otda.kemendagri.g ditjenot
TUJUAN OTONOMI DAERAH
(UU 23 Tahun 2014)
INSTRUMEN
URUSAN
UNTUK KDH DAN DPRD OTONOMI
MENCAPAI DAERAH
ASN PADA
PERANGKAT
1. MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN DAERAH
PERANGKAT
DAERAH
MASYARAKAT TATA
KELOLA
2. MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN
PUBLIK PARTISIPASI
MASYARAKAT
BINWAS
4
EFEKTIVITAS PEMERINTAHAN
BERBASIS PADA URUSAN
Urusan Pemerintahan
adalah kekuasaan Sinergitas
Kualifikasi
pemerintahan yg menjadi SDM
kewenangan Presiden yg
pelaksanaannya Sinergitas Sinergitas
dilakukan oleh Kelembagaan Perencanaan
kementerian negara dan
penyelenggara
Pemerintahan Daerah
untuk melindungi,
melayani,
memberdayakan, dan
menyejahterakan
Membangun Sinergitas
Sinergitas
masyarakat. (UU 23/2014) kebijakan Efektivitas Pertanggung
jawaban kepada
Pemerintahan masyarakat
U R U S A N P E ME R IN T A H A N
Dibagi prinsip:
Eksternalitas,
Akuntabilitas dan
ABSOLUT UMUM KONKUREN
Efisiensi, serta
kepentingan
strategis nasional
S PM
URUSAN P E ME R I N TA HA N K O N K U R E N
( Pasal 11 UU 23/2014)
Nomenklatur Perangkat Daerah berpedoman pada Peraturan Menteri K/L yang membidangi Urusan Pemerintahan tersebut.
(Pasal 211 Ayat 2 UU 23/2014) 10
ARAH KEBIJAKAN
UNSUR PENUNJANG
URUSAN PEMERINTAHAN
BIDANG PENELITIAN DAN
PENGEMBAGAN
KEDUDUKAN PERANGKAT DAERAH
TUGAS MEMBANTU KEPALA DAERAH
KEKUASAAN PEMERINTAHAN PENYELENGGARA PEMERINTAH
DAERAH
Pasal 5
Pasal 57
1) Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan Penyelenggara Pemerintahan Daerah provinsi dan
pemerintahan sesuai dengan Undang-Undang Dasar kabupaten/kota terdiri atas kepala daerah dan DPRD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. dibantu oleh Perangkat Daerah.
2) Kekuasaan Pemerintahan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diuraikan dalam berbagai Urusan
Pemerintahan.
3) Dalam menyelenggarakan Urusan Pemerintahan PERANGKAT DAERAH
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Presiden
dibantu oleh menteri yang menyelenggarakan Urusan Pasal 208
Pemerintahan tertentu. Kepala daerah dan DPRD dalam menyelenggarakan Urusan
4) Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan sebagaimana Pemerintahan dibantu oleh Perangkat Daerah.
dimaksud pada ayat (2) di Daerah dilaksanakan
berdasarkan asas Desentralisasi, Dekonsentrasi, dan
Tugas Pembantuan.
Nomenklatur badan hasil penggabungan adalah badan perencanaan pembangunan, riset dan inovasi daerah
(BAPPERIDA);
Tipelogi BAPPERIDA hasil penggabungan Urusan Pemerintahan dapat dinaikkan 1 (satu) tingkat lebih tinggi;
Ketentuan dapat dinaikan 1 (satu) tingkat lebih tinggi, yaitu apabila digabung dengan BAPPEDA tipe C menjadi
BAPPERIDA tipe B, digabung dengan BAPPEDA tipe B menjadi BAPPERIDA tipe A, dan digabung dengan
BAPPEDA tipe A menjadi BAPPERIDA tipe A dengan 5 (lima) bidang;
Fungsi BRIDA yang digabung dengan BAPPEDA diwadahi paling banyak 2 (dua) bidang yang di kepalai pejabat
administrator dan membawahi kelompok JF;
Dalam hal Fungsi BRIDA digabung dengan BAPPEDA diwadahi dalam 1 (satu) bidang, dengan nomenklatur
bidang riset dan inovasi daerah yang di kepalai pejabat administrator dan membawahi kelompok JF.
BATANG TUBUH RANCANGAN
PERMENDAGRI TERKAIT
BRIDA
• BAB I KETENTUAN UMUM
• BAB VI PELAPORAN
otda.kemendagri.g ditjenot