Anda di halaman 1dari 20

KERANGKA EKONOMI MAKRO

RPJMN 2020-2024
24 Juli 2019

Kedeputian Bidang Ekonomi

1
Kedeputian Bidang Ekonomi
Kem enterian PPN/Bappenas

Landasan Hukum:
UU No. 25/2004 tentang SPPN

• Pasal 4 ayat 2: “RPJM Nasional merupakan penjabaran


dari visi, misi, dan program Presiden… yang memuat… ,
serta kerangka ekonomi makro yang mencakup
gambaran perekonomian secara menyeluruh,
termasuk arah kebijakan fiskal…”

• Pasal 4 ayat 3: “RKP merupakan penjabaran dari RPJM


Nasional, memuat… , rancangan kerangka ekonomi
makro yang mencakup gambaran perekonomian
secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal, …”

2
Kedeputian Bidang Ekonomi

Kondisi Ekonomi Global dalam Lima Tahun ke Depan Kem enterian PPN/Bappenas

Pertumbuhan ekonomi dan volume perdagangan dunia Perlambatan pertumbuhan negara mitra dagang utama
cenderung melambat
(persen)
4,0 6,0
2020 2020 2024 2020 2024
3,8 2024
1,9 6,1 5,5 2,5 2,2
3,6
4,0
1,6
(persen)
3,4
2,0
3,2 2020 2020 2024 2020 2024
2024
3,0 0,0 0,5 0,5 1,5 1,4 2,8 2,6
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Pertumbuhan Ekonomi Volume Perdagangan - RHS
Sumber : WEO Database Update April 2019
Sumber : WEO Database Update April 2019

Harga komoditas internasional cenderung menurun Tekanan normalisasi kebijakan moneter mulai mereda
140
2,4
120 1,9
1,4
100 (indeks 2016=100) 0,9
0,4 (persen)
80 -0,1
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Indeks Harga Komoditas (Termasuk BBM) Indeks Harga Komoditas (Non BBM) Suku Bunga AS Suku Bunga Eropa
Sumber : WEO Database Update April 2019 Sumber : Oxford Economics 3
Kedeputian Bidang Ekonomi

Risiko Ekonomi Global dalam Lima Tahun ke Depan


Kem enterian PPN/Bappenas

Proteksionisme

Pelemahan ekonomi China yang Perlambatan harga komoditas


tajam (hard landing)

R i s i ko E ko n o m i G l o b a l
Tingkat utang negara dunia
Normalisasi kebijakan moneter yang tinggi

Risiko Geopolitik
Peningkatan aliran
populisme
Krisis di negara-negara EU
Stagnasi pertumbuhan

Sumber : Oxford Economics, Maret 2019

4
Kedeputian Bidang Ekonomi
Kem enterian PPN/Bappenas

URGENSI PENINGKATAN PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

basis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (% yoy)


pertumbuhan lonjakan Pertumbuhan Ekonomi
yang rendah harga 6.5
penurunan pertumbuhan dari
15 minyak harga sektor manufaktur &
minyak liberalisasi lonjakan harga 6.0
komoditas
10 5.5

5 5.0

Rata-rata 4.5
Rata-rata Rata-rata
0 1968-1979 1980-1996 2000-2018 4.0
7,5% 6,4% 5,3%
-5 3.5

-10 3.0

2003

2018
2000
2001
2002

2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
Krisis Keuangan
-15 Asia
1968 1973 1978 1983 1988 1993 1998 2003 2008 2013 2018
Sumber: BPS, CEIC (diolah)

Pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat dan cenderung stagnan


Memerlukan upaya ekstra untuk meningkatkan petumbuhan ekonomi Indonesia
2
5
Kedeputian Bidang Ekonomi
Kem enterian PPN/Bappenas
GAMBARAN PERTUMBUHAN POTENSIAL: TREN MENURUN

10
Pertumbuhan Potensial vs Aktual
(Persen)
5

(5)
Pertumbuhan Potensial

(10) 5,3% Indonesia


(Bappenas, 2019)

(15)
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
Aktual HP AS_KF Growth Accounting

Bappenas melakukan estimasi perhitungan pertumbuhan potensial dengan menggunakan tiga metode: (1) Hodrick-Prescott Filter;
(2) Aggregate Supply menggunakan Multivariate Kalman Filter; dan (3) Growth Accounting.
• Cenderung menurun hingga 2018.
• Pola yang sama juga ditunjukan dari hasil estimasi lembaga internasional (ADB, OECD, IMF, ADB-Bappenas). 5
6
Kedeputian Bidang Ekonomi

Highlight Asumsi Makro 2020-2024 Kem enterian PPN/Bappenas

Kunci peningkatan pertumbuhan1: Nilai tukar stabil pada tingkat fundamentalnya untuk
1. Peningkatan produktivitas menjaga daya saing ekspor
2. Peningkatan investasi Range Rendah - Tinggi
3. Perbaikan kualitas SDM (IDR/USD)
4. Perbaikan pasar tenaga kerja 14984
14835
Pertumbuhan Ekonomi, Persen
(GNI Per Kapita – USD Harga Berlaku Atlas Method2) 14686
6,5 14539
Indonesia menjadi negara Upper Middle Income pada (5.930) 14612
tahun 2019 dengan GNI per kapita USD4.090 6,2 14394 14539
(5.500) 14466
14322 14394
5,9 14250 14250 14250 14250 14250
(5.110)
6,1
5,7 (5.780)
5,9 2020 2021 2022 2023 2024
5,5 (4.730)
(5.400)
(4.360) 5,7 Inflasi dijaga pada tingkat jangka panjangnya melalui penyelesaian
(5.040) permasalahan struktural, pengelolaan ekspektasi, dan penguatan
5,4 5,5
(4.350) (4.690) koordinasi
Range Rendah - Tinggi
5,4 5,5 5,5 (Persen)
5,2 5,4 (5.280) (5.600) 4,5
(4.660)
(4.330) (4.970) 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0

3,1 3,0 3,0 2,9


2020 2021 2022 2023 2024 2,8 2,7
2,5
Rendah Sedang Tinggi 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0

1 Berdasarkan simulasipertumbuhan potensial model Growth Accounting Bappenas


2Metode yang digunakan oleh Bank Dunia untuk menggolongkan suatu negara berdasarkan pendapatan 2019 2020 2021 2022 2023 2024
7
Gambaran Pertumbuhan Ekonomi 2020 - 2024
Kedeputian Bidang Ekonomi
Kem enterian PPN/Bappenas

PDB SISI PRODUKSI


Industri: RATA-RATA 2020-2024
5,3 – 7,0 SKENARIO RENDAH DAN TINGGI
(persen/tahun) PDB SISI PENGELUARAN
Pertanian:
3,8 – 3,9 Konsumsi RT & LNPRT:
5,1 – 5,3
Pertambangan:
1,7 – 1,9
Konsumsi Pemerintah:
Listrik: 4,3 – 4,8
4,4 – 4,8
Konstruksi: Investasi:
5,8 – 6,2 7,3 – 8,0
PERTUMBUHAN
8

Transportasi:
7,2 – 7,3 EKONOMI Ekspor:

5,4 – 6,0
5,3 – 7,7
Infokom:
7,4 – 8,2
Impor:
Jasa Keuangan: 5,6 – 7,2
6,3 – 7,2 Perhitungan Bappenas
(sangat sementara)
Perdagangan:
5,5 – 6,2
8
Transformasi Struktural Menjadi Kunci
Kedeputian Bidang Ekonomi
Kem enterian PPN/Bappenas

Pertumbuhan Rata-Rata (Persen)


TRANSFORMASI JASA
Share terhadap PDB 2020-2024
2015-2018 (Skenario
(Skenario Moderat, Persen) Rendah-Tinggi)
JASA
48 Angka Sangat Sementara

43 5,7
6,5 – 6,9
38 2015-2018
REVITALISASI INDUSTRI
2020-2024
33
INDUSTRI
28

23 4,3 MODERNISASI PERTANIAN


5,3 – 7,0
18 2015-2018
PERTANIAN
2020-2024
13
3,7
8 3,8 – 3,9
2007
1993
1995
1997
1999
2001
2003
2005

2009
2011
2013
2015
2017
2019
2021
2023

2015-2018
2020-2024
Industri Pertanian Jasa
9
Kedeputian Bidang Ekonomi
PDB Sisi Produksi: Kem enterian PPN/Bappenas

Transformasi Struktural untuk Peningkatan Kesejahteraan


REVITALISASI INDUSTRI MODERNISASI PERTANIAN TRANSFORMASI SEKTOR JASA

INDUSTRI PERTANIAN JASA

4,3 3,7 5,7


5,3 – 7,0 3,8 – 3,9 6,5 – 6,9
2015-2018 2015-2018 2015-2018
2020-2024 2020-2024 2020-2024
Memperbaiki lingkungan usaha yang mendukung Meningkatkan produktivitas serta Mendorong sektor jasa dengan nilai tambah yang
modernisasi industri termasuk melalui penerapan pendapatan petani dan nelayan tinggi didorong oleh inovasi dan teknologi
industri 4.0

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR HILIRISASI PERTAMBANGAN

LISTRIK KONSTRUKSI PERTAMBANGAN

3,3 6,1 0,1


4,4 – 4,8 5,8 – 6,2 1,7 – 1,9
2015-2018 2015-2018 2015-2018
2020-2024 2020-2024 2020-2024
Melanjutkan pembangunan infrastruktur terutama konektivitas dan Peningkatan nilai tambah pertambangan
yang mendukung pengembangan Rata-rata pertumbuhan (Persen)
energi untuk mendukung ekspansi ekonomi dan pertumbuhan inklusif
industri hilir 2015-2018
2020-2024
(rendah tinggi) 10
Kedeputian Bidang Ekonomi
PDB Sisi Produksi: Transformasi Sektor Jasa Kem enterian PPN/Bappenas

PERTUMBUHAN SEKTOR JASA DI ATAS PERTUMBUHAN NASIONAL

7,4 – 8,2
7,2 – 7,3
6,3 – 7,2
5,5 – 6,2
5,4 – 6,0

Nasional Perdagangan Jasa Keuangan Transportasi Infokom


*Rata-rata 2020-2024
(skenario rendah tinggi)
11
Kedeputian Bidang Ekonomi
PDB Sisi Pengeluaran: Memperkuat Permintaan Domestik Kem enterian PPN/Bappenas

KONSUMSI PEMERINTAH INVESTASI


KONSUMSI RT & LNPRT

5,0 5,1 – 5,3 3,0 4,3 – 4,8 5,6 7,3 – 8,0

Konsumsi masyarakat meningkat seiring dengan Dorongan pemerintah berupa belanja yang Memberikan fasilitasi kemudahan usaha dan
peningkatan pendapatan dan penciptaan lebih berkualitas serta penerimaan investasi, meningkatkan kepastian hukum,
lapangan kerja yang lebih baik perpajakan yang optimal dan melanjutkan pembangunan infrastruktur

5.600 – 5.930 5,3 – 5,8 6,0 15,4 – 16,6


GNI per kapita 2024 Transfer ke Daerah dan Dana Desa ICOR 2024 – skenario Share PMA/PMDN 2024
(USD Harga Berlaku Atlas Method) 2020-2024 tinggi thd Investasi (Persen)
(Rata-rata, Persen PDB)

6,5 – 7,0 8,3 – 10,2


9,8 – 10,7 1,7 – 2,3
Pertumbuhan Capex BUMN
Tingkat Kemiskinan 2024
Belanja Pemerintah Pusat 2020-2024 2020-2024 Belanja Modal 2020-2024
(Persen)
(Rata-rata, Persen PDB) (Rata-rata, Persen) (Rata-rata, Persen PDB)

11,5 – 12,5*
50,0
Keterangan: 4,0 – 4,6 12,2 – 13,3**
Rata-rata pertumbuhan (Persen) Stok Infrastruktur 2024
TPT 2024 Rasio Pajak 2020-2024
2020-2024 (Persen PDB) – skenario sedang 12
2015-2018
(rendah tinggi) (Persen) (*Tax Ratio Arti Sempit,**Tax Ratio Arti Luas,
Persen PDB) 12
Kebijakan Investasi 2020-2024 Kedeputian Bidang Ekonomi
Kem enterian PPN/Bappenas

Sasaran Pembangunan Ekonomi: Arah Kebijakan, Strategi, Indikator, dan Target Investasi
Meningkatnya nilai tambah, Arah Pertumbuhan investasi yang inklusif dan berkelanjutan serta mendukung capaian
lapangan kerja, ekspor, dan daya Kebijakan SDG’s
saing perekonomian
Strategi Fasilitasi, perlindungan, liberalisasi investasi, dan promosi investasi
Salah Satu Indikator Utama:
Indikator • Peringkat kemudahan berusaha di Indonesia (ranking EoDB): Menuju 35 di tahun
Pertumbuhan investasi (PMTB)
dan Target 2024*
7,3 – 8,0% (rata-rata tahun 2020- • Realisasi investasi PMA dan PMDN: Rp1.500 triliun di tahun 2024*
2024)* • Kontribusi sektor manufaktur terhadap total realisasi investasi: 55% di tahun 2024*
*perhitungan sementara Bappenas bulan Juni 2019

Strategi Peningkatan Investasi 2020-2024

1 Kepastian Hukum Berusaha


dan Investasi 2 Fasilitasi Kemudahan Usaha dan Investasi
3 Peningkatan Iklim Ketenagakerjaan dan
Hubungan Industrial

• Fasilitasi outward investment bagi investor yang berinvestasi di


• Peningkatan kepastian hukum, • Pemberian pelatihan penyusunan struktur dan skala upah
luar negeri kepada perusahaan manufaktur, pelatihan teknik negosiasi
sinkronisasi, dan deregulasi peraturan • Fasilitasi serta pelayanan perizinan invetasi melalui online kepada pelaku hubungan industrial
pusat dan daerah single submission (OSS), insentif fiskal dan non fiskal untuk • Iklim ketenagakerjaan yang mendukung iklim investasi
• Kepastian tata ruang dan kemudahan investasi teknologi menengah dan tinggi, dan fasilitasi
akuisisi tanah untuk investasi langsung permasalahan RTRW dan masalah lainnya
• Pengembangan strategi promosi yang lebih efektif
• Mendorong kemitraan UKM dengan PMA
• Peningkatan upaya penyebaran investasi di daerah yang 4 Peningkatan Kapasitas, Kapabilitas, serta
daya saing BUMN
berimbang
• Mempercepat penyelesaian perjanjian kerjasama dengan • Pemantapan pengelolaan dan operasional BUMN dan peningkatan
negara lain (CEPA dengan Australia, EU, dan Amerika) peran BUMN dalam proses pembangunan, termasuk pelayanan
• Implementasi manual kebijakan persaingan, penyelidikan publik terhadap masyarakat
• Peran BUMN sebagai pendorong investasi langsung dan kemitraan
pelanggaran persaingan usaha, perlindungan konsumen, dan bagi investor, bukan sebagai kompetitor PMA dan PMDN
peningkatan usaha kecil
13
Kedeputian Bidang Ekonomi
PDB Sisi Pengeluaran: Kem enterian PPN/Bappenas

Diversifikasi Ekspor demi Penguatan Stabilitas Eksternal


EKSPOR BARANG DAN JASA IMPOR BARANG DAN JASA

2,9 5,3 – 7,7 2,9 5,6 – 7,2

Kontribusi net ekspor diharapkan menuju positif, didukung oleh revitalisasi sektor industri pengolahan yang mendorong diversifikasi produk
ekspor dan mengurangi ketergantungan terhadap impor. Peningkatan ekspor juga didukung oleh pengembangan sektor pariwisata

20,0 – 21,2 5,8 – 7,5 7,9 – 10,8

Share Industri Manufaktur 2024 Pertumbuhan Industri Manufaktur Non Migas Pertumbuhan Ekspor Non Migas
(Persen PDB) 2020-2024 (Rata-Rata, Persen) 2020-2024 (Rata-Rata, Persen)

26,0 28,0 58,0 – 65,0


Jumlah Wisman 2024* - skenario moderat Devisa Pariwisata 2024* - skenario moderat Share Ekspor Manufaktur thd
(Juta Orang) (USD miliar) Total Ekspor 2024 (Persen)

STABILITAS EKSTERNAL YANG KUAT


*target, kesepakatan dengan kemenpar
Keterangan: 131,1 – 155,8 2,3 – 1,7 termasuk MPD
Rata-rata pertumbuhan (Persen)

2015-2018
2020-2024 Cadangan Devisa 2024 Defisit Transaksi Berjalan 2024
(rendah tinggi)
(USD Miliar) (Persen PDB) 14
Kedeputian Bidang Ekonomi
Neraca pembayaran Indonesia: Kem enterian PPN/Bappenas

Penguatan Stabilitas dan Ketahanan Eksternal

Cadangan Devisa 2024 (USD Miliar) Defisit Transaksi Berjalan 2024 (Persen PDB)

120,7 131, 1 – 155,8 3,0 2,3 – 1,7

Neraca perdagangan diharapkan menuju positif dan defisit perdagangan jasa menurun. Selain itu, terjadi peningkatan aliran modal
masuk FDI kepada sektor unggulan perekonomian untuk menjaga ketahanan eksternal yang berkesinambungan

269,1 – 305,0 268,6 – 290,0 6,5 – 5,5

Nilai Ekspor Barang 2024 Nilai Impor Barang 2024 Defisit Neraca Jasa 2024
(Miliar USD) (miliar USD) (Miliar USD)

31,3 – 35,6 21,3 – 21,5 2,1 – 2,3


Investasi Asing Langsung (Net) 2024 Investasi Portofolio 2024 Aliran Masuk FDI 2024
(miliar USD) (USD miliar) (Persen PDB)
Keterangan:
Rata-rata pertumbuhan (Persen)

2024
2018
(rendah tinggi)
15
Gambaran Fiskal 2020-2024
Kedeputian Bidang Ekonomi
Kem enterian PPN/Bappenas

Penerimaan Perpajakan Arti Sempit (% PDB) Belanja Negara (% PDB)


RPJMN III RPJMN III
Rata-Rata: 10,3% Rata-Rata: 15,1%
14.0
12,5 13.2
11,7
11,2
12,5 17,1 17,7
12,0 16,8 16,5
11,0 11,4 15,9
10,9 10,8 10,6 10,6 15,7 15,0 14,8 15,2
10,4 9,9 10,2 15,7
14,9 14,5 14,8 15,0 15,4
14,8

RPJMN IV RPJMN IV
Rata-Rata: 11,5 s.d. 12,5% Rata-Rata: 15,1 s.d. 16,5%

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Keseimbangan Primer (% PDB) Surplus/Defisit (% PDB) Rasio Utang (% PDB)

0 RPJMN III
RPJMN III 35, 0

0,3 0,3 RPJMN III RPJMN IV Rata-Rata: 28,7%


Rata-Rata: -0,8% 0,2
0,1 0,1 0,1 Rata-Rata: -2,4% Rata-Rata: -1,7 s.d. -1,7%
0,0 0,1
0 -0,1
-0,1 0,0 0,0 29,9 29,8 29,7 29,6
30, 0

29,2 29,3
28,9
28,3 29,5 29,4 29,2 28,4
-1,5
-1,7 -1,6 -1,6 27,4 28,8 28,4
-1,8 -1,8 -1,6 -1,5
-1,7
-1,8 -1,8
-2,1
-0,9 24,7
25, 0

-0,9 -1,8
-1,0 -2,5
RPJMN IV -2,6
-2,5 RPJMN IV
-1,2 Rata-Rata: 0,1 s.d. 0,1% Rata-Rata: 29,1 s.d. 29,2%
20, 0

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024

16
Kebutuhan Investasi dan Pembiayaannya
Kedeputian Bidang Ekonomi
Kem enterian PPN/Bappenas

Sumber Pembiayaan Pemenuhan Kebutuhan Investasi


6,2 – 7,3
8,4 – 10,9

Pemerintah 7,8 – 8,1


Tabungan Dalam Negeri
Belanja Modal BUMN
Tabungan Luar Negeri
92,7 – 93,8 Masyarakat/Swasta 72,1 – 76,7
Share (%) Share (%)

Total Kebutuhan Investasi 2020-2024 Instrumen Pembiayaan


Rp36.625,89 – Rp37.225,76 Triliun
8,3-8,6
1,1-1,1
8000,0
Kredit Perbankan 7,7-8,0
6000,0
Penerbitan Saham
4000,0
5,1-5,4
Penerbitan Obligasi
Dana Internal BUMN
2000,0 68,7-69,9
2020 2021 2022 2023 2024
Dana Internal Masyarakat
Low 6006,1 6597,9 7250,5 7984,4 8787,1
Share (%)
Moderate 6020,6 6626,4 7307,8 8070,3 8923,7
High 6024,0 6643,7 7351,4 8150,4 9056,2

Pendalaman sektor keuangan, melalui peningkatan akses keuangan masyarakat (inklusi keuangan), perluasan inovasi produk keuangan, perluasan
nasabah/investor, pengembangan infrastruktur sektor keuangan, harmonisasi dan penguatan kebijakan sektor keuangan, pengembangan dan pemanfaatan
teknologi keuangan, serta peningkatan peran sektor keuangan terhadap sektor riil.
17
Kedeputian Bidang Ekonomi

Pertumbuhan PDRB per pulau 2020-2024 (persen) Kem enterian PPN/Bappenas

Skenario Moderat*
Skenario Moderat
Indonesia
2020 : 5,4
Sumatera Sulawesi 2024 : 6,1
2020 4,86 % 2020 6,98 %
Kalimantan Maluku
2024 5,57 % 2024 7,34 %
2020 4,12 % 2020 6,65 %
Pertumbuhan Ekonomi 2024 5,24 % 2024 7,61 %
Regional Berdasarkan Asumsi
Skenario Moderat
(5,7 Persen)

Kebijakan pengembangan
Jawa-Bali
wilayah diarahkan untuk
memacu pertumbuhan 2020 5,84 % Papua
Nusa Tenggara
ekonomi di luar Jawa 2024 6,26 % 2020 5,95 %
2020 3,74 %
2024 4,74 % 2024 7,48 %
Sumber: Perhitungan Bappenas
*angka proyeksi sangat sementara 18
18
Kedeputian Bidang Ekonomi

Kontribusi PDRB per pulau 2020-2024 (persen) Kem enterian PPN/Bappenas

Skenario Moderat*
Skenario Moderat
Indonesia
2020 : 5,4
Sumatera Sulawesi 2024 : 6,1
2020 21,66 % 2020 6,24 %
Kalimantan Maluku
2024 21,93 % 2024 6,32 %
2020 8,20 % 2020 0,54 %
Pertumbuhan Ekonomi 2024 8,24 % 2024 0,56 %
Regional Berdasarkan Asumsi
Skenario Moderat
(5,7 Persen)

Kebijakan pengembangan
Jawa-Bali
wilayah diarahkan untuk
memacu pertumbuhan 2020 59,94 % Papua
Nusa Tenggara
ekonomi di luar Jawa 2024 59,39% 2020 1,95 %
2020 1,49 %
2024 1,52 % 2024 2,04 %
Sumber: Perhitungan Bappenas
*angka proyeksi sangat sementara 19
19
Terima Kasih

20

Anda mungkin juga menyukai