Anda di halaman 1dari 153

SURVEI INDUSTRI PARIWISATA

DAN EKONOMI KREATIF


(SIPAREKRAF)
2021
DIREKTORAT STATISTIK KEUANGAN, TEKNOLOGI INFORMASI, DAN PARIWISATA – BPS RI
Jakarta, 8−12 Maret 2021

1
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG, CAKUPAN, TUJUAN,


DATA YANG DIKUMPULKAN,
DAN JADWAL KEGIATAN

2
LATAR BELAKANG (1)
❖ Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber
pendapatan nasional. Program pengembangan dan pemanfaatan sumber daya dan potensi pariwisata
daerah diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi. Pariwisata dipandang
sebagai kegiatan yang mempunyai multidimensi dari rangkaian suatu proses pembangunan. Pembangunan
sektor pariwisata menyangkut aspek sosial budaya, ekonomi, dan politik (Spillane, 1994:14).

❖ Hal tersebut sejalan dengan yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang
Kepariwisataan yang menyatakan bahwa Penyelenggaraan Kepariwisataan ditujukan untuk meningkatkan
pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, memperluas dan
memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah,
memperkenalkan dan mendayagunakan obyek dan daya tarik wisata di Indonesia serta memupuk rasa
cinta tanah air dan mempererat persahabatan antar bangsa.

33
LATAR BELAKANG (2)
❖ Ekonomi Kreatif (Ekraf) merupakan salah satu sektor yang diharapkan mampu menjadi pilar
perekonomian Indonesia di masa mendatang.

❖ Salah satu aspek penting dalam pengembangan ekonomi kreatif adalah ketersediaan data dan
informasi statistik untuk menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan serta keputusan, baik
bagi pemerintah maupun pelaku ekonomi kreatif.

❖ Untuk mendapatkan gambaran keseluruhan jenis Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang
ada di Indonesia, maka perlu adanya penyusunan database usaha tersebut sebagai bahan
kebijakan, evaluasi, dan perencanaan.

4
CAKUPAN
❖ Industri Pariwisata (8 Subsektor): ❖ Ekonomi Kreatif (16 subsektor):

01. Jasa Transportasi Wisata 09. A r s i t e k t u r


10. Desain Interior
02. Jasa Perjalanan Wisata 11. Desain Komunikasi Visual
12. Desain Produk
03. Jasa Hiburan dan Rekreasi 13. Film Animasi dan Video
14. F o t o g r a f i
04. MICE
15. K r i y a
05. Jasa Informasi Pariwisata 16. K u l i n e r
17. M u s i k
06. Jasa Konsultasi Pariwisata 18. F e s y e n
19. Aplikasi dan Game Developer
07. Pramuwisata
20. P e n e r b i t a n
08. SPA 21. P e r i k l a n a n
22. Televisi dan Radio
23. Seni Pertunjukan
24. Seni Rupa 5
TUJUAN

Tujuan SIPAREKRAF 2021 adalah:

untuk memperoleh data dan informasi mengenai


profil perusahaan/usaha Industri Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif provinsi secara umum, seperti
Bentuk Badan Hukum/Badan Usaha, Jenis
Kepemilikan Usaha, Status TDUP, Status Sertifikasi,
Karakteristik Khusus Usaha, Jumlah Konsumen,
Tujuan SIPAREKRAF
Jumlah Tenaga Kerja, Balas Jasa Tenaga Kerja, serta
Pendapatan dan Pengeluaran.

6
DATA DAN KETERANGAN YANG DIKUMPULKAN

a. Keterangan Tempat
b. Keterangan Petugas
c. Keteragan Umum Usaha
d. Keterangan Khusus Usaha
e. Tenaga Kerja dan Balas Jasa Tahun 2019 dan 2020
f. Pendapatan Tahun 2019 dan 2020
g. Biaya/Pegeluaran Tahun 2019 dan 2020
h. Aset Tahun 2020
i. Keterangan Pengesahan

7
JADWAL KEGIATAN
Pelatihan Innas
8 Maret 2021 9 Maret 2021

Pelatihan Petugas
22 Maret 2021 26 Maret 2021

Pencacahan Lapangan
1 April 2021 16 Juli 2021

Pengawasan/Pemeriksaan
1 April 2021 30 Juli 2021

Pengolahan Data Publik


1 April 2021 30 Juli 2021

Pengolahan Data Internal


3 Mei 2021 13 Agustus 2021

Tabulasi dan Analisis


16 Agustus 2021 30 September 2021

Publikasi
1 Oktober 2021 29 Oktober 2021 8
PENDATAAN SIPAREKRAF

DOKUMEN YANG DIGUNAKAN, ALUR DOKUMEN INTERNAL, MEKANISME


PENGISIAN ONLINE, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS INNAS/INDA,
TUGAS PENGAWAS,
TUGAS PENCACAH

9
DOKUMEN YANG DIGUNAKAN
1. Kuesioner SIPAREKRAF Tahun 2021 (VIPEK-21) 2. Daftar Sampel Perusahaan Utama (DSPU):

3. Daftar Sampel Perusahaan Pengganti (DSPP):

10
ALUR DOKUMEN INTERNAL
BPS BPS Provinsi BPS Kab/Kota Pengawas Pencacah

1. VIPEK-21 1. VIPEK-21 1. VIPEK-21 1. VIPEK-21 1. VIPEK-21


2. DSPU 2. DSPU 2. DSPU 2. DSPU 2. DSPU
3. DSPP 3. DSPP 3. DSPP 3. Buku Pedoman 3. Buku Pedoman
4. Buku Pedoman 4. Buku Pedoman 4. Buku Pedoman 4. Web Entry 4. Web Entry
5. Web Entry 5. Web Entry 5. Web Entry Publik Publik
Publik Publik Publik 5. Web Entry
6. Web Entry 6. Web Entry 6. Web Entry Internal
Internal Internal Internal

1. Web Entry 1. Web Entry 1. VIPEK-21 1. VIPEK-21


Publik Publik
2. DSPU 2. DSPU
2. Web Entry 2. Web Entry
3. Web Entry 3. Web Entry
Internal Internal
Publik Publik
4. Web Entry 4. Web Entry
Internal Internal
11
MEKANISME PENGISIAN ONLINE

12
STRUKTUR ORGANISASI
Kementrian Pariwisata dan
Badan Pusat Statistik
Ekonomi Kreatif

Direktur Statistik KTIP Kepala BPS Provinsi

Statistisi Ahli Statistisi Ahli Madya/ Prakom Ahli Madya/


Statistisi Ahli Madya/ Ka BPS Kab/Kota
Madya/ Koordinator Fungsi Koordinator Fungsi Integrasi
Koordinator Fungsi Statistik Komunikasi dan Koordinator Fungsi Pengolahan dan Diseminasi
Statistik Pariwisata Teknologi Informasi Statistik Distribusi Statistik

Subkoordinator
Subkoordinator Subkoordinator Subkoordinator Statistik Distribusi
Subkoordinator
Fungsi Statistik Statistik Niaga dan
Fungsi Statistik Integrasi Pengolahan Data
Komunikasi dan Jasa
Pariwisata
Teknologi Informasi Pengawas (PMS)

Pencacah (PCL)
13
TUGAS INSTRUKTUR NASIONAL (INNAS)

1. Mengikuti pelatihan Innas/Inda pencacahan SIPAREKRAF;

2. Mengajarkan materi pelatihan kepada pengawas/pemeriksa dan


pencacah SIPAREKRAF;

3. Mengoordinir pengawas/pemeriksa dan pencacah dalam pelaksanaan


serta pemecahan masalah di lapangan; dan

4. Memberikan tanggapan mengenai pergantian sampel.

14
TUGAS SUBKOORDINATOR STATISTIK NIAGA DAN JASA

1. Bertanggung jawab terhadap seluruh aspek yang berkaitan dengan


Pendataan dan Pengolahan survei di Provinsi;
2. Mengoordinir pelatihan petugas pendataan;
3. Memantau dan mengevaluasi kegiatan pendataan;
4. Mengomunikasikan hasil pengolahan ke BPS Kabupaten/Kota;
5. Menindaklanjuti usulan pergantian pendataan usaha/perusahaan baik
dari skala usaha maupun kategori; dan
6. Merumuskan kebijakan dan tindak lanjut berdasarkan temuan dari hasil
lapangan petugas.
15
TUGAS SUBKOORDINATOR STATISTIK DISTRIBUSI
1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Lapangan Pendataan di Kabupaten/Kota;
2. Membuat laporan secara lengkap mengenai pelaksanaan lapangan pendataan baik yang menyangkut
bidang teknis maupun administrasi dan ditujukan kepada BPS Pusat dan Provinsi;
3. Menindaklanjuti usulan perubahan usaha/perusahaan baik dari skala usaha maupun kategori;
4. Menindaklanjuti hasil temuan petugas lapangan;
5. Melaksanakan kegiatan lapangan sesuai dengan target dan jadwal waktu yang ditentukan;
6. Menyiapkan surat izin ke pengelola usaha/kawasan/perkantoran;
7. Membagi tugas para petugas lapangan sesuai dengan sampel yang sudah ditentukan;
8. Melakukan penggantian sampel perusahaan dari daftar DSPU berdasarkan informasi dari PMS. Jika
Sampel sudah habis terpakai atau tidak ditemukan maka Subkoordinator Statistik Distribusi melaporkan
kepada Subkoordinator Statistik Niaga dan Jasa BPS Provinsi;
9. Menerima dokumen VIPEK-21 dan DSPU dari petugas lapangan dan bertanggung jawab atas
kelengkapan dokumen; dan
10. Memantau receiving-batching dokumen VIPEK-21 dan DSPU hasil dari lapangan, baik yang telah terisi
maupun yang belum terisi. 16
TUGAS PENGAWAS/PEMERIKSA
1. Mengikuti pelatihan petugas pengawas/pemeriksa SIPAREKRAF;
2. Menerima, mengatur, dan melaksanakan pembagian dokumen SIPAREKRAF;
3. Memberikan kode KBLI 5 digit pada daftar VIPEK-21 sesuai dengan kategori subsektor yang
di data;
4. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan pelaksanaan lapangan pencacahan SIPAREKRAF,
yaitu :
▪ Memeriksa kebenaran isian daftar VIPEK-21 yang diisi oleh petugas pencacah.
▪ Menerima kembali dokumen dari petugas serta bertanggung jawab atas kelengkapan
dan kualitas hasil pencacahan.
5. Menyimpan dokumen VIPEK-21 yang sudah terisi dan sudah diperiksa sebagai arsip;
6. Menepati jadwal pelaksanaan pencacahan SIPAREKRAF sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan.
17
TUGAS PENCACAH
1. Mengikuti pelatihan petugas pencacah SIPAREKRAF;
2. Melakukan pencacahan setiap perusahaan/usaha industri pariwisata dengan menggunakan
kuesioner VIPEK-21 berdasarkan DSPU;
3. Bersama dengan petugas pengawas membahas berbagai masalah yang ditemukan di
lapangan dan cara mengatasinya;
4. Melakukan kunjungan ulang terhadap responden yang bermasalah dengan disertai petugas
pengawas;
5. Menyerahkan seluruh kuesioner hasil pencacahan (kuesioner VIPEK-21) kepada petugas
pengawas;
6. Memberitahukan tata cara pengisian kuesioner VIPEK-21 online kepada responden;
7. Menepati jadwal pelaksanaan pencacahan SIPAREKRAF sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan.
18
KUESIONER VIPEK-21

19
TATA TERTIB PENGISIAN VIPEK-21

Yang Harus Dilakukan:


1. Semua pengisian daftar harus menggunakan
pensil hitam.

2. Isian harus ditulis dengan jelas dan mudah Yang Harus Diperhatikan:
dibaca. Penulisan menggunakan huruf kapital
1. Perhatikan instruksi/rambu-rambu tata cara
(balok), tidak boleh disingkat, kecuali singkatan
pengisian di setiap pertanyaan.
yang sudah umum. Angka harus ditulis dengan
angka biasa (bukan angka romawi).
2. Pengisian daftar menggunakan beberapa cara:
a. Mengisi keterangan/jawaban pada tempat
yang tersedia;
b. Melingkari pilihan jawaban dan
memindahkan ke dalam kotak yang
tersedia.

20
TATA CARA PENGISIAN DAFTAR VIPEK-21

Daftar VIPEK-21 merupakan kuesioner untuk Survei Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
(SIPAREKRAF) Tahun 2021. Daftar VIPEK-21 terdiri dari 9 Blok Pertanyaan.

21
BLOK I. PENGENALAN TEMPAT

Rincian 1 – 4
▪ Pengisian Rincian 1 s.d. 4 (Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan,
Kelurahan/Desa) dilakukan dengan cara menyalin dari Daftar Sampel Perusahaan
Utama (Daftar VIPEK21-DSPU).
▪ Lakukan perbaikan jika nama dan alamat tidak sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya.
22
BLOK I. PENGENALAN TEMPAT

Rincian 5. Nomor Identitas Perusahaan/Usaha (nomor SBR) :


Isikan nomor SBR sesuai dengan yang ada di Daftar Sampel Perusahaan Utama (Daftar VIPEK21-DSPU).
Rincian 6. ID Infrastruktur Wilkerstat :
Isikan ID Infrastruktur Wilkerstat dari direktori Wilkerstat. ID Wilkerstat harus terisi.
Rincian 7.
Contoh Pengisian:
a. Nama Komersial : DWIDAYA TOUR
b. Nama Perusahaan/Usaha : DWIDAYA WORLD WIDE, PT
23
BLOK I. PENGENALAN TEMPAT

Rincian 8. Alamat/lokasi Perusahaan/Usaha :


Contoh Pengisian:
Jalan : Hayam Wuruk No. 121 RT : 005 / RW : 006 Kode Pos : 11180
Nomor Telepon : (021) 62319888 E-mail : info@dwidayatravel.com
Facebook : Dwidayatour Twitter : Dwidayatour
Instagram : Dwidayatour Website : www.dwidayatour.co.id
Rincian 9. Nama pengusaha/penanggung jawab perusahaan/usaha :
Tuliskan nama pengusaha/penanggung jawab perusahaan/usaha sesuai dengan jenis kelaminnya. Coret keterangan yang tidak
diperlukan. Contoh: Bpk/Ibu/Sdr/Sdri : MUHAMMAD BASKORO 24
BLOK II. KETERANGAN PETUGAS

BLOK II. KETERANGAN PETUGAS


▪ Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas, baik yang melakukan
pencacahan maupun pengawasan pada waktu pelaksanaan kegiatan.

▪ Tuliskan nama petugas pencacah, tanggal pencacahan/pengawasan, dan membubuhkan


tanda tangannya pada kolom [2] dan kolom [3] sebagai tanda pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas.
25
BLOK III.A. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN/USAHA

0 1

Rincian 1. Jenis Usaha Utama


Lingkari pilihan sesuai dengan jenis usaha utama dan tuliskan pada kotak yang tersedia.
Jenis Usaha Utama meliputi:
Kode 1 : Jasa Transportasi Wisata
Usaha Jasa Transportasi Wisata adalah usaha penyediaan angkutan untuk kebutuhan dan kegiatan pariwisata, bukan
angkutan transportasi reguler/umum.
Kode 2 : Jasa Perjalanan Wisata
Usaha Jasa Perjalanan Wisata adalah usaha penyelenggaraan biro perjalanan wisata dan agen perjalanan wisata.
26
BLOK III.A. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN/USAHA
Rincian 1. Jenis Usaha Utama (Lanjutan)
Kode 3 : Jasa Hiburan dan Rekreasi
Usaha Jasa Hiburan dan Rekreasi adalah usaha yang ruang lingkup kegiatannya berupa usaha seni
pertunjukan, arena permainan, karaoke, bioskop, serta kegiatan hiburan dan rekreasi lainnya yang
bertujuan untuk pariwisata.
Kode 4 : Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE)
Usaha Penyelenggaraan Pertemuan, Perjalanan Insentif, Konferensi dan Pameran atau MICE adalah
usaha pemberian jasa bagi suatu pertemuan sekelompok orang, penyelenggaraan perjalanan bagi
karyawan dan mitra usaha sebagai imbalan atas prestasinya, serta penyelenggaraan pameran dalam
rangka penyebarluasan informasi dan promosi suatu barang dan jasa yang berskala nasional,
regional, dan internasional.
Kode 5 : Jasa Informasi Pariwisata
Usaha Jasa Informasi Pariwisata adalah usaha penyediaan data, berita, feature, foto, video, dan hasil
penelitian mengenai kepariwisataan yang disebarkan dalam bentuk bahan cetak dan/atau
elektronik.
27
BLOK III.A. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN/USAHA
Rincian 1. Jenis Usaha Utama (Lanjutan)

Kode 6 : Jasa Konsultan Pariwisata


Usaha Jasa Konsultan Pariwisata adalah usaha penyediaan saran dan rekomendasi mengenai studi
kelayakan, perencanaan, pengelolaan usaha, penelitian dan pemasaran di bidang kepariwisataan.
Kode 7 : Jasa Pramuwisata
Usaha Jasa Pramuwisata adalah usaha penyediaan dan/atau pengoordinasian tenaga pemandu
wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dan/atau kebutuhan biro perjalanan wisata.
Kode 8 : Spa
Usaha Spa adalah usaha perawatan yang memberikan layanan dengan metode kombinasi terapi air,
terapi aroma, pijat, rempah-rempah, layanan makanan/minuman sehat, dan olah aktivitas fisik
dengan tujuan menyeimbangkan jiwa dan raga dengan tetap memperhatikan tradisi dan budaya
bangsa Indonesia.

28
BLOK III.A. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN/USAHA
Rincian 1. Jenis Usaha Utama (Lanjutan)

Kode 9 : Arsitektur
Wujud hasil penerapan pengetahuan, ilmu, teknologi, dan seni secara utuh dalam menggubah
lingkungan binaan dan ruang, sebagai bagian dari kebudayaan dan peradaban manusia sehingga
dapat menyatu dengan keseluruhan lingkungan ruang.
Kode 10 : Desain Interior
Desain interior adalah kegiatan yang memecahkan masalah fungsi dan kualitas interior;
menyediakan layanan terkait ruang interior untuk meningkatkan kualitas hidup; dan memenuhi
aspek kesehatan, keamanan, dan kenyamanan publik.
Kode 11 : Desain Komunikasi Visual
Seni menyampaikan pesan (arts of commmunication) dengan menggunakan bahasa rupa (visual
language) yang disampaikan melalui media berupa desain yang bertujuan menginformasikan,
mempengaruhi hingga merubah perilaku target audience sesuai dengan tujuan yang ingin
diwujudkan. Sedang bahasa rupa yang dipakai berbentuk grafis, tanda, simbol, ilustrasi gambar/foto,
tipografi/huruf dan sebagainya. 29
BLOK III.A. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN/USAHA
Rincian 1. Jenis Usaha Utama (Lanjutan)
Kode 12 : Desain Produk
Industrial Design Society of America (IDSA) mendefinisikan desain produk sebagai layanan
profesional yang menciptakan dan mengembangkan konsep dan spesifikasi yang mengoptimalkan
fungsi, nilai, dan penampilan suatu produk dan sistem untuk keuntungan pengguna maupun pabrik.
Kode 13 : Film, Animasi, dan Video
Film: Karya seni gambar bergerak yang memuat berbagai ide atau gagasan dalam bentuk audio
visual, serta dalam proses pembuatannya menggunakan kaidah-kaidah sinematografi.
Animasi : Tampilan frame ke frame dalam urutan waktu untuk menciptakan ilusi gerakan yang
berkelanjutan sehingga tampilan terlihat seolah-olah hidup atau mempunyai nyawa.
Video : Sebuah aktivitas kreatif, berupa eksplorasi dan inovasi dalam cara merekam (capture) atau
membuat gambar bergerak, yang ditampilkan melalui media presentasi, yang mampu memberikan
karya gambar bergerak alternatif yang berdaya saing, dan memberikan nilai tambah budaya, sosial,
dan ekonomi.

30
BLOK III.A. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN/USAHA
Rincian 1. Jenis Usaha Utama (Lanjutan)
Kode 14 : Fotografi
Sebuah industri yang mendorong penggunaan kreativitas individu dalam memproduksi citra dari
suatu objek foto dengan menggunakan perangkat fotografi, termasuk di dalamnya media perekam
cahaya, media penyimpan berkas, serta media yang menampilkan informasi untuk menciptakan
kesejahteraan dan juga kesempatan kerja.
Kode 15 : Kriya
Bagian dari seni rupa terapan yang merupakan titik temu antara seni dan desain yang bersumber
dari warisan tradisi atau ide kontemporer yang hasilnya dapat berupa karya seni, produk fungsional,
benda hias dan dekoratif, serta dapat dikelompokkan berdasarkan material dan eksplorasi alat
teknik yang digunakan, dan juga tematik produknya.
Kode 16 : Kuliner
Kegiatan persiapan, pengolahan, penyajian produk makanan dan minuman yang menjadikan unsur
kreativitas, estetika, tradisi, dan/atau kearifan lokal; sebagai elemen terpenting dalam meningkatkan
cita rasa dan nilai produk tersebut, untuk menarik daya beli dan memberikan pengalaman bagi
konsumen.
31
BLOK III.A. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN/USAHA
Rincian 1. Jenis Usaha Utama (Lanjutan)
Kode 17 : Musik
Segala jenis usaha dan kegiatan kreatif yang berkaitan dengan pendidikan, kreasi/komposisi,
rekaman, promosi, distribusi, penjualan, dan pertunjukan karya seni musik.
Kode 18 : Fesyen
Aktivitas gaya hidup dalam berpenampilan yang mencerminkan identitas diri atau kelompok.
Kode 19 : Aplikasi dan Game Developer
Suatu media atau aktivitas yang memungkinkan tindakan bermain berumpan balik dan memiliki
karakteristik setidaknya berupa tujuan (objective) dan aturan (rules).
Kode 20 : Penerbitan
Suatu usaha atau kegiatan mengelola informasi dan daya imajinasi untuk membuat konten kreatif
yang memiliki keunikan tertentu, dituangkan dalam bentuk tulisan, gambar, dan/atau audio ataupun
kombinasinya, diproduksi untuk dikonsumsi publik, melalui media cetak, media elektronik, ataupun
media daring untuk mendapatkan nilai ekonomi, sosial ataupun seni dan budaya yang lebih tinggi.

32
BLOK III.A. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN/USAHA
Rincian 1. Jenis Usaha Utama (Lanjutan)

Kode 21 : Periklanan
Bentuk komunikasi melalui media tentang produk dan/atau merek kepada khalayak sasarannya agar
memberikan tanggapan sesuai tujuan pemrakarsa.
Kode 22 : Televisi dan Radio
Televisi : Kegiatan kreatif yang meliputi proses pengemasan gagasan dan informasi dalam bentuk
hiburan yang berkualitas kepada penikmatnya dalam format suara dan gambar yang disiarkan
kepada publik dalam bentuk virtual secara teratur dan berkesinambungan.
Radio : Kegiatan kreatif yang meliputi proses pengemasan gagasan dan informasi dalam bentuk
hiburan yang berkualitas kepada penikmatnya dalam format suara yang disiarkan kepada publik
dalam bentuk virtual secara teratur dan berkesinambungan.

33
BLOK III.A. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN/USAHA

Rincian 1. Jenis Usaha Utama (Lanjutan)

Kode 23 : Seni Pertunjukkan


Cabang kesenian yang melibatkan perancang, pekerja teknis dan penampil (performers), yang
mengolah, mewujudkan dan menyampaikan suatu gagasan kepada penonton (audiences); baik
dalam bentuk lisan, musik, tata rupa, ekspresi dan gerakan tubuh, atau tarian; yang terjadi secara
langsung (live) di dalam ruang dan waktu yang sama, di sini dan kini (hic et nunc).
Kode 24 : Seni Rupa
Penciptaan karya dan saling berbagi pengetahuan yang merupakan manifestasi intelektual dan
keahlian kreatif, yang mendorong terjadinya perkembangan budaya dan perkembangan industri
dengan nilai ekonomi untuk keberlanjutan ekosistemnya.

34
BLOK III.A. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN/USAHA

Rincian 2. Kegiatan Usaha Utama


Tuliskan kegiatan utama dari perusahaan/usaha yang dimulai dengan kata kerja dan tuliskan KBLI 5 digit tahun 2015
sesuai dengan jenis usaha pariwisata utama pada kotak yang tersedia.
Rincian 3. Tahun mulai beroperasi secara komersial
Tuliskan tahun perusahaan/usaha mulai beroperasional secara komersial.
Tahun mulai beroperasi secara komersial adalah tahun pertama kali usaha mulai beroperasi atau melakukan kegiatan
usahanya. Jika tidak diketahui kapan mulai beroperasi, dapat didekati dengan tahun yang tercantum pada akte
pendirian kegiatan usaha tersebut. Apabila suatu kegiatan usaha berubah kegiatan utamanya, maka tahun beroperasi
adalah tahun pada kegiatan utama yang terakhir atau yang diisikan pada Rincian 1.
Catatan : Apabila suatu usaha pernah mengalami masa tidak beroperasi (tidak aktif), maka tahun berdiri tetap
tahun yang lama, kecuali setelah masa tidak aktif, perusahaan tersebut berubah kegiatan utamanya.
Contoh : Tahun 1995 suatu perusahaan mulai beroperasi, pada tahun 1998-2001 perusahaan melakukan renovasi
bangunan dan tidak beroperasi. Kemudian tahun 2001 perusahaan aktif kembali dengan kegiatan usaha
yang sama, maka perusahaan tersebut mulai beroperasi tahun 1995.

35
BLOK III.A. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN/USAHA

Rincian 4.a. Apakah pernah mengalami perubahan kegiatan usaha


Tuliskan “Ya” jika perusahaan/usaha pernah mengalami perubahan kegiatan usaha, “Tidak” jika belum pernah.
Tuliskan jenis kegiatan usaha utama sebelumnya yang dimulai dengan kata kerja dan kode KBLI di Rincian 4.b.

Rincian 5. Bentuk badan hukum/badan usaha


Lingkari kode status badan hukum/badan usaha yang sesuai dengan keadaan perusahaan/usaha industri
pariwisata dan tuliskan pada kotak yang tersedia.
Status badan usaha : Bentuk pengesahan suatu unit perusahaan/usaha pada didirikan/dibentuk, yang
dilakukan oleh instansi pemerintah yang berwenang.
36
BLOK III.A. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN/USAHA
Rincian 5. Bentuk badan hukum/badan usaha (Lanjutan)
Kode 1 : PT/PT (Persero)
Perseroan Terbatas (PT) : Perusahaan yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan
perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya
terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan undang-
undang.
Perseroan (PT Persero) : Perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam
saham yang seluruh atau paling sedikit 51% (lima puluh satu persen)
sahamnya dimiliki oleh negara yang tujuan utamanya mengejar keuntungan.
(contohnya perusahaan BUMN dan BUMD).
Perseroan Terbatas Terbuka (PT Tbk): Perusahaan yang melakukan penawaran umum saham, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Perusahaan Umum (Perum) : Perusahaan yang seluruh modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas
saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang
dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan
berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.
37
BLOK III.A. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN/USAHA
Rincian 5. Bentuk badan hukum/badan usaha (Lanjutan)
Kode 2: Perseroan Komanditer/Commanditaire Vennootschap (CV) Perusahaan yang
terbentuk dengan cara meminjamkan uang, didirikan antara seseorang atau antara beberapa orang persero
yang bertanggung jawab secara tangung-renteng untuk keseluruhannya dan satu orang atau lebih sebagai
pemberi pinjaman uang.
Kode 3: Firma
Persekutuan untuk menjalankan perusahaan dengan nama bersama, masing-masing anggota firma
bertanggung jawab sepenuhnya atas segala perikatan. Laba yang diperoleh dibagi bersama-sama dan rugi
dari perusahaan ditanggung bersama pula.
Kode 4: Koperasi
Organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi
yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.
Kode 5: Yayasan
Sebuah badan usaha dengan kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu
di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan dan bukan untuk mencari keuntungan.
38
BLOK III.A. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN/USAHA

Rincian 5. Bentuk badan hukum/badan usaha (Lanjutan)

Kode 6: Ijin khusus dari instansi berwenang


Perijinan yang diberikan oleh instansi pemerintah (sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota) pada
perusahaan/usaha untuk melakukan kegiatan usaha.
Kode 7: Tidak berbadan hukum
Merupakan suatu perusahaan/usaha yang tidak memiliki badan usaha/ijin khusus, termasuk dalam
kelompok ini usaha-usaha perorangan.

39
BLOK III.A. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN/USAHA

Rincian 6. Jenis izin operasional yang dimiliki oleh usaha


Lingkari pilihan yang sesuai dengan jenis izin operasional yang dimiliki dan tuliskan pada kotak yang tersedia.
Jenis izin usaha akomodasi yang digunakan pada rincian ini meliputi:
Kode 1 : Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP)
Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) adalah dokumen resmi yang membuktikan bahwa usaha pariwisata
yang dilakukan oleh pengusaha telah tercantum di dalam daftar usaha pariwisata menurut Peraturan
Menteri yang wajib didaftarkan oleh setiap pengusaha usaha pariwisata. TDUP diterbitkan oleh
Bupati/Walikota kecuali DKI Jakarta oleh Gubernur.
Kode 2 : Izin lainnya, sebutkan . . . . . . . . . . .
Jika perusahaan/usaha industri pariwisata tersebut telah memiliki izin usaha selain dari kedua yang telah
disebutkan sebelumnya. Kemudian sebutkan izin usaha tersebut.
Kode 3 : Tidak mempunyai izin
Jika perusahaan/usaha industri pariwisata tidak mempunyai izin operasional.
40
BLOK III.A. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN/USAHA

Rincian 7. Apakah usaha ini sudah memperoleh sertifikasi usaha pariwisata dari Lembaga
Sertifikasi Usaha (LSU)?
Lingkari kode1 jika usaha sudah memperoleh sertifikasi usaha atau kode 2 jika usaha tidak
memperoleh sertifikasi. Kemudian, tuliskan pada kotak yang tersedia

Sertifikat Usaha Pariwisata adalah bukti tertulis yang diberikan oleh lembaga sertifikasi usaha
pariwisata kepada usaha pariwisata yang telah memenuhi standar usaha pariwisata.

Lembaga Sertifikasi Usaha Bidang Pariwisata (LSU Bidang Pariwisata) adalah lembaga mandiri
yang berwenang melakukan sertifikasi usaha di bidang pariwisata sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

41
BLOK III.A. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN/USAHA

Rincian 8.a. Apakah usaha ini menerapkan konsep Wisata Halal (Moslem Friendly)?
Lingkari kode 1 jika usaha tersebut menerapkan konsep Wisata Halal (Moslem Friendly) atau kode
2 jika tidak. Kemudian, tuliskan pada kotak yang tersedia.
Wisata Halal (Moslem Friedly) merupakan wisata biasa yang dilengkapi dengan penambahan
fasilitas untuk wisatawan yang muslim, seperti kemudahan akses ibadah, makanan halal, meja
khusus makanan halal di hotel, tapi tidak sampai memisahkan antara laki-laki dan perempuan
(wisata halal dari pemerintah).
Wisata halal yang disediakan oleh swasta bisa memiliki fasilitas maupun pembatasan antara laki-
laki dan perempuan yang berbeda.

42
BLOK III.A. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN/USAHA

Rincian 9. a. Apakah perusahaan/usaha menjadi anggota asosiasi usaha?


Lingkari kode1 jika usaha menjadi anggota asosiasi usaha atau kode 2 jika usaha tidak menjadi anggota
asosiasi. Kemudian, tuliskan pada kotak yang tersedia. Jika rincian 9.a. berkode 2 “Tidak”, lanjut ke
rincian 10.
Rincian 9. b. Tuliskan Asosiasi yang diikuti
Tuliskan nama asosiasi secara lengkap tanpa disingkat.
Contoh: ASOSIASI SPA INDONESIA (ASPI)
ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA)
ASOSIASI REKREASI KELUARGA INDONESIA (ARKI)
Jika usaha mengikuti lebih dari satu asosiasi, maka tuliskan semua asosiasi yang diikuti (bisa dituliskan
secara lengkap di Blok Catatan).
43
BLOK III.A. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN/USAHA

1 4

Rincian 10. Sarana promosi yang digunakan:


Lingkari sarana promosi yang digunakan perusahaan, pilihan dapat lebih dari satu. Jumlahkan
kode yang dilingkari, lalu tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.

Rincian 11. Perusahaan/usaha menerima pengaduan dengan cara:


Lingkari cara menerima pengaduan yang sesuai, pilihan dapat lebih dari satu.
Jumlahkan kode yang dilingkari, lalu tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.
44
BLOK III.A. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN/USAHA

Rincian 12. Jumlah dan Persentase konsumen/pengunjung/klien/costumer*⁾ selama tahun 2019 dan 2020 :
Tuliskan jumlah dan persentase konsumen/pengunjung/klien/costumer selama tahun 2019 dan 2020,
berdasarkan jenis konsumen/pengunjung/klien/customer.

45
BLOK III.A. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN/USAHA

Konsumen Perorangan (Personal Consumer) : konsumen yang membeli/menggunakan suatu produk (barang/jasa) untuk
kebutuhan diri sendiri. Personal Consumer sering disebut dengan istilah konsumen akhir/end user. Contoh: individu,
keluarga.

Lembaga Non Profit/Sosial atau Organisasi Nirlaba : organisasi yang sasarannya untuk mendukung suatu kebijakan atau
memecahkan masalah penting, dengan tujuannya yang tidak komersial atau tidak menarik perhatian terhadap sesuatu
yang bersifat mencari keuntungan.

Usaha/Perusahaan : suatu lembaga atau organisasi yang menyediakan barang atau jasa untuk dijual ke masyarakat
dengan tujuan meraih laba/keuntungan.

Asing/Wisatawan Mancanegara : Setiap pengunjung yang mengunjungi suatu negara di luar tempat tinggalnya didorong
oleh satu atau beberapa keperluan tanpa bermaksud memperoleh penghasilan dan lamanya kunjungan tersebut tidak
lebih dari 12 (dua belas) bulan.

46
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA

A. Usaha Jasa Transportasi Wisata (Jika blok III.A Rincian 1 berkode 01)
Rincian 1. Jenis usaha jasa transportasi wisata
Lingkari salah satu jenis usaha jasa transportasi wisata dan tuliskan pada kotak yang tersedia.
Jenis Usaha Jasa Transportasi Wisata meliputi :
Kode 1 : Usaha Angkutan Bus Pariwisata
Usaha Angkutan Bus Pariwisata adalah usaha pengangkutan penumpang dengan menggunakan
kendaraan bermotor (bus umum besar/sedang) untuk keperluan pariwisata atau keperluan lain
diluar pelayanan angkutan dalam trayek, seperti untuk keperluan keluarga dan sosial.
Kode 2 : Usaha Angkutan Wisata Dengan Kereta Api
Usaha angkutan wisata dengan kereta api adalah usaha penyediaan sarana dan fasilitas kereta
api untuk memenuhi kebutuhan dan kegiatan pariwisata.
47
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA
A. Usaha Jasa Transportasi Wisata (Jika blok III.A Rincian 1 berkode 01)
Rincian 1. Jenis usaha jasa transportasi wisata (Lanjutan)
Kode 3: Usaha Angkutan Wisata di Sungai Dan Danau
Usaha angkutan wisata di sungai dan danau adalah usaha penyediaan angkutan wisata dengan
menggunakan kapal yang dilakukan di sungai dan danau untuk kebutuhan dan kegiatan pariwisata.
Kode 4: Usaha Angkutan Laut Wisata Dalam Negeri
Usaha angkutan laut wisata dalam negeri adalah usaha penyediaan angkutan laut domestik untuk
kebutuhan dan kegiatan pariwisata, bukan angkutan transportasi reguler/umum, di wilayah perairan
Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kode 5: Usaha Angkutan Laut Internasional Wisata
Usaha angkutan laut internasional wisata adalah usaha penyediaan angkutan laut internasional untuk
kebutuhan dan kegiatan pariwisata, bukan angkutan transportasi reguler/umum sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Kode 6: Usaha Angkutan Darat Wisata
Usaha angkutan darat mencakup pengoperasian angkutan darat untuk wisata. Termasuk angkutan tidak
bermotor untuk penumpang di Kawasan wisata.
48
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA

A. Usaha Jasa Transportasi Wisata (Jika blok III.A Rincian 1 berkode 01)
Rincian 2. Khusus Angkutan Bus Pariwisata (Jika blok III.B Rincian A.1 berkode 1)
a. Berapa jumlah armada angkutan bus pariwisata yang dimiliki?
Tuliskan jumlah armada mobil bus wisata dan mobil penumpang yang dimiliki oleh perusahaan/usaha
angkutan jalan wisata.
Mobil Bus adalah Kendaraan Bermotor Angkutan orang yang memiliki tempat duduk lebih dari 8
(delapan) orang, termasuk untuk pengemudi atau yang beratnya lebih dari 3.500 (tiga ribu
lima ratus) kilogram.
Mobil Penumpang adalah Kendaraan Bermotor Angkutan orang yang memiliki tempat duduk maksimal
8 (delapan) orang, termasuk untuk pengemudi atau yang beratnya tidak lebih dari 3.500
(tiga ribu lima ratus) kilogram. (Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Republik
Indonesia Nomor PM 26 Tahun 2017). 49
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA

A. Usaha Jasa Transportasi Wisata (Jika blok III.A Rincian 1 berkode 01)

Rincian 2. Khusus Angkutan Bus Pariwisata (Jika blok III.B Rincian A.1 berkode 1)
b. Berapa jumlah kapasitas bus wisata yang dimiliki?
Tuliskan masing-masing jumlah kapasitas bus besar, bus sedang, dan bus kecil yang dimiliki oleh
perusahaan/usaha angkutan jalan wisata.
Mobil Bus Besar adalah Kendaraan Bermotor Angkutan orang yang beratnya lebih dari 8.000 (delapan ribu)
kilogram sampai dengan 16.000 (enam belas ribu) kilogram, panjang lebih dari 9.000 (sembilan ribu)
milimeter sampai 12.000 (dua belas ribu) milimeter, lebar tidak melebihi 2.500 (dua ribu lima ratus)
milimeter dan tinggi kendaraan tidak lebih 4.200 (empat ribu) milimeter dan tidak lebih dari 1,7 (satu
koma tujuh) kali lebar Kendaraan. (Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia
Nomor PM 26 Tahun 2017)
50
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA

A. Usaha Jasa Transportasi Wisata (Jika blok III.A Rincian 1 berkode 01)

Rincian 2. Khusus Angkutan Bus Pariwisata (Jika blok III.B Rincian A.1 berkode 1)
Mobil Bus Kecil adalah Kendaraan Bermotor Angkutan orang yang beratnya lebih dari 3.500 (tiga ribu lima
ratus) kilogram sampai dengan 5.000 (lima ribu) kilogram, panjang maksimal 6.000 (enam
ribu) milimeter, lebar tidak melebihi 2.100 (dua ribu seratus) milimeter dan tinggi tidak
lebih 1,7 (satu koma tujuh) kali lebar Kendaraan.
Mobil Bus Sedang adalah Kendaraan Bermotor Angkutan orang yang beratnya lebih dari 5.000 (lima ribu)
kilogram sampai dengan 8.000 (delapan ribu) kilogram, panjang maksimal 9.000 (sembilan
ribu) milimeter, lebar tidak melebihi 2.100 (dua ribu seratus) milimeter dan tinggi tidak
lebih 1,7 (satu koma tujuh) kali lebar Kendaraan.

51
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA

A. Usaha Jasa Transportasi Wisata (Jika blok III.A Rincian 1 berkode 01)

Rincian 2. Khusus Angkutan Bus Pariwisata (Jika blok III.B Rincian A.1 berkode 1)
c. Jenis peralatan keamanan bus wisata yang dimiliki:
Lingkari jenis peralatan keamanan yang sesuai, pilihan dapat lebih dari satu.
Jumlahkan kode yang dilingkari, lalu tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.
d. Jenis fasilitas pelayanan angkutan bus pariwisata yang dimiliki:
Lingkari jenis fasilitas pelayanan yang sesuai, pilihan dapat lebih dari satu.
Jumlahkan kode yang dilingkari, lalu tuliskan ke dalam kotak yang tersedia. 52
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA

A. Usaha Jasa Transportasi Wisata (Jika blok III.A Rincian 1 berkode 01)

Rincian 2. Khusus Angkutan Bus Pariwisata (Jika blok III.B Rincian A.1 berkode 1)
e. Apakah angkutan jalan wisata ini memiliki tanda khusus sebagai identitas usaha pariwisata?
Lingkari kode 1 jika memiliki tanda khusus atau kode 2 jika tidak memiliki, dan tuliskan pada kotak yang
tersedia.
Tanda khusus sebagai logo bukti bus pariwisata sesuai amanat Peraturan Menteri Pariwisata tentang
Standar Usaha Angkutan Jalan Wisata dan Undang Undang No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan pada Pasal 154 menjelaskan bahwa Penyelenggaraan angkutan orang untuk keperluan
pariwisata sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus menggunakan mobil penumpang umum dan
mobil bus umum dengan tanda khusus. Tanda khusus yang dimaksud antara lain tulisan pariwisata dan
nama perusahaan.
53
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA

A. Usaha Jasa Transportasi Wisata (Jika blok III.A Rincian 1 berkode 01)

Rincian 3. Apakah perusahaan/usaha ini menggunakan sistem penjualan melalui


internet/secara online?
Lingkari kode 1 jika perusahaan/usaha menggunakan sistem penjualan melalui internet/secara
online atau kode 2 jika perusahaan/usaha tidak menggunakan sistem penjualan melalui
internet/secara online, dan tuliskan pada kotak yang tersedia.

54
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA

B. Usaha Jasa Perjalanan Wisata (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 02)
Rincian 1. Jenis usaha jasa perjalanan wisata utama
Lingkari salah satu jenis usaha jasa perjalanan wisata dan tuliskan pada kotak yang tersedia.
Jenis Usaha Jasa Perjalanan Wisata meliputi :
Kode 1 : Biro Perjalanan Wisata
Usaha Biro Perjalanan Wisata adalah usaha penyediaan jasa perencanaan perjalanan dan/atau jasa
pelayanan dan penyelenggaraan pariwisata, termasuk penyelenggaraan ibadah
Kode 2 : Agen Perjalanan Wisata
Usaha Agen Perjalanan wisata adalah usaha jasa pemesanan sarana, seperti pemesanan tiket dan
pemesanan akomodasi serta pengurusan dokumen perjalanan.
Biro Perjalanan Wisata dengan kriteria utama menyediakan minimum jasa pemesanan dan/atau penjualan paket
wisata, voucher akomodasi, tiket perjalanan dan jasa angkutan wisata, sedangkan Agen Perjalanan Wisata
menyediakan minimum jasa pemesanan dan/atau penjualan voucher akomodasi, tiket perjalanan dan jasa angkutan
wisata. (Sumber: Lampiran Peraturan Menteri Pariwisata tentang Usaha Jasa Perjalanan Wisata)
55
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA

6 9

B. Usaha Jasa Perjalanan Wisata (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 02)

Rincian 2. Jenis produk/layanan dari usaha jasa perjalanan wisata


Lingkari jenis produk/layanan usaha jasa perjalanan wisata yang sesuai, pilihan dapat lebih dari
satu. Jumlahkan kode yang dilingkari, lalu tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.
Jika Rincian 1 berkode 1 (Biro Perjalanan Wisata) maka Rincian 2 minimal harus memilih pilihan 1
(Paket Wisata). Jika tidak memilih Paket Wisata maka Rincian 1 direvisi menjadi Kode 2 (Agen
Perjalanan Wisata).
56
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA

B. Usaha Jasa Perjalanan Wisata (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 02)

Rincian 3. Apakah memiliki Tour Leader? (Jika Blok III.B Rincian 2 berkode 1)
Lingkari kode 1 jika usaha memiliki tour leader atau kode 2 jika usaha tidak memiliki tour leader
dan tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.
Tour Leader yang dimaksud adalah orang yang dipercayakan membawa rombongan wisatawan
dari awal hingga akhir tour, atau sebagai marketing dari Biro Perjalanan Wisata, mengatur jadwal,
serta memastikan wisatawan dalam keadaan aman.
Pemandu wisata perorangan dapat menggunakan jasa Tour Leader untuk melakukan perjalanan
wisata ke luar kota. Pemandu wisata belum tentu bisa menjadi Tour Leader, namun Tour Leader
bisa menjadi pemandu wisata. 57
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA

B. Usaha Jasa Perjalanan Wisata (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 02)
Rincian 4. Khusus Biro Perjalanan Wisata yang memiliki produk paket wisata (Blok III.B Rincian B.1
berkode 1 dan rincian B.2 berkode 1) Berapa paket wisata yang dimiliki selama tahun
2020?
Tuliskan jumlah paket domestik, Inbound, Outbound, Haji, Umroh, Holyland, dan paket religi lain yang
dimiliki usaha Biro Perjalanan Wisata, serta tuliskan paket religi lain yang dimiliki.
58
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA

B. Usaha Jasa Perjalanan Wisata (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 02)

Rincian 5. Apakah perusahaan/usaha menggunakan sistem penjualan melalui internet/secara


online?
Lingkari kode 1 jika perusahaan/usaha menggunakan sistem penjualan melalui internet/secara
online atau kode 2 jika perusahaan/usaha tidak menggunakan sistem penjualan melalui
internet/secara online, dan tuliskan pada kotak yang tersedia.

59
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA

C. Usaha Jasa Hiburan dan Rekreasi (Jika Blok III.A, rincian 1 berkode 3)
Rincian 1. Jenis usaha jasa hiburan dan rekreasi yang utama
Lingkari salah satu jenis usaha jasa hiburan dan rekreasi dan tuliskan pada kotak yang tersedia.
Usaha jasa hiburan dan rekreasi meliputi:
Kode 1 : Sanggar Seni
Sanggar Seni adalah kegiatan atau usaha menyelenggarakan pertunjukan kesenian dan
hiburan panggung, seperti pertunjukan drama, pagelaran musik, opera, sandiwara,
perkumpulan kesenian daerah (wayang orang, lenong), jasa hiburan band, orkestra dan
sejenisnya.
60
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA
C. Usaha Jasa Hiburan dan Rekreasi (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 03)
Rincian 1. Jenis usaha jasa hiburan dan rekreasi yang utama (Lanjutan)
Kode 2 : Jasa Impresariat/Promotor
Jasa Impresariat/Promotor adalah kegiatan pengurusan dan penyelenggaraan pertunjukan hiburan
baik yang berupa mendatangkan, mengirim maupun mengembalikan serta menentukan tempat,
waktu dan jenis hiburan. Kegiatan usaha jasa impresariat pada kelompok ini khusus bidang seni.
Misalnya Java Musikindo.
Kode 3 : Galeri Seni/Gedung Pertunjukan Seni
Galeri Seni/Gedung Pertunjukan Seni adalah kegiatan atau usaha mengoperasikan fasilitas seni
seperti ruang konser, teater dan fasilitas seni lainnya.
Kode 4 : Rumah Bilyar
Rumah Bilyar adalah usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas untuk permainan billiard
sebagai usaha pokok dan dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan makan dan minum.
Penyelenggaraan sekolah/pendidikan olahraga yang dikelola sendiri dicakup dalam kelompok ini.
61
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA
C. Usaha Jasa Hiburan dan Rekreasi (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 03)
Rincian 1. Jenis usaha jasa hiburan dan rekreasi yang utama (Lanjutan)
Kode 5 : Lapangan Golf
Lapangan Golf adalah usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas usaha olahraga golf sebagai
usaha pokok dan dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan makan dan minum serta
akomodasi. Penyelenggaraan sekolah/pendidikan olahraga golf yang dikelola sendiri dicakup dalam
kelompok ini.
Kode 6 : Gelanggang Bowling
Gelanggang Bowling adalah usaha yang menyediakan tempat/gelanggang dan fasilitas untuk
olahraga bowling sebagai usaha pokok dan dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan
makan dan minum. Penyelenggaraan sekolah/pendidikan olahraga bowling yang dikelola sendiri
dicakup dalam kelompok ini. Misalnya Gelanggang Bowling Senayan, Ancol.

62
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA
C. Usaha Jasa Hiburan dan Rekreasi (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 03)
Rincian 1. Jenis usaha jasa hiburan dan rekreasi yang utama (Lanjutan)
Kode 7 : Gelanggang Renang
Gelanggang Renang adalah usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas untuk berenang sebagai
usaha pokok, dapat dilengkapi dengan taman dan arena bermain anak-anak dan penyediaan jasa
pelayanan makan dan minum. Penyelenggaraan sekolah/pendidikan olahraga renang yang dikelola
sendiri dicakup dalam kelompok ini.
Kode 8 : Lapangan Sepak Bola/Futsal
Lapangan Sepak Bola/Futsal adalah usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas untuk olahraga
sepak bola sebagai usaha pokok dan dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan makan
dan minum. Penyelenggaraan sekolah/pendidikan olahraga sepak bola yang dikelola sendiri
dicakup dalam kelompok ini. Termasuk usaha lapangan futsal.

63
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA
C. Usaha Jasa Hiburan dan Rekreasi (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 03)
Rincian 1. Jenis usaha jasa hiburan dan rekreasi yang utama (Lanjutan)
Kode 9 : Lapangan Tenis
Lapangan Tenis adalah usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas untuk olahraga tenis lapangan
sebagai usaha pokok dan dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan makan dan minum.
Penyelenggaraan sekolah/pendidikan olahraga tenis lapangan yang dikelola sendiri dicakup dalam
kelompok ini.
Kode 10 : Wisata Olahraga Minat Khusus
Wisata Olahraga Minat Khusus adalah usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas olahraga
sebagai usaha pokok dan dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan makan dan minum
selain yang tercakup pada kelompok 93111 s.d. 93118. Termasuk kegiatan penyediaan tempat dan
fasilitas bungee jumping.
Kode 11 : Kelab Malam/Diskotik
Kelab Malam/Diskotik adalah usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas untuk menari dengan
diiringi musik hidup, atraksi pertunjukkan lampu dan menyediakan jasa pelayanan makan dan
minum serta pramuria. 64
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA
C. Usaha Jasa Hiburan dan Rekreasi (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 03)
Rincian 1. Jenis usaha jasa hiburan dan rekreasi yang utama (Lanjutan)
Kode 12 : Karaoke
Karaoke adalah suatu usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas untuk karaoke sebagai usaha
pokok dan dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan makan dan minum.
Kode 13 : Arena Permainan
Arena Permainan adalah suatu usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas untuk permainan
ketangkasan dan atau mesin permainan dengan koin atau kartu sebagai usaha pokok dan dapat
dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan makan dan minum. Misalnya Timezone, Kidzania.
Kode 14 : Panti/Rumah Pijat
Panti/Rumah Pijat adalah usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas untuk pijat sebagai usaha
pokok dan dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan makan dan minum. Misalnya Griya
Pijat Bersih Sehat.

65
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA
C. Usaha Jasa Hiburan dan Rekreasi (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 03)
Rincian 1. Jenis usaha jasa hiburan dan rekreasi yang utama (Lanjutan)
Kode 15 : Pusat Kebugaran
Pusat kebugaran adalah suatu usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas untuk fitness atau
kebugaran lainnya sebagai usaha pokok dan dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan
makan dan minum.
Kode 16 : Sport Centre
Sport centre adalah suatu usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas berbagai macam olahraga
sebagai usaha pokok dan dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan makan dan minum.

66
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA

C. Usaha Jasa Hiburan dan Rekreasi (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 03)
Rincian 2. Khusus Usaha Arena Permainan (Jika Blok III.B Rincian C.1 berkode 13)
a. Jenis peralatan/mesin permainan yang tersedia
Lingkari kode 1 jika peralatan/mesin permainan yang tersedia merupakan permainan skill atau
kode 2 jika peralatan/mesin permainan merupakan permainan nonskill. Isian boleh lebih dari
satu, jumlahkan kode jenis peralatan/mesin permainan yang dilingkari kemudian tuliskan ke
dalam kotak yang tersedia.
67
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA
C. Usaha Jasa Hiburan dan Rekreasi (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 03)
Rincian 2. Khusus Usaha Arena Permainan (Jika Blok III.B Rincian C.1 berkode 13) (Lanjutan)

b.Apakah usaha arena permainan ini menerapkan pembatasan umur pengunjung?


Lingkari kode 1 jika usaha arena permainan menerapkan pembatasan umur pengunjung atau
kode 2 jika usaha arena permainan tidak menerapkan pembatasan umur pengunjung, dan
tuliskan pada kotak yang tersedia.

c.Berapa persentase luas arena permainan : …………. persen


Tuliskan persentase luas arena permainan yang merupakan perbandingan luas arena permainan
dengan luas seluruh area yang digunakan usaha tersebut.

68
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA

D. Usaha MICE / Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 04)
Rincian 1. Jenis usaha MICE yang utama
Lingkari salah satu jenis usaha MICE dan tuliskan pada kotak yang tersedia.
Usaha MICE meliputi :
Kode 1 : Meeting
Meeting, kelompok ini mencakup kegiatan jasa event organizer yang mengorganisasikan rangkaian
acara, dimulai dari proses pembuatan konsep, perencanaan, persiapan, eksekusi hingga rangkaian
acara selesai dalam rangka membantu client mewujudkan tujuan yang diharapkan melalui rangkaian
acara yang diadakan. Jasa event organizer adalah penyelenggaraan sebuah acara berdasarkan
pedoman kerja dan konsep acara tersebut dan mengelolanya secara profesional.
69
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA
D. Usaha MICE / Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 04)
Rincian 1. Jenis usaha MICE yang utama (Lanjutan)
Kode 2 : Incentive
Perjalanan insentif/Incentive adalah alat manajemen global yang menggunakan pengalaman wisata yang luar
biasa untuk memotivasi dan/atau memberikan pengakuan kepada peserta dengan tujuan dapat meningkatkan
kinerja dalam mendukung tujuan organisasi atau perusahaan.
Kode 3 : Convention
Konvensi/Convention adalah sebuah pertemuan resmi dalam skala besar yang dihadiri oleh perwakilan atau
delegasi (pemerintah, asosiasi atau industri) untuk melakukan diskusi, pertukaran informasi atau tindakan atas
permasalahan khusus yang menjadi perhatian bersama.
Kode 4 : Exhibition
Pameran/Exhibition adalah sebuah acara yang terorganisasi dimana obyek ditampilkan kepada publik yang dapat
berupa pameran dagang antara bisnis maupun pameran untuk konsumen akhir. (Permenpar No 5 Tahun 2017
tentang Pedoman Destinasi Penyelenggaraan MICE).
Kode 5 : Lainnya, sebutkan….
Lainnya dapat digunakan untuk mencatat Jasa EO (KBLI 82302). Jasa EO adalah penyelenggaraan sebuah acara
berdasarkan pedoman kerja dan konsep acara dan mengelolanya secara profesional. Kegiatan ini mencakup EO
pernikahan, pesta ulang tahun, dan acara sejenisnya. 70
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA

D. Usaha MICE / Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 04)
Rincian 2. Apakah perusahaan/usaha ini menggunakan sistem penjualan melalui
internet/secara online?
Lingkari kode 1 jika perusahaan/usaha menggunakan sistem penjualan melalui internet/secara
online atau kode 2 jika perusahaan/usaha tidak menggunakan sistem penjualan melalui
internet/secara online, dan tuliskan pada kotak yang tersedia.

71
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA

D. Usaha MICE / Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 04)

Rincian 3.a. Jumlah event yang diselenggarakan menurut jenis dan lingkup event selama tahun 2019 dan 2020
Tuliskan banyaknya event yang telah ditangani selama tahun 2019 dan 2020, baik ruang lingkup lokal, nasional, maupun
internasional dan rata rata biaya per event.
Rata-rata biaya adalah rata-rata biaya event besar dan kecil, biaya tersebut dapat dilihat pada RAB. Biaya mencakup kebutuhan
fisik, teknis operasional, jenis pekerjaan, biaya produksi/pengadaan bahan, dll.
72
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA

D. Usaha MICE / Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 04)
Rincian 3.b. Jumlah event yang diselenggarakan menurut konsumen dan jumlah peserta selama tahun 2019
dan 2020
Tuliskan banyaknya event berdasarkan jumlah peserta dan konsumen selama tahun 2019 dan 2020.
73
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA

E. Usaha Jasa Informasi Pariwisata (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 05)
Rincian 1. Jenis produk/layanan usaha jasa informasi pariwisata
Lingkari jenis produk/layanan usaha jasa informasi pariwisata yang sesuai, pilihan dapat lebih dari satu.
Jumlahkan kode yang dilingkari, lalu tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.
Jenis produk/layanan usaha jasa informasi pariwisata, meliputi:
Kode 1 : Data
Data adalah keterangan yang benar dan nyata; keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan
dasar kajian (analisis atau kesimpulan).
Kode 2 : Berita
Berita adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat; kabar;
laporan; pemberitahuan; pengumuman.
74
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA
E. Usaha Jasa Informasi Pariwisata (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 05)
Rincian 1. Jenis produk/layanan usaha jasa informasi pariwisata (Lanjutan)
Kode 4 : Feature
Feature adalah jenis tulisan yang lebih bersifat menghibur, isinya kadang sesuatu yang remeh dan luput
dari liputan wartawan straight news, tetapi tidak terlalu terikat dengan tenggat waktu.
Kode 8 : Foto
Foto adalah potret; gambaran; bayangan; pantulan.
Kode 16 : Video
Video adalah bagian yang memancarkan gambar pada pesawat televisi; rekaman gambar hidup atau
program televisi.
Kode 32 : Hasil Penelitian
Hasil Penelitian adalah proses penyelidikan; kegiatan pengumpulan; pengolahan; analisis, dan penyajian
data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji
suatu hipotesis, untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum. 75
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA

E. Usaha Jasa Informasi Pariwisata (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 05)
Rincian 2. Media yang digunakan
Lingkari salah satu atau keduanya terhadap media yang digunakan oleh usaha jasa informasi pariwisata dan
tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.
Kode 1 : Media cetak
Media cetak adalah sarana media massa yang dicetak dan diterbitkan secara berkala seperti surat
kabar dan majalah
Kode 2 : Elektronik/Digital
Elektronik/Digital adalah sarana media massa yang menggunakan jaringan komunikasi elektronik
yang juga dapat diterbitkan secara berkala seperti iklan tv, iklan radio, dan memanfaatkan internet.
Jika Rincian 2 berkode 2, lanjut ke Rincian 4

76
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA

2 1

1 3 3

E. Usaha Jasa Informasi Pariwisata (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 05)
Rincian 3. Media cetak yang digunakan untuk menyebarkan produk/layanan usaha
Lingkari media cetak yang digunakan, pilihan dapat lebih dari satu. Jumlahkan kode yang dilingkari, lalu tuliskan
ke dalam kotak yang tersedia.
Rincian 4. Media elektronik yang digunakan untuk menyebarkan produk/layanan usaha
Lingkari media cetak yang digunakan, pilihan dapat lebih dari satu. Jumlahkan kode yang dilingkari, lalu tuliskan
ke dalam kotak yang tersedia.

77
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA

E. Usaha Jasa Informasi Pariwisata (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 05)
Rincian 5. a. Apakah menghasilkan produk cetak?
Lingkari kode 1 jika usaha jasa informasi pariwisata menghasilkan produk cetak atau kode 2 jika tidak
menghasilkan produk cetak dan tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.
Jika Rincian 5a terisi kode 1 maka Rincian 2 harus terisi pilihan “Cetak” dan Rincian 3 harus terisi.
Jika Rincian 5a berkode 2, lanjut ke rincian E.6.
Rincian 5. b. Produk cetak yang dihasilkan menggunakan?
Lingkari kode 1 jika produk cetak yang dihasilkan menggunakan percetakan sendiri atau kode 2 jika
menggunakan pihak lain dan tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.
78
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA

E. Usaha Jasa Informasi Pariwisata (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 05)
Rincian 6. a. Apakah perusahaan memiliki sistem pengelolaan data menggunakan server?
Lingkari kode 1 jika usaha jasa informasi pariwisata menggunakan server atau kode 2 jika tidak menggunakan
server dan tuliskan ke dalam kotak yang tersedia. Jika rincian 6.a berkode 2, lanjut ke Blok IV.
Rincian 6. b. Server yang digunakan dikelola:
Lingkari kode 1 jika server dikelola sendiri atau kode 2 jika server dikelola pihak lain.
Rincian 6. c. Lokasi server yang digunakan:
Lingkari kode 1 jika server berada di Indonesia atau kode 2 jika server berada di Luar Negeri.

79
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA

F. Usaha Jasa Konsultan Pariwisata (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 06)
Rincian 1. Bidang konsultasi kepariwisataan yang dilayani
Lingkari bidang konsultasi kepariwisataan yang dilayani oleh usaha jasa konsultan pariwisata yang sesuai,
pilihan dapat lebih dari satu. Jumlahkan kode yang dilingkari, lalu tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.
Bidang konsultasi pariwisata, meliputi:
Kode 1 : Bidang Industri Pariwisata
Industri Pariwisata adalah kumpulan Usaha Pariwisata yang saling terkait dalam rangka
menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam
penyelenggaraan pariwisata.

80
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA
F. Usaha Jasa Konsultan Pariwisata (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 06)
Rincian 1. Bidang konsultasi kepariwisataan yang dilayani (Lanjutan)
Kode 2 : Bidang Destinasi Pariwisata
Bidang Destinasi Pariwisata adalah Destinasi Pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu
atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat Daya Tarik Wisata, Fasilitas Umum, Fasilitas
Pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya Kepariwisataan.
Kode 4 : Bidang Pemasaran Pariwisata
Bidang Pemasaran Pariwisata adalah serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan,
menyampaikan produk wisata dan mengelola relasi dengan wisatawan untuk mengembangkan
Kepariwisataan dan seluruh pemangku kepentingannya.
Kode 8 : Bidang Kelembagaan Pariwisata
Bidang Kelembagaan Pariwisata adalah kesatuan unsur beserta jaringannya yang dikembangkan secara
terorganisasi, meliputi Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta dan masyarakat, sumber daya manusia,
regulasi dan mekanisme operasional, yang secara berkesinambungan guna menghasilkan perubahan ke arah
pencapaian tujuan di bidang Kepariwisataan.
81
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA

F. Usaha Jasa Konsultan Pariwisata (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 06)
Rincian 2. Jenis layanan konsultasi
Lingkari jenis layanan konsultasi yang sesuai, pilihan dapat lebih dari satu. Jumlahkan kode yang dilingkari, lalu
tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.
Jenis layanan konsultasi yang dimiliki, meliputi:
Kode 1 : Studi kelayakan usaha
Studi kelayakan usaha adalah penyelidikan untuk menentukan layak tidaknya suatu kegiatan
dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud.

82
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA
F. Usaha Jasa Konsultan Pariwisata (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 06)
Rincian 2. Jenis layanan konsultasi (Lanjutan)
Kode 2 : Perencanaan
Perencanaan adalah proses, perbuatan merencanakan
Kode 4 : Pengelolaan usaha
Pengelolaan usaha adalah proses melakukan kegiatan tertentu untuk menggerakan tenaga orang lain;
proses yang membantu merumuskan dan tujuan organisasi; proses yang memberikan pengawasan pada
semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan
Kode 8 : Penelitian
Penelitian adalah penyelelidikan; kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data yang
dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis
untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum
Kode 16 : Pemasaran
Pemasaran adalah perihal menyebarluaskan ke tengah-tengah masyarakat 83
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA

F. Usaha Jasa Konsultan Pariwisata (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 06)
Rincian 3. Apakah memiliki ruang konsultasi khusus?
Lingkari kode 1 jika memiliki ruang konsultasi khusus atau kode 2 jika tidak memiliki ruang konsultasi khusus dan
tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.

Rincian 4. Sarana apa yang digunakan dalam memberikan opini atau saran kepada konsumen?
Lingkari sarana yang digunakan, pilihan dapat lebih dari satu. Jumlahkan kode yang dilingkari, lalu tuliskan ke dalam
kotak yang tersedia.
Kode 1 Panggilan suara Kode 8 Email
Kode 2 Panggilan video (video call) Kode 16 Pertemuan secara offline
Kode 4 Chatting Kode 32 Video Conferrence (Misal: Zoom)
84
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA

F. Usaha Jasa Konsultan Pariwisata (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 06)
Rincian 5. Apa papan nama perusahaan terlihat jelas dari luar?
Lingkari kode 1 jika terdapat papan nama yang jelas atau kode 2 jika tidak terdapat papan nama yang jelas dan
tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.

Rincian 6. a. Apakah perusahaan menyediakan pelatihan bagi karyawan?


Lingkari kode 1 jika usaha menyediakan pelatihan bagi karyawan atau kode 2 jika usaha tidak menyediakan
pelatihan bagi karyawan dan tuliskan ke dalam kotak yang tersedia. Jika rincian 6.a berkode 2, lanjut ke Blok IV.

85
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA

F. Usaha Jasa Konsultan Pariwisata (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 06)
Rincian 6. b. Pelaksana pelatihan karyawan :
Lingkari pelaksana pelatihan yang sesuai, pilihan dapat lebih dari satu. Jumlahkan kode yang dilingkari, lalu
tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.
Kode 1 Perusahaan sendiri
Kode 2 Pihak lain swasta
Kode 4 Pihak lain pemerintah
Kode 8 LSM

86
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA

G. Usaha Jasa Pramuwisata (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 07)


Rincian 1. Jenis produk/layanan pemandu wisata yang dimiliki
Lingkari jenis produk/layanan yang dimiliki, pilihan dapat lebih dari satu. Jumlahkan kode yang dilingkari, lalu
tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.
Jenis produk/layanan pemandu wisata meliputi :
Kode 1 : Pemandu Wisata Tempat Khusus
Pemandu Wisata Tempat Khusus adalah seorang pemandu wisata yang menangani suatu tur
selama satu atau beberapa jam di suatu tempat yang khusus, pada suatu atraksi wisata, atau
disuatu area yang terbatas, misalnya gedung bersejarah, museum, taman hiburan, pabrik dan pusat
riset ilmiah.

87
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA
G. Usaha Jasa Pramuwisata (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 07)
Rincian 1. Jenis produk/layanan pemandu wisata yang dimiliki (Lanjutan)
Kode 2 : Pemandu Wisata Kota
Pemandu Wisata Kota, City Guide adalah pemandu wisata yang bertugas membawa wisatawan
dan memberikan informasi tentang obyek-obyek wisata utama di suatu kota, biasanya dilakukan
di dalam bus atau kendaraan lainnya. Seorang City Guide yang melakukan tugas rangkap sekaligus
sebagai pengemudi disebut Sightseeing Guide.
Kode 4 : Pemandu Wisata Lintas Provinsi
Pemandu Wisata Lintas Provinsi adalah pemandu wisata yang bertugas membawa wisatawan
dan memberikan informasi tentang obyek-obyek wisata utama antar provinsi.

88
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA

G. Usaha Jasa Pramuwisata (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 07)


Rincian 2. Bahasa yang digunakan oleh Jasa Pemandu
Lingkari pilihan bahasa yang digunakan pemandu, pilihan dapat lebih dari satu. Jumlahkan kode yang dilingkari,
lalu tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.
Kode 1 Bahasa Indonesia
Kode 2 Bahasa Asing
Kode 4 Bahasa Daerah

89
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA

H. Usaha Spa (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 08)


Rincian 1. Jenis produk yang tersedia
Tuliskan kode 1 jika usaha menyediakan jenis produk perawatan pada poin a sampai dengan poin g, dan
tuliskan jika usaha menyediakan layanan lain yang belum disebutkan pada poin a – g. Kemudian, tuliskan pada
kotak yang tersedia
90
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA
H. Usaha Spa (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 08)
Rincian 1. Jenis produk yang tersedia (Lanjutan)
Jenis produk/layanan perawatan meliputi :
Terapi air (Hydrotheraphy) adalah penggunaan air untuk penyembuhan dengan cara meringankan segala
keluhan, yang meliputi kegiatan berendam; berendam dengan semburan air yang bisa diatur suhu dan
tekanannya; pancuran air yang bisa diatur suhu dan tekanannya; mandi uap; terapi lumpur; terapi air
laut; atau terapi dengan ganggang.
Terapi pijat (Massage) adalah memanipulasi jaringan lunak dan otot-otot menggunakan tangan atau kaki
yang ditujukan untuk menghilangkan ketegangan, nyeri, kejang, stres, dan meningkatkan sirkulasi darah.
Terapi aroma (Aromatheraphy) adalah atau sering disebut aromaterapi, ialah terapi atau pengobatan
yang dilakukan dengan menggunakan wewangian, seperti bunga, akar-akaran, dan daun-daunan

91
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA
H. Usaha Spa (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 08)

Rincian 1. Jenis produk yang tersedia (Lanjutan)


Jenis produk/layanan perawatan meliputi :
Terapi pikiran (Mind theraphy) adalah terapi untuk penyembuhan dengan cara meringankan segala
keluhan psikis, meliputi meditasi, olah peregangan otot (relaksasi), terapi musik, atau terapi warna.

Terapi rempah adalah terapi dengan menambahkan rempah-rempah alami yang bertujuan untuk
memengaruhi suasana hati atau kesehatan seseorang, yang dapat dilakukan dengan cara rendam
rempah, lulur, dan masker.

92
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA

H. Usaha Spa (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 08)

Rincian 2. Jumlah ruang perawatan


Tuliskan jumlah masing-masing ruang perawatan yang dimiliki, yaitu ruang single, couple, atau tuliskan ruang
perawatan lain yang dimiliki dan tuliskan pada kotak yang tersedia.

93
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA

I. Usaha Ekonomi Kreatif (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 09 − 24 atau berkode 01 − 08 yang beririsan dengan kode 09 − 24)
Rincian 1. Daerah Pemasaran
➢ Tuliskan persentase jangkauan pemasaran usaha ekonomi kreatif menurut daerah pemasaran.
➢ Total rincian a+b+c = 100 %.
➢ Jika rincian 1.c. berisi lebih dari nol (0), maka tuliskan tiga nama negara tujuan pemasaran terbesar. Pengawas mengisikan kode
negara pada kotak yang telah disediakan (kode negara lihat di Lampiran).
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menawarkan dan mempertukarkan produk (barang/jasa) dengan pihak lain.
94
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA

I. Usaha Ekonomi Kreatif ((Jika Blok III.A Rincian 1 berkode 09 − 24 atau berkode 01 − 08 yang beririsan dengan kode 09 − 24)

Rincian 2. Daerah asal input produksi


➢ Dalam kabupaten/kota
Apabila daerah asal bahan produksi dari dalam kabupaten/kota, lingkari kode 1 dan pindahkan pada kotak yang tersedia.
Demikian sebaliknya, jika tidak maka lingkari kode 2.
➢ Luar kabupaten/kota
Apabila daerah asal bahan produksi dari luar kabupaten/kota, lingkari kode 3 dan pindahkan pada kotak yang tersedia.
Demikian sebaliknya, jika tidak maka lingkari kode 4.
➢ Luar negeri
Apabila daerah asal bahan produksi dari luar negeri, lingkari kode 5 dan pindahkan pada kotak yang tersedia. Demikian
sebaliknya, jika tidak maka lingkari kode 6.
Daerah asal input produksi adalah daerah tempat dibelinya input untuk digunakan dalam proses produksi.

95
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA

I. Usaha Ekonomi Kreatif (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode berkode 09 − 24 atau berkode 01 − 08 yang beririsan dengan kode 09 −
24)
Rincian 3. Jumlah Hak Kekayaan Intelektual (HKI) sejak usaha / perusahaan beroperasi / berproduksi :
➢ Tuliskan banyaknya Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang diajukan permohonan/pencatatanya, disetuji Direktorat Jenderal HKI,
diberikan pada pihak lain, dan diterima pihak lain menurut masing-masing jenis HKI, serta tuliskan jumlahnya pada baris dan
kolom yang sesuai.
➢ Apabila tidak ada isian, tuliskan “-“. 96
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA
I. Usaha Ekonomi Kreatif (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode berkode 09 − 24 atau berkode 01 − 08 yang
beririsan dengan kode 09 − 24)

Rincian 3. Jumlah Hak Kekayaan Intelektual (HKI) sejak usaha / perusahaan beroperasi (Lanjutan)

Definisi:
➢Kekayaan intelektual merupakan kekayaan atas segala hasil produksi kecerdasan daya pikir seperti teknologi,
pengetahuan, seni, sastra, gubahan lagu, karya tulis, karikatur, dan seterusnya.

➢Hak Kekayaan Intelektual (HKI) merupakan hak-hak (wewenang/kekuasaan) untuk berbuat sesuatu atas
kekayaan intelektual tersebut, yang diatur oleh norma-norma atau hukum-hukum yang berlaku.

97
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA
I. Usaha Ekonomi Kreatif (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode berkode 09 − 24 atau berkode 01 − 08 yang
beririsan dengan kode 09 − 24)
Rincian 3. Jumlah Hak Kekayaan Intelektual (HKI) sejak usaha/perusahaan beroperasi (Lanjutan)
Kolom (2) Tingkat Kepentingan
Tuliskan kode 1 jika HKI penting bagi perusahaan/usaha dan kode 2 jika HKI tidak penting bagi
perusahaan/usaha.
Kolom (3) Diajukan Permohonan/Pencatatannya
Tuliskan jumlah HKI yang saat pencacahan sedang dalam proses pengajuan pendaftaran HKI di Dirjen HKI,
Kementerian Hukum dan HAM. Dalam hal ini, proses pengajuan termasuk proses dari awal pendaftaran hingga
sebelum mendapatkan sertifikat HKI.
Kolom (4) Disetujui Direktorat Jenderal HKI
Tuliskan jumlah HKI yang saat pencacahan telah disetujui oleh Dirjen HKI, Kementerian Hukum dan HAM.
Dalam hal ini, HKI diajukan oleh perusahaan itu sendiri dan perusahaan menjadi pemegang atas HKI tersebut.

98
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA
I. Usaha Ekonomi Kreatif (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode berkode 09 − 24 atau berkode 01 − 08 yang
beririsan dengan kode 09 − 24)
Rincian 3. Jumlah Hak Kekayaan Intelektual (HKI) sejak usaha/perusahaan beroperasi (Lanjutan)
Kolom (5) Diberikan pada Pihak Lain
Tuliskan jumlah HKI yang perusahaan berikan kepada pihak lain. HKI dimiliki oleh perusahaan responden dan
responden memberikan lisensi atau ijin pada pihak lain untuk menggunakan HKI tersebut.
Kolom (6) Diterima dari Pihak Lain
Tuliskan jumlah HKI yang perusahaan terima dari pihak lain. Perusahaan responden mendapatkan lisensi atau
ijin dari pihak lain untuk menggunakan HKI tersebut.

99
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA
I. Usaha Ekonomi Kreatif (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode berkode 09 − 24 atau berkode 01 − 08 yang beririsan dengan kode 09
− 24)

Rincian 3. Jumlah Hak Kekayaan Intelektual (HKI) sejak usaha / perusahaan beroperasi (Lanjutan)

Untuk kolom (5) dan (6), definisi lisensi sebagai berikut:


➢LISENSI DESAIN INDUSTRI: izin yang diberikan oleh pemegang Hak Desain Industri kepada pihak lain melalui suatu perjanjian
berdasarkan pada pemberian hak (bukan pengalihan hak) untuk menikmati manfaat ekonomi dari suatu Desain Industri yang
diberi perlindungan dalam jangka waktu tertentu dan syarat tertentu. (Pasal 1 Angka 11 UU 31/2000 tentang Desain Industri)
➢LISENSI MEREK: izin yang diberikan oleh pemilik Merek terdaftar kepada pihak lain melalui suatu perjanjian berdasarkan pada
pemberian hak (bukan pengalihan hak) untuk menggunakan Merek tersebut, baik untuk seluruh atau sebagian jenis barang
dan/atau jasa didaftarkan dalam jangka waktu dan syarat tertentu. (Pasal 1 Angka 13 UU 15/2001 tentang Merek)
➢LISENSI PATEN: izin yang diberikan oleh Pemegang Paten kepada pihak lain berdasarkan perjanjian pemberian hak untuk
menikmati manfaat ekonomi dari suatu Paten yang diberi perlindungan dalam jangka waktu dan syarat tertentu. (Pasal 1 Angka 13
UU 14/2001 tentang Paten)

100
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA
I. Usaha Ekonomi Kreatif (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode berkode 09 − 24 atau berkode 01 − 08 yang beririsan
dengan kode 09 − 24)
Rincian 3. Jumlah Hak Kekayaan Intelektual (HKI) sejak usaha / perusahaan beroperasi (Lanjutan)
Definisi:
A.Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu
ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Contoh:
Hak cipta untuk buku, hasil karya tulis, lagu, musik, drama musikal, seni batik, fotografi.
B.Merek adalah tanda yang dapat ditampilkan secara grafis berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan
warna, dalam bentuk 2 (dua) dimensi dan/atau 3 (tiga) dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari 2 (dua) atau lebih
unsur tersebut untuk membedakan barang dan/atau jasa yang diproduksi oleh orang atau badan hukum dalam kegiatan
perdagangan barang dan/atau jasa.
Contoh:
➢Produk jam tangan pintar dengan merek dagang, misalnya “Smart Watch”.
➢Produk tas kulit dengan merek dagang, misalnya “Abekani”.
101
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA
I. Usaha Ekonomi Kreatif (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode berkode 09 − 24 atau berkode 01 − 08 yang beririsan
dengan kode 09 − 24)
Rincian 3. Jumlah Hak Kekayaan Intelektual (HKI) sejak usaha / perusahaan beroperasi (Lanjutan)
Definisi:
C.Paten adalah hak eksklusif inventor atas invensi di bidang teknologi untuk selama waktu tertentu melaksanakan
sendiri atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakan invensinya.
Invensi adalah ide inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang
teknologi, dapat berupa produk atau proses atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses.
Contoh:
Produk jam tangan pintar yang dapat digunakan untuk telepon dan videocall. Yang mendapat perlindungan Paten
adalah: Produk jam tangan dengan teknologinya yang dapat digunakan untuk telepon dan videocall.
D.Desain Industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi atau komposisi garis atau warna, atau garis dan
warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan
dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk,
barang, komoditas industri atau kerajinan tangan.
Contoh:
Desain bentuk produk jam tangan pintar (disertakan gambar desainnya).
102
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA
I. Usaha Ekonomi Kreatif (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode berkode 09 − 24 atau berkode 01 − 08 yang beririsan
dengan kode 09 − 24)
Rincian 3. Jumlah Hak Kekayaan Intelektual (HKI) sejak usaha / perusahaan beroperasi (Lanjutan)
Definisi:
E.Rahasia dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi dan/atau bisnis dimana
mempunyai nilai ekonomis karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaanya oleh pemilik rahasia
dagang.
F.Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu adalah kreasi berupa rancangan peletakan tiga dimensi dari berbagai elemen,
sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif, serta sebagian atau semua interkoneksi dalam
suatu sirkuit terpadu dan peletakan tiga dimensi tersebut dimaksudkan untuk persiapan pembuatan sirkuit
terpadu.
Contoh:
Desain tata letak sirkuit dari komponen produk jam tangan pintar.
103
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA

I. Usaha Ekonomi Kreatif (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode berkode 09 − 24 atau berkode 01 − 08 yang beririsan
dengan kode 09 − 24)
Rincian 4. Pengembangan yang dibutuhkan usaha / perusahaan :
Lingkari kode ganjil apabila “Ya” dan kode genap bila “Tidak” untuk masing-masing rincian jenis pengembangan
kemudian tuliskan kode tersebut pada kotak yang tersedia.
104
BLOK III.B. KETERANGAN KHUSUS PERUSAHAAN/USAHA

I. Usaha Ekonomi Kreatif (Jika Blok III.A Rincian 1 berkode berkode 09 − 24 atau berkode 01 − 08 yang beririsan dengan kode 09
− 24)
Rincian 5. Lembaga / instansi pembinaan usaha / perusahaan :
Lingkari kode 1 apabila perusahaan dibina oleh pemerintah, kode 2 apabila perusahaan dibina oleh nonpemerintah, atau kode 3
apabila perusahaan tidak ada yang membina, dan tuliskan pilihan jawaban pada kotak yang tersedia.
Lembaga/instansi pembina dapat berasal dari pemerintah dan non pemerintah.
1. Pemerintah
Kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian yang memiliki otoritas teknis dalam menyelenggarakan urusan
pemerintahan di sektor atau lapangan usaha tertentu, baik pusat maupun daerah.
2. Non Pemerintah
Contoh lembaga pembina: BUMN, asosiasi.
3. Tidak Ada
Tidak berada di bawah binaan lembaga/instansi manapun.

105
BLOK IV. TENAGA KERJA DAN BALAS JASA 2019 − 2020

Rincian 1. Banyaknya pekerja/karyawan menurut status pekerja, jenjang pendidikan yang ditamatkan dan jenis kelamin
Isikan banyaknya pekerja/karyawan yang bekerja pada usaha akomodasi menurut status pekerja, jenjang pendidikan yang ditamatkan dan
jenis kelamin pada saat pencacahan. Kemudian jumlahkan pada masing-masing kolom dan baris, serta isikan pada Baris (j. Jumlah) dan
pada Kolom (10). 106
BLOK IV. TENAGA KERJA DAN BALAS JASA 2019 – 2020
Rincian 1. Banyaknya pekerja/karyawan menurut status pekerja, jenjang pendidikan yang ditamatkan dan
jenis kelamin
Pekerja yang dicakup meliputi:
Pekerja tetap: orang yang bekerja pada usaha dengan menerima upah/gaji secara tetap, tidak tergantung
pada absensi/kehadiran pekerja tersebut, dan biasanya apabila diberhentikan akan
mendapat pesangon.
Pekerja kontrak: orang yang bekerja dengan perjanjian tertentu.
Pekerja tidak tetap: orang yang bekerja pada usaha dan menerima upah/gaji, dengan memperhitungkan
jumlah hari masuk kerja/prestasi pekerja tersebut.
Pekerja tidak dibayar: pekerja keluarga yang aktif dalam kegiatan perusahaan/usaha tetapi tidak mendapat
upah/gaji.
Pekerja magang: bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di
lembaga pelatihan dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan
instruktur atau pekerja/buruh yang lebih berpengalaman, dalam proses produksi dan/atau
jasa di perusahaan, dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu
107
BLOK IV. TENAGA KERJA DAN BALAS JASA 2019 – 2020
Rincian 1. Banyaknya pekerja/karyawan menurut status pekerja, jenjang pendidikan yang
ditamatkan dan jenis kelamin
Jenjang pendidikan yang dicakup meliputi:
1. Tamat SLTP dan jenjang pendidikan dibawahnya (SD).
Tamat SLTP adalah mereka yang tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, MULO, HBS 3 tahun,
Sekolah Luar Biasa Menengah Tingkat Pertama dan Madrasah Tsanawiyah, Sekolah
Kepandaian Putri, Sekolah Menengah Ekonomi Pertama, Sekolah Teknik, Sekolah
Kesejahteraan Keluarga Pertama, Sekolah Ketrampilan Kejuruan 4 tahun, Sekolah Usaha Tani,
Sekolah Pertanian Menengah Pertama, Sekolah Guru Bantu, Pendidikan Guru Agama 4 tahun,
Kursus Pegawai Administrasi, Kursus Karyawan Perusahaan, dan Pendidikan Pegawai Urusan
Peradilan Agama.
2. Tamat SMK kejuruan pariwisata: mereka yang tamat dari Sekolah Menengah kejuruan
pariwisata, seperti tamat dari Sekolah Menengah Ilmu Pariwisata (SMIP).
108
BLOK IV. TENAGA KERJA DAN BALAS JASA 2019 – 2020
Rincian 1. Banyaknya pekerja/karyawan menurut status pekerja, jenjang pendidikan yang
ditamatkan dan jenis kelamin
Jenjang pendidikan yang dicakup meliputi:
3. Tamat SMA lainnya: mereka yang tamat dari SMTA umum dan SMTA kejuruan selain
Pariwisata, seperti Sekolah Menengah Atas, HBS 5 tahun, AMS, Madrasah Aliyah, Sekolah
Menengah Pekerjaan Sosial, Sekolah Menengah Industri Kerajinan, Sekolah Menengah Seni
Rupa, Sekolah Menengah Karawitan Indonesia, Sekolah Menengah Musik, Sekolah Teknologi
Menengah Pembangunan, Sekolah Menengah Ekonomi Atas, Sekolah Teknologi Menengah,
Sekolah Menengah Teknologi Pertanian, Sekolah Menengah Teknologi Perkapalan, Sekolah
Menengah Teknologi Pertambangan, Sekolah Menengah Teknologi Grafika, Sekolah Guru Olah
Raga, Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa, Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama,
Pendidikan Guru Agama 6 tahun, Sekolah Guru Taman Kanak-Kanak, Kursus Pendidikan Guru,
Sekolah Analisis Menengah Kimia Atas, Sekolah Asisten Apoteker, Sekolah Bidan, Sekolah
Pengatur Rontgen, dan Kursus Pegawai Administrasi Atas.
109
BLOK IV. TENAGA KERJA DAN BALAS JASA 2019 – 2020
Rincian 1. Banyaknya pekerja/karyawan menurut status pekerja, jenjang pendidikan yang ditamatkan dan
jenis kelamin
Jenjang pendidikan yang dicakup meliputi:
4. Diploma I/II/III kejuruan pariwisata: diploma I, II atau III pada suatu pendidikan yang khusus diberikan
untuk program diploma kejuruan pariwisata atau sarjana muda kejuruan pariwisata, seperti tamat jurusan
ticketing Diploma I/II Biro Perjalanan dan jurusan memasak (Cook) dari BPLP, tamat Akademi Perhotelan
dan sebagainya.
5. Diploma I/II/III lainnya: diploma I, II atau III pada suatu pendidikan yang khusus diberikan untuk program
diploma atau sarjana muda selain kejuruan pariwisata, seperti tamat jurusan komputer dari BSI, Akademi
Bahasa Asing dan Akademi Seni Tari Indonesia. Bagi fakultas yang tidak mengeluarkan gelar sarjana muda
maka mereka yang menempuh pendidikan sampai semester 8/9 dan belum tamat tetap dimasukkan
sebagai tamat SMA.
6. DIV/S1 kejuruan Pariwisata: mereka yang tamat program sarjana kejuruan pariwisata.
7. DIV/S1 lainnya: mereka yang tamat program pendidikan sarjana, dan Akta V pada suatu
universitas/institut/sekolah tinggi selain kejuruan pariwisata.
8. S2/S3 Kejuruan Pariwisata: mereka yang tamat program pendidikan pasca sarjana, doktor, spesialis 1 dan 2
pada suatu universitas/institut/sekolah tinggi kejuruan pariwisata.
9. S2/S3: mereka yang tamat program pendidikan pasca sarjana, doktor, spesialis 1 dan 2 pada suatu
universitas/institut/sekolah tinggi.
110
BLOK IV. TENAGA KERJA DAN BALAS JASA 2019 – 2020

Rincian 2. Banyaknya pekerja/karyawan menurut jenis pekerjan dan jenis kelamin


Isikan banyaknya pekerja pada masing-masing kolom menurut jenis jabatan, kewarganegaraan, dan jenis
kelamin pada saat pencacahan.
Isikan pula banyaknya pekerja bersertifikasi kompetensi berdasarkan jenis jabatan pada kolom (7).
111
BLOK IV. TENAGA KERJA DAN BALAS JASA 2019 – 2020
Rincian 2. Banyaknya pekerja/karyawan menurut jenis pekerjaan dan jenis kelamin
Jenis pekerjaan yang dicakup meliputi:
a. Direktur/General Manager: orang yang berwenang merumuskan dan menetapkan suatu
kebijaksanaan dan program umum perusahaan, atau organisasi sesuai dengan batas
wewenang yang diberikan oleh suatu badan pengurus atau badan pimpinan yang serupa
seperti dewan komisaris.
b. Manager: pekerja yang bertugas memimpin, mengarahkan, mengatasi masalah, dan
bertanggungjawab atas segala hal yang terjadi di perusahaan.
c. Asisten Manager: orang yang berwenang dan bertanggung jawab dalam merencanakan,
mengatur serta mengendalikan penyelenggaraan usaha.
d. Penyelia (Supervisor): seseorang yang diberikan tugas dalam sebuah organisasi perusahaan
dimana mempunyai kekuasaan untuk mengeluarkan perintah kepada rekan kerja
bawahannya. Peran kerja supervisor berada di level tengah, yaitu di antara para atasan
pembuat kebijakan dan di antara para staf pelaksana rutinitas di lapangan.
112
BLOK IV. TENAGA KERJA DAN BALAS JASA 2019 – 2020
Rincian 2. Banyaknya pekerja/karyawan menurut jenis pekerjaan dan jenis kelamin
Jenis pekerjaan yang dicakup meliputi:
e.Teknis: pekerja teknis adalah pekerja yang bertugas menangani bidang pekerjaan yang
berkaitan langsung dengan kegiatan operasional perusahaan/ usaha. Seperti pekerja front office
(resepsionis), koki, house keeping (petugas kamar), tata boga (juru masak), pattiserie, food and
beverage service, spa, petugas bar dan restoran, pemasaran, dan pemeliharaan.
f.Administrasi: pekerja administrasi adalah pekerja yang menangani administrasi,
keuangan/akunting, marketing, kepegawaian dan umum.
g.Lainnya: pekerja lainnya adalah pekerja yang sifat pekerjaannya mendukung kegiatan
operasional perusahaan/usaha, seperti pekerja operator telepon, binatu, keamanan dan tukang
kebun.

113
BLOK IV. TENAGA KERJA DAN BALAS JASA 2019 – 2020

Rincian 2. Banyaknya pekerja/karyawan menurut jenis pekerjaan dan jenis kelamin

Pekerja Bersertifikat Kompetensi adalah pekerja yang memiliki bukti tertulis yang diterbitkan oleh lembaga
sertifikasi profesi terlisensi yang menerangkan bahwa seseorang telah menguasai kompetensi kerja tertentu
dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

114
BLOK IV. TENAGA KERJA DAN BALAS JASA 2019 – 2020

Rincian 3. Balas jasa pekerja dalam bentuk uang dan barang selama tahun 2019 dan 2020
Isikan besarnya balas jasa pekerja yang dikeluarkan selama tahun 2019 dan 2020 dengan lengkap dan jelas.

115
BLOK IV. TENAGA KERJA DAN BALAS JASA 2019 – 2020
Rincian 3. Balas jasa pekerja dalam bentuk uang dan barang selama tahun 2019 dan 2020
Jenis-jenis upah meliputi:
Gaji adalah imbalan dalam bentuk uang atau barang yang diterima oleh buruh/karyawan/pegawai, yang
ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan.
Upah lembur adalah tambahan upah yang dibayarkan perusahaan terhadap buruh/karyawan/pegawai dalam
bentuk uang maupun barang, sebagai imbalan atas perpanjangan jam kerja diluar jam kerja normal yang
ditentukan.

Tunjangan adalah penerimaan buruh/karyawan/pegawai yang sifatnya rutin/teratur dan biasanya diterima
lebih singkat atau bersamaan dengan pembayaran upah/gaji, seperti tunjangan kinerja, tunjangan jabatan,
tunjangan suami/istri/anak, tunjangan kemahalan, dan sebagainya yang diberikan secara tetap dan teratur
dalam bentuk uang atau barang. Tidak termasuk tunjangan yang tidak rutin, seperti tunjangan hari raya, bonus
tahunan, bonus semesteran, bonus kuartalan, bonus prestasi, dll
Termasuk disini adalah perkiraan sewa rumah dinas, fasilitas kendaraan dan sejenisnya walaupun tidak tertulis
dalam neraca perusahaan

116
BLOK IV. TENAGA KERJA DAN BALAS JASA 2019 – 2020
Rincian 3. Balas jasa pekerja dalam bentuk uang dan barang selama tahun 2019 dan 2020
Jenis-jenis upah meliputi:
Bonus meliputi : Hadiah, bonus, dan sejenisnya adalah pengeluaran perusahaan/usaha berupa
uang dan atau barang yang diberikan kepada pekerja/karyawan karena prestasi pekerja/karyawan
kepada perusahaan.
Hadiah adalah pengeluaran perusahaan berupa uang/barang yang diberikan kepada
pekerja/karyawan atas prestasi kerja pekerja/karyawan kepada perusahaan.
Bonus adalah hadiah yang diberikan perusahaan/usaha kepada pekerja/karyawan dalam bentuk
uang atau barang karena perusahaan mengalami kemajuan atau peningkatan keuntungan yang
biasanya dibayarkan setahun sekali.
Asuransi kecelakaan di tempat kerja adalah biaya perusahaan yang dibayarkan secara teratur
kepada yayasan/lembaga yang menangani masalah asuransi kecelakaan atas nama
pekerja/karyawan.
117
BLOK IV. TENAGA KERJA DAN BALAS JASA 2019 – 2020
Rincian 3. Balas jasa pekerja dalam bentuk uang dan barang selama tahun 2019 dan 2020
Jenis-jenis upah meliputi:
Tunjangan Pensiun adalah biaya perusahaan/usaha yang dibayarkan secara teratur kepada suatu
yayasan/badan yang menangani masalah tersebut atas nama buruh/karyawan/ahli warisnya.
Tunjangan Sosial adalah biaya perusahaan/usaha yang dibayarkan secara teratur kepada suatu
yayasan/badan yang menangani perlindungan sosial atas nama buruh/karyawan/ahli warisnya.
Lainnya : balas jasa untuk pekerja yang belum tercakup
Contoh balas jasa pekerja lainnya adalah:
Uang Transportasi adalah sejumlah uang maupun barang yang diberikan kantor/majikan secara rutin
terhadap buruh/karyawan/pegawai untuk keperluan transportasi yang berkaitan dengan pekerjaan.
Uang Makan adalah sejumlah uang maupun barang yang diberikan perusahaan/kantor/majikan secara
rutin terhadap buruh/karyawan/pegawai untuk keperluan makan

118
BLOK V. PENDAPATAN SELAMA TAHUN 2019 DAN 2020

Rincian 1. Pendapatan Utama


Pendapatan utama adalah output terbesar dari kegiatan usaha, bila ada usaha lebih dari satu yang memiliki nilai
output yang sama besarnya, maka tuliskan jenis usaha sesuai pengakuan responden tetapi masih dalam cakupan
Survei Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Pendapatan utama termasuk pendapatan ikutan yang timbul
dalam satu proses produksi dengan kegiatan utamanya.
Contoh: Usaha Biro Perjalanan Wisata
Pendapatan utama seperti penjualan paket perjalanan wisata, pendapatan ikutan seperti pendapatan voucher
dari hotel. 119
BLOK V. PENDAPATAN SELAMA TAHUN 2019 DAN 2020
Rincian 2. Pendapatan lainnya
Pendapatan lainnya adalah pendapatan yang tidak ada hubungan dengan kegiatan utamanya.
Contoh: Usaha Biro Perjalanan Wisata
Pendapatan lainnya seperti usaha persewaan, pengurusan paspor, dan sebagainya.
Rincian 3. Total Pendapatan
Total Pendapatan dihitung dari penjumlahan rincian 1 (Pendapatan Utama) dan rincian 2
(Pendapatan Lainnya)
Rincian 4. Berapa persen pendapatan yang berasal dari transaksi online/internet?
Persentase pendapatan yang diperoleh perusahaan/usaha industri pariwisata dan ekonomi
kreatif dari transaksi penjualan yang dilakukan melalui internet (online) dimana komitmen
pembelian dibuat melalui internet, tanpa mempertimbangkan metode pembayaran melalui
internet
120
BLOK VI. BIAYA / PENGELUARAN TAHUN 2019−2020

Rincian 1.A.1. Bahan Bakar Minyak (BBM)


Bahan Bakar Minyak (BBM) : bensin, minyak solar/HSD/ADO/minyak diesel, minyak tanah, minyak bakar (jenis
bahan bakar yang digunakan mesin-mesin industri dan atau bahan bakar kapal laut)
Tuliskan banyaknya pemakaian (Volume) dan biaya (Nilai) seluruh pemakaian bahan bakar yang digunakan
untuk keperluan usaha selama tahun 2019 dan 2020 dengan lengkap dan jelas.

121
BLOK VI. BIAYA / PENGELUARAN TAHUN 2019 − 2020

Rincian 1.A.2. Elpiji


Rincian 1.A.3. Gas kota
Gas Kota: biaya seluruh pemakaian gas kota dan gas alam untuk keperluan perusahaan/usaha atau biaya gas
yang dibeli dari perusahaan distribusi gas yang digunakan perusahaan untuk bahan bakar.
Rincian 1.A.4. Bahan bakar lainnya
Bahan bakar lainnya: seperti batubara/briket/kokas, biomass (kayu bakar, arang, sekam).
Tuliskan pemakaian (Volume) dan biaya (Nilai) elpiji dan gas kota, serta nilai bahan bakar lainnya yang
digunakan untuk keperluan usaha selama tahun 2019 dan 2020 dengan lengkap dan jelas.
122
BLOK VI. BIAYA / PENGELUARAN TAHUN 2019 − 2020

Rincian 1.B PELUMAS


Pelumas: biaya seluruh pemakaian segala zat cair yang mempunyai kekentalan tertentu dipakai untuk
melancarkan jalannya mesin agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya seperti Society of Automotive
Engineers (SAE) 20, SAE 30 dan sebagainya.
Tuliskan pemakaian (Volume) dan biaya (Nilai) pelumas yang digunakan untuk keperluan usaha selama tahun
2019 dan 2020 dengan lengkap dan jelas.
Apabila pengeluaran bahan bakar dan pelumas tidak bisa dirinci, maka masukkan isian banyaknya/volume
dan nilai (Rupiah) pada rincian produk yang terbesar.

123
BLOK VI. BIAYA / PENGELUARAN TAHUN 2019 − 2020

Rincian C. Listrik
Tuliskan pemakaian (kolom 3) dan biaya (kolom 4) listrik digunakan selama tahun 2019 dan 2020
dengan lengkap dan jelas.
Biaya listrik adalah biaya seluruh pemakaian listrik untuk keperluan perusahaan/usaha Industri
Pariwisata, seperti untuk penerangan dan menjalankan mesin, meliputi biaya pembelian listrik,
biaya listrik yang dibangkitkan sendiri (genset), dan biaya bahan bakar untuk listrik. Pendekatan
pengisian untuk rincian ini bisa berdasarkan rekening tagihan bulanan atau pembelian token
listrik yang sudah digunakan.

124
BLOK VI. BIAYA / PENGELUARAN TAHUN 2019 − 2020

Rincian D. Penggunaan Air


1. Membeli : Tuliskan pemakaian dan biaya air yang digunakan selama tahun 2019 dan 2020 dengan lengkap
dan jelas.
Biaya air bersih adalah biaya seluruh pemakaian air untuk keperluan usaha penyediaan makanan dan
minuman, seperti pembelian air bersih dari perusahaan air minum/badan pengelola air
minum ataupun dari pihak lain. Termasuk air kemasan untuk keperluan kantor.
2. Tidak membeli : Tuliskan pemakaian air bersih yang diambil sendiri tanpa biaya (Nilai = 0).

125
BLOK VI. BIAYA / PENGELUARAN TAHUN 2019 − 2020

Rincian E. Angkutan
Tuliskan biaya yang dikeluarkan perusahaan/usaha industri pariwisata dan ekonomi kreatif atas penggunaan angkutan
selama tahun 2019 dan 2020.
Biaya yang dimaksudkan disini adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan/usaha industri pariwisata atas penggunaan
jasa angkutan yang disediakan oleh pihak lain. Biaya pengangkutan adalah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan
pemindahan barang atau orang dari satu tempat ke tempat yang lain. Jasa angkutan dibedakan menjadi :

1. Rel 4. Laut
2. Jalan raya 5. Sungai, danau dan penyeberangan
3. Udara 126
BLOK VI. BIAYA / PENGELUARAN TAHUN 2019 − 2020

Rincian F. Pos dan Jasa Kurir


Tuliskan biaya yang dikeluarkan perusahaan atas penggunaan jasa pos, dan jasa kurir selama tahun 2019 dan
2020.
Biaya yang dimaksudkan disini adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan atas pengiriman/ ekspedisi serta
penggunaan jasa pos dan jasa kurir yang disediakan oleh pihak lain.

Rincian G. Telepon dan Komunikasi Lainnya


Tuliskan biaya yang dikeluarkan perusahaan/usaha atas penggunaan telepon dan komunikasi lainnya termasuk
pembelian pulsa untuk kepentingan perusahaan selama tahun 2019 dan 2020.
Biaya komunikasi adalah biaya yang dikeluarkan khusus perusahaan/usaha Industri Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif, misal: pembayaran kepada PT Telkom atas penggunaan jaringan/frekuensi (dalam negeri), pembayaran
kepada PT Indosat atas penggunaan jaringan (luar negeri), biaya sewa satelit.

127
BLOK VI. BIAYA / PENGELUARAN TAHUN 2019-2020

Rincian H. Keperluan Kantor dan Kemasan

Tuliskan biaya yang dikeluarkan perusahaan/usaha Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif selama tahun 2019 dan 2020 atas
penggunaan peralatan kantor mencakup alat tulis kantor, bahan pembungkus dan pengepakan, dan berbagai keperluan kantor.
Bahan pembungkus dan pengepakan adalah segala bahan digunakan untuk pembungkus dan pengikat produk dihasilkan/barang
dagangan dijual. Contoh: kertas pembungkus, kantong plastik dan kayu untuk pengepak.
Yang diisikan disini adalah nilai dari bahan-bahan yang telah digunakan, tidak termasuk sisa (stok) yang belum digunakan.

128
BLOK VI. BIAYA / PENGELUARAN TAHUN 2019-2020

Rincian I. Sewa

▪ Tuliskan biaya sewa yang digunakan selama tahun 2019 satu tahun nilai sewanya dicatat sesuai yang dikeluarkan
dan 2020 dengan lengkap dan jelas. (tidak dijadikan satu tahun).

▪ Biaya yang dicatat adalah biaya yang dikeluarkan untuk ▪ Apabila bangunan/konstruksi yang disewa, digunakan
sewa gedung/ruangan, sewa kendaraan dan mesin (tanpa untuk kegiatan usaha dan rumahtangga, maka besarnya
operator), alat-alat perlengkapan (tanpa operator) dan sewa untuk bangunan/konstruksi yang dihitung hanya
sewa barang modal lainnya. Jika sewa lebih dari satu sewa bangunan/konstruksi yang digunakan untuk usaha
tahun, misalnya 2 tahun, maka nilai sewanya dibagi dua, saja, tidak termasuk untuk kegiatan rumah tangga.
sedangkan jika sewa kurang dari
129
BLOK VI. BIAYA / PENGELUARAN TAHUN 2019-2020

Rincian J. Pemeliharaan dan Perbaikan Kecil Barang Modal

Tuliskan biaya pemeliharaan barang modal (seperti: mesin, gedung, kendaraan dan barang inventarisasi
kantor lainnya), pembelian suku cadang, biaya untuk memelihara atau memperbaiki barang modal agar
tetap dapat bekerja (berfungsi) tanpa menambah kapasitas atau umur pakai dan tidak mengubah
bentuk barang modal, agar menjamin kelancaran kegiatan produksi selama tahun 2019 dan 2020
dengan lengkap dan jelas. Biaya tersebut bersifat rutin (reguler) maupun yang bersifat periodik.

130
BLOK VI. BIAYA / PENGELUARAN TAHUN 2019 – 2020
Rincian J. Pemeliharaan dan Perbaikan Kecil Barang Modal
Contoh biaya yang dimaksud adalah:
1. Perbaikan kerusakan dan penggantian suku cadang kendaraan roda empat, mesin, dan
sebagainya.
2. Pengecatan bangunan, penggantian kaca yang pecah dari bangunan tempat usaha. Biaya
untuk pemeliharaan dan perbaikan kecil barang modal yang dilakukan oleh pihak lain ada
tiga kemungkinan:
a. Suku cadang dibeli dan pemasangan dilakukan oleh perusahaan sendiri, maka nilai untuk
pembelian suku cadang dimasukkan dalam biaya suku cadang.
b. Kalau suku cadang dibeli oleh perusahaan sendiri dan pemasangannya dilakukan oleh
pihak lain, maka biaya yang ditulis adalah penjumlahan dari pembelian suku cadang dan
biaya pemasangannya.
c. Kalau pembelian suku cadang dan pemasangannya dilakukan pihak lain, maka seluruh
biaya ini dimasukkan dalam biaya pemeliharaan dan perbaikan kecil barang modal.
131
BLOK VI. BIAYA / PENGELUARAN TAHUN 2019 − 2020

Rincian K. Perjalanan Dinas


Tuliskan biaya yang dikeluarkan dalam rangka perjalanan dinas termasuk uang saku dan uang harian,
akomodasi/penginapan, serta biaya transportasi yang digunakan selama tahun 2019 dan 2020 dengan
lengkap dan jelas.
Biaya akomodasi/penginapan adalah biaya yang dikeluarkan untuk penginapan di suatu tempat, dalam
rangka pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh karyawan perusahaan tersebut.

132
BLOK VI. BIAYA / PENGELUARAN TAHUN 2019 − 2020

Rincian L. Pendidikan dan Pelatihan


Tuliskan biaya pendidikan dan pelatihan yang digunakan selama tahun 2019 dan 2020 dengan lengkap dan jelas.
Biaya pendidikan dan pelatihan adalah biaya yang dikeluarkan untuk meningkatkan kemampuan dan
keterampilan pekerja. Biaya yang dikeluarkan perusahaan berkenaan dengan pengembangan sumber daya
manusia.
Contoh:
1. Biaya penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, kursus, bagi pegawai/karyawan yang diselenggarakan di
perusahaan tersebut
2. Biaya uang kuliah/pelatihan dan kursus
3. Biaya/pembayaran ujian bagi pegawai yang melakukan pendidikan/pelatihan yang diselenggarakan pihak lain.

133
BLOK VI. BIAYA / PENGELUARAN TAHUN 2019 − 2020

Rincian M. Penelitian dan Pengembangan


Tuliskan biaya penelitian dan pengembangan sumber daya yang digunakan selama tahun 2021 dengan
lengkap dan jelas.
Biaya penelitian dan pengembangan adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka riset untuk
pengembangan usaha. Riset tersebut meliputi studi kelayakan, pengembangan produksi dan sejenisnya.
Tidak termasuk biaya-biaya yang menyangkut penjualan pemasaran produk.
Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui besarnya jumlah biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan/usaha Industri Pariwisata untuk penelitian dan pengembangan, baik penelitian dan
pengembangan yang dilakukan sendiri maupun yang dilakukan oleh pihak lain.

134
BLOK VI. BIAYA / PENGELUARAN TAHUN 2019 − 2020

Rincian N. Biaya Permohonan HKI


Tuliskan biaya yang dikeluarkan untuk mengajukan permohonan HKI
HKI adalah adalah istilah yang dipergunakan untuk merujuk kepada seperangkat hak eksklusif yang
masing-masing diberikan kepada seseorang yang telah menghasilkan karya dari olah pikirnya, yang
memiliki wujud, sifat atau memenuhi kriteria tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

135
BLOK VI. BIAYA / PENGELUARAN TAHUN 2019 − 2020

Rincian O. Jasa-Jasa
Tuliskan biaya jasa-jasa yang digunakan selama tahun 2019 dan 2020 dengan lengkap dan jelas. Biaya
jasa-jasa meliputi tenaga ahli/profesi (konsultan, notaris, akuntan, dll), asuransi kerugian (premi
asuransi), promosi/iklan, dan jasa perusahaan lainnya (arsitektur, desain interior, desain komunikasi
visual, desain produk, dll).

136
BLOK VI. BIAYA / PENGELUARAN TAHUN 2019 – 2020
Rincian O. Jasa-Jasa
1. Biaya tenaga ahli/profesi adalah biaya yang dibayarkan oleh perusahaan karena menggunakan jasa pihak
kedua seperti konsultan, notaris, dan akuntan, seperti:
Biaya akuntan/lembaga hukum adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan kepada akuntan/notaris seperti:
biaya jasa penyusunan sistem dan pelaksanaan pembukuan, biaya jasa pemeriksaan pembukuan dan
penyusunan laporan, biaya jasa dalam pembuatan surat perjanjian dan akte.
Biaya arsitektur adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan kepada arsitek untuk merancang bangunan,
baik untuk membangun gedung baru maupun renovasi.
Biaya desain interior adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan kepada desainer interior untuk
merencanakan, menata, dan merancang ruang-ruang interior dalam bangunan. Interior yang dimaksud
adalah bagian dalam gedung maupun tatanan perabot (hiasan dan sebagainya) di dalam ruang dalam
gedung dan sebagainya.
Biaya desain komunikasi visual adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membuat desain
komunikasi visual.
Biaya desain produk adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam proses menciptakan produk baru
yang akan dijual oleh perusahaan untuk pelanggannya.
137
BLOK VI. BIAYA / PENGELUARAN TAHUN 2019 – 2020
Rincian O. Jasa-Jasa
2. Biaya asuransi kerugian adalah premi yang dibayarkan oleh perusahaan/usaha Industri
Pariwisata kepada perusahaan asuransi atas barang yang diasuransikan, seperti: asuransi
kebakaran, asuransi kendaraan dan asuransi barang modal lainnya.
3. Promosi/iklan adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan/usaha Industri Pariwisata atas
promosi/iklan, baik yang dilakukan sendiri maupun oleh pihak lain, sedangkan promosi/iklan
dikerjakan oleh perusahaan sendiri (pasang spanduk atau papan reklame), pajak
reklame/iklan yang dibayar perusahaan dimasukkan ke pajak tak langsung.

138
BLOK VI. BIAYA / PENGELUARAN TAHUN 2019 − 2020

Rincian P. Biaya Penyusutan dan Amortisasi


Tuliskan biaya penyusutan dan amortisasi yang digunakan selama tahun 2019 dan 2020 dengan lengkap
dan jelas.
Penyusutan barang modal adalah pengurangan nilai pembelian atau nilai fisik barang modal sebagai
akibat penggunaan (kerusakan fisik, keusangan normal atau kerusakan akibat kecelakaan normal) untuk
kegiatan. Biaya penyusutan adalah biaya yang disisihkan dengan tujuan untuk mengganti susutnya nilai
barang modal karena dipakai dalam melakukan kegiatan, dimana pada saat barang modal tersebut
sudah tidak dapat dipakai lagi, maka dapat diganti dengan barang modal baru dari uang yang disisihkan.
Biaya penyusutan terdiri dari biaya penyusutan bangunan, kendaraan, mesin dan peralatan, inventaris
kantor, dan lainnya. 139
BLOK VI. BIAYA / PENGELUARAN TAHUN 2019 – 2020
Rincian P. Biaya Penyusutan dan Amortisasi
Amortisasi adalah pengurangan nilai aktiva tidak berwujud, seperti merek dagang, hak cipta, dan
lain-lain, secara bertahap dalam jangka waktu tertentu pada setiap periode akuntansi.
Pengurangan ini dilakukan dengan mendebit akun beban amortisasi terhadap akun aktiva.
Contoh:
Pada tahun 2020, Biro perjalanan “AA” membeli satu mobil sebagai barang modal seharga Rp.
350.000.000,- dengan masa pakai 10 tahun. Maka nilai penyusutan tahun 2020 adalah Rp.
350.000.000,- / 10 = Rp. 35.000.000,-

140
BLOK VI. BIAYA / PENGELUARAN TAHUN 2019 − 2020

Rincian Q. Pajak dan Cukai


Tuliskan besarnya pajak yang dikeluarkan perusahaan selama tahun 2019 dan 2020 dengan lengkap dan jelas.
Pajak yang dicakup adalah pajak yang dikenakan kepada konsumen melalui produsen, meliputi pajak bumi dan
bangunan, pajak kendaraan bermotor, bea balik nama dan pajak lainnya (pajak reklame/iklan), pajak
pertambahan nilai barang dan jasa, bea masuk dan cukai, pajak ekspor impor, dan pajak penjualan.
Pajak disini tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh), baik pajak perusahaan
maupun pegawai.

141
BLOK VI. BIAYA / PENGELUARAN TAHUN 2019 – 2020
Rincian Q. Pajak dan Cukai
Pajak pertambahan nilai barang dan jasa adalah pajak yang dikenakan atas setiap pertambahan
nilai barang atau jasa dalam peredarannya dari produsen ke konsumen.
Pajak Bumi Bangunan adalah pajak yang dipungut atas tanah dan bangunan karena adanya
keuntungan dan/kedudukan sosial ekonomi yang lebih baik bagi orang atau badan yang
mempunyai suatu hak atasnya atau memperoleh manfaat daripadanya.
Bea masuk adalah pungutan negara yang dikenakan terhadap barang impor
Cukai impor adalah pajak/bea yang dikenakan pada barang impor dan barang konsumsi.
Pajak ekspor/impor adalah pungutan resmi pemerintah untuk kegiatan ekspor/impor.
Pajak penjualan adalah pajak yang dipungut atas penyerahan barang dan jasa oleh pengusaha
dalam daerah pabean.

142
BLOK VI. BIAYA / PENGELUARAN TAHUN 2019 − 2020

143
BLOK VI. BIAYA / PENGELUARAN TAHUN 2019 – 2020
Rincian R. Biaya Umum Lainnya
Tuliskan semua pengeluaran yang belum tercakup pada rincian biaya diatas pada tahun 2019
dam 2020. Biaya lainnya antara lain; bunga pinjaman, jasa kebersihan, jasa keamanan, iuran
anggota organisasi, sumbangan, pengolahan limbah, waralaba dan lainnya (langganan majalah
dan surat kabar, dll).
Iuran anggota organisasi adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan secara berkala, dalam
keikutsertaannya sebagai anggota organisasi, baik pada badan nasional maupun internasional.

Rincian S. Total Pengeluaran Umum


Tuliskan jumlah dari semua pengeluaran, diperoleh dari penjumlahan rincian A sampai dengan
rincian R.

144
BLOK VI. BIAYA / PENGELUARAN TAHUN 2019 − 2020

145
BLOK VI. BIAYA / PENGELUARAN TAHUN 2019 – 2020
Rincian 2. Pengeluaran Sesuai dengan Spesifikasi Jenis Usaha Utama

Rincian 2.A. – 2.D. Tuliskan rincian pengeluaran sesuai dengan spesifikasi jenis usaha utama selama
tahun 2019 dan 2020.
Contoh : biaya untuk membeli minyak terapi pada usaha SPA
Rincian 2.E. adalah penjumlahan dari seluruh pengeluaran sesuai dengan spesifikasi jenis usaha utama
pada rincian 2.A sampai dengan 2.D.
Rincian 3. Total Pengeluaran
Tuliskan penjumlahan dari total pengeluaran umum (rincian 1.S) dan total pengeluaran sesuai dengan
spesifikasi jenis usaha utama (rincian 2.E).
Kolom 2 Tuliskan nilai pengeluaran sesuai dengan spesifikasi jenis usaha utama dalam satuan rupiah yang
dikeluarkan menurut jenis rincian yang sesuai dengan kolom (1) selama tahun 2019.
Kolom 3 Tuliskan nilai pengeluaran sesuai dengan spesifikasi jenis usaha utama dalam satuan rupiah yang
dikeluarkan menurut jenis rincian yang sesuai dengan kolom (1) selama tahun 2020.
146
BLOK VII. ASET

BLOK VII. ASET


Rincian 1. Aset (selain tanah dan bangunan) selama tahun 2020
Harta/aset adalah seluruh kepemilikan/harta perusahaan, baik berwujud maupun tidak berwujud, yang
mempunyai nilai uang dan memberikan manfaat bagi pemiliknya di masa mendatang. Secara umum, dapat
dikatakan harta adalah kekayaan (sumber daya) yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang mempunyai nilai
uang.
Lingkari salah satu kode yang sesuai dan tuliskan pada kotak yang tersedia.
Kode 1. < 3 Miliar Kode 4. 8 – 10 Miliar
Kode 2. 3 – 5 Miliar Kode 5. > 10 Miliar
Kode 3. 5 – 8 Miliar
147
BLOK VII. ASET

Rincian 2. Kepemilikan Modal


Rincian 2.a. Kepemilikan modal
Pemerintah adalah modal perusahaan yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
BUMN / BUMD adalah modal perusahaan yang berasal dari badan usaha milik negara atapun daerah
Swasta nasional/perorangan adalah modal perusahaan yang berasal dari badan usaha swasta nasional
dan atau warga negara Indonesia
Asing adalah modal perusahaan yang berasal dari pemerintah, perusahaan atau warga negara asing.

148
BLOK VII. ASET

Rincian 2. Kepemilikan Modal


Rincian 2.b. Jika kepemilikan modal asing mencapai 10% atau lebih, tuliskan nama negara tempat tinggal
pemilik modal atau tuliskan nama kebangsaan pemilik usaha. Kemudian tuliskan kode negara pada kotak
yang disediakan. Kode negara dapat dilihat pada Lampiran 1.
Negara tempat tinggal adalah negara dimana pemilik perusahaan/usaha berdiam, sedangkan
kebangsaan dapat diartikan sebagai warga negara. Kebangsaan hanya untuk pemilik modal perorangan.

149
BLOK VII. ASET

Rincian 3. Sumber dana usaha / perusahaan :


Lingkari kode ganjil apabila “Ya” dan kode genap bila “Tidak” untuk masing-masing rincian sumber dana
usaha / perusahaan, kemudian tuliskan kode tersebut pada kotak yang tersedia.

150
BLOK VIII. CATATAN

Apabila ada hal-hal yang memerlukan keterangan, bisa dituliskan pada blok ini. Selain informasi dari
responden, petugas pencacah dan pengawas juga bisa menambahkan catatan untuk memperjelas
masalah yang berkaitan dengan isian kuesioner dan semua temuan pada saat pendataan.

151
BLOK IX. PENGESAHAN

Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban pemberi jawaban pada waktu pelaksanaan
kegiatan.
Tuliskan nama pemberi jawaban, jabatan, nomor telepon, tanggal pengesahan, dan
membubuhkan tanda tangan/cap perusahaan sebagai tanda pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas.

152
Thank You! ☺
BADAN PUSAT STATISTIK –
KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF

Anda mungkin juga menyukai