Anda di halaman 1dari 11

Kementerian Dalam Negeri

Republik Indonesia

SOSIALISASI
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR 59/2021
TENTANG PENERAPAN SPM
(REGIONAL
Sekretaris Ditjen Bina Pembangunan Daerah II : KALIMANTAN, SULAWESI
MALUKU & PAPUA)

Oleh:
Sri Purwaningsih, SH., MAP
Sekretaris Ditjen Bina Pembangunan Daerah
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

AMANAT PENERAPAN SPM


Pasal 1 Butir 17 : Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan Pekerjaan Umum
Pendidikan
adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu Pelayanan Dasar
yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak
diperoleh setiap warga negara secara minimal.
Perkim Trantibumlinmas Sosial

Pasal 18: Penyelenggara Pemerintahan


Daerah memprioritaskan pelaksanaan
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN
dengan Pelayanan Dasar WAJIB PILIHAN

UU
Potensi, Ketenagakerjaan,
23 2014 Pelayanan Dasar Non Pelayanan Dasar
Penggunaan Lahan
1. Kelautan dan Perikanan
2. Pariwisata
1. Tenaga kerja 3. Pertanian
1. Pendidikan 2. Perlindungan Perempuan dan Anak 4. Kehutanan
2. Kesehatan 5. Energi dan Sumberdaya Mineral
3. Pangan 6. Perdagangan
3. Pekerjaan Umum 4. Pertanahan 7. Perindustrian, dan
4. Perumahan rakyat dan 5. Lingkungan Hidup 8. Transmigrasi
permukiman 6. Administrasi dan Pencatatan Sipil
5. Ketentraman, ketertiban 7. Pemberdayaan Masyarakat
umum, dan Desa/PMD
8. Pengendalian Penduduk dan KB
perlindungan
Pasal 298: Belanja Daerah diprioritaskan untuk masyarakat.
6. Sosial
9.
10.
11.
Perhubungan
Komunikasi-Informasi
Koperasi dan UKM
mendanai Urusan Pemerintahan Wajib yang terkait 12.
13.
Penanaman Modal
Kepemudaan dan Olahraga
14. Statistik
Pelayanan Dasar yang ditetapkan dengan standar 15.
16.
Persandian
Kebudayaan
17. Perpustakaan, dan
pelayanan minimal 18. Arsip
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

AMANAT PENERAPAN SPM

Pasal 130 (1) : UU


DAU digunakan untuk memenuhi APBN
6/2021
pencapaian Standar Pelayanan Minimal 2022
berdasarkan tingkat capaian kinerja layanan
Daerah.

UU
1/2022
Pasal 141 ayat 1
Pemda menyusun program pembangunan
Daerah sesuai dengan prioritas dan
Pasal 12 Ayat (1) Pasal 12 Ayat (1)
kebutuhan Daerah yang berorientasi pada
pemenuhan kebutuhan Urusan Huruf a Huruf b
Pemerintahan wajib yang terkait dengan
DAK Fisik adalah dana APBN kepada DAK Nonfisik adalah dana
daerah untuk membantu mendanai APBN yang dialokasikan kepada
HUBUNGAN Pelayanan Dasar publik dan pencapaian kegiatan yang merupakan urusan
KEUANGAN ANTARA
daerah untuk mendukung
sasaran pembangunan; daerah dan sesuai dengan PN, kelancaran penyelenggaraan
PEMERINTAH PUSAT
DAN PEMERINTAHAN berupa penyediaan Sarpras PELAYANAN DASAR publik
DAERAH PELAYANAN DASAR publik, baik yang menjadi urusan daerah.
Pasal 144 (1) : untuk pemenuhan Standar
Belanja untuk pemenuhan kebutuhan Urusan Pelayanan Minimal (SPM) dan
Pemerintahan wajib yang terkait dengan pencapaian PN maupun percepatan
pelayanan dasar publik disesuaikan dengan pembangunan daerah dan kawasan
kebutuhan untuk pencapaian Standar Pelayanan dengan karakteristik khusus dalam
Minimal (SPM). rangka mengatasi kesenjangan
pelayanan publik antar daerah.
REGULASI PENERAPAN SPM
Penerapan SPM sesuai dengan
Pasal 16 PP 2/2018:
Pasal 18 ayat (3) UU 23/2014 : Perlu menetapkan
Ketentuan lebih lanjut mengenai SPM
PP tentang Standar Pelayanan Minimal
Jenis Pelayanan Dasar Mutu Pelayanan Dasar Penerima Pelayanan Dasar
diatur dengan Permendagri dengan
berkoordinasi dengan K/L
PP 2/2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal

PETUNJUK UMUM
(KEMENDAGRI) Permendagri 100/2018 : Dicabut
Permendagri 59/2021 Tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal
Secara teknis memuat tentang mekanisme dan strategi penerapan SPM mulai dari pengumpulan data, penghitungan
pemenuhan kebutuhan dasar, perencanaan SPM, dan pelaksanaan SPM serta pelaporan

PETUNJUK TEKNIS
(K/L TEKNIS)

Permenkes 4/2019 PermenPUPR 29/Prt/M/2018


Permendikbud 32/2018 Tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Tentang Standar Teknis Standar Pelayanan Minimal
Tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan

Permendagri 121/2018 Permendagri 101/2018 Permendagri 114/2018 Permensos 9/2018


Tentang standar teknis mutu pelayanan dasar Sub Tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar Tentang Standard teknis pelayanan dasar
Tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar
Urusan Ketenteraman dan Pada SPM Sub Urusan Kebakaran Daerah pada SPM bidang sosial Di daerah
Pada SPM Sub-Urusan Bencana Daerah
Ketertiban Umum Kabupaten/kota provinsi dan di Daerah Kab/Kota
kabupaten/kota
Di Provinsi dan Kabupaten/kota
Tahapan Penerapan SPM Penghitungan Kebutuhan Pemenuhan
02 Pelayanan Dasar
Sesuai Pasal 4 - 12 Pada Permendagri 59 Tahun 2021

01 Pengumpulan
Pengumpulan Data
Data
Kebutuhan Data
• Jumlah dan identitas Warga ▪ Nama ▪ Faktor tidak Bersekolah
Negara yang berhak menerima ▪ Alamat ▪ Uraian Faktor bersekolah
• Jumlah barang dan/atau jasa ▪ NIK ▪ Rencana melanjutkan sekolah
yang sudah tersedia dan yg ▪ No KK ▪ Nama Satuan Pendidikan
dibutuhkan ▪ Jenis Kelamin
• Jumlah sarana, prasarana, dan ▪ Kecamatan
sumber daya lainnya yang ▪ Kabupaten
tersedia dan yg masih dibutuhkan ▪ Kebutuhan data
Pengumpulan data bidang Pengumpulan data sesuai dengan Hasil Pelaksanaan Pemenuhan Pelayanan
pendidikan, kesehatan, Standar Teknis SPM ditujukan untuk pengumpulan
04 Dasar
trantibumlinmas dan sosial pencapaian 100% (seratus persen) data
juga dilakukan terhadap jumlah dari Target dan Indikator Kinerja diintegrasikan
Dok. Rencana Dok. Anggaran
dan kualitas SDM yang tersedia. pencapaian SPM setiap tahun dengan SIPD

Program SPM Jenis Belanja SPM


Penyusunan Rencana Pemenuhan OPD melaksanakan
03 Pelayanan Dasar program/kegiatan
Kegiatan SPM Objek Belanja SPM
SPM dalam satu
tahun anggaran Sub-Kegiatan SPM Rincian Objek
RPJMD Jenis dan Mutu SPM Proses Perencanaan Proses Penganggaran
Belanja SPM
1 Jenis, Mutu, dan Penerima Integrasi ke Dokrenda Integrasi ke dalam Indikator
Renstra-PD Pelayanan Dasar anggaran Sub Rincian Objek
2

1. Penerima • Permendagri 86/2017 Target Capaian Belanja SPM


• Permendagri 70/2019
2. Ketersediaan • Permendagri 70/2019 • Permendagri 90/2019
• Pelaksanaan pemenuhan Pelayanan Dasar bagi Warga Negara sebagaimana dimaksud dalam
3

RKPD
barang/jasa Permendagri 90/2019 • Permendagri 27/2021
4 3. Pemenuhan • Kepmendagri Pasal 7 ayat (1) Pemerintah Daerah dapat:
5 kebutuhan dasar 050/5889/2021 1. membebaskan biaya untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi Warga Negara yang berhak
Renja-PD 4. Pelaksanaan • Permendagri 17/2021 memperoleh Pelayanan Dasar secara minimal, dengan memprioritaskan bagi masyarakat miskin
pemenuhan atau tidak mampu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau
APBD Pelayanan Dasar 2. memberikan bantuan berupa bantuan tunai, bantuan barang dan/atau jasa, kupon, subsidi, atau
• PP 2/2018 bentuk bantuan lainnya.
• Permendagri 59/2021
• Permen Standar Teknis Kerja sama daerah dilakukan oleh Pemerintah Daerah untuk pelaksanaan pemenuhan Pelayanan Dasar
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

Penghitungan Pencapaian SPM


Sesuai Pasal 14 Permendagri No. 59 Tahun 2021

Rata – rata sub Indikator Kinerja pencapaian mutu minimal


Capaian Mutu Pelayanan Dasar
barang, jasa dan SDM sesuai dengan Standar Teknis.
IPSPM
Capaian penerima Pelayanan
Dasar Target dan Indikator Kinerja

Penghitungan Indeks Pencapaian SPM

(% Indeks Pencapaian Mutu Minimal Layanan Dasar x BM)


IPSPM = + (% Indeks Pencapaian Penerima Layanan Dasar x BP)

Persentase dari rata–rata sub Indikator Kinerja Pencapaian


% IP Mutu
mutu minimal barang, jasa dan SDM sesuai dengan standar
Minimal
teknis
Layanan
Dasar BM
Indeks pencapaian SPM di masing– Bobot Mutu minimal layanan dasar sebesar 20
IPSPM masing jenis SPM sesuai dengan PP
2/2018.
% IP Persentase melalui indikator dan target yang ditetapkan
Penerima
Layanan BP
Dasar Bobot Penerima layanan dasar sebesar 80
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

PEMBENTUKAN TIM PENERAPAN SPM


SELURUH INDONESIA

DAERAH YANG SUDAH DAERAH YANG BELUM


TIM PENERAPAN SPM TIM PENERAPAN SPM

33 (97,06%) 1 (2,94%) PROVINSI


PROVINSI
493 (90,96%) 49 (9,04%)
378 (91,08%) 37 (8,92%)
KABUPATEN TOTAL TOTAL KABUPATEN

88 (94,62%) 5 (7,93%)
KOTA KOTA

I (satu) daerah yang belum membentuk Tim Koordinasi SPM yakni Kabupaten Dompu
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

PENYAMPAIAN LAPORAN PENERAPAN SPM 2021 SELURUH INDONESIA

Sudah Menyampaikan Belum Menyampaikan Laporan


Laporan Penerapan SPM Penerapan SPM

P ROVINSI
34 (100%) 0 (0%)
PROVINSI

395(95,18%)
518 24 20 (4,82%) KABUPATEN
KABUPATEN (95,57%) (4,43%)

89 (95,70%) 4(4,30%)
KOTA KOTA

Seluruh daerah Regional I telah menyampaikan Laporan Penerapan SPM


Kementerian
Ditjen Bina
Dalam NegeriDitjen
Pembangunan Daerah
Bina
Pembangunan Daerah
Republik Indonesia

Susunan Tim Penerapan SPM Daerah


Sesuai Pasal 19 ayat 2 Pada Permendagri 59 Tahun 2021

PROVINSI KABUPATEN/KOTA
Sesuai Pasal 19 ayat 2 Pada Permendagri 59 Tahun 2021 Sesuai Pasal 19 ayat 2 Pada Permendagri 59 Tahun 2021

Penanggung Jawab : Gubernur Penanggung Jawab : Bupati/wali kota

Ketua : Sekretaris Daerah Provinsi Ketua : Sekretaris Daerah Kabupaten/ Kota

Wakil Ketua : Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Wakil Ketua : Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Kabupaten/Kota

Sekretaris : Kepala Biro Tata Pemerintahan Provinsi atau Sekretaris : Kepala Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten/Kota
sebutan lain atau sebutan lain;

Anggota : 1. Kepala perangkat daerah provinsi yang Anggota : 1. Kepala perangkat daerah kabupaten/kota yang
membidangi urusan pemerintahan wajib terkait membidangi Urusan Pemerintahan Wajib terkait
pelayanan dasar; Pelayanan Dasar;
2. Kepala badan pengelolaan keuangan dan aset 2. Kepala badan pengelolaan keuangan dan aset
daerah; daerah;
3. Kepala inspektorat daerah; 3. Kepala inspektorat daerah;
4. Kepala dinas komunikasi dan informatika; 4. Kepala dinas komunikasi dan informatika;
5. Kepala dinas kependudukan dan pencatatan 5. Kepala dinas kependudukan dan pencatatan
sipil; sipil;
6. Kepala Dinas Pemerintahan Desa; dan 6. Kepala Dinas Pemerintahan Desa; dan
7. Kepala perangkat daerah sesuai dengan 7. Kepala perangkat daerah sesuai dengan
kebutuhan daerah. kebutuhan daerah.

Tim Penerapan SPM daerah provinsi dan kabupaten/kota ditetapkan


dengan peraturan kepala daerah
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

Koordinasi Penerapan SPM


Sesuai Pasal 24 Permendagri No. 59 Tahun 2021

Sekber Tim Penerapan SPM Tim Penerapan SPM


Pusat Provinsi Kab/Kota

Berkedudukan di : Ditjen Bina Pembangunan Daerah Biro Tata Pemerintahan Provinsi Bagian Tata Pemerintahan Kab/Kota
(Pasal 17 ayat 2) (Pasal 20 ayat 2) (Pasal 22 ayat 2)

Ditetapkan dengan : Keputusan Menteri (Pasal 17 ayat 3) Keputusan Gubernur (Pasal 19 ayat 3) Keputusan Bupati/Walikota (Pasal 21 ayat 3)

Berkedudukan di : Dibentuk Sekretariat Tim Pusat Dibentuk Sekretariat Tim Penerapan SPM Dibentuk Sekretariat Tim Penerapan SPM
Berkedudukan di
Provinsi (Pasal 20 ayat 1) Kab/Kota (Pasal 22 ayat 3)

PELAKSANAAN SPM
Berkoordinasi
Koordinasi dengan Sekber SPM di Koordinasi dengan Tim
Tim Penerapan Tim Penerapan Penerapan SPM Provinsi
tingkat Pusat dan Tim Penerapan
SPM Kab/Kota SPM Provinsi Berkoordinasi SPM Kab/Kota

KOORDINASI meliputi :
Berkoordinasi

• Penerapan • Penanganan isu


• Pemantauan • Permasalahan Sekber
• Evaluasi SPM penerapan SPM Pusat
TERIMA
KASIH

Ditjen Bina Pembangunan Daerah

Ditjen Bina Pembangunan Daerah

bina_bangda

bina_bangda

Anda mungkin juga menyukai