Anda di halaman 1dari 16

SPM, TOLOK UKUR

KINERJA PEMDA
TERHADAP PELAYANAN
DASAR

Oleh :
HI. ABDULLAH HI.M. SALEH, S.STP.,M.Si
KABAG TATA LAKSANA BIRO ORGANISASI
PROPINSI MALUKU UTARA
Disampaikan pada acara
SOSIALISASI PENYUSUNAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
di Kabupaten Halmahera Utara, tanggal 06 & 07 Desember 2017
URUSAN PEMERINTAHAN
BERDASARKAN UU NO. 23 THN 2014

URUSAN
ABSOLUT KONKUREN
PEMERINTAHAN UMUM

Pusat Provinsi Kab/Kota


1. PERTAHANAN
KEWENANGAN PRESIDEN SEBAGAI
2. KEAMANAN
3. AGAMA Otonomi Daerah
4. YUSTISI KEPALA PEMERINTAHAN
5. POLITIK LUAR NEGERI
6. MONETER & FISKAL
NASIONAL Wajib Pilihan

Periwisata, Perdagangan,
Pelayanan Dasar Pertanian
Non Pelayanan Dasar
dll.

Kesehatan, Pendidikan, Pekerjaan Tenaga Kerja, Pangan, Lingkungan


Umum, dll. Hidup dll.
6
URUSAN PEMERINTAHAN
(UU 23/2014)

PSL. 10 PSL. 25
ABSOLUT
PSL. 11 - 24
URUSAN
(TIDAK DISERAHKAN) KONKUREN PEMERINTAHAN UMUM
(6) (32)

1. POLITIK LUAR 1. PANCASILA, UUD45,


BHINEKA TUNGGAL IKA,
NEGERI KEUTUHAN NKRI.
2. PERTAHANAN WAJIB PILIHAN 2. PERSATUAN DAN
3. KEAMANAN KESBANG
4. YUSTISI (24) (8) 3. KERUKUNAN ANTAR
SUKU, INTRA SUKU,
5. MONETER & UMAT BERAGAMA, RAS
FISKAL DAN GOLONGAN
4. PENANGANAN KONFLIK
6. AGAMA SOSIAL
5. KOORDINASI
PELAKSANA TUGAS
ANTAR INSTANSI
PELAYAN NON- 6. PENGEMBANGAN
AN PELAYAN KEHIDUPAN
DASAR AN DEMOKRASI
(6) DASAR BERDASARKAN
PANCASILA
(18) 7. PELAKSANAAN URUSAN
YG BKN KEWENANGAN
DAERAH
URUSAN PEMERINTAHAN
KONKUREN
WAJIB PILIHAN
Potensi, Penyerapan Tenaga Kerja dan
PELAYANAN DASAR NON PELAYANAN DASAR
Pemanfaatan Lahan

1. Pendidikan 1. Tenaga Kerja 1. Kelautan dan Perikanan


2. PP dan PA 2. Pariwisata
2. Kesehatan
3. Pangan 3. Pertanian
3. PU dan Penataan Ruang
4. Energi dan Sumber Daya Mineral
4. Pertahanan
4. Sosial 5. Perdagangan
5. Lingkungan Hidup
5. Perumahan Rakyat dan 6. Perdagangan
6. Adm. Kependudukan dan Pencatatan
Kawasan Pemukiman 7. Perindustrian
Sipil 8. Transmigrasi
6. Ketentraman, Ketertiban
7. PMD
umum dan Perlindungan 8. Pengendalian Penduduk dan KB
Masyarakat 9. Perhubungan Urusan Berbasis Ekosistem
10. Kominfo
11. Koperasian dan UKM  Kehutanan ; ESDM
12. Penanaman Modal  Kelautan dan Perikanan
13. Kepemudaan dan Olahraga
14. Statistik
15. Persandian
KAB/KOTA
16. Kebudayaan PROVINSI
17. Perpustakaan DAPAT BAGI HASIL
18. Arsip
SPM, TOLOK UKUR KINERJA PEMDA
TERHADAP PELAYANAN DASAR

Standar Pelayanan Merujuk pada pasal 1


Undang-Undang Nomor 23
Minimal dibentuk tahun 2014 tentang
untuk menjamin Pemerintahan Daerah, SPM
terpenuhi hak dan didefinisikan sebagai
kebutuhan dasar ketentuan mengenai jenis
dan mutu pelayanan dasar
setiap warga negara yang merupakan urusan
yang harus disediakan pemerintahan wajib yang
oleh pemerintah. berhak diperoleh setiap
warga negara secara
minimal.
SPM merupakan standar
SPM adalah minimal pelayanan publik yang
salah satu harus disediakan oleh
pemerintah daerah kepada
alat
masyarakat. Hadirnya SPM ini
pengendali menjadi sebuah jaminan adanya

supaya pelayanan minimal yang berhak


diperoleh masyarakat dari
pelayanan pemerintah. Terjamin kuantitas
dasar dan kualitas minimal dari suatu
pelayanan publik yang dapat
menjadi
dinikmati oleh masyarakat,
prioritas oleh sehingga diharapkan akan
pemerintah terjadi pemerataan pelayanan
publik dan menghindari
daerah.
kesenjangan pelayanan antar
daerah.
Dari perkembangan RPP SPM, terjadi
perubahan mendasar dalam konsep SPM
ke depan. Dahulu, SPM diterjemahkan ke
dalam indikator, target dan tahun
pencapaian. Ke depan, SPM akan
berisikan jenis layanan dasar dan mutu
layanan, yang semuanya harus terpenuhi
100% oleh pemerintah daerah.
Pemerintah saat ini fokus membahas Rancangan
Peraturan Pemerintah (RPP) mengenai Standar
Pelayanan Minimal (SPM) yang diamanatkan dalam
UU 23 Tahun 2014. Dalam RPP tersebut, pemerintah
meredefinisi SPM berdasarkan enam prinsip yaitu: 1)
merupakan kebutuhan dasar bagi setiap individu
secara universal; 2) pemenuhan kebutuhan dasar
dapat dipenuhi sendiri oleh warga negara atau oleh
pemerintah daerah; 3) merupakan pelayanan dasar
yang menjadi kewenangan daerah provinsi maupun
kabupatan/kota; 4) merupakan kewajiban bagi
pemerintah daerah provinsi maupun kabutapan/kota
untuk menjamin setiap warga negara memeroleh
kebutuhan dasarnya; 5) jumlah pemenuhan kebutuhan
dasar bagi setiap individu dapat distandarkan; dan 6)
berlaku secara nasional.
Penyusunan strategi pencapaian SPM:

1. Deskripsi kondisi capaian SPM saat ini (data 3 tahun


terakhir)

2. Identifikasi/analisa kebutuhan (SWOT)

3. Penentuan target capaian

4. Penyusunan program dan kegiatan

5. Kebutuhan anggaran
6. Tujuan
Monitoring dan evaluasi
ditetapkannya SPM:

(1) (2) (3) (4)


SPM dapat menjadi
SPM sebagai alat SPM dapat
Masyarakat argumen bagi
bagi Pemerintah menjadi alat peningkatan pajak
akan terjamin Daerah untuk untuk dan retribusi daerah
menerima menentukan karena baik
suatu meningkatkan pemerintah daerah
jumlah anggaran
pelayanan akuntabilitas dan masyarakat
yang dibutuhkan dapat melihat
publik dari untuk pemerintah
keterkaitan
pemerintah menyediakan daerah pembiayaan dengan

daerah suatu pelayanan terhadap pelayanan publik


yang disediakan
dengan mutu dasar masyarakat oleh Pemerintah
tertentu Daerah
1. Mengintegrasikan SPM dalam perencanaan baik
perencanaan lima tahunan maupun tahunan

2.Menyusun dana melalui perencanaan anggaran dalam


APBD
Kewajiba
n Pemda 3. Mengalokasikan anggaran
Dalam
melaksana 4. Melaksanakan SPM sesuai standar yang telah
kan SPM: ditetapkan Pemerintah Pusat

5. Melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat

6. Laporan capaian SPM dalam laporan


penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Teknis penerapan
SPM

(1) (2) (3) (4)


Identifikasi alat
Identifikasi Data hasil
Identifikasi pemenuhan individu yang identifikasi
warga negara kebutuhan mampu
dasar, tersedia
menjadi bahan
penerima memenuhi
atau belum perencanaan
layanan dari sendiri(oleh
(sekolah, guru, keluarga) dan dan
masing- buku, alat yang tidak penganggaran
masing SPM peraga, mampu
laboratorium) memenuhi
dll. sendiri
Pemantauan SPM oleh
Kementerian/Lembaga
Pemerintah Non Kementerian
untuk daerah Propinsi; Gubernur
sebagai wakil Pemerintah Pusat
untuk Daerah Kabupaten/Kota;
Gubernur dan Bupati/Walikota
terhadap perangkat Daerah
penyelenggara SPM
didaerahnya.
Pelaporan SPM sekurang-
kurangnya memuat : Hasil
Penerapan SPM; Solusi
Penerapan SPM; dan
Laporan Keuangan dalam
penerapan SPM.
Hasil evaluasi terhadap
laporan SPM menjadi tolok
ukur kinerja PEMDA
terhadap pelayanan Dasar.
Daerah yang Capaian SPM
tinggi diberikan Reward dan
Daerah dengan capaian SPM
rendah diberikan hukuman
mulai dari teguran tertulis
SEKIAN
DAN
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai