surveilans PD3I dan


5.2 Monev Pelaksanaan
110,976,300.00 110,101,300.00 99.21 100.00
Program imunisasi
Penyeledikan
5.3 Epidemiologi
144,565,300.00 137,374,220.00 95.03 100.00
KLB/Wabah Penyakit
Monev Pelaksanaan
5.4 Istitoah Kesehatan
32,140,000.00 28,350,000.00 88.21 100.00
jemaah Haji
Deteksi Dini Faktor
5.5
Resiko PTM 147,129,000.00 145,225,500.00 98.71 100.00
Sosialisasi Bahaya
5.6
Rokok dan Napza 20,730,000.00 20,730,000.00 100.00 100.00
Monev Program
5.7 Masalah Kesehatan
39,130,000.00 39,115,000.00 99.96 100.00
Jiwa
Peningkatan Mutu
5 1,119,009,602.00 1,092,808,562.00 97.66 100.00
Fasyankes
Penguatan kapasitas
6.1 Program Pelayanan
272,326,500.00 270,528,010.00 99.34 100.00
kesehatan Primer
Pencegahan dan
Penanggulangan
6.2
Resiko Akibat Krisis 257,078,102.00 250,741,220.00 97.54 100.00
Kesehatan
Rakor Peningkatan
Mutu dan Akses
6.3
Pelayanan 264,045,000.00 257,020,000.00 97.34 100.00
Kesehatan di FKTL
Peningakatan
Pelayanan
6.4
Laboratorium 288,340,000.00 277,299,332.00 96.17 100.00
Kesehatan Daerah
Orientasi Program
6.5 Kesehatan Kerja dan
37,220,000.00 37,220,000.00 100.00 100.00
Olahraga
Pengembangan dan
6 Pemberdayaan Sumber
567,081,000.00 550,510,950.00 97.08 100.00
Daya Kesehatan
Pemetaan,
Perencanaan dan
8.1 Distribusi Nakes di
119,921,500.00 119,871,500.00 99.96 100.00
FKTP dan FKTL
Tingkat Provinsi
Penilaian Nakes
8.2 Teladan Tingkat
88,224,800.00 75,748,000.00 85.86 100.00
Provinsi
LAPORAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2020 13
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

Orientasi
Pengelolaan Obat
8.3 dan Vaksin di
145,055,000.00 141,546,750.00 97.58 100.00
Instalasi Farmasi
Kab/Kota
Monitoring dan
Evaluasi Sarana
Produksi, Distribusi
8.4 Sediaan Farmasi,
213,879,700.00 213,344,700.00 99.75 100.00
Alat Kesehatan Yang
Terjamin Khasiat
Mutu dan Keamanan
Peningkatan Layanan
7 202,494,000.00 190,297,715.00 93.98 100.00
KB
Pelaksanaan Grand
Design
9.1 Kependudukan
30,360,000.00 23,220,000.00 76.48 100.00
Dalam Pencapaian
Cakupan KB Aktif
Orientasi KB Pasca
9.2
Persalinan 111,414,000.00 111,371,255.00 99.96 100.00
Orientasi Fasilitator
9.3 Kesehatan
60,720,000.00 55,706,460.00 91.74 100.00
Repreoduksi Remaja
Dana Alokasi Khusus
8 (DAK) Bidang 16,265,097,400.00 10,016,576,306.00 61.58 99.95
Kesehatan
Pelayanan
10.1 Kesehatan Dasar
816,999,000.00 2,202,470,130.00 269.58 100.00
(DAK Fisik Regular)
Pelayanan
Kesehatan
10.2
Kefarmasian (DAK 259,166,000.00 4,377,522,374.00 1,689.08 100.00
Fisik Regular)
Penguatan Intrvensi
10.3 Stunting (DAK Fisik
936,986,400.00 763,233,020.00 81.46 100.00
Penugasan)
Program Bantuan
9 5,315,438,000.00 5,492,282,987.00 103.33 100.00
Operasional Kesehatan
Pembinaan Gizi
11.1
Masyarakat 1,585,118,000.00 429,910,000.00 27.12 27.00
Pembinaan
11.2
Kesehatan Keluarga 2,657,770,000.00 764,518,000.00 28.77 28.00
Penyehatan
11.3
Lingkungan 650,000,000.00 339,634,500.00 52.25 52.00
Promosi Kesehatan
11.4 dan Pemberdayaan
422,550,000.00 291,146,250.00 68.90 70.00
Masyarakat

LAPORAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2020 14


Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

Upaya Kesehatan
11.5
Kerja dan Keluarga 302,300,000.00 192,853,500.00 63.80 64.00
Upaya Pengendalian
11.6
Penyakit 2,280,690,000.00 2,536,173,622.00 111.20 100.00
Dukungan
11.7
Manajemen 860,928,000.00 772,156,615.00 89.69 90.00
Distribusi Obat dari
11.8 Provinsi ke
177,152,000.00 165,890,500.00 93.64 100.00
Kabupaten/Kota
Jumlah 25.444.079.671,- 19.223.421.149,- 75,55 99,50

D. DUKUNGAN PERSONIL

Tabel : 2.3
Data Pegawai Dinas Kesehatan Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Provinsi Gorontalo
Tahun 2020

NO. TINGKAT PENDIDIKAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH


1. S2 Kesehatan 11 17 28
2. S2 Non Kesehatan 1 7 8
3. S1 Kesehatan 43 94 137
4. S1 Non Kesehatan 5 9 14
5. Diploma 3 Kesehatan 18 88 106
6. Diploma Non Kesehatan 2 0 2
7. Diploma 1 Kesehatan 0 9 9
8. SMA / Sederajat 4 7 11
TOTAL 84 231 315
Sumber Data : Subag Umum & Kepagawaian Tahun 2020

LAPORAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2020 15


Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

Tabel : 2.4
Data Pegawai Dinas Kesehatan Berdasarkan Jabatan Struktural
Provinsi Gorontalo Tahun 2020
NO JABATAN STRUKTURAL LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1. Eselon 2 0 1 1
2. Eselon 3 5 5 10
3. Eselon 4 7 17 30
4. Jabatan Fungsional Tertentu 34 64 98
5. Jabatan Fungsional Umum 39 144 185
6. Pegawai yang dipekerjakan 0 0 0
Total 85 230 315
Sumber Data : Subag Umum & Kepagawaian Tahun 2020

Tabel : 2.5
Data Tenaga Kontrak/Pramubakti Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Dinas Kesehatan Tahun 2020
B.
No. Tingkat Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah
1. S2 Kesehatan 12 4 16
2. S2 Non Kesehatan 0 0 0
3. S1 Kesehatan 35 85 120
4. S1 Non Kesehatan 7 6 13
5. Diploma Kesehatan 15 70 85
6. Diploma Non Kesehatan 3 5 8
7. Diploma 1 Kesehatan 0 1 1
8. SMA/Sederajat 41 24 65
9. SD/Sederajat 0 1 1
Total 113 196 309
Sumber Data : Subag Umum & Kepagawaian Tahun 2020

E. PERMASALAHAN DAN SOLUSI


Permasalahan dan solusi yang dihadapi pada pelaksanaan SPM Kesehatan
selang tahun 2020 adalah sebagai berikut :
1. Pelayanan kesehatan bagi penduduk berdampak krisis kesehatan akibat bencana
dan / atau berpotensi bencana Provinsi.

LAPORAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2020 16


Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

➢ Permasalahan
1) Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan , P3K dan Krisis Kesehatan bersifat
situasional
2) Kurangnya Komitmen dan Dukungan Pemerintah Kabupaten / Kota
terhadap penyediaan SPA di fasyankes
3) Pelaksanaan PISPK belum terintegrasi lintas program dan datanya belum
digunakan untuk perencanaan
4) Belum semua Kab/ Kota memili Rencana Kontijensi dan Peta Respon
Penanggulangan Krisis Kesehatan
5) Pelayanan Kesehatan Tradisional belum menjadi prioritas terutama di RS
6) Monitoring dan evaluasi belum dilakukan secara berkala
➢ Solusi
1) Melakukan advokasi dengan pengambil kebijakan di Kab/ kota dalam
rangka pemenuhan SPA fasyankes;
2) Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala pada pengelolaan
keuangan dan pelaksanaan program PKPT;
3) Integrasi lintas program dalam pelaksanaan PISPK;
4) Melakukan updating data kesiapan FKTP dan Faskeslainnya;
5) Melakukan pembinaan dan peningkatan kapasitas petugas dalam
peningkatan mutu fasyankes;
6) Meningkatkan koordinsi lintas program dan lintas sektor dalam
penanggulangan krisis kesehatan.
2. Pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi Kejadian Luar Biasa (KLB).
➢ Permasalahan
1) Tingkat partisipasi masyarakat Untuk melakukan imunisasi kepada
anaknya masih kurang;
2) Penyebaran isu negatif tentang vaksin;
3) Kehalalan vaksin masih diragukan;
4) Pelaporan KLB tahun 2020 tidak terlapor secara dini atau ditangani
dalam waktu 24 jam krena semua petugas surveilans di puskesmas
dan kab kota sibuk dengan penanganan kasus KLB covid sehingga
pelaporan dan penemuan kasus tdk maksimal.
LAPORAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2020 17
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

5) Adanya regulasi pembiayaan BPJS yang tidak menanggung


masyarakat terdampak KLB sehingga laporan KLB 1 x 24 Jam (W1-
KLB) tidak dilaporkan oleh Fasyankes ke Dinas Kesehatan kab/Kota
maupun Provinsi, sehingga penanggulangannya tidak maksimal.
6) Kurangnya tingkat kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup
sehata terutama menjaga lingkungan sehat yang memicu terjadinya
KLB/Wabah.
7) Tidak maksimalnya anggaran penanggulangan KLB di Tk. Kab/Kota
yang didanai oleh APBD 2.
8) Kurangnya SDM Tenaga Kesehatan terutama tenaga epidemiolog ahli,
analisis, entomologi dan sanitarian di Tk. Puskesmas dan Kab/Kota.
9) Menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap vaksinasi sehingga
memicu peningkatan kasus KLB PD3I
➢ Solusi
1) Promotif program imunisasi melalui lintas progran dan lintas sector;
2) Sosialisai di media massa;
3) Penemuan kasus KLB lainnya di integrasikan dengan penanganan KLB
covid sehingga semua berjalan bersama;
4) Dikeluarkannya Pergub Provinsi tentang pembiayaan pasien
terdampak KLB melalui Jamkesta Provinsi dan BTT Daerah dan harus
diikuti oleh Kab/Kota;
5) Perlunya regulasi di Tingkat Kab/Kota tentang Kebersihan Lingkungan
dan Penerapan Pola PHBS kepada masyarakat;
6) Perlua adanya sharing anggaran APBD 2, ADD Desa dan Dana
Kontijensi untuk pembiayaan SKD-KLB dan penanggulangannya;
7) Memaksimalkan anggaran kontijensi/BTT yang ada di BPBD dan
Keuangan Provinsi;
8) Mengeluarkan Perda terkait Vaksinasi meruapakan kewajiban bagi
setiap masyarakat;
9) Menerapkan Perda tentang Protokoler Kesehatan 5 M disertai dengan
punishment kepada masyarakat.

LAPORAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2020 18


Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

BAB III
PROGRAM DAN ANGGARAN
Pelaksanaan program dan penganggaran Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
tahun 2020 sebagai berikut :
Tabel 3.1
Realisasi Fisik dan Keuangan Urusan Kesehatan
Tahun 2020

No Program/Kegiatan Pagu (Rp) Anggaran ( Rp) Keuangan Fisik


(%) (%)
Program
Peningkatan
Manajemen
1
Administrasi, Sarana 3,563,219,221.03 3,045,577,089.00 85.47 94.72
dan prasarana Serta
SDA
Pelayanan Jasa
1.1 Administrasi
1,798,452,950.03 1,526,962,662.00 84.90 100.00
Perkantoran
Pelayanan Jasa
Administrasi
1.2
Perkantoran 387,904,150.00 376,935,958.00 97.17 100.00
UPTD Labkesda
Peningkatan
1.3 Sarana dan
582,818,000.00 522,910,382.00 89.72 99.32
Prasarana Dikes
Peningkatan
Sarana dan
1.4
Prasarana UPTD 674,800,000.00 507,523,966.00 75.21 94.70
Labkesda
Peningkatan
1.5 Kapasitas SDM
102,103,826.00 102,103,826.00 100.00 100.00
Aparatur Dikes
Peningkatan
Kapasitas SDM
1.6
Aparatur UPTD 17,140,295.00 9,140,295.00 53.33 100.00
Labkesda
Perencanaan,
2 Evaluasi dan
507,604,319.00 505,342,364.00 99.55 100.00
Pelaporan
Rapat Kerja
2.1 Kesehatan
43,990,396.00 43,990,396.00 100.00 100.00
Daerah
Perencanaan,
2.2 Evaluasi dan
234,093,923.00 232,533,923.00 99.33 100.00
Pelaporan

LAPORAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2020 19


Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

Diseminasi Isu-
Isu Strategis
Kesehatan dan
Hasil Riset
2.3
Kesehatan yang - - - -
dilaksanakan di
Provinsi
Gorontalo
Pemutakhiran
2.4 Data Profil
88,440,000.00 87,988,080.00 99.49 100.00
Kesehatan
Penatausahaan
dan Penyusunan
2.5
Laporan 141,080,000.00 140,829,965.00 99.82 100.00
Keuangan
Program Kesehatan
3 Keluarga dan gizi
551,387,750.00 489,082,565.00 88.70 100.00
masyarakat
Pendampingan
Ibu Hamil
3.1
Beresiko Selama 179,085,000.00 125,641,110.00 70.16 100.00
Masa Kehamilan
Penanganan
Kegawat
3.2
Daruratan Ibu 40,420,000.00 37,108,690.00 91.81 100.00
dan Bayi
Pengadaan PMT
3.3 Bumil KEK dan
331,882,750.00 326,332,765.00 98.33 100.00
Balita Kurang Gizi
Promosi Kesehatan
4 dan Pemberdayaan
278,415,000.00 264,612,995.00 95.04 100.00
Masyarakat
Penyebarluasan
informasi PHBS
4.1 dan Isu-Isu
131,840,000.00 126,299,655.00 95.80 100.00
Strategis
Kesehatan
Pengawasan dan
4.2 Penyehatan
146,575,000.00 138,313,340.00 94.36 100.00
Lingkungan
Pencegahan,
Pengendalian
5 Penyakit dan
637,552,600.00 621,906,705.00 97.55 100.00
Masalah Kesehatan
Jiwa
Penemuan,
Penanganan dan
5.1 Pembinaan Tata
142,882,000.00 141,010,685.00 98.69 100.00
Laksana Penyakit
Menular

LAPORAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2020 20


Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

Surveilans PD3I
dan Monev
5.2 Pelaksanaan
110,976,300.00 110,101,300.00 99.21 100.00
Program
imunisasi
Penyeledikan
Epidemiologi
5.3
KLB/Wabah 144,565,300.00 137,374,220.00 95.03 100.00
Penyakit
Monev
Pelaksanaan
5.4 Istitoah
32,140,000.00 28,350,000.00 88.21 100.00
Kesehatan
jemaah Haji
Deteksi Dini
5.5 Faktor Resiko
147,129,000.00 145,225,500.00 98.71 100.00
PTM
Sosialisasi
5.6 Bahaya Rokok
20,730,000.00 20,730,000.00 100.00 100.00
dan Napza
Monev Program
5.7 Masalah
39,130,000.00 39,115,000.00 99.96 100.00
Kesehatan Jiwa
Peningkatan Mutu
6
Fasyankes 1,119,009,602.00 1,092,808,562.00 97.66 100.00
Penguatan
kapasitas
6.1 Program
272,326,500.00 270,528,010.00 99.34 100.00
Pelayanan
kesehatan Primer
Pencegahan dan
Penanggulangan
6.2
Resiko Akibat 257,078,102.00 250,741,220.00 97.54 100.00
Krisis Kesehatan
Rakor
Peningkatan Mutu
dan Akses
6.3
Pelayanan 264,045,000.00 257,020,000.00 97.34 100.00
Kesehatan di
FKTL
Peningakatan
Pelayanan
6.4 Laboratorium
288,340,000.00 277,299,332.00 96.17 100.00
Kesehatan
Daerah
Orientasi Program
6.5 Kesehatan Kerja
37,220,000.00 37,220,000.00 100.00 100.00
dan Olahraga
Jaminan
7 Pemeliharaan
46,487,847,281.00 38,232,462,004.00 82.24 99.90
Kesehatan

LAPORAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2020 21


Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

Penanganan
7.1
Keluhan JKN 617,238,502.00 564,633,592.00 91.48 100.00
Kebijakan Teknis
7.2 Program
36,742,139.00 35,006,139.00 95.28 100.00
Jamkesta
7.3 Jamkesta 44,505,029,720.00 36,438,670,792.00 81.88 100.00
Kerjasama
Pelayanan Pasien
Rujukan Ke Luar
7.4 Daerah Dengan
952,598,920.00 849,714,921.00 89.20 96.02
RS di Luar
Provinsi
Gorontalo
Pelayanan Pasien
7.5 Miskin/Tidak
376,238,000.00 344,436,560.00 91.55 100.00
Mampu
Pengembangan dan
Pemberdayaan
8
Sumber Daya 567,081,000.00 550,510,950.00 97.08 100.00
Kesehatan
Pemetaan,
Perencanaan dan
8.1 Distribusi Nakes
119,921,500.00 119,871,500.00 99.96 100.00
di FKTP dan FKTL
Tingkat Provinsi
Penilaian Nakes
8.2 Teladan Tingkat
88,224,800.00 75,748,000.00 85.86 100.00
Provinsi
Orientasi
Pengelolaan Obat
8.3 dan Vaksin di
145,055,000.00 141,546,750.00 97.58 100.00
Instalasi Farmasi
Kab/Kota
Monitoring dan
Evaluasi Sarana
Produksi,
Distribusi
8.4 Sediaan Farmasi,
213,879,700.00 213,344,700.00 99.75 100.00
Alat Kesehatan
Yang Terjamin
Khasiat Mutu dan
Keamanan
Peningkatan Layanan
9 202,494,000.00 190,297,715.00 93.98 100.00
KB
Pelaksanaan
Grand Design
Kependudukan
9.1
Dalam 30,360,000.00 23,220,000.00 76.48 100.00
Pencapaian
Cakupan KB Aktif

LAPORAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2020 22


Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

Orientasi KB
9.2
Pasca Persalinan 111,414,000.00 111,371,255.00 99.96 100.00
Orientasi
Fasilitator
9.3 Kesehatan
60,720,000.00 55,706,460.00 91.74 100.00
Repreoduksi
Remaja
Dana Alokasi Khusus
10 (DAK) Bidang 16,265,097,400.00 10,016,576,306.00 61.58 99.95
Kesehatan
Pelayanan
Kesehatan Dasar
10.1
(DAK Fisik 816,999,000.00 2,202,470,130.00 269.58 100.00
Regular)
Pelayanan
Kesehatan
10.2 Kefarmasian
259,166,000.00 4,377,522,374.00 1,689.08 100.00
(DAK Fisik
Regular)
Penguatan
Intrvensi Stunting
10.3
(DAK Fisik 936,986,400.00 763,233,020.00 81.46 100.00
Penugasan)
Program Bantuan
11 Operasional 5,315,438,000.00 5,492,282,987.00 103.33 100.00
Kesehatan
Pembinaan Gizi
11.1
Masyarakat 1,585,118,000.00 429,910,000.00 27.12 27.00
Pembinaan
11.2 Kesehatan
2,657,770,000.00 764,518,000.00 28.77 28.00
Keluarga
Penyehatan
11.3
Lingkungan 650,000,000.00 339,634,500.00 52.25 52.00
Promosi
Kesehatan dan
11.4
Pemberdayaan 422,550,000.00 291,146,250.00 68.90 70.00
Masyarakat
Upaya Kesehatan
11.5 Kerja dan
302,300,000.00 192,853,500.00 63.80 64.00
Keluarga
Upaya
11.6 Pengendalian
2,280,690,000.00 2,536,173,622.00 111.20 100.00
Penyakit
Dukungan
11.7
Manajemen 860,928,000.00 772,156,615.00 89.69 90.00
Distribusi Obat
11.8 dari Provinsi ke
177,152,000.00 165,890,500.00 93.64 100.00
Kabupaten/Kota
Jumlah 75,495,146,173.03 60,501,460,242.00 80.14 98.06

LAPORAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2020 23


Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

Penjelasan dari hasil pelaksanaan program dan penganggaran Dinas Kesehatan


Provinsi Gorontalo tahun 2020 sebagai berikut :
1) Program Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat
Outcome dari program ini ada dua yakni :
- Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4 kali
(K4). Target Presentase Ibu Hamil Yang Mendapatkan Pelayanan Antenatal
Minimal 4 Kali (K4) Di Provinsi Gorontalo Adalah 80 %, Namun Capaian
Presentase Presentase Ibu Hamil Yang Mendapatkan Pelayanan Antenatal
Minimal 4 Kali (K4) Di Provinsi Gorontalo Adalah 73,10 %
- Persantase Kunjungan Bayi, dengan target 92% dengan persentase capaian 78%
Pelaksanaan Program :
a. Kegiatan Pendampingan Ibu hamil beresiko
Output kegiatan ini adalah telah dilakukan pendampingan ibu hamil beresiko
sebanyak 94 bumil resti di 6 kab/kota :
Kegiatan ini telah dilaksanakan oleh Kabupaten/ Kota secara berkala.
b. Penanganan Kegawat Daruratan Ibu & Bayi
Output kegiatan ada 2 (dua) yakni :
➢ Telah dilakukan orientasi terhadap Nakes (Dokter, Bidan dan Perawat)
sebanyak :144 orang, tentang penangan kegawatdaruratan ibu dan anak.
➢ Telah dilakukan Audit Maternal Perinatal (AMP) sebanyak 2 kali (setiap 6
bulan sekali) dengan menghasilkan rekomendasi sebagai berikut :
1. Perbaikan sistim rujukan ibu hamil.
2. Peningkatan kewaspadaan dini pada masyarakat dalam penemuan dan
penanganan ibu hamil dan bayi yang mempunyai faktor resiko tinggi
kehamilan.
c. Pengadaan PMT Bumil KEK dan PMT Balita Kurang Gizi
Output kegiatan adalah tersedianya PMT untuk 110 Balita Kurang Gizi,
berupa buffor stock jika terjadi KLB ataupun ada permintaan dari
kabupaten/kota.
2) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Outcome dari program ini adalah Kabupaten/kota yang telah memiliki kebijakan
PHBS dan CSR telah mencapai 100% dari target 70%
LAPORAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2020 24
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

Pelaksanaan Program :
a. Penyebarluasan Informasi PHBS dan Isu-Isu Strategis Kesehatan
Output dari kegiatan ini adalah 6 Kali.
b. Pengawasan dan Penyehatan Lingkungan
Output kegiatan adalah: 71 % pengawasan air minum sesuai standar
3) Program Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan Jiwa
Outcome dari program ini meliputi : 1) Persentase Angka Keberhasilan Pengobatan
TB Paru BTA Positif (sucses Rate) : 93%,; 2) Persentase Angka Kasus HIV yang
diobati : 70%; 3) Persentase anak usia (0-11 bulan) yang mendapat imunisasi
dasar lengkap : 93,5%; 4) Persentase Jumlah kasus KLB/Wabah yang ditangani< 1
x 24 jam :100 %; 5) Persentase Kabupaten Kota yang 80% Puskesmasnya
melaksanakan pengendalian PTM terpadu : 55%; 6) Persentase kabupaten/kota
yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di sekolah : 55%; 7)
Persentase Kabupaten Kota yang memiliki Puskesmas yang menyelenggarakan
upaya kesehatan jiwa : 100%
Pelaksanaan Program :
a. Penemuan, Penanganan dan Pembinaan Tata Laksana Penyakit Menular
Output kegiatan adalah Penyakit Menular yang di temukan dan di tangani
dengan target 2000 kasus, capaian penemuan sampai dngan desember 2020
meliputi : Penyakit TB Paru sebanyak 2.017 kasus, Jlh Kasus Baru HIV/AIDS 63
kasus.
b. Surveilans PD3I dan Monev Program Imunisasi
Output kegiatan adalah 6 petugas yang mendapatkan Bimbingan Teknis terkait
imunisasi
c. Penyelidikan Epidemiologi KLB/Wabah Penyakit
Output kegiatan adalah target 100% Kasus Kejadian KLB tertangani 1x 24 jam,
dengan Jlh terdampak dan beresiko KLB tahun 2019 adalah 749.369 jiwa
dengan jumlah kejadian KLB di 34 desa, jumlah orang terkena 132 jiwa dengan
jenis KLB : Diare, DBD, Rabies, GHPR, HFMD.
d. Monev Pelaksanaan Istitoah Kesehatan Jemaah Haji
Output kegiatan adalah Istitoah Kesehatan Jamaah Haji 4 Kali dan Calon
Jemaah Haji dilakukan Pelayanan Kesehatan di Embarkasi dan Debarkasi :
LAPORAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2020 25
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

100% tercapai, namun terkendala oleh pandemi Covid sehingga Jamaah Haji
tidak jadi berangkat.
e. Deteksi Dini faktor risiko PTM
Output kegiatan adalah Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular (PTM) : target
1000 populasi, capaian sampai dengan desember 2020 mencapai 500 orang.
f. Sosialisasi Bahaya Rokok dan Napza
Output kegiatan meningkatnya pengetahuan nakes dan guru tentang KTR dan
konseling sehingga siswa SMA/SMK/ sederajat memahami bahaya Rokok dan
napza di 6 Kab/ Kota.
g. Monev Program Masalah Kesehatan Jiwa
Output kegiatan adalah Laporan hasil analisis data Kab/Kota yg Memiliki 50%
PKM yang Menyelenggarakan Upaya Kesehatan Jiwa di 6 kab/Kota.

4) Program Peningkatan Akses dan Mutu Fasyankes


Outcome dari program ini meliputi : 1) Jumlah FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama) yang telah melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai standar Permenkes
75/2014; 2) Persentase fasyankes menyelenggarakan Kesehatan Tradisional; 3)
persentase Rumah Sakit Kabupaten Kota yang memenuhi Sarana Prasara dan alat
(SPA) sesuai standar; 4) Persentase Kabupaten/ Kota yang mendapatkan
dukungan untuk mampu melaksanakan upaya pengurangan risiko krisis kesehatan
di wilayahnya; 5) Persentase capaian Retribusi Labkesda
Pelaksanaan Program :
a. Penguatan Kapasitas Program Pelayanan Kesehatan Primer
Output kegiatan adalah meliputi : 1) Nakes teladan trelatih: 45 orang dan; 2)
FKTP Yang Tersertifikasi Akreditasi Nasional 92 FKTP
b. Pencegahan dan Penanggulangan Risiko akibat krisis kesehatan
Output kegiatan adalah Petugas tanggap terhadap penanggulangan resiko
akibat krisis kesehatan : 6 Kabupaten/Kota.
c. Rakor Peningkatan Mutu dan Akses pelayanan kesehatan di FKTL.
Output dari kegiatan ini adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan (FKTL)
yang memiliki Pengendalian Resistensi Anti Mikroba (PPRA) sebanyak 6 RS.
d. Peningkatan Pelayanan Laboratorium Kesehatan Daerah
LAPORAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2020 26
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

Output kegiatan adalah Jumlah layanan jenis pemeriksaan laboraturium: 5


layanan dan telah berhasil meningkatkan capaian retribusi Tahun 2020 sebesar
102,66%
e. Orientasi Program Kesehatan Kerja dan Olahraga
Output kegiatan adalah Masyarakat/Calon Jamaah Haji yang dilakukan
pengukuran kebugaran di 6 Kab/Kota.
5) Program Peningkatan Sarana Prasarana dan Pemeliharaan RS
Outcome dari program ini adalah Persentase Sarana Prasara dan alat (SPA) sesuai
standar
Pelaksanaan Program :
a. Pembangunan Sarana dan Prasarana Gedung Rumah Sakit
Output dari kegiatan ini adalah Pembayaran atas pekerjaan tersebut yang
tahun kemarin belum 100 %
b. Pemeliharaan Saspras RS
Output dari kegiatan ini adalah 100% Sarana Prasarana dan Alat (SPA)
terstandarisasi
6) Program Kemitraan dan Peningkatan Pelayanan Medik RS
Outcome dari Program ini adalah Peningkatan SDM di RSUD Ainin Habibie
Pelaksanaan Program :
a. Kemitraan Peningkatan Kualitas Dokter dan Paramedis
Output dari kegiatan ini adalah Capacity Building Tenaga Medis, Paramedis,
Penunjang Medik, Operasional Rumah Sakit selama 12 Bln (Dokter Interensip 9
org, Dokter Spesialis(WKDS) 4 org, Dokter Spesialis (MOU) 8 Org, Dokter
Umum 11 Org, Dokter Gigi 1 Org, Tenaga Adm Kantor 29 Org, Tenaga Medis
61 Org dan Tenaga Penunjang Medis 60 org dan Rekrutmen Tenaga
Administrasi Kantor 25 org, Paramedis 35 org, Dokter Interensip 7org, Dokter
Spesialis 4 org dan Penunjang medis 40 org.
b. Pelayanan Medik RSUD d. Hasri Ainun Habibie
Output dari kegiatan ini adalah Presentase BOR Rumah Sakit capaian Indikator
Pelayanan Rumah Sakit sebanyak 60%.
7) Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

LAPORAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2020 27


Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

Outcome dari program ini adalah jumlah Kuota Premi jamkesta yang di bayarkan
91.827 Jiwa ke BPJS dan klaim Perawatan dana talangan 1.138 jiwa.
Pelaksanaan Program :
a. Penanganan keluhan JKN
Output dari kegiatan ini adalah 2.678 Keluhan Jaminan Kesehatan yang
diselasaikan
b. Kebijakan Teknis Program jamkesta
Output dari kegiatan ini adalah tersusunya Kontrak Kerja Sama dengan BPJS
dan Penetapan Kuota 60 : 40 antara Provinsi dan Kab/Kota serta MOU
Pelayanan pasien rujukan Jamkesta ke Rumah Sakit di Jakarta, Makasar dan
Manado.
c. Premi Jamkesta
Output dari kegiatan ini adalah Penduduk Miskin yang didaftarkan ke BPJS
mendapat Jaminan Kesehatan selama 12 Bulan berjumlah 91.827 jiwa
d. Kerjasama Pelayanan Pasien Rujukan Ke Luar Daerah Dengan RS di Luar
Provinsi Gorontalo
Output dari kegiatan ini adalah Pasien yag dirujuk ke Luar Daerah sejumlah 10
pasien.
e. Pelayanan Pasien Miskin/Tidak Mampu
Output dari kegiatan ini adalah 2261 Pelayanan Kesehatan Terpadu.
8) Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Kesehatan
Outcome dari program ini adalah : Kab/Kota yang memiliki pemetaan
perencanaan dan distribusi nakes di FKTP
Pelaksanaan Program :
a. Pemetaan, Perencanaan dan Distribusi Nakes di FKTP dan FKTL Tingkat
Provinsi.
Output dari kegiatan ini adalah : tersusunya Laporan Hasil Pemetaan Distribusi
Nakes di FKTP & FKTL
b. Penilaian Nakes Teladan Tingkat Provinsi
Output dari kegiatan ini adalah : 26 Orang Nakes Teladan Tingkat Provinsi
(Dokter,perawat,bidan,nutritonis,kesmas,apoteker)
c. Orientasi Pengelolaan Obat dan Vaksin di Instalasi Farmasi Kab/Kota
LAPORAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2020 28
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

Output dari kegiatan ini adalah : 73% Kab/Kota telah melakukan Pengelolaan
obat dan vaksin sesuai standar.
d. Monitoring dan Evaluasi Sarana Produksi, Distribusi Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan Yang Terjamin Khasiat Mutu dan Keamanan
Output dari kegiatan ini adalah : Laporan Keamanan Pangan Bagi Rumah
Makan dan Insudtri Rumah Tangga Pangan (IRTP), Laporan Pengawasan
Makanan dan Minuman menjelang Ramadhan, Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru
Dan Laporan Tindak Lanjut Hasil Temuan Balai POM terhadap Sarana Distribusi
dan Pelayanan Kefarmasian di Kab/ Kota
9) Program Peningkatan Layanan KB
Outcome dari program ini adalah : Persentase PUS yang menjadi peserta KB Aktif
Pelaksanaan Program :
a. Pelaksanaan Grand Desain Kependudukan dalam Pencapaian Cakupan KB Aktif
Output dari kegiatan ini adalah terbentuknya 1 Grand Desain Kependudukan
Tingkat Provinsi Gorontalo.
b. Orientasi KB Pasca Persalinan
Output dari kegiatan ini adalah 40 Orang Bidan terlatih pelayanan KB pasca
persalinan
c. Orientasi Fasilitator Kesehatan Reproduksi Remaja
Output dari kegiatan ini adalah 35 orang Jumlah Fasilitator Kesehatan
Reproduksi Remaja yang dilatih
10) Program Peningkatan Perencanaan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Outcome dari program ini adalah Dokumen perencanaan, evaluasi, monitoring dan
pelaporan
Pelaksanaan Program :
a. Rapat Kerja Kesehatan Daerah
Output dari kegiatan ini adalah Dokumen Rekomendasi Kebijakan Program
Pembangunan Kesehatan tahun 2020-2021
b. Perencaan, Evaluasi dan Pelaporan
Output dari kegiatan ini adalah Dokumen Rancangan Awal Renja 2020, LAKIP,
LPPD dan LKPJ
c. Diseminasi hasil Riskesnas dan Isu-Isu Strategis Kesehatan
LAPORAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2020 29
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

Output dari kegiatan ini adalah Rencana Tindak Lanjut (RTL) Isu-Isu Strategis
Kesehatan dan Hasil Riset Kesehatan Yang dilaksanakan di Provinsi Gorontalo
d. Pemutakhiran data Profil Kesehatan
Output dari kegiatan ini adalah Laporan data capaian program kesehatan
tahun 2019
e. Penyusunan Laporan Keuangan dan TLHP
Output dari kegiatan ini adalah Laporan Keuangan dan TLHP
11) Peningkatan Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur
Outcome dari program ini adalah : Persentase peningkatan layanan administrasi,
sarana prasarana dan SDM aparatur
Pelaksanaan Program :
a. Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran Dikes
Output dari kegiatan ini adalah Persentase Layanan dan Manajemen
Administrasi Perkantoran Dikes 100%
b. Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran UPTD Labkesda
Output dari kegiatan ini adalah Persentase Layanan dan Manajemen
Administrasi Perkantoran Labkesda 100%
c. Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran RSUD Ainun Habibie
Output dari kegiatan ini adalah Persentase Layanan dan Manajemen
Administrasi Perkantoran RSUD Ainin Habibie 100%
d. Peningkatan Sarana dan Prasarana Dikes
Output dari kegiatan ini adalah Presentase penyelesaian pengadaan sarana
dan prasarana Perkantoran Dikes 100%
e. Peningkatan Sarana dan Prasarana UPTD Labkesda
Output dari kegiatan ini adalah Presentase penyelesaian pengadaan sarana
dan prasarana Perkantoran UPTD Labkesda 100%
f. Peningkatan Sarana dan Prasarana RSUD Ainun Habibie
Output dari kegiatan ini adalah Presentase penyelesaian pengadaan sarana
dan prasarana Perkantoran RSUD Ainun Habibie 100%
g. Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur Dikes
Output dari kegiatan ini adalah 17 orang Jumlah SDM yang ditingkatkan /
kompetensinya melalui Diklat/Bimtek Dikes
LAPORAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2020 30
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

h. Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur UPTD Labkesda


Output dari kegiatan ini adalah 5 orang Jumlah SDM yang ditingkatkan /
kompetensinya melalui Diklat/Bimtek UPTD Labkesda
i. Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur RSUD Ainun Habibie
Output dari kegiatan ini adalah 8 orang Jumlah SDM yang ditingkatkan /
kompetensinya melalui Diklat/Bimtek RSUD Ainun Habibie.

LAPORAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2020 31


Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan ini merupakan wujud pertanggungjawaban Pemerintah Daerah di
Bidang Kesehatan khususnya dalam rangka memonitoring dan mendorong
implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Provinsi. Hasil capaian SPM ini secara
umum dapat disimpulkan bahwa Capaian SPM Provinsi Gorontalo sudah cukup baik
terdiri dari indikator :
- Pelayanan kesehatan bagi penduduk berdampak krisis kesehatan akibat bencana
dan / atau berpotensi bencana Provinsi mencapai 100%.
- Pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi Kejadian Luar Biasa (KLB)
Provinsi mencapai 100%.
Masih adanya permasalahan pemahaman Definisi Operasional (DO) SPM dan
perhitungan kebutuhan anggaran untuk membiayai prioritas kegiatan pencapaian SPM
melalui aplikasi e-Costing sampai dengan sekarang belum diimplementasikan secara
optimal.
B. SARAN
Dari hasil pencapaian kinerja dilihat dari indikator SPM tahun 2020 dihasilkan
beberapa rekomendasi tindak lanjut atas hasil tersebut sebagai berikut :
1. Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat maupun Kabupaten / Kota dalam
hal pelaporan data capaian indikator SPM Bidang Kesehatan Provinsi.
2. Meningkatkan kegiatan Monitoring dan Evaluasi terhadap implementasi SPM
Provinsi dan Kabupaten / Kota.
3. Perlu diadakan kembali Pelatihan / Workshop tentang Definisi Operasional (DO),
Sistim Pelaporan dan Perhitungan Anggaran Pencapaian SPM melalui Aplikasi
Komunikasi Data Kementerian Kesehatan dan e-Costing SPM Kesehatan sehingga
dapat menguatkan kesepahaman yang dapat meningkatakan capaian SPM di
Provinsi dan Kabupaten / Kota.

LAPORAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2020 32

Anda mungkin juga menyukai