Anda di halaman 1dari 31

DIREKTORAT JENDERAL

BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN


KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KALEIDOSKOP INSIDEN KEBAKARAN DI


INDONESIA TAHUN 2021
Senin, 28 November 2022

disampaikan oleh :

Theofridus U A Bere, S.STP, M.Kesos

Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan


Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
URUSAN PEMERINTAHAN DIREKTORAT JENDERAL
BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN
UU NO 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PEMERINTAHAN
ABSOLU KONKURE UMUM
T N
Sepenuhnya dibagi antara kewenangan Presiden
menjadi Pemerintah Pusat & sbg kepala pemerintahan
kewenangan provinsi &
Pemerintah Pusat kab/kota.
Meliputi:
6 Urusan 6 Urusan • pembinaan wawasan
• politik luar negeri Pemerintahan kebangsaan &
• pertahanan Wajib Pelayanan ketahanan nasional
• keamanan Dasar • pembinaan persatuan dan
• yustisi kesatuan bangsa
18 Urusan • pembinaan kerukunan antarsuku
• moneter dan
Pemerintahan Wajib & intrasuku, umat beragama, ras,
fiskal nasional Non Pelayanan dan golongan lainnya guna
• Agama Dasar mewujudkan stabilitas kemanan
lokal, regional, dan nasional
8 Urusan • Konflik sosial
Pemerintah Pusat: Pemerintaha • koordinasi pelaksanaan tugas
• melaksanakan sendiri • pengembangan kehidupan
n Pilihan.
• melimpahkan demokrasi
kpd Instansi • pelaksanaan semua Urusan
Vertikal di pemerintahan yg bukan
Daerah atau merupakan
gubernur sebagai kewenangan Daerah
wakil Pemerintah
DIREKTORAT MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA DAN KEBAKARAN 2
URAIAN URUSAN
URUSAN WAJIBWAJIB TERKAIT
PELAYANAN YANSAR
DASAR DIREKTORAT JENDERAL
SUB URUSAN BENCANA DAN KEBAKARAN – Lampiran UU 23/2014 BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

URUSAN PEMERINTAHAN

KONKUREN
ABSOLUT (SEBAGAI DASAR PELAKSANAAN OTDA)
PEMERINTAHAN
SEBAGAI KA.
Kelautan dan Perikanan, Pariwisata,
(KEWENANGAN PRESIDEN
GUBERNUR/ Pertanian, Kehutanan, ESDM,
WAJIB
PEMERINTAHAN UMUM
INSTANSI PILIHAN Perdagangan, Perindustrian,
VERTIKAL
Transmigrasi

1. Pendidikan;
YAN DASAR 2. Kesehatan; NON YAN DASAR
3. PU dan Penataan Ruang;
4. Perum Rakyat dan Kawasan
Permukiman; 1. Tenaga Kerja
1. Trantibum
2. Lingkungan Hidup
5. Trantibum dan Linmas; 2. Bencana
SPM 6. Sosial. 3. Kebakaran
3. Perhubungan
4. Dst …
(Standar Pelayanan Minimal)
DIREKTORAT MANAJEMEN
MANAJEMEN PENANGGULANGAN
PENANGGULANGAN BENCANA
BENCANA DAN
DAN KEBAKARAN
KEBAKARAN 3
DIREKTORAT 3
URAIAN URUSAN WAJIB TERKAIT YANSAR DIREKTORAT JENDERAL
BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN
SUB URUSAN BENCANA DAN KEBAKARAN – Lampiran UU 23/2014 KEMENTERIAN DALAM NEGERI

DIREKTORAT MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA DAN KEBAKARAN 4


SEBAGAI BAGIAN URUSAN WAJIB YANSAR, MAKA DAMKAR DIREKTORAT JENDERAL
BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN
MERUPAKAN KELOMPOK URUSAN YANG MEMILIKI KEKHUSUSAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Wajib Wajib Diwadahi dalam Mengandung


diprioritaskan mendapatkan bentuk Dinas pelayanan
oleh prioritas Daerah dasar/pelayanan publik
penyelenggara pendanaan dalam utk memenuhi
pemda APBD kebutuhan dasar warga
(Pasal 15 ayat (6) negara
(Pasal 18 ayat (1) (Pasal 9 ayat (1) utk provinsi &
• Pasal 18 ayat (2) UU
UU 23/2014) UU 23/2014 Pasal 37 ayat (6)
23/2014;
utk kab/kota – PP • Pasal 3 ayat (2) PP No
18/2016) 2/2018
• Permendagri No 114/2018
BENTUK
PENYELENGGARAA
N URUSAN
PENDANAAN KELEMBAGAN SUBTANSI URUSAN

DIREKTORAT MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA DAN KEBAKARAN 5


KONDISI EKSISTING KELEMBAGAAN DINAS PEMADAM KEBAKARAN DIREKTORAT JENDERAL
BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN
DAN PENYELAMATAN DI DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2020 tentang Pedoman
Nomenklatur Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Substansi amanat Permendagri 16/2020 : terdapat OPD/Dinas Pemadam Kebakaran dan


Penyelamatan yang mandiri, tidak digabung dengan Dinas lainnya .

Dinas Pemadam Kebakaran Damkar Bergabung Damkar Bergabung Pemda


dan Penyelamatan (Mandiri) dengan SatpolPP dengan BPBD Belum Melapor

118 Kabupaten/Kota dan 41


262 Kabupaten/Kota 78 Kabupaten/Kota
1 Provinsi Kabupaten/Kota

Sumber : 1. Laporan Nasional Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Indonesia Tahun 2021
2. Sekber SPM Ditjen Bina Bangda

DIREKTORAT MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA DAN KEBAKARAN 6


DIREKTORAT JENDERAL
PENYELENGGARAAN SUB URUSAN KEBAKARAN DI PROVINSI BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PP No 12 Tahun 2017 ttg Binwas:


UU Nomor 23 Tahun 2014 1. Pasal 3 ayat (1) huruf b menyatakan Pembinaan umum dan teknis
penyelenggaraan pemerintahan daerah kab/kota oleh Gubernur
1. Lampiran UU Nomor 23 Tahun 2014, Sebagai WP
2. Pasal 10 ayat (1) Huruf b menyatakan Pengawasan Umum dan
pemerintah provinsi adalah Teknis penyelengaraan pemerintahan daerah kab/kota oleh Gubernur
Sebagai WP
penyelenggaraan pemetaan rawan 3. Pasal 3 ayat (8) menyatakan Pembinaan umum dan
kebakaran. teknis dilakukan dalam bentuk: Fasilitasi; Konsultasi;
Pendidikan dan pelatihan; serta Penelitian dan pengembangan
2. Pasal 8 ayat (2) UU Nomor 23 Tahun 4. Pasal 4 ayat (3) menyatakan bahwa Fasilitasi, meliputi
kegiatan: Pemberdayaan pemerintahan daerah;
2014 menempatkan provinsi Penguatan kapasitas pemerintahan daerah; dan
menyelenggarakan Pembinaan umum Bimbingan teknis kepada pemerintahan daerah
5. Pasal 4 ayat (4) menyatakan bahwa Fasilitasi dilakukan dalam bentuk
dan Teknis serta Pengawasan umum penyediaan sarana dan prasarana pemerintahan dan/atau
pendampingan.
dan Teknis penyelenggaraan urusan 6. Pasal 10 ayat (4) menyatakan bahwa Pengawasan
teknis dalam penyelenggaraan pemerintah daerah (kebakaran)
pemerintahan (kebakaran) di Kab/Kota.
kabupaten/kota meliputi diantaranya capaian SPM atas pelayanan
dasar penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran.

DIREKTORAT MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA DAN KEBAKARAN 7


DIREKTORAT JENDERAL
PENYELENGGARAAN SUB URUSAN KEBAKARAN DI PROVINSI BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Permendagri No 114 Tahun 2018 tentang Standar Teknis


Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Sub
Urusan Kebakaran Daerah Kabupaten/Kota: Tugas dan fungsi pemerintah provinsi dalam
Permendagri 16 Tahun 2020 ini dirumuskan:
1. Pasal 11, menyatakan Pemerintah Provinsi dapat mengalokasikan
anggaran untuk pemenuhan SPM Kebakaran di Kab/Kota
1. menyediakan dan pemutakhiran informasi daerah rawan
2. Pasal 14 ayat (2), menyatakan Perangkat daerah yangg kebakaran dan peta rawan kebakaran;
menyelenggarakan urusan kebakaran di Prov melakukan 2. menyelenggarakan sistem informasi dan sistem kebakaran
pengembangan kapasitas damkar kab/kota.
secara terintegrasi;
3. Pasal 15, menyatakan bahwa Gubernur melakukan pembinaan 3. menyusun rencana induk sistem proteksi kebakaran;
terhadap penyelenggaraan sub urusan kebakaran di kab/kota.
4. meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur pemadam
kebakaran kabupaten/kota;
Permendagri Nomor 122 Tahun 2018 tentang Standardisasi
5. memfasilitasi pencapaian target standar pelayanan minimal bidang
Sarana dan Prasarana Pemadam Kebakaran di Daerah:
kebakaran di kabupaten/kota;
4. Pasal 22 ayat (1) menyatakan bahwa pembiayaan sarana dan 6. memfasilitasi penyediaan sarana dan prasarana pemadam
prasarana pemadam kebakaran provinsi dibebankan kepada APBD kebakaran kabupaten/kota;
provinsi. 7. melakukan kerjasama antar daerah berbatasan, antar lembaga dan
5. Pasal 22 ayat (3) menyatakan bahwa pembiayaan sarana dan kemitraan dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran;
prasarana pemadam kebakaran di kabupaten/kota dapat dibebankan 8. menyelenggarakan jabatan fungsional pemadam kebakaran dan
pada APBD Provinsi dan APBN. jabatan fungsional analis kebakaran;
6. Pasal 23 ayat (4) menyatakan bahwa Gubernur sebagai wakil
9. melakukan pendampingan dan penguatan kapasitas
pemerintah pusat melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Sub Urusan Kebakaran di kabupaten/kota; dan
penyiapan dan standardisasi sarana dan prasarna pemadam 10.melakukan pembinaan umum dan teknis penyelenggaraan Sub
kebakaran di kabupaten/kota. Urusan Kebakaran kabupaten/kota.

DIREKTORAT MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA DAN KEBAKARAN 8


DIREKTORAT JENDERAL
PENYELENGGARAAN SUB URUSAN KEBAKARAN DI KAB/KOTA BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Urusan kebakaran yang diselenggarakan oleh kabupaten/kota Tugas dan fungsi pemerintah kab/kota dalam
diatur dalam beberapa ketentuan: Perrmendagri No 16 Tahun 2020 dirumuskan:

UU Nomor 23 Tahun 2014 bagian lampiran menyatakan bahwa 1. melakukan pencegahan, pengendalian, pemadaman,
urusan pemerintah kabupaten/kota dalam kebakaran meliputi:
 Pencegahan, pengendalian, pemadaman, penyelamatan dan penyelamatan, dan penanganan bahan berbahaya dan
penanganan bahan berbahaya beracun kebakaran dalam daerah beracun kebakaran dalam daerah kabupaten/kota;
kabupaten/kota; 2. menyelenggarakan penyiapan, standardisasi, dan
 Inspeksi peralatan proteksi kebakaran; pemeliharaan sarana dan prasarana pemadam
 Investigasi kejadian kebakaran; dan kebakaran;
 Pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan kebakaran. 3. menyelenggarakan penyelamatan dan evakuasi pada
kejadian darurat non kebakaran;
Pasal 20 ayat (1) UU Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan 4. menyelenggarakan standar pelayanan minimal bidang
Pertolongan, menyatakan bahwa: “Penyelenggaraan Operasi Pencarian dan kebakaran;
Pertolongan terhadap Kondisi Membahayakan Manusia sebagaimana 5. melakukan inspeksi peralatan proteksi kebakaran;
dimaksud dalam Pasal 14 huruf d yang terjadi di kawasan perkotaan dapat 6. melakukan investigasi kejadian kebakaran;
dilakukan oleh satuan kerja perangkat daerah yang bertanggung jawab di 7. menyelenggarakan jabatan fungsional pemadam kebakaran
bidang pemadaman kebakaran atau yang disamakan dengan itu”. dan jabatan fungsional analis kebakaran;
8. menyelenggarakan operasi pencarian dan pertolongan
terhadap Kondisi Membahayakan Manusia;
Permendagri No 114 Tahun 2018 Tentang SPM menyatakan bahwa Dinas 9. melakukan pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan
Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan penanggungjawab penyelenggaraan kebakaran;
SPM Kebakaran. 10.melakukan pendataan dan verifikasi faktual warga negara
yang menjadi korban kebakaran atau terdampak
Permendagri No 122 tahun 2018 tentang Standardisasi Sarana Prasarana kebakaran; dan
Pemadam Kebakaran Di Daerah menyatakan bahwa Dinas Pemadam 11.menyelenggarakan sistem informasi dan pelaporan
Kebakaran dan Penyelamatan penyelenggara dan penanggungjawab secara terintegrasi.
standardisasi sarana dan prasaran damkar di daerah.

DIREKTORAT MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA DAN KEBAKARAN 9


DIREKTORAT JENDERAL
KELEMBAGAAN SUB URUSAN KEBAKARAN DI PROVINSI, KAB/KOTA BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KABUPATEN/KOTA PROVINSI
Pasal 37 ayat (6) PP 18 Tahun 2016 menyatakan bahwa Urusan Pasal 15 ayat (6) PP 18 Tahun 2016 menyatakan bahwa
Pemerintahan (wajib Yansar, wajib non yansar, dan pilihan) diwadahi Urusan Pemerintahan (wajib Yansar, wajib non yansar, dan
dalam bentuk dinas daerah kabupaten/kota. pilihan) diwadahi dalam bentuk dinas daerah Provinsi.
Pasal 37 ayat (7) PP 18 Tahun 2016 menyatakan bahwa khusus Pasal 15 ayat (7) PP 18 Tahun 2016 menyatakan bahwa
untuk urusan pemerintahan di bidang ketenteraman dan ketertiban khusus untuk urusan pemerintahan di bidang ketenteraman dan
umum serta perlindungan masyarakat dilaksanakan oleh: ketertiban umum serta perlindungan masyarakat dilaksanakan
Dinas daerah kabupaten/kota yang menyelenggarakan sub urusan oleh Dinas daerah provinsi yang menyelenggarakan sub urusan
ketenteraman dan ketertiban umum; dan ketenteraman dan ketertiban umum; dan
Dinas daerah kabupaten/kota yang menyelenggarakan sub Dinas daerah provinsi yang menyelenggarakan sub
urusan kebakaran. urusan kebakaran.

NOMENKLATUR: DINAS PEMADAM KEBAKARAN DAN PENYELAMATAN


Nomenklatur Penyelamatan setelah pemadam kebakaran sebagai nama dinas, yakni Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan
didasarkan pada diantaranya:
1. Secara faktual pemadam kebakaran selama ini tidak hanya menyelenggarakan tugas fungsi yang berkaitan dengan kebakaran, tetapi juga
pertolongan dan penyelamatan yang berkaitan dengan keselamatan manusia atau disebut dengan operasi darurat non kebakaran. Bentuk operasi ini
meliputi diantaranya pertolongan pada saat banjir, gedung runtuh, penanganan hewan, dll.
2. PP No 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal menyebutkan bahwa jenis pelayanan dasar sub urusan kebakaran adalah penyelamatan dan
evakuasi korban kebakaran, bagi warga negara yang menjadi korban dan terdampak kebakaran.
3. UU No 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan pada Pasal 20 menyataan bahwa Dinas Pemadam Kebakaran
menyelenggarakan Penyelenggaraan Operasi Pencarian dan Pertolongan terhadap Kondisi Membahayakan Manusia.

DIREKTORAT MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA DAN KEBAKARAN 10


DIREKTORAT JENDERAL
BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI Jumlah Korban Selamat :
25.198 orang
Penyebab Kebakaran
Jumlah Korban Meninggal :
KEJADIAN KEBAKARAN
Arus Pendek Listrik 424 orang
45%
(5.262 kejadian) Jumlah Korban Luka Bakar
Total Kejadian Kebakaran 456 orang
Tahun 2021 :
11.768 kejadian Kelalaian Penggunaan
Tabung Gas/Kompor Jumlah Luka Fisik Lainnya:
14% 1.024 orang
(1.668 kejadian)
Dari total 514 Kab/Kota, jumlah aset diselamatkan :
sebanyak 270 Kab/Kota Sebab lainnya Rp. 15.021.055.297.751
(52,5%) telah melaporkan 41%
kejadian kebakaran kerugian aset :
(4.826 kejadian)
Rp.29.386.297.956.585.

DIREKTORAT MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA DAN KEBAKARAN 11 11


DIREKTORAT JENDERAL
BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Operasi Penyelamatan Non Kebakaran


Kecelakaan Transportasi
1%
(634 Kejadian) Percepatan Penanganan Covid-19
66%
Water Rescue (52.625 Kejadian)
Total Kejadian Operasi 1%
Penyelamatan Non (759 Kejadian) Kejadian Lainnya
Kebakaran Tahun 2021 : 10%
79.559 kali Animal Rescue
(7.999 Kejadian)
22%
(17.542 Kejadian)

Dari total 514 Kab/Kota, sebanyak 270 Kab/Kota


(52,5%) yang telah melaporkan Operasi Penyelamatan
Kebakaran

DIREKTORAT MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA DAN KEBAKARAN 12 12


DIREKTORAT JENDERAL
BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DASAR HUKUM
1. PP Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
CAPAIAN SPM Minimal;
SUB URUSAN KEBAKARAN 2. Permendagri Nomor 114 Tahun 2018 tentang
Rata-Rata Nasional Capaian SPM Sub Urusan Standar Teknis Pelayanan Dasar Pada Standar
Kebakaran Tahun 2021
Pelayanan Minimal Sub Urusan Kebakaran Daerah
 Kabupaten/Kota : 69,38%
Kabupaten/Kota
Daerah yang sudah mencapai SPM 100% Tahun Persentase capaian SPM merupakan nilai rapor Pemerintah
2020 Daerah dalam memberikan layanan sub urusan kebakaran
 Kabupaten : 60 daerah kepada masyarakat terkait urusan wajib Pelayanan Dasar.
 Kota : 13 daerah
Nilai capaian SPM Sub Urusan Kebakaran juga termuat
Daerah yang sudah mencapai SPM 100% Tahun dalam LPPD yang dilaporkan Kepala Daerah setiap
2021 tahunnya.
 Kabupaten : 29 daerah
INDIKATOR
 Kota : 19 daerah
“PENYELAMATAN DAN EVAKUASI
Sumber
1. Laporan Nasional Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Indonesia Tahun 2021 KORBAN KEBAKARAN”
2. Sekber SPM Ditjen Bina Bangda

DIREKTORAT MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA DAN KEBAKARAN 13 13


DIREKTORAT JENDERAL
BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
SUB URUSAN KEBAKARAN

Rangkaian penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran paling sedikit memuat


langkah kegiatan:

1. Layanan respon cepat (response time) penanggulangan kejadian


kebakaran;
2. Layanan pelaksanaan pemadaman dan pengendalian kebakaran;
3. Layanan pelaksanaan penyelamatan dan evakuasi;
4. Layanan pemberdayaan masyarakat/relawan kebakaran; dan
5. Layanan pendataan, inspeksi dan investigasi pasca kebakaran.

DIREKTORAT MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA DAN KEBAKARAN 14 14


DIREKTORAT JENDERAL
BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TEKNIS PENGHITUNGAN SPM DAMKAR
1. Layanan Pemadaman, Penyelamatan dan Evakuasi oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan dalam
waktu tanggap (Response Time)
Rumus :
Jumlah layanan pemadaman, penyelamatan dan
evakuasi korban dan terdampak kebakaran di
kabupaten/kota pada Tahun X dalam tingkat waktu
tanggap (response time) Oleh Dinas Pemadam
Kebakaran dan Penyelamatan/Perangkat daerah
Jumlah kejadian kebakaran di Kab/Kota pada Tahun X X 100%
Pembilang :
Jumlah layanan pemadaman, penyelamatan dan evakuasi korban dan terdampak kebakaran di
kabupaten/kota pada Tahun X dalam tingkat waktu tanggap (response time) Oleh Dinas Pemadam
Kebakaran dan Penyelamatan/Perangkat daerah
Penyebut :
Jumlah kejadian kebakaran di Kab/Kota pada Tahun X
Satuan Indikator: Persentase

DIREKTORAT MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA DAN KEBAKARAN 15 15


DIREKTORAT JENDERAL
BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TEKNIS PENGHITUNGAN SPM DAMKAR
2. Layanan Pemadaman yang dilakukan oleh relawan kebakaran (Balakar, Satlakar, dan atau
komunitas masyarakat lainnya) yang dibentuk dan/atau dibawah pembinaan Dinas
Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan/Perangkat Daerah
Rumus :
Jumlah layanan pemadaman di kabupaten/kota pada Tahun X dalam
tingkat waktu tanggap(response time) Oleh Relawan Kebakaran
yang dibentuk dan/atau dibawah pembinaan Dinas Pemadam
Kebakaran dan Penyelamatan/Perangkat Daerah
Jumlah kejadian kebakaran di Kab/Kota pada Tahun X
Pembilang:
X 100%
Jumlah layanan pemadaman di kabupaten/kota pada Tahun X dalam tingkat waktu
tanggap(response time) Oleh Relawan Kebakaran yang dibentuk dan/atau dibawah pembinaan
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan/Perangkat Daerah
Penyebut:
Jumlah kejadian kebakaran di Kab/Kota pada Tahun X
Satuan Indikator: Persentase
DIREKTORAT MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA DAN KEBAKARAN 16 16
DIREKTORAT JENDERAL
BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI KEBIJAKAN PEMERINTAH TERKAIT
REFORMASI BIROKRASI NASIONAL
TRANSFORMASI JABATAN FUNGSIONAL JUMLAH TOTAL SDM DAMKAR :
PEMADAM KEBAKARAN DAN ANALIS KEBAKARAN
38.443 ORANG
 PermenpanRB Nomor 16 Tahun 2019 tentang Jabatan  PNS : 10.452 (27,33%)
Fungsional Pemadam Kebakaran
 NON PNS : 27.937 (72,67%)
 PermenpanRB Nomor 17 Tahun 2019 tentang Jabatan
Jumlah Aparatur Tersertifikasi :
Fungsional Analis Kebakaran
18.480 (jenjang dasar s.d. ahli)
 Keputusan Menteri KepmenPANRB Nomor 1197 Tahun
2021 tentang Jabatan Fungsional yang dapat Diisi Jumlah Aparatur Belum Tersertifikasi:

Oleh Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja 19.963


Implementasi di daerah, saat ini telah terdapat 48 Kab/Kota dan 1 Provinsi yang telah menindaklanjuti terdiri
dari 1.489 Jabatan Fungsional Pemadam Kebakaran, dan 184 Jabatan Fungsional Analis Kebakaran.

DIREKTORAT MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA DAN KEBAKARAN 17 17


DIREKTORAT JENDERAL
BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
RELAWAN PEMADAM
KEBAKARAN (REDKAR)

REDKAR adalah suatu organisasi sosial berbasis masyarakat yang secara sukarela
berpartisipasi mewujudkan ketahanan lingkungan dari bahaya kebakaran, dibentuk secara
nasional dari, oleh dan untuk warga masyarakat di lingkungan Desa/Kelurahan.

REDKAR mewadahi Satuan Relawan Kebakaran (Satlakar), Barisan Relawan


Kebakaran (Balakar), atapun kelompok relawan lainnya. Pembentukan REDKAR
dilaksanakan atas inisiatif masyarakat dan/atau dapat difasilitasi pemerintah daerah.

REDKAR diregister, diverifikasi, ditetapkan, dibina dan dilatih oleh Dinas Damkar dan
Penyelamatan Kabupaten/Kota

DIREKTORAT MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA DAN KEBAKARAN 18 18


DIREKTORAT JENDERAL
BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI RELAWAN PEMADAM
KEBAKARAN (REDKAR)

 Telah terbentuk 25 Kabupaten/Kota dengan jumlah REDKAR


sebanyak 3747 relawan
 Total jumlah relawan damkar berdasarkan Keputusan Menteri Dalam
Negeri Nomor 364.1-360 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembinaan
Relawan Pemadam Kebakaran sebanyak 6994 relawan
 Selain itu terdapat banyak relawan yang tergabung dalam
kelompok/organisasi lainnya yang sudah terbentuk sebelumnya seperti
balakar, satlakar, masyarakat siaga api, dsb.
 Diharapkan dapat menyesuaikan dan melebur menjadi REDKAR untuk
2020
terciptanya database nasional Relawan yang terintegrasi

DIREKTORAT MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA DAN KEBAKARAN 19 19


DIREKTORAT JENDERAL
BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
URGENSI
PEMBENTUKAN REDKAR

Untuk membantu pencapaian target SPM

Jenis pelayanan dasar SPM Kebakaran adalah pelayanan penyelamatan dan


evakuasi korban kebakaran, yang dilaksanakan oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan
Penyelamatan, bagi warga negara yang menjadi korban dan/atau terdampak
kebakaran.

Pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran paling sedikit memuat langkah
kegiatan:
1. Layanan respon cepat (response time) penanggulangan kejadian kebakaran;
2. Layanan pelaksanaan pemadaman dan pengendalian kebakaran;
3. Layanan pelaksanaan penyelamatan dan evakuasi;
4. Layanan pemberdayaan masyarakat/relawan kebakaran; dan
5. Layanan pendataan, inspeksi dan investigasi pasca kebakaran.
DIREKTORAT MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA DAN KEBAKARAN 20 20
DIREKTORAT JENDERAL
BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
SISTEM INFORMASI
Telah dibangun Sistem Informasi Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan
(SIPADAM) dan aplikasi registrasi Relawan Pemadam Kebakaran (REDKAR)
yang akan segera di-launching

2021

DIREKTORAT MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA DAN KEBAKARAN 21 21


DIREKTORAT JENDERAL
BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI MEDIA SOSIAL
DAMKAR NASIONAL

@DamkarIndonesia

@Damkar Indonesia

@damkar.indonesia

DAMKAR INDONESIA

DIREKTORAT MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA DAN KEBAKARAN 22 22


DIREKTORAT JENDERAL
BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DUKUNGAN REGULASI PENYELENGGARAAN
SUB URUSAN KEBAKARAN

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah


2. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal.
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2018 Tentang Standar Teknis Pelayanan
Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Sub Urusan Kebakaran Daerah Kabupaten/Kota.
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 122 Tahun 2018 Tentang Standarisasi Sarana dan
Prasarana Pemadam Kebakaran.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2019 Tentang Pakaian Dinas Bagi Aparatur
Sipil Negara Di Lingkungan Perangkat Daerah Yang Menyelenggarakan Sub Urusan Kebakaran.
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2020 Tentang Pedoman Nomenklatur Dinas
Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi dan Kabupaten/Kota..

DIREKTORAT MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA DAN KEBAKARAN 23 23


DIREKTORAT JENDERAL
BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI DUKUNGAN REGULASI PENYELENGGARAAN
SUB URUSAN KEBAKARAN
6. Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2019
Tentang Jabatan Fungsional Pemadam Kebakaran.
7. Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2019
Tentang Jabatan Fungsional Analis Kebakaran.
8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 821.29-4006 Tahun 2021 tentang Penyesuaian/Inpassing
Dalam Jabatan Fungsional Pemadam Kebakaran dan Jabatan Fungsional Analis Kebakaran di
Daerah
9. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 364.1-360 Tahun 2020 Tentang Pedoman Pembinaan
Relawan Pemadam Kebakaran
10. Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1197 Tahun
2021 Tentang Jabatan Fungsional yang dapat Diisi Oleh Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian
Kerja.

DIREKTORAT MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA DAN KEBAKARAN 24 24


DIREKTORAT JENDERAL
BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REGULASI SEDANG DISUSUN

1. Pedoman Standarisasi Kompetensi Jabatan Fungsional Pemadam Kebakaran


2. Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Fungsional Pemadam Kebakaran
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Rencana Induk Sistem Proteksi
Kebakaran dan Penyelamatan
4. Modul Pemberdayaan Masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan
kebakaran
5. Modul Pedoman Pemetaan Layanan Bidang Kebakaran dan Penyelamatan di
Daerah

DIREKTORAT MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA DAN KEBAKARAN 25 25


DIREKTORAT MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA DAN KEBAKARAN 26 26
DIREKTORAT MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA DAN KEBAKARAN 27 27
DIREKTORAT MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA DAN KEBAKARAN 28 28
DIREKTORAT MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA DAN KEBAKARAN 29 29
DIREKTORAT MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA DAN KEBAKARAN 30 30
TERIMA DIREKTORAT JENDERAL BINA ADMINISTRASI
KEWILAYAHAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

KASIH

Anda mungkin juga menyukai