Anda di halaman 1dari 41

SUB POKOK BAHASAN 3.

2
PENDALAMAN MATERI PB 3 DAN
PB 4 PELATIHAN POSYANDU
Tujuan Pembelajaran PB
3.2:
Setelah mengikuti SPB ini, diharapkan peserta dapat:
1. Mendalami modul pelatihan Posyandu, yaitu matriks kurikulum, dan panduan
fasilitator SPB 3.1 – 4.3
2. Mengidentifikasi kelengkapan media, alat untuk mendukung pelatihan
3. Membuat catatan perbaikan hasil pendalaman materi masing-masing SPB

3 JP = 135 menit
SPB URAIAN
3.1 PENGUATAN TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU
3.2 PENGUATAN PERAN POSYANDU DALAM PEMBANGUNAN
MATERI PELATIHAN INKLUSIF
3.3 PENGUATAN POSYANDU DALAM LAYANAN KESEHATAN
DAN INTEGRASI LAYANAN SOSIAL DASAR
3.4 PENYUSUNAN PERENCANAAN PROGRAM KERJA POSYANDU
3.5 PENYUSUNAN LAPORAN PROGRAM KERJA KADER
POSYANDU
4.1 PERSIAPAN PRAKTIK PENYUSUNAN PROGRAM KERJA
KADER POSYANDU
4.2 PELAKSANAAN PRAKTIK PENYUSUNAN PROGRAM KERJA
KADER POSYANDU
4.3 REFLEKSI PRAKTIK PENYUSUNAN PROGRAM KERJA KADER
POSYANDU
POKOK BAHASAN 3 PENGUATAN KELEMBAGAAN POSYANDU

TUJUAN POKOK 1. Memahami penguatan tugas dan fungsi posyandu dalam pokja pkk
BAHASAN 2. Memahami penguatan peran posyandu dalam pembangunan inklusi
3. Memahami penguatan posyandu dalam layanan Kesehatan dan
integrasi layanan sosial dasar
4. Memahami penyusunan program kerja posyandu
5. Memahami penyusunan laporan program kerja kader posyandu

SUB POKOK BAHASAN 1. SPB.3.1.PENGUATAN TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU


2. SPB.3.2 PENGUATAN PERAN POSYANDU DALAM
PEMBANGUNAN INKLUSI
3. SPB.3.3 PENGUATAN POSYANDU DALAM LAYANAN KESEHATAN
DAN INTEGRASI LAYANAN SOSIAL DASAR
4. SPB.3.4 PENYUSUNAN PROGRAM KERJA POSYANDU
ALOKASI WAKTU 5. SPB. 3.5 PENYUSUNAN LAPORAN PROGRAM KERJA KADER
POSYANDU
12 JP @ 45 MENIT= 540 MENIT
SUB POKOK 3.1. PENGUATAN TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU
BAHASAN
TUJUAN Setelah pembahasan peserta dapat :

1. Merefleksikan tugas dan fungsi Posyandu


2. Menjelaskan tugas dan fungsi Posyandu
3. Menjelaskan kedudukan posyandu dengan kelembagaan
lain yang ada di desa.
4. Menjelaskan strategi penguatan kelembagaan Posyandu

2 JP @ 45 MENIT= 90 MENIT
ALOKASI WAKTU
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
Urusan Wajib Terkait Pelayanan Dasar
1. Pendidikan
2. Kesehatan
Urusan Pemerintahan 3.
4.
Pekerjaan Umum & Penataan Ruang
Perumahan Rakyat &kawasan pemukiman
5. Ketentraman, ketertiaban & perlindungan Masyarakat
6. Sosial

Pasal 9 UU No. 23/2014 ttg Pemda


Urusan Wajib Tdk Terkait Pelayanan Dasar
Urusan Pemerintahan 7. Tenaga Kerja
Absolut Konkuren 8. Pemberdayaan Perempuan & perlindungan Anak
Umum 9. Pangan
10. Pertanahan
11. Lingkungan Hidup
12. Administrasi kependudukan & catatan sipil
Wajib Pilihan 13. Pemberdayaan masyarakat & Desa
(24) (8) 14. Pengendalian penduduk & keluarga berencana
1.Pertahanan 15. Perhubungan
2.Keamanan 16. Komunikasi & Informatika
17. Koperasi, usaha kecil & menengah
3.Agama 18. Penanaman Modal
4.Yustisi 19. Kepemudaan & Olah raga
5. Politik Luar Non Pelayanan 20. Statistik
Negeri Pelayanan Dasar 21. Persandian
Dasar 22. Kebudayaan
6. Moneter &
23. Perpustakaan dan
Fiskal 24. Kearsipan

Urusan Pilihan
25. Pertanian
Pembinaan Umum Pembinaan Teknis 26. Kehutanan
27. Energi dan Sumberdaya Mineral
dilaksanakan dilaksanakan 28. Pariwisata
29. Kelautan dan Perikanan
30. Perdagangan
Kemendagri Kementerian/Lembaga 31. Perindustrian
32. Transmigrasi
Pengaturan Desa bedasarkan UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa dan ketentuan
pelaksanaannya

Desa adalah desa dan desa adat yg selanjutnya


Kode Desa dari
Tujuan disebut dgn nama lain, selanjutnya disebut Desa dan
Mendagri
Pengaturan Desa adalah kesatuan msyrt hukum yg desa adat
memiliki batas wilayah yg berwenang utk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan msyrkt setempat berdasarkan
prakarsa msyrt, hak asal, dan/atau hak
Permendagri
tradisional yg diakui dan dihormati dalam Batas wilayah Nomor 45 thn
NKRI 2016 ttg Batas
Desa.
Asas Kepmendagri No 100.1-1-6117 tentang
Pengaturan Pemberian dan Pemutakhiran Kode Data
Wilayah Adminitrasi Pemerintahan, dan
 Hak Asal Usul
Pulau Tahun 2022, berjumlah
75.625 DESA
Kewenangan  Lokal Berskala
Desa
 DITUGASKAN OLEH
PEMERINTAH,
PEMDa PROPINSI,
KABUPATEN/KOTA
 KEWENANGAN LAIN
DESA YANG MANDIRI, KUAT, YANG YANG
PEMBANGUNAN DESA BERKELANJUTAN DITUGASKAN OLEH
MAJU, DEMOKRATIS PEM, Pemda
PROPINSI,
KABUPATEN/KOTA
SESUAI PERATURAN
PERUNDANGAN

PEMERINTAHAN DESA
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

Pasal 19 Penjelasan atas UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa


Kewenangan Desa meliputi: - Huruf b  “Kewenangan lokal berskala Desa”  kewenangan untuk
a. Kewenangan bedasarkan Hak asal usul mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat Desa yang telah
dijalankan oleh Desa atau Mampu dan Efektif dijalankan oleh Desa atau
b. Kewenangan Lokal berskala Desa
yang muncul karena perkembangan Desa dan prakasa masyarakat
c. Kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Desa, anatara lain prambatan perahu, pasar desa, tempat pemandian
Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota umum, saluran irigasi, sanitasi lingkungan, Posyandu, sanggar seni dan
d. Kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah, belajar, serta perpustakaan desa, embung desa dan jalan desa.
Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan peraturan Pasal 22
1) Penugasan dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah kepada Desa
perundang-undangan
meliputi penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan
Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan
pemberdayaan masyarakat Desa.
2) Penugasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai biaya.
BAB XII
Lembaga Kemsyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa pasal 94
1) Desa mendayagunakan LKD yang ada dalam membantu pelaksanaan fungsi penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa,
pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa.
2) LKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan wadah partisipasi Masyarakat Desa sebagai mitra Pemerintahan Desa.
4) Pelaksanaan program dan kegiatan yang bersumber dari Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dan lembaga non-Pemerintah
wajib memberdayakan dan mendayagunakan lembaga kemasyarakatan yang sudah ada di desa.

PP Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Peraturan Menteri Dalam Negeri Lainnya Diantaranya:
Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Penjelasan Pasal 150 Ayat 1 yang • Permendagri No. 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa
dimaksud Lembaga kemasyarakatan Desa antara lain RT, RW, PKK, Karang • Permendagri No. 44 Tahun 2016 tentang Kewenangan Desa
Taruna, Pos Pelayanan Terpadu dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat) • Permendagri No. 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa
• Permendagri Nomor 18 Tahun 2018 tentang LKD dan LAD
REKOGNISI POSYANDU SEBAGAI LKD

Sebelum UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, Posyandu dikenal hanya sebatas
sebagai Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM)

Pos Pelayanan Terpadu sebagai salah satu Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Kelurahan, memegang peranan penting
dan strategis dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan desa dan kelurahan untuk memberikan pelayanan
kesehatan serta pelayanan dasar lainnya.

Penjelasan Pasal 19 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang


Desa, Posyandu sebagai bagian dari Kewenangan Lokal Berskala
Desa
Sebagai UKBM, Posyandu merupakan sasaran dan “obyek” program
Rekognisi Posyandu sebagai LKD  PP Nomor 43 Tahun 2014
lintas sektor. Posyandu fokus pada pelayanan kesehatan ibu hamil, balita,
Tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa
dan anak
(Penjelasan Pasal 150 Ayat 1 yang dimaksud LKD antara lain RT, RW,
PKK, Karang Taruna, Posyandu dan LPM)

• Posyandu sebagai Mitra Pemerintahan Desa dalam


melaksanakan fungsi : pemerintahan, pembangunan,
Kegiatan Posyandu berbasis swadaya masyarakat dan minim keterlibatan pemberdayaan dan pembinaan kemasyarakatan
dalam penyelenggaraan pemerintah desa (perencanaan dan pelaksanaan • Posyandu sebagai bagian kewenangan lokal berskala desa
pembangunan desa) merupakan bagian penting dalam implementasi otonomi desa
• Posyandu tidak hanya sebagai obyek, melainkan subyek
pembangunan di desa
Lembaga Kemasyarakatan Desa
sebagai Mitra Kerja Pemerintah Desa
(Permendagri No. 18 Tahun 2018 tentang LKD dan LAD)

• membantu Kepala Desa dalam bidang pelayanan pemerintahan;


TUGAS: • membantu Kepala Desa dalam menyediakan data kependudukan dan
• melakukan pemberdayaan masyarakat Desa; RT/RW
perizinan; dan
• ikut serta dalam perencanaan dan pelaksanaan • melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.
pembangunan; dan
• meningkatkan pelayanan masyarakat Desa.
PKK membantu Kepala Desa dalam melaksanakan pemberdayaan kesejahteraan
FUNGSI: keluarga
a. Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat;
b. Menanamkan dan memupuk rasa persatuan dan kesatuan
masyarakat; Karang membantu Kepala Desa dalam menanggulangi masalah kesejahteraan sosial
c. Meningkatkan kualitas dan mempercepat pelayanan Taruna dan pengembangan generasi muda
pemerintah desa kepada masyarakat desa;
d. Menyusun rencana, melaksanakan, mengendalikan,
membantu membantu Kepala Desa dalam menyerap aspirasi masyarakat terkait
melestarikan, dan mengembangkan hasil pembangunan LPM
secara partisipatif; perencanaan pembangunan desa dan menggerakkan masyarakat dalam
e. Menumbuhkan, mengembangkan, dan menggerakkan pelaksanaan pembangunan desa dengan swadaya gotong-royong
prakarsa, partisipasi, swadaya, serta gotong royong
masyarakat;
f. Meningkatkan kesejahteraan keluarga; dan Posyandu membantu Kepala Desa dalam peningkatan pelayanan kesehatan (siklus hidup)
g. meningkatkan kualitas sumber daya manusia. masyarakat Desa
HUBUNGAN PKK DAN POSYANDU
10 PROGRAM POKOK PKK
Penghayatan dan
Pengamalan Gotong Royong Pangan Sandang
Pancasila

PELAYANAN KESEHATAN DAN


Perumahan dan Pengembangan LAYANAN SOSIAL DASAR LAINNYA
Pendidikan dan
Tata Laksana Kesehatan Kehidupan
Ketrampilan
Rumah Tangga Berkoperasi

Kelestarian
Perencanaan
Lingkungan
Sehat
Hidup

PERMENDAGRI NOMOR 19 TAHUN 2011


POSYANDU
TENTANG PEDOMAN PENGINTEGRASIAN
LAYANAN DASAR DI POS PELAYANAN
TERPADU
PERMENDAGRI NOMOR 36 TAHUN 2020 PASAL 50

KEPMENDARGI NOMOR 400.5.1-3703 TAHUN 2023


NASKAH PENGUKUHAN KETUA PEMBINA
TENTANG PEMBINAAN DAN SINERGISITAS POS
POSYANDU
PELAYANAN TERPADU
Amanat Ketentuan Peraturan KERANGKA PENYELENGGARAAN
Perundangan
POSYANDU
PERMENDAGRI NOMOR 5 TAHUN 2007 & PERMENDAGRI NOMOR 19 TAHUN
2011
UU No. 6 Tahun 2014 Pasal 94
Pelaksanaan program dan kegiatan yang
bersumber dari Pemerintah, Pemerintah PEMBINAAN DAN FASILITASI PEMBINAAN DAN FASILITASI
Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah OLEH PEMERINTAH PROVINSI OLEH PEMERINTAH KAB/KOTA
Kabupaten/Kota, dan lembaga non-
Pemerintah wajib memberdayakan dan
mendayagunakan lembaga
kemasyarakatan yang sudah ada di Desa.
PERAN LKD: PERATURAN
Wadah dan penyalur aspirasi BUPATI/WALIKOTA
PP No. 43/2014 Pasal 151
serta sebagai mitra Pemerintah
Bahwa Pemerintah, pemerintah daerah,
dan lembaga nonpemerintah dalam Desa
melaksanakan programnya di Desa wajib
memberdayakan dan mendayagunakan
lembaga kemasyarakatan yang sudah ada Kewenangan Lokal berskala Desa. PERATURAN DESA
di Desa Salah satunya, pembinaan Kesehatan
masyarakat dan pengelolaan
posyandu
SUMBER PENDANAAN APBDes PMDN 20/2018
APBN, APBD Prov, APBD Kab/Kota,
APBDesa

Dana Kelurahan PMDN 130/2018


(Berdasarkan Permendagri 18/2018 tentang LKD & LAD)
Pasal 3
Kepengurusan Posyandu • LKD (Posyandu) dibentuk atas prakarsa Pemerintah Desa dan
masyarakat
• Ketentuan lebih lanjut mengenai Pembentukan LKD diatur
dengan Peraturan Desa.

Pasal 8
• Pengurus LKD (Posyandu) terdiri atas: Ketua, Sekretaris,
Bendahara, dan Bidang-Bidang sesuai kebutuhan
• Ketentuan lebih lanjut mengenai pengurus LKD ditetapkan
dengan Keputusan Kepala Desa (untuk LKK ditetapkan oleh
Lurah
Ketua
Pasal 14
Sekretaris Bendahara • Pembentukan LKD berlaku mutatis mutandis bagi
pembentukan LKD di kelurahan.
Bidang-Bidang (Sesuai • Ketentuan lebih lanjut mengenai pengaturan dan penetapan
Kebutuhan) LKD dan LAD di kelurahan diatur dengan Peraturan Bupati/
Peraturan Wali Kota. )

Kendala/Isu terkait penataan kelembagaan Posyandu saat ini:


• Masih banyak Posyandu yang belum menyesuaikan kepengurusan sesuai dengan amanat permendagri 18/2018 tentang LKD &
LAD
• Jumlah kader Posyandu (berdasarkan SK) yang hanya 5 orang, sehingga menjadikan sulit untuk melakukan penataan
kepengurusan
• Masih banyak jenis-jenis Posyandu yang berbasis program seperti Posyandu Balita, Posyandu Remaja, Posyandu Lansia
• Perlu pengintegrasian atau penggabungan UKBM lain seperti Posbindu ke dalam Posyandu mengingat kesamaan jenis layanan
TUGAS KADER/PENGURUS POSYANDU
SEBAGAI LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN

Mendukung Penyelenggaraan Pemerintahan Desa/Kelurahan

Melakukan perencanaan melalui: • Tugas Pengurus Posyandu


a. Pendataan dan identifikasi kondisi wilayah setempat
1
b. Menyusun program dan kegiatan
sebagai LKD dalam
c. Mengusulkan program dan kegiatan kepada pemerintah desa/kelurahan mendukung
penyelenggaraan
Melakukan pelaksanaan pelayanan melalui: Pemerintahan Desa
a. Melaksanan kegiatan sebelum hari buka Posyandu • Tugas teknis pelayanan
2 b. Melaksanakan kegiatan pada hari buka Posyandu
c. Melaksanakan kegiatan setelah hari buka Posyandu dan kunjungan rumah Pengurus/kader Posyandu
meliputi pendataan,
Melakukan pemantauan, evaluasi, dan pelaporaan:
penyuluhan, penggerakan,
a. Laporan pelaksanaan kegiatan Posyandu dan pendampingan
3
b. Laporan tahunan penyelenggaran Posyandu kepada Pemerintah
Desa/Kelurahan
PENDAYAGUNAAN POSYANDU DALAM PROGRAM ILP

Program Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP) • Program ILP menekankan pada penguatan
pelayanan kesehatan yang berbasis di Unit
Kesehatan di desa/kelurahan  Puskesmas
mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan Pembantu (Pustu) dengan
melakukan peningkatan dan penguatan promosi serta pencegahan mengkombinasikan aspek pemberdayaan
bagi sasaran siklus kehidupan, serta memperkuat pemantauan masyarakat pada Posyandu yang berada di
wilayah setempat. RT/RW/Dusun

• Penugasan 2 Kader di Pustu untuk


Perlu mendayagunakan Posyandu. Posyandu yang dimaksud yakni yang berkolaborasi dengan tenaga kesehatan di
berada di lingkup RT/RW/Dusun. Pustu

Catatan:
• Pendayagunaan Posyandu yang dimaksud dalam program ILP adalah Posyandu yang berada di lingkup RT/RW/Dusun. Posyandu ini
merupakan bagian dari kewenangan lokal berskala desa dan secara kelembagaan merupakan LKD sebagaimana amanat UU Desa dan
pengaturan turunannya.
STRATEGI PENGUATAN POSYANDU SEBAGAI LKD

PENATAAN KELEMBAGAAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PEMBINAAN


• Penataan struktur kepengurusan (PEMBERDAYAAN) • Pembentukan dan optimalisasi
Posyandu sebagai LKD • Pengembangan layanan berbasis Pokjanal/Pokja Posyandu di tiap
• Penguatan tugas dan fungsi Posyandu siklus hidup (ibu hamil, bayi dan jenjang
sebagai LKD dalam melaksanakan balita, usia sekolah dan remaja, usia • Pelibatan Tim Penggerak PKK dalam
fungsi pemerintahan desa produktif, dan lanjut usia) menggerakkan dan mendayagunakan
• Pengesahan Peraturan Gubernur, • Optimalisasi integrasi layanan sosial Posyandu
Peraturan Bupati/Walikota tentang dasar di Posyandu (kegiatan • Pelatihan penguatan kelembagaan
Pembentukan LKD (salah satunya pelayanan dan pemberdayaan Posyandu
Posyandu) masyarakat di bidang ekonomi,
• Penetapan SK Kepengurusan Posyandu pendidikan, sosial, dsb sesuai dengan
sebagai LKD kebutuhan masyarakat)

Pendayagunaan dan Pemberdayaan Posyandu

Pasal 94 UU No. 6 tahun 2014 “Pelaksanaan program dan kegiatan yang bersumber dari Pemerintah, Pemerintah Daerah
Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dan lembaga non-Pemerintah wajib memberdayakan dan mendayagunakan
lembaga kemasyarakatan yang sudah ada di Desa.”
SUB POKOK 3.2. PENGUATAN PERAN POSYANDU DALAM PEMBANGUNAN
BAHASAN INKLUSI
TUJUAN Setelah pembahasan peserta dapat :

1. Menjelaskan pentingnya keterlibatan kader


posyandu dalam Pembangunan inklusi
2. Menjelaskan Pembangunan inklusi dalam
kegiatan posyandu

2 JP @ 45 MENIT= 90 MENIT
ALOKASI WAKTU
KETERLIBATAN POSYANDU DLM
PEMBANGUNAN INKLUSI

PEMBANGUNAN PENGENTASAN
YANG BERKEADILAN KEMSIKINAN

JARING
PENGAMAN
SOSIAL

AKSES KESEMPATAN AKSES PENDIDIKAN


EKONOMI DAN KESEHATAN
KONSEP PEMBANGUNAN INKLUSI

Konsep pembangunan yang melibatkan partisipasi masyarakat,


pembangunan yang berorientasi sesuai kebutuhan masyarakat, pembangunan
yang berorientasi pada seluruh lapisan masyarakat, pembangunan yang
megutamakan kesejahteraan untuk semua.

 Pembangunan yang berkeadilan terhadap Jaring pengaman sosial :


fasilitas Kesehatan,Pendidikan,dll
 Pembangunan dalam pengentasan
Keberpihakan terhadap kelompok-
kemiskinan: alokasi anggaran desa kelompok rentan di desa ( difabel,
diprioritaskan untuk pengentasan kemiskinan akut, tuna wisma,
kemiskinan pecandu narkoba )
BAGAIMANA IMPLEMENTASI
KEGIATAN PELAYANAN POSYANDU
DLM PEMBANGUNAN INKLUSI
KESEHATAN
IBU DAN
ANAK

PENCEGAHAN
DAN KELUARGA
PENANGGULAN BERENCANA
GAN DIARE

IMUNISASI
GIZI
BAGAIMANA PERAN KADER
POSYANDU DLM PENERAPAN
PEMBANGUNAN INKLUSI ?
PENCEGAHAN PENURUNAN PEMBERIAN
DAN ANGKA MAKANAN
PENURUNAN STUNTING DESA TAMBAHAN
ANGKA PELEMBAGAAN PENDIDIKAN
KEMATIAN IBU PHBS ANAK USIA DINI
HAMIL DAN
MELAHIRKAN PELEMBAGAAN
NORMA
PENCEGAHAN KELUARGA
KDRT KECIL DAN
BAHAGIA
BAGAIMANA IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN INKLUSI TERHADAP
MASALAH KEMATIAN IBU DAN BAYI SAAT MELAHIRKAN

1. AKSES PELAYANAN KESEHATAN BLM MERATA. HAL INI


TERKAIT KEADAAN EKONOMI DAN SOSIAL
2. TERLAMBATNYA BANTUAN PERTOLONGAN DP
KONDISI DARURAT
3. KURANG PENGETAHUANN TTG EDUKASI KESEHATAN
4. KURANG MAKSIMAL PENCEGAHAN DAN DETEKSI
AWAL AKAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
5. PERATURAN YANG TUMPANG TINDIH
6. PERATURAN HANYA MEMIHAK KE SATU GENDER
7. DATA SISTEM INFORMASI KESEHATAN BLM TERATUR
SEHINGGA PENGAMBILAN KEBIJAKAN TDK
MAKSIMAL
DAMPAK KONSEP PEMBANGUNAN INKLUSI
TERHADAP LANGKAH MENURUNKAN ANGKA
KEMATIAN IBU HAMIL DAN MELAHIRKAN :

 MEMPERBAYAK TENAGA KESEHATAN DI LOKASI


TERPENCIL
 MELENGKAPI SARANA DANPRASARANA PELAYANAN
KESEHATAN BAIK UNTUK RUJUKAN MAUPUN KESEHATAN
DASAR
 MEMPERBAIKI SISTEM PELAYANAN KESEHATAN YG
LENGKAP DAN PERBAIKAN KULAITAS DAN KUANTITAS
OBAT YG LENGKAP
 MEMBERIKAN PENDIDIKAN KEPADA MASYARAKAT TENTANG KESEHATAN
IBU HAMIL DAN AKAN MELAHIRKAN
 MENINGKATKAN DAN MENGEMBANGKAN RISET
KESEHATAN
SUB POKOK 3.3. PENGUATAN POSYANDU DALAM LAYANAN KESEHATAN DAN
BAHASAN INTEGRASI LAYANAN SOSIAL DASAR
TUJUAN Setelah pembahasan peserta dapat :

1. Menjelaskan prinsip dasar pelayanan


kesehatan
2. Menjelaskan integrasi pelayanan sosial dasar

2 JP @ 45 MENIT= 90 MENIT

ALOKASI WAKTU
INTEGRASI LAYANAN SOSIAL DASAR

Kesehatan: Ekonomi:
 Kesehatan ibu anak  Peningkatan pendapatan keluarga
 Keluarga berencana
Sosial Dasar:
 imunisasi,
 peningkatan gizi, penurunan stunting  Penanaman norma keluarga kecil bahagia dan sejahterah ( NKKBS )
 penanggulangan diare  Perlindungan Anak,
 Penanaman pola hidup bersih dan sehat  Kekerasan dalam rumah tangga / KDRT
 Penurunan angka kematian bayi dan ibu hamil dan melahirkan

Pendidikan:
• Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD)
SUB POKOK 3.4. PENYUSUNAN PERENCANAAN PROGRAM KERJA POSYANDU
BAHASAN
TUJUAN Setelah pembahasan peserta dapat :

1. Menjelaskan program kerja kader posyandu


2. Terampil menyusun program kerja dan RAB

2 JP @ 45 MENIT= 90 MENIT
ALOKASI WAKTU
JENIS PROGRAM KERJA

PROGRAM KERJA 5
TAHUNAN (RPJMDESA)

PROGRAM KERJA 1 TAHUN


(RKPDESA)
CARA MENYUSUN PROGRAM KERJA

 Cara Menyusun Program kerja


Posyandu dengan menggunakan alat
kajian berbasis IPO (Input Proses
Output ) UNTUK MENGIDENTIIKASI
PERMASALAHAN YG MENJADI
SASARAN KERJA POSYANDU
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN RAB

Langkah-langkah yang harus dikerjakan dalam menyusun RAB yang


lengkap, akuratdan dapat dipertanggung jawabkan secara teknis
maupun administratrasi, sebagai berikut:

1) Membuat gambar teknis pekerjaan;


2) Menentukan spesifikasi bahan material yang kan digunakan;
3) Membuat rincian daftar perkerjaan yang akan dilaksanakan;
4) Menghitung volume pekerjaan;
5) Menetapkan harga satuan upah pekerja, tukang dan mandor serta
harga satuanbahan dan alat yang digunakan (terbaru dan sesuai
dengan peraturan perundang-ungangan yang berlaku);
6) Melakukan analisa harga satuan setiap item pekerjaan;
7) Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) sesuai format baku.
FAKTOR PENDUKUNG PELAKSANAN PROGRAM

SARANA MEKANISM
DAN E
PRASARAN KERJA/SOP

SDM
KELAYAKA
N UNTUK
ANGGARAN DILAKUKA
N
SUB POKOK 3.5. PENYUSUNAN LAPORAN PROGRAM KERJA POSYANDU
BAHASAN
TUJUAN Setelah pembahasan peserta dapat :

1. Menjelaskan pentingnya laporan program kerja


2. Menjelaskan jenis laporan kegiatan kader Posyandu

1 JP @ 45 MENIT= 45 MENIT
ALOKASI WAKTU
APA SAJA YG DILAPORKAN

KEGIATAN TERKAIT
POSYANDU

1. KESEHATAN
2. PENDIDIKAN
3. EKONOMI
4. SOSIAL
5. DAN LAYANAN SOSIAL DASAR
LAINNYA
SISTEMATIKA LAPORAN KERJA

Pendahuluan

Maksud dan tujuan

Rencana dan realisasi Program

Kendala/permasalahan dan solusi yg dilakukan

Rencana Kegiatan yang akan dilakukan

Rekomendasi

Penutup.
MAKSUD DAN TUJUAN PRAKTIK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PESERTA


MENYUSUN PERENCANAAN PROGRAM
KERJA

KETERAMPILAN MENGIDENTIFIKASI
PERMASALAHAN DI DESA

KETERAMPILAN MELAKUKAN
MENENTUKAN SKALA PRIORITAS
DISKUSI
KELOMPOK
PENDALAMAN MODUL : MATRIK, LANGKAH FASILITASI,
BAHAN BACAAN

KELOMPOK PEMBAHASAN
KELOMPOK 1 SPB.3.1 PENGUATAN TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU
KELOMPOK 2 SPB.3.2 PENGUATAN PERAN POSYANDU DALAM PEMBANGUNAN
INKLUSI
KELOMPOK 3 SPB.3.3 PENGUATAN POSYANDU DALAM LAYANAN KESEHATAN DAN
INTEGRASI LAYANAN SOSIAL DASAR
KELOMPOK 4 SPB.3.4 PENYUSUNAN PROGRAM KERJA POSYANDU
KELOMPOK 5 SPB.3.5 PENYUSUNAN LAPORAN PROGRAM KERJA KADER
POSYANDU
KELOMPOK 6 SPB.4.1 PERSIAPAN PRAKTIK PENYUSUNAN PROGRAM KERJA
POSYANDU
KELOMPOK 7 SPB.4.2 PELAKSANAAN PRAKTIK PENYUSUNAN PROGRAM KERJA
POSYANDU & SPB.4.3 REFLEKSI PRAKTIK PENYUSUNAN PROGRAM
KERJA POSYANDU
FORMAT
PENDALAMAN MATERI PELATIHAN POSYANDU

PB : .....................................
SPB : .................................

No URAIAN KEGIATAN HASIL PENCERMATAN


1 Matriks
Kesesuaian matriks dengan tujuan
Sistematika penyajian
Penggunaan contoh-contoh
Dst.
2 Penyajian Materi
Kesesuaian metode dan media dg materi
Penciptaan suasana belajar
Pemanfaatan media
Waktu Penyajian
Kesimpulan materi dan penegasan
Dst.
3 Metode dan Media Tambahan
Media yang harus disiapkan
Metode yang harus digunakan
FORMAT
PENDALAMAN MATERI PELATIHAN PENGUATAN LKD/LAD OLEH PESERTA TOT
PB : .....................................
SPB : .................................
No URAIAN KEGIATAN HASIL PENCERMATAN
4 Materi
Kesesuaian materi dengan tujuan
Sistematika penyajian
Penggunaan contoh-contoh
KESESUAIAN MATRIKS, PROSES PENYAJIAN,
BAHAN BACAAN, TITIK KRITIS, DAN
LANGKAH ANTISIPASI
Langkah Antisipasi
No. SPB Catatan Titik Kritis

1 SPB 3.1 PENGUATAN TUGAS


DAN FUNGSI POSYANDU
(Matriks Hlm. 19, Panduan
Fasilitasi hlm. 81, Bahan Bacaan
hlm 84-93)

2 Dst….
CONTOH TITIK KRITIS
PERMASALAHAN

No. Titik Kritis Langkah Antisipasi

1 Partisipasi Kader dalam Perencanaan Pembangunan Memberikan Pemahaman kepada


Desa (disesuaikan dengan SPB) Kader tentang pentingnya
perencanaan pembangunan di
Desa
2 Belum Aktif-nya Pokja Posyandu Desa Adanya Penyusunan Keputusan
Kepala Desa tentang Pokja
Posyandu

Anda mungkin juga menyukai