Anda di halaman 1dari 55

Kajian Pemindahan Ibu Kota Negara

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/


Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Disampaikan Kuliah Umum FEB UI


Jakarta, 13 September 2019

1
01 Urbanisasi dan Pertumbuhan
Ekonomi

2
Urbanisasi dan Pertumbuhan Ekonomi
China Asia Timur & Pasifik* Indonesia
*Kecuali China and Indonesia
60 16,000
60 16,000 60 16,000

50
50 50
12,000 12,000
12,000
40 40
40

30 8,000 30 8,000 30 8,000

20 20 20
Pertumbuhan 4,000 4,000 4,000
Penduduk 10 10 10
Pertumbuhan
0 0 0 0
Ekonomi 0 0

1996

2001

2006

2011

2016
1996

2001

2006

2011

2016
1996

2001

2006

2011

2016

Grafik 3: Urbanisasi dan Pertumbuhan Ekonomi


Di China pertumbuhan 1% Di Asia Timur & Pasifik Di Indonesia pertumbuhan
penduduk, meningkatkan pertumbuhan 1% 1% penduduk, hanya
3% PDB per kapita penduduk, meningkatkan meningkatkan 1.4% PDB
2.7% PDB per kapita per kapita

Pengelolaan Urbanisasi yang Optimal akan memberikan manfaat bagi Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Sumber: World Urbanization Prospects (2018)
3
Infrastruktur dan Pembangunan Perkotaan

AW: 77th
AS: 112nd
AW: 115th Potensi perkotaan di Indonesia cukup
VIETNAM
AS: 121st besar, akan tetapi potensi tersebut belum
dimanfaatkan untuk menghasilkan
FILIPINA
pertumbuhan ekonomi yang optimal.
Salah satu alasannya, adalah karena
THAILAND AW: 73rd
AW: 68th kurangnya penyediaan infrastruktur dasar
AS: 74th
AS: 57th dibandingkan dengan negara lain

MALAYSIA Kemampuan Indonesia dalam memenuhi


infrastruktur pelayanan dasar, lebih
rendah dibandingkan dengan tingkat
pertumbuhan perkotaan dan tren
SINGAPURA
urbanisasi, yang juga lebih rendah dari
AW: 1st
AS: 1st negara tetangga. (Peringkat ke 131
dalam pemenuhan akses air minum dan
INDONESIA peringkat ke 133 dalam pemenuhan
AW: 131st akses sanitasi)
AS: 133th
AW: drinking water access/akses air minum
AS: sanitation access/akses sanitasi
Sumber: WHO/Unicef, 2015
4
Tren Penduduk Perkotaan

• 2045: 67,1% penduduk tinggal di 1,400,000.00

perkotaan 1,200,000.00
• Tidak semua isu perkotaan bisa
ditangani di kota/kab, bahkan
1,000,000.00

propinsi 800,000.00

GDP
• Kebijakan Perkotaan Nasional: 600,000.00
• Kebijakan untuk menangani
permasalahan perkotaan 400,000.00

yang multidimensi dan lintas 200,000.00


batas administratif
• Mengambil manfaat sebesar- -
2005 2006 2007 2008 2009 2010
besarnya dari urbanisasi bagi Kecil 4,480.00 5,567.00 6,402.75 7,344.51 9,466.79 10,631.4

kesejahteraan masyarakat Sedang 200,604. 225,798. 301,355. 301,355. 310,777. 346,253.

luas.
Besar 269,807. 310,112. 430,919. 430,919. 478,714. 544,853.
Metropolitan 612,554. 710,963. 978,629. 978,629. 1,096,88 1,250,48

5
02
Strategi Pengembangan
Perkotaan Nasional

6
Pengembangan Kota Metropolitan
WM Medan Wilayah Metropolitan (WM)

WM Manado

WM Banjarmasin

WM Palembang
WM Makassar
WM Jakarta
WM Semarang

WM Surabaya
WM Bandung

WM Denpasar

Strategi:
– Mendorong peran Kawasan Strategis Nasional (KSN) Perkotaan/ Metropolitan dalam mendukung pertumbuhan wilayah/pulau
– Pengembangan 6 Wilayah Metropolitan di luar Jawa: Medan, Palembang, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Manado
– Penataan ruang, perencanaan investasi, dan pembiayaan pembangunan untuk seluruh wilayah Metropolitan
– Metropolitan di Jawa dikembangkan dengan mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya dukung lingkungan
7
Pengembangan Kota Baru
Ibu Kota Negara

Pengembangan Kota Baru


Kota Baru Tanjung Selor

Kota Baru Manado


Kota Baru Sofifi
Kota Baru Padang Kota Baru Pontianak Kota Baru Sorong

Kota Baru Palembang Ibu Kota Negara Kota Baru Jayapura

Kota Baru Makassar


Kota Baru Banjarbaru

Kota Baru Maja

Strategi:
– Pengembangan kota baru/revitalisasi kota tematik: kota pemerintahan, kota tepi air, kota olahraga,
aerocity, dan lainnya
– Pengembangan kota baru percontohan sebagai sustainable city (livable, green, smart)
8
Kota Industri Cikarang

• Kota Cikarang berlokasi di Kabupaten Bekasi, yang terletak 34 km


sebelah timur Jakarta.
• Kota Cikarang berkembang sebagai kota industri disebabkan
kawasan industri yang berkembang dari Cikarang Barat hingga
Cikarang Selatan:
o MM2100 Cikarang Barat, Kota Jababeka, Bekasi International Industrial Estate
(BIIE) atau the Hyundai Industrial Park, East Jakarta Industrial Park (EJIP), Delta
Silicon Industrial Park, dan Kawasan Industri Terpadu Indonesia-China (KITIC).
o Sekitar 2.125 unit pabrik dari 25 negara berlokasi di kawasan Industri Cikarang
tersebut, antara lain Singapura, USA, Jerman, Korea, Jepang, Cina, Malaysia,
Taiwan dan negara-negara Timur Tengah.
• Kota Industri Cikarang didukung oleh kompleks perumahan yang
tersebar di sekitar kawasan industri Cikarang, membentang di
sekitar Tambun, Cibitung, Cikarang, Serang, Setu, Ci Cau dan
Cibarusah.
• Selain industri manufaktur, berbagai industri telah berkembang
pesat seiring dengan perkembangan Cikarang, yaitu industri
Pariwisata, hotel, perhotelan, industri rumah tangga, industri
makanan, industri televisi, dan industri lainnya.
9
Kota Industri Gresik
• Kota Gresik sebagai kota industry, mempunyai jenis
industri elektronik, industri petrokimia, industri semen,
industri tekstil, hingga industri makanan berskala
rumahan.
• Kota Industri Gresik sebagai penyangga perekonomian
kota Surabaya.
• Kawasan Industri Java Integrated Industrial and Port
Estate (JIIPE) merupakan Kawasan Industri, diterapkan
Industrial Clustering dengan mengelompokan industri
sesuai dengan produk yang dihasilkan seluas 1.761 Ha
• Kota Gresik dengan Kawasan Industri JIIPE
dihubungkan dengan Jalan Tol, Pelabuhan Barang,
dan Kereta Api.
• Kawasan Industri JIIPE dilengkapi dengan Residential
Area seluas 800 Ha terbagi menjadi 9000 Kavling
• Direncanakan dibangun kota mandiri yang bernama
Marina City yang berisikan sekolah dasar hingga
sekolah menengah atas, vokasi untuk mendukung
kebutuhan tenaga kerja, hotel, dan rumah sakit.
10
Pengembangan Kawasan Industri/
Kawasan Ekonomi Khusus
KI/KEK Arun Lhokseumawe
KEK Operasional
KI/KEK Sei Mangkei
KEK Belum operasional
KI Kuala Tanjung KI Bintan Aerospace
KI Tanah Kuning Kawasan Industri
KI/KEK Galang Batang
KEK MBTK KEK Bitung
KI Buluminung KI Teluk Weda
KI/KEK Palu
KI Kemingking KI Surya Borneo
KI Ketapang KI Teluk Bintuni
KEK Tanjung Api-Api KI/KEK Sorong
KI Batulicin

KI Tanjung Enim
KI Sadai KI Jorong

KI Pesawaran KI Madura
KI Way Pisang

Strategi
Meningkatkan hilirisasi sumber daya alam, termasuk melalui pengembangan smelter dan pengembangan kawasan industri di luar Jawa:
1. Peningkatan Investasi KEK/KI Lhokseumawe, Sei Mangkei, Galang Batang, Dumai, Ketapang, MBTK, Bantaeng, Palu, Morowali, Konawe, dan Bitung.
2. Percepatan pembangunan KI Kuala Tanjung, Tanjung Buton, Tanjung Api-Api, Way Pisang, Tanggamus, Landak, Jorong, Batulicin, Tanah Kuning,
Teluk Weda, Sorong, Teluk Bintuni
11
Perkotaan Berbasis Pariwisata

Kota-kota Wisata di Indonesia: 12 Unsur Penting Kota Wisata, yaitu:


1. Kota Ubud, merupakan kota dengan nuansa pedesaan. Tema 1. Bahasa
wisata pemandangan sawah, sebagai sentra budaya dan seni 2. Tradisi Masyarakat
di Bali, serta menjadi kawasan pelestarian agama Hindu. 3. Kerajinan tangan (handicraft).
2. Kota Jogyakarta, kota wisata dengan tema keraton dan 4. Makanan dan kebiasaan makan
nuansa Jawa. Mempunyai situs budaya dan sejarah, didukung
5. Musik
dg kuliner, seni jalanan, potensi keramahan penduduk, serta
hasil kerajinan tangan. 6. Sejarah suatu tempat
7. Cara Kerja dan Teknologi
3. Kota Bandung, disebut dengan Paris van Java , kota wisata
dengan tema mode dan fashion. Kota Bandung menyandang 8. Agama yang dinyatakan dalam cerita
atau sesuatu yang dapat disaksikan.
predikat Creative City UNESCO sejak tahun 2015, menjadi
'rumah' bagi wirausaha kreatif. 9. Bentuk dan karakteristik arsitektur di
masing-masing daerah tujuan wisata
4. Kota Batu, semula berupa perbukitan sebagai tujuan wisata
10. Tata cara berpakaian penduduk
Belanda pada masa kolonial. Kota wisata Batu mulai setempat
dikembangkan dari perkebunan apel dan pembibitan bunga
11. Sistem pendidikan
anggrek. Kemudian berkembang dengan Museum Angkut,
Eco Green Park, Jawa Timur Park dan Batu Night Spectacular. 12. Aktivitas pada waktu senggang.

12
Kota Kreatif di Indonesia
No. Kabupaten/ Kota Sub Sektor Unggulan Penyebutan

1 Kabupaten Majalengka Seni Pertunjukan Ekosistem ekonomi kreatif terbaik untuk Kabupaten
di Pulau Jawa
Aplikasi dan Ekosistem ekonomi kreatif terbaik untuk Kota di
2 Kota Malang
Pengembang Permainan Pulau Jawa
Kabupaten Kutai Ekosistem ekonomi kreatif terbaik untuk Kabupaten
3 Kartanegara
Seni Pertunjukan
di luar Pulau Jawa

4 Kota Palembang Kuliner Ekosistem ekonomi kreatif terbaik untuk Kota diluar
Pulau Jawa
5 Kabupaten Rembang Kriya Konservasi Budaya(Cultural Conservation)

6 Kota Surakarta Seni Pertunjukan Pengembangan Ekosistem (Ecosystem


Development)
7 Kota Semarang Fesyen Pengembangan Bisnis(Business Development)

8 Kabupaten Gianyar Seni Pertunjukan Daya Tarik Global (Global Traction)

9 Kota Denpasar Fesyen Inovasi Tata Kelola Pemerintahan(Governance


Innovation)
Aplikasi dan
10 Kota Balikpapan
Pengembang Permainan
Inovasi Berkelanjutan(Sustainable Innovation)

Sumber: Keputusan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia


Nomor 83 tahun 2019 Tentang Kabupaten/kota kreatif indonesia tahun 2019 13
Pengembangan Kawasan Pariwisata
Destinasi Pariwisata Prioritas

Destinasi Pariwisata Prioritas Baru


DPP Danau Toba DPP/KEK Morotai
Kawasan Ekonomi Khusus
DPP Baru Manado-Likupang
DPP Baru Derawan-Berau

DPP Baru Raja Ampat


DPP Baru Padang Bukit
Tinggi

DPP/KEK Tanjung Kelayang

DPP Baru Makassar-Selayar-Toraja


DPP Kepulauan Seribu
DPP Wakatobi
DPP Bromo-Tengger-Semeru
DPP/KEK Tanjung Lesung
DPP Baru Banyuwangi
DPP Baru Bandung-Halimun-Cileteuh
DPP Borobudur KEK Mandalika
DPP Labuan Bajo
DPP DPP Mandalika
Revitalisasi Bali

Strategi
Peningkatan nilai tambah pariwisata pada: 4. Diversifikasi wisata alam (wisata bahari, ekowisata, dan wisata
petualangan)
1. Peningkatan daya saing 10 destinasi pariwisata prioritas
5. Wisata Budaya (Herritage Tourism, Wisata Sejarah, Wisata
2. Peningkatan keberlanjutan pariwisata Bali
Kuliner, Wisata Kota, Wisata Desa)
3. Penguatan 11 destinasi potensial/prioritas baru
6. Wisata buatan (MICE dan Wisata Olahraga)
14
03 Dampak Ekonomi
Pemindahan Ibu Kota Negara

15
Pemindahan Ibu Kota …..
Merupakan intervensi kebijakan yang akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian di
Jangka Pendek, Menengah, dan Panjang

DI JANGKA PENDEK…
…..seiring dengan efek krisis global yang mulai terasa dampaknya terhadap
Pemindahan ibu kota dapat berperan
perekonomian Indonesia
sebagai kebijakan counter-cyclical
yang dapat meredam efek negatif Ekonomi Indonesia Mulai Mengalami Perlambatan Defisit Neraca Perdagangan Hingga Juli 2019 (c-to-c)
krisis ekonomi global terhadap 5.21
5.27
Perkembangan Neraca Perdagangan Indonesia
5.19 5.17 5.18
perekonomian Indonesia 5.15
5.07 5.05
(Milyar USD)
5.06 5.06
5.03 5.01 5.01
4.94 4.94
4.46
4.83 1.81 4.72
4.78
4.74 7.39
5.86 4.76
-1.09 -1.90
-1.11 -3.21

-5.49

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 2014 2015 2016 2017 2018 2019


2015 2016 2017 2018 2019 Jan-Jul Agt-Des
16
Apakah Kebijakan Counter-cyclical?
1. Alternatif Instrumen Kebijakan Countercyclical
Pengeluaran (G) Tarif Pajak (T) Central Bank Policy Rate Jumlah Uang Beredar
Lebih tinggi Lebih rendah Lebih rendah Lebih tinggi
Sumber : Kaminsky, Reinhart dan Vegh, 2004

2. Bagaimana Transmisi Kebijakan Countercyclical Fiskal dan Moneter?

Kebijakan countercyclical merupakan


kebijakan yang melawan arus siklus
bisnis → saat resesi, pemerintah
menerapkan kebijakan ekspansif
berupa pelonggaran fiskal dan/atau
pelonggaran moneter.
Kebijakan countercyclical merupakan
strategi untuk meningkatkan daya
beli masyarakat (mempertahankan
momentum pertumbuhan).
17
Saat Menghadapi Krisis Keuangan 2008...
Indonesia Melakukan Kebijakan Counter-cyclical

Saat terjadi krisis tahun 2008, AS menerapkan kebijakan countercyclical (the FED melakukan quantitative easing yang membuat jumlah dollar beredar di
Amerika Serikat dan dunia meningkat) untuk menggairahkan aktivitas ekonomi AS.

• Indonesia membutuhkan kebijakan makro untuk meredam dampak negatif tersebut, yakni dengan countercyclical policy →
mendorong konsumsi, mencegah terjadinya PHK dan peningkatan daya saing serta daya tahan dunia usaha.

Kebijakan Fiskal oleh Pemerintah


Kebijakan Moneter oleh BI
(Anggaran Paket Stimulus Fiskal 2008 : Rp 73,3 Triliun)
A. Anggaran Belanja Negara (Rp 17 Triliun)
Untuk meningkatkan daya beli masyarakat dengan: Penyesuaian suku bunga
• Meningkatkan gaji PNS dan TNI/Polri untuk menurunkan tekanan Pertumbuhan
• Meningkatkan gaji pensiun inflasi Ekonomi
• Meningkatkan jumlah bantuan langsung tunai (BLT) Nasional
B. Stimulus Perpajakan (Rp 56,3 Triliun)
• Penurunan tarif pajak penghasilan (PPh) Kebijakan penguatan -2008 : 6,01%
• Pajak pertambahan nilai (PPN) ditanggung pemerintah ketahanan sistem -2009 : 4,69%
• Bea masuk ditanggung pemerintah (DTP) perbankan -2010 : 6,22%
• Fasilitas PPh pasal 21 dan PPh panas bumi

18
Pengalaman Kazakhstan Memindahkan Ibu kota
dari Almaty ke Astana
Pra dan Pasca Pemindahan Ibu Kota Negara Kazakhstan dari Almaty ke Astana
SEBELUM

Adanya ketegangan intra etnis Ibu kota lama jauh dari bagian negara lain
(serta Intra etnis Kazakhs) dan sehingga membatasi akses ke ibu kota dan Tingkat kemiskinan yang tinggi,
ketimpangan etnis. rawan bencana (gempa). terutama di bagian utara.
SETELAH

Hubungan intra etnis Kazakhs semakin


Pemindahan Ibu kota memacu
erat di wilayah Utara. Ketimpangan
Astana lebih mudah dijangkau dari pembangunan nasional dan wilayah.
etnis berkurang dengan membangun
bagian negara lain Kazakhstan. Tingkat kemiskinan turun dari 46,7% di
ibu kota negara di sekitar wilayah
2001 menjadi 2,5% di 2017.
suku Kazakhs.
19
Setelah Pemindahan Ibu Kota Negara Kazakhstan
dari Almaty ke Astana

……Terjadi Penguatan ekonomi dan penurunan kemiskinan dan


ketimpangan pasca pemindahan Ibu Kota Negara ke Astana

15 13.5

10

4.1
5

0
1991 1993 1995 1997 1999 2001 2003 2005 2007 2009 2011 2013 2015 2017
-5

-10

-15

Pertumbuhan PDB Kazakhstan (persen)

20
Bagaimana Pemindahan IKN Mempengaruhi Perkonomian
Indonesia dan Provinsi Tempat Lokasi Ibu Kota Baru?

Dampak Langsung Dampak Tidak Langsung


TOTAL
Penambahan aktivitas ekonomi yang Dampak second round effect yang terjadi DAMPAK
dampaknya terasa secara langsung, karena adanya efek pengganda terhadap
melalui: perekonomian, sehingga menimbulkan:

• Investasi pemerintah untuk


pembangunan infrastruktur pendukung
+ • Penciptaan lapangan kerja
• Pertumbuhan ekonomi
= Kontribusi
terhadap PDB/
• Operasional penyelenggaraan • Penambahan pendapatan masyarakat Pertumbuhan
pemerintahan di lokasi baru Ekonomi dan
Kesejahteraan
Rakyat
21
Pemindahan Ibu Kota…
Akan memberikan dampak ekonomi positif yang akan dirasakan tidak saja pada
jangka pendek, tetapi juga pada jangka menengah dan panjang

Pemindahan Ibu Kota ke Lokasi Baru di Luar Pulau Jawa

Jangka Pendek Jangka Menengah - Panjang


FASE OPERASIONALISASI IBU KOTA BARU DAN
FASE KONSTRUKSI
PENINGKATAN AKTIVITAS EKONOMI
• Investasi infrastruktur
• Peningkatan jasa pemerintahan dan sektor non
utama dan penunjang
tradisional
• Peningkatan produktivitas
• Penurunan kesenjangan antar kelompok pendapatan
dan antar wilayah
22
Perkiraan Dampak Ekonomi Jangka Pendek
Pemindahan Ibu Kota Negara

Peningkatan Peningkatan
Pertumbuhan Ekonomi Kesempatan Kerja

Pulau Kalimantan Pulau Kalimantan


3,6% 10,5%

Nasional Nasional
0,5% 0,9%

23
Perkiraan Dampak Ekonomi Jangka Panjang
Pemindahan Ibu Kota Negara

Dalam jangka panjang, pemindahan ibukota ke


Peningkatan Kalimantan akan mendorong peningkatan investasi
di Provinsi sekitarnya:
Pertumbuhan Ekonomi
Pulau/Provinsi Peningkatan Investasi
Kalimantan 1,1%
Pulau Kalimantan
• Kalimantan Timur 5,1%
3,7% • Kalimantan Tengah 0,5%
• Kalimantan Selatan 0,1%
Sulawesi Tengah 1,7%
Nasional Sulawesi Selatan 0,4%
0,1% Sulawesi Barat 0,3%

Keterkaitan ekonomi provinsi ibu kota baru dengan Provinsi lain disekitarnya
akan menjadi salah satu pendorong investasi di provinsi lain
24
Pemindahan IKN ke Kalimantan dalam Jangka Panjang akan
Mendorong Peningkatan Sektor Non-Tradisional
Di Provinsi Ibu Kota Baru dan Provinsi Sekitarnya
Pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan akan
meningkatkan output beberapa sektor non-tradisional,
terutama Sektor Jasa Pemindahan ibu kota ke Kalimantan akan
meningkatkan perdagangan antar
provinsi, terutama provinsi di Kalimantan
dan Sulawesi
Inter Prov Trade 6 KalTeng 7 KalSel 8 KalTim 9 Sulawesi 10 SulTeng 11 SulaSel 12 SulBar 13 EastIndo
Sektor jasa akan berkembang 1 Sumatra 1.98 1.084 20.244 1.291 3.361 1.314 0.922 -0.413
2 DKI 5.01 4.099 28.636 5.277 6.824 5.115 4.462 3.326
di lokasi Ibu Kota baru 3 WestJava 1.305 0.214 39.861 0.733 2.263 0.442 0.409 -0.982
4 EastJava 2.233 1.243 21.397 1.633 2.972 1.543 1.17 -0.28
5 KalBar 1.302 0.719 41.746 1.255 3.785 1.221 1.031 -0.742
6 KalTeng 0.902 0.099 24.832 -0.077 1.453 0.347 -0.07 -1.241
7 KalSel 0.827 0.105 21.556 0.113 1.789 1.158 0.054 -1.383
8 KalTim -0.876 -1.525 16.46 1.281 0.831 1.163 -1.042 0.783
9 Sulawesi 0.48 -0.314 18.325 0.601 2.659 -0.048 -0.198 -1.561
10 SulTeng -0.534 -1.04 43.121 -1.187 1.783 -1.426 -1.458 -2.893
11 SulaSel 0.768 0.046 20.477 0.512 3.079 0.301 0.145 -1.412
12 SulBar 0.658 0.136 43.811 0.064 3.614 0.035 -0.144 -1.361
13 EastIndo 1.375 0.528 45.34 1.793 3.6 1.243 1.007 -0.571

25
Sebagai Contoh:
Sektor Jasa Pemerintahan di DKI Jakarta vs Kalimantan Timur

Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 2018 (%)


57% dari perekonomian pada Provinsi
DKI Jakarta didominasi oleh sektor
11.35 Jasa lainnya
1.98
jasa dengan 5,51% yang terdiri dari
5.59 Jasa Pemerintahan.
Adm Pemerintahan,
8.59
51.58 Pertahanan, Jamsos
Sedangkan perekonomian Provinsi
Perdagangan Besar/Eceran;
18.27 Reparasi Mobil/Sepeda Kalimantan Timur masih didominasi
Motor
Konstruksi
oleh sektor primer dengan kontribusi
sektor Jasa Pemerintahan yang kecil
5.51
Industri Pengolahan yaitu sebesar 2%.
16.93
46.35
Pertambangan dan
Penggalian
12.49
Pertanian, Kehutanan, dan Ketika Ibu Kota Negara dipindahkan ke
Perikanan
13.15 Kalimantan, maka akan terdapat
7.88
0.25 0.08 peningkatan pada sektor Jasa
DKI Jakarta Kalimantan Timur Pemerintahan dan juga akan berdampak
Sumber : BPS, diolah
terhadap sektor-sektor lainnya.
26
04 Urgensi Pemindahan Ibu Kota:
Berbagai Permasalahan di Jakarta

27
Jakarta dan Jabodetabek:
Pertumbuhan urbanisasi yang sangat tinggi, konsentrasi
penduduk terbesar di Jakarta dan Jabodetabekpunjur

Jumlah Penduduk (jiwa) The world's most crowded cities


Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)*
Jabodetabekpunjur 32,775,966
Dhaka, Bangladesh

Jakarta 10,277,628 Mumbai, India

Medellin, Colombia
Surabaya 2,862,406
Manila, Philippines
Bekasi 2,733,240
Casablanca, Morocco

Bandung 2,490,622 Lagos, Nigeria

Kota, India
Medan 2,229,408
Abuja, Nigeria

Depok 2,179,813
Singapore

Tangerang 2,093,706 Jakarta, Indonesia

0 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 40,000 45,000 50,000
Semarang 1,602,717
Sumber: United Nations Urban Data (2013)
Palembang 1,602,071
Sumber : BPS (2017)
Pada tahun 2013 Jakarta menempati ranking ke 10 kota
Tangerang Selatan 1,593,812 terpadat di dunia (UN, 2013). Pada tahun 2017 menjadi
ranking ke 9 kota terpadat di dunia (WEF, 2017)

28
Jakarta sebagai “Pusat Segalanya”
4. Pusat Administrasi
1. Pusat Perdagangan:
Pemerintahan dan pertahanan :
20 % terhadap PDB
sektor perdagangan 49% terhadap PDB sektor yang
bersangkutan

2. Pusat Jasa Keuangan: 5. Pusat Jasa Pendidikan:

45 % terhadap PDB 27% terhadap PDB sektor


sektor jasa keuangan jasa pendidikan

6. Pusat Industri Pengolahan:


3. Pusat Jasa Perusahaan:

68 % terhadap PDB sektor 10% terhadap PDB sektor Industri


Pengolahan (Persentase kecil karena
jasa perusahaan
sebagian besar industri tersebar di luar
Jakarta yaitu Bekasi, Karawang dan
Tangerang)
29
Jakarta dan Jabodetabek:
Kemacetan tinggi dan kualitas udara yang tidak sehat

▪ Commuting Time 2-3 jam/trip atau 4-5 jam/roundtrip


▪ Rasio infrastruktur jalan 6.2% dari luas wilayah (ideal
15%)
▪ Indeks kemacetan terdapat di peringkat ketujuh dari
403 kota yang disurvey di 56 negara (Tomtom, 2018).
▪ Memiliki kinerja kemacetan (Gridlocks) terburuk
dengan 33.240 stop-start index (Pantazi, 2015),
sehingga menyebabkan komunikasi dan koordinasi
antar K/L tidak efektif
▪ Kemacetan tinggi berpotensi menyebabkan
pencemaran udara
▪ Kerugian ekonomi akibat kemacetan meningkat dari
Rp 56 Triliun per tahun di 2013 (PUSTRAL UGM 2013)
menjadi Rp 65 triliun per tahun (World Bank 2017)

30
Jakarta dan Jabodetabek
Rawan banjir tahunan, tanah turun dan muka air laut naik

▪ Rawan Banjir, sekitar 50% wilayah Jakarta


memiliki tingkat keamanan banjir di
bawah 10 tahunan (ideal kota besar
minimum 50 tahunan).

▪ Tanah turun dan Muka air laut naik


✓ Penurunan Muka air tanah di daerah
utara rata-rata 7,5 - 10 cm/tahun
✓ Tanah turun 35-50 cm (2007-2017)
Penurunah Tanah dimana titik terparah berada di
2007-2017 (JICA 2019)
wilayah Cengkareng Sebesar 69 cm
dan Penjaringan (Pluit) sebesar 94 cm.
✓ Muka Air laut akan naik 25 - 50 cm
Rendah (<100 Pengungsi)

Sedang (100 - 500 Pengungsi)

Tinggi (>500 Pengungsi) tahun 2050. (Tri Nuke P., 26 Juli 2019,
LIPI)

Wilayah Rawan Banjir DKI Jakarta


Resiko Banjir
Pesisir Utara Jakarta 2050
31
Jakarta dan Jabodetabek:
Keterbatasan Suplai Air Baku dan Penurunan Muka Tanah

1. PDAM hanya melayani sebesar 60% rumah tangga Jakarta (PAM Jaya, 2018)
2. 40% masyarakat Jakarta menggunakan sumur bor
3. 72,31% Rumah Tangga Jakarta membeli air minum kemasan (BPS, 2016)
4. Tingkat Pencemaran Sumber Air Baku di Jakarta
• 57% Air Waduk tercemar berat
• 61% Air Sungai tercemat berat
• 12% Air Tanah tercemar berat
• Seluruh Air Teluk Laut Jakarta tercemar berat dan sedang
5. Tanah turun dan muka air laut naik
• Sebagai akibat penggunaan sumur bor, penurunan muka air tanah di daerah utara rata-rata
7,5 - 10 cm/tahun
• Tanah turun 35-50 cm (2007-2017) dimana titik terparah berada di wilayah Cengkareng
Sebesar 69 cm dan Penjaringan (Pluit) sebesar 94 cm.

32
Jakarta dan Jabodetabek:
Potensi Ancaman Gempa di Jakarta

Zona Sesar Kendeng-Baribis - jakarta

“Wilayah Jakarta
terancam oleh
aktifitas Gunung Api
(Krakatau, G.Gede)
dan potensi gempa-
tsunami Megathrust
Selatan Jawa Barat
dan Selat Sunda dan
gempa darat Sesar
Baribis, Sesar
Lembang dan Sesar
Cimandiri”

33
Mengatasi Berbagai Permasalahan di Jakarta:
Urban Regeneration (1/2)
Total 571 Trilliun
Pengelolaan air bersih Pengendalian banjir dan pasokan
Peningkatan cakupan layanan air air (70 T)
bersih hingga 100% penduduk DKI • Tanggul laut 3.338 meter
Jakarta (27 T) • Pembangunan 28
waduk/embung/situ
Pengelolaan Transportasi • Naturalisasi and normalisasi di 13
• Pengembangan Kereta Elevated sungai
Loopline/Circular Line 27 km (27 T) • Tata kelola air
• Pembangunan jalur MRT menjadi 223 km • Multipurpose dan integrated tunnel
(214 T)
• Pembangunan LRT dengan panjang 116 Penyediaan pemukiman hingga
km (60 T) 600.000 unit (90 T)
• Pengembangan rute Transjakarta menjadi • Penyediaan 14.564 unit rumah
2.149 km (10 T) susun
• Pengoperasian Electronic Road Pricing • Peningkatan sarana prasarana
(ERP) perumahan rakyat lengkap 23
• Pembangunan 11 flyover dan 1 underpass
lokasi
• Pembangunan 593.231 m jalur pejalan
• Pemeliharaan/perawatan rumah
kaki
• Penyediaan park and ride
susun 15.377 unit
• Pengembangan TOD di 3 titik Pengelolaan air limbah dan sampah • Penyediaan DP 0 Rupiah
• Revitalisasi angkot hingga 20.000 unit (4 T) • Peningkatan cakupan jaringan air limbah hingga 81 %
penduduk DKI Jakarta (69 T)
• Pengelolaan sampah melalui 4 Intermediate Treatment Facility
34
Mengatasi Berbagai Permasalahan di Jakarta:
Urban Regeneration (2/2)

RENCANA KEGIATAN TAHAPAN


DAN ANGGARAN SUMBER
PELAKSANAAN
PEMBIAYAAN
1. Pengembangan Transportasi Publik: PEMBANGUNAN
• Pembangunan jalur kereta MRT dari 16
kilometer menjadi 223 kilometer: Rp 214 triliun Total Rp 571 Trilliun
• Pembangunan jalur kereta ringan LRT dari 5,8
kilometer menjadi 16 kilometer: Rp 60 triliun
• Perluasan jaringan Transjakarta menjadi 2.149 APBD DKI Jakarta Fase pendek
kilometer: Rp 10 triliun 32 % 2019–2022
• Peningkatan rel kereta dalam kota sepanjang
27 kilometer: Rp 27 triliun APBN 38 %
• Peremajaan 20 ribu unit angkutan umum: Rp 4 Fase menengah
triliun. 2022–2025
2. Pelayanan Air Bersih
Obligasi atau
• Pembangunan saluran air bersih untuk 100 pinjaman daerah
persen warga Jakarta: Rp 27 triliun 18 %
• Pengelolaan air limbah: Rp 69 triliun. Fase panjang
3. Penanggulangan Banjir Pendanaan swasta 2025–2030
• Penanganan banjir di Jakarta: Rp 70 triliun 12 %
4. Perumahan Rakyat
• Pembangunan 600 ribu unit rumah murah: Rp
90 triliun.

35
4
05 Urgensi Pemindahan Ibu Kota:
Mengapa Ibu Kota harus pindah
ke luar Jawa

36
Sekitar 57% Penduduk Indonesia terkonsentrasi
di Pulau Jawa

21,78% 6,05%
56.932.400 Jiwa 2,72%
Sumatera 15.801.800 Jiwa
7,33% 7.103.500 Jiwa
Kalimantan 19.149.100 Jiwa
Sulawesi Maluku & Papua

56,56%
147.828.100 Jiwa 5,56%
Jawa 14.540.600 Jiwa
Bali & Nusa Tenggara

Sumber: SUPAS (2015)

Pulau jawa memiliki jumlah penduduk tertinggi, 56,56% dari total jumlah penduduk Indonesia, sementara
itu daerah-daerah lain memiliki jumlah penduduk sangat rendah (<10%) kecuali Pulau Sumatera
37
Aktivitas Ekonomi Sangat Terkonsentrasi di Jawa

4,54% 3,91% Rp
6,65%
6,22%
• Kegiatan
21,58% 8,20% 6,22%
perekonomian masih
6,99%
terkonsentrasi di
2,47%
Pulau Jawa
KBI KTI tercermin dari share
5,41% 4,94% PDRB 58,48%

• Pertumbuhan
Ekonomi di Kawasan
Barat Indonesia
3,05%
5,41%, lebih tinggi
58,48% 2,68% dibandingkan
dengan Kawasan
5,72% Timur Indonesia
Kontribusi (share) PDRB 2018
4,94%
Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2018
Sumber: Badan Pusat Statistik (2018)
38
Tren dan Kontribusi PDRB KBI (Pulau Jawa dan Sumatera)
90.00
80.00
70.00 Rincian Kontribusi PDRB Pulau terhadap PDB Nasional 1983-2013 (Persen)
60.00
50.00 Wilayah 1983 1988 1993 1998 2003 2008 2013 2015 2018
%

40.00
Jawa dan
30.00 81.81 81.73 81.17 79.80 81.57 80.89 80.11 80.70 80.06
Sumatera
20.00
10.00 Kalimantan dan
13.42 13.51 13.31 14.55 13.90 14.55 14.74 14.10 14.42
0.00 Sulawesi

1983 1988 1993 1998 2003 2008 2013 2015 2018


Bali dan Nusa
2.73 2.92 3.18 2.92 2.85 2.55 2.80 3.08 3.05
Jawa dan Sumatera Kalimantan dan Sulawesi Bali dan Nusa Tenggara Maluku dan Papua Tenggara

Maluku dan
▪ Kontribusi PDRB KBI (Pulau Jawa dan Sumatera) terlihat Papua
2.04 1.83 2.34 2.73 1.67 2.00 2.34 2.13 2.47

sangat dominan dengan tren yang cenderung tetap


dari tahun 1983 hingga tahun 2018. ▪ Kontribusi PDRB Pulau Jawa dan Sumatera yang tetap
19.0 mendominasi dengan rincian angka yang tidak pernah di
18.0 bawah 80% dari PDB Indonesia
17.3
17.3 17.3
17.3
Persen (%)

17.0 16.8
16.8
16.5
16.5
16.0
15.7
15.7 Disimpulkan pada saat ini orientasi investor untuk berinvestasi
15.0 15.2
15.2 15.0
15.0 14.9
14.9
14.8
14.8
masih cenderung memilih pulau Jawa. Pemindahan Ibu Kota
14.0
Negara ke luar Jawa diharapkan dapat merubah orientasi tujuan
13.0
investasi dari pulau Jawa ke luar Jawa.

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

▪ Peran APBN sangat kecil terhadap pertumbuhan ekonomi Nasional.


Krisis Ketersediaan Air di Pulau Jawa

Terlampaui

Belum Terlampaui

Ketersediaan Air WS berdasarkan klasifikasi ketersediaan air perkapita Daya Dukung dan Daya Tampung Air Pulau Jawa
Sumber: Kementerian PUPR (2016) Sumber: Kementerian LHK (2019)

Sebagian besar wilayah Pulau Jawa sudah mengalami krisis ketersediaan air bersih.

40
Konversi Lahan terbesar di Pulau Jawa

Proporsi Konsumsi Lahan Terbangun antar Pulau

• Sepanjang periode 2000-2030,


konsumsi lahan terbangun
terbesar terdapat di Pulau Jawa
dengan tren cenderung menurun
dan Pulau Sumatera yang
cenderung statis. Hal ini
Sumatera Jawa
Bali-
Kalimantan Sulawesi Maluku Papua
mengindikasikan terjadi
Nusra
penurunan daya dukung dan
daya tampung lahan terbangun
khususnya di Jawa
• Pulau Jawa mengalami
penurunan luasan lahan pertanian
sebesar 0,93% (tahun 2013-2016)

Sumber: Hasil Modelling KLHS Bappenas, 2019

41
06
Perkiraan Kebutuhan
Investasi dan Skema
Pembiayaan

42
Estimasi Jumlah Penduduk yang Direncanakan
dan Kebutuhan Lahan
Skenario I: seluruh ASN dipindahkan, Skenario II: ASN dipindahkan sebagian melalui skema
tanpa dilakukan right sizing jumlah ASN right sizing jumlah ASN
Penduduk
Kategori Keterangan Penduduk
(2017) Kategori Keterangan
(2017)
Eksekutif, Legislatif, dan 195.550 Estimasi jumlah penduduk yang
Yudikatif beraktivitas di lembaga negara ASN (Eksekutif, Legislatif, 111.510 Estimasi jumlah penduduk yang
Eksekutif, Legislatif, dan dan Yudikatif) beraktivitas di lembaga negara
Yudikatif Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif

POLRI/TNI 25.660 Skenario pindah sebagian


POLRI/TNI 25.660 Skenario pindah sebagian
Anggota keluarga 884.840 Estimasi setiap pegawai
Eksekutif, Legislatif, memiliki 4 anggota keluarga Anggota keluarga ASN 480.244 Estimasi setiap pegawai memiliki
Yudikatif, dan POLRI/TNI (+POLRI) 4 anggota keluarga
4 org per keluarga 4 org per keluarga

Pelaku Ekonomi 393.950 Estimasi jumlah penduduk yang Pelaku Ekonomi 184.150 Estimasi jumlah penduduk yang
beraktivitas di sektor ekonomi beraktivitas di sektor ekonomi
pendukung pendukung

Jumlah Penduduk 1.500.000 Jumlah Penduduk 870.000

40.000 Ha 30.000 Ha
Sumber: BPIW, BKN, Kemen.PAN-RB & Polri

Pembangunan Ibu Kota akan dilakukan secara inklusif


dengan Pertumbuhan Terkendali (Growth Management)
43
Estimasi Pembiayaan Ibu Kota

No. Kebutuhan Infrastruktur Skenario I Skenario II


1 Fungsi Utama: Istana, Kantor Lembaga
Negara (eksekutif, legislatif, yudikatif), 51,1 T 38,3 T
Bangunan Strategis TNI/POLRI
2 Fungsi Pendukung: Rumah Dinas
ASN/POLRI/TNI, Sarana Pendidikan & 246,7 T 163,9 T
Kesehatan, Hunian Non-ASN
3 Fungsi Penunjang: Fasilitas SarPras, RTH
160,2 T 114,8 T
4 Kebutuhan Pengadaan Lahan
8,0 T 6,0 T

Total 466 T 323 T


(USD 32,9 Billion) (USD 22,8 Billion)
Belum termasuk biaya Lain terkait Pemindahan Ibukota Negara: Biaya operasional pemerintahan selama masa konstruksi; Biaya operasional pemerintahan selama masa transisi.

44
Skema Pembiayaan
KPBU dan Swasta diharapkan sebagai sumber utama pembiayaan

▪ Infrastruktur pelayanan dasar


19,2% ▪ Pembangunan Istana Negara, bangunan
strategis TNI/POLRI
89,4T Didanai APBN Untuk Biayai ▪ Rumah dinas ASN/TNI/POLRI
▪ Pengadaan lahan
▪ ruang terbuka hijau
▪ Pangkalan Militer

54,4% ▪ Gedung eksekutif, legislatif, dan yudikatif


▪ Pembangunan infrastruktur utama (selain yang
253,4T Didanai KPBU
KPBU Untuk Biayai

telah tercakup dalam APBN)
Sarana pendidikan, sarana kesehatan,
▪ Museum, lembaga pemasyarakatan
▪ Sarana dan prasarana penunjang

▪ Perumahan umum
26,4% ▪ Pembangunan perguruan tinggi
▪ Science-technopark
123,2T Didanai Swasta Untuk Biayai
SWASTA ▪ Peningkatan bandara, pelabuhan,
dan jalan toll
▪ Sarana kesehatan
▪ Shopping mall
▪ MICE
45
Alternatif Sumber Pembiayaan APBN

Kerjasama pemanfaatan aset negara di PP 27 TAHUN 2014


Pengelolaan Barang
Jakarta dan di lokasi IKN baru
Milik Negara/Daerah
✓ Pinjam pakai, maksimal 5 tahun dan dapat
• PMK No. 78/2014 tantang Tata
diperpanjang 1 kali Cara Pelaksanaan Pemanfaatan
✓ Bangun Guna Serah/Bangun Serah Guna BMN
(BOT/BTO) maksimal 30 tahun, tidak dapat • PMK No. 57/2016 tentang Tata
diperpanjang Cara Pelaksanaan Sewa BMN
✓ Sewa, jangka waktu 5 tahun • P M K 1 6 4 / 2 0 1 4 tentang Tata Cara
✓ Kerja Sama Pemanfaatan (KSP), jangka waktu Pelaksanaan Pemanfaatan BMN
Dalam Rangka Penyediaan
30 tahun, 50 tahun untuk i nfrastruktur Infrastruktur j o . P M K 6 5 / 2 0 1 6
✓ Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur (KSPI), jangka tentang Perubahan Atas PMK No.
waktu 50 tahun dan dapat diperpanjang 164/PMK.06/2014

UU 9 TAHUN 2018 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)


Penerimaan Negara
Bukan Pajak Penerimaan dari pengelolaan dari Barang Milik
Negara/Barang Milik Daerah

46
Strategi Pembiayaan
KPBU “dual contract”
Swasta dapat membangun proyek yang financially-feasible (perumahan, fasilitas air minum) dengan
syarat juga mengerjakan proyek yang kurang financially-feasible (jalan non-tol, gedung
kementerian)

Optimalisasi pengelolaan aset di Jakarta dan Ibu Kota Baru


Dengan cara sewa, pinjam pakai dan kerjasama pemanfaatan.

Konsorsium BUMN dan swasta


• Pemerintah/BUMN lebih memiliki “skin in the game”

Sekuritisasi infrastruktur existing


• Kesulitan: jumlah infrastruktur yang dapat di-sekuritisasi terbatas

Government/Municipal bonds (Obligasi Badan Otorita)


• Borrowing against potensi penghasilan ibukota baru di masa depan
• Ibukota baru cenderung jadi pusat high-tech/clean industry & memiliki tax compliance yang tinggi

Sumber: Tim Riset BCA, 2019 47


Pemerintah kuasai “prime real estate” di Jakarta
Kawasan Medan Merdeka Kawasan Senayan-Kuningan

Potensi relokasi: ◼ Pemerintah Pusat ◼ Kedutaan/Perwakilan Pemerintah Asing


Lainnya: ◼ Lahan Campuran ◼ Kawasan Komersial ◼ Ruang Terbuka Hijau

▪ Perkiraan valuasi dari pemanfaatan aset (BMN) di Jakarta: Rp660 Triliun (60% dari total Rp 1.100 T nilai
valuasi aset BMN yang bisa di manfaatkan dalam kurun waktu 20 tahun).
Sumber: Perkiraan awal DJKN Kemen. Keuangan, diolah

▪ Pemindahan ibukota bisa membebaskan hingga 3 km2 lahan di kawasan “prime” Jakarta, dengan potensi
valuasi total lebih dari Rp. 150 Triliun (Tim Riset BCA, 2019)

▪ Potensi kerjasama dengan swasta (menjadi kawasan komersial) atau Pemda (untuk ruang hijau)
48
Perlu insentif untuk menarik partisipasi swasta

Build Skema Direct Skema


Operate Reimbursement Jaminan
Transfer Risiko
• Konstruksi didanai dan/atau dilakukan
oleh pihak swasta • Insentif yang bersifat mengurangi
risiko yang ditanggung swasta:
• Swasta mendapat penghasilan dari • Pemerintah membayar pihak
pengoperasian fasilitas umum swasta melalui dua mekanisme: • Risiko konstruksi – joint
construction dengan BUMN
• Swasta mentransfer kepemilikan/ • Risiko revenue lebih rendah
• Viability gap fund (VGF) –
operasional kepada pemerintah setelah dari perkiraan – di-cover oleh
pembayaran sekaligus di muka
masa konsesi berakhir pemerintah
• Availability payment (AP) –
• Berapa % dari proyek ibukota pembayaran secara periodik • Risiko hukum dan politik –
baru yang menghasilkan revenue jaminan penetapan regulasi
stream?
Sumber: Tim Riset BCA, 2019 49
07 Kelembagaan

50
Skenario Kelembagaan Pemindahan Ibu Kota

❑ Perlu dibentuk Badan Otorita (National Capital Development Authority) yang


bertanggung jawab langsung kepada Presiden, dengan kewenangan:
▪ Mengelola dana investasi pembangunan ibu kota baru serta melakukan kerjasama
dengan BUMN dan Swasta melalui skema KPBU.
▪ Mengelola aset investasi di kawasan ibu kota baru dan menyewakan aset tersebut
kepada instansi pemerintah dan pihak ketiga.
▪ Mengelola proses pengalihan aset pemerintah di Jakarta untuk membiayai investasi
pembangunan ibu kota baru.

❑ Tugas Badan Otorita dalam persiapan dan pembangunan ibu kota baru, meliputi:
▪ Menyusun struktur dan pola ruang kota serta detail desain komponen kota.
▪ Membangun infrastruktur dan gedung pemerintahan dan lembaga negara,
perumahan pegawai, area komersial serta fasilitas publik lainnya.
▪ Mengendalikan proses pembangunan sarana dan prasarana perkotaan.
▪ Mengelola dan memelihara gedung dan fasilitas publik lainnya.

❑ Perlu dibentuk Dewan Pengawas Badan Otorita.

51
Konsep Struktur Organisasi
Badan Otorita Pengelolaan Ibu Kota Negara
• Ketua: Menteri PPN/ Kepala
Bappenas
PRESIDEN • Anggota: Menteri K/L Terkait
dan Gubernur dari Provinsi
Terpilih
DEWAN PENGARAH

KETUA BADAN
DEWAN PENGAWAS
OTORITA

Sekretaris Korporat / Deputi Audit &


Hukum Quality Assurance

Deputi Jasa Deputi Perencanaan Deputi Tata Ruang Deputi Konstruksi dan Deputi Pelayanan
Deputi Keuangan
Kerjasama Kota dan Pertamanan Pemeliharaan Kota

52
08 Tahapan Pemindahan
Ibu Kota Negara

53
Timeline Pelaksanaan Pemindahan Ibu Kota Negara

2017-2019 : Penyusunan dan Penyelesaian Kajian


2020 : Penyiapan Regulasi dan Kelembagaan, Penyusunan
Master Plan Kota, dan Perencanaan Teknis Kawasan
2021: Penyediaan Lahan, penyusunan DED Kawasan, dan
Ground Breaking Pembangunan Ibu Kota Negara Baru
2022-2024 : Pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan
dan sebagian Kawasan IKN
2024 : Awal Pemindahan ke Ibu Kota Negara Baru

54
TERIMA KASIH

Hanya untuk kalangan terbatas


Tidak untuk dikutip tanpa izin tertulis dari Kementerian PPN/Bappenas
55

Anda mungkin juga menyukai