Sebagaimana kita sadari bahwa ekonomi kreatif beserta bagian-bagiannya, menjadi peluang agar kita mampu
untuk bangkit, bersaing dan meraih keunggulan dalam persaingan pariwisata bagian dilevel regional provinsi
maupun di level nasional. Ekonomi kreatif akan menjadi pilar pembangunan ekonomi bagi Pandeglang. Namun,
untuk mencapai hal itu tentu saja perlu dukungan dari segenap OPD atau SKPD dalam bersinergi untuk
melakukan “lompatan” dengan fokus pada penciptaan barang dan jasa yang disertai dengan keahlian, bakat dan
kreativitas serta kekayaan intelektual. Kolaborasi antara pemerintah, para pelaku bisnis, dan insan-insan kreatuf
menjadi dasar untuk pengembangan ekonomi kreatif agar berjalan selaras dan tidak tumpang tindih.
Pemerintah telah menunjukkan keseriusan dalam membangun ekonomi kreatif di Indonesia. Hal ini ditunjukkan
dengan perubahan nomenklatur kementerian dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata menjadi
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Ekonomi kreatif memiliki potensi yang sangat besar dalam
menunjang pariwisata apabila ditangani secara serius yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di
Indonesia. Kurangnya koordinasi antara pemerintah daerah dengan pelaku usaha dan pelaku pariwisata menjadi
salah satu kendala tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian, ekonomi kreatif secara umum mengalami perkembangan yang bagus dalam empat
subsektor, yaitu sektor fashion, kriya, kuliner, dan film, tetapi penggunaan media digital oleh pelaku usaha
masih kurang. Ekonomi kreatif berbasis digital sangat dibutuhkan dalam menunjang pariwisata. Untuk
meningkatkan penggunaan media digital dalam pengembangan ekonomi kreatif tersebut, kolaborasi dan
strategi yang tepat sangat berperan penting sehingga dapat menunjang pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Istilah ekonomi kreatif berkembang dari konsep modal berbasis kreativitas yang dapat berpotensi meningkatkan
pertumbuhan ekonomi di suatu daerah. “Ekonomi kreatif merupakan ekonomi gelombang ke-4 yang mana
kelanjutan dari ekonomi gelombang ketiga dengan orientasi pada kreativitas, budaya, serta warisan budaya dan
lingkungan”. Terdapat pergeseran orientasi gelombang ekonomi dalam sejarah manusia. Dimulai dari
perubahan era pertanian ke era industrialisasi. Setelah itu, terbentuk era informasi yang diikuti dengan
penemuan-penemuan bidang teknologi informasi. Pergeseran gelombang ini telah membawa peradaban yang
baru dan semakin berkembang bagi manusia. Industrialisasi menciptakan suatu pola kerja, pola produksi dan
pola distribusi yang lebih murah dan lebih efesien (Asj’ari Fachrudy, dkk, 2017).
Adanya perkembangan seperti penemuan baru di bidang teknologi informasi dan komunikasi seperti adanya
internet, email, Google Play Store, dan sebagainya semakin mendorong manusia menjadi lebih aktif dan
produktif dalam menemukan teknologi-teknologi baru. Dampak yang muncul akibat dari fenomena perubahan
gelombang ini adalah munculnya daya saing atau kompetisi pasar yang semakin besar. Kondisi ini menuntut
perusahaan mencari cara agar bisa menekan biaya semurah mungkin dan se‐efisien mungkin guna
mempertahankan eksistensinya.
PENDAHULUAN
Latar Belakang dan Dasar Pemikiran
Dengan demikian, agar pengembangan ekonomi kreatif ini menjadi optimal dan dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat, maka pengembangannya diperlukan sebuah event yang menampilkan ragam dan khasanah
potensi ekonomi kreatif Pandeglang ke masyarakat luas. Sudah sejak lama disadari, bahwa Pandeglang memiliki
potensi kekayaan seni budaya yang beragam sebagai fondasi untuk tumbuhnya industri kreatif. Keragaman
budaya itu sendiri sebagai bahan baku industri kreatif, yakni dengan munculnya aneka ragam kerajinan dan
berbagai produk Pandeglang, yang pada gilirannya telah memunculkan pula berbagai bakat (talent) masyarakat
Pandeglang di bidang industri kreatif.
Atas dasar Pemikiran itulah, DINAS PARIWISATA pada tahun 2020 akan menyelenggarakan Roadshow Ekonomi
Kreatif & Pariwisata yang digabungkan dengan event Roadshow layanan publik sebagai wujud pelayanan
pemerintah daerah terhadap masyarakat pada sebuah event gabungan LINTAS OPD dan Lintas Stake Holder
Profile event
NAMA KEGIATAN : ROADSHOW GELAR PRODUK EKRAF, PARIWISATA
DAN LAYANAN PUBLIK PEMERINTAHAN
NON PEMERITAH
- Pengusaha IKM / UMKM
- Asosiasi UMKM
- Asosiasi Usaha Pertanian (ASPEHATAN)
- PHRI
- HPI
- Seniman Lokal / Budayawan
- Komunitas Media Sosial
- BUMN / BUMD
- Lembaga Keuangan Pemerintah / Swasta
- Perusahaan Swasta
- Dll
AUDIENS
Diharapkan dalam event ini akan dapat menggerakan masyarakat untuk berkunjung dengan target
kunjungan per-event sebanyak 1000 orang
Sedangkan yang disediakan oleh DINAS PARIWISATA yang dibiayai oleh APBD 2020 melalui Bidang
Pemasaran, hanya untuk membiayai item-item sebagai berikut :
1. Belanja Dekorasi
2. Belanja Promosi
3. Belanja Sewa Equipment (Kursi, Soundsystem, Genset, Sewa Tenda, Sewa Panggung, Sewa AC
Standing dan Sewa Blower
4. Fasilitasi Kesenian (2 grup dalam satu event)
Dengan estimasi biaya sebesar Rp. 63.000.000,- (enam puluh tiga juta) per satu event.
Sementara kebutuhan kekurangan biaya untuk melaksanakan event ini sebesar Rp.250.000.000,- per
event.
Oleh karena itu dukungan OPD melalui Cross Cutting, dukungan kerjasama BUMD/BUMN,
Perusahaan Swasta akan sangat diperlukan agar kegiatan ini bisa berjalan sesuai konsep.
kelancaran dan suksesnya acara ini. Kurang dan lebihnya kami mohon maaf.