PENDAHULUAN
2
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 01/PRT/M/2014
Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang;
10. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat RI Nomor :
22/PERMEN/M/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;
11. Peraturan Menteri Sosial Nomor 129/HUK/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial Daerah Provinsi dan Daerah
Kabupaten/ Kota;
12. Peraturan Daerah Provinsi Gorontalo Nomor 11 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.
3
1.4 ARAH KEBIJAKAN
4
BAB II
5
Tidak semua program kegiatan menjadi kegiatan pelayanan yang
termasuk dalam SPM. Hanya beberapa kegiatan pokok saja yang
merupakan pelayanan dasar yang wajib diberikan sesuai tugas dan fungsi
dari cakupan kegiatan masing-masing Unit Kerja.
1. Pendidikan;
2. Kesehatan;
3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman;
5. Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat; dan
6. Sosial.
1. URUSAN PENDIDIKAN
A. Jenis Pelayanan Dasar :
Jenis Pelayanan Dasar Standar Pelayanan Minimal pada urusan
pendidikan adalah Pelayanan terhadap pendidikan Menengah dan
Pendidikan Khusus
B. Target pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah
Persentase penyediaan fasilitas pada pendidikan
C. Alokasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penerapan Standar Pelayanan Minimal
sebesar Rp. 205.114.664.882
6
D. Dukungan Personil
Dukungan personil yang dilibatkan dalam penerapan dan
pencapaian SPM Bidang Pendidikan sebanyak 169 Pegawai.
1. Guru Belum S1
2. Masih ada guru mengajar hanya 24 jam dalam seminggu dari
yang seharusnya sebanyak 37,5 jam
3. Ketersediaan buku dan kekurangan alat laboratorium sekolah
Solusi :
2. URUSAN KESEHATAN
A. Jenis Pelayanan Dasar :
7
2) Pelayanan kesehatan bagi orang yang terdampak dan berisiko
pada situasi KLB Provinsi dengan target 100%
Rumus Perhitungan :
Jumlah penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana
dan/atau berpotensi bencana yang mendapatkan pelayanan
kesehatan dalam kurun waktu satu tahun (1.097)
----------------------------------x 100
Jumlah penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana
dan/atau berpotensi bencana dalam satu tahun yang sama
(1.097)
Rumus Perhitungan :
Jumlah orang yang terdampak dan berisiko pada situasi KLB
yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar (8.243)
----------------------------- x 100
Jumlah orang yang terdampak dan berisiko pada situasi KLB
(8.723)
8
C. Alokasi Anggaran yang mendukung pencapaian SPM Kesehatan
sebesar Rp. 417.100.000,-
D. Dukungan Personil
E. Permasalahan Solusi
Permasalahan :
9
Penganggaran kesehatan belum sepenuhnya diarahkan
untuk mendukung pencapaian SPM.
2.Permasalahan dalam pencapaian SPM Pelayanan kesehatan
bagi orang yang terdampak dan berisiko pada situasi KLB
Provinsi dengan target 100% meliputi :
Adanya regulasi pembiayaan BPJS yang tidak menanggung
pasien dengan kasus KLB sehingga penanganannya tidak
maksimal;
Kurangnya tingkat kesadaran masyarakat untuk perilaku
hidup sehat terutama menjaga lingkungan sehat yang
memicu terjadinya KLB;
Tidak maksimalnya anggaran penanggulangan KLB di tingkat
Kabupaten / Kota yang di danai oleh APBD begitu juga
dengan APBD Provinsi.
Solusi :
Melaksanakan sosialisasi dan advokasi kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota dan lintas program serta lintas
sektor untuk segera melaksanakan pemetaan wilayah melalui
peta respon dan penyusunan rencana kontijensi. Peta respon
merupakan gambaran bahaya, kapasitas dan kerentanan
yang dituangkan dalam sebuah media yang akan menjadi
acuan bagi pelaku klaster kesehatan dalam kedaruratan.
Manfaat dari penyusunan peta respon yang akurat dapat
mempermudah perencanaan dalam kondisi darurat;
Penyusunan rencana kontinjensi sesuai ancaman di wilayah
masing-masing. Rencana kontijensi mengatur
penyelenggaraan kegiatan yang meliputi perencanaan,
persiapan dan ketentuan pelaksanaan serta evaluasi;
Dukungan anggaran melalui APBD;
Pelatihan kegawatdaruratan sehari-hari kepada masyarakat
awam;
10
Pendampingan penyusunan dokumen peta respon dan
rencana kontijensi bagi Kabupaten / Kota;
Penganggaran melalui RPJMD, Renstra dan Renja diarahkan
untuk mendukung pencapaian SPM kesehatan.
Di keluarkannya PERGUB Provinsi tentang pembiayaan
pasien KLB melalui Jamkesta dan harus diikuti oleh
Kabupaten / Kota;
Perlunya regulasi di tingkat Kabupaten / Kota tentang
kebersihan lingkungan dan pola PHBS kepada masyarakat;
Perlu adanya sharing anggaran APBD dan ADD Desa serta
dana kontijensi untuk pembiayaan SKD KLB dan
penanggulangannya;
Memaksimalkan anggaran kontijensi yang ada di BPBD dan
keuangan Provinsi.
11
Jumlah rumah yang memiliki sambungan rumah dan air
limbahnya diolah di ILPAD
C. Alokasi Anggaran
D. Dukungan Personil
12
Rakyat Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota adalah sebagai
berikut :
1. Penyediaan dan rehabilitasi rumah layak huni bagi korban
bencana Provinsi / Kabupaten Kota
2. Fasilitasi penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat yang
terkena relokasi program pemerintah Provinsi / Kabupaten
Kota
C. Alokasi Anggaran
Untuk alokasi Anggaran dari masing-masing jenis
pelayanan yang terdapat pada Standar Pelayanan Minimal Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi
Gorontalo sebesar Rp. 1.332.500.000,-
D. Permasalahan
Penyediaan dan rehabilitasi rumah layak huni bagi korban
bencana Provinsi / Kabupaten Kota
Kewenangan tersebut belum tercover dalam rencana kerja
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi
Gorontalo Tahun 2019
13
Pelayanan yang dilakukan adalah penyediaan Rumah Layak
Huni bagi korban bencana kebakaran, dimana bencana
kebakaran bukan merupakan kewenangan Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Gorontalo.
5. URUSAN SOSIAL
A. Jenis Pelayanan Dasar :
Jenis pelayanan yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah
Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Provinsi Gorontalo tahun 2017, sesuai dengan Peraturan Menteri
Sosial Nomor: 129/HUK/2008 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Sosial Daerah Provinsi dan Daerah
Kabupaten/Kota, adalah sebagai berikut :
1. Rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas telantar
di dalam panti sosial;
2. Rehabilitasi sosial dasar anak telantar di dalam panti sosial;
3. Rehabilitasi sosial dasar lanjut usia telantar di dalam panti
sosial;
4. Rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya gelandangan
dan pengemis di dalam panti sosial; dan
5. perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah
tanggap darurat bencana bagi korban bencana daerah
provinsi
14
B. Target dan capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang
Sosial
Sasaran Capaian
Jenis
Tahun
No Pelayanan Ket
Pencapaian Target Capaian
Dasar Indikator Kinerja
(%) (%)
15
Persentase (%)
Gelandangan
Pengemis yang
Terpenuhi
Kebutuhan
Dasarnya di Dalam
Panti
5 Perlindungan Terpenuhinya 2019 100,00 94,30 1 Kab.
Sosial Korban Kebutuhan Dasar
Bencana Alam Korban Bencana
dan Sosial Alam dan Sosial
daerah Provnsi
16
C. Alokasi Anggaran untuk urusan sosial sebesar Rp. 9.239.139.000
D. Dukungan Personil
PTT : 5 orang
Pendamping LU : 2 orang
PNS : 6 orang
PTT : 11 orang
Permasalahan :
Solusi :
6. URUSAN TRANTIBUM
A. Jenis Pelayanan Dasar
Pelayanan Ketentraman dan Ketertiban Umum Provinsi
Realisasinya adalah 0 %
C. Alokasi Anggaran
Alokasi Anggaran untuk penerapan SPM Bidang Trantibum ini
sebesar Rp. 10.391.996.879,84
D. Dukungan Personil
Personil yang dilibatkan dalam penerapan SPM Bidang
Trantibum adalah : 43 Orang PNS dan 147 Orang Non PNS
19
E. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan :
Solusi
Perlu dilakukannya Sosialisasi Standar Pelayanan Minmal
Bidang Urusan Kententraman dan Ketertiban Umum dan
Perlindungan Masyarakat di Provinsi Gorontalo.
20
BAB III
PROGRAM DAN ANGGARAN
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 100 Tahun 2018 Tentang
pelayanan minimal tersebut, namun ada beberapa bidang yang belum bisa
21
Secara keseluruhan program yang mengatur tentang Standar
Anggaran
No Urusan SPM
(Rp)
1. Urusan Pendidikan
2. Urusan Kesehatan 132.715.000,-
22
BAB IV
PENUTUP
TTD
23