Anda di halaman 1dari 24

KEBIJAKAN DAN PROGRAM PRIORITAS

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT 2016

dr. Lily S. Sulistyowati, MM


Direktur Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Tidak Menular

Disampaikan pada pertemuan Rapat Konsultasi Teknis


Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Bekasi, 19 April 2016
3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA, SEKTOR
UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN

2015-2019
RENSTRA

SEHAT
KELUARGA
VISI DAN MISI PRESIDEN

NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA


ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
(2005-2024)
RPJMN I RPJMN II RPJMN III RPJMN IV
2005-2009 2010-2014 2015-2019 2020-2024

Universal
Coverage Masyarakat
Upaya Kuratif
Sehat Yang
Mandiri dan
Berkeadilan

Promotif dan Preventif

Pendukung/penunjang

Upaya promotif dan preventif, serta peningkatan universal health coverage menuju
masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. Dalam pengendalian PTM
Upaya Promotif dan Preventif PTM dilaksanakan untuk mengubah perilaku
masyarakat dan deteksi dini F R PTM
KELANJUTAN MDGS (SDGS)
2000 2015 2030

PENEKANAN SDGs:
5P : PEOPLE, PLANET, PEACE, PROSPERITY &
PARTNERSHIP

a. Meningkatnya kesadaran isu kesehatan


b. Meningkatnya alokasi anggaran
kesehatan
c. Menyatunya arah pembangunan
kesehatan
d. Integrasi monitoring & evaluasi untuk
isu-isu prioritas
Target Global
PTM

25% Penurunan
Kematian Akibat
PTM hingga
tahun 2025

Faktor Risiko
Sistem Respon Nasional
Target Regional
PROGRAM INDONESIA
SEHAT

Paradigma Penguatan JKN


Sehat ProgramYankes Program
Peningkatan Akses Benefit
terutama pd FKTP Sistem pembiayaan:
Program
Optimalisasi Sistem asuransi azas
Pengarusutamaan Rujukan
kesehatan dalam gotong royong
Peningkatan Mutu
pembangunan Kendali Mutu &
Kendali Biaya
Promotif - Preventif Penerapan pendekatan
Sasaran: PBI & Non
sebagai pilar utama continuum of care
PBI
upaya kesehatan
Intervensi berbasis
Pemberdayaan resiko kesehatan
Tanda
masyarakat kepesertaan
(health risk)
KIS
Dalam Paradigma Sehat, Upaya Promotif dan Preventif serta Pemberdayaan Masyarakat
menjadi prioritas Demikian juga dalam upaya pengedalian PTM 6
INDIKATOR RPJMN
PROGRAM P2PTM Tahun 2015-2019

Target
NO INDIKATOR
2014
Baseline
2015 2016 2017 2018 2019

Prevalensi tekanan darah


1 25,8% 25,28% 24,77% 24,28% 23,79% 23,38%
tinggi

Mempertahankan
2 15,4% 15,4% 15,4% 15,4% 15,4% 15,4%
prevalensi obesitas

Prevalensi merokok pada


3 7,2 % 6,9 % 6,4% 5,9% 5,6% 5,4%
penduduk usia 18 tahun
INDIKATOR RENSTRA
PROGRAM P2PTM Tahun 2015-2019

No INDIKATOR 2015 2016 2017 2018 2019

1 Persentase Puskesmas yang melaksanakan


pengendalian PTM terpadu 10% 20% 30% 40% 50%

2 Persentase desa / kelurahan yang


melaksanakan kegiatan Posbindu PTM 10% 20% 30 % 40% 50 %

3 Persentase perempuan usia 30- 50 tahun yang


dideteksi dini kanker serviks dan payudara 10% 20% 30% 40% 50%

4 Persentase Kab/Kota yang melaksanakan


Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), minimal
10% 20% 30% 40% 50%
50% sekolah

5 % Kab/kota yang melakukan pemeriksaan


kesehatan pengemudi di terminal utama 10% 20% 30% 40% 50%
FOKUS PROGRAM / KEGIATAN KEMENKES
TAHUN 2015-2019
1. Program Prioritas:
a. Penurunan AKI & AKB (Kesehatan Ibu & Anak termasuk Imunisa
si)
b. Perbaikan Gizi khususnya stunting
c. Pengendalian Penyakit Menular (ATM: HIV/AIDS, Tuberkulosis &
Malaria)
d. Pengendalian Penyakit Tidak Menular (Hipertensi, Diabetes M
elitus, Obesitas & Kanker)
2. Prioritas kegiatan diutamakan ke Promotif & Preventif, termasuk k
egiatan pro-aktif menjangkau sasaran ke luar gedung Puskesmas
3. Fokus utama pada Pelayanan Kesehatan Dasar (Primary Care)
4. Menjangkau sasaran utamanya dgn pendekatan keluarga

9
Transisi Epidemiologi
Kematian akibat penyakit tidak menular semakin meningkat
Tren ini kemungkinan akan berlanjut sering dengan perubahan perilaku hidup (pola
makan dengan gizi tidak seimbang, kurang aktifitas fisik, merokok, dll)

Penyebab Utama dari Beban Penyakit, 1990-2015

1990 2000 2010 2015

Sumber : Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles

Upaya Promotif-Preventif yang efektif akan menurunkan beban penyakit


oleh karena itu Upaya promotif-preventif harus diutamakan 10
BEBAN BIAYA PTM

1.537.693.938

PTM merupakan penyakit dengan beban biaya kesehatan tertinggi


11
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR

Kebijakan Strategis P2PTM


UU 36/2009 ttg 1. Peningkatan upaya promotif dan
Kesehatan preventif
2. Partisipasi dan pemberdayaan Langkah-Langkah
masyarakat : Posbindu PTM. Pelaksanaan
3. Peningkatan peran multidisiplin dan Kebijakan P2PTM
RPJMN 2015-2019 lintas sektoral : kemitraan dan jejaring
kerja. 1. Advokasi pada
4. Penguatan peran pemerintah sektor kesehatan &
RENSTRA KEMENKES /pemerintah daerah : kearifan
2015-2019 sektor lain
lokal/karakteristik 2. Pemantapan
5. Pendekatan berjenjang dari Kesepahaman
masyarakat - ke pelayanan kesehatan
Kebijakan P2PTM
tersier dengan rujuk balik (continuum
GLOBAL PLAN OF lintas sektor
of care) : pendekatan siklus
NCDs kehidupan. 3. Penerapan program
6. Dukungan ketersediaan infrastruktur P2PTM pusat &
REGIONAL PLAN dengan kendali mutu pelayanan daerah
(WHO-SEARO) kesehatan dan tenaga kesehatan yang
profesional pada setiap tatanan.

Kebijakan dan Strategi Pengendalian PTM dengan memperhatikan UU Kesehatan,


RPJMN, Renstra Kemenkes serta target Global dan regional untuk pengendalian PTM
STRATEGI OPERASIONAL P2PTM
TAHUN 2015-2019
1. Review dan memperkuat aspek legal
2. Advokasi dan sosialisasi
3. Intensifikasi, akselerasi dan inovasi program
4. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di bidang P2PTM
5. Memperkuat Jejaring kerja dan kemitraan
6. Memperkuat manajemen logistik
7. Meningkatkan Surveilans dan aplikasi teknologi pendukung (SKDR)
8. Monitoring, evaluasi dan pendampingan teknis
9. Mengembangkan dan memperkuat sistem pembiayaan program
10. Meningkatkan pengembangan teknologi preventif
Pelayanan
Lansia
PELAYANAN PTM DENGAN
PENDEKATAN SIKLUS HIDUP Perilaku Cerdik
Diet sehat
Aktivitas Fisik
Posbindu PTM
Pelayanan bagi Posyandu
Dewasa lansia
Deteksi Dini
dan
Monitoring
Pelayanan bagi faktor risiko
anak Sekolah PTM

Pelayanan dan Remaja


bagi bayi dan Perilaku Cerdik
Diet sehat gizi seimbang
balita Aktivitas Fisik
Pelayanan ibu hamil Posbindu PTM
Deteksi Dini dan Monitoring faktor
dan Ibu Menyusui risiko PTM
Deteksi dini kanker leher rahim
dan payudara (wanita usia 30 50
Pelayanan th)
Penjaringan UBM
PUS & WUS Imunisasi Anak Sekolah
UKS (Cerdik Di Sekolah)
PMT (Diet sehat gizi seimbang)
Aktivitas Fisik
ASI eksklusif
Pemeriksaan dan Pencegahan merokok
Imunisasi dasar lengkap
Monitoring TD Konseling: Gizi HIV/AIDS, NAPZA dll
Pemberian makan / PMT
Deteksi dini dan Kespro remaja
(diet sehat gizi seimbang)
Monitoring FR PTM Fe
Penimbangan
Konseling Diet sehat Vit A
Skrining pra nikah MTBS
Monitoring faktor Pemantauan pertumbuhan & perkembangan 14
risiko PTM
PROGRAM UNGGULAN, INTERVENSI DAN TEROBOSAN
PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR

Program Unggulan Intervensi Terobosan


1. CERDIK melalui Kegiatan 1. Monitoring, deteksi dan
Posbindu PTM di sekolah, tindak lanjut dini faktor
risiko PTM
tempat kerja, Jemaah Haji,PO
2. Pelayanan PTM Terpadu
bus, Kamp.Nelayan dengan pendekatan faktor 1. Perluasan Posbindu PTM
2. Pelayanan PTM Terpadu risiko PTM di pelayanan Gerakan Masyarakat
(PANDU) di FKTP : primer
Hidup Sehat (GERMAS)
3. Implementasi KTR di
Hipertensi DM terintegrasi sekolah dan 6 tatanan 2. Intergrasi Posbindu PTM
IVA - IMS KB terintegrasi lainnya melalui Rumah Sehat Desa
4. Implementasi pencantuman
Integrasi TB-DM informasi kandungan GGL
3. Pelayanan Terpadu PTM di
Pendekatan Praktis Peny serta pesan kesehatan FKTP.
Paru pada pangan olahan dan 4. Deteksi dini faktor risiko
pangan siap saji
3. Kawasan Tanpa Rokok (KTR), 5. UBM di FKTP dan Skrining PTM berdasarkan silkus
4. Pembatasan konsumsi Gula, merokok pada anak kehidupan
Garam, Lemak (GGL) sekolah serta konseling
berhenti merokok
5. Upaya Berhenti Merokok (UBM) 6. Deteksi dini kanker leher
6. IVA dan SADANIS rahim dan payudara
7. Surveilans faktor risiko PTM 7. Pencatatan, pelaporan dan
tindak lanjut berbasis Web

Seluruh program ini berdampak pada penurunan AKI, AKB, Stunting,


kejadian penyakit menular dan penyakit tidak menular
RESOLUSI RAKERKESNAS
1. Kebijakan upaya kesehatan
2. Kebijakan pembiayaan
3. Kebijakan pemberdayaan masyarakat
4. Kebijakan sumber daya manusia kesehatan
5. Kebijakan sumber daya kefarmasian dan alat
kesehatan
6. Rekomendasi pembangunan kesehatan di
prov dan kab/kota perbatasan dan kepulauan
7. Kebijakan penelitian dan pengembangan
kesehatan
RESOLUSI KEBIJAKAN UPAYA KESEHATAN
1. Penguatan Fasyankes
2. Akreditasi Fasyankes
3. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit serta
Peningkatan Kewaspadaan Risiko Kejadian Luar
Biasa (KLB),
a. menyebarluaskan informasi dan edukasi secara
berkala dan terus menerus melalui berbagai saluran
media,
b. merubah perilaku hidup bersih dan sehat dan
kebiasaan CERDIK,
c. Melaksanakan surveilans dan EWARS sesuai SOP
d. Melakukan pencegahan spesifik melalui kajian
Epidemiologi seperti Imunisasi, IVA dan kryo
RESOLUSI KEBIJAKAN PEMBIAYAAN
1. Peningkatan anggaran kesehatan pusat dan daerah
1. Mengalokasikan min 10% dana APBD diluar gaji
2. Mendaya gunakan dana CSR, DBHCHT dan dana Pajak
Rokok
2. Pengalokasian anggaran promotif dan preventif
3. Pemanfaatan anggaran kesehatan
1. melalui APBN, APBD, DAK non fisik, BOK, Dana Bagi Hasil Cukai
Hasil Tembakau, Dana Pajak Rokok, dan Dana Desa untuk
kegiatan promotif dan preventif melalui pendekatan keluarga
sehat secara efektif dan efisien
2. Optimalisasi dana JKN untuk mendukung upaya promotif
dan preventif
RESOLUSI KEBIJAKAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
1. Penerbitan Payung Hukum Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat baik di Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota
2. Penyusunan Strategi Kebijakan Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat
3. Melakukan Advokasi dan Sosialisasi Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat
4. Mengaktifkan Forum Kab/kota Sehat Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat
5. Pendayagunaan Sumberdaya
6. Penguatan Kelembagaan
7. Peninjauan kembali istilah dalam gerakan masyarakat yang
ada agar lebih familiar dan atraktif
RESOLUSI KEBIJAKAN SUMBER DAYA
MANUSIA KESEHATAN

1. Pemerataan jumlah dan distribusi tenaga


kesehatan antar daerah
2. Pemenuhan jenis nakes sesuai standar
3. Peningkatan kompetensi Nakes sesuai
standar
RESOLUSI KEBIJAKAN SUMBER DAYA
KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

1. Pengadaan obat dan alkes melalui e-


catalogue
2. Pelaksanaan One Gate Policy pengelolaan
obat dan vaksin
3. Terjaminnya ketersediaan, mutu obat dan
vaksin serta pemenuhan standar
kefarmasian
REKOMENDASI PEMBANGUNAN KESEHATAN DI PROV
DAN KAB/KOTA PERBATASAN DAN KEPULAUAN
Pemda Provinsi dan Kabupaten/Kota DTPK berkomitmen
dlm penguatan fasyankes puskesmas dan RS,
pengembangan SDM dan ketersediaan obat - alkes dan
perencanaan yg komprehensif dan terpadu
Pusat mendukung daerah melalui
koordinasi dgn KL terkait:
Menempatkan SDM yg dibutuhkan (Nusantara Sehat dan
Wajib Kerja Dokter Spesialis) dan mengusulkan penempatan
permanen CPNS;
Memberikan dukungan pembangunan sarpras fasyankes
PKM & RS serta obat dan alkes melalui DAK fisik dan non
fisi;
Membentuk UPT Pusat (bila dibutuhkan) utk penyediaan
pelayanan kesehatan yang diperlukan.
REKOMENDASI KEBIJAKAN PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN KESEHATAN
HASIL TEMUAN LITBANG ANTARA LAIN:
Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM),
Survai Diet Total (SDT),
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas),
Survai Kesehatan Nasional (Sirkesnas),
Monev Nusantara Sehat (NS),
Riset Penyakit Tidak Menular (PTM)
DIGUNAKAN OLEH DINKES PROV/KAB/KOTA UNTUK :
penyusunan perencanaan dan kebijakan berbasis bukti
(evidence base)
bahan advokasi pengarusutamaan pembangunan di daerah
masing-masing untuk pembangunan kesehatan
memberikan dukungan terhadap persiapan dan
pelaksanaan Riset Skala Nasional dan Riset Strategis lainnya
24

Anda mungkin juga menyukai