Anda di halaman 1dari 22

KEMENKES HEBAT

INDONESIA SEHAT 12
Sep 2023

KEBIJAKAN PERCEPATAN DAN


OPTIMALISASI PROGRAM PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

Oleh :
MUH. YUSRI YUNUS, SKM, M.Kes
Kabid P2P
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
ARAH KEBIJAKAN RPJMN BIDANG KESEHATAN 2020-2024

Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar
(Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif,
didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi.

S T R AT E G I R P J M N 2 0 2 0 - 2 0 2 4

Peningkatan kesehatan
Penguatan Sistem
ibu, anak KB, dan
Kesehatan, Pengawasan
kesehatan reproduksi
Obat dan Makanan

Percepatan perbaikan Penguatan Gerakan


gizi masyarakat Masyarakat Hidup Sehat
(Germas)

Peningkatan pengendalian
penyakit
KEMENKES HEBAT
INDONESIA SEHAT
SKEMA PENGANGGARAN

MENURUNNYA PENYAKIT MENULAR, PENYAKIT


TIDAK MENULAR, DAN PENINGKATAN RM,HIBAH,
PUSAT,UPT PENYEHATAN LINGKUNGAN PNBP

RPJMN 2020-2024
RENSTRA 2022-2024 APBD,
PROVINSI SPM DEKON,
BOK
RPJMD 2020-2024
RENSTRA DAERAH APBD,BOK,
KAB/KOTA 2022-2024 DAKFISIK

INTEGRASI PEMBAGIAN PERAN -


PENGGUNAAN SELURUH SUMBER DAYA

KEMENKES HEBAT
INDONESIA SEHAT
KONSEP PENCEGAHAN &
PENGENDALIAN Faktor suksesnya Pencegahan & Pengendalian
PENYAKIT Penyakit
 Pengetahuan tentang penyebab,
​ ENCEGAHAN
P
​ indakan yang bertujuan untuk memberantas,
T
 Dinamika Penularan,
menghilangkan atau meminimalkan dampak  Identifikasi factor risiko dan kelompok
penyakit dan kecacatan, atau jika tidak ada berisiko,
yang feasible, untuk memperlambat
perkembangan penyakit dan kecacatan.  Ketersediaan profilaksis atau deteksi dini dan
tindakan pengobatan,
PENGENDALIAN  Suatu organisasi untuk menerapkan langkah-
Kegiatan berkelanjutan yang bertujuan mengurangi langkah ini kepada orang atau kelompok yang
insiden penyakit; durasi penyakit dan akibat risiko tepat, dan
penularan; efek infeksi, termasuk komplikasi fisik
dan psikososial; dan beban keuangan bagi  Evaluasi berkelanjutan dan pengembangan
masyarakat. prosedur yang diterapkan

Source : Venkitachalam (slide share, download


2018)
Program Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit
Imunisasi Surveilans Labkesmas
Tujuan

Risiko : Globalsiasi, • Pencegahan dan


Perubahan Iklim, Prilaku Upaya : Pengendalian
Ancaman : Penyakit
PTM : PM : KLB/ Wabah
Menular, Penyakit Tidak • Deteksi Dini Faktor • Detect
Menular • Reduksi
New/ Re- Emerging
Risiko • Prevent • Elimiansi
Neglated Tropical • Pengendalian • Respon • Eradikasi
Diseases

Karantina Penyehatan Pengendalian


Kesehatan Lingkungan Vektor
KEBIJAKAN PROGRAM P2P

Mengembangkan upaya Deteksi,


Pencegahan dan Respon

Mengutamakan pendekatan
Memperkuat pemberdayaan dan
Pengendalian faktor risiko
peningkatan peran swasta dan
masyarakat
Menyediakan dan meningkatkan Kebijakan
kualitas data dan informasi Program Meningkatkan akuntabilitas
pendukung Pencegahan dan pelaksanaan program Pencegahan
Pengendendalian Penyakit dan Pengendalian Penyakit

Meningkatkan pengelolaan Meningkatkan dukungan sumberdaya


kedaruratan kesehatan masyarakat pendanaan, teknologi dan kapasitas
Pencegahan dan Pengendendalian
Penyakit melalui kerjasama bilateral,
regional dan multilateral

KEMENKES HEBAT
INDONESIA SEHAT
STRATEGI PROGRAM P2P

Peningkatan kapasitas nasional, daerah dan sektor dalam


pencegahan dan Pengendalian penyakit

Penguatan sistem deteksi, Pencegahan dan Respon

Integrasi dan sinergi program dan kegiatan deteksi, pencegahan


dan respon kejadian penyakit dan factor risiko antar Program,
Sektor, Lembaga dan Mitra Pembangunan
Koloborasi program dan kegiatan deteksi, pencegahan dan respon
Strategi kejadian penyakit dan factor risiko antar pusat dan daerah

Program Fasilitasi implementasi program dan kegiatan pencegahan dan


Pengendalian penyakit

Penguatan Jejaring dan kemitraan pencegahan dan Pengendalian


penyakit

Penguatan nilai-nilai organisasi dan individu, peningkatan


kapasitas SDM dan kerja tim Ditjen P2P dalam rangka integrasi
KEMENKES HEBAT program dan kegiatan
INDONESIA SEHAT
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM
Perlu upaya lebih besar untuk beberapa indikator

Nasional
2022 2023 Target
No IKP
2024
Target Des % Target Maret %
1 Persentase kabupaten/kota yang mencapai target imunisasi rutin 75 74.9 99.9 85 0.39 0.45 95
2 Persentase cakupan penemuan dan pengobatan kasus HIV (ODHA 45 42 93 50 42 84 60
on ART)
3 Cakupan penemuan dan pengobatan kasus TBC 90 75 83 90 19 84 90
4 Jumlah kabupaten/kota yang mencapai API < 1/1000 penduduk 484 455 94 495 455 91.92 500
5 Proporsi kasus kusta baru tanpa cacat 89 82.9 92.7 90 83 92.22 90
6 Persentase pengobatan penyakit menular pada Balita 50 71.9 144 70 89.4 127.71 90
7 Persentase skrining penyakit menular pada kelompok berisiko 95 94 99 100 49 49 100
8 Jumlah kabupaten/kota yang mencapai eliminasi penyakit tropis 166 203 122 236 203 86.02 316
terabaikan
9 Jumlah kabupaten/kota yang melakukan deteksi dini faktor risiko 514 514 100 514 514 100 514
PTM
10 Jumlah kabupaten/kota yang melakukan pengendalian faktor risiko 43 46 107 63 49 77.78 90
PTM
11 Persentase kabupaten/kota yang memenuhi kualitas kesehatan 40 53.11 133 65 38.33 58.97
lingkungan 80
12 Persentase Kab/kota yang melakukan deteksi, pengendalian NA NA NA 30 0.97 3.23 30
penyakit dan factor risiko kesehatan yang berpotensi KLB/wabah
KEMENKES HEBAT
INDONESIA SEHAT
0.00
100.00

10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
Pelayanan Kesehatan Bagi Penduduk Pada
83.22
Kondisi KLB

INDONESIA SEHAT
KEMENKES HEBAT
Pelayanan Kesehatan bagi Penduduk Ter
-

SPM Provinsi
dampak Krisis Kesehatan Akibat Bencana

9.56
dan/atau Berpotensi Bencana

Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir *)


24.01

- PTM
Pelayanan Kesehatan Balita *)

- Imunisasi
26.66

Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin


22.86
Belum ada indikator yang mencapai target

*) ada kegiatan Program P2P :


Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil *)
23.10

Pelayanan Kesehatan ODGJ Berat


38.26

Program P2P

Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Risiko Ter


-
19.99

infeksi HIV
SPM Kab/Kota

Pelayanan Kesehatan Orang Terduga TB


27.10

Pelayanan Kesehatan Pada Usia Lanjut


22.91

Pelayanan Kesehatan Pada Usia Pendidikan


28.49

Dasar
CAPAIAN INDIKATOR SPM BID. KESEHATAN TW II TAHUN 2023

Pelayanan Kesehatan Pada Usia Produktif *)


16.29

Pelayanan Kesehatan Penderita DM


34.35

15.31

Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi


TW 3
Target

TW 2

TW 1
Transformasi Kesehatan
Terkait P2P

10
Sekaranglah waktunya untuk transformasi kesehatan
Krisis memberikan kesempatan terbaik untuk berubah

COVID-19 telah Pandemi menyadarkan kita Sistem kesehatan


membuat kesehatan akan pentingnya resiliensi indonesia siap untuk
prioritas nomor satu sektor kesehatan transformasi

Publik lebih peduli dan menyadari Pandemi telah membuka mata kita Momentum yang tepat, seiring BPJSK
pentingnya Kesehatan; institusi dan akan masalah sistemik yang harus terus berkembang dengan target cakupan
organisasi juga memahami pentingnya diperbaiki untuk meningkatkan semesta 98% populasi sebelum 2024,
menjaga tenaga kerja tetap sehat. kapasitas dan resiliensi sistem teknologi digital tersedia luas, dan publik
kesehatan. lebih terbuka untuk perubahan.

11
Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan
Pandemi COVID memberikan kesempatan terbaik untuk perubahan melalui 6 pilar transformasi kesehatan
Indonesia
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Meningkatkan kesehatan Memperkuat sistem


Outcome
ibu, anak, keluarga Mempercepat perbaikan Memperbaiki Gerakan Masyarakat kesehatan &
RPJMN
berencana dan gizi masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat (GERMAS) pengendalian obat dan
bidang
kesehatan reproduksi makanan
kesehatan

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi layanan 3 Transformasi sistem ketahanan


rujukan kesehatan

a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Memperkuat
6 penduduk primer sekunder kapasitas dan akses dan mutu ketahanan sektor ketahanan
kategori kapabilitas layanan farmasi & alat tanggap darurat
utama 7 kampanye Penambahan Skrining 14 penyakit
utama: imunisasi, imunisasi rutin penyebab layanan primer sekunder & tersier kesehatan Jejaring nasional
gizi seimbang, olah menjadi 14 kematian tertinggi di Pembangunan Pembangunan RS di Produksi dalam surveilans berbasis
raga, anti rokok, antigen dan tiap sasaran usia, Puskesmas di 171 Kawasan Timur, negeri 14 vaksin lab, tenaga
sanitasi & perluasan skrining stunting, & kec., penyediaan jejaring rutin, top 10 obat, cadangan
kebersihan cakupan di peningkatan ANC 40 obat esensial, pengampuan 6 top 10 alkes by tanggap darurat,
lingkungan, skrining seluruh Indonesia. untuk kesehatan ibu pemenuhan SDM layanan unggulan, volume & by value. table top exercise
penyakit, & bayi. kesehatan primer kemitraan dengan kesiapsiagaan krisis.
kepatuhan world’s top
pengobatan healthcare centers.
4 Transformasi sistem 5
Transformasi SDM
6 Transformasi teknologi
pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan.
beasiswa dalam & luar negeri,
dan berkelanjutan; alokasi yang kemudahan penyetaraan nakes a Teknologi informasi b Bioteknologi
adil; dan pemanfaatan yang lulusan luar negeri.
efektif dan efisien.

Memerlukan Kerjasama dan Peran Seluruh Pihak


12
Pilar 1

Transformasi
Layanan Primer Imunisasi rutin:
Perluasan deteksi dini
(14 penyebab kematian tertinggi di
dari 11 menjadi 14 jenis vaksin
setiap sasaran usia)
​BCG, DPT-Hib, Hep B, MMR/MR, Polio Screening penyakit penyebab kematian
Program utama (OPV-IPV), TT/DT/td, JE, HPV, PCV,
Rotavirus
tertinggi di setiap sasaran usia:
1. Hipotiroid kongenital

penguatan upaya Kanker Serviks merupakan satu-


2.
3.
Thalasemia
Anemia
satunya kanker yang bisa dicegah dengan 4. Stroke
preventif di imunisasi Human Papillomavirus (HPV)
5.
6.
Serangan jantung
Hipertensi
​Pneumonia dan diare merupakan 2 dari
layanan primer
7. Penyakit paru obstruksi kronik
5 penyebab tertinggi kematian balita di 8. Tuberkulosis
9. Kanker paru
Indonesia* yang dapat dicegah dengan
Terkait P2P imunisasi (PCV dan Rotavirus)
10.
11.
Hepatitis
Diabetes
12. Kanker payudara
13. Kanker serviks
14. Kanker usus
13
Kesiapsiagaan darurat kesehatan
Pilar 3
Rencana kontinjensi kedaruratan
kesehatan
Ketahanan
Penguatan biosecurity dan biosafety
Tanggap Darurat
kesiapsiagaan menghadapi krisis
Penguatan surveilans
kesehatan Surveilans real-time berbasis pelaporan
digital

Integrasi jejaring laboratorium kesehatan


dan peningkatan kapasitas pemeriksaan

Penguatan kesiapsiagaan Penanganan bencana


darurat kesehatan Perekrutan dan pelatihan tenaga cadangan
kedaruratan kesehatan.
KEBIJAKAN PELAKSANAAN
PROGRAM PRIORITAS / SPM
KEBIJAKAN dan STRATEGI P2PTM
(PERMENKES No. 71/2015 tentang PENANGGULANGAN PTM)

PROMOSI DETEKSI PERLINDUNGAN PENANGANAN


KESEHATAN DINI KHUSUS KASUS

Identifikasi dan Pengobatan di


Perubahan Perilaku Vaksinasi fasyankes
intervensi sejak
dan Pemberdayaan sesuai standar
dini faktor risiko
Masyarakat
PTM & PTM

LINTAS PROGRAM & LINTAS SEKTOR


Alur Pengendalian PTM
Mulai dari masyarakat sampai rumah sakit

Community/ FKTP FKRTL


UKBM
Bukan PTM
• Deteksi dini oleh nakes
Awareness & deteksi dini • Penegakan diagnosis Penegakan
Peningkatan pengetahuan dan perilaku masy. sesuai kompetensi diagnosis
(PPK1)
Edukasi (promotif-preventif):
• Media sosial, influencer, dll
• Aplikasi kesehatan, edukasi Deteksi dini masy • Layanan di faskes, atau PTM
pada kemasan/outlet produk jemput bola oleh nakes
wanita • Peningkatan kapasitas nakes
• Seminar/webinar, dll • Penguatan jejaring FKTP

Edukasi perawatan/ Tata laksana kasus


Perawatan pasca tata laksana & paliatif
perilaku sehat termasuk paliatif
(operasi, radioterapi, kemoterapi,
dll)

24
UPAYA YANG DILAKUKAN DALAM P2 HIV AIDS
PROV. SULAWESI SELATAN

PERTAHANKAN
PENGOBATAN
PENEMUAN
1. Pengembangan Layanan
1. Penyediaan
1. Membuka Pengobatan ARV di RS dan
Pemeriksaan Viral Load
Puskesmas termasuk swasta
layanan Testing HIV- ( 365 faskes Mampu dengan dukungan dana
ARV termasuk pengobatan) APBD Prov & GF AIDS
2. Pelacakan ODHA yang belum 2. Perubahan paradigma
Swasta dan klinik24 berobat dengan mengaktifkan  HIV dapat
Kab/Kota Kader & LSM dikendalikan
3. Penerapan Sameday
2. Penguatan pengobatan
3. Memperkuat dan
mengawal pencatatan
layanan di tingkat 4. Penguatan dalam dan pelaporan dengan
pengobatan TB HIV, INH
kab/kota Melalui membentuk Binwil
5. Validasi Data SIHA pencatatan Bersama tim
Mentoring Klinis, Prov dan tim mentor RR
OJT & Monev
Pelayanan Imunisasi
Dilaksanakan di seluruh puskesmas (posyandu) dan jejaring
fasyankes swasta serta terintegrasi dengan KIA,

Strategi Penguatan Program SDM Kesehatan


Imunisasi Nasional Peningkatan kapasitas pengelola program imunisasi di
seluruh jenjang administrasi

Pembiayaan
 Desentralisasi - Penyediaan anggaran melalui APBN,
Dekon, APBD, DAK Fisik dan Non Fisik (BOK), Dana
desa dan pemanfaatan kapitasi JKN
Saat ini penting untuk segera  Dukungan PHLN (Gavi, WHO, UNICEF, UNDP, CHAI, dll)

meningkatkan tingkat imunitas Vaksin dan logistik


untuk bisa menekan kasus dan Pusat memiliki tanggungjawab penyediaan kebutuhan
vaksin yang cukup, berkualitas, efikasi dan aman.
KLB PD3I Pendistribusian ke faskes dilaksanakan oleh daerah,
termasuk pemenuhan kapasitas CCE sesuai standard

Sistem Informasi
Perluasan penggunaan sistim RR berbasis elektronik
Pastikan bayi dan balita memiliki (SMILE, ASIK)

imunisasi lengkap Regulasi


Update payung hukum dan penguatan kolaborasi sistim
kesehatan – Universal Health Coverage (UHC)

*
Pastikan bahwa bayi dan balita di wilayah kita tercatat pada
buku kohort/register imunisasi

Pastikan bahwa setiap anak tersebut mendapat


Strategi imunisasi secara lengkap
Mengurangi Jumlah
Lakukan pelacakan jika berdasarkan kohort/register
Anak Belum imunisasi, terdapat anak yang tidak imunisasi/belum
Lengkap lengkap imunisasinya

Imunisasi Dasar Segera tindaklanjuti dengan kegiatan Imunisasi Kejar


Dan Baduta (DOFU,dll)

Lakukan pemantauan cakupan wilayah (PWS) secara rutin

21
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai