REPUBLIK INDONESIA
Oleh:
Dyah Sih Irawati, S.Si, MA
Kasubdit Kehutanan
OUTLINE
1 Gambaran Umum
2 Potensi Daerah Terkait Karbon
3 Perhutanan Sosial Dalam Mendukung
Pengurangan Emisi GRK
4 Langkah Langkah Pemda Dalam
Menghadapi Pengurangan Emisi GRK
2
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
01 GAMBARAN
UMUM
3
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
ROA D M A P N D C I N D O N E S I A
Target penurunan emisi GRK mengacu UU No. Memerlukan pembiayaan yang besar
16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris 3,4 s.d 3,7 T
Agreement yang harus dicapai tahun 2030 Sumber: Second Biennial Update Report (2018) & Roadmap NDC Mitigasi (2020)
NDC ENDC
URUSAN
(Juta Ton) (Juta Ton) Upaya aksi mitigasi kolektif di level
nasional dan daerah
Target CM1 CM2 CM1 CM2
KEHUTANAN/
FOLU
497 692 500 729
PERTANIAN 9 4 10 12
LIMBAH 11 40 40 43,5
7. Perindustrian; dan
8. Transmigrasi.
Peran koordinatif SETDA penting
5
PIHAK-PIHAK TERKAIT
KEHUTANAN/
FOLU Energi Limbah Pertanian IPPU
17,2 11 0.38 0.32 0.1
Kementerian/Sektor
Provinsi, Provinsi,
Provinsi Swasta Provinsi Swasta Kabupaten/ Swasta Kabupaten/ Swasta Swasta
Kota Kota
Target Pencapaian
6
Kepmen LHK Nomor 168 Tahun 2022
SEKTOR FOLU a. pengurangan laju deforestasi lahan mineral; b.
pengurangan laju deforestasi lahan gambut dan
REDD+ mangrove; c. pengurangan laju degradasi hutan
lahan mineral; d. pengurangan laju degradasi
a) Reducing emissions hutan lahan gambut dan mangrove; e.
from deforestation. pembangunan hutan tanaman; f. pengelolaan
b) Reducing emissions hutan lestari; g. rehabilitasi dengan rotasi; h.
from forest degradation. rehabilitasi non rotasi; i. restorasi gambut;
j. perbaikan tata air gambut; k. rehabilitasi mangrove;
c) Conservation of forest l. aforestasi pada kawasan bekas tambang; m.
carbon stocks. konservasi keanekaragaman hayati; n. perhutanan
d) Sustainable sosial; o. pendampingan pada hutan adat; p.
introduksi replikasi ekosistem; q. ruang terbuka
management of forests. hijau; r. ekoriparian; dan/atau s. pengawasan dan
e) Enhancement of forest penegakan hukum untuk mendukung perlindungan
carbon stocks dan pengamanan Kawasan Hutan; dan/atau t.
kegiatan lainnya sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
7
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
8
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
02 Potensi Daerah
Terkait Karbon
9
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
R PJ M D P ROV I N S I S U L AW ES I S E L ATA N
RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018 - 2023
MISI 5
Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Produk
Sumberdaya Alam yang Berkelanjutan
Tujuan : Mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam secara berdaya saing
tanpa mengabaikan kelestarian, daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
Sasaran: Terpeliharanya kualitas lingkungan hidup serta kemampuan adaptasi dan
mitigasi terhadap perubahan iklim.
Strategi : Mengintegrasikan tujuan pembangunan berkelanjutan pada pilar
lingkungan dalam menyelaraskan upaya-upaya pemanfaatan jasa lingkungan
dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan, dan meningkatkan
kemampuan adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim serta
mengimplementasikan pembangunan rendah karbon.
Arah Kebijakan 2023 : Penguatan upaya pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan
pengendalian daya dukung dan daya tampung lingkungan serta pembangunan
rendah karbon.
Sumber: RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan
10
DITJEN BINA PEMBANGINAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
11
DITJEN BINA PEMBANGINAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Sumut Kaltara
611.472 HA 274.863 HA
Riau
Kalteng Sulut
1.310.678 HA
Kalbar 1.497.391 HA Kaltim Gorontalo 125.211 HA
1.529.682 HA 516.892 HA 65.624 HA
Kepri Maluku Utara
163.069 HA 280.289 HA Papua Barat
632.321 HA
Sumsel
495.896 HA Papua
346.825 HA
Sumbar Babel
724.726 HA 168.380 HA
Sulteng
426.628 HA
Jambi
367.294 HA Kalsel Sulbar
197.238 HA 122.050 HA Papua Tengah
Bengkulu 441.162 HA
Jabar Sultra Maluku
156.848 HA Jateng Papua Pegunungan
38.198 HA 90.406 HA 275.865 HA 237.470 HA
Lampung Sulsel 116.765 HA
365.736 HA Jatim 473.401 HA
176.150 HA
Banten
9.803 HA
DIY
3.413 HA Bali
31.094 HA Papua Selatan
NTB NTT
502.154 HA Sumber: Ditjen PKTL 1.908.051 HA
286.876 HA
Indikatif PS : 11.291.114 Ha
Definitif PS : 4.116.323 Ha 15.407.437 Ha
Sumber: Ditjen PSKL, KLHK
14
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
15
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
GAMBARAN UMUM
Perhutanan Sosial bertujuan untuk mengurangi kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan pemanfaatan
kawasan hutan secara lestari, melalui upaya pemberian akses legal kepada masyarakat sekitar hutan berupa
pengelolaan Hutan Desa, Izin Usaha HKm, Hutan Tanaman Rakyat, Kemitraan Kehutanan dan Hutan Adat.
Pelaksanaan Perhutanan Sosial di daerah, difasilitasi oleh Kelompok Kerja Percepatan Perhutanan Sosial (Pokja PPS)
yang bertanggungjawab kepada gubernur. Peran Pokja PPS, sangat strategis dalam percepatan pengusulan
kegiatan (pra-izin) dan pendampingan bina usaha (pasca-izin).
Perhutanan Sosial menyebar di 33 Provinsi, 375 KELAS KELOMPOK USAHA PERHUTANAN SOSIAL (KUPS)
Kab/Kota, 2.123 Kecamatan dan 3.882 Desa di Indonesia
Platinum (50 KUPS)
0,49%
Gold (954 KUPS)
16
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PERHUTANAN SOSIAL DALAM MENDUKUNG PENURUNAN EMISI GRK
DA L A M P E R H U TA N A N S O S I A L
18
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
19
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
20
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
20 tahun
21
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
INTEGRASI DOKUMEN PERENCANAAN & PENGANGGARAN DAERAH
KUA Ranc.
RKP RPJPD RPJMD RKPD APBD
PPAS
APBD
1 Tahun
Renstra Renja
RENJA K/L RKA-SKPD
PD PD DPA-SKPD
1 Tahun
22
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
04 PENEKANAN
23
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PENEKANAN
24
TERIMA KASIH
25
25