Anda di halaman 1dari 23

EVALUASI CAPAIAN PENERAPAN

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)


BIDANG KESEHATAN KABUPATEN PINRANG

Hj. ENNYWATI, S.Sos.,M.Si


Koordinator Pemerintahan
Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setda Prov. Sulsel
1
AMANAT PENERAPAN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Dasar Penerapan Kebijakan SPM

Amanah Konstitusi UUD


1945 (HAK setiap warga
negara terhadap pelayanan
dasar UU 23/2014
UU 32/2004

SPM: ketentuan mengenai jenis dan mutu Pelayanan Dasar


yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak
diperoleh setiap warga negara secara minimal.
PP 65/2005 PP 2/2018
Tentang Pedoman Tentang SPM
Penyusunan SPM
AMANAT PENERAPAN SPM
Pasal 1 Butir 17 : Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah Kesehatan Pekerjaan Umum
Pendidikan
ketentuan mengenai jenis dan mutu Pelayanan Dasar yang
merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh
setiap warga negara secara minimal.
Perkim Trantibumlinmas Sosial

Pasal 18: Penyelenggara Pemerintahan Daerah


memprioritaskan pelaksanaan Urusan
Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN
Pelayanan Dasar WAJIB PILIHAN

UU
23 2014
Potensi, Ketenagakerjaan,
Pelayanan Dasar Non Pelayanan Dasar
Penggunaan Lahan
1. Kelautan dan Perikanan
2. Pariwisata
1. Tenaga kerja 3. Pertanian
1. Pendidikan 2. Perlindungan Perempuan dan Anak 4. Kehutanan
2. Kesehatan 5. Energi dan Sumberdaya Mineral
3. Pangan 6. Perdagangan
3. Pekerjaan Umum 4. Pertanahan 7. Perindustrian, dan
4. Perumahan rakyat dan 5. Lingkungan Hidup 8. Transmigrasi
permukiman 6. Administrasi dan Pencatatan Sipil
5. Ketentraman, ketertiban 7. Pemberdayaan Masyarakat Desa/PMD
umum, dan perlindungan 8. Pengendalian Penduduk dan KB

Pasal 298:
9. Perhubungan
masyarakat.
Belanja Daerah diprioritaskan untuk 6. Sosial
10.
11.
Komunikasi-Informasi
Koperasi dan UKM
12. Penanaman Modal
mendanai Urusan Pemerintahan Wajib yang terkait 13.
14.
Kepemudaan dan Olahraga
Statistik
15. Persandian
Pelayanan Dasar yang ditetapkan dengan standar 16.
17.
Kebudayaan
Perpustakaan, dan

pelayanan minimal 18. Arsip


AMANAT PENERAPAN SPM

Pasal 130 (1) : UU


DAU digunakan untuk memenuhi pencapaian APBN 2022
6/2021
Standar Pelayanan Minimal berdasarkan tingkat
capaian kinerja layanan Daerah.

UU
1/2022
Pasal 141 ayat 1
Pemda menyusun program pembangunan
Daerah sesuai dengan prioritas dan kebutuhan
Daerah yang berorientasi pada pemenuhan
Pasal 12 Ayat (1) Pasal 12 Ayat (1)
kebutuhan Urusan Pemerintahan wajib yang Huruf a Huruf b
terkait dengan Pelayanan Dasar publik dan
DAK Fisik adalah dana APBN kepada DAK Nonfisik adalah dana APBN
daerah untuk membantu mendanai yang dialokasikan kepada daerah
HUBUNGAN pencapaian sasaran pembangunan ; kegiatan yang merupakan urusan daerah
KEUANGAN ANTARA
untuk mendukung kelancaran
PEMERINTAH PUSAT
dan sesuai dengan PN, berupa penyelenggaraan PELAYANAN
DAN PEMERINTAHAN penyediaan Sarpras PELAYANAN DASAR publik yang menjadi
DAERAH DASAR publik, baik untuk pemenuhan urusan daerah.
Pasal 144 (1) : Standar Pelayanan Minimal
Belanja untuk pemenuhan kebutuhan Urusan (SPM) dan pencapaian PN maupun
Pemerintahan wajib yang terkait dengan pelayanan percepatan pembangunan daerah dan
dasar publik disesuaikan dengan kebutuhan untuk kawasan dengan karakteristik khusus
pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM). dalam rangka mengatasi kesenjangan
pelayanan publik antar daerah.
REGULASI PENERAPAN SPM
Penerapan SPM sesuai dengan Pasal 16 PP 2/2018:
Pasal 18 ayat (3) UU 23/2014 : Perlu menetapkan
Ketentuan lebih lanjut mengenai SPM
PP tentang Standar Pelayanan Minimal Jenis Pelayanan
Dasar
Mutu Pelayanan
Dasar
Penerima Pelayanan
Dasar
diatur dengan Permendagri dengan
berkoordinasi dengan K/L
PP 2/2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal

PETUNJUK UMUM
(KEMENDAGRI) Permendagri 100/2018 : Dicabut
Permendagri 59/2021 Tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal
Secara teknis memuat tentang mekanisme dan strategi penerapan SPM mulai dari pengumpulan data, penghitungan
pemenuhan kebutuhan dasar, perencanaan SPM, dan pelaksanaan SPM serta pelaporan

PETUNJUK TEKNIS
(K/L TEKNIS)

Permenkes 4/2019 PermenPUPR 29/Prt/M/2018


Permendikbud 32/2022 Tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Tentang Standar Teknis Standar Pelayanan Minimal
Tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan

Permendagri 121/2018 Permendagri 101/2018 Permendagri 114/2018 Permensos 9/2018


Tentang standar teknis mutu pelayanan dasar Sub Tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar Tentang Standard teknis pelayanan dasar
Tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar
Urusan Ketenteraman dan Pada SPM Sub Urusan Kebakaran Daerah pada SPM bidang sosial Di daerah
Pada SPM Sub-Urusan Bencana Daerah
Ketertiban Umum Kabupaten/kota provinsi dan di Daerah Kab/Kota
kabupaten/kota
Di Provinsi dan Kabupaten/kota
Tujuan Permendagri 59/2021
Tentang Penerapan Standar Penerapan Minimal

1 2 3 4
Menjadi Pedoman Bagi Daerah Dasar penghitungan capaian SPM Acuan bagi daerah dalam melakukan Dasar menghitung kebutuhan
dalam melaksanakan SPM dengan menggunakan indeks pengumpulan data pemenuhan pelayanan dasar
capaian yang meliputi terhadap dua terhadap data yang telah
aspek capaian mutu layanan dasar dikumpulkan dengan beberapa
dan capaian penerima pelayanan perumusan berdasarkan standar
dasar teknis terkait

5 6 7 8
Dasar menyusun rencana Acuan pemenuhan pelayanan dasar Mempertegas penetapan Tim Pelaporan penerapan SPM dimuat
pemenuhan pelayanan dasar yang untuk mencapai target dan indikator Penerapan SPM di daerah dengan dalam LPPD dan dimasukkan
diintegrasikan kedalam dokrenda layanan 100% keputusan kepala daerah dan kedalam sistem pelaporan SPM
rencana aksi ditetapkan dengan berbasis aplikasi.
perkada
Perbedaan Permendagri 100 2018 Dengan Permendagri 59/2021
No Item Permendagri 100/2018 Permendagri 59/2021
1 Jenis dan Mutu • Menjelaskan tentang jenis pelayanan dasar, indikator dan target • Menjelaskan tentang jenis pelayanan dasar terhadap penerima dan mutu minimal layanan dasar atas
Layanan capaian serta batas waktu capaian (hanya penerima layanan dasar) indikator, target dan batas waktu capaian
• Belum menggambarkan mutu • Sudah menggambarkan mutu
• Lampiran A

2 Tahapan • Hanya menjelaskan 4 tahapan penerapan SPM yaitu 1) • Menjelaskan 4 tahapan Penerapan SPM
Penerapan SPM Pengumpulan data, 2) Penghitungan Kebutuhan, 3) Perencanaan, • Menjelaskan 4 tahapan kedalam bentuk form yang dituangkan dalam lampiran 1) Pengumpulan data,
4) Pelaksanaan 2) Penghitungan Kebutuhan, 3) Perencanaan 4) Pelaksanaan, 5) Rekapitulasi, sehingga daerah mudah
• Belum terdapat pedoman teknis dalam 4 tahapan penerapan SPM. melaksanakannya
• Lampiran B

3 Pencapaian • Penghitungan pencapaian SPM diamanatkan untuk melayani • Telah dirumuskan penghitungan Indeks Pencapaian SPM
(% Indeks Pencapaian Mutu Minimal Layanan Dasar x BM)
SPM semua warga negara dengan target 100% IPSPM = + (% Indeks Pencapaian Penerima Layanan Dasar x BP)
• tidak menjelaskan tata caranya penghitungannya. • Lampiran C

4 Pelaporan • Daerah wajib melaporkan penerapan SPM kepada MDN Cq. • Daerah wajib melaporkan penerapan SPM kepada MDN Cq. Ditjen Bina Bangda paling lama 3 bulan
Ditjen Bina Bangda paling lama 3 bulan setelah tahun anggaran setelah tahun anggaran berakhir.
berakhir. • Daerah wajib melaporkan penerapan SPM kepada Menteri Dalam Negeri melalui Aplikasi setiap
• Lampiran A triwulan.
• Lampiran D

5 Tim Penerapan • Penetapan melalui Perkada • Penetapan berdasarkan Surat Keputusan KDH
SPM • Menyusun Rencana Aksi : hanya mengamanatkan untuk • Menyusun rencana aksi berdasarkan Penetapan Perkada
Menyusun/tidak ada keharusan dasar hukum

6 Koordinasi • MDN c.q Dirjen Bangda mengoordinasikan penerapan SPM • MDN c.q Dirjen Bangda mengoordinasikan penerapan SPM secara nasional.
Penerapan SPM secara nasional. • Tim Penerapan SPM daerah berKoordinasi dengan Sekber SPM di tingkat Pusat
• Belum ada istilah Sekber di tingkat pusat • Sekber ditingkat pusat berkedudukan di Ditjen Bangda
• Ditetapkan dengan Keputusan MDN

7 Lampiran Lampiran hanya 1 yaitu Pelaporan Penerapan SPM Terdapat 4 lampiran :


Lampiran A : Target dan Indikator Pencapaian SPM : Penambahan mutu minimal layanan dasar
Lampiran B : Format Tahapan Penerapan SPM : 1) Pengumpulan data, 2) Penghitungan Kebutuhan, 3)
Perencanaan
4) Pelaksanaan, 5) Rekapitulasi : (Lampiran baru)
2
TARGET, INDIKATOR KINERJA & TAHAPAN
PENERAPAN SPM
INDIKATOR LAYANAN SPM
43 JENIS LAYANAN DASAR
SPM
PROVINSI - 14 KABUPATEN/KOTA - 29
PENDIDIKAN • Pendidikan Menengah • Pendidikan Anak usia dini
• Pendidikan Khusus • Pendidikan Dasar
• Pendidikan Kesetaraan
KESEHATAN
KESEHATAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI PENDUDUK : • Ibu hamil • Pada usia pendidikan • Penderita hipertensi
• Terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi • Ibu bersalin dasar • Penderita diabetes mellitus
bencana provinsi, dan • Bayi baru lahir • Pada usia produktif
• Orang dengan gangguan jiwa berat
• Pada kondisi kejadian luar biasa provinsi • Balita • Pada usia lanjut
• Orang terduga tuberculosis
• Orang dengan resiko terinfeksi HIV

PEKERJAAN UMUM • Pemenuhan kebutuhan air minum curah lintas kabupaten/kota • Pemenuhan kebutuhan pokok air minum sehari-hari
• Penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestik regional lintas • Penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestik
kab/kota

TRANTIBLINMAS
PERUMAHAN RAKYAT • Penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban • Penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban bencana kab/kota
bencana provinsi • Fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang terkena
• Fasilitas penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang relokasi program pemerintah daerah kab/kota
terkena relokasi program pemerintahan daerah provinsi

TRANTIBUMLINMAS PELAYANAN :
• Pelayanan ketenteraman dan ketertiban umum provinsi • Ketenteraman dan • Informasi rawan bencana • Penyelamatan dan
• Pencegahan dan kesiapsiagaan
ketertiban umum terhadap bencana
evakuasi korban
• Penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran
bencana

SOSIAL SOSIAL REHABILITASI SOSIAL DASAR : DIDALAM PANTI REHABILITASI SOSIAL DASAR : DILUAR PANTI
• Penyandang disabilitasi terlantar • Penyandang disabilitasi terlantar
• Anak terlantar • Anak terlantar
• Lanjut usia terlantar • Lanjut usia terlantar
• Tuna sosial khususnya gelandangan dan pengemis • Tuna sosial khususnya gelandangan dan pengemis
• Perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap • Perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana bagi
darurat bencana bagi korban bencana provinsi korban bencana kab/kota
Tahapan Penerapan SPM Penghitungan Kebutuhan Pemenuhan
02 Pelayanan Dasar
Sesuai Pasal 4 - 12 Pada Permendagri 59 Tahun 2021

01 Pengumpulan Data
Kebutuhan Data
• Jumlah dan identitas Warga  Nama  Faktor tidak Bersekolah
Negara yang berhak menerima  Alamat  Uraian Faktor bersekolah
• Jumlah barang dan/atau jasa  NIK  Rencana melanjutkan sekolah
yang sudah tersedia dan yg  No KK  Nama Satuan Pendidikan
dibutuhkan  Jenis Kelamin
• Jumlah sarana, prasarana, dan  Kecamatan
sumber daya lainnya yang  Kabupaten
tersedia dan yg masih dibutuhkan  Kebutuhan data
Pelaksanaan Pemenuhan Pelayanan
Pengumpulan data bidang
pendidikan, kesehatan,
Pengumpulan data sesuai dengan
Standar Teknis SPM ditujukan untuk
Hasil
pengumpulan
04 Dasar
trantibumlinmas dan sosial pencapaian 100% (seratus persen) data
juga dilakukan terhadap jumlah dari Target dan Indikator Kinerja diintegrasikan
Dok. Rencana Dok. Anggaran
dan kualitas SDM yang tersedia. pencapaian SPM setiap tahun dengan SIPD

Program SPM Jenis Belanja SPM


Penyusunan Rencana Pemenuhan OPD melaksanakan
03 Pelayanan Dasar program/kegiatan
Kegiatan SPM Objek Belanja SPM
SPM dalam satu
tahun anggaran Sub-Kegiatan SPM Rincian Objek
Jenis dan Mutu SPM Proses Perencanaan Proses Penganggaran
RPJMD
Belanja SPM
1
Jenis, Mutu, dan Penerima Integrasi ke Dokrenda Integrasi ke dalam Indikator
Renstra-PD Pelayanan Dasar anggaran Sub Rincian Objek
2

1. Penerima • Permendagri 86/2017 • Permendagri 70/2019


Target Capaian Belanja SPM
2. Ketersediaan • Permendagri 70/2019 • Permendagri 90/2019
• Permendagri 90/2019 Pelaksanaan pemenuhan Pelayanan Dasar bagi Warga Negara sebagaimana dimaksud dalam
3

RKPD
barang/jasa • Permendagri 27/2021
4 3. Pemenuhan • Kepmendagri Pasal 7 ayat (1) Pemerintah Daerah dapat:
5 kebutuhan dasar 050/5889/2021 1. membebaskan biaya untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi Warga Negara yang berhak
Renja-PD 4. Pelaksanaan • Permendagri 17/2021 memperoleh Pelayanan Dasar secara minimal, dengan memprioritaskan bagi masyarakat miskin
pemenuhan atau tidak mampu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau
APBD Pelayanan Dasar 2. memberikan bantuan berupa bantuan tunai, bantuan barang dan/atau jasa, kupon, subsidi, atau
• PP 2/2018 bentuk bantuan lainnya.
• Permendagri 59/2021
• Permen Standar Teknis Kerja sama daerah dilakukan oleh Pemerintah Daerah untuk pelaksanaan pemenuhan Pelayanan Dasar
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Tahapan Penerapan SPM
Contoh : Bidang Pendidikan
Sesuai Lampiran B Pada Permendagri 59 Tahun 2021

Pengumpulan Data
Form 1.A.1 Rekapitulasi Kebutuhan Data Untuk Angka Partisipasi Provinsi
1 Penyusunan Rencana Pemenuhan
Pelayanan Dasar
3
Form 1.A.2 Rekapitulasi Kebutuhan Data Untuk Angka Partisipasi Kabupaten/Kota
Form 1.C.1 Rencana Pemenuhan SPM Pendidikan Dan Kerangka Pendanaan Provinsi
Form 1.A.3 Rekapitulasi Kebutuhan Data Untuk Jumlah Dan Kualitas Pendidik Dan
Tenaga Kependidikan Provinsi
Form 1.A.4 Rekapitulasi Kebutuhan Data Untuk Jumlah Dan Kualitas Pendidik Dan
Tenaga Kependidikan Kabupaten/Kota Form 1.C.2 Rencana Pemenuhan SPM Pendidikan Dan Kerangka Pendanaan Kabupaten
Form 1.A.5 Rekapitulasi Kebutuhan Data Kualitas Hasil Belajar Provinsi
Kota
Form 1.A.6 Rekapitulasi Kebutuhan Data Kualitas Hasil Belajar Kejuruan Provinsi
Form 1.A.7 Rekapitulasi Kebutuhan Data Kualitas Hasil Belajar Kabupaten/Kota
Form 1.A.8
Form 1.A.9
Form 1.A.10
Rekapitulasi Kebutuhan Data Pemerataan Kualitas Hasil Belajar: Literasi
Dan Numerasi Provinsi
Rekapitulasi Kebutuhan Data Pemerataan Kualitas Hasil Belajar : Literasi
Dan Numerasi Kabupaten/Kota
Rekapitulasi Kebutuhan Data Kualitas Lingkungan Belajar Provinsi
Pelaksanaan Pemenuhan Pelayanan Dasar
Form 1.D.1 Realisasi Pencapaian Pemenuhan SPM Pendidikan Provinsi
4
Form 1.A.11 Rekapitulasi Kebutuhan Data Untuk Layanan Pendidikan Anak Usia Dini Form 1.D.2 Realisasi Pencapaian Pemenuhan SPM Pendidikan Kabupaten/Kota
(Paud) Kabupaten/Kota
Form 1.A.12 Rekapitulasi Kebutuhan Data Kualitas Lingkungan Belajar Kabupaten/Kota Form 1.D.3 Rekapitulasi Pencapaian Pemenuhan SPM Pendidikan Per Kabupaten/Kota

Penghitungan Kebutuhan Pemenuhan


Pelayanan Dasar
2 Capaian Target SPM Pendidikan (Rekapan) 5
Form 1.E.1 Capaian Target SPM Pendidikan
Form 1.B.1 Penghitungan Kebutuhan Mutu Minimal Layanan Pendidikan Provinsi
Form 1.B.2 Penghitungan Kebutuhan Mutu Minimal Layanan Pendidikan Form 1.E.2 Perhitungan Indeks Pencapaian SPM Pendidikan (Provinsi)
Kabupaten/Kota
Form 1.E.3 Perhitungan Indeks Pencapaian SPM Pendidikan (Kabupaten/Kota)
3
TIM PENERAPAN SPM
Susunan Tim Penerapan SPM Daerah
Sesuai Pasal 19 ayat 2 Pada Permendagri 59 Tahun 2021

PROVINSI KABUPATEN/KOTA
Sesuai Pasal 19 ayat 2 Pada Permendagri 59 Tahun 2021 Sesuai Pasal 19 ayat 2 Pada Permendagri 59 Tahun 2021

Penanggung : Gubernur Penanggung Jawab : Bupati/wali kota


Jawab
Ketua : Sekretaris Daerah Provinsi Ketua : Sekretaris Daerah Kabupaten/ Kota

Wakil Ketua : Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Wakil Ketua : Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Kabupaten/Kota

Sekretaris : Kepala Biro Tata Pemerintahan Provinsi atau Sekretaris : Kepala Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten/Kota
sebutan lain atau sebutan lain;

Anggota : 1. Kepala perangkat daerah provinsi yang Anggota : 1. Kepala perangkat daerah kabupaten/kota yang
membidangi urusan pemerintahan wajib terkait membidangi Urusan Pemerintahan Wajib terkait
pelayanan dasar; Pelayanan Dasar;
2. Kepala badan pengelolaan keuangan dan aset 2. Kepala badan pengelolaan keuangan dan aset
daerah; daerah;
3. Kepala inspektorat daerah; 3. Kepala inspektorat daerah;
4. Kepala dinas komunikasi dan informatika; 4. Kepala dinas komunikasi dan informatika;
5. Kepala dinas kependudukan dan pencatatan 5. Kepala dinas kependudukan dan pencatatan
sipil; sipil;
6. Kepala Dinas Pemerintahan Desa; dan 6. Kepala Dinas Pemerintahan Desa; dan
7. Kepala perangkat daerah sesuai dengan 7. Kepala perangkat daerah sesuai dengan
kebutuhan daerah. kebutuhan daerah.

Tim Penerapan SPM daerah provinsi dan kabupaten/kota ditetapkan


dengan peraturan kepala daerah
Tugas Tim Penerapan SPM Tingkat Provinsi
Sesuai Pasal 19 ayat 2 Pada Permendagri 59 Tahun 2021

1. Mengoordinasikan RENCANA AKSI Penerapan SPM dalam bentuk PERATURAN GUBERNUR yang diprakarsai oleh biro tata pemerintahan
provinsi;
2. Melakukan koordinasi dengan sekber di tingkat pusat;
3. Melakukan pembinaan terkait Standar Teknis dan mekanisme Penerapan SPM kepada Pemda yang melaksanakan SPM dan dapat berkoordinasi dengan
K/L pemerintah nonkementerian;
4. Mengoordinasikan pendataan, pemutakhiran dan sinkronisasi data terkait kondisi Penerapan SPM secara periodik;
5. Mengoordinasikan integrasi SPM ke dalam dokumen perencanaan serta mengawal dan memastikan Penerapan SPM terintegrasi ke dalam RKPD dan
Renja PD termasuk pembinaan umum dan teknisnya;
6. Mengoordinasikan integrasi SPM ke dalam dokumen penganggaran serta mengawal dan memastikan Penerapan SPM terintegrasi ke dalam anggaran
pendapatan dan belanja daerah provinsi;
7. Mengoordinasikan dan mengkonsolidasikan sumber pendanaan dalam pemenuhan penganggaran daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota;
8. Mengoordinasikan perumusan strategi pembinaan teknis Penerapan SPM daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota;
9. Mengoordinasikan pemantauan dan evaluasi SPM daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota;
10. Melakukan sosialisasi Penerapan SPM kepada masyarakat sebagai penerima manfaat;
11. Menerima dan menindaklanjuti pengaduan masyarakat terkait Penerapan SPM dan mengkonsolidasikan laporan penerapan dan pencapaian SPM di
daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota, termasuk laporan yang disampaikan masyarakat melalui sistem informasi yang dimiliki Pemerintah Daerah
yang terintegrasi;
12. Mengoordinasikan pencapaian berdasarkan LPPD provinsi dan kabupaten/kota dan melakukan analisis sebagai rekomendasi untuk perencanaan tahun
berikutnya;
13. Melakukan rapat secara berkala; dan
14. Melaporkan Penerapan SPM Kepada Sekber Di Tingkat Pusat Melalui Sistem Pelaporan Spm Berbasis Aplikasi Secara Triwulan.
Tugas Tim Penerapan SPM Tingkat Kab/Kota
Sesuai Pasal 21 ayat 2 Pada Permendagri 59 Tahun 2021

1. Mengoordinasikan RENCANA AKSI Penerapan SPM dalam bentuk PERATURAN BUPATI/WALI KOTA yang diprakarsai oleh biro tata
pemerintahan kabupaten/kota;
2. Melakukan koordinasi dengan tim Penerapan SPM daerah provinsi dalam pelaksanaan Penerapan SPM;
3. Melakukan koordinasi Penerapan SPM dengan Perangkat Daerah pengampu SPM;
4. Mengoordinasikan pendataan, pemutakhiran dan sinkronisasi terhadap data terkait kondisi Penerapan SPM secara periodik;
5. Mengoordinasikan integrasi SPM ke dalam dokumen perencanaan serta mengawal dan memastikan Penerapan SPM terintegrasi ke dalam RKPD dan
Renja PD termasuk pembinaan umum dan teknisnya;
6. Mengoordinasikan integrasi SPM ke dalam dokumen penganggaran serta mengawal dan memastikan Penerapan SPM terintegrasi ke dalam anggaran
pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota;
7. Mengoordinasikan dan mengkonsolidasikan sumber pendanaan dalam pemenuhan penganggaran untuk Penerapan SPM daerah kabupaten/kota;
8. Mengoordinasikan perumusan strategi pembinaan teknis Penerapan SPM daerah kabupaten/kota;
9. Mengoordinasikan pemantauan dan evaluasi SPM daerah kabupaten/kota;
10. Melakukan sosialisasi Penerapan SPM kepada perwakilan masyarakat sebagai penerima manfaat;
11. Menerima dan menindaklanjuti pengaduan masyarakat terkait Penerapan SPM dan mengkonsolidasikan laporan penerapan dan pencapaian SPM
daerah kabupaten/kota, termasuk laporan yang disampaikan masyarakat melalui sistem informasi Pemerintahan Daerah yang terintegrasi;
12. Mengoordinasikan pencapaian berdasarkan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kabupaten/ kota dan melakukan analisis sebagai
rekomendasi untuk perencanaan tahun berikutnya;
13. Melakukan rapat secara berkala; dan
14. Melaporkan Penerapan SPM kepada sekretariat bersama melalui sistem pelaporan SPM berbasis aplikasi secara triwulan.
4
PENERAPAN SPM BIDANG KESEHATAN
PENERAPAN SPM

01 02 03
Mengingat SPM adalah Dalam hal ketersediaan Dalam penganggaran
penyediaan kebutuhan dasar layanan tersebut belum pemenuhan SPM
secara minimal bagi warga mencapai 100 %, maka hendaknya tidak boleh
negara, maka seluruh warga pada evalusi SPM dibatasi oleh anggaran.
negara harus memperoleh dinyatakan daerah Dengan demikian
pelayanan minimal tersebut tersebut “belum penganggaran SPM harus
(100 %). memenuhi capaian diprioritaskan terlebih dahulu
SPM”. sebelum memenuhi anggaran
lainnya.
Hal-hal
1 yang
2 dilakukan
PERAN PUSATKemenkes
3
Dalam rangka penerapan SPM bidang kesehatan

Mendukung peningkatan
sarana dan prasarana
melalui : Membantu memenuhi
Penyiapan
sarana fisik dan obat kebutuhan SDM kesehatan
kebijakan/
melalui  dak fisik (UU no. 23 th 2014)
pedoman operasional dilapangan
dak non fisik (bok)

Membantu peningkatan
kapasitas tenaga Meningkatkan Koordinasi & bimbingan:
kesehatan melalui dana peran lintas sektor rakerkesnas, binwil
dekon terpadu, dll

4 5 6
4
TINGKAT KETERISIAN PENERAPAN SPM
BIDANG KESEHATAN
TINGKAT KETERISIAN e-SPM TW II
TAHUN 2023
PER TGL 7 JULI

SE-SULSEL
PROV. SULSEL 92.60%
KAB. KEP. SELAYAR 96.70%
KAB. BULUKUMBA 100.00%
KAB. BANTAENG
100.00%
KAB. JENEPONTO 100.00%
KAB. TAKALAR 85.45%
KAB. GOWA 0.00%
KAB. SINJAI 83.03%
KAB. BONE 73.68%
KAB. MAROS 67.71%
KAB. PANGKAJENE 98.81%
KAB. BARRU 89.45%
KAB. SOPPENG 72.88%
KAB. WAJO 95.77%
KAB. SIDRAP 78.75%
KAB. PINRANG 95.37%
KAB. ENREKANG 0.00%
KAB. LUWU 94.52%
KAB. TANA TORAJA
93.02%
KAB. LUWU UTARA 0.00%
KAB. LUWU TIMUR 93.68%
KAB. TORAJA UTARA
92.12%
KOTA MAKASSAR
98.81%
KOTA PARE PARE 90.63%
Sumber : Olahan Data e-SPM Ditjen BinaBangda
KOTA PALOPO 0.00%
CAPAIAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
KABUPATEN PINRANG
TAHUN 2022 DAN TAHUN 2023 (TRIWULAN 3 PER 18 SEPTEMBER 2023)

Capaian

No. Bidang Urusan Tahun 2022 Tahun 2023


TW3
TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2
Capaian Keterisian

Kab. Pinrang

1 Pendidikan 96.43% 80.79% 62.71% 88.91% 72.64% 70.22% 0.00% 0.00%

2 Kesehatan 25.77% 69.78% 84.80% 100.00% 27.27% 51.33% 0.00% 0.00%

3 Pekerjaan Umum 3.33% 43.82% 55.87% 99.31% 4.65% 19.25% 0.00% 0.00%
Perumahan
4 Rakyat 42.50% 64.33% 63.50% 96.67% 100.00% 100.00% 0.00% 0.00%

5 Trantibumlinmas 72.78% 67.65% 91.45% 96.55% 100.00% 99.04% 19.04% 0.00%

6 Sosial 91.73% 43.31% 73.49% 99.40% 96.90% 97.12% 0.00% 0.00%

TINGKAT KETERISIAN APLIKASI


TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai