Republik Indonesia
SOSIALISASI
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR 59/2021
TENTANG PENERAPAN SPM
(REGIONAL
Sekretaris Ditjen Bina Pembangunan Daerah II : KALIMANTAN, SULAWESI
MALUKU & PAPUA)
Oleh:
Sri Purwaningsih, SH., MAP
Sekretaris Ditjen Bina Pembangunan Daerah
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
UU
Potensi, Ketenagakerjaan,
23 2014 Pelayanan Dasar Non Pelayanan Dasar
Penggunaan Lahan
1. Kelautan dan Perikanan
2. Pariwisata
1. Tenaga kerja 3. Pertanian
1. Pendidikan 2. Perlindungan Perempuan dan Anak 4. Kehutanan
2. Kesehatan 5. Energi dan Sumberdaya Mineral
3. Pangan 6. Perdagangan
3. Pekerjaan Umum 4. Pertanahan 7. Perindustrian, dan
4. Perumahan rakyat dan 5. Lingkungan Hidup 8. Transmigrasi
permukiman 6. Administrasi dan Pencatatan Sipil
5. Ketentraman, ketertiban 7. Pemberdayaan Masyarakat
umum, dan Desa/PMD
8. Pengendalian Penduduk dan KB
perlindungan
Pasal 298: Belanja Daerah diprioritaskan untuk masyarakat.
6. Sosial
9.
10.
11.
Perhubungan
Komunikasi-Informasi
Koperasi dan UKM
mendanai Urusan Pemerintahan Wajib yang terkait 12.
13.
Penanaman Modal
Kepemudaan dan Olahraga
14. Statistik
Pelayanan Dasar yang ditetapkan dengan standar 15.
16.
Persandian
Kebudayaan
17. Perpustakaan, dan
pelayanan minimal 18. Arsip
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
UU
1/2022
Pasal 141 ayat 1
Pemda menyusun program pembangunan
Daerah sesuai dengan prioritas dan
Pasal 12 Ayat (1) Pasal 12 Ayat (1)
kebutuhan Daerah yang berorientasi pada
pemenuhan kebutuhan Urusan Huruf a Huruf b
Pemerintahan wajib yang terkait dengan
DAK Fisik adalah dana APBN kepada DAK Nonfisik adalah dana
daerah untuk membantu mendanai APBN yang dialokasikan kepada
HUBUNGAN Pelayanan Dasar publik dan pencapaian kegiatan yang merupakan urusan
KEUANGAN ANTARA
daerah untuk mendukung
sasaran pembangunan; daerah dan sesuai dengan PN, kelancaran penyelenggaraan
PEMERINTAH PUSAT
DAN PEMERINTAHAN berupa penyediaan Sarpras PELAYANAN DASAR publik
DAERAH PELAYANAN DASAR publik, baik yang menjadi urusan daerah.
Pasal 144 (1) : untuk pemenuhan Standar
Belanja untuk pemenuhan kebutuhan Urusan Pelayanan Minimal (SPM) dan
Pemerintahan wajib yang terkait dengan pencapaian PN maupun percepatan
pelayanan dasar publik disesuaikan dengan pembangunan daerah dan kawasan
kebutuhan untuk pencapaian Standar Pelayanan dengan karakteristik khusus dalam
Minimal (SPM). rangka mengatasi kesenjangan
pelayanan publik antar daerah.
REGULASI PENERAPAN SPM
Penerapan SPM sesuai dengan
Pasal 16 PP 2/2018:
Pasal 18 ayat (3) UU 23/2014 : Perlu menetapkan
Ketentuan lebih lanjut mengenai SPM
PP tentang Standar Pelayanan Minimal
Jenis Pelayanan Dasar Mutu Pelayanan Dasar Penerima Pelayanan Dasar
diatur dengan Permendagri dengan
berkoordinasi dengan K/L
PP 2/2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal
PETUNJUK UMUM
(KEMENDAGRI) Permendagri 100/2018 : Dicabut
Permendagri 59/2021 Tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal
Secara teknis memuat tentang mekanisme dan strategi penerapan SPM mulai dari pengumpulan data, penghitungan
pemenuhan kebutuhan dasar, perencanaan SPM, dan pelaksanaan SPM serta pelaporan
PETUNJUK TEKNIS
(K/L TEKNIS)
01 Pengumpulan
Pengumpulan Data
Data
Kebutuhan Data
• Jumlah dan identitas Warga ▪ Nama ▪ Faktor tidak Bersekolah
Negara yang berhak menerima ▪ Alamat ▪ Uraian Faktor bersekolah
• Jumlah barang dan/atau jasa ▪ NIK ▪ Rencana melanjutkan sekolah
yang sudah tersedia dan yg ▪ No KK ▪ Nama Satuan Pendidikan
dibutuhkan ▪ Jenis Kelamin
• Jumlah sarana, prasarana, dan ▪ Kecamatan
sumber daya lainnya yang ▪ Kabupaten
tersedia dan yg masih dibutuhkan ▪ Kebutuhan data
Pengumpulan data bidang Pengumpulan data sesuai dengan Hasil Pelaksanaan Pemenuhan Pelayanan
pendidikan, kesehatan, Standar Teknis SPM ditujukan untuk pengumpulan
04 Dasar
trantibumlinmas dan sosial pencapaian 100% (seratus persen) data
juga dilakukan terhadap jumlah dari Target dan Indikator Kinerja diintegrasikan
Dok. Rencana Dok. Anggaran
dan kualitas SDM yang tersedia. pencapaian SPM setiap tahun dengan SIPD
RKPD
barang/jasa Permendagri 90/2019 • Permendagri 27/2021
4 3. Pemenuhan • Kepmendagri Pasal 7 ayat (1) Pemerintah Daerah dapat:
5 kebutuhan dasar 050/5889/2021 1. membebaskan biaya untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi Warga Negara yang berhak
Renja-PD 4. Pelaksanaan • Permendagri 17/2021 memperoleh Pelayanan Dasar secara minimal, dengan memprioritaskan bagi masyarakat miskin
pemenuhan atau tidak mampu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau
APBD Pelayanan Dasar 2. memberikan bantuan berupa bantuan tunai, bantuan barang dan/atau jasa, kupon, subsidi, atau
• PP 2/2018 bentuk bantuan lainnya.
• Permendagri 59/2021
• Permen Standar Teknis Kerja sama daerah dilakukan oleh Pemerintah Daerah untuk pelaksanaan pemenuhan Pelayanan Dasar
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
88 (94,62%) 5 (7,93%)
KOTA KOTA
I (satu) daerah yang belum membentuk Tim Koordinasi SPM yakni Kabupaten Dompu
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
P ROVINSI
34 (100%) 0 (0%)
PROVINSI
395(95,18%)
518 24 20 (4,82%) KABUPATEN
KABUPATEN (95,57%) (4,43%)
89 (95,70%) 4(4,30%)
KOTA KOTA
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
Sesuai Pasal 19 ayat 2 Pada Permendagri 59 Tahun 2021 Sesuai Pasal 19 ayat 2 Pada Permendagri 59 Tahun 2021
Wakil Ketua : Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Wakil Ketua : Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Kabupaten/Kota
Sekretaris : Kepala Biro Tata Pemerintahan Provinsi atau Sekretaris : Kepala Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten/Kota
sebutan lain atau sebutan lain;
Anggota : 1. Kepala perangkat daerah provinsi yang Anggota : 1. Kepala perangkat daerah kabupaten/kota yang
membidangi urusan pemerintahan wajib terkait membidangi Urusan Pemerintahan Wajib terkait
pelayanan dasar; Pelayanan Dasar;
2. Kepala badan pengelolaan keuangan dan aset 2. Kepala badan pengelolaan keuangan dan aset
daerah; daerah;
3. Kepala inspektorat daerah; 3. Kepala inspektorat daerah;
4. Kepala dinas komunikasi dan informatika; 4. Kepala dinas komunikasi dan informatika;
5. Kepala dinas kependudukan dan pencatatan 5. Kepala dinas kependudukan dan pencatatan
sipil; sipil;
6. Kepala Dinas Pemerintahan Desa; dan 6. Kepala Dinas Pemerintahan Desa; dan
7. Kepala perangkat daerah sesuai dengan 7. Kepala perangkat daerah sesuai dengan
kebutuhan daerah. kebutuhan daerah.
Berkedudukan di : Ditjen Bina Pembangunan Daerah Biro Tata Pemerintahan Provinsi Bagian Tata Pemerintahan Kab/Kota
(Pasal 17 ayat 2) (Pasal 20 ayat 2) (Pasal 22 ayat 2)
Ditetapkan dengan : Keputusan Menteri (Pasal 17 ayat 3) Keputusan Gubernur (Pasal 19 ayat 3) Keputusan Bupati/Walikota (Pasal 21 ayat 3)
Berkedudukan di : Dibentuk Sekretariat Tim Pusat Dibentuk Sekretariat Tim Penerapan SPM Dibentuk Sekretariat Tim Penerapan SPM
Berkedudukan di
Provinsi (Pasal 20 ayat 1) Kab/Kota (Pasal 22 ayat 3)
PELAKSANAAN SPM
Berkoordinasi
Koordinasi dengan Sekber SPM di Koordinasi dengan Tim
Tim Penerapan Tim Penerapan Penerapan SPM Provinsi
tingkat Pusat dan Tim Penerapan
SPM Kab/Kota SPM Provinsi Berkoordinasi SPM Kab/Kota
KOORDINASI meliputi :
Berkoordinasi
bina_bangda
bina_bangda