Anda di halaman 1dari 47

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT J E N D E R A L CIPTA KARYA


D I R E K T O R A T S A N I T A S I

PERATURAN DAN STANDAR


SEKTOR AIR LIMBAH DOMESTIK
KERANGKA PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK
UUD 1945
Pasal 28 H

UU 17/2019 UU 32/2009 UU 01/2011 UU 23/2014


Undang- tentang Sumber Daya tentang tentang tentang
Undang Air Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Perumahan dan Pemerintahan Daerah
Kawasan Permukiman

PP 122/2015 PP 22/2021 PP 14/2016 PP PP PP PP 14/2016 PP 24/2018


tentang tentang Penyelenggaran tentang 18/2016 54/2017 2/2018 tentang tentang
Peraturan Sistem Penyediaan Perlindungan dan Penyelenggaraan tentang tentang tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Air Minum Pengelolaan Lingkungan
Pemerintah Hidup
Perumahan dan
Kawasan Permukiman
Perangkat
Daerah
Badan Usaha SPM Perumahan dan
Kawasan Permukiman
Perizinan
Berusaha
Milik Negara
Terintegrasi
Secara Elektronik

Perpres 18/2020
Peraturan tentang
RPJM Nasional Tahun
Presiden 2020-2024

PermenPU PermenLHK PermenLHK 04/2021 Permen PUPR 02/2016 Permen PUPR


Peraturan 04/PRT/M/2017
tentang
68/2016 tentang Daftar Usaha
dan/atau Kegiatan Yang
tentang 29/PRT/M/2018
tentang Peningkatan Kualitas Terhadap tentang
Menteri Penyelenggaraan Baku Mutu Air Wajib Memiliki AMDAL, UKL- Perumahan Kumuh dan Standar Teknis SPM Pekerjaan
SPALD Limbah Domestik UPL atau SPPL Permukiman Kumuh Umum dan Perumahan Rakyat
Pembagian Urusan Pemerintahan Berdasarkan
UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

Urusan
Pemerintahan Berkaitan dengan Bidang PU dan
ABSOLUT Pelayanan Dasar Penataan Ruang
Urusan
Pemerintahan 11 sub urusan
WAJIB • Sumber Daya Air
Urusan Tidak Berkaitan dengan • Air Minum
Pemerintahan Pelayanan Dasar • Persampahan
KONKUREN • Air Limbah
Urusan • Drainase
Pemerintahan • Permukiman
PILIHAN • Bangunan Gedung
Urusan • Penataan Bangunan &
Pemerintahan Lingkungannya
UMUM • Jalan
• Jasa Konstruksi
• Penataan Ruang
UU 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah

PASAL 12 AYAT (1)


Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 Ayat 2 meliputi:
a. pendidikan;
b. kesehatan;
c. pekerjaan umum dan penataan ruang;
d. perumahan rakyat dan kawasan permukiman;
e. ketentraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat;
dan
f. sosial.

PASAL 18
(1) Penyelenggara Pemerintahan Daerah memprioritaskan
pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan
dengan Pelayanan Dasar.
(2) Pelaksanaan Pelayanan Dasar pada Urusan Pemerintahan
Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar berpedoman
pada standar pelayanan minimal yang ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat.
UU 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah

UU No. 23 Tahun 2014


tentang Pemerintahan Daerah

PP No. 18 Tahun 2016 PP No. 2 Tahun 2018 ttg RPP tentang Pelaksanaan PP No. 54/2017 tentang
Perangkat Daerah Standar Pelayanan Minimal Urusan Konkuren Badan Usaha Milik Daerah

• Permendagri No. 106/2017 Permen tentang Standar Kepmendagri Nomor 050-


tentang Pedoman Teknis SPM: 3708 Tahun 2020 tentang • Pemendagri No. 37/2018
Nomenklatur Perangkat a. pendidikan; Hasil Verifikasi dan Validasi tentang Pengangkatan dan
Daerah yang b. kesehatan; Pemutakhiran Klasifikasi, Pemberhentian Anggota
melaksanakan Urusan c. pekerjaan umum; Kodefikasi dan Nomenklatur Dewan Pengawas atau
Pemerintahan Bidang PUTR d. perumahan rakyat; Perencanaan Pembangunan Anggota Komisaris dan
e. ketenteraman, ketertiban dan Keuangan Daerah Anggota Direksi BUMD
• Permendagri No. 12/2017 umum, dan perlindungan
tentang Pedoman masyarakat; • Permendagri No. 118 /2018
Pembentukan dan f. sosial tentang Rencana Bisnis,
Klasifikasi Cabang Dinas Rencana Kerja dan
dan Unit Pelaksana Teknis Permen PUPR No. 29/2018 Anggaran, Kerja Sama,
Daerah tentang Pelaporan dan Evaluasi
Standar Teknis SPM Pekerjaan BUMD
Umum dan Perumahan Rakyat
UU 23/2014
tentang Pemerintahan Daerah

Pembagian Kewenangan Urusan Pemerintahan Pekerjaan Umum dan


Perumahan Rakyat Antara Pemerintah Pusat, Daerah Provinsi, dan Daerah
Kabupaten/Kota
Sub Urusan Pemerintah Pusat Provinsi Kabupaten/Kota
Air Limbah a. Penetapan pengembangan sistem Pengelolaan dan Pengelolaan dan
pengelolaan air limbah domestik pengembangan pengembangan
secara nasional. sistem air limbah sistem air limbah
b. Pengelolaan dan pengembangan domestik regional domestik dalam
sistem pengelolaan air limbah Daerah
domestik lintas Daerah provinsi, kabupaten/kota
dan sistem pengelolaan air limbah
domestik untuk kepentingan
strategis nasional.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
PP 24/2018
tentang Pedoman Penyusunan dan Penilaian serta Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup
dalam Pelaksanaan Pelayanan Perizinan
Pasal 63
Dalam hal Pelaku Usaha memerlukan izin di bidang pengelolaan lingkungan hidup untuk kegiatan:
a. menghasilkan, mengangkut, mengedarkan, menyimpan, memanfaatkan, membuang, mengolah, dan/atau menimbun bahan berbahaya dan beracun dan
penyusunan dokumen Amdal dilakukan termasuk pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun;
b. pembuangan air limbah ke laut;
c. pembuangan air limbah ke sumber air; dan/atau
d. memanfaatkan air limbah untuk aplikasi ke tanah,
izin di bidang pengelolaan lingkungan hidup tersebut diintegrasikan ke dalam Izin Lingkungan.

Lampiran
Perizinan Berusaha yang
No. Perizinan Berusaha Jenis Izin Keterangan
dilaksanakan melalui OSS
Izin Pembuangan Air Limbah
56. a. Izin Pembuangan Air Limbah ke Air Izin Pembuangan Air Limbah Izin Komersial atau Digabung
Permukaan Operasional
b. Izin Pembuangan Air Limbah ke Laut
c. Izin Pembuangan Air Limbah secara
Injeksi
d. Izin Pembuangan Air Limbah secara
Aplikasi Tanah
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
PASAL 24 ayat (3) PASAL 33
Konservasi Sumber Daya Air sebagaimana (1) Penyelenggaraan SPAM harus
dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan dilaksanakan secara terpadu dengan
mengacu pada Rencana Pengelolaan penyelenggara sanitasi untuk mencegah
Sumber Daya Air melalui kegiatan: UU 17/2019 pencemaran Air Baku dan menjamin
a. pelindungan dan pelestarian tentang Sumber keberlanjutan fungsi penyediaan Air
Sumber Air; Daya Air Minum.
b. pengawetan Air; (2) Penyelenggaraan sanitasi sebagaimana
c. pengelolaan kualitas Air; dan (2) dimaksud pada ayat (1) meliputi:
d. pengendalian pencemaran Air. a. Penyelenggaraan SPAL; dan
b. Pengeloaan sampah
Pasal 24 ayat (4)
Pelindungan dan pelestarian Sumber Air PP 122/2015 PASAL 34
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf tentang (1) Penyelenggaraan SPAL sebagaimana
a ditujukan untuk melindungi dan Sistem Penyediaan dimaksud pada Pasal 33 Ayat (2) Huruf
melestarikan Sumber Air beserta Air Minum a meliputi pengelolaan:
lingkungan keberadaannya terhadap a. Air limbah domestik; dan
kerusakan atau gangguan yang b. Air limbah nondomestik.
disebabkan oleh daya alam dan yang (2) Ketentuan mengenai penyelenggaraan
disebabkan oleh tindakan manusia. SPAL untuk pengelolaan air limbah
PermenPU domestik sebagaimana dimaksud ayat
Pasal 24 ayat (7) 04/PRT/M/2017 (1) huruf a diatur dengan Peraturan
Pengendalian pencemaran Air tentang Menteri.
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf Penyelenggaraan
d dilakukan dengan cara mencegah SPALD
masuknya pencemaran Air pada Sumber
Air dan Prasarana Sumber Daya Air.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya
sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup
yang meliputi: perencanaan, pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.

UU 32/2009
tentang
PASAL 3
(1) Persetujuan Lingkungan Perlindungan dan
sebagaimana dimaksud clalarn Pasal PP 22/2021 Pengelolaan PermenLHK 04/2021
2 truruf a wajib dimiliki oleh setiap
Usaha dan/atau Kegiatan yang
tentang Penyelenggaran Lingkungan tentang Daftar Usaha
memiliki Dampak Pentrng atau tidak Perlindungan dan Hidup dan/atau Kegiatan Yang
penting terhadap lingkungan. Pengelolaan Lingkungan Wajib Memiliki AMDAL,
(2) Persetujuan Lingkungan UKL-UPL atau SPPL
Hidup
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ciiberikan kepacla Pelaku Usaha atau
Instansi Pemerintah.
(3) Persetujuan Lingkungan
sebagaimana dimaksuci pada ayat (2) PASAL 3
menjadi prasyarat penerbitan (1) Setiap rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang memiliki Dampak Penting terhadap
lingkungan hidup wajib memiliki Amdal.
Perizinan Berusaha atau Persetujuan
(3) Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib memiliki Amdal sebagaimana dimaksud
Pemerintah. pada ayat (1) meliputi:
(4) Persetujuan Lingkungan a. jenis rencana Usaha dan/atau Kegiatan yangbesaran/skalanya wajib Amdal; dan/atau
sebagaimana dimaksud pada yat (3) b. jenis rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang lokasi Usaha dan/atau Kegiatan dilakukan
dilakukan melalui: di dalam dan/atau berbatasan langsung dengan Kawasan lindung.
a. penyusunan Amdal dan uji PASAL 5
kelayakan Amdal; atau (1) UKL-UPL wajib dimiliki bagi Usaha dan/atau Kegiatan yang tidak memiliki Dampak Penting
b. penyusunan Formulir UKL-UPL terhadap lingkungan hidup.
dan pemeriksaan Formulir UKL- PASAL 6
UPL. (2) SPPL wajib dimiliki bagi Usaha dan/atau Kegiatan yang tidak memiliki Dampak Penting
terhadap lingkungan hidup dan tidak termasuk Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib UKL-
(5) Persetujuan Lingkungan sebagaimana
UPL.
dimaksud pada ayat (3) berakhir
bersarnaan clengan berakhirnya
Perizinan Berusaha atau Persetujuan
Pemerintah
PERMENLHK
PermenLHK04/2021 TENTANG DAFTAR USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG
68/2016
WAJIB MEMILIKI
tentang AMDAL,
Baku Mutu UKL-UPL
Air Limbah ATAU SPPL (1)
Domestik
JENIS RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG WAJIB MEMILIKI AMDAL, UKL-UPL DAN SPPL
A. Sektor Pekerjaan Umum dan Perumahan

KATEGORI
SKALA/
NOMOR JENIS USAHA DAN/ATAU SKALA/ SKALA/ ALASAN ILMIAH AMDAL/
No BESARAN UKL-
KBBLI KEGIATAN BESARAN AMDAL BESARAN SPPL AMDAL KATEGORI
UPL*
UKL-UPL*

Kapasitas Berpotensi
Pembangunan Instalasi Kapasitas pengolahan Kapasitas
menyebabkan
20. 42203 Pengolahan Lumpur Tinja pengolahan lumpur lumpur tinja pengolahan Kategori C
pencemaran air
(IPLT) tinja > 50 m3/hari; 5m3/hari < x < lumpur tinja
dan kebauan
50m3/hari
a. melayani 1.000 a. Melayani ≤
a. melayani > jiwa < x < 1.000 jiwa;
Pembangunan Instalasi 50.000 jiwa; atau 50.000 jiwa; atau atau Berpotensi
Pengolahan Air Limbah b. kapasitas b. kapasitas b. Kapasitas menyebabkan
21. 42203 Kategori C
(IPAL) Domestik termasuk pengolahan air pengolahan air pengolahan pencemaran air
fasilitas penunjangnya limbah domestik limbah domestik air limbah dan kebauan
> 5.000 m3/hari 100 m3/hari < x domestik ≤
< 5.000 m3/hari 100
m3/hari
PERMENLHK
PermenLHK04/2021 TENTANG DAFTAR USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG
68/2016
WAJIB MEMILIKI
tentang AMDAL,
Baku Mutu UKL-UPL
Air Limbah ATAU SPPL (2)
Domestik
JENIS RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG WAJIB MEMILIKI AMDAL, UKL-UPL DAN SPPL
A. Sektor Pekerjaan Umum dan Perumahan
KATEGORI
JENIS USAHA ALASAN
NOMOR SKALA/ SKALA/ SKALA/ AMDAL/
No DAN/ATAU ILMIAH
KBBLI BESARAN AMDAL BESARAN UKL-UPL* BESARAN SPPL KATEGORI
KEGIATAN AMDAL
UKL-UPL*

a. Luas layanan > 500 ha: a. Luas layanan < 50


b. Kapasitas pengolahan air a. Luas layanan 50 ha < ha; atau
limbah domestic > 5.000 x < 500 ha; b. Kapasitas
m3/hari b. kapasitas
pengolahan air pengolahan air
c. Kapasitas pengolahan air limbah domestik 100 limbah domestic
limbah > 1.000m3/hari m3/hari < x < 5.000 <100m3/hari; atau
dengan jenis air limbah m3/hari; atau
c. kapasitas c. Kapasitas Berpotensi
Pembangunan
yang diolah tidak pengolahan air pengolahan air menyebabkan
sistem
22. 42203 mengandung salah satu limbah 50 m3/hari < limbah pencemaran Kategori C
perpipaan air x < 1.000m3/hari
logam berat, seperti <50m3/haridenga tanah dan
limbah dengan jenis air
Merkuri, Arsen, Timbal, limbah yang diolah n jenis air limbah konflik sosial
Sianida, Khrom; atau tidak mengandung yang diolah tidak
d. semua besaran dengan salah satu logam mengandung salah
berat, seperti
jenis air limbah yang Merkuri, Arsen, satu logam berat,
diolah mengandung Timbal, Sianida, seperti Merkuri,
salah satu logam berat, Khrom Arsen, Timbal,
seperti Merkuri, Arsen, Sianida, Khrom
PERMEN
PermenLHK 68/2016 LHK NO. P.68 TAHUN 2016 TENTANG
BAKU
tentang Baku Mutu AirMUTU AIR LIMBAH DOMESTIK
Limbah Domestik

PASAL 3 3. Pengolahan air limbah secara tersendiri wajib memenuhi baku


1. Setiap usaha dan/atau kegiatan yang menghasilkan air limbah mutu air limbah sebagaimana tercantum pada Lampiran 1 yang
domestik wajib melakukan pengolahan air limbah domestik merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
yang dihasilkannya Menteri ini.
2. Pengolahan air limbah domestik dilakukan secara: 4. Pengolahan air limbah secara terintegrasi wajib memenuhi baku
a. tersendiri, tanpa menggabungkan dengan pengolahan air mutu air limbah yang dihitung berdasarkan ketentuan dalam
limbah dari kegiatan lainnya, atau Lampiran II
b. terintegrasi, melalui penggabungan air limbah dari kegiatan 5. Baku mutu air limbah domestik setiap saat tidak boleh
lainnya ke dalam satu sistem pengolahan air limbah terlampaui

PermenLH No. 5/2014 LAMPIRAN I. PermenLH No.P.68/2016 tentang


tentang Baku Mutu Air Limbah Baku Mutu Air Limbah Domestik
Lampiran XLVI. Baku Mutu Air Limbah bagi Usaha
dan/atau Kegiatan Domestik Parameter Satuan Kadar Paling Tinggi
Parameter Satuan Kadar Paling Tinggi pH 6–9
pH - 6–9 BOD mg/l 30
BOD mg/l 100 COD mg/l 100
TSS mg/l 100 TSS mg/l 30
Minyak dan mg/l 10 Minyak dan lemak mg/l 5
Lemak Amoniak mg/l 10
Total Koliform Jumlah/100 ml 3000
KEMENTERIAN PEKER JAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
D I R E K T O R A T J E N D E R A L CIPTA K A R Y A
Debit L/orang/hari 100 32
D I R E K T O R A T S A N I T A S I
PASAL 90 AYAT (1)
Keterpaduan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum
Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Prasarana sekurang-kurangnya antara lain
mencakup:
UU 1/2011 a. jaringan jalan;
tentang b. sistem penyediaan air minum;
Perumahan dan c. jaringan drainase;
Kawasan Permukiman d. sistem pengelolaan air limbah;
e. sistem pengelolaan persampahan; dan
f. proteksi kebakaran
PP 14/2016
tentang PASAL 104 AYAT (3)
PASAL 28 AYAT (1) Pengawasan dan pengendalian
Penyelenggaraan
Perencanaan prasarana, sarana, dan berkembangnya Perumahan
utilitas umum perumahan meliputi: Perumahan dan Kumuh dan Permukiman Kumuh
a. rencana penyediaan kaveling Kawasan Permukiman dilakukan terhadap pemenuhan
tanah untuk perumahan standar teknis:
sebagai bagian dari a. bangunan gedung;
permukiman; b. jalan lingkungan;
b. rencana kelengkapan PASAL 108 AYAT (6) c. penyediaan air minum;
prasarana, sarana, dan utilitas Kriteria kekumuhan ditinjau dari pengelolaan d. drainase lingkungan;
umum perumahan, paling air limbah mencakup: e. pengelolaan air limbah;
sedikit meliputi jalan, drainase, a. sistem pengelolaan air limbah tidak f. pengelolaan persampahan;
sanitasi, dan air minum memenuhi persyaratan teknis; dan/atau dan
b. Prasarana pengelolaan air limbah tidak g. proteksi kebakaran.
memenuhi persyaratan teknis
Latar Belakang Pengaturan SPM
Sub-urusan Air Limbah Domestik

UU No. 23 Tahun 2014 PP 2 Tahun 2018 Permen PUPR No. 29/PRT/M/2018


tentang Pemerintah Daerah tentang Standar Pelayanan Minimal tentang Standar Teknis SPM PUPR

Pasal 18 Pasal 7 ayat 6 Pasal 5 Ayat (1) Huruf b


1) Penyelenggara Pemerintahan Daerah “Ketentuan lebih lanjut mengenai Jenis Pelayanan Dasar SPM Pekerjaan
memprioritaskan pelaksanaan standar teknis diatur dengan Peraturan Umum pada Pemerintah Provinsi terdiri
Urusan Pemerintahan Wajib yang Menteri yang menyelenggarakan urusan atas penyediaan pelayanan pengolahan
berkaitan dengan Pelayanan Dasar pemerintahan di bidang pekerjaan Air Limbah Domestik regional lintas
2) Pelaksanaan Pelayanan Dasar pada umum yang ditetapkan setelah kabupaten/kota.
Urusan Pemerintahan Wajib dikoordinasikan dengan kementerian
berpedoman pada standar yang menyelenggarakan urusan Pasal 5 Ayat (2) Huruf b
pelayanan minimal yang ditetapkan pemerintahan dalam negeri dan Jenis Pelayanan Dasar SPM Pekerjaan
oleh Pemerintah Pusat. kementerian/lembaga pemerintah non Umum Pemerintah pada
3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kementerian terkait.” Kabupaten/Kota terdiri atas penyediaan
standar pelayanan minimal diatur pelayanan pengolahan Air Limbah
dengan peraturan pemerintah. Domestik.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
PP No. 2 Tahun 2018
tentang Standar Pelayanan Minimal
PASAL 7
(1) SPM pekerjaan umum mencakup SPM pekerjaan umum Daerah

provinsi dan SPM pekerjaan umum Daerah kabupaten/kota. (3) Jenis Pelayanan Dasar pada SPM Pekerjaan Umum Daerah

kabupaten/kota terdiri atas:


(2) Jenis Pelayanan Dasar pada SPM pekerjaan umum Daerah
a. pemenuhan kebutuhan pokok air minum sehari- hari; dan
Provinsi terdiri atas:
b. penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestik.
a. pemenuhan kebutuhan air minum curah lintas
4) Mutu Pelayanan Dasar untuk setiap Jenis Pelayanan Dasar
kabupaten/kota; dan
ditetapkan dalam standar teknis yang sekurang-kurangnya
b. penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestik
memuat;
regional lintas kabupaten/kota.
a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa; dan

b. petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar.

5) Penerima Pelayanan Dasar untuk setiap Jenis PelayananDasar

yaitu setiap Warga Negara


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
PERATURAN MENTERI PUPR NO.
29 TAHUN 2018 TENTANG
STANDAR TERKNIS SPM
PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

KEMENTERIAN PE K E R JA A N UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


D I R E K T O R A T J E N D E R A L CIPTA K A R Y A 22
2
D I R E K T O R A T S A N I T A S I ◼ ◼2 ◼
JENIS
PASAL 5
PELAYANAN
P E L AYA N A N D A S A R
DASAR P E L AYA N A N D A S A R
P E M E R I N TA H
P E M E R I N TA H P R O V I N S I
AIR LIMBAH Penyediaan pelayanan pengolahan air limbah
K A B U PAT E N / K O TA
Penyediaan pelayanan pengolahan air limbah
domestik regional lintas Kabupaten/Kota
DOMESTIK domestik

Jenis pelayanan dasar pengolahan air limbah domestik dapat dilaksanakan melalui penyelenggaraan
dua sistem pengelolaan, yang terdiri dari Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat
(SPALD-S) dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T).

SPALD - S SPALD – T Skala Permukiman


PASAL 6
MUTU
PELAYANAN Mutu Pelayanan Dasar pengolahan Air Limbah Domestik meliputi
kuantitas dan kualitas pelayanan sesuai dengan norma, standar
DASAR
AIR LIMBAH 1) Kuantitas
DOMESTIK Setiap rumah memiliki minimal satu akses pengolahan air limbah
domestik
2) Kualitas Pelayanan Dasar
1. Kualitas pelayanan minimal air limbah domestik
melalui pelayanan akses dasar bagi masyarakat yang
bermukim di wilayah perdesaan dengan kepadatan
penduduk pada wilayah terbangun lebih kecil dari 25
jiwa/Ha; dan
2. Kualitas pelayanan minimal air limbah domestik
melalui pelayanan akses aman bagi masyarakat yang
bermukim di wilayah perdesaan dengan kepadatan
penduduk pada wilayah terbangun lebih besar dari 25
jiwa/Ha dan seluruh wilayah perkotaan.
PENERIMA PASAL 7

PELAYANAN • Penerima Pelayanan Dasar Air Limbah Domestik Pemerintah Daerah


provinsi, yaitu rumah tangga yang termasuk dalam wilayah pelayanan
DASAR pengolahan Air Limbah Domestik regional, terutama diprioritaskan pada
masyarakat miskin atau tidak mampu dan berdomisili pada Area Berisiko
AIR LIMBAH Pencemaran Air Limbah Domestik dan dekat badan air.
DOMESTIK
• Penerima Pelayanan Dasar Air Limbah Domestik Pemerintah Daerah
kabupaten/kota, yaitu rumah tangga yang termasuk dalam wilayah
pelayanan pengolahan Air Limbah Domestik kabupaten/kota, terutama
diprioritaskan pada masyarakat miskin atau tidak mampu dan berdomisili
pada Area Berisiko Pencemaran Air Limbah Domestik dan dekat badan air.
Pelayanan dasar air limbah domestik melalui SPALD-S
dengan kualitas pelayanan akses DASAR

Outcome :
Pelayanan minimal akses dasar air limbah domestik
atau bagi masyarakat yang bermukim di wilayah
pengembangan SPALD-S dengan kondisi wilayah
perdesaan dengan kepadatan penduduk pada
Cubluk Tangki Septik wilayah terbangun lebih kecil dari 25 jiwa/Ha.
JAMBAN SUB-SISTEM PENGOLAHAN SETEMPAT

Pelayanan SPALD-S dengan kualitas pelayanan akses dasar

Komponen SPALD-S Indikator Target Pelayanan Output Ketentuan Teknis


1) Sub-sistem • Rumah yang memiliki • Jumlah rumah yang • Tersedianya cubluk • Penyediaan cubluk sesuai
Pengolahan akses cubluk dan/atau memiliki akses ke dan/atau tangki septik dengan Permen PU 04 tahun
Setempat tangki septik cubluk dan/atau bagi setiap rumah 2017
tangki septik • Penyediaan tangki septik
sesuai dengan SNI 2398-2017
Pelayanan dasar air limbah domestik melalui SPALD-S
dengan kualitas pelayanan akses AMAN
Outcome :
Pelayanan akses aman air limbah domestik bagi
masyarakat yang bermukim di wilayah
pengembangan SPALD-S dengan kondisi wilayah
SUB-SISTEM SUB-SISTEM SUB-SISTEM pedesaan dengan kepadatan penduduk pada
JAMBAN PENGOLAHA PENGANGKUT PENGOLAHAN
LUMPUR
wilayah terbangun lebih besar dari 25 jiwa/Ha dan
N SETEMPAT AN TINJA seluruh wilayah perkotaan.

Komponen SPALD-S Indikator Target Pelayanan Output Ketentuan Teknis


1) Sub-sistem • Rumah yang Jumlah rumah yang memiliki • Tersedianya tangki septik bagi • Penyediaan tangki septik sesuai dengan
Pengolahan Setempat memiliki akses ke akses ke tangki septik setiap rumah SNI 2398-2017
(tangki septik) tangki septik
2) Sub-sistem • Rumah yang • Jumlah sarana • Tersedianya sarana pengangkutan • Penyediaan sarana pengangkutan sesuai
pengangkutan
Pengangkutan lumpur tinjanya sesuai dengan perencanaan dengan Permen PU 04 tahun 2017
• Jumlah rumah yang
telah disedot tangki septiknya telah • Tersedianya jasa penyedotan bagi • Penyediaan jasa penyedotan lumpur tinja
disedot setiap rumah minimal 3 tahun sekali
Tersedianya IPLT dengan kapasitas • Penyediaan prasarana IPLT sesuai dengan
• Rumah yang Jumlah rumah yang pelayanan sesuai dengan jumlah
Sub-sistem Permen PU 04 tahun 2017
lumpur tinjanya lumpur tinjanya telah rumah yang berdomisili di area
3) Pengolahan Lumpur pengembangan akses aman SPALD-S • Penyediaan jasa pengolahan lumpur tinja
telah diolah di diolah di IPLT
Tinja (IPLT) Kabupaten/kota pada IPLT dengan efluen yang memenuhi
IPLT
baku mutu air limbah domestik
Pelayanan dasar air limbah domestik melalui SPALD-T
dengan kualitas pelayanan akses AMAN

JAMBAN SUB-SISTEM PELAYANANSUB SISTEM PENGUMPULAN


SUB-SISTEM PENGOLAHAN TERPUSAT

Outcome:
Pelayanan akses aman air limbah domestik bagi masyarakat yang bermukim di wilayah pengembangan SPALD-T
dengan kondisi wilayah pedesaan dengan kepadatan penduduk pada wilayah terbangun lebih besar dari 25 jiwa/Ha.
No Komponen Indikator Target Pelayanan Output Ketentuan Teknis
SPALD-T
1 Sub-sistem Rumah yang Jumlah rumah yang Tersedianya Penyediaan Sambungan Rumah sesuai dengan Permen PU 04 tahun 2017
sambungan
Pelayanan memiliki memiliki Penyediaan Jaringan Pengumpulan Air Limbah Domestik sesuai dengan
rumah yang air
2 Sub-sistem sambungan sambungan Rumah limbahnya diolah Permen PU 04 tahun 2017
Pengumpulan rumah dan air dan air limbahnya di IPALD bagi  Penyediaan prasarana IPALD sesuai dengan Permen PU 04 tahun 2017
limbahnya diolah di IPALD rumah yang  Penyediaan jasa pengolahan air limbah domestik di desain sehingga
3 Sub- sistem
berada di area
pengolahan diolah di IPALD efluennya memenuhi baku mutu air limbah domestik
pengembangan
terpusat SPALD-T  Penyediaan unit pengolahan lumpur dengan kapasitas sesuai dengan
NSPK atau pengolahan lumpur di IPLT (termasuk pelayanan
pengangkutan).
PENILAIAN P E N I L A I A N K I N E R J A P E M E N U H A N P E L AYA N A N S P M
KINERJA 1. Penyediaan Pelayanan SPALD-S
PEMENUHAN A. Bagi wilayah permukiman dengan kepadatan penduduk < 25 jiwa/Ha
Indikator pelayanan : Rumah yang memiliki akses pengolahan air limbah domestik berupa cubluk
PELAYANAN Penilaian kinerja :
SPM
∑ 𝑟𝑢𝑚𝑎h 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑎𝑘𝑠𝑒𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑜𝑙𝑎h𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎 𝑐𝑢𝑏𝑙𝑢𝑘 ×100 %
∑ 𝑟𝑢𝑚𝑎h 𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎h 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑆𝑃𝐴𝐿𝐷𝑆 𝑑𝑔𝑛 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎h 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛< 25 𝑗𝑖𝑤𝑎/ 𝐻𝑎
B. Bagi wilayah permukiman dengan kepadatan penduduk > 25 jiwa/Ha
Indikator pelayanan : Rumah yang lumpur tinja- nya telah diolah di IPLT
Penilaian kinerja :

∑ 𝑟𝑢𝑚𝑎h 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑢𝑚𝑝𝑢𝑟 𝑡𝑖𝑛𝑗𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑙𝑎h 𝑑𝑖𝑜𝑙𝑎h 𝑑𝑖 𝐼𝑃𝐿𝑇 ×100 %


∑ 𝑟𝑢𝑚𝑎h 𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎h 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑆𝑃𝐴𝐿𝐷𝑆 𝑑𝑔𝑛 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎h 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛> 25 𝑗𝑖𝑤𝑎/ 𝐻𝑎

2. Penyediaan pelayanan SPALD-T


Indikator pelayanan: Rumah yang memiliki sambungan rumah dan air limbah nya diolah di IPALD
Penilaian kinerja: .

∑ 𝑟𝑢𝑚𝑎h 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑆𝑎𝑚𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑅𝑢𝑚𝑎h ∧𝑎𝑖𝑟 𝑙𝑖𝑚𝑏𝑎h𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑖𝑜𝑙𝑎h 𝑑𝑖 𝐼𝑃𝐴𝐿𝐷 × 100 %
∑ 𝑟𝑢𝑚𝑎h 𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎h 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑆𝑃𝐴𝐿𝐷− 𝑇
KERANGKA PIKIR PENGUMPULAN DATA SPM AIR LIMBAH DOMESTIK
SETIAP RUMAH MEMILIKI MINIMAL SATU
AKSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH
DOMESTIK SESUAI DENGAN KUALITAS
PELAYANAN MINIMAL

PRIORITAS
MEMBERIKAN LAYANAN KEPADA MASYARAKAT MISKIN DAN TIDAK MAMPU
YANG BERMUKIM PADA AREA BERISIKO PENCEMARAN AIR LIMBAH DOMESTIK
DAN DEKAT BADAN AIR

DATA INTERNAL DATA EKSTERNAL


RUMAH WARGA LINGKUNGAN RUMAH
NEGARA WARGA NEGARA
NAMA DAN
ALAMAT WARGA
NEGARA KEPADATAN
PENDUDUK PADA
WILAYAH
KONDISI TERBANGUN
EKONOMI
WARGA NEGARA
KONDISI RISIKO
PENCEMARAN
PRASARANA AIR LIMBAH
SPALD PADA DOMESTIK PADA
RUMAH RUMAH
TERSEBUT TERSEBUT
KERANGKA PIKIR PENGUMPULAN DATA SPM AIR LIMBAH
DOMESTIK
PENDATAAN WARGA NEGARA DAN LOKASI
RUMAH PENDATAAN KUANTITAS DAN KUALITAS PELAYANAN
DASAR YANG DIMILIKI WARGA NEGARA
MULAI

PRASARANA YANG
NAMA WARGA ALAMAT WARGA
DIMILIKI PADA RUMAH
NEGARA NEGARA
TERSEBUT

KONDISI RISIKO TOILET PENGOLAHAN


KONDISI EKONOMI PENCEMARAN KEPADATAN
WARGA NEGARA TANGKI SEPTIK
AIR LIMBAH DOMESTIK PENDUDUK INDIVIDUAL
PADA RUMAH TERSEBUT CEMPLUNG/
PLENGSENGAN PERNAH
TANGKI SEPTIK DISEDOT
KOMUNAL
NON- RISIKO PENCEMARAN RISIKO PENCEMARAN <25 >150 LEHER
MBR MBR TINGGI DAN SANGAT RENDAH DAN JIWA/HA JIWA/HA ANGSA
TINGGI SEDANG MCK
TANPA
PRIORITAS
TOILET CUBLUK
PELAYANAN KLASIFIKASI
PERKOTAAN/PERDES
AAN
IPALD

PERKOTAA SARANA
PERDESAAN PENGANGKUTA
N N
DATA PRASARANA DAN SARANA SPALD
YANG DIMILIKI IPLT
KABUPATEN/KOTA/PROVINSI
KERANGKA PIKIR PENYUSUNAN BASELINE AKSES SPALD PADA MASYARAKAT
MENDETEKSI MENDETEKSI PERKOTAAN AKSES KLASIFIKASI KLASIFIKAS
KONDISI AKSES KEPADATAN AKSES AIR
/ PENGOLAHAN I
JAMBAN PENGOLAHAN PENDUDUK LIMBAH
PERDESAAN LANJUTAN DOMESTIK JENIS SPALD

CEMPLUNG/ PERKOTAAN
IDENTITAS PLENGSENGAN KOLAM, BABS
PERDESAAN
WARGA SAWAH, KEBUN, Terselubung
NEGARA PANTAI, TANAH
LEHER PERKOTAAN BABS
LAPANG, PERDESAAN
ANGSA Terselubung
BELUM
PERKOTAAN >25 JIWA/HA
CEMPLUNG/ LAYAK
PLENGSENGAN CUBLUK, PERDESAAN < 25 JIWA/HA AKSES DASAR SPALD-S
IDENTITAS LUBANG TANAH,
WARGA LUBANG TANAH BELUM
DENGAN PERKOTAAN > 25 JIWA/HA LAYAK
NEGARA LEHER
PERKUATAN
ANGSA AKSES
KAYU ULIN/BAN < 25 JIWA/HA SPALD-S
PERDESAAN
LAYAK

IDENTITAS AKSES
LEHER TANGKI PERKOTAAN >25 JIWA/HA LAYAK SPALD-S
WARGA
ANGSA SEPTIK
NEGARA
INDIVIDUAL
PERDESAAN >25 JIWA/HA AKSES
SPALD-S
TANGKI LAYAK
SEPTIK
KOMUNAL PERKOTAAN
PENYEDOTAN
DAN AKSES
*MCK dan IPALD Permukiman sudah >25 JIWA/HA PENGANGKU SPALD-S
dalam kategori akses aman karena PERDESAAN AMAN
TAN LUMPUR
mayoritas sudah dilengkapi dengan TINJA
prasarana pengolahan lumpur hasil MCK* PERKOTAAN
olahan air limbah domestik.
>25 JIWA/HA AKSES
SPALD-T
AMAN
IPALD PERDESAAN
1.
2. 3. 4, 5,
MEMAHAMI JENIS
MEMAHAMI JENIS MELAKSANAKAN MENYUSUN BASELINE MELAKUKAN
PELAYANAN AIR
DATA PENGUMPULAN DATA DATA KOMPILASI DATA
LIMBAH DOMESTIK

PENYUSUNAN BASELINE DATA


4.1. MENYUSUN BASELINE AKSES SPALD MASYARAKAT

DATA LOKASI RUMAH IDENTITAS WARGA NEGARA Akses SPALD-S Akses SPALD-T
Keluarahan/ Nama Kepala Cubluk (Pedesaan) IPALD Permukiman
Kecamatan Alamat
Desa Keluarga
Tangki Septik Individual IPALD Kawasan Khusus

Klasifikasi Kondisi Nama Tangki Septik Komunal IPALD Perkotaan


Perkotaan/ Risiko Anggota NIK
Pedesaan Sanitasi Keluarga MCK

4.2 MENYUSUN BASELINE DATA PRASARANA DAN SARANA SPALD

Inventarisasi Prasarana IPLT Inventarisasi Sarana Pengangkutan Inventarisasi Prasarana IPALD

Wilayah Jenis Sarana Status Lokasi IPALD Wilayah Pelayanan


Lokasi IPLT Pengangkutan Kepemilikan
Pelayanan
Akses
Nomor Polisi Akses Tersedia
Akses Termanfaatkan
Akses Tersedia
Termanfaatkan
Kondisi Sarana Kondisi Akses Belum Termanfaatkan
Pengangkutan Pengoperasian
Kondisi Kondisi
Prasarana Pengoperasian Kondisi Kondisi
Kapasitas Total Penyedotan Prasarana Pengoperasian
Pengangkutan per Minggu
1.
2. 3. 4, 5,
MEMAHAMI JENIS
MEMAHAMI JENIS MELAKSANAKAN MENYUSUN BASELINE MELAKUKAN
PELAYANAN AIR
DATA PENGUMPULAN DATA DATA KOMPILASI DATA
LIMBAH DOMESTIK

PELAKSANAAN KOMPILASI DATA


5. MELAKUKAN KOMPILASI DATA

AKSES PELAYANAN AKSES PELAYANAN RANGKUMAN DATA AKSES


AIR LIMBAH DOMESTIK
AIR LIMBAH DOMESTIK BERDASARKAN KLASIFIKASI AKSES
SPALD BERDASARKAN JENIS
SPALD
Kecamatan Kelurahan Kecamatan Kelurahan Kecamatan Kelurahan
Klasifikasi Klasifikasi Klasifikasi
Kondisi Risiko Kondisi Risiko Kondisi Risiko
Perkotaan/ Perkotaan/ Perkotaan/
Sanitasi Sanitasi Sanitasi
Perdesaan Perdesaan Perdesaan
Tanpa Akses Kondisi Sosial
Tanpa Akses Akses Dasar Tanpa Akses
Akses SPALD-S Ekonomi

Akses SPALD-T Akses Layak Akses Aman Akses SPALD-S Akses SPALD-T
PERATURAN
MENTERI PUPR NO.
04 TAHUN 2017
TENTANG
PENYELENGGARAAN
SPALD

KEMENTERIAN PEKER JAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


D I R E K T O R A T J E N D E R A L CIPTA K A R Y A 22
2
D I R E K T O R A T S A N I T A S I ◼ ◼2 ◼
PERATURAN MENTERI PUPR 04/2017
TENTANG PENYELENGGARAAN SPALD

LATAR BELAKANG
1. Amanat Pasal 34 ayat (2) Peraturan Pemerintah No. 122 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan
Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM):
“Ketentuan mengenai penyelenggaraan SPAL untuk pengelolaan air limbah domestik diatur
dengan Peraturan Menteri.“
2. Air limbah domestik merupakan sub-urusan dalam urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
dan menjadi urusan wajib yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah (Undang-Undang
No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah)
3. Belum ada peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pengelolaan air limbah
domestik secara Nasional, sebagai pedoman/acuan bagi pemerintah (Pusat dan Daerah) serta
masyarakat termasuk pelaku usaha.
4. Pengelolaan air limbah domestik belum menjadi perhatian Pemerintah Daerah dan
masyarakat,
sehingga berdampak terhadap kesehatan dan lingkungan.

KEMENTERIAN PEKER JAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


D I R E K T O R A T J E N D E R A L CIPTA K A R Y A 23
D I R E K T O R A T S A N I T A S I ◼ ◼ ◼
SISTEMATIKA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT NO. 04/PRT/M/2017
Jumla
BAB Uraian h Lampiran
Pasal
BAB I KETENTUAN UMUM 4
BAB II PENYELENGGARA, JENIS DAN KOMPONEN SPALD 19 mpiran I Jenis dan Komponen SPALD
Rencana Studi Perencanaan
La Induk Kelayakan Teknik Terinici

BAB III PERENCANAAN SPALD 11 mpiran II

La

BAB IV KONSTRUKSI SPALD 4 Lam piran III Konstruksi SPALD

BAB V PENGOPERASIAN, PEMELIHARAAN DAN REHABILITASI Pengoperasian,


18 Lam piran IV
Pemeliharaan dan
Rehabilitasi
BAB VI PEMANFAATAN 1
BAB VII KELEMBAGAAN 7
BAB VIII PEMBIAYAAN DAN PENDANAAN 2
BAB IX RETRIBUSI 1
BAB X KOMPETENSI 1
BAB XI PEMBINAAN 1
KEMENTERIAN PEKER JAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
D I R E K TBAB T J E N DPENGAWASAN
O R AXII E R A L CIPTA K A R Y A 8
mpiran V Pengawasan 24
D I R E K T O R A T S A N I T A S I ◼ ◼ ◼
PERATURAN MENTERI PUPR 04/2017
TENTANG PENYELENGGARAAN SPALD
Pasal 8

JENIS SPALD

Skala
Individu Permukiman

SPALD SPALD
Setempat Terpusat

SPALD Skala Kawasan


Tertentu

Komunal Skala
Perkotaan
KEMENTERIAN PEKER JAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
D I R E K T O R A T J E N D E R A L CIPTA K A R Y A
25
2
D I R E K T O R A T S A N I T A S I 5◼ ◼ ◼
PERATURAN MENTERI PUPR 04/2017
TENTANG PENYELENGGARAAN SPALD
Pasal 9
SPALD- KOMPONEN SPALD-S
S
Sub-sistem Sub-sistem Sub-sistem
Pengolahan Setempat Pengangkutan Pengolahan Lumpur Tinja

Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12


merupakan prasarana dan sarana untuk merupakan sarana untuk memindahkan merupakan prasarana dan sarana untuk
mengumpulkan dan mengolah air lumpur tinja dari Sub-sistem mengolah lumpur tinja berupa IPLT
limbah domestik di lokasi sumber Pengolahan Setempat ke Sub-sistem
Pengolahan Lumpur Tinja

Pasal 45
Lumpur tinja hasil pengolahan di Sub-sistem
Pengolahan Setempat harus disedot secara
berkala paling lama tiga tahun sekali
KEMENTERIAN PEKER JAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
D I R E K T O R A T J E N D E R A L CIPTA K A R Y A
26
D I R E K T O R A T S A N I T A S I ◼ ◼ ◼
SPALD-T

Pasal 14

SPALD-T

Lingkup kota atau regional Lingkup permukiman dengan Kawasan komersial dan kawasan
minimal layanan 20.000 jiwa layanan 50-20.000 jiwa rumah susun

KEMENTERIAN PEKER JAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


D I R E K T O R A T J E N D E R A L CIPTA K A R Y A 34
D I R E K T O R A T S A N I T A S I 
SPALD-T

Pasal 15

• Rumah dan/atau bangunan gedung baru


yang berada dalam cakupan pelayanan
SPALD-T skala perkotaan atau skala
permukiman yang sudah terbangun,
harus disambungkan dengan SPALD-T
tersebut.

• Rumah dan/atau bangunan yang tidak


termasuk dalam cakupan pelayanan
SPALD-T skala perkotaan atau skala
permukiman yang sudah terbangun,
harus membuat SPALD berdasarkan
Peraturan Menteri ini.

KEMENTERIAN PEKER JAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


D I R E K T O R A T J E N D E R A L CIPTA K A R Y A 35
D I R E K T O R A T S A N I T A S I 
SPALD-T
Pasal 16

Komponen SPALD-T

Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19-21


Sub-sistem Sub-sistem
Sub-sistem Pelayanan
Pengumpulan Pengolahan Terpusat

KEMENTERIAN PEKER JAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


D I R E K T O R A T J E N D E R A L CIPTA K A R Y A 36
D I R E K T O R A T S A N I T A S I 
Pasal 24

PERENCANAAN SPALD

Pasal 25 Pasal 28 Pasal 31

PERENCANAAN
RENCANA INDUK STUDI KELAYAKAN
TEKNIK TERINCI
Ditetapkan untuk jangka waktu • Disusun berdasarkan Merupakan suatu perencanaan
20 tahun dengan peninjauan Rencana Induk SPALD detail prasarana dan sarana
ulang setiap 5 tahun. • Menjadi acuan untuk SPALD dengan tujuan untuk
Rencana Induk SPALD terdiri mengetahui tingkat memenuhi syarat teknis
dari: kelayakan usulan pelaksanaan konstruksi SPALD-S
a. rencana induk SPALD pengembangan SPALD dan SPALD-T.
Kabupaten/Kota;
b. rencana induk SPALD lintas
Kabupaten/Kota;
c. rencana induk SPALD lintas
Provinsi; dan
d. Rencana induk SPALD
kepentingan strategis
nasional.

KEMENTERIAN PEKER JAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


D I R E K T O R A T J E N D E R A L CIPTA K A R Y A 37
D I R E K T O R A T S A N I T A S I 
RENCANA
INDUK
Pasal 26 Ayat (1) Pasal 26 Ayat (2)

DASAR PENYUSUNAN MUATAN


Rencana induk disusun Rencana induk paling sedikit
berdasarkan: memuat:
a. kebijakan dan Strategi Nasional; a. rencana umum;
b. rencana Tata Ruang Wilayah; b. standar dan kriteria pelayanan;
c. rencana pengelolaan sumber c. rencana penyelenggaraan
daya air; dan SPALD-S dan SPALD-T;
d. standar pelayanan minimal. d. indikasi dan sumber
pembiayaan;
Pasal 26 Ayat (3) e. rencana kelembagaan dan
PENETAPAN Sumber Daya Manusia;
f. rencana legislasi (peraturan
Rencana induk SPALD harus disusun perundang-undangan); dan
secara terpadau dengan sistem g. rencana pemberdayaan
penyediaan air minum masyarakat.

KEMENTERIAN PE K E R JA A N UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


D I R E K T O R A T J E N D E R A L CIPTA K A R Y A
38
D I R E K T O R A T S A N I T A S I

Pasal 29

STUDI KELAYAKAN
DISUSUN BERDASARKAN

KAJIAN KAJIAN KAJIAN KAJIAN


TEKNIS KEUANGAN EKONOMI LINGKUNGAN

Memuat: Diukur berdasarkan: Diukur berdasarkan: Berupa:


a. Rencana teknik a. Periode pengembalian a. Nisbah hasil biaya Studi Analisis Risiko
operasional SPALD pembayaran; ekonomi;
b. Kebutuhan lahan b. Nilai keuangan kini b. Nilai ekonomi kini
c. Kebutuhan air dan bersih; dan bersih; dan
energi c. Laju pengembalian c. Laju pengembalian
d. Kebutuhan prasarana keuangan internal ekonomi internal
dan sarana
e. Pengoperasian dan
pemeliharaan
f. Umur teknis; dan
g. Kebutuhan SDM

KEMENTERIAN PEKER JAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


D I R E K T O R A T J E N D E R A L CIPTA K A R Y A 39
D I R E K T O R A T S A N I T A S I 
Pasal 33 Ayat (1)

PERENCANAAN Penyusun
Disusun oleh penyelenggara SPALD dan disetujui oleh Kepala

TEKNIK TERINCI
Perangkat Daerah yang tugas dan fungsinya menyelenggarakan SPALD.

1. Perencanaan pola penanganan SPALD;


Dokumen Laporan Utama 2. Perencanaan komponen SPALD; dan
3. Perencanaan konstruksi

Pasal 31 Ayat (3)


Muatan Dokumen Laporan
Perencanaan Teknik Terinci
a. Laporan hasil penyelidikan f. Perhitungan konstruksi;
tanah; g. Gambar teknik;
b. Laporan pengukuran kedalaman h. Spesifikasi teknik;
muka air tanah; i. Rencana Anggaran Biaya (RAB);
Dokumen Lampiran c. Laporan hasil survei topografi; j. Perkiraan biaya operasi dan
d. Laporan hasil pemeriksaan pemeliharaan
kualitas air limbah domestik dan k. Dokumen lelang; dan
badan air permukaan; l. Standar Operasional Prosedur
e. Perhitungan desain; (SOP).

Pasal 33 Ayat (1)


Perencanaan teknik terinci SPALD-T berupa dokumen laporan utama dan dokumen lampiran dilengkapi
dengan survei utilitas dalam tanah pada rencana teknik terinci Sub-sistem Pengumpulan

KEMENTERIAN PEKER JAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


D I R E K T O R A T J E N D E R A L CIPTA K A R Y A 40
D I R E K T O R A T S A N I T A S I 
PERATURAN MENTERI PUPR 04/2017 TENTANG
PENYELENGGARAAN SPALD
TANGGUNG JAWAB PENYELENGGARAAN SPALD
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab atas penyelenggaraan SPALD
TANGGUNG JAWAB DALAM PENYELENGGARAAN SPALD

PEMERINTA PEMERINTA
PEMERINTAH
H DAERAH H DAERAH
PUSAT
PROVINSI KAB/KOTA
Pasal 58 Ayat (2) Pasal 58 Ayat (3) Pasal 58 Ayat (3)

a. Penetapan Pengelolaan dan Pengelolaan dan


pengembangan SPALD pengembangan sistem air pengembangan sistem air
secara nasional limbah domestik limbah domestik dalam
b. Pengelolaan dan regional. daerah Kabupaten/Kota.
pengembangan SPALD
lintas daerah provinsi;
dan
c. Pengelolaan dan
pengembangan SPALD
untuk kepentingan
strategis nasional
KEMENTERIAN PE K E R JA A N UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 27
D I R E K T O R A T J E N D E R A L CIPTA K A R Y A
D I R E K T O R A T S A N I T A S I
◼ ◼ ◼
PERATURAN MENTERI PUPR 04/2017
TENTANG PENYELENGGARAAN SPALD
Penyelenggaraan SPALD
Pasal 64 dapat dilakukan oleh Pasal 59
PEMERINTAH PUSAT
BADAN USAHA SPALD • Dilaksanakan oleh Menteri
• Badan Usaha SPALD dalam menyelenggarakan • Dalam hal penyelengaraan SPALD dilaksanakan oleh Menteri,
SPALD dapat melaksanakan sendiri atau bekerja Menteri dapat membentuk atau menugaskan UPT SPALD
sama dengan Pemerintah Pusat dan/atau
Pasal 60
Pemerintah Daerah.
• Badan Usaha SPALD yang melaksanakan sendiri PEMERINTAH PROVINSI
penyelenggaraan SPALD wajib mendapat izin • Menjadi tanggung jawab Gubernur yang secara
dari Menteri,Gubernur atau Bupati/Walikota operasional dilaksanakan oleh Perangkat Daerah yang
sesuai kewenangannya. tugas dan fungsinya terkait dengan sub urusan air
limbah domestik bidang pekerjaan umum dan penataan
Pasal 63
ruang.
KELOMPOK MASYARAKAT • Gubernur dapat membentuk UPTD SPALD Provinsi
Penyelenggaraan SPALD yang dilaksanakan untuk menangani pengelolaan air limbah domestik
oleh Kelompok Masyarakat dapat berupa regional.
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). • Pembentukan Perangkat Daerah dan UPTD
SPALD Provinsi dilaksanakan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Pasal 62

BUMD SPALD Pasal 61


• Gubernur dan Bupati/Walikota dapat membentuk PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
BUMD SPALD berupa perusahaan daerah untuk • Menjadi tanggung jawab Bupati/Walikota yang secara operasional
menangani pengelolaan air limbah domestik. dilaksanakan oleh Perangkat Daerah yang tugas dan fungsinya terkait dengan
• Pembentukan perusahaan daerah dilaksanakan sesuai sub urusan air limbah bidang pekerjaan umum dan penataan ruang.
ketentuan peraturan perundang-undangan. • Bupati/Walikota dapat membentuk UPTD SPALD Kabupaten/Kota yang
menangani pengelolaan air limbah domestik.
KEMENTERIAN PEKER JAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT • Pembentukan Perangkat Daerah dan UPTD SPALD
D I R E K T O R A T J E N D E R A L CIPTA K A R Y A 28
D I R E K T O R A T S A N I T A S I Kabupaten/Kota dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan ◼ ◼ ◼
PERATURAN MENTERI PUPR 04/2017
TENTANG PENYELENGGARAAN SPALD
Pasal 67

RETRIBUSI
Pemerintah Daerah menetapkan retribusi pelayanan SPALD dengan
Perda sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

PRINSIP  
RETRIBUSI Keterjangkauan Keadilan

PELAYANAN
SPALD

  
Mutu Pemulihan Transparansi
KEMENTERIAN PEKER JAAN UMUM DAN Pelayanan
PERUMAHAN RAKYAT Biaya dan
D I R E K T O R A T J E N D E R A L CIPTA K A R Y A
D I R E K T O R A T S A N I T A S I Akuntabilitas
29
◼ ◼ ◼
PERATURAN MENTERI PUPR 04/2017
TENTANG PENYELENGGARAAN SPALD
Pasal 68

KOMPETENSI

Setiap orang yang bertugas dalam penyelenggaraan


SPALD wajib memiliki sertifikat kompetensi
teknis

Sertifikat kompetensi teknis dikeluarkan oleh lembaga


yang tugas dan fungsinya di bidang sertifikasi profesi.
KEMENTERIAN PEKER JAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 30
D I R E K T O R A T J E N D E R A L CIPTA K A R Y A
D I R E K T O R A T S A N I T A S I ◼ ◼ ◼
PERATURAN YANG DIBUTUHKAN OLEH PEMDA UNTUK
MENDUKUNG PENGELOLAAN ALD

PERDA PENGELOLAAN AIR


LIMBAH DOMESTIK
 PERKADA OPERASIONALISASI
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
DOMESTIK, ANTARA LAIN:
 PERKADA LAYANAN
LUMPUR TINJA
 PERKADA KOMPENSASI
AKIBAT DAMPAK
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
 PERKADA TATA CARA
MEMPEROLEH IZIN
KEMENTERIAN PEKER JAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT PENGELOLAAN AIR LIMBAH
D I R E K T O R A T J E N D E R A L
D I R E K T O R A T
CIPTA K A R Y A
S A N I T A S I DOMESTIK 34
◼ ◼ ◼
MATERI MUATAN YANG DAPAT DIATUR
DALAM RAPERDA PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK
PENGELOL TUGAS HAK PERAN
AAN AIR DAN DAN SERTA
LIMBAH WEWENAN KEWA MASYA
DOMESTIK G PEMDA JIBAN RAKAT
KERJASA PEMBINA
PEMBIAYA PERIZINA
MA AN DAN
DAN AN N PENGAW
KEMITR ASAN
AAN INSENTI
KELEMBA LARANG SANKSI
F DAN
GAAN DISINS AN
ENTIF
KETEN KETEN KETEN
KETENTUAN
TUAN TUAN TUAN
PENYI PIDANA PERAL
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai