Anda di halaman 1dari 28

PENGAWASAN STANDAR PELAYANAN

MINIMAL (SPM)
BIDANG KESEHATAN

Disampaikan pada:
RAPAT KOORDINASI LINTAS
PROGRAM DAN LINTAS
SEKTOR TERINTEGRASI
KABUPATEN
OlehPINRANG
:
MASRUL ALAM, SE., ST., M.Si., Ph.D., CRMP, CFrA.
Inspektur Pembantu Wilayah I

Makassar, 24 November 2023


Agenda 01 LATAR BELAKANG

Paparan 01 DEFINISI SPM

02 SPM BIDANG KESEHATAN

03 UPAYA PENCAPAIAN SPM

04 PENGAWASAN SPM

05 KESIMPULAN
LATAR BELAKANG PENGAWASAN SPM

BINWAS PEMDA
PASAL 8 ayat (3) UU 23/2014
BINWAS Secara Nas.
dikoordinasikan Mendagri
PEMERINTAH
 Binwas
KMDN   K/L TEKNIS

PASAL 377 ayat (1) UU 23/2014 PASAL 377 ayat (2) UU 23/2014
Pasal 10 ayat (1) PP 12/2017 Pasal 10 ayat (2) PP 12/2017
 Bin & Was Bin & Was Teknis BINWAS Teknis dilaksanakan oleh
BINWAS Umum dilaksanakan oleh
Mendagri Umum  Menteri Teknis/Kepala LPNK

GWPP   GUB KDH


PASAL 378 UU 23/2014
Pasal 10 ayat (1) PP 12/2017
BINWAS UMUM dan TEKNIS
Kabupaten/Kota dilaksanakan oleh PROVINSI
GWPP

KAB/KOTA OPD PROVINSI


RUANG LINGKUP PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMDA
WAS TEKNIS GWPP KE KAB/KOTA WAS UMUM
(Psl 10 (4) PP 12/2017)
(Psl 10 (2) PP 12/2017)
1. Capaian SPM
1. Pembagian urusan
2. Ketaatan NSPK
PEMDA 2. Kelembagaan
3. Dampak pelaksanaan urusan
3. Kepegawaian & PD
4. Akuntabilitas APBN URUSAN KONKUREN
4. Keuangan daerah
5. Pembangunan

BINWAS KDH THD OPD


WAJIB PILIHAN daerah
6. Pelayanan publik
(Psl 18 (1) PP 12/2017) 7. Kerja sama daerah
8. Kebijakan daerah
1. Pelaksanaan urusan 9. KDH & DPRD
2. Pelaksanaan TP APBD 10. Was lain2.
3. Ketaatan NSPK
4. Akuntabilitas APBD

EFEKTIF, EFISIEN, EKONOMIS, EKUAL & BERKEADILAN


Pengawasan teknis
meliputi (Pasal 10 ayat (4) • Capaian standar pelayanan minimal
PP 12 Tahun 2017 atas
pelayanan dasar;
tentang Pembinaan dan • Ketaatan terhadap ketentuan peraturan
Pengawasan perundang-undangan termasuk ketaatan
Penyelenggaraan pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan
Pemerintahan Daerah): kriteria, yang ditetapkan oleh Pemerintah
Pusat dalam pelaksanaan urusan
pemerintahan konkuren;
• Dampak pelaksanaan urusan
pemerintahan konkuren yang dilakukan
oleh Pemerintah Daerah; dan
• Akuntabilitas pengelolaan anggaran
pendapatan dan belanja negara dalam
pelaksanaan urusan pemerintahan konkuren
di daerah.
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
SPM adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu Pelayanan Dasar yang merupakan
Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal
(akan ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah)

Merupakan kewajiban bagi pemerintah Daerah untuk menjamin setiap warga negara
memperoleh kebutuhan dasarnya  Diberlakukan secara nasional untuk seluruh
Pemerintahan Daerah

Urusan Pemerintahan Wajib yang terkait dengan Pelayanan Dasar

Ketenteraman,
Perumahan Rakyat Ketertiban Umum, &
Pekerjaan Umum &
Pendidikan Kesehatan Penataan Ruang
& Kawasan
Perlindungan Sosial
Permukiman
Masyarakat

UNTUK MENGAWAL PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN DI DAERAH


DITETAPKAN SPM BIDANG KESEHATAN

Sumber : UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah


STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)

UU 32 tahun 2004 UU 23 tahun 2014

 Pasal 167 ayat 3: Standar Pelayanan Minimal  Pasal 1 ayat 17: Standar Pelayanan Minimal
adalah standar suatu pelayanan yang adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu
memenuhi persyaratan minimal kelayakan. Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan
Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap
warga negara secara minimal.

 Pasal 13 ayat 1: 15 Urusan Pemerintahan


Wajib terkait Pelayanan Dasar  Pasal 12 ayat 1: 6 Urusan
Pemerintahan Wajib terkait
 Ditetapkan dengan Peraturan Menteri oleh
Pelayanan Dasar
masing-masing Menteri/Pimpinan LPND
dengan konsultasi yang dikoordinasikan oleh
Menteri Dalam Negeri.
 Ditetapkan dalam Peraturan
Pemerintah
PRINSIP SPM
(KRITERIA)
Merupakan kebutuhan dasar bagi setiap individu secara
universal.

Pemenuhan kebutuhan dasar dapat dipenuhi sendiri oleh


warga negara, atau oleh pemerintah daerah

Merupakan pelayanan dasar yang menjadi kewenangan


daerah provinsi maupun kabupaten/kota

Merupakan kewajiban bagi pemerintah daerah provinsi maupun


kabupaten/kota untuk menjamin setiap warga negara memperoleh
kebutuhan dasarnya

Berlaku secara nasional


STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
BIDANG KESEHATAN

 Adalah Ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar


minimal yg merupakan urusan pemerintahan yg wajib yg berhak
diperoleh setiap warga Negara
 Fungsi SPM Bidang Kesehatan:
 Fasilitasi Pemda utk melakukan pelayanan publik yg tepat bagi
masyarakat
 Sebagai instrumen bagi masyarakat dalam melakukan
kontrol terhadap kinerja pemerintah dalam pelayanan publik
bidang kesehatan
 Bagian integral dari visi dan misi kepala daerah
 Dasar prioritas belanja daerah dan alokasi dana pusat (DAK)
SPM KESEHATAN DAERAH PROVINSI

N JENIS LAYANAN MUTU LAYANAN PENERIMA LAYANAN


PERNYATAAN STANDAR
O DASAR DASAR DASAR
Pelayanan kesehatan
Penduduk yang
bagi penduduk Setiap penduduk yang terdampak
Sesuai standar terdampak krisis
terdampak krisis krisis kesehatan akibat bencana
pelayanan kesehatan akibat
1 kesehatan akibat dan/atau berpotensi bencana
penanggulangan bencana dan/atau
bencana dan/atau provinsi mendapatkan pelayanan
krisis kesehatan berpotensi bencana
berpotensi bencana sesuai standar
provinsi
provinsi
Pelayanan kesehatan
Sesuai standar Setiap penduduk pada kondisi KLB
bagi penduduk pada Penduduk pada kondisi
2 pelayanan pada provinsi mendapatkan pelayanan
kondisi kejadian luar KLB provinsi
kondisi KLB sesuai standar
biasa provinsi

11
SPM Kesehatan untuk Provinsi dan Kab/kota sedang dalam taraf finalisasi menjadi Peraturan
Pemerintah bersama sama sengan SPM kementerian lain
SPM KESEHATAN DAERAH KABUPATEN/KOTA

PENERIMA
JENIS LAYANAN MUTU LAYANAN
NO LAYANAN PERNYATAAN STANDAR
DASAR DASAR
DASAR

Setiap ibu hamil mendapatkan


Pelayanan Sesuai standar
1 Ibu hamil. pelayanan antenatal sesuai
kesehatan ibu hamil pelayanan antenatal.
standar.

Pelayanan Setiap ibu bersalin


Sesuai standar
2 kesehatan ibu Ibu bersalin. mendapatkan pelayanan
pelayanan persalinan.
bersalin persalinan sesuai standar.

Pelayanan Sesuai standar Setiap bayi baru lahir


3 kesehatan bayi baru pelayanan kesehatan Bayi baru lahir. mendapatkan pelayanan
lahir bayi baru lahir. kesehatan sesuai standar.

Sesuai standar Setiap balita mendapatkan


Pelayanan
4 pelayanan kesehatan Balita. pelayanan kesehatan sesuai
kesehatan balita
balita. standar.

12
SPM KESEHATAN DAERAH KABUPATEN/KOTA

JENIS LAYANAN MUTU LAYANAN PENERIMA


NO PERNYATAAN STANDAR
DASAR DASAR LAYANAN DASAR

Sesuai standar Setiap anak pada usia


Pelayanan
skrining kesehatan Anak pada usia pendidikan dasar
5 kesehatan pada usia
usia pendidikan pendidikan dasar. mendapatkan skrining
pendidikan dasar
dasar. kesehatan sesuai standar.

Setiap warga negara


Pelayanan Sesuai standar Warga Negara
Indonesia usia 15 s.d. 59
6 kesehatan pada usia skrining kesehatan Indonesia usia 15
tahun mendapatkan skrining
produktif usia produktif. s.d. 59 tahun.
kesehatan sesuai standar.

Setiap warga negara


Pelayanan Sesuai standar Warga Negara
Indonesia usia 60 tahun ke
7 kesehatan pada usia skrining kesehatan Indonesia usia 60
atas mendapatkan skrining
lanjut usia lanjut. tahun ke atas.
kesehatan sesuai standar.

Pelayanan Sesuai standar Setiap penderita hipertensi


Penderita
8 kesehatan penderita pelayanan kesehatan mendapatkan pelayanan
hipertensi.
hipertensi penderita hipertensi. kesehatan sesuai standar.
SPM KESEHATAN DAERAH KABUPATEN/KOTA

PENERIMA
NO JENIS LAYANAN DASAR MUTU LAYANAN DASAR PERNYATAAN STANDAR
LAYANAN DASAR
Pelayanan kesehatan Sesuai standar pelayanan Setiap penderita Diabetes Melitus
Penderita Diabetes
9 penderita Diabetes kesehatan penderita mendapatkan pelayanan kesehatan
Melitus.
Melitus Diabetes Melitus. sesuai standar.
Pelayanan Kesehatan Orang dengan Setiap orang dengan gangguan jiwa
Sesuai standar pelayanan
10 orang dengan gangguan gangguan jiwa (ODGJ) berat mendapatkan
kesehatan jiwa.
jiwa berat (ODGJ) berat. pelayanan kesehatan sesuai standar.
Setiap orang dengan TB
Pelayanan kesehatan Sesuai standar pelayanan
11 Orang dengan TB. mendapatkan pelayanan TB sesuai
orang dengan TB kesehatan TB.
standar.

Orang berisiko
terinfeksi HIV (ibu
Setiap orang berisiko terinfeksi HIV
hamil, pasien TB,
(ibu hamil, pasien TB, pasien IMS,
Pelayanan kesehatan Sesuai standar pasien IMS,
waria/transgender, pengguna napza,
12 orang dengan risiko mendapatkan pemeriksaan waria/transgender,
dan warga binaan lembaga
terinfeksi HIV HIV. pengguna napza, dan
pemasyarakatan) mendapatkan
warga binaan
pemeriksaan HIV sesuai standar.
lembaga
pemasyarakatan).

14
IMPLEMENTASI DAN UPAYA PENCAPAIAN SPM
3
PERAN PUSAT

 PENYIAPAN KEBIJAKAN/ PEDOMAN

 MENDUKUNG PENINGKATAN SARANA DAN


PRASARANA MELALUI :
Sarana Fisik dan Obat melalui  DAK Fisik
Operasional dilapangan  DAK Non Fisik (BOK) PRESIDEN
DAN
 MEMENUHI KEBUTUHAN DOKTER WAKIL
PRESIDEN PARA
SPESIALIS SDM (UU No. 23  lampiran) MENTERI
 MEMBANTU PENINGKATAN KAPASITAS KOORDINATOR
TENAGA KESEHATAN MELALUI DANA PARA
DEKON MENTERI

 MENINGKATKAN PERAN LINTAS SEKTOR

 KOORDINASI & BIMBINGAN: RAKERKESNAS,


BINWIL TERPADU, DLL
PERAN PROVINSI

 PENYIAPAN PERATURAN DAERAH UNTUK


MELAKSANAKAN SPM DIWILAYAHNYA

 MEMENUHI ANGGARAN YANG PROVINSI DI INDONESIA


DIBUTUHKAN
 MELAKSANAKAN SPM YANG MENJADI
TANGGUNG JAWABNYA DAN MEMBANTU
PENCAPAIAN SPM DIKAB/KOTA

 MEMENUHI KEBUTUHAN SDM DAN


MENINGKATKAN KAPASITAS SDM PROVINSI
 MEMBANTU DISTRIBUSI SDM KAB/KOTA
(KHUSUS DOKTER UMUM )
 MENYIAPKAN SARANA DAN PRASARANA
YANG DIBUTUHKAN DI PROVINSI DAN
SISTEM RUJUKAN DARI KAB/KOTA
DIWILAYAHNYA
 MELAKUKAN MONEV DAN PEMBINAAN DI
PROVINSI DAN KAB/KOTA DI WILAYAHNYA
 KOORDINASI & BIMBINGAN: RAKERKESDA
DLL 16
PERAN KAB/KOTA

 PENYIAPAN PERATURAN DAERAH UNTUK


MELAKSANAKAN SPM DIWILAYAHNYA

 MEMENUHI ANGGARAN YANG


PELAYANAN KEPADA
DIBUTUHKAN
MASYARAKAT
 MELAKSANAKAN SPM YANG MENJADI
TANGGUNG JAWABNYA

 MEMENUHI KEBUTUHAN DAN DISTRIBUSI


SDM DIWILAYAHNYA

 MENYIAPKAN SARANA DAN PRASARANA


YANG DIBUTUHKAN
 MELAKSANAKAN PENDEKATAN KELUARGA
DAN INTEGRASI KEGIATAN

 MELAKUKAN MONEV DAN PEMBINAAN DI


DI WILAYAHNYA
 KOORDINASI LINTAS SEKTOR
4 PENGAWASAN SPM

TUGAS APIP PROVINSI


Dalam Pengawasan SPM

1 2 3

Meyakinkan Pemda Meyakinkan SPM Meyakinkan SPM tercapai


telah Menyusun dan telah terintegrasi dan mengidentifikasi
Melaksanakan dalam dokumen kendala – kendala pada
Pemenuhan perencanaan dan penerapan SPM
Pelayanan Dasar penganggaran
MONITORING DAN EVALUASI SPM
ASPEK MONITORING EVALUASI
BATASAN Kegiatan pemantauan yang dilakukan Kegiatan yang dilakukan untuk
secara berkala untuk mengetahui mengetahui hasil guna (output), daya
pemenuhan Jenis Layanan Dasar dan Mutu guna (outcome), dan manfaat dari
Pelayanan Dasar. Hasil monitoring pengelolaan SPM.
kemudian digunakan untuk penilaian
kinerja Perangkat Daerah, Pengembangan
kapasitas Daerah dan Penyempurnaan
kebijakan penerapan SPM.

TAHAPAN/ Pada saat penyusunan rencana pemenuhan Dilaks. pada penyusunan rencana
WAKTU Pelayanan Dasar & pelaksanaan SPM, pemenuhan Pelayanan Dasar dgn tujuan
agar pelayanan dasar tersedia secara cukup
dan berkesinambungan

19
RUANG LINGKUP – SASARAN MONEV SPM
RELEVANSI EFEKTIVITAS EFISIENSI DAMPAK
 Sejauh mana penerapan SPM Mengukur output Mengetahui tingkat Dampak dari
daerah Kabupaten/Kota sesuai dan outcome keberhasilan dan penerapan SPM
dengan peraturan perundangan penerapan SPM manfaat penerapan Kabupaten/Kota baik
yang setingkat dan lebih tinggi;
Kabupaten/Kota SPM dengan positif maupun
 Sejauh mana penerapan SPM
mempertimbangkan negatif, jangka pendek
peraturan daerah Kabupaten/Kota
konsisten dari proses
akuntabilitas atau jangka panjang,
perencanaan, penganggaran, pemanfaatan langsung atau tidak
pelaksanaan, pelaporan dan anggaran langsung,
pertanggungjawabannya direncanakan atau
tidak direncanakan

Terciptanya penerapan SPM pelayanan dasar yang optimal, efektif dan efisien serta
SASARAN : dapat dipertanggungjawabkan

20
Pengawasan SPM “Three Line Of Defense”

BENTENG AKUNTABILITAS

RENAKSI
Reviu target SPM:
• RPJMD Rik Kinerja Urusan
• Renstra PD (Dampak
• RKPD Pelaksanaan
• Renja PD Urusan)

Perencanaan Pelaksanaan N+1

N-1 Penganggagaran Evaluasi


Reviu target- Monev & Reviu
anggaran SPM: Capaian SPM
• KUA PPAS
• RKA SKPD
TUJUAN – MANFAAT PENGAWASAN SPM

Menjamin penerapan Standar Pelayanan Minimal urusan pelayanan dasar


di Kabupaten/Kota berjalan secara efisien dan efektif sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
TUJUAN
Untuk mengetahui:
a.Mengetahui peta penerapan SPM urusan pelayanan dasar di
Kabupaten/Kota di wilayahnya dilihat dari aspek: perencanaan,
penganggaran, lembaga/dinas pelaksana, ;
b.mengetahui tingkat kesesuaian penerapan SPM dengan norma, standar,
prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat;
c. mengetahui tingkat kesesuaian perencanaan, penganggaran,
MANFAAT pengorganisasian, pelaksanaan, pelaporan, evaluasi, dan
pertanggungjawaban penerapan SPM di Kabupaten/Kota;
d.mengetahui tingkat keberhasilan dan manfaat yang dihasilkan dari
penerapan SPM di Kabupaten/Kota;
e.mengetahui akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah Kabupaten/Kota
yang dialokasikan dalam program dan kegiatan Penerapan SPM;
FOKUS MONEV SUPERVISI CAPAIAN SPM

Ruang lingkup monevsup atas


01 capaian SPM tahun 2022-2023
Outcome:
Terselenggaranya penerapan SPM
02
Identifikasi target kinerja, alokasi anggaran, urusan pelayanan dasar secara
personil efektif dan efisien;

03 Analisis realisasi pencapaian SPM

04
Analisis permasalahan dan kendala serta
solusi
MATRIK PENGAWASAN CAPAIAN SPM
Konsistensi
dengan
No Kabupaten/ Jenis SPM Dasar Alokasi Dinas/ perencanaan, Hasil output/ Manfaat Dampak Rekomendasi
Kota Kebijakan Anggaran Lembaga pelaksanaan, outcome
pelaksana dan
pertanggungja
waban

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (12)

diisi hasil output/outcome


penerapan SPM
diisi konsistensi penerapan SPM
proses perencanaan, pelaksanaan
dan pertanggungjawaban diisi rekomendasi
diisi OPD Kabupaten/Kota pelaksana/
penanggungjawab penerapan SPM diisi dampak penerapan
diisi alokasi anggaran penerapan SPM SPM khususnya bagi
kepentingan umum
diisi Dasar kebijakan penerapan SPM
diisi manfaat penerapan
diisi Jenis SPM pelayanan dasar yang diterapkan
SPM khususnya bagi
diisi Kabupaten/Kota yang menerapkan SPM kepentingan umum
diisi Nomor Urut

24
HASIL EVALUASI SPM

Jika setelah Evaluasi ternyata SPM tidak tercapai :


 Kepala daerah dan/atau wakil kepala Daerah dikenai sanksi
administratif berupa teguran tertulis oleh Menteri untuk Gubernur
dan/atau wakil Gubernur serta oleh Gubernur sebagai Wakil
Pemerintah Pusat untuk Bupati dan/atau Wakil Bupati atau Walikota
dan/atau Walikota
 Dalam hal teguran tertulis telah disampaikan 2 (dua) kali berturut-turut
dan tetap tidak dilaksanakan, Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala
Daerah diberhentikan sementara selama 3 (tiga) bulan
 Dalam hal Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah telah selesai
menjalani pemberhentian sementara, tetap tidak melaksanakan
program strategis nasional (termasuk SPM) yang bersangkutan
diberhentikan sebagai Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah

(Pasal 68 UU No. 23 Tahun 2014) 25


5 KESIMPULAN

1. SPM yang telah ditetapkan pemerintah menjadi salah satu acuan


bagi pemerintah daerah untuk menyusun perencanaan dan
penganggaran penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
2. Rencana pencapaian SPM tersebut dituangkan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana
Strategis Daerah (Renstrada)
3. Target tahunan pencapaian SPM dituangkan kedalam Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Rencana Kerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renja SKPD), Kebijakan Umum Anggaran
(KUA), Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat
Daerah (RKA-SKPD).
4. Pemerintah daerah mengakomodir pengelolaan data dan
informasi penerapan SPM kedalam Sistem Informasi Daerah
(Pengumpulan data).
Lanjutan ………

5. Mengingat SPM adalah penyediaan kebutuhan dasar secara minimal


bagi warga negara, maka seluruh warga negara penerima harus
memperolehnya (100 %).
6. Dalam hal ketersediaan layanan tersebut senyatanya belum mencapai
100 %, maka hal tersebut dapat dimaklumi mengingat untuk
memproduksi layanan memerlukan waktu. Namun dalam evalusi SPM
tetap dinyatakan daerah tersebut “belum memenuh SPM”.
7. penganggaran pemenuhan SPM tidak boleh dibatasi oleh anggaran
(unconstrain budget).
8. Penganggaran SPM harus diprioritaskan, dengan demikian maka
anggaran SPM harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum memenuhi
anggaran lainnya.
9. Untuk memudahkan pencapaian SPM, maka pelaksanaan pendekatan
keluarga dan Germas menjadi faktor penentu
10. SPM akan dievaluasi dan menjadi indikator kinerja penting dari Kepala
Daerah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai