Anda di halaman 1dari 25

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

PERAN PEMERINTAH DAERAH


DALAM PENURUNAN EMISI GRK DAN
PELUANG PERDAGANGAN KARBON

Oleh:
Dyah Sih Irawati, S.Si, MA
Kasubdit Kehutanan

Direktorat Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah I


Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah

Makassar, 29 Agustus 2023


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

OUTLINE

1 Gambaran Umum
2 Potensi Daerah Terkait Karbon
3 Perhutanan Sosial Dalam Mendukung
Pengurangan Emisi GRK
4 Langkah Langkah Pemda Dalam
Menghadapi Pengurangan Emisi GRK

2
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

01 GAMBARAN
UMUM

3
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
ROA D M A P N D C I N D O N E S I A
Target penurunan emisi GRK mengacu UU No. Memerlukan pembiayaan yang besar
16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris 3,4 s.d 3,7 T
Agreement yang harus dicapai tahun 2030 Sumber: Second Biennial Update Report (2018) & Roadmap NDC Mitigasi (2020)

NDC ENDC
URUSAN
(Juta Ton) (Juta Ton) Upaya aksi mitigasi kolektif di level
nasional dan daerah
Target CM1 CM2 CM1 CM2

ENERGI 314 446 358 446

KEHUTANAN/
FOLU
497 692 500 729

PERTANIAN 9 4 10 12

LIMBAH 11 40 40 43,5

Sources: NDC Roadmap. 2021 & ENDC doc


INDUSTRI 3 3,25 7 9 Pencapaian target:
- tercatat dalam Sistem
Net Zero
Registri Nasional (SRN)
Total 29% 41% 31,8% 43,2% Emission - Terverifikasi
2060 - Tidak dihitung dobel
4
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH TERKAIT NEK UNTUK MENCAPAI NDC
SESUAI DENGAN UU23/2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
WAJIB PELAYANAN DASAR WAJIB NON PELAYANAN DASAR
Masing-masing sektor GRK
6 URUSAN 18 URUSAN (mitigasi dan adaptasi)
1. Pendidikan
merupakan bagian dari urusan
1. Tenaga kerja
2. Kesehatan 2. Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak pemerintahan konkuren di daerah
3. Pangan
3. Pekerjaan umum dan penataan ruang
4. Pertanahan
4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
5. Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan 5. Lingkungan hidup
Masyarakat
6. Sosial
6.
7.
Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
• Kelautan dan Perikanan
8. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana • Pertanian
URUSAN PILIHAN
8 URUSAN
9.
10.
Perhubungan
Komunikasi & Informatika
• Kehutanan
11. Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah • Lingkungan Hidup
12. Penanaman modal
1. Kelautan dan Perikanan 13. Kepemudaan dan Olah Raga • ESDM
2. Pariwisata 14. Statistik • Perindustrian
15. Persandian
3. Pertanian 16. Kebudayaan • Kesehatan
4. Kehutanan 17.
18.
Perpustakaan
Kearsipan
5. Energi dan Sumber Daya Mineral
6. Perdagangan

7. Perindustrian; dan
8. Transmigrasi.
Peran koordinatif SETDA penting
5
PIHAK-PIHAK TERKAIT

Target 29-41%* Target NDC/Sektor %

KEHUTANAN/
FOLU Energi Limbah Pertanian IPPU
17,2 11 0.38 0.32 0.1

KLHK ESDM, Transportasi, Industri KLHK, PUPR, Industri Kementan Industri

Kementerian/Sektor

Provinsi, Provinsi,
Provinsi Swasta Provinsi Swasta Kabupaten/ Swasta Kabupaten/ Swasta Swasta
Kota Kota

Target Pencapaian

6
Kepmen LHK Nomor 168 Tahun 2022
SEKTOR FOLU a. pengurangan laju deforestasi lahan mineral; b.
pengurangan laju deforestasi lahan gambut dan
REDD+ mangrove; c. pengurangan laju degradasi hutan
lahan mineral; d. pengurangan laju degradasi
a) Reducing emissions hutan lahan gambut dan mangrove; e.
from deforestation. pembangunan hutan tanaman; f. pengelolaan
b) Reducing emissions hutan lestari; g. rehabilitasi dengan rotasi; h.
from forest degradation. rehabilitasi non rotasi; i. restorasi gambut;
j. perbaikan tata air gambut; k. rehabilitasi mangrove;
c) Conservation of forest l. aforestasi pada kawasan bekas tambang; m.
carbon stocks. konservasi keanekaragaman hayati; n. perhutanan
d) Sustainable sosial; o. pendampingan pada hutan adat; p.
introduksi replikasi ekosistem; q. ruang terbuka
management of forests. hijau; r. ekoriparian; dan/atau s. pengawasan dan
e) Enhancement of forest penegakan hukum untuk mendukung perlindungan
carbon stocks dan pengamanan Kawasan Hutan; dan/atau t.
kegiatan lainnya sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
7
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

DUKUNGAN REGULASI PENURUNAN EMISI GRK

• Untuk memenuhi komitmen penurunan emisi GRK dan


pedoman dalam penyelenggaraan urusan pebidang ESDM
di daerah
• Penambahan kewenangan pemerintahan sub bidang
energi baru terbarukan provinsi yang meliputi:
✓pengelolaan penyediaan dan pemanfaatan biomassa
dan/atau biogas
✓pengelolaan aneka EBT (matahari, angin, aliran dan
terjunan air, gerakan dan perbedaan suhu lapisan laut)
✓Pengelolaan, pelaksanaan, pembinaan dan
pengawasan konservasi energi
26 Januari 2023

Pelaksanaan kebijakan pengurangan emisi gas rumah kaca, peningkatan


ketahanan iklim dan nilai ekonomi karbon secara nasional berdasarkan
PERMENDAGRI NOMOR 10 TAHUN 2023
baseline 29% dengan usaha sendiri dan 41% dengan bantuan TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RKPD
internasional. Target penurunan emisi GRK pada 5 (lima) sektor : energi TAHUN 2024 DAN DRAFT PERMENDAGRI
(11%), limbah (0,38%), IPPU (0,1%), pertanian (0,32%), dan kehutanan PEDOMAN PENYUSUNAN RPJPD 2025-2045
(17,2%).

8
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

02 Potensi Daerah
Terkait Karbon

9
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
R PJ M D P ROV I N S I S U L AW ES I S E L ATA N
RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018 - 2023
MISI 5
Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Produk
Sumberdaya Alam yang Berkelanjutan
Tujuan : Mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam secara berdaya saing
tanpa mengabaikan kelestarian, daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
Sasaran: Terpeliharanya kualitas lingkungan hidup serta kemampuan adaptasi dan
mitigasi terhadap perubahan iklim.
Strategi : Mengintegrasikan tujuan pembangunan berkelanjutan pada pilar
lingkungan dalam menyelaraskan upaya-upaya pemanfaatan jasa lingkungan
dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan, dan meningkatkan
kemampuan adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim serta
mengimplementasikan pembangunan rendah karbon.
Arah Kebijakan 2023 : Penguatan upaya pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan
pengendalian daya dukung dan daya tampung lingkungan serta pembangunan
rendah karbon.
Sumber: RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan

10
DITJEN BINA PEMBANGINAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PERDAGANGAN KARBON SEKTOR KEHUTANAN

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor 7 Tahun


2023 tentang Tata Cara Perdagangan Karbon Sektor Kehutanan

Pasal 4 Ayat (1)


Perdagangan Karbon sektor
Kehutanan dilakukan pada:
sub sektor Kehutanan; dan
sub sektor pengelolaan
gambut dan mangrove.

11
DITJEN BINA PEMBANGINAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

LUASAN MANGROVE PER PROVINSI


Provinsi

Sumber: PMN 2021 Luas (Ha)


12
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

TABEL LUASAN FUNGSI EKOSISTEM GAMBUT DI INDONESIA SKALA 1:250.000

Sumber : KLHK 2022


13
A L O K A SI 1 2 ,7 J T H A M EL A L U I PIA PS
( PETA IN D IK AT IF D A N A R EA L PER H U TA N A N SO SIA L )
Revisi 8 dengan Keputusan Menteri LHK Nomor SK.8/MENLHK-PKTL/REN/PLA.0/ 1/2023 Tanggal 3 Januari 2023
NAD KET: TIAP 6 BULAN SEKALI DITINJAU KEMBALI
447.217 HA

Sumut Kaltara
611.472 HA 274.863 HA

Riau
Kalteng Sulut
1.310.678 HA
Kalbar 1.497.391 HA Kaltim Gorontalo 125.211 HA
1.529.682 HA 516.892 HA 65.624 HA
Kepri Maluku Utara
163.069 HA 280.289 HA Papua Barat
632.321 HA
Sumsel
495.896 HA Papua
346.825 HA
Sumbar Babel
724.726 HA 168.380 HA
Sulteng
426.628 HA
Jambi
367.294 HA Kalsel Sulbar
197.238 HA 122.050 HA Papua Tengah
Bengkulu 441.162 HA
Jabar Sultra Maluku
156.848 HA Jateng Papua Pegunungan
38.198 HA 90.406 HA 275.865 HA 237.470 HA
Lampung Sulsel 116.765 HA
365.736 HA Jatim 473.401 HA
176.150 HA
Banten
9.803 HA
DIY
3.413 HA Bali
31.094 HA Papua Selatan
NTB NTT
502.154 HA Sumber: Ditjen PKTL 1.908.051 HA
286.876 HA

Indikatif PS : 11.291.114 Ha
Definitif PS : 4.116.323 Ha 15.407.437 Ha
Sumber: Ditjen PSKL, KLHK

14
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

03 Perhutanan Sosial Dalam


Mendukung Pengurangan Emisi GRK

15
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
GAMBARAN UMUM
Perhutanan Sosial bertujuan untuk mengurangi kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan pemanfaatan
kawasan hutan secara lestari, melalui upaya pemberian akses legal kepada masyarakat sekitar hutan berupa
pengelolaan Hutan Desa, Izin Usaha HKm, Hutan Tanaman Rakyat, Kemitraan Kehutanan dan Hutan Adat.

Pelaksanaan Perhutanan Sosial di daerah, difasilitasi oleh Kelompok Kerja Percepatan Perhutanan Sosial (Pokja PPS)
yang bertanggungjawab kepada gubernur. Peran Pokja PPS, sangat strategis dalam percepatan pengusulan
kegiatan (pra-izin) dan pendampingan bina usaha (pasca-izin).

Perhutanan Sosial menyebar di 33 Provinsi, 375 KELAS KELOMPOK USAHA PERHUTANAN SOSIAL (KUPS)
Kab/Kota, 2.123 Kecamatan dan 3.882 Desa di Indonesia
Platinum (50 KUPS)
0,49%
Gold (954 KUPS)

Silver (4.390 KUPS)

Blue (4.711 KUPS)

Target 12,7 Juta Ha, Realisasi s.d Agustus 2023 :


5.625.137 Ha | ± 1.232.539 KK | 8.317 Unit SK 10.105 KUPS

16
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PERHUTANAN SOSIAL DALAM MENDUKUNG PENURUNAN EMISI GRK

Pelibatan masyarakat di Offset emisi di Sektor FoLU


melalui Perhutanan Sosial

• Pasal 8 Permen LHK No. 7/2023 bahwa kelompok


perhutanan sosial yang akan berpartisipasi di
perdagangan karbon melalui skema offset emisi harus
mendapat pendampingan atau mitra yang memiliki
pengalaman atau keahlian terkait pengukuran karbon,
perencanaan dan pelaksanaan proyek atau mengakses
pasar karbon.
• Menjadikan bisnis karbon sebagai salah satu rencana
bisnis perhutanan sosial dengan membentuk kelompok
usaha perhutanan social (KUPS).
• Mendorong status kelompok usaha perhutanan sosial
(KUPS) menjadi Silver.
17
PA N D UA N KO L A B O R A S I L I N TA S U R U SA N KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

DA L A M P E R H U TA N A N S O S I A L

• Kementerian Dalam Negeri melalui Ditjen Bina


Pembangunan Daerah bekerja sama dengan Ford
Foundation Menyusun Panduan Kolaborasi Lintas Urusan
dalam Pelaksanaan Perhutanan Sosial di Daerah
• Penyusunan panduan kolaborasi lintas urusan dalam
pelaksanaan Perhutanan Sosial di daerah dimaksudkan
untuk mewujudkan sinergi lintas urusan dalam
mendukung Perhutanan Sosial di Kabupaten/Kota.
• Tujuan panduan ini memberikan arahan kepada
Pemerintah Daerah terkait program, kegiatan, dan sub
kegiatan mendukung pelaksanaan Perhutanan Sosial
lintas urusan di daerah.
• Dokumen dapat diakses pada link :
https://bit.ly/PanduanLintasUrusanPS

18
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

04 Langkah Langkah Pemda Dalam


Menghadapi Pengurangan Emisi GRK

19
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

AGENDA STRATEGIS PERENCANAAN 2023-2025

Internalisasi NDC - NEK

20
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

INTEGRASI KEBIJAKAN PERUBAHAN IKLIM DI DALAM DOKUMEN PERENCANAAN DAERAH


20 tahun 5 tahun

RPJPN RPJMN APBN

Dokumen yang disusun Pemda sesuai


Perpres 98/2021:
RAD terkait perubahan Provinsi: Baseline emisi GRK provinsi,
iklim (RAD API, RAD
KLHS rencana aksi mitigasi perubahan iklim
GRK, RUED, Jakstrada) RPJMD provinsi, rencana aksi adaptadi
dan NSPK lain
perubahan iklim provinsi
Kabupaten/kota: rencana aksi adaptasi
perubahan iklim kabupaten/kota
5 tahun 1 tahun

RPJPD RPJMD RKPD APBD

20 tahun

RENSTRA SKPD RENJA SKPD


Pilkada Serentak 2024, merupakan momentum
5 tahun 1 tahun
yang tepat bagi daerah untuk
mengintegrasikan kebijakan perubahan iklim
ke dalam Dokumen Perencanaan Pembangunan
Daerah (Dokrenda)

21
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
INTEGRASI DOKUMEN PERENCANAAN & PENGANGGARAN DAERAH

NSPK Sistem Perencanaan Tahap Penganggaran


RPJMN Pembangunan Daerah Daerah
5 Tahun
pencapaian target daerah

20 tahun 5 tahun 1 tahun


Diintegrasikan dalam

KUA Ranc.
RKP RPJPD RPJMD RKPD APBD
PPAS
APBD
1 Tahun

Renstra Renja
RENJA K/L RKA-SKPD
PD PD DPA-SKPD
1 Tahun

Tool: Permendagri 90/2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur


Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah, Kepmendagri 050-5889
tahun 2021, Kepmendagri 900.1.15.5-1317 Tahun 2023, dan SIPD
PERMENDAGRI Nomor 81 Tahun 2022
PERMENDAGRI No. 84 Tahun 2022
tentang Pedoman Penyusunan RKPD Tahun 2023; PERMENDAGRI No
10 Tahun 2023 tentang Pedoman Penyusunan RKPD Tahun 2024 tentang Pedoman Penyusunan APBD TA 2023

22
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

04 PENEKANAN

23
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

PENEKANAN

Tata Kelola Sinkronisasi Transparansi


Optimalisasi
Penyiapan dasar Sinkronisasi kebija- Perencanaan,
Partisipasi dan kerja
hukum, kan pusat-daerah Pelaksanaan,
sama perdagangan
kelembagaan Monitoring dan
Produk hukum, dokrenda, karbon
Visi, misi, target, tujuan, Evaluasi.
sasaran

24
TERIMA KASIH
25

25

Anda mungkin juga menyukai