PERANGKAT DAERAH
YANG MENANGANI
SUB URUSAN JASA KONSTRUKSI
2
3
KEBIJAKAN PEMERINTAH JOKOWI-JK
Tahun 2014-2019
NAWA CITA
1. Pembatalan Perda
DEREGULASI
2. Pembatalan Permendagri
2
KEBIJAKAN
POKOK PP 18 TAHUN 2016:
1. Tepat Fungsi dan Tepat Ukuran
2. Integrasi Kelembagaan, Sistem Merit dan Perbaikan
Pelayanan Publik menuju Dynamic Government
DEBIROKRATISASI 3. Mempertegas fungsi Dinas dan Badan
4. KDH dapat menyesuaikan besaran Perangkat
Daerah.
PRESIDEN
PUSAT
Kementerian/LPNK
Sebagian
Koordinasi Urusan Koordinasi
KEMENDAGRI
Tanggungjawab
DAERAH PROVINSI
KABUPATEN/KOTA
DESA
6
Perbandingan Jumlah Daerah Otonom
N Sebelum Desentralisasi 1999
Dengan Sesudah Desentralisasi 1999
K
R 8
Luas Wilayah
1.916.862,20 km2
I (30,7%)
181
Jumlah Penduduk
261.142.385 Jiwa
(77,3%)
34
(57,6%)
1.541
(28,1%)
2.544
(42,8%)
15.123
(25,2%)
7
FOKUS PEMBANGUNAN
$ Pembangunan
Infrastruktur Ekonomi
Fokus
Pemerintah
& Pembangunan
Infrastruktur Sosial
• Infrastruktur ekonomi, antara lain : jalan, bandara, pelabuhan, perkeretaapian, toll laut, dll
• Infrastruktur sosial, antara lain : sekolah, pasar, rumah sakit, dll
8
KEBIJAKAN DESENTRALISASI
DARI MASA KE MASA
1999
UU 22/1999
Dominan
Desentralisasi
2004
1945 UU 32/2004
1959 1974 mencari
UU 1/1945 keseimbangan
Dominan
1957 UU 5/1974
Presidential
Sentralisasi Dominan
UU 1/1957 Edict 6/1959
1903 1948 1965 Sentralisasi
Dominan Dominan
Desentralisatie UU 22/1948 Desentralisasi Sentralisasi
UU 18/1965
Wet 1903 Dominan Dominan
Dominan Desentralisasi Desentralisasi
Sentralisasi
UU 23/2014
Efektivitas dan
efisiensi
penyelenggaraan
Pemda
2014
9
TUJUAN OTONOMI DAERAH
(UU 23 Tahun 2014)
URUSAN
INSTRUMEN KDH DAN OTONOMI
UNTUK MENCAPAI DPRD DAERAH
PARTISIPASI
MASYARAKAT
BINWAS
Keberhasilan pencapaian Tujuan Otda sangat ditentukan oleh KDH, DPRD, beserta
perangkat Daerah dan ASN pada Perangkat Daerah.
10
STRATEGI MEMPERBESAR RUANG FISCAL
MELALUI PENATAAN PERANGKAT DAERAH DALAM PP 18/2016
13
LEMBAG A T ER T EN T U
(U U 23/ 2014 JO Psl 46 (5) PP 18/ 2016)
Contoh :
• Unit Kerja Pengadaan Barang & Jasa (UKPBJ)
Melekat Pada Perangkat
• Sekretariat Komisi Informasi Daerah Daerah Yang Ada
• Sekretariat Korps Pegawai Republik Indonesia
• Badan Koordinasi Penyuluh (Bakorluh), dsb
14
LINGKUNGAN HIDUP
15
URUSAN PEMERINTAHAN
( Pasal 9 s.d Pasal 26)
6 Urusan Meliputi:
6 Urusan
• politik luar negeri Pemerintahan Wajib • pembinaan wawasan kebangsaan &
• pertahanan Pelayanan Dasar ketahanan nasional
• keamanan • pembinaan persatuan dan kesatuan
bangsa
• yustisi 18 Urusan • pembinaan kerukunan antarsuku &
• moneter dan fiskal Pemerintahan Wajib intrasuku, umat beragama, ras, dan
nasional Non Pelayanan Dasar golongan lainnya guna
• Agama mewujudkan stabilitas kemanan
lokal, regional, dan nasional
Pemerintah Pusat: 8 Urusan • Konflik sosial
• melaksanakan sendiri Pemerintahan Pilihan. • koordinasi pelaksanaan tugas
• melimpahkan kpd • pengembangan kehidupan
Instansi Vertikal di demokrasi
Daerah atau gubernur • pelaksanaan semua Urusan
pemerintahan yg bukan merupakan
sebagai wakil
kewenangan Daerah
Pemerintah
URUSAN PEMERINTAHAN KONKURENWAJIB PELAYANAN DASAR
( Pasal 11 UU 23/2014)
AIR MINUM;
PERSAMPAHAN;
AIR LIMBAH;
BANGUNAN GEDUNG;
PENATAAN BANGUNAN &
LINGKUNGANNYA;
JALAN;
JASA KONSTRUKSI;
PENATAAN RUANG
KEWENANGAN JASA KONSTRUKSI
Dalam UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Terkait Jasa Konstruksi
1 Penggabungan Urusan
Pemerintahan
3
a) Kedekatan karakteristik Urusan
Pengabungan urusan
Pemerintahan; dan/atau pemerintahan paling banyak 3
b) Keterkaitan antar penyelenggaraan (tiga) urusan pemerintahan
Urusan Pemerintahan.
Fleksibilitas
8
22
FUNGSI PERANGKAT DAERAH
23
T I PE L O G I D I NA S D A N B A D A N
24
PELAKSANA FUNGSI DINAS/BADAN
DINAS/BADAN
UPTD Fungsi
Melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau
kegiatan teknis penunjang tertentu
31
1. Dinas Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pekerjaan
umum dan penataan ruang dapat memiliki 2 (dua) bidang
lebih banyak dari ketentuan yg berlaku bagi dinas/badan lain.
(Pasal 72 & Pasal 89 PP No. 18/2016)
KEKHUSUSAN DALAM
PP 18/2016 2. Dalam hal perhitungan nilai variabel Urusan Pemerintahan
bidang pekerjaan umum dan penataan ruang memperoleh
nilai 951 (sembilan ratus lima puluh satu) sampai dengan 975
(sembilan ratus tujuh puluh lima), Urusan Pemerintahan
tersebut dapat diwadahi dalam 2 (dua) dinas/badan tipe B,
dan dalam hal memperoleh nilai di atas 975 (sembilan ratus
tujuh puluh lima) dapat diwadahi dalam 2 (dua) dinas/badan
tipe A. (Pasal 73 & Pasal 90 PP No. 18/2016)
32
PEDOMAN NOMENKLATUR
Permendagri lahir sebagai amanat Pasal 109 PP Nomor 18 Tahun 2016 ----->
ditetapkan Permendagri yang mengatur pedoman nomenklatur unit kerja dinas
yang melaksanakan urusan pemerintahan yg diselenggarakan oleh lebih dari
1 kementerian/ lembaga pemerintahan non kementerian
Dalam hal hasil pemetaan urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum &
penataan ruang memiliki nilai 951 sampai dengan 975, dapat dibentuk paling
banyak 2 (dua) Dinas berupa Dinas Tipe B
34
NOMENKLATUR 2 (DUA) DINAS
(Pendekatan Beban Kerja Sektoral & Pendekatan Rumpun Kompetensi Berdasarkan Permendagri Nomor 106/2017)
DINAS .
DINAS SUMBER DAYA DINAS SUMBER DAYA DINAS SUMBER DAYA
SUMBER DAYA AIR &
AIR & BINA MARGA AIR, BINA MARGA & AIR, CIPTA KARYA &
BINA KONSTRUKSI TATA RUANG BINA KONSTRUKSI
DINAS CIPTA KARYA,
BINA KONSTRUKSI DAN DINAS CIPTA KARYA & DINAS BINA MARGA & DINAS BINA MARGA,
TATA RUANG TATA RUANG BINA KONSTRUKSI CIPTA KARYA & TATA
RUANG
35
“Dalam hal Pemda telah menetapkan
Peraturan Kepala Daerah ttg nomenklatur,
tugas, fungsi, dan tata kerja Dinas Provinsi,
Pasal 19 Kabupaten/Kota, perlu menyesuaikan dengan
Peraturan Menteri ini paling lambat 6 (enam)
Permendagri 106/2017 bulan sejak diundangkan”
36
PERMASALAHAN KELEMBAGAAN
PASCA PP 18/2016
37
Profil OPD Jasa Konstruksi Provinsi
Data OPD Provinsi berdasarkan Jumlah 22 Provinsi
Eselon setingkat
eselon 3
Setara
Es.3 4 Provinsi
15%
setingkat
eselon 4
Setara
9% Es.4
3 Provinsi non
12% Non struktural
64%
Struktural
170 Kab/Kota
setingkat
22%
eselon 4
Setara Es.3
43%
Setara Es.4
Non Struktural 11 Kab/Kota
Belum Ada
non struktural
33%
2%
221 Kab/Kota
belum
terdapat OPD
Fokus : 221 Kab/Kota (43%) yang belum memiliki OPD Jasa Konstruksi
SE Mendagri kepada Gubernur
Nomor 601/4409/SJ tanggal 31 Mei 2019
Hal Penguatan Kelembahaan Perangkat
Daerah yang Menyelenggarakan Sub
Urusan Jasa Konstruksi
SE Mendagri kepada Bupati/Walikota
Nomor 601/4410/SJ tanggal 31 Mei 2019
Hal Penguatan Kelembahaan Perangkat
Daerah yang Menyelenggarakan Sub
Urusan Jasa Konstruksi
EVALUASI
PENATAAN PERANGKAT DAERAH
PASCA PP 18/2016
42
1 Perpres tentang Penjabat
1 Sekretaris Daerah
Peraturan
Pemerintah Nomor 34 Provinsi dan 416 Kabupaten dan 98
Kota telah menyesuaikan perangkat
18 Tahun 2016 3 daerah dengan PP 18 Tahun 2016;
diberlakukan
34 Provinsi dan beberapa Kabupaten/Kota telah
menyesuaikan UPTD sesuai dengan Permendagri No.
4 12 Tahun 2017 tentang Pedoman dan Klasifikasi
Cabang Dinas dan UPTD;
Perpres 3 Tahun 2018 tentang Penjabat Sekretaris Daerah
Permendagri Nomor 97 Tahun 2016 ttg Perangkat Daerah Provinsi DKI Jakarta;
Permendagri Nomor 100 Tahun 2016 ttg Pedoman Nomenklatur Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Dan Kabupaten/Kota;
Permendagri Nomor 104 Tahun 2016 ttg Pedoman Nomenklatur Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan
Kabupaten Kota;
Permendagri Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pedoman Nomenklatur Pedoman Nomenklatur Perangkat Daerah Provinsi Dan Daerah
PERPRES & Kabupaten/Kota Yang Melaksanakan Fungsi Penunjang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan;
PERMENDAGRI Permendagri Nomor 8 Tahun 2017 ttg Kelembagaan Pemerintah Daerah D.I Yogyakarta;
TURUNAN PP NOMOR Permendagri Nomor 9 Tahun 2017 tentang Perangkat Daerah Provinsi Papua Dan Provinsi Papua Barat;
18 TAHUN 2016 Permendagri Nomor 12 Thn 2017 ttg Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan UPTD;
Permendagri Nomor 106 Tahun 2017 ttg Perangkat Daerah Bidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang;
Permendagri Nomor 107 Tahun 2017 ttg Pedoman Nomenklatur Inspektorat Daerah Provinsi Dan Kabupaten/Kota;
Permendagri Nomor 120 Tahun 2017 ttg UPT Dinas Dukcapil Kab./Kota
Permendagri Nomor 140 Tahun 2017 ttg UPT Pedoman Noemnklatur BNPP Daerah
Permendagri RI Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pembinaan dan Penataan Perangkat Daerah
Permendagri Nomor 112 Tahun 2018 tentang UKPBJ di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi dan Kab./Kota
Permendagri Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perangkat Daerah yang menyelenggarakan Urusan Pemerintahan Bidan Kesbangpol
44
8 PERMENDAGRI YANG SEDANG DALAM PROSES PENYUSUNAN
NO JUDUL POSISI KETERANGAN
1. Rancangan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Dalam Proses Finalisasi
Pedoman Nomenklatur Sekretariat Daerah Provinsi Dan
Kabupaten/Kota
45
PERBANDINGAN JUMLAH STRUKTURAL (ESELONERING)
PERANGKAT DAERAH PROVINSI PP 18/2016 DAN PP 41/2007
PERBANDINGAN TOTAL ESELONERING
PERANGKAT DAERAH PROVINSI PP 18/2016 DAN PP 41/2007
8412
PP 41/2007 PP 18/2016
(44,397) (38,684)
jabatan jabatan
5046
Jumlah struktur sesuai PP 18/2016
2297
2094
1676
1627
1603
1541
1391
1363
1322
1244
1245
1218
1199
1194
1172
1169
1166
1162
1149
1122
1121
1109
1087
1075
1070
1063
1044
1039
1029
1015
995
993
970
968
962
954
948
936
935
930
927
926
926
921
909
908
907
898
895
862
857
851
850
836
836
831
829
828
806
719
706
704
686
686
684
638
46
JUMLAH JABATAN STRUKTURAL (ESELONERING) PERANGKAT DAERAH PROVINSI
SELURUH INDONESIA BERDASARKAN PP 18/2016
25190
(65,03%)
Kewenangan Gubernur sesuai PP
18/2016:
1. Dapat menurunkan tipelogi Perangkat
Daerah dari hasil pemetaan
2. Menggabungkan urusan
pemerintahan daerah paling banyak 3
7913
(20,43%) urusan pemerintahan sesuai dengan
perumpunan
2428
1382 1396 (6,27%)
38 (3,6%) 386 (3,6%)
(0,098%) (1%)
47
JUMLAH TIPOLOGI DINAS PROVINSI
BERDASARKAN PP 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH
43
18 18
13 13
12
11
10
8
7
6 6
5 5 5 5 5 5
4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 2 2 2
1 1 1 11 11 1 1
Catatan: Untuk Dinas PUPR dan Pertanian dapat dibentuk 2 Dinas sehingga jumlahnya lebih dari 34 48
VARIASI NOMENKLATUR DINAS DAN BADAN PASCA PP 18/2016
NO URUSAN NOMENKLATUR JUMLAH TIPOLOGI
PEMERINTAHAN PROVINSI A B C
51
Lanjutan ..
NO URUSAN NOMENKLATUR JUMLAH TIPOLOGI
PEMERINTAHAN PROVINSI
A B C
9. Pangan Dinas Ketahanan Pangan 9 7 2 -
Dinas Pangan 5 3 2 -
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan 3 3 - -
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan 1 1 - -
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kelautan 2 2 - -
Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan 1 - 1 -
Dinas Ketahanan Pangan dan Holtikultura 1 1 - -
Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura 1 1 - -
10. Pertanahan Dinas Pertanahan 1 - 1 -
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang 1 1 - -
11. Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup 20 15 5 -
Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Lingkungan - - -
Hidup
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan 6 6 - -
Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan 7 2 - -
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup 1 1 - -
52
Lanjutan ..
NO URUSAN NOMENKLATUR JUMLAH TIPOLOGI
PROVINSI
PEMERINTAHAN A B C
12. Administrasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 13 7 3 3
kependudukan dan Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil, Pengendalian penduduk 4 2 2 -
Pencatatan Sipil dan KB
Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil dan KB 1 1 - -
54
Lanjutan ..
NO URUSAN NOMENKLATUR JUMLAH TIPOLOGI
PEMERINTAHAN PROVINSI
A B C
19. Statistik - - - -
20. Persandian - - - -
21. Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 9 8 1 -
Dinas Kebudayaan 6 5 1 -
22. Perpustakaan Dinas Perpustakaan 1 1 - -
Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah 25 22 3 -
23. Kearsipan Dinas Kearsipan 1 1 - -
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan 5 4 1 -
24. Kelautan dan Dinas Kelautan dan Perikanan 29 26 3 -
Perikanan
25. Pariwisata Dinas Pariwisata 16 12 4 -
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 1 1 - -
55
Lanjutan ..
NO URUSAN NOMENKLATUR JUMLAH TIPOLOGI
PEMERINTAHAN PROVINSI
A B C
26. Pertanian Dinas Pertanian dan ketahanan pangan 2 2 - -
Dinas Pertanian 9 8 1 -
Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura 6 6 - -
Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan 3 2 1 -
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura 2 2 - -
Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan 1 1 - -
Dinas Pertanian dan Perkebunan 2 2 - -
Dinas Perkebunan dan Peternakan 4 4 - -
Dinas Perkebunan 7 7 - -
Dinas Peternakan 1 1 - -
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan 7 6 1 -
Dinas Ketahanan Pangan, Kelauatan dan Pertanian 1 1 - -
Dinas Perkebunan dan Holtikultura 1 1 - -
27. Kehutanan Dinas Kehutanan 27 25 1 1
Dinas Kehutanan dan Perkebunan 1 1 - -
56
Lanjutan ..
NO URUSAN NOMENKLATUR JUMLAH TIPOLOGI
PEMERINTAHAN PROVINSI
A B C
28. ESDM Dinas Energi dan SDM 29 26 3 -
29. Perdagangan Dinas Perdagangan 6 3 3 -
Dinas Perdagangan, Koperasi UKM 1 1 - -
Dinas Perdagangan dan Perindustrian 2 2 - -
Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM 1 - 1 -
30. Perindustrian Dinas Perindustrian dan Energi 1 1 - -
Dinas Perindustrian 7 5 2 -
Dinas Perindustrian dan Perdagangan 19 19 - -
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM 2 2 - -
31. Transmigrasi Dinas Transmigrasi 2 2 - -
Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja 3 3 - -
32. Kepemudaan dan Dinas Kepemudaan dan Olahraga 31 26 5
Olahraga
57
PROGRAM PRIORITAS BIDANG KELEMBAGAAN
DAN KEPEGAWAIAN PERANGKAT DAERAH
5
Fasilitasi dan pelaksanaan layanan secara elektronik (online) penerbitan surat
persetujuan Mendagri dalam penataan perangkat daerah dan penggantian pejabat di
lingkungan pemerintah Provinsi dan Kab./Kota;
58
ISU KELEMBAGAAN DAERAH
Kecenderungan kementerian
sektor mendesak Pemerintah
Daerah untuk membentuk
kelembagaan
ISU AKTUAL
PENATAAN
PERANGKAT DAERAH
62
EVALUASI TUGAS DAN FUNGSI
Tidak memuat
pelaksanaan
urusan
pemerintahan
yang bukan
kewenangannya
MENTERI
BUPATI /
DALAM GUBERNUR
WALIKOTA
NEGERI
ARAH KEBIJAKAN PENATAAN
RUMAH SAKIT DAERAH
DALAM REVISI PP NOMOR 18 TAHUN 2016
66
MASUKAN TERHADAP
KELEMBAGAAN RUMAH SAKIT DAERAH
BENTUK JABATAN
KELEMBAGAAN DIREKTUR
Jabatan
UPTD Fungsional
Menjadi Menjadi
Perangkat Jabatan
Daerah RSD Struktural
67
KRONOLOGIS PEMBAHASAN REVISI PP 18/2016
TERKAIT KELEMBAGAAN RSD
4 APRIL 2019
26 MARET 2019 29 MARET 2019
Pertemuan Tim Teknis
Inisiasi Deputi Hukum Rapat pertama Tim Teknis di Hotel bertempat di Ruang
dan Peraturan Aryaduta, difasilitasi oleh Rapat Biro Hukum dan
Perundang-Undangan, Direktorat Fasilitasi Kelembagaan Organisasi, Kemendagri.
Kemensesneg untuk dan Kepegawiaan Perangkat
melakukan pertemuan Derah, Ditjen Otda. Dihadiri oleh HASIL PERTEMUAN
dengan mengundang Kepala Biro Hukum dan Organisasi Setelah dilakukan
Kemendagri, Kemenkes, Direktur Pemerintahan pencermatan terhadap
KemenPANRB, Dalam Negeri Kemensetneg, dan 2 APRIL 2019 peraturan perundang-
Kemenkes. Kemenkum-HAM. KemenPAN dan undangan yang terkait,
RB berhalangan hadir. Pertemuan Tim Teknis disimpulkan bahwa
HASIL PERTEMUAN bertempat di Ruang Perubahan bentuk
Disepakati bahwa untuk HASIL PERTEMUAN Rapat Biro Hukum dan kelembagaan RSD
mencari solusi bentuk Disepakati bahwa Kementerian Organisasi, Kemendagri. menjadi Perangkat
kelembagaan RSD akan Kesehatan diminta untuk Daerah tidak sesuai,
dibahas oleh Tim Teknis mempersiapkan draft Perubahan HASIL PERTEMUAN bertentangan dengan
yang terdiri dari para PP Nomor 18 Tahun 2016 terkait RSD diusulkan menjadi Undang-Undang Nomor
pejabat eselon 2 dan 3 kelembagaan RSD sesuai dengan Dinas terpisah dengan 5 Tahun 2014 tentang
dari Kementerian terkait. yang diharapkan Dinas Kesehatan. ASN.
68
KRONOLOGIS PEMBAHASAN REVISI PP 18/2016
TERKAIT KELEMBAGAAN RSD (LANJUTAN)
24 MEI 2019
Dilaksanakan pertemuan untuk
8 MEI 2019 memfinalisasi rancangan revisi
Peraturan Pemerintah Nomor 18
Rapat di Hotel Acacia, membahas Tahun 2016, bertempat di Hotel
alternatif solusi terhadap status Aryaduta dan dihadiri oleh
kelembagaan RSD, dihadiri oleh Kemenkopolhukam, Kemenkes,
Kemenkes, Kemensetneg, KemenkumHAM, Kemensetneg
KemenPAN dan RB, dan Kemendagri.
KemenkumHAM, dan Kemendagri
(Ditjen Otda dan Ditjen Keuda) HASIL PERTEMUAN
penyempurnaan dari pengaturan
HASIL PERTEMUAN terkait dengan keotonoman RSD
RSD tetap sebagai UPTD dengan pada aspek perencanaan,
kemandirian: pelaksanaan dan
(1) Kemandirian dalam pertanggungjawaban keuangan.
pengelolaan keuangan; Untuk itu, Direktorat Jenderal
(2) Sumber Daya Manusia, dan Keuangan Daerah akan
(3) Pemanfaatan dan merumuskan substansi
Penatalaksanaan Barang Milik pengaturan terkait keotonoman
Daerah. pengelolaan keuangan.
69
ALASAN RSD TIDAK DAPAT MENJADI PERANGKAT DAERAH
Direktur RSD
PRINSIP
bertanggung jawab
PERUBAHAN 2. Jabatan Direktur kepada Kepala Dinas
DAN Kesehatan
PENGUATAN
Dalam bentuk Laporan
KELEMBAGAAN STRUKTURAL, pertanggungjawaban
RSD Sesuai dengan pelaksanaan
Kelas RSD
MEMILIKI OTONOMI
DALAM
1. PENGELOLAAN
KEUANGAN dan BARANG 2. PENGELOLAAN
MILIK DAERAH BIDANG KEPEGAWAIAN
72
PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN KEUANGAN RSD
(PASAL 21A AYAT (1) RANCANGAN REVISI PP NO. 18/ 2016)
PENGELOLAAN
KEUANGAN
BERTANGGUN
DALAM G JAWAB
KEPADA
KEPALA DINAS
DIREKTUR PENGELOLAAN URUSAN
RUMAH SAKIT BARANG MILIK DAERAH BIDANG
DAERAH KESEHATAN
PENGELOLAAN
BIDANG KEPEGAWAIAN
73
JENIS OTONOMI RSD DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN & BARANG MILIK DAERAH
(PASAL 21B AYAT (1) RANCANGAN REVISI PP NO. 18/2016)
OTONOMI DALAM:
PELAKSANAAN 1. PERENCANAAN
OTONOMI
2.
2. PELAKSANAAN
MENETAPKAN
DIREKTUR RSD 3. PERTANGGUNGJAWABAN
KHUSUS 1 DAN 2
1 Menyusun rencana kerja dan anggaran
DISAMPAIKAN
KEPADA
2 Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran
BERTANGGUNG-
MELAKSANAKAN JAWAB SECARA
BELANJA SESUAI FORMAL DAN
DOKUMEN MATERIAL ATAS
DIREKTUR
RUMAH SAKIT PELAKSANA PELAKSANA
DAERAH ANGGARAN (DPA) ANGGARAN DAN
BELANJA RSD
76
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN RSD
(PASAL 21D RNCANGAN REVISI PP NO. 18/2016)
MERUPAKAN SELANJUTNYA
DISAJIKAN
DALAM
LAPORAN KEUANGAN
BAGIAN DINAS PENYELENGGARA
LAPORAN KEUANGAN
LAPORAN KINERJA URUSAN BIDANG
RUMAH SAKIT DAERAH
RUMAH SAKIT DAERAH KESEHATAN
(DINAS KESEHATAN)
77
KEOTONOMAN PENGELOLAAN KEPEGAWAIAN
(PASAL 21E RANCANGAN REVISI PP NO. 18/2016)
LINGKUP KEWENANGAN
PENGANGKATAN
PEMINDAHAN
APARATUR
DIREKTUR PEMBINAAN SIPIL
RUMAH SAKIT NEGARA
DAERAH (ASN)
PEMBERHENTIAN
JENIS
RUMAH
SAKIT
DAERAH
PROVINSI
RUMAH SAKIT RUMAH SAKIT
UMUM KHUSUS
Ketentuan lebih lanjut mengenai klasifikasi rumah sakit daerah provinsi diatur dalam Peraturan
Menteri Kesehatan setelah mendapat pertimbangan tertulis dari Menteri Dalam Negeri dan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
79
JENIS DAN KLASIFIKASI RUMAH SAKIT DAERAH KAB/KOTA
(PASAL 84 RANCANGAN REVISI PP NO. 18/2016)
JENIS
RUMAH
SAKIT
DAERAH
KAB/KOTA
RUMAH SAKIT RUMAH SAKIT
UMUM KHUSUS
Ketentuan lebih lanjut mengenai klasifikasi rumah sakit daerah Kab./Kota diatur dalam
Peraturan Menteri Kesehatan setelah mendapat pertimbangan tertulis dari Menteri Dalam
Negeri dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
80
PENATAAN KESBANGPOL
BerdasarkanPermendagri
Nomor11 Tahun2019
DASAR HUKUM PENATAAN PERANGKAT DAERAH KESBANGPOL
TUJUAN:
• KEPUTUSAN MENDAGRI NO. 100-440 TAHUN 2019 TTG EVALUASI KELEMBAGAAN
UNTUK MEMBERIKAN KEPASTIAN PERANGKAT DAERAH YANG MELAKSANAKAN URUSAN PEMERINTAHAN DI BIDANG
HUKUM PELAKSANAAN TUPOKSI KESBANGPOL
PERANGKAT DAERAH YANG SAAT • KEPUTUSAN MENDAGRI NO. 100-441 TAHUN 2019 TTG NOMENKLATUR PERANGKAT
INI MELAKSANAKAN URUSAN DAERAH YANG MELAKSANAKAN URUSAN PEMERINTAHAN DI BIDANG KESBANGPOL
KESBANGPOL
PERMASALAHAN
KESBANGPOL DI DAERAH SAAT INI
DITERBITKAN
PERMENDAGRI NO. 11 TAHUN 2019
PENGUATAN KELEMBAGAAN
KESBANGPOL DI DAERAH BERDASARKAN PERMENDAGRI
NOMOR 11 TAHUN 2019
PD KESBANGPOL
“TETAP” MELAKSANAKAN TUPOKSI SAMPAI SESUAI PASAL 122 PP
1 YANG TELAH
PER-UU MENGENAI PELAKSANAAN URUSAN 18/2016
DIBENTUK
PEMERINTAHAN UMUM DIUNDANGKAN
BERDASARKAN PP
41/2007
PD KESBANGPOL
DITETAPKAN MENJADI
6 KAB/KOTA YG DALAM BENTUK “BADAN” SEBELUM “BADAN” DAN TERPISAH
BERGABUNG DG PD DIBERLAKUKANNYA PP 18/2016 DG PD URUSAN
URUSAN
PEMERINTAHAN LAIN
PEMERINTAHAN LAIN
DAPAT MEMBENTUK
DALAM HAL PEMERINTAH DAERAH KAB/KOTA BELUM MEMBENTUK KESBANGPOL KANTOR/BADAN
SUSUNAN
ORGANISASI TERDIRI ATAS 1 SUBBAGIAN TU DAN PALING BANYAK 3 SEKSI
BAHWA PERMENDAGRI NO. 99 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN ULP BARANG/JASA PEMERINTAH
DI LINGKUNGAN PROV/KAB/KOTA SUDAH TIDAK SESUAI DENGAN DINAMIKA PERKEMBANGAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
92
KEBIJAKAN KELEMBAGAAN PBJP
Perluasan peran :
94
TUGAS, FUNGSI DAN KEDUDUKAN UKPBJ
Pasal 3 s.d. Pasal 4
95
KLASIFIKASI DAN BENTUK KELEMBAGAAN UKPBJ
Pasal 5 s.d. Pasal 7
96
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN UKPBJ
Pasal 20
MENDAGRI MENDAGRI
DIRJEN OTDA ITJEN
Pembinaan Pengawasan
Pembinaan
teknis
PEMERINTAH PROVINSI PEMERINTAH PROVINSI KEPALA
GUBERNUR GUBERNUR LEMBAGA
Pembinaan Pengawasan
PEJABAT PIMPINAN
TINGGI
PEGAWAI TETAP
PEJABAT DI UKPBJ, BUKAN ADHOC
ADMINISTRASI DARI UNIT KERJA LAIN
PELAKSANA
36
PEMBIAYAAN PENYELENGGARAAN UKPBJ
Pasal 21
99
KETENTUAN LAIN
Pasal 22
”
mengenai perangkat daerah Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta.
100
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 23
101
NO PROVINSI SKOR PERSETUJUAN MENDAGRI TANGGAL KELAS
1 Aceh 950 A
2 Sumatera Utara 940 Nomor 061/253/OTDA 14-Jan-19 A
3 Sumatera Barat 880 Nomor 061/963/OTDA 11-Feb-19 A
4 Riau 840 Nomor 060/205/OTDA 11-Jan-19 A
5 Kepulauan Riau 960 Nomor 061/710/OTDA 30-Jan-19 A
6 Jambi 850 Nomor 061/228/OTDA 11-Jan-19 A
7 Sumatera Selatan 940 Nomor 061/384/OTDA 18-Jan-19 A
8 Bangka Belitung 870 Nomor 060/748/OTDA 31-Jan-19 A
9 Bengkulu 680 Nomor 060/214/OTDA 11-Jan-19 B
10 Lampung 870 Nomor 060/1543/OTDA 12-Mar-19 A
11 DKI Jakarta Badan
12 Jawa Barat A
13 Banten 940 Nomor 061/1505/OTDA 11-Mar-19 A
14 Jawa Tengah A
15 Yogyakarta A
16 Jawa Timur 1000 Nomor 061/1521/OTDA 11-Mar-19 A
17 Bali 890 Nomor 061/10039/OTDA 31-Dec-18 A
18 Nusa Tenggara Barat A
19 Nusa Tenggara Timur 820 A
20 Kalimantan Barat 930 Nomor 060/1517/OTDA 11-Mar-19 A
21 Kalimantan Tengah 890 Nomor 061/211/OTDA 11-Jan-19 A
22 Kalimantan Selatan 900 Nomor 061/921/OTDA 08-Feb-19 A
23 Kalimantan Timur -
24 Kalimantan Utara 810 A
25 Sulawesi Utara 840 Nomor 060/1146/OTDA 19-Feb-19 A
26 Sulawesi Barat 740 Nomor 060/2754/OTDA 15-May-19 B
27 Sulawesi Tengah 970 Nomor 061/9969/OTDA 21-Dec-18 A
28 Sulawesi Tenggara 900 Nomor 060/530/OTDA 23-Jan-19 A
29 Sulawesi Selatan 970 Nomor 061/825/OTDA 04-Feb-19 A
30 Gorontalo 880 Nomor 060/527/OTDA 23-Jan-19 A
31 Maluku 690 Nomor 060/752/OTDA 31-Jan-19 B
32 Maluku Utara A
33 Papua Barat 820 Proses penandatanganan rekomendasi A
34 Papua A
AKSI PENCEGAHAN KORUPSI 2019-2020
DITJEN OTONOMI DAERAH BIDANG KELEMBAGAAN
UKURAN KEBERHASILAN % DATA
NO AKSI CATATAN
B3, B6, B9, B12, B15, B18, B21, B24 CAPAIAN DUKUNG
1 2 6 7 8 9
1 Peningkatan B3 Diterbitkannya Permendagri tentang Pembentukan 100% Permendagri Ditandatanganinya Permendagri
profesionalitas dan UKPBJ di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi oleh Mendagri
modernisasi dan Kabupaten/Kota.
Pengadaan Barang
dan Jasa B6 Jumlah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang telah 100% Pergub/Perb Khususnya bagi 34 Daerah
Membentuk UKPBJ Struktural. up/Perwali Provinsi dan 514
Kabupaten/Kota
B9 Daerah Provinsi yang telah Mengisi Pejabat 100% Surat Khususnya bagi 171 Daerah
Struktural dan Fungsional di Setiap UKPBJ. Persetujuan Provinsi/Kabupaten/Kota yang
Kemendagri melaksanakan Pilkada Serentak
Tahun 2018.
B12 Daerah Provinsi yang telah Mengalihkan seluruh 100% Khususnya bagi 171 Daerah
Anggota Pokja Pengadaan Barang dan jasa di Provinsi/Kabupaten/Kota yang
Lingkungan Pemetintah Daerah menjadi Pejabat melaksanakan Pilkada Serentak
Tahun 2018.
Fungsional UKPBJ.
103
“
PEMBINAAN DAN
PENGENDALIAN PENATAAN
PERANGKAT DAERAH
BERDASARKAN PERMENDAGRI NOMOR 99 TAHUN 2018
104
TUJUAN PEMBINAAN & PENGENDALIAN PENATAAN PERANGKAT DAERAH
Pa s a l 1
Tujuan Pembinaan
Untuk meningkatkan kemampuan daerah dalam penataan perangkat daerah yang tepat
fungsi, tepat ukuran dan sinergis secara berkelanjutan menuju perangkat daerah yang
modern.
Tujuan Pengendalian
Untuk menjamin penataan perangkat daerah dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
105
PEMBINAAN PENATAAN PERANGKAT DAERAH
Pasal 2
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
MENDAGRI
monitor
MENDAGRI
GWPP
Pembinaan
Penataan Perangkat Pembinaan
Daerah Penataan Perangkat
Daerah
PROVINSI
KAB./KOTA
106
GWPP BerdasarkanHasil Monev
Pasal 2 ayat (4)
“Setiap pemerintah daerah wajib menyusun kebijakan mengenai budaya organisasi yang menjadi pedoman
penyusunan budaya organisasi masing-masing Perangkat Daerah berdasarkan nilai, sikap, dan perilaku”
1 FASILITASI
Pasal 9
Dilaksanakan melalui:
a. bimbingan teknis
b. Seminar/lokakarya
c. rapat kerja
d. penyediaan software dan hardware
BENTUK PEMBINAAN
2 KONSULTASI
Untuk mendapatkan:
a. petunjuk
b. pertimbangan
c. pendapat terhadap permasalahan yang
PENATAAN Pasal 10 mendesak dan belum diatur dalam ketentuan
PERANGKAT DAERAH peraturan perundang-undangan
Langsung : hasil konsultasi dituangkan secara tertulis dalam
berita acara hasil konsultasi yang ditandatangani oleh
pejabat yang memberikan konsultasi
Tidak langsung : berupa surat, hasil konsultasi dibuat
dalam surat jawaban
✓ Paling lama 15 hari kerja, apabila lebih maka Daerah
mengambil keputusan atas prakarsa sendiri berdasarkan azas
otonomi Daerah
✓ Hasil konsultasi dijadikan bahan masukan penataan Perangkat
Daerah oleh Pemda
Lanjutan..
a. perencanaan;
3
b. monitoring dan pengendalian;
c. penjaminan mutu layanan;
Penilaian terhadap d. standar operasional prosedur;
PENILAIAN 1. tata laksana e. pendidikan dan pelatihan;
2. Budaya Organisasi f. analisis kebijakan dan pemecahan masalah;
Pasal 13 3. Informasi Organisasi g. manajemen sumber daya yang terukur;
4. Tingkat kematangan organisasi h. manajemen resiko;
i. pengukuran kinerja;
j. pengembangan inovasi layanan; dan
k. budaya organisasi.
4 PENGHARGAAN
Pasal 14
Diberikan kepada daerah yang memperoleh nilai tertinggi
Pada hari Otonomi Derah oleh Mendagri
PENGENDALIAN PENATAAN PERANGKAT DAERAH
Pasal 15 ayat (1) s.d. ayat (3)
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
MENDAGRI
monitor
MENDAGRI
GWPP
Pengendalian
Penataan Perangkat Daerah
Pengendalian
Penataan Perangkat Daerah
PROVINSI
KAB./KOTA
EVALUASI KELEMBAGAAN PERANGKAT DAERAH
Terhadap:
Dilaksanakan pada saat
1. Perda tentang pembentukan dan
✓ pelaksanaan Penataan
EVALUASI Perangkat Daerah; dan susunan Perangkat Daerah; dan
✓ penataan Perangkat Daerah 2. Rancangan Perkada tentang
Pasal 17 s/d Pasal 19
telah ditetapkan pembentukan dan klasifikasi
cabang dinas dan UPTD
Hasil
Dijadikan bahan Penataan Perangkat Daerah provinsi, kabupaten/kota
SE Mendagri Nomor 060/3027/OTDA
Hal Evaluasi Kelembagaan Perangkat
Daerah sesuai dengan Permendagri 99
Tahun 2018
Ta n g g a l 2 9 M e i 2 0 1 9
113
PEMBINAAN &
PENGAWASAN
PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN
DAERAH
KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH
a. pembagian urusan
pemerintahan
1 UU NO 23 THN 2014
b. kelembagaan daerah
BINWAS c. kepegawaian perangkat
PP 12 THN 2017 TTG PEMBINAAN DAN Ruang Lingkup daerah
2 PENGAWASAN PENYELENGGARAAN UMUM
d. keuangan daerah
PEMDA
e. pembangunan daerah
f. pelayanan publik di daerah
g. kerjasama daerah
h. kebijakan daerah
MENDAGRI KOORDINATOR BINWAS PENYELENGGARAAN i. kepala daerah & DPRD
PEMDA SECARA NASIONAL (Psl.8 ayat (3) UU 23/2014
j. pembinaan lainnya
sesuai peraturan
3 PP 18/2016 PEMBINAAN DAN
Arah Kebijakan
PENGENDALIAAN OPD (PSL 110)
Tdk blh ada non job (kecuali sanksi pidana),
4 UU No.10 THN 2016 IZIN TERTULIS MENDAGRI dan demosi. Promosi JPT hasil seleksi terbuka
KETENTUAN penggantian pejabat menjelang dg rekomendasi KASN.
6 bln berakhir masa jabatn KDH.
6 bln sblum Pilkada dan setelah pelantikan Tindak lanjut ▪ Inmendagri No 820/640/Sj tgl 26/10/2015 ttg Mutasi Pegawai olh Penjabat KDH
▪ Inmendagri No. 061/2911/SJ/2016 tindak lanjut PP 18/2016
Psl 71 ayat 2
Psl. 162 ▪ SE Mendagri No. 821/969/SJ tgl 12 Feb 2018 ttg Penggantian Pejabat ol eh Pj,
Plt, Pjs KDH pd Daerah yg Menyelenggarakan Pilkada
WAS PEMDA
MENDAGRI
-Pengawasan Umum dan teknis
“Secara Nasional dikoordinasikan MENDAGRI”
-Penjatuhan sanksi administrasi
116
PRIORITAS KEGIATAN PENGAWASAN PENGAWASAN UMUM
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Permendagri Nomor 110 Tahun 2017 tentang Kebijakan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2018
117
117
PRIORITAS KEGIATAN PENGAWASAN PENGAWASAN UMUM
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
C. Kepegawaian Daerah, D. Keuangan Daerah, E. Perencanaan Pembangunan Daerah,
dengan sasaran: dengan sasaran: dengan sasaran:
1. Penerapan sistem aplikasi e-budgeting dan
1. Penerapan sistem seleksi sistem aplikasi e-reporting; 1. Penerapan sistem aplikasi e-planning;
terbuka untuk Jabatan 2. Kebijakan pengelolaan pajak daerah dan 2. Penyusunan/penetapan dan perubahan
retribusi daerah untuk menunjang dokumen rencana pembangunan
Pimpinan Tinggi;
Pendapatan Asli Daerah; daerah (RPJMD dan RKPD) dan rencana
2. Penempatan PNS dalam
3. Kebijakan transparansi Pengelolaan Hibah kerja Perangkat Daerah (Renstra PD dan
Jabatan Administrasi dan dan Bantuan Sosial; Renja PD) tepat waktu;
Pengawas. 4. Kebijakan transparansi Pengadaan Barang 3. Konsistensi program dan kegiatan
3. Pendidikan dan pelatihan dan Jasa; dalam dokumen perencanaan dan
bagi Kepala Daerah, DPRD, 5. Kebijakan pengalokasian Belanja Perjalanan penganggaran;dan
dan PNS; dan Dinas; dan 4. Kepatuhan Pemerintah Daerah terhadap
4. Pembinaan Jabatan 6. Kepatuhan Pemerintah Daerah terhadap tindak lanjut hasil klarifikasi Rencana
tindak lanjut hasil evaluasi Rancangan Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), hasil
Fungsional khususnya Peraturan Daerah tentang Anggaran reviu APIP dan pelaksanaannya.
binaan Kementerian Dalam Pendapatan dan Belanja Daerah
Negeri. (APBD)/Perubahan APBD dan
pelaksanaannya.
Permendagri Nomor 110 Tahun 2017 tentang Kebijakan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan118Daerah Tahun 2018
PRIORITAS KEGIATAN PENGAWASAN PENGAWASAN UMUM
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
119
Permendagri Nomor 110 Tahun 2017 tentang Kebijakan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2018
Terima Kasih
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
120