REPUBLIK INDONESIA
Oleh:
Ir. Edison Siagian ME
Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan I
Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah
2. Kesehatan
3. Pekerjaan Umum & Penataan Ruang
4. Perumahan Rakyat &kawasan pemukiman
5. Ketentraman, ketertiaban & perlindungan
6.
Masyarakat
Sosial
URUSAN WAJIB tdk terkait Pelayanan Dasar
U R U SAN P EM ER INTAHAN
1. Tenaga Kerja adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya
2. Pemberdayaan Perempuan & perlindungan Anak dilakukan oleh kementerian negara dan penyelenggara Pemerintahan Daerah untuk melindungi,
3. Pangan melayani, memberdayakan, dan menyejahterakan masyarakat.
4. PERTANAHAN
5. Lingkungan Hidup
6. Administrasi kependudukan & catatan sipil
7. Pemberdayaan masyarakat & Desa
8. Pengendalian penduduk & keluarga berencana URUSAN
9. Perhubungan
ABSOLUT KONKUREN
10. Komunikasi & Informatika PEMERINTAHAN
11. Koperasi, usaha kecil & menengah
12. Penanaman Modal UMUM
13. Kepemudaan & Olah raga
14. Statistik
15. Persandian
1. PERTAHANAN
WAJIB PILIHAN
16. Kebudayaan
17. Perpustakaan dan 2. KEAMANAN (24) (8)
18. Kearsipan 3. AGAMA
URUSAN PILIHAN 4. YUSTISI
1. Pertanian 5. POLITIK LUAR
2. Kehutanan NEGERI PELAYANAN NON PELAYANAN
3. Energi dan Sumberdaya Mineral 6. MONETER &
4. Pariwisata
DASAR DASAR
FISKAL
5. Kelautan dan Perikanan
6. Perdagangan
7. Perindustrian
8. Transmigrasi
BIDANG
URUSAN (32)
Pasal 16
RPP-PUPK
OKTOBER 2015 DESEMBER 2016 3 MEI 2017 7 JUNI 2017 9 OKTOBER 2017 24 OKTOBER 2018
B-939/M.Seneg/D-
PDE.PP.02.03.337 188.31/239/SJ
1/HK.02.03/id/2017
Penyampaian
Penyampaian hasil
Surat Setneg
Penyampaian hasil harmonisasi Roundtable
Penyusunan Penelaahan
RPP-PUPK ke harmonisasi Kemenkumham Discussion oleh
RPP-PUPK Lampiran RPP-
Kemenkumham RPP-PUPK oleh kepada Presiden Kemensetneg
PUPK
Kemenkumham melalui
Kemensetneg
Inpres 7/2017
Reformulasi
Batang Tubuh
RPP-PUPK
Pembahasan berdasarkan rapat
dikoordinasikan oleh tanggal 14 Nov
Kemenko 2018
8 JANUARI 30 JANUARI
26 JULI 2018 2019 28 MARET 4 JULI 2019 8 JULI 2019
2019
bertempat di bertempat di 2019 Bertempat di
Bertempat di Bertempat di
Kemenko Kantor Bertempat di Ditjen Bina
Kantor Swissbel
Perekonomia Kemenko Gedung Pembangunan
Bidang Kementerian Hotel Jakarta
n Kantor Pos Daerah
Perekonomian ATR/BPN
URUSAN PERTANAHAN
Provinsi Kabupaten/Kota
Pasal 119 Pasal 120
(1) Sub bidang urusan Izin Lokasi yang (1) Sub bidang Izin Lokasi yang menjadi
menjadi kewenangan daerah provinsi kewenangan daerah kabupaten/kota
meliputi urusan pemerintahan yaitu meliputi urusan pemerintahan yaitu
pemberian izin lokasi lintas daerah pemberian izin lokasi dalam 1 (satu)
kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah daerah kabupaten/kota.
provinsi
(2) Pelaksanaan urusan sebagaimana
(2) Pelaksanaan urusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwujudkan
dimaksud pada ayat (1) diwujudkan melalui penyediaan layanan pemberian
melalui penyediaan layanan pemberian izin izin lokasi dengan sistem pelayanan
lokasi dengan sistem pelayanan perizinan perizinan berusaha terintegrasi secara
berusaha terintegrasi secara elektronik. elektronik.
Provinsi Kabupaten/Kota
Pasal 121 Pasal 120
(1) Sub bidang pengadaan tanah untuk Pelaksanaan pengadaan tanah untuk
kepentingan umum yang menjadi kepentingan umum dilakukan dengan
kewenangan daerah provinsi meliputi satu koordinasi dan sinkronisasi lintas sektor
urusan penetapan lokasi pengadaan tanah dan lintas satuan pemerintahan
untuk kepentingan umum provinsi.
(2) Penetapan lokasi ditetapkan dengan
keputusan gubernur
(3) Penetapan lokasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dipergunakan sebagai izin
untuk Pengadaan Tanah, perubahan
penggunaan tanah, dan peralihan hak atas
tanah dalam Pengadaan Tanah untuk
kepentingan umum
Provinsi Kabupaten/Kota
Pasal 123 Pasal 124
(1) Sub bidang sengketa tanah garapan yang (1) Sub bidang sengketa tanah garapan yang
menjadi kewenangan daerah provinsi meliputi menjadi kewenangan daerah kabupaten/kota
penyelesaian sengketa tanah garapan lintas meliputi penyelesaian sengketa tanah garapan
daerah kabupaten/ kota dalam 1 (satu) daerah dalam 1 (satu) daerah kabupaten/kota.
provinsi.
(2) Pelaksanaan urusan sebagaimana dimaksud
(2) Pelaksanaan urusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwujudkan melalui:
pada ayat (1) diwujudkan melalui: a. pengadministrasian surat izin menggarap
a. pengadministrasian surat izin menggarap tanah (SIMT); dan
tanah (SIMT); dan b. pengendalian subjek dan objek garapan.
b. pengendalian subjek dan objek garapan.
(3) Penyelesaian sengketa tanah garapan
(3) Penyelesaian sengketa tanah garapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan sesuai dengan ketentuan
(2) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
peraturan perundang-undangan
(1) Sub bidang ganti kerugian tanah dan santunan (1) Sub bidang ganti kerugian tanah dan santunan
tanah untuk pembangunan pemerintahan tanah untuk pembangunan pemerintahan
daerah provinsi meliputi urusan penyelesaian daerah provinsi meliputi urusan penyelesaian
masalah ganti kerugian dan santunan tanah masalah ganti kerugian dan santunan tanah
untuk pembangunan oleh pemerintah daerah untuk pembangunan oleh pemerintah daerah
provinsi. provinsi.
(2) Pelaksanaan Pelaksanaan urusan sebagaimana (2) Pelaksanaan urusan sebagaimana dimaksud
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan
dengan peraturan perundang-undangan peraturan perundang-undangan mengenai
mengenai pengadaan tanah untuk kepentingan pengadaan tanah untuk kepentingan umum.
umum.
Provinsi Kabupaten/Kota
Pasal 125 Pasal 126
(1) Sub bidang subyek dan obyek redistribusi tanah, (1) Sub bidang subyek dan obyek redistribusi tanah,
serta ganti kerugian tanah kelebihan maksimum serta ganti kerugian tanah kelebihan maksimum
dan tanah absentee yang menjadi kewenangan dan tanah absentee yang menjadi kewenangan
daerah provinsi meliputi urusan penetapan daerah kabupaten/kota meliputi urusan
subyek dan obyek redistribusi tanah serta ganti penetapan subyek dan obyek redistribusi tanah
kerugian tanah kelebihan maksimum dan tanah serta ganti kerugian tanah kelebihan maksimum
absentee lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 dan tanah absentee dalam 1 (satu) daerah
(satu) daerah provinsi. kabupaten/kota.
(2) Pelaksanaan urusan sebagaimana dimaksud (2) Pelaksanaan urusan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. peraturan perundang-undangan.
Provinsi Kabupaten/Kota
Pasal 127 Pasal 128
(1) Sub bidang subyek dan obyek redistribusi tanah, (1) Sub bidang subyek dan obyek redistribusi tanah,
serta ganti kerugian tanah kelebihan maksimum serta ganti kerugian tanah kelebihan maksimum
dan tanah absentee yang menjadi kewenangan dan tanah absentee yang menjadi kewenangan
daerah provinsi meliputi urusan penetapan daerah kabupaten/kota meliputi urusan
subyek dan obyek redistribusi tanah serta ganti penetapan subyek dan obyek redistribusi tanah
kerugian tanah kelebihan maksimum dan tanah serta ganti kerugian tanah kelebihan maksimum
absentee lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 dan tanah absentee dalam 1 (satu) daerah
(satu) daerah provinsi. kabupaten/kota.
(2) Pelaksanaan urusan sebagaimana dimaksud (2) Pelaksanaan urusan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. peraturan perundang-undangan.
Provinsi Kabupaten/Kota
Pasal 129 Pasal 130
(1) Sub bidang Tanah Ulayat yang menjadi kewenangan (1) Sub bidang Tanah Ulayat yang menjadi
daerah kabupaten/kota meliputi urusan penetapan kewenangan daerah kabupaten/kota meliputi
tanah ulayat yang lokasinya dalam 1 (satu) daerah urusan penetapan tanah ulayat yang lokasinya
kabupaten/kota. dalam 1 (satu) daerah kabupaten/kota.
(2) Pelaksanaan urusan sebagaimana dimaksud pada (2) Pelaksanaan urusan sebagaimana dimaksud
ayat (1) diwujudkan melalui:
pada ayat (1) diwujudkan melalui:
a. koordinasi dan sinkronisasi pengakuan dan
a. koordinasi dan sinkronisasi pengakuan dan
pengukuhan masyarakat hukum adat lintas
daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah pengukuhan masyarakat hukum adat dalam
provinsi 1 (satu) daerah kabupaten/kota;
b. koordinasi dan sinkronisasi survei dan pemetaan b. koordinasi dan sinkronisasi survei dan
batas tanah ulayat lintas daerah kabupaten/kota pemetaan batas tanah ulayat dalam 1 (satu)
dalam 1 (satu) daerah provinsi daerah kabupaten/kota;
c. penetapan tanah ulayat lintas daerah c. penetapan tanah ulayat dalam 1 (satu) daerah
kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- peraturan perundang-undangan yang
undangan yang berlaku berlaku.
Provinsi Kabupaten/Kota
Pasal 131 Pasal 132
(1) Sub bidang tanah kosong yang (1) Sub bidang tanah kosong yang
menjadi kewenangan daerah provinsi menjadi kewenangan daerah
meliputi 2 (dua) urusan: kabupaten/kota meliputi 2 (dua)
a. Penyelesaian masalah tanah kosong; urusan:
dan a. Penyelesaian masalah tanah kosong
b. Inventarisasi dan pemanfaatan dalam daerah kabupaten/kota; dan
tanah kosong b. Inventarisasi dan pemanfaatan
tanah kosong dalam daerah
(3) Pelaksanaan urusan sebagaimana kabupaten/kota
dimaksud pada ayat (1) huruf a dan b
diwujudkan sesuai dengan ketentuan (3) Pelaksanaan urusan sebagaimana
peraturan perundang-undangan dimaksud pada ayat (1) huruf a dan b
diwujudkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
@kemendagri @kemendagri @kemendagri_ri
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Izin Membuka Tanah
Provinsi Kabupaten/Kota
- Pasal 133
Provinsi Kabupaten/Kota
Pasal 134 Pasal 135
(1) Sub bidang penggunaan tanah yang (1) Sub bidang penggunaan tanah yang
menjadi kewenangan daerah provinsi menjadi kewenangan daerah
meliputi urusan perencanaan penggunaan kabupaten/kota meliputi urusan
tanah yang hamparannya lintas daerah perencanaan penggunaan tanah yang
kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah hamparannya dalam daerah
provinsi. kabupaten/kota.
TERIMAKASIH
22