Anda di halaman 1dari 67

RANCANGAN

ARAH KEBIJAKAN DAN SASARAN


PEMBANGUNAN WILAYAH TAHUN 2022
Deputi Bidang Pengembangan Regional
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas
Rapat Kerja Internal
Persiapan Penyusunan RKP Tahun 2022

Jakarta, 11 Desember 2020


1 PENDAHULUAN
ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2020-2024

KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 2


Arahan RPJMN 2020-2024

Pembangunan kewilayahan diarahkan Strategi dan Pendekatan Pengembangan Wilayah

Menyelesaikan isu ketimpangan antarwilayah Koridor Pertumbuhan Koridor Pemerataan

“memacu pertumbuhan ekonomi ‘’meningkatkan pelayanan dasar


Dengan sasaran antara lain: nasional melalui percepatan yang lebih merata melalui
pengembangan kawasan- pengembangan Pusat Kegiatan
1. meningkatnya pemerataan antarwilayah kawasan pertumbuhan, meliputi Wilayah dan Pusat Kegiatan Lokal
(KBI-KTI, Jawa-luar Jawa); PKN, PKW, KEK, KI, dan KSPN, sehingga terbentuk pusat-pusat
2. meningkatnya keunggulan kompetitif pusat- serta kota-desa serta kawasan pelayanan dasar baru yang
pusat pertumbuhan wilayah; aglomerasi perkotaan pada menjangkau daerah pelayanan
3. meningkatnya kualitas dan akses pelayanan kabupaten/kota yang terletak yang lebih luas terutama
pada koridor pertumbuhan” kabupaten/kota dalam koridor
dasar, daya saing serta kemandirian daerah; pemerataan.
4. meningkatnya sinergi pemanfaatan ruang
wilayah.
Target, Major Project dan Proyek Prioritas di 7 wilayah pembangunan

Mendorong transformasi dan akselerasi


pembangunan wilayah KTI yaitu Kalimantan,
Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua,
dan tetap menjaga momentum pertumbuhan
di wilayah Jawa Bali dan Sumatera”.

KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 3


AGENDA PEMBANGUNAN RPJMN 2020-2024
Didukung oleh: 3 SDM Berkualitas dan Berdaya Saing
4 Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan
5
Pembangunan Infrastruktur

Dilaksanakan melalui:
Memperhatikan/
1 2 mempertimbangkan kondisi:
Transformasi ekonomi:
Wilayah sebagai Basis 6 Lingkungan Hidup dan
Rata-rata Pertumbuhan
Pembangunan Kerentanan Bencana
6% per tahun

Sebagai Prasyarat:
7
Kondisi Polhukhankam yang kondusif:
• Penyederhanaan regulasi
• Penyederhanaan birokrasi
• Stabilitas politik dan pertahanan
keamanan
KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 4
Distribusi PDRB Antarwilayah
PULAU 1978 1983 1988 1993 1998 2003 2008 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Sumatera 27,6 28,7 24,9 22,8 22,0 22,4 22,9 22,39 22,87 23,10 23,05 23,01 22,21 22,03 21,74 21,58 21,31
Jawa 50,6 53,8 57,4 58,6 58,0 60,0 57,9 57,28 56,70 56,69 57,06 57,39 58,29 58,51 58,37 58,52 59,01
Kalimantan 10,2 8,7 8,9 9,2 9,9 8,9 10,4 9,41 9,92 9,66 9,25 8,76 8,15 7,83 6,11 6,21 6,33
Sulawesi 5,5 4,2 4,1 4,1 4,6 4,0 4,3 5,19 5,24 5,41 5,50 5,65 5,92 6,04 8,24 8,20 8,05
Bali dan
Nusa 3,1 2,8 3,0 3,3 2,9 2,8 2,5 3,03 2,83 2,79 2,80 2,87 3,06 3,12 3,11 3,05 3,06
Tenggara
Maluku dan
2,9 1,8 1,7 2,0 2,5 1,8 2,0 2,70 2,44 2,35 2,34 2,32 2,37 2,46 2,41 2,47 2,24
Papua
Total 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0

1) Selama hampir 30 tahun (1978-2008) tidak terjadi perubahan yang berarti dalam distribusi atau kontribusi pembentukan PDB
Nasional. Dengan menggunakan tahun dasar terbaru 2010, kontribusi setiap wilayah terhadap pembentukan PDB nasional juga
tidak mengalami perubahan. Peran Jawa menjadi semakin dominan.
2) Pembangunan masih terpusat di KBI  Rata-rata kontribusi Jawa dan Sumatera terhadap PDB Nasional Tahun 2010-2019 sebesar
80,54%, sedangka rata-rata kontribusi Sulawesi, Bali-Nusra, Maluku-Papua hanya sebesar 3,8%
3) Rata-rata pertumbuhan ekonomi di Kawasan Timur mengalami penurunan, kecuali wilayah Sulawesi. Sulawesi dapat menjadi
trigger pertumbuhan ekonomi di kawasan timur.

KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 5


Kinerja Pembangunan Wilayah:
…Pertumbuhan, Kemiskinan dan Pengangguran…

Nasional TPT 7,07 % Kemiskinan 9,41 % IPM 71,92 Gini Rasio 0,38

Sumatera Kalimantan Sulawesi Maluku


Share PDRB 21,53 Share PDRB 7,7 Share PDRB 6,6 Share PDRB 0,56
Kemiskinan 9,87 Kemiskinan 5,81 Kemiskinan 10,10 Kemiskinan 13,06
TPT 6,14 TPT 5,52 TPT 5,45 TPT 6,58

Papua
Share PDRB 1,81
Kemiskinan 25,47
TPT 4,83

Catatan: Jawa-Bali Nusa Tenggara


• PDRB Tr III 2020 Share PDRB 60,27, Share PDRB 1,53
• Kemiskinan 2020 (Maret)
Kemiskinan 9,09 Kemiskinan 17,57
• Tingkat Pengangguran 2020 (Agust)
TPT 8,01 TPT 4,25
KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 6
Kinerja Pembangunan Wilayah:
….Status Desa….
TOTAL : 74.093 Desa
Tertinggal : 20.175 (27,23%)
Berkembang : 51.014 (68,85%)
Mandiri : 2.904 ( 3,92%)

KALIMANTAN : 6.486 (8,75%) SULAWESI : 8.635 (11,65%)


Tertinggal : 2.452 (3,31%) Tertinggal : 2.063 ( 2,78%)
Berkembang : 3.960 (5,34%) Berkembang : 6.506 ( 8,78%)
Mandiri : 74 (0,10%) Mandiri : 66 ( 0,09%) PAPUA : 6.746 (9,10%)
Tertingga l: 6,139 (8,29%)
Berkembang : 601 (0,81%)
Mandiri : 6 (0,01%)

SUMATERA : 22.910 (30,82%)


Tertinggal : 5.982 ( 8,07%)
Berkembang : 16.476 (22,24%)
Mandiri : 452 ( 0,61%) MALUKU : 2.254 (3,04%)
Tertinggal: 1.366 (1,84%)
Berkembang: 870 (1,17%)
Desa Tertinggal JAWA-BALI : 23.117 (31,20%) NUSA TENGGARA: 3.945 (5,32%) Mandiri : 18 (0,02%)
Tertinggal: 591 ( 0,80%) Tertinggal : 1.582 (2,14%)
Desa Berkembang Berkembang: 20.282 (27,37%) Berkembang : 2.319 (3,13%)
Mandiri : 2.244 ( 3,03%) Mandiri : 44 (0,06%)
Jumlah Desa 74.754
Desa Mandiri (Permendagri No. 56/2015)
KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 7
KERANGKA PIKIR
2 PENGEMBANGAN WILAYAH TAHUN
2022
DINAMIKA GLOBAL, KERANGKA LOGIKA DAN DISTRIBUSI

KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 8


Perencanaan dan Dinamika Pembangunan:
…Antisipasi Perubahan Lingkungan Strategis…
Perencanaan harus mengakomodasi perkembangan dan pergeseran
yang terjadi selama pandemi Covid-19 yang diperkirakan menjadi
kelaziman baru (new normal):
• Tren deglobalisasi dalam rantai pasok industri dan perdagangan: rantai
pasok bergeser dari global ke regional/kawasan untuk mengurangi
risiko disrupsi perdagangan  peluang memperkuat rantai nilai
domestik
• Densitas suatu wilayah atau kawasan bukan lagi menjadi penentu
aglomerasi (kawasan yang padat mempunyai risiko tinggi terhadap
pandemi dan bencana). Di sisi lain, akselerasi transformasi digital bagi
daerah: orang bisa bekerja dari jarak jauh  manajemen urbanisasi:
(1) percepatan transformasi digital untuk memudahkan contactless
services, menurunkan jumlah pekerja dan pelajar yang bertransportasi;
(2) pengelolaan densitas yang baik dengan layanan lengkap melalui
pendekatan mixed used dan compact; (3) perbaikan layanan dasar
termasuk sanitasi dan air bersih di lokasi padat untuk menurunkan
potensi penularan; (4) pengembangan dan perbaikan layanan kota
kecil dan kota menengah untuk menurunkan kesenjangan layanan
antara kota kecil-sedang dengan kota besar-kawasan metropolitan
• Modal sosial dan solidaritas sosial dengan aksi-aksi berbasis komunitas
menjadi kian penting  konsultasi publik dalam perencanaan
pembangunan semakin penting untuk mendengarkan suara komunitas.
Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) meliputi 15 • Perkembangan konsep circular economy yang menekankan kaidah 4R
negara: ASEAN + China, Jepang, Korsel, Australia, Selandia Baru (Reduce, Reuse, Remake, Recycle) dalam pemanfaatan bahan baku
menjadi superblok ekonomi: 2,2 milyar penduduk, 39% PDB dunia atau bahan mentah  mengurangi permintaan bahan mentah dari
alam (ecological footprints)  tranformasi ekonomi bagi daerah
Sumber: PwC Analysis - Asia Pacific’s Time (Nov. 2020)
penghasil dan penjual bahan mentah harus direncanakan dengan baik.
KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 9
Transformasi Wilayah:
… Pengembangan dan Penguatan Rantai Nilai Pertanian, Industri Pengolahan, Perdagangan, dan Pariwisata…

Akumulasi Nilai Tambah, Pendapatan, Surplus dan Tabungan

1. Lahan 1. Air Bersih 1. Pergudangan 1. Pergudangan 1. Informasi pasar


2. Benih/Bibit 2. Listrik 2. Jalan dan Jembatan 2. Bandara dan 2. Promosi
3. Pupuk 3. Tenaga Terdidik dan 3. Angkutan Kapal Angkutan Udara 3. Kerjasama
4. Pestisida Terlatih 4. Angkutan Udara 3. Pelabuhan dan Pembiayaan dan
5. Tenaga Kerja 4. Peralatan dan Mesin 5. Angkutan Sungai, Angkutan Laut Pemasaran
6. Peralatan 5. Teknologi Laut dan Danau Lokal
7. Teknologi

Input Distribusi Logistik dan


produksi Produksi Pengolahan Transportasi Pasar

1.
2.
Petani/Nelayan
Kementan
1.
2.
UMKM
Swasta
1. KemenPUPera
2. Kemenhub
1.
2.
Kemenhub
KemenPUPera
1. Kemenhub Luar
3. Kemen ATR/BPN 3. Kemeperin 3. Dinas Perhubungan 3. Kemendag
2.
3.
Kemendag
Kemenlu
Daerah
4. BUMN 4. Kemenristek/BPPT 4. BUMN 4. Bea Cukai
5. Dinas Pertanian 5. Kemen BUMN 5. Dinas Perhubungan 5. BUMN
6. Dinas Tata Ruang 6. Dinas Pertanian 6. Dinas Perdagangan 6. Dinas Perhubungan
7. Dinas Perindustrian 7. Dinas Perdagangan
Akumulasi Nilai Tambah, Pendapatan, Surplus dan Tabungan
Komoditas Unggulan: Tugas dan Peran Kedeputian Regional:
1. Pertanian: Sagu, Kopi, Kakao, Sawit 1.Memetakan rantai nilai (value chain) setiap wilayah
2. Kehutanan: Kayu dan jasa hutan 2.Menganalisis hambatan (bottlenecks) dan penyebabnya
3. Perikanan: Ikan, Rumput Laut 3.Memahami perilaku masyarakat, Pemda dan Pelaku Usaha.
4.Mengidentifikasi dan menganalisis kegiatan dan output prioritas K/L dan
4. Pertambangan Pemda untuk mengatasi hambatan dalam pengembangan rantai nilai.
5. Pariwisata 5.Merumuskan kegiatan dan output prioritas dengan memperhtitungkan
kerangka regiulasi, kerangka organisasi dan kerangka investasi.
KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 10
OPTIMALISASI ALOKASI DAN DISTRIBUSI SUMBER DAYA ANTARWILAYAH
Belanja K/L + Dana Dekon/TP + Dana Transfer Daerah (DAU, DAK, DBH,
Dana Otsus dan Keistemewaan) dan Dana Desa + Pinjaman/Hibah+ Swasta Pemerintah Pusat
+ Perbankan(+) (+) (+) (+) (+) (+) (+)

Pemda Pemda Pemda Pemda Pemda Pemda Pemda

Pengeluaran Pemerintah = Penguatan Perekonomian daerah Dampak alokasi sumberdaya


terhadap perkonomian daerah
(+)
(+)
(+)
(-) (+)
Pembangunan
Wilayah (-) Pembangunan
(+) KALIMANTAN Pembangunan (-) (-)
Wilayah
Wilayah
SULAWESI MALUKU
Pembangunan
Wilayah
Pembangunan (-) PAPUA
Wilayah JAWA- Pembangunan
BALI Wilayah
NUSA TENGGARA

Seluruh alokasi sumber daya didorong untuk meningkatkan produktivitas, nilai tambah, pendapatan dan daya saing
daerah; memperkuat modal sosial budaya, mewujudkan kehidupan yang bermartabat
Alokasi sumber daya K/L, swasta dan perbankan harus memperhatikan prioritas wilayah
KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 11
Sinkronisasi dan Konsistensi Kebijakan

EVALUASI KERANGKA
ARAHAN (DIREKTIF) ASPIRASI KOMITMEN
RPJPN dan RTRWN
++ PELAKSANAAN
RPJMN
+ PRESIDEN + EKONOMI
MAKRO
+ DAERAH + GLOBAL

Tujuan dan sasaran


pembangunan nasional RPJMN dan RKP Bappenas
Sasaran Tingkat 1 Clearing House
Outcome Prioritas Pembangunan
Belanja K/L

Konsistensi
Dana Dekon Dana
dan TP Transfer
Sasaran Tingkat 2 Program dan Kegiatan Prioritas Program dan Kegiatan Prioritas Daerah dan
Outcome Dana Desa
dan/Output

Sasaran Tingkat 3 Renstra, Renja dan RKA K/L Renstra, Renja dan RKA K/L Renstra, Renja dan RKA K/L RPJMD dan RKPD
Output Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama

Kontrak Kinerja Kontrak Kinerja Kontrak Kinerja KOMITMEN


Sasaran Tingkat 4 Menteri/Kepala Badan Menteri/Kepala Badan Menteri/Kepala Badan Gubernur
Ouput + + + +
dan Pakta Integritas Pakta Integritas Pakta Integritas MOU
Input
DPR RI dan BAPPENAS,
Sinkronisasi Kemendagri, KSP,
DPD RI dan Setneg
Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi 12 12

KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 12


Penentuan Prioritas: Top Down dan Bottom-Up

KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 13


GAGASAN ENDORSEMENT APPROVAL OUTPUT PRIORITAS REGIONAL
Output Umum 140 Rincian Output
Misal 1200 Output/Proyek Prioritas 2022 di Wilayah
2022 di Wilayah SumJaBal SumJaBal
Lampiran
Lampiran RPJMN
RPJMN Readiness Criteria Lampiran RPJMN
(1000 Proyek):
(1000 Proyek): (100 Proyek): Analisa Proyek yang tumpang tindih:
K/L
K/L A
A :: 100
100 Proyek
Proyek Penilaian K/L A : 15 Proyek 100 Proyek RPJMN + 40 Proyek
K/L B : 100 Proyek
K/L B : 100 Proyek dan K/L B : 10 Proyek Usulan Daerah + 30 Proyek Kawasan
dst
dst Kriteria dst Prioritas = ± 150 Rincian Output
Usulan
Usulan Daerah
Daerah (200
(200 Usulan Daerah Prioritas 2022
Proyek):
Proyek): • Perkiraan Manfaat dan (40 Proyek):
Prov
Prov A
A :: 20
20 Proyek
Proyek Dampak Prov A : 10 Proyek
Prov
Prov B
B :: 20
20 Proyek
Proyek • Kelayakan (sosial, Prov B : 5 Proyek
dst budaya, ekonomi dan dst
dst lingkungan)
• Kesiapan teknis
Output terkait Kawasan • Kesesuaian (lahan dan 55 Kawasan Prioritas (KEK/KI/KSPN/dll)
Misal 150 Kawasan Prioritas RTRW)
di Wilayah Sumatera Jawa Bali di Wilayah Sumatera Jawa Bli yang
dibagi sesuai tahapan pengembangan
RPJMN: 30 Kawasan Endorsement
T 2021 2022 2023 2024
Approval dan
RTRWN: 20 Kawasan Penilaian KP 8 5 12 20 TTD BA TM
dan Kriteria O 60 30 100 150 pada
Arahan Presiden (100
Kawasan) Disusun sejumlah Rincian Output output/proyek
Pepres A : 30 Kawasan Prioritas per kawasan yang prioritas di K/L
dilengkap geo-reference terkait
Perpres B : 25 Kawasan
dst
KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 14
Clearing House Kewilayahan
List
KEINGINAN
DAERAH

Belanja Isu Daerah

Stand Clearing KEBUTUHAN


Point House DAERAH

Studi-studi
Kewilayahan

Renja K/L /
List Kegiatan K/L di
Daerah
KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 15
DATA DAN SISTEM INFORMASI REGIONAL
DATA MAKRO: TELAH DATA MIKRO: AKAN
DIKEMBANGKAN DIKEMBANGKAN

SIMREG WILAYAH REG I


Data sekunder Data primer
makro Regional Sumatera, Jawa, Bali
Data dan Informasi
Regional harus
terintegrasi antara
WILAYAH REG
WEBGIS data makro dan mikro
wilayah II
RKP on the Map Data primer
Kalimantan,
Sulawesi, NTB,

WILAYAH REG
PRADA
III
Profil dan Analisis Data Primer NTT,
Daerah Maluku, Papua

KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 16


2 ISU STRATEGIS
CAPAIAN DAN PERMASALAHAN

KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 17


Kerangka Logika Perencanaan
• Kabupaten/kota yang maju dan berkembang akan mendorong provinsi maju dan berkembang.
• Provinsi yang maju dan berkembang akan mendukung peningkatan kinerja pembangunan nasional.
• Kebijakan pembangunan: program, kegiatan, proyek dan output harus dapat menjawab akar masalah dan
mengoptimalkan potensi sumber daya daerah kabupaten/kota dan provinsi.

IDENTIFIKASI
IMPLEMENTASI KINERJA
MASALAH DAN PERUMUSAN KEBIJAKAN
KEBIJAKAN KEBIJAKAN
ISU STRATEGIS
No. Perencanaan Manajemen
Data, Informasi Penganggaran
(Penentuan Prioritas, (Penentuan Standar Organisasi Manfaat dan
dan Program, Kegiatan, (Pemahaman regulasi,
Biaya, Standar Harga Dampak
Pengetahuan Output dan Lokasi) dan Jenis Belanja) SOP, dan akuntasi)

1 SALAH SALAH SALAH SALAH GAGAL

2 BENAR SALAH SALAH SALAH GAGAL


3 BENAR BENAR SALAH SALAH GAGAL
4 BENAR BENAR BENAR SALAH GAGAL
5 BENAR BENAR BENAR BENAR BERHASIL
KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 18
Fakta dan Masalah Wilayah Papua
…Pengembangan Wilayah Papua…
Indikator 2018 2019 2020 o Masih adanya kampung dan distrik yang terisolasi
1. Provinsi Papua
khususnya di PEGUNUNGAN TENGAH disebabkan
oleh terbatasnya akses transportasi darat dan tingginya
1) Pertumbuhan Ekonomi(%) 6,25 2,66 n.a biaya transportasi udara sehingga menyebabkan
2) Kemiskinan (%) 23,12 21,51 21,37 DISPARITAS HARGA sangat tinggi.
Penyebab o Terbatasnya akses AIR BERSIH, LISTRIK dan
3) Pengangguran (%) 6,30 6,24 n.a TELEKOMUNIKASI.
4) Gini Rasio (%) 0,391 0,381 0,382 ketertinggalan di
o Terbatasnya proses akumulasi modal sebagai akibat
5) IPM 63,74 64,70 n.A Papua: pola usaha masyarakat yang bersifat SUBSISTEN
o Rendahnya PRODUKTIVITAS, NILAI TAMBAH dan
2. Provinsi Papua
 SDM PENDAPATAN karena terbatasnya BENIH/BIBIT,
1) Pertumbuhan Ekonomi(%) 7,37 -15,72 n.a
 Prasarana dan kurangnya PENGETAHUAN dan KETERAMPILAN
2) Kemiskinan (%) 27,76 26,55 26,64 TEKNOLOGI produksi, kurangnya TENAGA
3) Pengangguran (%) 3,20 3,65 n.a Sarana Dasar PENYULUH dan PENDAMPING, rendahnya hilirisasi
PENGOLAHAN produk unggulan, terbatasnya akses
4) Gini Rasio (%) 0,398 0,391 0,392  Aksesibilitas PASAR
o Konflik LAHAN dan TANAH ULAYAT
5) IPM 60,06 60,84 n.a
 Ekonomi
o Rendahnya angka MELEK HURUF dan PARTISIPASI
pendidikan, terutama di wilayah pegunungan tengah
o tingginya angka KEMATIAN IBU melahirkan dan
ANAK; angka PENYAKIT MENULAR (malaria,
HIV/AIDS, kolera); dan GIZI BURUK, dan lainnya
o Terbatasnya dan tidak meratanya DISTRIBUSI
TENAGA PENDIDIKAN dan KESEHATAN
o Terbatasnya AKSES menuju pusat pelayanan kesehatan
Isu Strategis: dan pendidikan
1. SDM. Pendidikan, kesehatan, keterampilan dan kewirausahaan
2. Sosial Budaya. Pengembangan kampung adat dan Penguatan Distrik.
3. Infrastruktur. Prasarana Dasar: perumahan, air bersih dan sanitasi, listrik; dan
Konektivitas: transportasi, telekomunikasi dan informasi.
4. Ekonomi. Peningkatan produktivitas petani, nelayan dan UMKM; pengembangan ind
pengolah hasil pertanian dan perikanan; pengembangan pariwisata
5. Tata Kelola. Fasilitasi dan Pendampingan kepada Pemda.
6. Keamanan. Pendekatan kesejahteraan perlu diutamakan.
KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 19
Isu Strategis Wilayah Papua
1 Kesejahteraan petani dan 2 Pengembangan potensi 3 Wilayah adat belum
nelayan menurun akibat unggulan berbasis sumber berkembang dalam 3. REKOMENDASI
kurangnya permintaan daya alam masih terbatas. mendukung transformasi
dan berkurangnya sosial, budaya dan ekonomi Mengembangkan pengolahan sagu di tingkat
produksi akibat Covid19. Jangkauan akses dan orang Asli Papua. petani dan industri (Kementerian Pertanian
1. FAKTA

5 kualitas pelayan dasar 1 dan Dinas Pertanian: 6 bulan; Kemenperin,


Manfaat pelaksanaan masih kurang, dan Akses transportasi dan
4 otonomi khusus Papua kapasitas pemerintahan
6 KemenPupera, Kemendag, BUMN:1-2 tahun)
telekomunikasi, dan akses
masih terbatas dan belum daerah masih terbatas. informasi pemasaran dan
optimal. Meningkatkan pendampingan dan fasilitasi
perdagangan masih pengembangan wilayah adat (Kemendes
Tingkat kerentanan tinggi terbatas. 2
7 Gangguan keamanan dan 8 terhadap bencana banjir, PDT, Bappenas, Kemendagri, Kemenpan
gangguan diplomasi tanah longsor, abrasi Pemda: 12 bulan)
tentang Papua. pantai dan gempa bumi.

Terbatasnya ketahanan pangan khususnya Manfaat pembangunan infrastruktur dan


Meningkatkan pengetahuan, kerampilan dan
konektivitas belum optimal dalam fasilitasi industri pengolahan hasil pertanian
ketersediaan bahan pangan sagu.
menggerakkan ekonomi masyarakat dan 3 dan perikanan (Kementan, KKP, Kemenperin,
daerah. BUMN, Pemda: 12 bulan)
Dikuasainya jalur perdagangan komoditas
pertanian dan perikanan oleh para Belum optimalnya fasilitasi dan pendampingan Mempercepat pembangunan jalan dan
tengkulak sehingga petani dan nelayan
2. MASALAH

kepada Pemda Provinsi dan Pemda jembatan, pelabuhan dan bandara


tidak punya daya tawar dalam Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan Otsus 4 (Kementerian PUPera, Kemenhub dan Dinas
perdagangan komoditas. Papua.
PUpera: 12 bulan)
Belum optimalnya koordinasi dan
kerjasama antarKL (Kementan, KKP, Terbatasnya kemitraan dan kerjasama usaha Mempercepat pembangunan tower (BTS)
dalam pengembangan kewirausahaan.
Kemenperin, Kemenhub, Kemendag dan 5 bekerjasama dengan provider (Pemda
lainnya) dalam mengembangkan rantai Provinsi dan Pemda Kabupaten: 6-12 bulan)
produksi dan rantai nilai di Papua. Belum adanya kerjasama dan kemitraan yang
baik antara Pemda, Pelaku usaha, perguruan Menyiapkan dan melaksanakan MOU
Belum adanya pola pendampingan dan tinggi, MRP, Masyarakat dan Media. kemitraan dan kerjasama Pemda, pelaku
6 usaha, PT, MRP dan Media (Pemprov dan
pembangunan wilayah adat di Papua.
Pemkab: 6 bulan)
KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 20
Simulasi Clearing House Perencanaan Wilayah
…Pengembangan Wilayah Papua…
Target Pembangunan Nasional Target Pembangunan Provinsi
1. Pertumbuhan Ekonomi 1. Pertumbuhan Ekonomi
2. Tingkat Pengangguran 2. Tingkat Pengangguran
3. Tingkat Kemiskinan 3. Tingkat Kemiskinan
4. IPM 4. IPM
5. Gini Rasio 5. Gini Rasio
6. ... 6. ...
KEMENTERIAN/LEMBAGA DINAS/OPD INVESTASI (PMA
(APBD) PHLN dan PMDN) KPBU
Tujuan Sasaran Target Prioritas Prioritas Belanja KL DAK
Nasional Daerah Program Kegiatan Proyek Output
Prioritas Prioritas Prioritas Prioritas Vol Rp Vol Rp Vol Rp Vol Rp Vol Rp

Kementerian
Pertanian

Kementerian
Perindustrian

Kementerian PU

Kementerian
Perhubungan
Penentuan proyek dan output prioritas, serta alokasi sumber daya K/L, Dinas/OPD, swasta dan perbankan harus mengatasi
masalah Papua dan mendukung pengembangan potensi wilayah Papua.
KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 21
Simulasi Clearing House Kewilayahan
USULAN OUTPUT PRIORITAS
ISU STRATEGIS PRIORITAS K/L NASIONAL PENDANAAN

Ekonomi
Terbatasnya Nilai Tambah 1. Bantuan Sarana Produksi 1. Pemda dan Kementan PN1 APBD
Pertanian dan rendahnya 2. Akses Permodalan 2. Pemda dan Perbankan PN1 APBD
kesejahteraan petani 3. Pelatihan, penyuluhan dan fasilitasi 3. Kementan PN3 APBN
4. Akses informasi dan pasar 4. Kemendag PN1 APBN
5. Kerjasama Pemasaran 5. Kemendag PN1 APBN
6. Jalan Produksi 6. Pemda PN5 APBD
7. Pergudangan 7. Kemendag PN5 APBN
8. Waduk 8. KemenPupera PN5 APBN
9. Jaringan Irigasi 9. KemenPupera PN5 APBN
Terbatasnya Nilai Tambah 1. Bantuan Prasarana dan Sarana 1. Pemda dan KemenKP PN1 APBD dan APBN
Perikanan dan rendahnya 2. Akses Permodalan 2. Pemda dan Perbankan PN1 APBD
kesejahteraan nelayan 3. Pelatihan, penyuluhan dan fasilitasi 3. Kemen KP PN3 APBN
4. Akses informasi dan pasar 4. Kemendag PN1 APBN
5. Kerjasama Pemasaran 5. Kemendag PN1 APBN
6. Pelabuhan Perikanan 6. KemenPupera PN5 APBN
7. Tempat Pelelangan Ikan 7. Kemen KP PN5 APBN
8. Cold storage 8. Kemen KP PN5 APBN
9. Listrik 9. Kemen ESDM PN5 APBN
10. Air Bersih 10. KemenPupera dan Pemda PN5 APBN
Belum berkembangnya rantai
produksi dan rantai nilai Industri
Pengolahan Hasil Pertanian dan
Perikanan

KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 22


KEBIJAKAN PENGEMBANGAN
3 WILAYAH TAHUN 2022
ARAH DAN SASARAN

KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 23


Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Tahun 2022

Pengembangan Wilayah Tahun 2022


Kerangka PN 2
1. Mempercepat pemulihan dampak pandemi Covid-19,
Mengembangkan Wilayah
2. Melanjutkan transformasi sosial ekonomi untuk meningkatkan
untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan
rantai produksi dan rantai nilai daerah,
3. Mengoptimalkan keunggulan kompetitif wilayah, dan
4. Meningkatkan pemerataan kualitas hidup antarwilayah.

Strategi Pengembangan Wilayah


1. Strategi pertumbuhan dengan mendorong pengembangan kawasan
strategis sepertti KEK, KI, KSPN, destinasi pariwisata, kawasan
perkotaan, kawasan perdesaan prioritas nasional, dan kawasan
transmigrasi;
2. Strategi pemerataan dengan mempercepat penyediaan pelayanan
dasar di daerah tertinggal, kawasan perbatasan, pulau-pulau kecil
terluar dan terdepan, dan Kawasan rawan bencana.

Sasaran Pengembangan Wilayah


1. Mempercepat pemulihan kondisi sosial ekonomi masyarakat dan
daerah,
2. Mendorong percepatan pertumbuhan dan peningkatan peran
wilayah di luar Jawa-Bali dengan tetap menjaga prospek
pertumbuhan di Wilayah Jawa-Bali, dan
3. Meningkatkan pemerataan pembangunan antarwilayah.
KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 24
Sasaran Pembangunan Wilayah Tahun 2022
(Angka Sangat Sementara)
Pertumbuhan Ekonomi Wilayah
Capaian Perkiraan Sasaran Sasaran
Wilayah
2017 2018 2019 2020 2021 2022
Papua 4,46 7,06 -10,68 0,0 - 2,0 2,6 - 5,8 6,4-7,0
Maluku 6,66 6,83 5,83 -0,3 - 5,0 5,2 - 6,2 6,6-7,2
Sulawesi 6,96 6,64 6,65 -0,5 - 4,0 5,4 – 7,0 6,67,4
Kalimantan 4,34 3,91 4,99 -0,4 - 2,1 3,6 – 5,7 5,7-6,5
Nusa Tenggara 2,05 -0,40 4,54 0,0 - 3,1 3,5 – 5,2 4,8-5,4
Jawa-Bali 5,62 5,74 5,53 -0,5 - 1,9 4,8 – 5,5 5,5-5,9
Sumatera 4,29 4,55 4,57 -0,3 - 2,6 3,9 – 5,1 4,8-5,4

Penurunan Tingkat Kemiskinan Wilayah Penurunan Tingkat Pengangguran Wilayah


Capaian Perkiraan Sasaran Sasaran Capaian Perkiraan Sasaran Sasaran
Wilayah Wilayah
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Papua 26,7 26,4 25,4 25,9 25,5 Papua 4,2 3,8 4,2 5,5 5,2 3,7-4,4
Maluku 13,4 13,3 13,2 13,5 12,8 Maluku 7,6 6,2 6,2 7,8 7,6 5,6-6,3
Sulawesi 10,9 10,4 10,1 10,2 9,8 Sulawesi 4,9 4,7 4,5 6,9 6,6 4,5-5,3
Kalimantan 6,2 4,1 5,8 5,8 5,6 Kalimantan 5,0 4,8 4,7 6,8 6,5 4,3-5,0
Nusa Tenggara 18,3 17,9 17,4 18,3 17,8 Nusa Tenggara 3,3 3,3 3,4 5,7 5,4 3,2-4,0
Jawa-Bali 9,2 8,7 8,2 8,3 7,9 Jawa-Bali 5,9 5,7 5,7 8,3 7,9 6,1-6,8
Sumatera 10,5 10,2 9,8 10,1 9,6 Sumatera 5,2 5,1 5,0 7,6 7,2 5,1-5,8

KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 25


Sasaran Pembangunan Provinsi Tahun 2022
(Angka Sangat Sementara)
WILAYAH SUMATERA WILAYAH KALIMANTAN
Target Tahun 2021 Target Tahun 2021
Kep. Indikator Kalimantan Kalimantan Kalimantan Kalimantan Kalimantan
Indikator Kep.
Aceh Sumut Sumbar Riau Jambi Sumsel Bengkulu Lampung Bangka Barat Tengah Selatan Timur Utara
Riau
Belitung Pertumbuhan Ekonomi (%)* 5,3-5,8 6,4-6,8 4,8-5,5 5,8-6,9 6,6-7,3
Pertumbuhan Tingkat Kemiskinan (%) 5,8 4,2 3,8 4,7 4,9
4,4-5,1 5,3-6,0 5,1-5,7 3,0-3,5 4,6-5,1 5,8-6,5 5,0-5,6 5,3-5,9 4,0-5,2 5,6-6,2
Ekonomi (%)
Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 4,3-5,1 3,5-4,3 3,8-4,5 5,5-6,2 4,0-4,7
Tingkat
Kemiskinan 12,4 7,3 5,1 5,6 6,4 10,5 12,3 10,4 3,9 4,5
(%) WILAYAH SULAWESI
Tingkat Target Tahun 2021
Pengangguran 5,6-6,3 6,1-6,8 6,0-6,8 5,4-6,1 3,8-4,6 4,7-5,4 3,2-3,9 3,7-4,4 4,1-4,8 6,4-7,1
Indikator Sulawesi Sulawesi Sulawesi Sulawesi Sulawesi
Terbuka (%) Gorontalo
Utara Tengah Selatan Tenggara Barat
Pertumbuhan Ekonomi (%)* 5,9-6,6 7,1-8,0 6,8-7,6 6,3-7,0 6,3-7,0 5,8-6,5
Tingkat Kemiskinan (%) 6,5 12,4 7,4 9,4 14,3 8,8
WILAYAH JAWA-BALI
Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 6,5-7,2 2,7-3,4 5,4-6,2 3,5-4,2 3,4-4,1 2,4-3,1
Target Tahun 2021
Indikator DKI Jawa Jawa WILAYAH MALUKU
Jawa Barat D. I. Y Banten Bali
Jakarta Tengah Timur
Target Tahun 2021
Pertumbuhan Ekonomi (%)* 5,9-6,2 5,2-5,7 5,4-5,8 5,0-5,6 5,5-5,7 5,0-5,6 5,5-6,3 Indikator
Maluku Maluku Utara
Tingkat Kemiskinan (%) 3,3 5,7 9,00 8,3 9,3 4,0 3,1 Pertumbuhan Ekonomi (%)* 5,8-6,2 7,5-8,5
Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 6,6-7,3 8,5-9,2 5,1-5,9 3,5-4,2 4,6-5,1 8,8-9,5 2,4-3,1 Tingkat Kemiskinan (%) 15,9 4,9
Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 5,6-6,3 4,1-4,8

WILAYAH NUSA TENGGARA WILAYAH PAPUA


Target Tahun 2021 Target Tahun 2021
Indikator Indikator
Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Papua Barat Papua
Pertumbuhan Ekonomi (%)* 4,5-5,3 5,3-5,5 Pertumbuhan Ekonomi (%)* 5,2-5,7 7,0-7,5
Tingkat Kemiskinan (%) 12,4 16,2 Tingkat Kemiskinan (%) 17,0 21,9
Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 3,0-3,8 3,4-4,1 Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 5,9-6,6 3,1-3,9

KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 26


Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Papua Tahun 2022

Strategi Pemerataan Strategi Pertumbuhan


1. Pmbangunan infrastruktur  linking pusat INFRASTRUKTUR
KEARIFAN LOKAL 1. Pemberdayaan masyarakat dan
DAN WILAYAH kampung adat; pertumbuhan wilayah dan pusat produksi rakyat.
ADAT 2. Pendekatan klaster dan distrik untuk
pembangunan daerah tertinggal,
kawasan transmigrasi, kawasan 1. Pengembangan industri pengolahan  basis
perbatasan, serta kampung. teknologi tepat guna; komoditas lokal (pertanian, PENGEMBANGAN
3. Pengembangan sosial budaya dan perkebunan, peternakan, & kehutanan) INDUSTRI & SDM
ekonomi wilayah adat 2. DPP Raja Ampat  pengembangan industri EKONOMI LOKAL
perikanan dan pariwisata bahari di (ekonomi
1. Penurunan stunting kemaritiman)
SPM 2. Pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, 3. Hilirisasi industri pertambangan.
perumahan dan permukiman, serta 4. Penyiapan SDM terampil, kewirausahaan & inovasi
perluasan penyediaan listrik perdesaan,
pengembangan flying healthcare dan  kreativitas kaum muda asli Papua (Papua Creative
tele-medicine, pengembangan sekolah Hub)
terpadu berasrama (penduduk daerah 1. Kawasan perkotaan sebagai pusat aglomerasi
terpencil, terisolasi, dan pegunungan) KAWASAN,
3. Sanitasi dan air dan minum aman, wilayah,  pembangunan Kota Baru Sorong sebagai
INVESTASI, &
pengelolaan sampah dan limbah pendukung kawasan industri dan pariwisata 
perumahan, akses pada energi, air minum, sanitasi, KEPASTIAN
penyediaan perumahan.
persampahan yang aman, drainase, & transportasi HUKUM
KAPASITAS 1. Tata kelola dan kapasitas pemda umum perkotaan.
KELEMBAGAAN (kelembagaan, aparatur, dan keuangan
2. Pelayanan perizinan investasi dan memperluas kerja
DAERAH daerah) termasuk penataan daerah 
efisiensi dan efektivitas pemda, sama antardaerah untuk daya saing daerah  forum
percepatan pemb, dan peningkatan daya kerja sama regional Wilayah Papua.
saing di Papua. 3. kepastian hukum hak atas tanah  sertifikat hak atas
2.G EDiplomasi tanah.
KEDEPUTIAN BIDANG PEN M B A N G APapua
N REGIONAL 27
Slide - 28
Arah Pengembangan Wilayah 2022
Wilayah Papua Destinasi
Pariwisata Prioritas (DPP)

Pusat Kegiatan
DPP Raja Ampat Strategis Nasional

Sentra Kelautan dan Perikanan


Terpadu (SKPT)
Kota Baru Sorong

SKPT Biak Numfor PKSN Kota Baru


Jayapura

Jayapura Kota Sedang


MAJOR PROJECT PRIORITAS
Koridor Pembangunan
Pemulihan Industri, Pariwisata, dan Investasi

MP 1 Industri 4.0 di 5 Sub Sektor Prioritas Koridor Pertumbuhan

Koridor Pemerataan
MP 2 10 Destinasi Pariwisata Prioritas

MP 3 9 Kawasan Industri di Luar Jawa


dan 31 Smelter

MP 17 Pendidikan dan Pelatihan Vokasi


untuk Industri 4.0 PKSN Tanah
SKPT Timika Merah
MP 22 Jaringan Pelabuhan Utama Terpadu 7 Wilayah Adat

Reformasi Sistem Kesehatan Nasional Anim Ha


La Pago
MP * Penguatan Sistem Kesehatan Nasional
MAJOR PROJECT PN 2 Tabi
Reformasi Sistem Jaring Pengaman Sosial Mee Pago
MP 11 Pengembangan Kota Baru
MP 18 Integrasi Bantuan Sosial menuju Saireri
Skema Perlindungan Sosial Menyeluruh
MP 12 Wilayah Adat Papua Domberay
Reformasi Sistem Ketahanan Bencana
Bomberay
MP 39 Penguatan Sistem Peringatan PKSN
MP 14 Pusat Kegiatan Strategis Nasional
Dini Bencana Merauke
SKPT Merauke
28
Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Maluku Tahun 2022

Strategi Pemerataan Strategi Pertumbuhan


1. kawasan industri pengolahan nikel dan bahan
KAWASAN, 1. Pembangunan perdesaan, dating, tambang lainnya di KI Teluk Weda, kawasan industri
EKONOMI LOKAL, transmigrasi, pulau-pulau terluar, dan pengolahan perkebunan, perikanan, & PENGEMBANGAN
DAN INFRAS INDUSTRI & SDM
kawasan perbatasan yang dilakukan pengembangan pasar dan pelabuhan ikan.
simultan dengan meningkatkan peran 2. Produktivitas usaha perikanan & perkebunan  pasar
EKONOMI LOKAL
kota-kota kecil ikan terintegrasi dengan pelabuhan ikan.
2. Konektivitas antarpulau khususnya 3. Pengembangan industri terpadu  pengembangan
dengan meningkatkan prasarana dan Blok Masela kawasan kegiatan turunan migas,
sarana penyeberangan antarpulau. kawasan permukiman pekerja, dan fasilitas
pendukung.
SPM 1. Aksesibilitas dan mutu pelayanan
1. Kawasan pariwisata unggulan wilayah khususnya
kesehatan dan pendidikan secara KAWASAN,
DPP/KEK Morotai.
merata di wilayah kepulauan. INVESTASI, &
2. Kawasan perkotaan, termasuk pembangunan Kota Baru KEPASTIAN
2. Percepatan penerapan SPM, termasuk
Sofifi  pusat pemerintahan, penyediaan perumahan, HUKUM
sanitasi dan air minum yang aman,
akses pada energi, air minum, sanitasi, persampahan yang
pengelolaan sampah dan limbah, serta
aman, drainase, serta transportasi umum perkotaan.
penyediaan perumahan.
3. Pelayanan perizinan investasi dan memperluas kerja
KAPASITAS 1. Tata kelola dan kapasitas pemerintahan sama antardaerah  peningkatan daya saing daerah
KELEMBAGAAN daerah (kelembagaan, aparatur, dan antara dengan forum kerja sama regional Wilayah
DAERAH keuangan daerah) guna mendorong Maluku.
peningkatan daya saing daerah. 4. Kepastian hukum hak atas tanah melalui pemberian
KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL sertifikat hak atas tanah. 29
Slide - 30
DPP / KEK Morotai Arah Pengembangan Wilayah 2022
SKPT Morotai
Wilayah Maluku

Kota Baru Sofifi MAJOR PROJECT PRIORITAS


KI/KEK/KPBPB
Pemulihan Industri, Pariwisata, dan Investasi

Ternate Destinasi MP 1 Industri 4.0 di 5 Sub Sektor Prioritas


Pariwisata Prioritas (DPP)
KI Teluk Weda MP 2 10 Destinasi Pariwisata Prioritas
Pusat Kegiatan
Strategis Nasional MP 3 9 Kawasan Industri di Luar Jawa
dan 31 Smelter

Sentra Kelautan dan Perikanan MP 17 Pendidikan dan Pelatihan Vokasi


Terpadu (SKPT) untuk Industri 4.0
Reformasi Sistem Kesehatan Nasional
Kota Baru
MP * Penguatan Sistem Kesehatan Nasional

Kota Sedang Reformasi Sistem Jaring Pengaman Sosial


MP 18 Integrasi Bantuan Sosial menuju
Kota Kecil Skema Perlindungan Sosial Menyeluruh

Koridor Pembangunan
Reformasi Sistem Ketahanan Bencana
Ambon
MP 39 Penguatan Sistem Peringatan
Koridor Pertumbuhan Dini Bencana

Koridor Pemerataan MAJOR PROJECT PN 2

MP 11 Pengembangan Kota Baru

Tual

SKPT Moa SKPT Saumlaki

PKSN Saumlaki
30
Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Nusa Tenggara Tahun 2022

Strategi Pemerataan Strategi Pertumbuhan


KAWASAN, EKONOMI 1. Percepatan pembangunan perdesaan, 1. Perrhelatan olahraga internasional sebagai
LOKAL PASCA dating, transmigrasi, perbatasan, pulau- penggerak sekaligus sarana promosi pariwisata Nusa MICE & INFRAS
BENCANA, DAN pulau terluar simultan dengan Tenggara  DPP Lombok-Mandalika/KEK Mandalika
INFRAS pembangunan kota-kota kecil dan dan DPP Labuan Bajo, sesuai rencana induk
sedang. (masterplan) kawasan pariwisata yang telah disusun.
2. Penuntasan pembangunan infrastruktur 2. konektivitas wilayah kepulauan dan memperkuat
dasar  akses RT thd air minum dan koneksi transportasi dengan hub pariwisata
sanitasi di perdesaan. internasional utama Bali.
3. Pemulihan sosial ekonomi dampak
gempa di Nusa Tenggara Barat. 1. Produktivitas usaha perikanan  tambak garam, PENGEMBANGAN
peternakan, perkebunan, budidaya tanaman INDUSTRI &
1. Pemerataan akses RT pendidikan dan pangan  pembangunan pasar ikan yang EKONOMI LOKAL
SPM kesehatan  pendidikan dasar dan terintegrasi dengan pelabuhan ikan.
menengah yang berkualitas. 2. Pengembangan ekonomi kreatif bernilai tinggi 
2. Percepatan penerapan SPM sanitasi kerajinan mutiara & kain tenun tradisional.
dan air minum yang aman, pengelolaan
1. Kawasan perbatasan Timor Leste  memperkuat kedaulatan
sampah dan limbah, serta penyediaan KAWASAN,
nasional dan memfasilitasi perdagangan lintas negara.
perumahan.
2. Kawasan perkotaan pendukung sektor industri dan pariwisata INVESTASI, &
PEMB. MASY & 1. Pendidikan keterampilan hidup (life-skills)  peningkatan penyediaan perumahan, akses pada energi, air KEPASTIAN
KAPASITAS & vokasi untuk mempersiapkan partisipasi minum, sanitasi, persampahan yang aman, serta drainase dan HUKUM
KELEMBAGAAN masyarakat pada sektor-sektor strategis. transportasi umum perkotaan.
DAERAH 2. Tata kelola dan kapasitas (aparatur, 3. Pelayanan perizinan investasi dan memperluas kerja sama
kelembagaan dan keuangan) pemerintah antardaerah dalam peningkatan daya saing daerah  forum
daerah dan desa dalam mengelola kerja sama regional Wilayah Nusa Tenggara.
keuangan daerah dan dana desa 4. Kepastian hukum hak atas tanah melalui pemberian sertifikat
hak atas tanah.
KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 31
Slide - 32
Arah Pengembangan Wilayah 2022
Wilayah Nusa Tenggara
DPP Lombok /
KEK Mandalika
DPP Labuan Bajo

Matara
m

PKSN Atambua
TIMOR
LESTE

PKSN Kefamenanu

SKPT Sumba Timur

MAJOR PROJECT PRIORITAS


Pemulihan Industri, Pariwisata, dan Investasi Palu

MP 1 Industri 4.0 di 5 Sub Sektor Prioritas

MP 2 10 Destinasi Pariwisata Prioritas

MP 17 Pendidikan dan Pelatihan Vokasi SKPT Rote Ndao


untuk Industri 4.0

Reformasi Sistem Kesehatan Nasional

MAJOR PROJECT PN 2 Destinasi


MP * Penguatan Sistem Kesehatan Nasional Pariwisata Prioritas (DPP) Kota Sedang

Reformasi Sistem Jaring Pengaman Sosial MP 13 Pemulihan Pasca Bencana Koridor Pembangunan
Pusat Kegiatan
MP 18 Integrasi Bantuan Sosial menuju Strategis Nasional
Skema Perlindungan Sosial Menyeluruh MP 14 Pusat Kegiatan Strategis Nasional Koridor Pertumbuhan

Reformasi Sistem Ketahanan Bencana Sentra Kelautan dan Perikanan Koridor Pemerataan
Terpadu (SKPT)
MP 39 Penguatan Sistem Peringatan
Dini Bencana

32
Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Sulawesi Tahun 2022

Strategi Pemerataan Strategi Pertumbuhan


1. Pembangunan perdesaan, dating, 1. Pembangunan infrastruktur konektivitas INFRASTRUKTUR
KAWASAN
transmigrasi, perbatasan, dan pulau- wilayahdarat yang menghubungkan kawasan
, EKONOMI
pulau terluar. strategis dengan penyangganyadan pelabuhan
LOKAL,
2. Pemantapan keterkaitan jaringan dan udara yang menghubungkan pusat
DAN
transportasi utama  Trans Sulawesi pertumbuhan di Sulawesi dengan wilayah lain.
INFRAS
& jaringan pengumpan (feeder) ke
perdesaan dan kota-kota kecil.
1. KEK/KI Palu dan KEK Bitung sebagai pusat
1. Mendorong pemerataan pelayanan industrialisasi/hilirisasi komoditas unggulan wilayah, yaitu.
SPM 2. Pengembangan kawasan-kawasan pariwisata unggulan  KAWASAN,
dasar dengan fokus pemenuhan
standar pelayanan minimal di bidang DPP Manado – Likupang/KEK Likupang dan DPP Wakatobi. INVESTASI, &
pendidikan, kesehatan, perumahan dan 3. Pengembangan kawasan perkotaan pendukung sektor KEPASTIAN
permukiman. industri dan pariwisata  WM Makassar sebagai pusat HUKUM
2. Mmpercepat penerapan SPM, pelayanan aglomerasi wilayah, fokus transportasi massal,
termasuk sanitasi dan air minum yang drainase perkotaan, akses pada energi, perumahan, air
aman, pengelolaan sampah dan limbah, minum, sanitasi dan pengelolaan persampahan yang aman,
serta penyediaan perumahan. serta pengendalian pemanfaatan ruang untuk mencegah
urban sprawl.
4. Perizinan investasi dan memperluas kerja sama
KAPASITAS 1. Meningkatkan tata kelola dan kapasitas
antardaerah dalam  forum kerja sama regional Wilayah
KELEMBAGAAN pemerintahan daerah (kelembagaan,
Sulawesi.
DAERAH aparatur, dan keuangan daerah) guna
5. -Kepastian hukum hak atas tanah melalui pemberian
mendorong peningkatan daya saing
sertifikat hak atas tanah.
daerah.
KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 33
KEK Likupang
DPP Manado - Likupang
Arah Pengembangan Wilayah 2022 WM KEK Bitung
Wilayah Sulawesi Manado

MAJOR PROJECT PRIORITAS


KI/KEK/KPBPB
Pemulihan Industri, Pariwisata, dan Investasi
Destinasi Gorontalo
MP 1 Industri 4.0 di 5 Sub Sektor Prioritas
Pariwisata Prioritas (DPP)

KEK/ KI Palu MP 2 10 Destinasi Pariwisata Prioritas


Wilayah
Metropolitan (WM) MP 3 9 Kawasan Industri di Luar Jawa
dan 31 Smelter

Kota Sedang Palu MP 17 Pendidikan dan Pelatihan Vokasi


untuk Industri 4.0

Koridor Pembangunan MP 22 Jaringan Pelabuhan Utama Terpadu

Reformasi Sistem Kesehatan Nasional


Koridor Pertumbuhan
Mamuju
Koridor Pemerataan MP * Penguatan Sistem Kesehatan Nasional

Reformasi Sistem Jaring Pengaman Sosial


Palopo
MP 18 Integrasi Bantuan Sosial menuju
Skema Perlindungan Sosial Menyeluruh
Reformasi Sistem Ketahanan Bencana

Parepare Kendari MP 39 Penguatan Sistem Peringatan


Dini Bencana

MAJOR PROJECT PN 2

MP 9 Wilayah Metropolitan (WM)


DPP Wakatobi
WM Makassar
MP 13 Pemulihan Pasca Bencana

34
Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kalimantan Tahun 2022

Strategi Percepatan Pemerataan Strategi Percepatan Pertumbuhan


1. Kota-kota kecil & sedang sebagai pusat pelayanan 1. Pembangunan IKN di Kaltim sebagai pusat pemerintahan baru
KAWASAN,  mendorong diversifikasi ekonomi dan peningkatan output IKN &
dan pertumbuhan di daerah perdesaan, LINGKUNGAN
EKONOMI sektor ekonomi non tradisional; peningkatan perdagangan
pedalaman, transmigrasi, & perbatasan dalam antarwilayah, meningkatkan kesempatan kerja dan BERKELANJUTAN
LOKAL DAN pelayanan pendidikan dan kesehatan serta menurunkan ketimpangan pendapatan, serta menciptakan
INFRAS pengembangan ekonomi lokal. peluang investasi baru dan peningkatan kontribusi investasi
Pulau Kalimantan terhadap nasional..
2. Meningkatkan pembangunan kawasan perbatasan 2. Pelestarian lingkungan dan fungsi ekologis di kawasan hutan
di bagian utara untuk menjaga kedaulatan nasional tropik Kalimantan sebagai pusat konservasi dan rehabilitasi
dan mengurangi kesenjangan dengan penduduk di plasma nutfah dan satwa yang dilindungi pusat penelitian
wilayah negara tetangga. obat-obatan, serta untuk menjamin daya dukung lingkungan.
3. Konektivitas wilayah  integrase infrastruktur 1. Investasi & optimalisasi Kawasan strategis  industri pengolah
multimoda (transportasi darat, sungai, laut, dan sumber daya alam hasil perkebunan dan pertambangan  KI KAWASAN,
udara.) INVESTASI, &
Ketapang & KI Surya Borneo.
SPM 2. Pengembangan kawasan perkotaan sebagai pusat pelayanan dan KEPASTIAN
1. Mempercepat penerapan SPM, termasuk sanitasi aglomerasi wilayah, pendukung sektor industri dan pariwisata HUKUM
dan air minum yang aman, pengelolaan sampah WM Banjarmasin, Kota Baru Tanjung Selor  pusat pemerintahan
dan limbah, serta penyediaan perumahan. yang fokus pada peningkatan penyediaan perumahan, akses pada
energi, air minum, sanitasi, persampahan yang aman, serta
drainase dan transportasi umum perkotaan.
3. Pelayanan perizinan investasi dan memperluas kerja sama
KAPASITAS 1. tata kelola dan kapasitas pemerintah antardaerah dalam peningkatan daya saing daerah  forum kerja
KELEMBAG daerah dan desa guna mendorong
AAN sama regional Wilayah Kalimantan.
DAERAH
peningkatan daya saing daerah serta
4. Kepastian hukum hak atas tanah melalui pemberian sertifikat hak
penyelenggaraan pelayanan publik di
atas tanah.
wilayah administratif yang relatif luas. .
KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 35
Slide - 36
KI/KEK/KPBPB
Pusat Kegiatan
Strategis Nasional Arah Pengembangan Wilayah 2022
Wilayah Kalimantan
Wilayah Kota Besar
Metropolitan (WM) MAJOR PROJECT PRIORITAS
Kota Sedang Pemulihan Industri, Pariwisata, dan Investasi

Kota Baru PKSN Tau - MP 1 Industri 4.0 di 5 Sub Sektor Prioritas


Koridor Pembangunan Lumbis
Koridor Pertumbuhan MP 3 9 Kawasan Industri di Luar Jawa
Ibu Kota Negara PKSN Long dan 31 Smelter
Koridor Pemerataan SKPT Sebatik
Midang
Sentra Kelautan dan Perikanan MP 17 Pendidikan dan Pelatihan Vokasi
PKSN Nunukan
Terpadu (SKPT) untuk Industri 4.0

MP 22 Jaringan Pelabuhan Utama Terpadu


PKSN Long
PKSN Paloh Aruk Tarakan
Nawang Reformasi Sistem Kesehatan Nasional

PKSN Jagoi Kota Baru


Tanjung Selor MP * Penguatan Sistem Kesehatan Nasional
Babang
Reformasi Sistem Jaring Pengaman Sosial
MP 18 Integrasi Bantuan Sosial menuju
Skema Perlindungan Sosial Menyeluruh

Singkawang Ibu Kota Negara Reformasi Sistem Ketahanan Bencana


MP 39 Penguatan Sistem Peringatan
Dini Bencana
Pontianak
MAJOR PROJECT PN 2
Samarinda
MP 9 Wilayah Metropolitan (WM)

Balikpapan
MP 10 Ibu Kota Negara
KI Ketapang
MP 11 Pengembangan Kota Baru

MP 14 Pusat Kegiatan Strategis Nasional

KI Surya Borneo
Palangka Raya

WM Banjarmasin
36
Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Sumatera Tahun 2022

Strategi Pemerataan Strategi Pertumbuhan


1. Penuntasan jaringan transportasi pengumpan 1. Sistem transportasi wilayah multimoda (tol, kereta api, pelabuhan,
KAWASAN DAN (feeder)  menghubungkan kawasan tengah & barat dan bandara) dengan pengembangan kawasan industri dan kota-kota
dengan jaringan infrastruktur utama Tol Trans utama.
INFRAS
INFRAS Sumatera di pesisir timur.
2. Pembangunan infrastruktur dasar di daerah gugus- 1. Operasionalisasi & investasi di kawasan-kawasan industri dan KEK 
gugus pulau baik di bagian barat maupun timur sepanjang koridor Tol Trans Sumatera di pesisir timur KEK Arun PENGEMBANGAN
Pulau Sumatera dengan fokus jalan lingkar dan listrik Lhokseumawe, KI/KEK Sei Mangkei, dan KI/KEK Galang Batang  INDUSTRI &
(Nias, Mentawai, Meranti). mengoptimalkan paket-paket insentif fiskal dan nonfiskal serta EKONOMI LOKAL
3. Percepatan pembangunan perdesaan, dating, memantapkan pasokan energi; serta mengoptimalkan Kawasan
transmigrasi, perbatasan, dan pulau-pulau terluar Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) antara lain KPBPB
secara simultan dengan pembangunan kota-kota Sabang dan KPBPB Batam.
kecil dan sedang 2. Produktivitas budidaya pertanian, perkebunan, & perikanan khususnya
usaha rakyat.

1. Akses dan mutu pelayanan dasar  pendidikan, kesehatan, 1. Memacu pengembangan kawasan pariwisata unggulan khususnya di DPP
SPM air minum, & sanitasi akses dan mutu pendidikan Danau Toba dan DPP Bangka Belitung/KEK Tanjung Kelayang dengan
difokuskan pada pendidikan menengah, kejuruan/vokasional, melaksanakan rencana induk (masterplan) kawasan pariwisata yang telah
dan tinggi. disusun. KAWASAN,
2. Percepatan SPM sanitasi & air minum yang aman, 2. Pengembangan kawasan perkotaan sebagai pusat pelayanan dan aglomerasi INVESTASI,
pengelolaan sampah dan limbah, serta penyediaan wilayah, pendukung sektor industri dan pariwisata WM Medan, WM &
perumahan. Palembang,  fokus peningkatan transportasi massal perkotaan, penyediaan KEPASTIAN
layanan dasar seperti perumahan, akses pada energi, air minum, sanitasi dan HUKUM
pengelolaan persampahan yang aman, pengembangan sistem drainase
1. meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan pembangunan
perkotaan, penataan kawasan permukiman, dan ruang terbuka hijau publik di
PEMB. MASY & alternatif serta pembangunan kota-kota kecil dan sedang.
KAPASITAS perkotaan.
2. Mengoptimalkan pelaksanaan otonomi khusus Aceh bagi
KELEMBAGAAN 3. Perizinan investasi & memperluas kerja sama antardaerah dalam peningkatan
peningkatan kesejahteraan rakyat dan kemajuan daerah.
DAERAH daya saing daerah  forum kerja sama regional Wilayah Sumatera.
3. Meningkatkan tata kelola dan kapasitas (aparatur,
4. Kepastian hukum hak atas tanah  pemberian sertifikat hak atas tanah.
kelembagaan dan keuangan) pemerintah daerah dan desa
dalam rangka peningkatan daya saing daerah.
KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 37
Arah Pengembangan Wilayah 2022
KI/KEK/KPBPB
PKSN Sabang

Wilayah Sumatera
Destinasi
Sabang
Pariwisata Prioritas (DPP)
KPBPB Sabang
Banda Aceh Wilayah
Metropolitan (WM)
Biruen
KEK/KI Arun Lhoksumawe Kawasan Perdesaan Prioritas P
Nasional (KPPN)
SKPT Sabang Lhokseumawe Pusat Kegiatan
Langsa Strategis Nasional
WM Medan
KPPN Aceh
Aceh Besar
Timur
Daerah Tertinggal
KEK/KI Sei PKSN Ranai
Gayo Lues Mangkei Sentra Kelautan dan Perikanan
Terpadu (SKPT)
MAJOR PROJECT PRIORITAS RKP 2022 Pematang Siantar SKPT Natuna
DPP Kabupaten Pengembangan
PKSN Alternatif
Pemulihan Industri, Pariwisata, dan Investasi Danau
Bengkalis
Kab. Nias Toba Sibolga KPPN Bintan
MP 2 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Utara Kab. Nias Dumai Kota Besar
Pekanbaru Batam
Kab. Nias
MP 3 9 Kawasan Industri di Luar Jawa Barat Tanjung Pinang Kota Sedang
KPPN Toba
dan 31 Smelter Gunugsitoli KPPN KEK/KI Galang
Kab. Nias Samosir Batang Kota Kecil
MP 17 Pendidikan dan Pelatihan Vokasi KPPN Karimun
untuk Industri 4.0
Selatan KPPN Agam
Bukittinggi KPBPB Batam – Koridor Pembangunan
Bintan - Karimun
MP 22 Jaringan Pelabuhan Utama Terpadu KPPN Muaro
Padang Jambi Koridor Pertumbuhan
Jambi
Reformasi Sistem Kesehatan Nasional WM Palembang
KPPN Banyuasin Koridor Pemerataan
SKPT Mentawai Solok Pangkal Pinang
MP * Penguatan Sistem Kesehatan Nasional Kab. Kab. Musi
Kepulauan Rawas Utara KEK Tanjung
Reformasi Sistem Jaring Pengaman Sosial Mentawai Kelayang
KPPN Bengkulu
MP 18 Integrasi Bantuan Sosial menuju Tengah
KPPN Belitung
Skema Perlindungan Sosial Menyeluruh KPPN Belitung Timur
Lubuklinggau KPPN Bangka Selatan
Prabumulih DPP Bangka
Bengkulu Belitung
MAJOR PROJECT PN 2 RKP 2022 KPPN Tulang
Bawang KPPN Mesuji
MP 8 Pembangunan Wilayah Batam –
Bintan
MP 9 Wilayah Metropolitan (WM) Bandar Lampung
Kab. Pesisir 38
Barat 38
Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Jawa-Bali Tahun 2022

Strategi Pemerataan Strategi Pertumbuhan


1. Pengembangan kawasan industri manufaktur yang terintegrasi dengan
INFRAS & IT 1. Pembangunan infrastruktur konektivitas jaringan tol, kereta api, dan pelabuhan di sisi Pantai Utara Pulau Jawa.
2. Kelayakhunian kawasan perkotaan sebagai pusat layanan dan aglomerasi KAWASAN,
di kawasan Pulau Jawa bagian selatan
wilayah serta pendukung sektor industri dan pariwisata WM Jakarta, EKONOMI
dan Pulau Bali bagian utara. Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, dan Kota Baru Maja  peningkatan KREATIF, &
2. Pemanfaatan teknologi informasi dan transportasi massal, drainase perkotaan, pengendalian banjir, penyediaan LAHAN
komunikasi untuk membantu petani dan perumahan, akses pada energi, air minum, sanitasi, pengelolaan persampahan
UMKM mengakses pasar yang lebih luas. yang aman, penataan kawasan permukiman, ruang terbuka hijau publik, dan
peningkatan kerja sama lintas daerah dalam regionalisasi penyelenggaraan
layanan publik.
PERKOTAAN 1. Pembangunan kota-kota kecil dan sedang 3. Pengembangan ekonomi kreatif khususnya ekonomi digital yang
menjadi pusat distribusi dan industri mengoptimalkan kekayaan budaya bangsa.
4. Pengendalian konversi lahan-lahan subur pertanian & mempertahankan
wilayah skala kecil-sedang, Pulau Jawa jaringan irigasi di kawasan-kawasan lumbung beras.
bagian selatan & Pulau Bali bagian utara.
Pengendalian skala industri disesuaikan
dengan daya dukung wilayah yang relatif 1. Meningkatkan investasi dan mengembangkan pariwisata massal kelas dunia
berbukit dan banyak terdapat ekosistem khususnya di poros Pulau Bali-Banyuwangi-Bromo-Borobudur-Kepulauan INVESTASI,
Seribu-Tanjung Lesung, dengan beberapa kawasan yang terus dikembangkan &
karst. KEPASTIAN
yaitu KEK Tanjung Lesung, DPP Borobudur dan sekitarnya, dan DPP Bromo-
KAPASITAS Tengger-Semeru. Pengembangan DPP Borobudur dan sekitarnya dan DPP HUKUM
KELEMBAGAAN DAERAH Bromo-Tengger-Semeru akan dilaksanakan sesuai rencana induk (masterplan)
kawasan pariwisata yang telah disusun.
1. Tata kelola dan kapasitas (aparatur, 2. Meningkatkan pelayanan perizinan investasi dan memperluas kerja sama
kelembagaan dan keuangan) antardaerah dalam peningkatan daya saing daerah antara lain melalui forum
pemerintah daerah dan desa dalam kerja sama regional Wilayah Jawa-Bali.
3. Meningkatkan kepastian hukum hak atas tanah melalui pemberian sertifikat
peningkatan daya saing daerah. hak atas tanah
KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 39
Arah Pengembangan Wilayah 2022
Serang
Wilayah Jawa-Bali
Cilegon
WM Jakarta
Cirebon
Kawasan Pesisir WM
Selat Sunda Bandung Tegal KPPN
Kendal WM Semarang
Pekalongan
Surakarta WM Surabaya
KI Madura
KEK
Tanjung KPPN
Lesung KI Subang Pamekasan
Sukabumi KIT Batang KEK
KEK Kendal Singhasari Pasuruan KPPN
KPPN Kota Baru
Buleleng
Pandeglang Maja KPPN Probolinggo
KPPN
Sukabumi Magelang
Magelang WM Denpasar
MAJOR PROJECT PRIORITAS RKP 2022
DPP Borobudur dskt
Pemulihan Industri, Pariwisata, dan Investasi
Yogyakarta
MP 1 Industri 4.0 di 5 Sub Sektor Prioritas Kediri DPP Bromo-
Tengger-Semeru
MP 2 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Batu KPPN
Malang KPPN
Banyuwangi Klungkung
MP 17 Pendidikan dan Pelatihan Vokasi
untuk Industri 4.0
KI/KEK/KPBPB
MP 22 Jaringan Pelabuhan Utama Terpadu Kota Besar
Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP)
Reformasi Sistem Kesehatan Nasional Kota Sedang
Wilayah Metropolitan (WM)
MP * Penguatan Sistem Kesehatan Nasional MAJOR PROJECT PN 2 RKP 2022
Koridor Pembangunan
Reformasi Sistem Jaring Pengaman Sosial Kota Baru
MP 9 Wilayah Metropolitan (WM)
Kawasan Perdesaan Prioritas Koridor Pertumbuhan
MP 18 Integrasi Bantuan Sosial menuju
Skema Perlindungan Sosial Menyeluruh MP 11 Pengembangan Kota Baru Nasional (KPPN) Koridor Pemerataan
Reformasi Sistem Ketahanan Bencana
MP 39 Penguatan Sistem Peringatan MP 13 Pemulihan Pasca Bencana
Dini Bencana 40
40
PRIORITAS PEMBANGUNAN
4 WILAYAH TAHUN 2022
HIGHLIGHT PROYEK PRIORITAS

KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 41


PRIORITAS PEMBANGUNAN WILAYAH
MALUKU TAHUN 2022
HIGHLIGHT PROYEK PRIORITAS

KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 42


43
HIGHLIGHT OUTPUT PRIORITAS DI WILAYAH MALUKU DALAM RPJMN 2020 –
2024 (1/7)
ALOKASI
PROYEK PRIORITAS
INDIKASI TARGET PENDANAAN (Rp INSTANSI
PROYEK/OUTPUT K/L INDIKATOR SATUAN LOKASI STRATEGIS
Miliar) PELAKSANA
(MAJOR PROJECT)
2021 2022 2021 2022
Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) Tingkat Kemandirian Sentra Kelautan tingkat 4 4 Kab. Maluku Barat Daya KKP
Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya yang Perikanan Terpadu (SKPT) Kab. Maluku Barat kemandirian 2 2,2
mandiri Daya (Moa) (skala 1-5)
Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) (Skala) Tingkat kemandirian Sentra Kelautan 4 4 Kabupeten Maluku Tenggara KKP
2 2,2
Saumlaki yang mandiri Perikanan Terpadu (SKPT) Saumlaki Barat
Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu Tingkat Kemandirian Sentra Kelautan dan 4 4 Kab. Morotai KKP
(SKPT) Kab. Morotai yang mandiri Perikanan Terpadu (SKPT) Kab. Kepulauan 3 3
Morotai (skala 1-5)
Pulau-pulau kecil/terluar yang tersedia Jumlah pulau-pulau kecil /terluar yang 4 pulau 4 pulau Pulau Liran, Pulau Leti, Pulau KKP
6 6
infrastruktur kelautan dan perikanan dibangun sarana prasarananya (pulau) Kei Besar, Pulau Panambulai
Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) Rata-rata nilai Indeks Pengelolaan Kawasan 0,45 0,47 Kabupeten Maluku Tenggara KKP
13 23
Saumlaki Perbatasan (IPKP) PKSN Saumlaki Barat
Pengembangan Bandara Moa Jumlah bandara yang Lokasi 1 1 Provinsi Maluku, Kab. Maluku Kementerian
30,00 30
direhabilitasi/dikembangkan (berlanjut) (selesai) Barat Daya Perhubungan
Pengembangan Pelabuhan Moa Terlaksananya pengembangan/ lokasi 1 - Provinsi Maluku, Kab. Maluku Kementerian
4,4555 -
pembangunan pelabuhan (selesai) Barat Daya Perhubungan
Pembangunan kapal penyeberangan perintis kapal penyeberangan yang dibangun unit 1 1 Provinsi Maluku, Kab. Maluku Kementerian
15 15
Kisar-Leti-Moa (berlanjut) (selesai) Barat Daya Perhubungan
Pengembangan Pelabuhan Saumlaki Terlaksananya pengembangan/ - 1 Maluku Kementerian
-
pembangunan pelabuhan (lokasi) (berlanjut) 20,00 Perhubungan
Penambahan Penyalur Program BBM Satu Jumlah penyalur yang difasilitasi/ditingkatkan 9 9 Kec. Kei Besar, Kec. Kei Besar Kementerian ESDM
Harga Selatan, Kec. Kei Besar Utara
Timur, Kec. Kei Besar Selatan
Barat, Kec. Kei Kecil Timur
Selatan, Kec. Selaru, Kec.
Tanimbar Selatan, Kec.
Wertamrian, Kec. Tanimbar
Utara, Kec. Yaru, Kec.
Kormomolin, Kec. Nirunmas,
Kec. Pulau Aru, Kec. Sir Sir,
0,324 0,324
Kec. Aru Tengah Timur, Kec.
Aru Tengah Selatan, Kec. Aru
Selatan Timur, Kec. Moa Lakor,
Kec. Mdona Heira, Kec. Pulau
Pulau Babar, Kec. Wetar, Kec.
PP Terselatan, Kec. P Leti,
Kec. P Masela, Kec. P Lakor,
Kec. Wetar Utara, Kec. Wetar
Barat, Kec. Wetar Timur, Kec.
Kisar Utara

*) Catatan: Perlu koordinasi dan konfirmasi lebih lanjut terhadap perkembangan status dan kesiapan Proyek KL/ RO dari Direktorat Mitra Kerja K/L terkait
43
44
HIGHLIGHT OUTPUT PRIORITAS DI WILAYAH MALUKU DALAM RPJMN 2020 –
2024 (2/7)
ALOKASI
INDIKASI TARGET PENDANAAN (Rp PROYEK PRIORITAS
INSTANSI
PROYEK/OUTPUT K/L INDIKATOR SATUAN Miliar) LOKASI STRATEGIS
PELAKSANA
(MAJOR PROJECT)
2021 2022 2021 2022
Pembangunan PLTS Rooftop Jumlah PLTS Roof Top yang dibangun 20 paket 20 paket Kec. Patani Utara, Kec. Morotai Kementerian ESDM
Selatan, Kec. Morotai Selatan
4,4 4,4 Barat, Kec. Morotai Jaya, Kec.
Morotai Utara, Kec. Morotai
Timur
Konverter Kit BBM ke Bahan Bakar Gas Jumlah Konverter Kit BBM ke Bahan Bakar - 50 Kab. Pulau Morotai Kementerian ESDM
Untuk Nelayan Gas Untuk Nelayan yang difasilitasi 0,025 0,025
Kawasan Lada, Pala, dan Cengkeh Kawasan Lada, Pala, dan Cengkeh (ha) 3297,59 3297,59 Provinsi Maluku, Kab. Kab. Penguatan Jaminan Usaha Kementan
Maluku Tengah, Kab. Buru, Serta 350 Korporasi Petani
12,89 14,18 Kab. Seram Bagian Barat, Kab. dan Nelayan
Seram Bagian Timur, Kab.
Buru Selatan, Kota Ambon
Kawasan Kelapa Kawasan Karet (ha) 1240,03 1240,03 Provinsi Maluku, Kepuluan Penguatan Jaminan Usaha Kementan
Tanimbar, Kab. Maluku Serta 350 Korporasi Petani
Tenggara, Kab. Kab. Maluku dan Nelayan
5,08 5,59
Tengah, Kab. Kepulauan Aru,
Kab. Seram Bagian Timur,
Kab. Makuku Barat Daya
Kawasan Kelapa Kawasan Karet (ha) 1061,17 1061,17 Provini Maluku Utara,Kab. Penguatan Jaminan Usaha Kementan
Sula, Kab. Halmahera Utara, Serta 350 Korporasi Petani
4,36 4,79
Kab. Halmahera Selatan, Kab. dan Nelayan
Pulau Morotai
Kawasan Lada, Pala, dan Cengkeh Kawasan Lada, Pala, dan Cengkeh (ha) 3316,20 3316,20 Kab. Halmahera Selatan, Kab. Penguatan Jaminan Usaha Kementan
Halmahera Tengah, Kab. Serta 350 Korporasi Petani
12,97 14,27
Halmahera Barat, Kab. dan Nelayan
Halmahera Utara
Penyelenggaraan Bantuan Tunai Bersyarat Jumlah keluarga miskin dan rentan yang KPM 46.836 46.836 Kab. Buru Selatan, Kepulauan Integrasi Bantuan Sosial Kemensos
bagi keluarga miskin* memperoleh Bantuan Tunai Bersyarat (KPM) Aru, Maluku Barat Daya, Menuju Skema Perlindungan
*) Lokus intervensi berada pada daerah Maluku Tenggara Barat, Seram Sosial Menyeluruh
140,508 140,508
tertinggal di dalam maupun di luar koridor Bagian Barat, Seram Bagian
kewilayahan Timur
Penyelenggaraan Bantuan Sosial Pangan Jumlah keluarga miskin dan rentan yang KPM 56.742 56.742 Kab. Maluku Tenggara Barat, Integrasi Bantuan Sosial Kemensos
bagi keluarga miskin dan rentan* memperoleh Bantuan Sosial Pangan melalui Kepulauan Aru, Seram Bagian Menuju Skema Perlindungan
*) Lokus intervensi berada pada daerah Kartu Sembako Murah (KPM) Barat, Seram Bagian Timur, Sosial Menyeluruh
91,922 91,922
tertinggal di dalam maupun di luar koridor Maluku Barat Daya, Buru
kewilayahan Selatan

*) Catatan: Perlu koordinasi dan konfirmasi lebih lanjut terhadap perkembangan status dan kesiapan Proyek KL/ RO dari Direktorat Mitra Kerja K/L terkait
44
45
HIGHLIGHT OUTPUT PRIORITAS DI WILAYAH MALUKU DALAM RPJMN 2020 –
2024 (3/7)
ALOKASI
INDIKASI TARGET PENDANAAN (Rp PROYEK PRIORITAS
INSTANSI
PROYEK/OUTPUT K/L INDIKATOR SATUAN Miliar) LOKASI STRATEGIS
PELAKSANA
(MAJOR PROJECT)
2021 2022 2021 2022
Penyelenggaraan Bantuan Tunai Bersyarat Jumlah keluarga miskin dan rentan yang KPM 4.010 4.010 Kab. Kepulauan Sula, Pulau Integrasi Bantuan Sosial Kemensos
bagi keluarga miskin* memperoleh Bantuan Tunai Bersyarat (KPM) Taliabu* Menuju Skema Perlindungan
*) Lokus intervensi berada pada daerah Sosial Menyeluruh
12,030 12,030
tertinggal di dalam maupun di luar koridor
kewilayahan
Penyelenggaraan Bantuan Sosial Pangan Jumlah keluarga miskin dan rentan yang KPM 4.959 4.959 Kab. Kepulauan Sula, Pulau Integrasi Bantuan Sosial Kemensos
bagi keluarga miskin dan rentan* memperoleh Bantuan Sosial Pangan melalui Taliabu* Menuju Skema Perlindungan
*) Lokus intervensi berada pada daerah Kartu Sembako Murah (KPM) Sosial Menyeluruh
8,926 8,926
tertinggal di dalam maupun di luar koridor
kewilayahan
Penerapan Sustainable Tourism Practices Jumlah destinasi pariwisata utama dan 1 destinasi 1 destinasi Kab. Morotai Kemenparekraf
Di Destinasi Utama dan Prioritas prioritas yang menerapkan Sustainable 0,60 0,60
Tourism Practices
Pusat Pengembangan Keahlian/Skill Jumlah pusat pengembangan keahlian 1 1 Kota Ambon, Provinsi Maluku Pendidikan dan Pelatihan Kemennaker
2,5 2,5
Development Center (Fungsi Pendidikan) Vokasi untuk Industri 4.0
Pengembangan Pelabuhan baru di Ambon Terlaksananya pengembangan/ - - Kota Ambon, Provinsi Maluku Kemenhub, Pemda,
- -
(KPBU) pembangunan pelabuhan (lokasi) Badan Usaha
Pengembangan Bandara Patimura Jumlah bandara hub primer yang 1 - Kota Ambon, Provinsi Maluku Kemenhub, BUMN
100,0 -
dikembangkan (lokasi) (selesai)
Pengembangan Pelabuhan Tual Terlaksananya pengembangan/ - 1 Kota Tual, Provinsi Maluku Kemenhub
- 15,0
pembangunan pelabuhan (lokasi) (berlanjut)
Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan jumlah pelabuhan penyeberangan yang 1 1 Maluku Kemenhub
25,0 30,0
Weda dibangun (lokasi) (berlanjut) (berlanjut)
Pembangunan Bandara Weda Bandara baru yang dibangun (lokasi) 1 1 Maluku Utara 9 Kawasan industri di luar Kemenhub
50,0 50,0
(berlanjut) (berlanjut) Jawa dan 31 Smelter
Literasi Digital Pemasaran Produk Unggulan Persentase kenaikan volume penjualan % 5% 5% Kab. Kepulauan Tanimbar, Kemendes, PDT &
Daerah Tertinggal produk unggulan daerah tertinggal yang 1,0 2,0 Maluku Barat Daya, Buru Trans
dipasarkan melalui platform digital Selatan, Kepulauan Aru
Peningkatan Kapasitas Tenaga Kerja di Jumlah Tenaga Kerja yang Ditingkatkan orang 59 orang 59 orang Kab. Kepulauan Aru, Kemendes, PDT &
Daerah Tertinggal Kapasitasnya di Daerah Tertinggal 0,5 0,5 Kepulauan Tanimbar, Maluku Trans
Barat Daya, Buru Selatan
Pembangunan/Peningkatan Jalan Desa Panjang Jalan Desa Strategis yang km 1,5 km Kab. Kepulauan Aru, Buru Kemendes, PDT &
strategis di Daerah Tertinggal dibangun/ditingkatkan dan fungsional di 0,0 2,1 Selatan Trans
Daerah Tertinggal (km)
Peningkatan Kapasitas Masyarakat Dan Jumlah masyarakat terdampak bencana yang orang 196 orang 196 orang Kab. Kepulauan Aru, Kemendes, PDT &
Aparatur Pemda Dalam Penanggulangan ditingkatkan kapasitasnya dalam peningkatan 1,00 0,98 Kepulauan Tanimbar Trans
Bencana Di Daerah Tertinggal ekonomi keluarga (livelihood)
Peningkatan Jalan Strategis Desa Di Panjang Jalan Strategis Desa yang km 4 km 4 km Kab. Maluku Barat Daya, Kemendes, PDT &
Daerah Perbatasan ditingkatkan Di Lokasi Prioritas Perbatasan 6,00 6,00 Kepulauan Aru Trans
Daerah Tertinggal

*) Catatan: Perlu koordinasi dan konfirmasi lebih lanjut terhadap perkembangan status dan kesiapan Proyek KL/ RO dari Direktorat Mitra Kerja K/L terkait
45
46
HIGHLIGHT OUTPUT PRIORITAS DI WILAYAH MALUKU DALAM RPJMN 2020 –
2024 (4/7)
ALOKASI
PROYEK PRIORITAS
INDIKASI TARGET PENDANAAN (Rp INSTANSI
PROYEK/OUTPUT K/L INDIKATOR SATUAN LOKASI STRATEGIS
Miliar) PELAKSANA
(MAJOR PROJECT)
2021 2022 2021 2022
Penyediaan elektrifikasi di desa lokasi Jumlah Kepala Keluarga di lokasi prioritas KK 53 KK 53 KK Kab. Maluku Barat Daya, Kepulauan Kemendes, PDT &
prioritas perbatasan perbatasan yang mendapatkan elektrifikasi 2,64 2,64 Aru, Kepulauan Tanimbar Trans
Sarana dan Prasarana Air Bersih yang Jumlah Kepala Keluarga yang mendapatkan KK 200 KK 100 KK Kab. Kepulauan Tanimbar, Kepulauan Kemendes, PDT &
dibangun di Daerah Perbatasan layanan Air Bersih dan sanitasi di Lokasi 3,34 1,67 Aru Trans
Prioritas Perbatasan
Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Jumlah Sarana Air Bersih dan Sanitasi yang unit 1 unit 1 unit Kab. Kepulauan Aru (P. Panambulai), Kemendes, PDT &
Di Daerah Pulau Kecil dan Terluar Dibangun dan Fungsional di Pulau Kecil dan Maluku Barat Daya (P. Lirang, P. Trans
Terluar 2,20 2,20 Wetar, P. Letti, P. Marsela, P.
Metimarang, P. Kisar), Kepulauan
Tanimbar
Desa Digital (P3PD) Jumlah desa yang menerapkan dan 278 desa 397 desa Ambon, Buru, Buru Selatan, Kepualuan Kemendes, PDT &
mengembangkan Desa Digital Aru, Maluku Barat Daya, Maluku Trans
Tengah, Maluku Tenggara, Maluku
9,87 9,33
Tenggara Barat, Seram Bagian Barat,
Seram Bagian Timur, Tual

BUMDes yang Dikembangkan untuk Jumlah desa yang mengembangkan 16 desa 12 desa Ambon, Buru, Buru Selatan, Kepualuan Kemendes, PDT &
Mendukung Produk Unggulan Desa BUMDes untuk mendukung produk unggulan Aru, Maluku Barat Daya, Maluku Trans
desa Tengah, Maluku Tenggara, Maluku
0,91 0,81
Tenggara Barat, Seram Bagian Barat,
Seram Bagian Timur, Tual

Konvergensi Pencegahan Stunting di Desa Jumlah kabupaten yang melakukan 3 kabupaten 3 kabupaten Maluku Tengah, Seram Bagian Barat, Percepatan Penurunan Kemendes, PDT &
konvergensi pencegahan stunting di desa 0,10 0,09 Kepulauan Aru Kematian Ibu dan Stunting Trans
Satuan Permukiman yang Dibangun dan Jumlah satuan permukiman transmigrasi 1 SP 1 SP Kab. Maluku Tengah Kemendes, PDT &
Fungsional di Kawasan Transmigrasi yang dibangun dan fungsional di kawasan 6,00 6,16 Trans
Prioritas transmigrasi prioritas
Kawasan Transmigrasi Prioritas yang Jumlah kawasan transmigrasi prioritas yang 1 Kawasan 1 Kawasan Kab. Maluku Tengah Kemendes, PDT &
Sarana dan Prasarananya dikembangkan prasarana, sarana, dan utilitasnya 3,07 3,05 Trans
dan fungsional berkembang dan fungsional (Kawasan)
Kawasan Transmigrasi Prioritas yang Jumlah kawasan transmigrasi prioritas yang - 1 Kawasan Kab. Maluku Tengah Kemendes, PDT &
Dikembangkan Ekonominya dikembangkan ekonominya (Kawasan) 0,00 0,48 Trans
Desa Digital (P3PD) Jumlah desa yang menerapkan dan 190 desa 257 desa Halmahera Barat, Halmahera Selatan, Kemendes, PDT &
mengembangkan Desa Digital Halmahera Tengah, Halmahera Timur, Trans
Halmahera Utara, Kepulauan Sula,
6,75 6,04 Pulau Morotai, Pulau Taliabu, Tidore
Kepulauan

*) Catatan: Perlu koordinasi dan konfirmasi lebih lanjut terhadap perkembangan status dan kesiapan Proyek KL/ RO dari Direktorat Mitra Kerja K/L terkait
46
47
HIGHLIGHT OUTPUT PRIORITAS DI WILAYAH MALUKU DALAM RPJMN 2020 –
2024 (5/7)
ALOKASI
INDIKASI TARGET PENDANAAN (Rp PROYEK PRIORITAS
INSTANSI
PROYEK/OUTPUT K/L INDIKATOR SATUAN Miliar) LOKASI STRATEGIS
PELAKSANA
(MAJOR PROJECT)
2021 2022 2021 2022
BUMDes yang Dikembangkan untuk Jumlah desa yang mengembangkan BUMDes 16 desa 12 desa Halmahera Barat, Halmahera Kemendes, PDT &
Mendukung Produk Unggulan Desa untuk mendukung produk unggulan desa Selatan, Halmahera Tengah, Trans
Halmahera Timur, Halmahera
0,91 0,81
Utara, Kepulauan Sula, Pulau
Morotai, Pulau Taliabu, Tidore
Kepulauan
Bantuan Peningkatan Nilai Tambah Jumlah Bantuan Peningkatan Nilai Tambah paket 2 paket Kab. Maluku Barat Daya, Buru Kemendes, PDT &
Prukades di Daerah Tertinggal Prukades di Daerah Tertinggal 2,3 Selatan, Kepulauan Aru, Trans
Kepulauan Tanimbar
Pembangunan Embung Dan Bangunan Air Jumlah Embung dan Bangunan Air lainnya unit 1 unit Kab. Maluku Barat Daya, Kemendes, PDT &
Lainnya di Daerah Tertinggal Rawan yang dibangun dan fungsional di daerah 2,20 Kepulauan Aru Trans
Pangan tertentu rawan pangan
Usaha Ekonomi Desa yang dikembangkan Jumlah desa yang mengembangkan usaha 1 desa 0 desa Ambon, Buru, Buru Selatan, Kemendes, PDT &
yang terintegrasi dengan BUMDes ekonomi desa yang terintegrasi dengan Kepualuan Aru, Maluku Barat Trans
BUMDes Daya, Maluku Tengah, Maluku
0,28 0,00
Tenggara, Maluku Tenggara
Barat, Seram Bagian Barat,
Seram Bagian Timur, Tual
Desa Wisata (DEWI) Jumlah desa yang dibangun sarana dan 2 desa 2 desa DPP Morotai Kemendes, PDT &
prasarananya untuk mendukung destinasi 1,79 1,77 Trans
wisata
Usaha Ekonomi Desa yang dikembangkan Jumlah desa yang mengembangkan usaha 0 desa 0 desa Halmahera Barat, Halmahera Kemendes, PDT &
yang terintegrasi dengan BUMDes ekonomi desa yang terintegrasi dengan Selatan, Halmahera Tengah, Trans
BUMDes Halmahera Timur, Halmahera
0,00 0,00
Utara, Kepulauan Sula, Pulau
Morotai, Pulau Taliabu, Tidore
Kepulauan
Pendampingan pada 74.957 Desa Jumlah pendamping desa yang melakukan 500 orang 421 orang Ambon, Buru, Buru Selatan, Kemendes, PDT &
pendampingan pada 74.957 desa Kepualuan Aru, Maluku Barat Trans
Daya, Maluku Tengah, Maluku
23,05 19,40
Tenggara, Maluku Tenggara
Barat, Seram Bagian Barat,
Seram Bagian Timur, Tual
Pendampingan pada 74.957 Desa Jumlah pendamping desa yang melakukan 529 orang 445 orang Halmahera Barat, Halmahera Kemendes, PDT &
pendampingan pada 74.957 desa Selatan, Halmahera Tengah, Trans
Halmahera Timur, Halmahera
24,38 20,52
Utara, Kepulauan Sula, Pulau
Morotai, Pulau Taliabu, Tidore
Kepulauan

*) Catatan: Perlu koordinasi dan konfirmasi lebih lanjut terhadap perkembangan status dan kesiapan Proyek KL/ RO dari Direktorat Mitra Kerja K/L terkait
47
48

Highlight Output Prioritas di Wilayah Maluku dalam RPJMN 2020 – 2024 (6/7)
ALOKASI
PROYEK PRIORITAS
INDIKASI TARGET PENDANAAN (Rp INSTANSI
PROYEK/OUTPUT K/L INDIKATOR SATUAN LOKASI STRATEGIS
Miliar) PELAKSANA
(MAJOR PROJECT)
2021 2022 2021 2022
Penyusunan kesepakatan kerja sama daerah Jumlah daerah yang menginisiasi kesepakatan 1 1 Pusat (alokasi Kementerian) Kemendagri
dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan kerja sama daerah dalam mendorong
0,145 0,145
peningkatan daya saing sesuai potensi pertumbuhan ekonomi sesuai potensi daerah
daerah
Percepatan kerjasama antar daerah dalam Jumlah pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama 1 2 Pusat (alokasi Kementerian) Kemendagri
penyelesaian permasalahan publik bersama dalam penyelesaian permasalahan pelayanan
(terutama permasalahan transportasi, air publik di 10 kota metropolitan (terutama 0,59 0,64
minum, banjir, sampah dan limbah) permasalahan transportasi, banjir, air minum,
serta sampah dan limbah)
Integrasi dan penerapan SPM Daerah yang melakukan integrasi dan 12 12 Pusat (alokasi Kementerian) Kemendagri
0,324 0,34
penerapan SPM
Revitalisasi Pasar Rakyat yang Dikelola Jumlah (unit) pasar rakyat yang direvitalisasi 1 - Kabupeten Maluku Tenggara Kemendag
Koperasi di Daerah Tertinggal, Perbatasan, & 1 - Barat
Rawan Bencana
Revitalisasi Pasar Rakyat yang Dikelola Jumlah (unit) pasar rakyat yang direvitalisasi - - Kab. Pulau Morotai Kemendag
Koperasi di Daerah Tertinggal, Perbatasan, & - -
Rawan Bencana
Jalan Lingkar Pulau Morotai Panjang jalan yang dibangun (km) 10 10 Maluku Utara Jalan Trans pada 18 Pulau Kemen PUPR/Pemda
113,4 113,4 Tertinggal, Terluar, dan
Terdepan
Pembangunan Rumah Susun termasuk untuk Jumlah rumah susun yang terbangun (unit) 57 106 Provinsi Maluku Rumah Susun Perkotaan (1 Kemen PUPR
37,4 69,0
buruh, pekerja dan ASN Juta)
Jalan Trans Pulau Moa (DAK) Panjang jalan yang dibangun km 10 10 Provinsi Maluku, Kab. Maluku Jalan Trans pada 18 Pulau Kemen PUPR
127,44 122,47 Barat Daya Tertinggal, Terluar, dan
Terdepan
Penyediaan air baku di lokasi prioritas pulau Tambahan debit air baku di lokasi prioritas 0,10 0,01 Kab. Maluku Barat Daya, Kab. Akses Air Minum Perpipaan Kemen PUPR
kecil terluar: Provinsi Maluku (Kab. Maluku pulau kecil terluar (m3/detik) Kepulauan Tanimbar, Kab. (10 Juta Sambungan Rumah)
30,10 3,96
Barat Daya, Kab. Kepulauan Tanimbar, Kab. Maluku Tenggara, Kab.
Maluku Tenggara, Kab. Kepulauan Aru) Kepulauan Aru
Jalan Trans Pulau Kei Besar (DAK/APBN) Panjang jalan yang dibangun (km) 22,83 21,94 Maluku Jalan Trans pada 18 Pulau Kemen PUPR
Tertinggal, Terluar, dan
286,08 274,92
Terdepan
Jalan Trans Pulau Wetar (DAK/APBN) Panjang jalan yang dibangun (km) 17,20 16,53 Maluku Jalan Trans pada 18 Pulau Kemen PUPR
Tertinggal, Terluar, dan
215,58 207,17
Terdepan
Jalan Trans Pulau Selaru (DAK/APBN) Panjang jalan yang dibangun (km) 9,70 9,32 Maluku Jalan Trans pada 18 Pulau Kemen PUPR
Tertinggal, Terluar, dan
121,57 116,82
Terdepan
Jalan Trans Pulau Aru (DAK/APBN) Panjang jalan yang dibangun (km) 9,00 8,65 Maluku Jalan Trans pada 18 Pulau Kemen PUPR
Tertinggal, Terluar, dan
112,75 108,35
Terdepan
Jalan akses KI Weda Panjang jalan yang dibangun (km) Maluku Utara 9 Kawasan Industri di Luar Kemen PUPR
Jawa dan 31 Smelter
*) Catatan: Perlu koordinasi dan konfirmasi lebih lanjut terhadap perkembangan status dan kesiapan Proyek KL/ RO dari Direktorat Mitra Kerja K/L terkait 48
49
HIGHLIGHT OUTPUT PRIORITAS DI WILAYAH MALUKU DALAM RPJMN 2020 –
2024 (7/7)
ALOKASI
INDIKASI TARGET PENDANAAN (Rp PROYEK PRIORITAS
INSTANSI
PROYEK/OUTPUT K/L INDIKATOR SATUAN Miliar) LOKASI STRATEGIS
PELAKSANA
(MAJOR PROJECT)
2021 2022 2021 2022
Jalan akses KI Weda Panjang jalan yang dibangun (km) Maluku Utara 9 Kawasan Industri di Luar Kemen PUPR
Jawa dan 31 Smelter
Jalan Lingkar Pulau Morotai (DAK/APBN) Panjang jalan yang dibangun (km) 10 10 Maluku Utara Jalan Trans pada 18 Pulau Kemen PUPR
113,42 113,42 Tertinggal, Terluar, dan
Terdepan
Penyediaan air baku di kawasan perkotaan Tambahan debit air baku di kawasan 0,51 Kota Ambon, Kota Tual Akses Air Minum Perpipaan Kemen PUPR
perkotaan (m3/detik) 152,7 (Provinsi Maluku) (10 Juta Sambungan Rumah)
Penyediaan air baku di daerah 3T Tambahan debit air baku di daerah 3T m3/detik 0,48 Kab. Maluku Tenggara Barat, Akses Air Minum Perpipaan Kemen PUPR
(Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) Buru Selatan, Kepulauan Aru, (10 Juta Sambungan Rumah)
dan Maluku Barat Daya*
143,4
*indikatif pendanaan masih bersifat total
seluruh daerah 3T di setiap provinsi
Jaringan Air baku yang dibangun/ Total debit air baku yang dihasilkan (m3/det) 0,039 - Kabupeten Maluku Tenggara Kemen PUPR
9,73 -
ditingkatkan Barat
Pembangunan Rumah Susun termasuk Jumlah rumah susun yang terbangun (unit) 41 76 Provinsi Maluku Utara Pengembangan Kota Baru: Kemen PUPR
untuk buruh, pekerja dan ASN 26,8 49,5 Maja, Tanjung Selor, Sofifi,
dan Sorong
Penyediaan air baku di kawasan perkotaan Tambahan debit air baku di kawasan 0 Kota Ternate, Kota Tidore Akses Air Minum Perpipaan Kemen PUPR
perkotaan (m3/detik) 20,4 Kepulauan (Provinsi Maluku (10 Juta Sambungan Rumah)
Utara)
Penyediaan air baku di daerah 3T Tambahan debit air baku di daerah 3T m3/detik 0,480 Kab. Kepulauan Sula* Akses Air Minum Perpipaan Kemen PUPR
(Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) (m3/detik) (10 Juta Sambungan Rumah)
144,015
*indikatif pendanaan masih bersifat total
seluruh daerah 3T di setiap provinsi
Wirausaha pemula yang didukung modal Tersalurnya Modal Awal Usaha Kepada orang 20 20 Kab. Kepulauan Sula Kemen KUKM
0,3 0,3
awal usaha (start up capital) Wirausaha Pemula
BAKTI SINYAL/ LASTMILE Jumlah lokasi BTS/WIFI di WPUTI 1 lokasi 1 lokasi 0,80 0,80 Kab. Pulau Morotai Kemen Kominfo
Sertifikat Hak Atas Tanah Luas cakupan bidang tanah bersertifikat (Ha) 131408 131408 21,4 22,9 Maluku Kemen ATR/BPN
Peta Dasar Pertanahan Luas cakupan peta dasar pertanahan (Ha) 59031 59031 1,2 1,3 Maluku Kemen ATR/BPN
Sertifikat Hak Atas Tanah Luas cakupan bidang tanah bersertifikat (Ha) 112954 112954 6,1 6,5 Maluku Utara Kemen ATR/BPN
Peta Dasar Pertanahan Luas cakupan peta dasar pertanahan (Ha) 60637 60637 1,2 1,3 Maluku Utara Kemen ATR/BPN
Layanan Pertanahan Jumlah kantor wilayah dan kantor pertanahan 7 7 Maluku Kemen ATR/BPN
yang menerapkan pelayanan pertanahan 6,0 6,4
modern berbasis digital (satker)
Sertifikat Hak Atas Tanah Luas cakupan bidang tanah bersertifikat (Ha) 112954 112954 6,1 6,5 Maluku Utara Kemen ATR/BPN
Layanan Pertanahan Jumlah kantor wilayah dan kantor pertanahan 8 8 Maluku Utara Kemen ATR/BPN
yang menerapkan pelayanan pertanahan 6,0 6,4
modern berbasis digital (satker)
*) Catatan: Perlu koordinasi dan konfirmasi lebih lanjut terhadap perkembangan status dan kesiapan Proyek KL/ RO dari Direktorat Mitra Kerja K/L terkait 49
PRIORITAS PEMBANGUNAN
WILAYAH NUSA TENGGARA
TAHUN 2022
HIGHLIGHT PROYEK PRIORITAS

KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 50


51
HIGHLIGHT OUPUT PRIORITAS WILAYAH NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2022 (1/4)*
INDIKASI TARGET PROYEK PRIORITAS
INSTANSI
PROYEK KL INDIKATOR INDIKASI ANGGARAN LOKASI STRATEGIS
PELAKSANA
2021 2022 2021 2022 (MAJOR PROJECT)
Pengembangan Pelabuhan
Terlaksananya pengembangan/ Kemenhub
Labuan Bajo (Terminal - 0,0 0,0 Nusa Tenggara Timur
pembangunan pelabuhan (lokasi) 1 (KPBU)
Multipurpose)

Jalan Akses KSPN Labuan Panjang jalan yang dibangun 10 Destinasi


342,2 342,2 Nusa Tenggara Timur KemenPUPR
Bajo (km) 21 21 Pariwisata Prioritas

Pengembangan Pelabuhan
Terlaksananya pengembangan/ Kemenhub
Labuan Bajo (Terminal 1,0 - 0,0 0,0 Nusa Tenggara Timur
pembangunan pelabuhan (lokasi) (KPBU)
Multipurpose)
Gardu Induk Labuan Bajo (70 Jumlah Kapasitas Gardu Induk
30,0 Badan Usaha
kV) (MVA)
Provinsi Nusa
Pengembangan Kawasan
Kawasan Kelapa (ha) 5,39 5,93 Tenggara Timur, Kab.
Kelapa 1.335,36 1.335,36
Sumba Timur, Kab. Penguatan Jaminan
Kupang, Kab. Usaha Serta 350
Kementan
Lembata, Kab. Flores Korporasi Petani dan
Kawasan Kopi Kawasan Kopi (ha) 997,01 997,01 11,33 12,463 Timur, Kab. Sikka, Nelayan
Kab. Manggarai Barat,
Kab. Malaka
Peningkatan produksi
jumlah produksi (Ton) 2.111.650,5 2.163.976,3 n/a n/a Kab. Kupang KKP
perikanan budidaya
Pembangunan Rumah Susun
Jumlah rumah susun yang Provinsi Nusa Rumah Susun Kementerian
termasuk untuk buruh, 182 336 118,7 218,9
terbangun (unit) Tenggara Timur Perkotaan (1 juta) PUPR
pekerja dan ASN
Penyediaan air baku di Tambahan debit air baku di 0,4 Kota Kupang, Provinsi Akses Air Minum Kementerian
kawasan perkotaan kawasan perkotaan (m3/detik) 119,0 Nusa Tenggara Timur Perpipaan (10 Juta PUPR
Sambungan Rumah)
Pasar Rakyat Yang Terbangunnya pasar rakyat 2 2 Kab. Timor Tengah Kemendag
Dibangun/Direvitalisasi 12,6 12,6 Selatan
51
52
HIGHLIGHT OUPUT PRIORITAS WILAYAH NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2022 (2/4)*
INDIKASI TARGET PROYEK PRIORITAS
INDIKASI ANGGARAN INSTANSI
PROYEK KL INDIKATOR LOKASI STRATEGIS
PELAKSANA
2021 2022 2021 2022 (MAJOR PROJECT)
Sentra Kelautan Perikanan Tingkat Kemandirian SKPT di 4 4 Kab. Sumba Timur KKP
Terpadu (SKPT) Kab. Sumba Bawah Tanggung Jawab
2,00 2,20
Timur yang Mandiri Direktorat Produksi dan Usaha
Penyediaan air baku di Tambahan debit air baku di 0,44 2,28 Kab. Sumba Barat, Akses Air Minum Kementerian
daerah 3T (Terdepan, daerah 3T Belu, Malaka, Perpipaan (10 Juta PUPR
Terluar, dan Tertinggal) Kupang, Sumba Barat Sambungan Rumah)
Daya, Sumba Timur,
131,61 685,33
*indikatif pendanaan masih Sumba Tengah,
bersifat total seluruh daerah Manggarai Timur,
3T di setiap provinsi Timor Tengah
Selatan*
Jalan Trans Pulau Sumba Panjang jalan yang dibangun 27 26 Provinsi Nusa Jalan Trans pada 18 Kementerian
(DAK/APBN) Tenggara Timur, Kab. Pulau Tertinggal, PUPR/Pemda
333,09 320,10
Sumba Barat Daya Terluar, dan
dan Sumba Timur Terdepan
Penyediaan air baku di Tambahan debit air baku di 0,01 Kab. Alor, Kab. Rote Akses Air Minum Kementerian
lokasi prioritas pulau kecil lokasi prioritas pulau kecil Ndao, dan Kab. Sabu Perpipaan (10 Juta PUPR
terluar: Provinsi Nusa terluar (m3/detik) Raijua Sambungan Rumah)
3,52
Tenggara Timur (Kab. Alor,
Kab. Rote Ndao, Kab. Sabu
Raijua)
Penambahan Penyalur Jumlah penyalur yang 15 15 Kecamatan Lokpri Kementerian
Program BBM Satu Harga difasilitasi/ditingkatkan ESDM
0,54 0,54

Jalan Perbatasan NTT Panjang jalan yang dibangun Nusa Tenggara Timur Pusat Kegiatan Kementerian
(km) 49,7 44,8 300 350 Strategis Nasional : PUPR
Penyediaan Moda Kapal Jumlah moda kapal ternak yang 1 rute 1 rute Kab. Belu PKSN Paloh-Aruk, Kementerian
7,7 7,7
Ternak di Belu disediakan di Kabupaten Belu PKSN Nunukan, Perhubungan
Pembangunan Pasar Tipe B Jumlah Pasar Tipe B yang 1 - Kab. Belu PKSN Atambua, Kemendag
8 -
dibangun dan ditingkatkan PKSN Kefamenanu,
Pembangunan Pasar Tipe C Jumlah Pasar Tipe C yang - 1 Kab. Belu PKSN Jayapura, dan Kemendag
- 4
dibangun dan ditingkatkan PKSN Merauke 52
53
HIGHLIGHT OUPUT PRIORITAS WILAYAH NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2022 (3/4)*
INDIKASI TARGET PROYEK PRIORITAS
INDIKASI ANGGARAN INSTANSI
PROYEK KL INDIKATOR LOKASI STRATEGIS
PELAKSANA
2021 2022 2021 2022 (MAJOR PROJECT)
Revitalisasi Pasar Rakyat Jumlah (unit) pasar rakyat yang - 2 Kab. Belu Pusat Kegiatan Kemen KUKM
yang Dikelola Koperasi/ dibangun Strategis Nasional :
kelompok di Daerah - 2 PKSN Paloh-Aruk,
Tertinggal, Perbatasan, dan PKSN Nunukan,
Pasca Bencana PKSN Atambua,
Pembangunan Terminal Wini Jumlah terminal antarnegara 1 (selesai) - Nusa Tenggara Timur PKSN Kefamenanu, Kementerian
yang dibangun/ditingkatkan 15,16 - PKSN Jayapura, dan Perhubungan
(lokasi) PKSN Merauke
Revitalisasi Pasar Rakyat Jumlah (unit) pasar rakyat yang 2 - Kab. Timor Tengah Kemen KUKM
yang Dikelola Koperasi/ dibangun Utara
kelompok di Daerah 2 -
Tertinggal, Perbatasan, dan
Pasca Bencana
Pelaksanaan inseminasi Pelaksanaan inseminasi buatan 1000 1000 Kab. Timor Tengah Kementan
buatan Akseptor Akseptor 0,05 0,05 Utara

Pembangunan Pelabuhan jumlah pelabuhan - 1 Nusa Tenggara Timur Kementerian


Penyebrangan Maritaing penyeberangan yang dibangun (berlanjut) - Perhubungan
(lokasi) 25,00

Desa Wisata (DEWI) Jumlah desa yang dibangun 6 desa 6 desa DPP Labuan Bajo 10 Destinasi Kemendes, PDT
sarana dan prasarananya untuk 5,37 5,30 Pariwisata Prioritas : & Trans
mendukung destinasi wisata
Desa Digital (P3PD) Jumlah desa yang menerapkan 612 desa 393 desa Seluruh Kabupaten Kemendes, PDT
dan mengembangkan Desa 21,73 9,23 & Trans
Digital
BUMDes yang Jumlah desa yang 15 desa 12 desa Seluruh Kabupaten Pengembangan
Dikembangkan untuk mengembangkan BUMDes untuk Ekonomi Kawasan
0,85 0,81
Mendukung Produk mendukung produk unggulan Perbatasan Negara
Unggulan Desa desa
Pendampingan pada 74.957 Jumlah pendamping desa yang 1273 orang 1182 orang Seluruh Kabupaten
Desa melakukan pendampingan pada 58,67 54,48
74.957 desa 53
54
HIGHLIGHT OUPUT PRIORITAS WILAYAH NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2022 (4/4)*
INDIKASI TARGET PROYEK PRIORITAS
INDIKASI ANGGARAN INSTANSI
PROYEK KL INDIKATOR LOKASI STRATEGIS
PELAKSANA
2021 2022 2021 2022 (MAJOR PROJECT)
Fasilitas Sarana Jumlah unit yang 20 unit 20 unit KPPN di Kab. Kementan
Pascapanen Tanaman didistribusikan untuk Manggarai Barat dan
1,20 1,20
Pangan memfasilitasi sarana Kab. Ngada
pascapanen tanaman pangan
Kawasan Transmigrasi Jumlah kawasan transmigrasi 2 Kawasan 3 Kawasan Kawasan Kemendes, PDT
Prioritas yang Sarana dan prioritas yang prasarana, Transmigrasi & Trans
Prasarananya sarana, dan utilitasnya Kobalima Timur,
dikembangkan dan berkembang dan fungsional 6,14 9,16 Ponu, dan Melolo Kab.
fungsional (Kawasan) Malaka, Kab. Timor
Tengah Utara, dan
Kab. Sumba Timur
Kawasan Transmigrasi Jumlah kawasan transmigrasi 2 Kawasan 2 Kawasan Kab. Malaka, Kab. Kemendes, PDT
Prioritas yang prioritas yang dikembangkan Timor Tengah Utara, & Trans
0,96 0,97
Dikembangkan Ekonominya ekonominya (Kawasan) dan Kab. Sumba
Timur
Penerapan PTSP Prima Jumlah daerah yang memiliki 6 6 Pusat (alokasi Kemendagri
0,1 0,1
berbasis elektronik PTSP Prima berbasis elektronik Kementerian)
Integrasi dan penerapan Daerah yang melakukan 23 23 Pusat (alokasi Kemendagri
SPM integrasi dan penerapan SPM Kementerian)
0,324 0,34

Sertifikat Hak Atas Tanah Luas cakupan bidang tanah 124198 124198 NTT Kemen
29,5 31,6
bersertifikat (Ha) ATR/BPN

*) Catatan: Perlu koordinasi dan konfirmasi lebih lanjut terhadap perkembangan status dan kesiapan Proyek KL/ RO dari Direktorat Mitra Kerja K/L terkait

54
PRIORITAS PEMBANGUNAN
WILAYAH SUMATERA TAHUN 2022
HIGHLIGHT PROYEK PRIORITAS

KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 55


Highlight Ouput Prioritas Wilayah Sumatera Tahun 2022 (1/4)
Terdapat 493 Rincian Output Prioritas Nasional di Wilayah Sumatera yang membutuhkan penilaian lebih lanjut, termasuk
di antaranya 157 Rincian Output Major Project.
Berikut beberapa Highlight Rincian Output Prioritas dimaksud:
INDIKASI INDIKASI
PROYEK KL INDIKATOR SATUAN TARGET ANGGARAN 2022 LOKASI MAJOR PROJECT INSTANSI PELAKSANA
2022 (Rp miliar)
Jalan akses KI Sadai Panjang jalan yang 33.0 Bangka 9 Kawasan industri di luar Jawa Kemen PU&PERA
dibangun (km) 3.9 Belitungdan 31 smelter
Jalan akses KI Panjang jalan yang 30.0 Sumatera9 Kawasan industri di luar Jawa Kemen PU&PERA
Tanjung Enim dibangun (km) 4.0 Selatan dan 31 smelter
Jalan Trans Bangka Panjang jalan yang 84.0 Bangka 10 Destinasi Pariwisata Prioritas : Kemen PU&PERA
dibangun (km) 12.0 BelitungDanau Toba, Borobudur Dskt,
Lombok-Mandalika, Labuan Bajo,
Manado-Likupang, Wakatobi, Raja
Ampat, Bromo-Tengger-Semeru,
Bangka Belitung, dan Morotai
Jalan Trans Belitung Panjang jalan yang 56.0 Bangka 10 Destinasi Pariwisata Prioritas : Kemen PU&PERA
dibangun (km) 8.0 Belitung Danau Toba, Borobudur Dskt,
Lombok-Mandalika, Labuan Bajo,
Manado-Likupang, Wakatobi, Raja
Ampat, Bromo-Tengger-Semeru,
Bangka Belitung, dan Morotai
Pengembangan Terselenggaranya 1 5,000.0 WM Medan. Jaringan Pelabuhan Utama Kemnehub, BUMN
Pelabuhan standardisasi dan Provinsi Terpadu (Pelindo I), Swasta
Belawan/Kuala pengelolaan Pelabuhan Sumatera
Tanjung Belawan/Kuala Tanjung Utara

56
Highlight Ouput Prioritas Wilayah Sumatera Tahun 2022 (2/4)
INDIKASI
INDIKASI INSTANSI
PROYEK KL INDIKATOR SATUAN ANGGARAN 2022 LOKASI MAJOR PROJECT
TARGET 2022 PELAKSANA
(Rp miliar)
Pembangunan jumlah pelabuhan 1 30.0 Bangka Belitung 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Kemenhub
pelabuhan penyeberangan (selesai) : Danau Toba, Borobudur Dskt,
penyeberangan Tj. yang dibangun Lombok-Mandalika, Labuan
Kelayang (Tj. Nyato) (lokasi) Bajo, Manado-Likupang,
Wakatobi, Raja Ampat, Bromo-
Tengger-Semeru, Bangka
Belitung, dan Morotai
Pengembangan Bandara 1 30.0 Bangka Belitung 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Kemenhub,
Bandara HAS mendukung (berlanjut) : Danau Toba, Borobudur Dskt, BUMN
Hanandjoedin Prioritas yang Lombok-Mandalika, Labuan
dikembangkan Bajo, Manado-Likupang,
(lokasi) Wakatobi, Raja Ampat, Bromo-
Tengger-Semeru, Bangka
Belitung, dan Morotai
Fasilitasi Penerbitan Jumlah Skema Skema 1.0 1.7 DI Aceh, Sumut, Sumbar, 9 Kawasan Industri di Luar Kemendag
Surat Keterangan Fasilitasi Riau, Kepri, Jambi, Sumsel, Jawa dan 31 Smelter
Asal (SKA) dan Perdagangan dan Bengkulu,Lampung, Bangka
Skema Perdagangan Ketentuan Asal Belitung, Banten, DKI
dan Ketentuan Asal Barang Ekspor Jakarta, Jabar, Jateng,
Barang Ekspor Indonesia dan Jatim, DIY, Kalbar, Kalteng,
Indonesia Fasilitasi Kaltim, Kalsel, Bali, NTB,
Perdagangan NTT, Sulsel, Sulteng, Sulbar,
Lainnya (Skema) Gorontalo, Sulut, Sultra,
Maluku, Maluku Utara,
Papua, Papua Barat
Pusat Pengembangan Jumlah pusat 1 Kota Banda Aceh, Provinsi Pendidikan dan Pelatihan Kemennaker
Keahlian/Skill pengembangan Aceh Vokasi untuk Industri 4.0
2.5
Development Center keahlian
(Fungsi Pendidikan) 57
Highlight Ouput Prioritas Wilayah Sumatera Tahun 2022 (3/4)
INDIKASI INDIKASI
INSTANSI
PROYEK KL INDIKATOR SATUAN TARGET ANGGARAN 2022 LOKASI MAJOR PROJECT
PELAKSANA
2022 (Rp miliar)
Desa Wisata (DEWI) Jumlah desa yang dibangun sarana 3 desa DPP 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Kemendes,
dan prasarananya untuk mendukung Danau : Danau Toba, Borobudur Dskt, PDT &
destinasi wisata Toba Lombok-Mandalika, Labuan Trans
2.65 Bajo, Manado-Likupang,
Wakatobi, Raja Ampat, Bromo-
Tengger-Semeru, Bangka
Belitung, dan Morotai
Jalan Tol Trans Sumatera Panjang jalan tol Bukit Tinggi - Padang km Sumatera Jalan Tol Trans Sumatera Aceh- KPBU
Panjang - Lubuk Alung - Padang yang 35 5.0 Barat Lampung
dibangun
Jalan Tol Trans Sumatera Panjang jalan tol Indralaya - Muara km Sumatera Jalan Tol Trans Sumatera Aceh- KPBU
3.7
Enim yang dibangun 40 Selatan Lampung
Jalan Tol Trans Sumatera Panjang jalan tol Muara Enim - Lahat - km Sumatera Jalan Tol Trans Sumatera Aceh- KPBU
6.4
Lubuk Linggau yang dibangun Selatan Lampung
Fasilitas Air Limbah Luas kawasan pengelolaan limbah B3 20.0 Kota Pembangunan Wilayah Batam- BPK-Batam
(Pengembangan sistem (Ha) 36.0 Batam Bintan
pengelolaan limbah industri B3)
Pembangunan Fly Over Sp. Panjang Fly Over terbangun (lokasi) 1 Kepulaua Pembangunan Wilayah Batam- KemenPUPR
189.50
Kabil (selesai) n Riau Bintan
Pembangunan infrastruktur Jumlah peningkatan daya terpasang Kota Pembangunan Wilayah Batam- BPK-Batam
950.0
energi gas (mbtu) Batam Bintan
Pembangunan infrastruktur Jumlah peningkatan daya terpasang Kota Pembangunan Wilayah Batam- BPK-Batam
1,950.0
energi listrik (MW) Batam Bintan
Pengembangan fasilitas Bandar Jumlah kapasitas terminal kargo 350,000 Kota Pembangunan Wilayah Batam- BPK-Batam
21.4
Udara Hang Nadim (Ton/Tahun) .0 Batam Bintan
Pengembangan fasilitas Bandar Jumlah kapasitas terminal kargo 350,000 Kota Pembangunan Wilayah Batam- BPK-Batam
150.0
Udara Hang Nadim (Ton/Tahun) .0 Batam Bintan
Pengembangan fasilitas Jumlah penumpang pelabuhan 8,000,0 Kota Pembangunan Wilayah Batam- BPK-Batam
pelabuhan penumpang domestik domestik (Orang/Tahun) 00.0 127.0 Batam Bintan
58
dan internasional
Highlight Ouput Prioritas Wilayah Sumatera Tahun 2022 (4/4)
INDIKASI INDIKASI
INSTANSI
PROYEK KL INDIKATOR SATUAN TARGET ANGGARAN 2022 LOKASI MAJOR PROJECT
PELAKSANA
2022 (Rp miliar)
Pengembangan Terlaksananya 1 Kepulauan Riau Pembangunan Wilayah Batam- Kemenhub
Pelabuhan Batu pengembangan/ (berlanjut Bintan
45.00
Ampar pembangunan pelabuhan )
(lokasi)
Perintisan Destinasi Jumlah Perintisan DPP 1 Kepulauan Riau Pembangunan Wilayah Batam- Kemenparek
Pariwisata Regional I Destinasi Pariwisata Bintan raf
(DP Prioritas: Danau Regional I (DP Prioritas:
2.00
Toba dskt, Bangka Danau Toba dskt, Bangka
Belitung) + 2 DP Belitung) + 2 DP
Pengembangan Pengembangan
Jalan Trans Panjang jalan yang 12.3356 154.6 Sumatera Barat Jalan Trans pada 18 Pulau Pemda/Kem
Mentawai dibangun (km) 88 Tertinggal, Terluar, dan Terdepan enPUPR
(DAK/APBN)
Jalan Trans pulau Panjang jalan yang 7.51946 94.2 Bengkulu Jalan Trans pada 18 Pulau KEMEN
Enggano dibangun (km) 51 Tertinggal, Terluar, dan Terdepan PU&PERA
Penyediaan air baku Tambahan debit air baku WM Palembang, Pengembangan Wilayah Kementeria
di kawasan di kawasan perkotaan 1 Provinsi Metropolitan: Palembang, n PUPR
perkotaan (m3/detik) Sumatera Banjarmasin, Makassar,
248.3
Selatan Denpasar; Akses Air Minum
Perpipaan (10 Juta Sambungan
Rumah)
Publikasi/Laporan Jumlah Publikasi/Laporan 1 WM Palembang, Pengembangan Wilayah BPS
Metropolitan Metropolitan Statistical Provinsi Metropolitan: Palembang,
4.1
Statistical Area (MSA) Area (MSA) yang terbit Sumatera Banjarmasin, Makassar, Denpasar
tepat waktu Selatan
Jumlah Pembangunan 200 WM Palembang, Pengembangan Wilayah PLN
Stasiun Pengisian Listrik Provinsi Metropolitan: Palembang,
Umum/SPLU (Unit) Sumatera Banjarmasin, Makassar, Denpasar
Selatan 59
PRIORITAS PEMBANGUNAN
WILAYAH JAWA BALI TAHUN 2022
HIGHLIGHT PROYEK PRIORITAS

KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 60


Highlight Ouput Prioritas Wilayah Jawa-Bali Tahun 2022 (1/4)
Terdapat 467 Rincian Output Prioritas Nasional di Wilayah Jawa-Bali yang membutuhkan penilaian lebih lanjut, termasuk
di antaranya 164 Rincian Output Major Project.
Berikut beberapa Highlight Rincian Output Prioritas dimaksud:
Target Alokasi Indikasi
Proyek Prioritas K/L Total Instansi
Indikator Satuan Lokasi Major Project
(Output Prioritas) 2022 2022 Pendanaan Pelaksana
(Rp. Miliar)

Penguatan Jaminan
Sumatera Utara,
Usaha Serta 350
Sumatera Selatan,
Korporasi Petani
Lampung, Banten,
Pembangunan jaringan Luas irigasi tambak rakyat dan Nelayan
Hektar Jawa Barat, Jawa Kemen
irigasi untuk tambak yang dibangun (Hektare) 309.6 1,252.3 Revitalisasi
e 1,192.7 Timur, Sulawesi PU&PERA
rakyat (Hektare) Tambak di
Selatan, Sulawesi
Kawasan Sentra
Tenggara, Sulawesi
Produksi Udang
Barat, NTB
dan Bandeng
Penguatan Jaminan
Model Percontohan Jumlah Model Percontohan Usaha Serta 350
Model 16.5 82.9 Jawa Barat Kementan
Pertanian Modern Pertanian Modern (Model) 1.0 Korporasi Petani
dan Nelayan
9 Kawasan Industri
Panjang jalan yang dibangun Kemen
Jalan Akses KI Madura - 0.0 50.0 Jawa Timur di Luar Jawa dan
(km) PU&PERA
31 Smelter
Penyiapan kawasan siap 9 Kawasan Industri
bangun (Mendukung KI Luas lahan kawasan (ha) 55.0 384.8 Jawa Timur di Luar Jawa dan BPWS
25.0
Madura) 31 Smelter
9 Kawasan Industri
Stimulasi infrastruktur Panjang jalan
56.0 308.6 Jawa Timur di Luar Jawa dan BPWS
Mendukung KI Madura dibangun/dipelihara (km) 24.8
31 Smelter 61
Highlight Ouput Prioritas Wilayah Jawa-Bali Tahun 2022 (2/4)

Target Alokasi Indikasi


Proyek Prioritas K/L Total Instansi
Indikator Satuan Lokasi Major Project
(Output Prioritas) 2022 2022 Pendanaan Pelaksana
(Rp. Miliar)
Jalan akses menuju KKJSM
9 Kawasan industri
yang terintegrasi dari Panjang jalan yang
60.0 180.0 Jawa Timur di luar Jawa dan 31 BPWS
Pelabuhan Tanjung Bulu dibangun (km) 20.0
smelter
Pandan
Peningkatan jalan kabupaten Panjang Jalan yang 9 Kawasan industri
Kemen
akses kawasan industri, Kab. dibangun dan ditingkatkan 40.0 80.0 Jawa Tengah di luar Jawa dan 31
5.0 PU&PERA
Brebes kapasitasnya (km) smelter
EPC
(Engineerin
g, 9 Kawasan industri
Pembangunan smelter Pembangunan smelter Swasta
Tahapan Procurement 9,734.7 38,938.8 Gresik, Jawa Timur di luar Jawa dan 31
tembaga di Gresik (Tahapan) (PT.Freeport)
and smelter
Constructio
n)

Perintisan Destinasi Jumlah Perintisan Destinasi DI Yogyakarta, Jawa


Pariwisata Regional II (DP Pariwisata Regional II (DP Tengah, Jawa Timur,
10 Destinasi
Prioritas: Borobudur dskt, Prioritas: Borobudur dskt, DPP 12.0 47.0 Jawa Barat, Kemenparekraf
6.0 Pariwisata Prioritas
Bromo Tengger Semeru) + 4 Bromo Tengger Semeru) + 4 Kalimantan Barat,
DP Pengembangan DP Pengembangan (DPP) kalimantan Timur

Jalan Lingkar Utara Kertek, Panjang jalan yang 10 Destinasi Kemen


28.3 85.0 Jawa Tengah
Kab. Wonosobo dibangun (km) 3.0 Pariwisata Prioritas PU&PERA

62
Highlight Ouput Prioritas Wilayah Jawa Tahun 2022 (3/4)
Target Alokasi Indikasi
Proyek Prioritas K/L Total Instansi
Indikator Satuan Lokasi Major Project
(Output Prioritas) 2022 2022 Pendanaan Pelaksana
(Rp. Miliar)

Jalan Magelang -
Panjang jalan yang 10 Destinasi Kemen
Kaliangkrik-Bts. Kab. 22.5 45.0 Jawa Tengah
dibangun (km) 3.0 Pariwisata Prioritas PU&PERA
Wonosobo, Kab. Magelang

Jalan Ringroad Timur Panjang jalan yang 10 Destinasi Kemen


44.0 176.0 Jawa Tengah
Purworejo, Kab. Purworejo dibangun (km) 5.5 Pariwisata Prioritas PU&PERA

Bandara mendukung
Pengembangan Bandara 1 10 Destinasi Kemenhub,
Prioritas yang 150.0 300.0 Jawa Tengah
Adi Sumarmo Solo (selesai) Pariwisata Prioritas BUMN
dikembangkan (lokasi)

Jumlah Fasilitasi
Fasilitasi Pengembangan
Pengembangan Atraksi,
Atraksi, Aksesibilitas, Dan DI Yogyakarta, 10 Destinasi Kemenparekra
Aksesibilitas, Dan Lokasi 200.0 693.5
Amenitas Badan Otorita 3.0 Jawa Tengah Pariwisata Prioritas f
Amenitas Badan Otorita
Borobudur
Borobudur (Lokasi)
Industri 4.0 di 5
Sub Sektor Prioritas
: Makanan dan
Luas
Pengadaan lahan (Luas Bandung, Jawa Minuman, Tekstil
Pengadaan lahan BBPK Lahan 35.0 85.0 Kemenperin
Lahan (m2)) - Barat dan Pakaian Jadi,
(m2)
Otomotif,
Elektronik, Kimia
dan Farmasi 63
Highlight Ouput Prioritas Wilayah Jawa Tahun 2022 (4/4)
Indikasi
Proyek Prioritas K/L (Output Total Instansi
Indikator Satuan Lokasi Major Project
Prioritas) 2022 2022 Pendanaan Pelaksana
(Rp. Miliar)

KA Kecepatan Tinggi
Pembangunan KA Ekspres Panjang Jalur Kereta Api 432 Jakarta, Jawa Barat, Pulau Jawa (Jakarta-
km 3,180.0 16,280.0 Kemenhub
Jakarta-Semarang dibangun (km) (lanjutan) Jawa Tengah Semarang dan
Jakarta-Bandung)
KA Kecepatan Tinggi
Lanjutan Pembangunan KA Panjang Jalur Kereta Api
142 Pulau Jawa (Jakarta- Kemenhub
Cepat Jakarta-Bandung (KCIC) (angkutan Barang dan 2,000.0 42,000.0 Jakarta, Jawa Barat
(lanjutan) Semarang dan (KPBU)
(KPBU) Penumpang) dibangun (km)
Jakarta-Bandung)
Sistem Angkutan
Umum Massal
Perkotaan di 6
a. Pengembangan Angkutan Terbangunnya sistem angkutan
1 WM Bandung, Provinsi Wilayah Metropolitan: Kemenhub,
Umum Massal Perkotaaan umum massal Perkotaan 1,130.0 3,390.0
(berlanjut) Jawa Barat Jakarta, Surabaya, Pemda, KPBU
Bandung Berbasis Rel (APBN) berbasis rel
Bandung, Medan,
Semarang, dan
Makassar
Sistem Angkutan
a. Pengembangan Angkutan Terbangunnya sistem angkutan
1 WM Bandung, Provinsi Umum Massal Kemenhub,
Umum Massal Perkotaaan umum massal Perkotaan 223.0 669.0
(berlanjut) Jawa Barat Perkotaan di 6 Pemda, KPBU
Bandung Berbasis Rel (KPBU) berbasis rel
Wilayah Metropolitan:

a. Pengembangan Angkutan Terbangunnya sistem angkutan Sistem Angkutan


1 WM Bandung, Provinsi Kemenhub,
Umum Massal Perkotaaan umum massal Perkotaan 443.0 1,329.0 Umum Massal
(berlanjut) Jawa Barat Pemda, KPBU
Bandung Berbasis Rel (APBD) berbasis rel Perkotaan di 6

64
TINDAK LANJUT PERSIAPAN
5 PENYUSUNAN RKP TAHUN 2022
TEMU KONSULTASI DAN DIALOG PUSAT DAN DAERAH

KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 65


Proses Bisnis Kedeputian Pengembangan Regional Lampiran Nota Dinas II
No :
Tanggal :
/Dt.2.3.ND/12/2020
Desember 2020
… Penyiapan Penyusunan RKP Tahun 2022…
ALGORITMA PROSES BISNIS KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL DALAM KERANGKA PERENCANAAN PEMBANGUNAN

INTEGRASI PROSES TEKNOKRATIS &


PROSES TEKNOKRATIS PROSES POLITIS & ADMINISTRATIF
DELIBERATIF
(JULI-DES T-2) PERENCANAAN (JULI – DES T-1)
(JAN – JUNI T-1)

Start Forum Penting: Umpan Balik untuk tahun berikutnya


 Rakorbangpus
 KonReg K/L
IDENTIFIKASI ARAHAN UMUM  MM DAK
 Perencanaan Investasi ENDORSEMENT:
Sebagian kegiatan K/L dalam
RPJMN Wilayah Regional I/II/III A
RKP (H-1) RENJA K/L Untuk kewenangan ini
RTRWN /Doktek INDIKATIF A dibutuhkan Permen BAPPENAS
Arahan Presiden/Menteri
Arahan Dep. Ekonomi, RENJA K/L FINAL
Dit. TRPB, Dit. PD
Long List Kriteria
Unit Analisis Tematik & Prioritas Sektor Forum Penting: NO (?)
KEK – KI – DPP - KSPN  Trilateral Meeting
(BAPPENAS)
Data Spasial, Tata Ruang, TKDD & Big Data Regional Turut
Forum Penting: Menandatangani BA TM
KEBENCANAAN -  Musrenbang
PERBATASAN – DATING (BAPPENAS) If A & B
ANALISIS LIST KEBUTUHAN APROVAL PEMUTAKHIRAN
- METROPOLITAN PENGAMBILAN PENGAMBILAN YES (?)
REGIONAL : DAERAH DAN KRISNA RENJA PAGU &
KEPUTUSAN KEPUTUSAN
SUMBER K/L KRISNA RKP
Unit Analisis Administrasi REKOMENDASI
LOKASI DAN PENDANAAN
BASIS PULAU –
KEGIATAN
PROVINSI –
End
KABUPATEN/KOTA
Long List Kriteria PEMUTAKHIRAN
& Prioritas Daerah KRISNA SELARAS

Dukungan Output
If B
dalam RKPD NO (?)
ENDORSEMENT:
HASIL MONEV Tagging kegiatan PN yang
(KEDEPUTIAN PEPP) membutuhkan dukungan daerah
ISU KHUSUS/ USULAN dalam wilayah Regional I/II/III B
KAWASAN DAERAH B Untuk kewenangan ini dibutuhkan
KUNJUNGAN KERJA BAPPENAS
Permen/SKB antara BAPPENAS dan
(MENTERI/SESMEN/PAKK)
Forum Penting: KEMENDAGRI
 Konsultasi
FORUM KONSULTASI PUBLIK Triwulanan I/II
(SAHLI KELEMBAGAAN) ISU (BAPPENAS)
UMUM/NASIONAL  Rakorgub
 Rakortekrenbang
(KEMENDAGRI)
Umpan Balik untuk tahun berikutnya
KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 66
Rencana Tindak
… Penyiapan Penyusunan RKP Tahun 2022…
Pelaksanaan: 16 Desember 2020
1 Tujuan:
1. Menyamakan cara pandang, cara berpikir dan cara kerja Bappenas dan Bappeda dalam Penyiapan RKP 2022
Temu Konsultasi 2. Menjelaskan konsep clearing house dalam penyiapan RKP Tahun 2022 dan langkah yang harus dilakukan Pemda
3. Menjelaskan kriteria dan cara penentuan prioritas tahun 2022

Pelaksanaan: Jan-Feb 2021


2 Tujuan:
Kunjungan Kerja 1. Mendalami isu strategis dan hambatan yang dihadapi daerah dalam penguatan rantai produksi dan rantai nilai
dalam transformasi social ekonomi daerah
Musrenbang Prov 2. Merumuskan tujuan dan sasaran dan output prioritas daerah tahun 2022
3. Menyiapkan usulan daerah yang akan dibiayai dari belanja KL, DAK, PHLN, KPBU dan investasi swasta

Pelaksanaan: Februari 2021


3 Tujuan:
Rakor Gubernur 1. Membangun kesepahaman Menteri PPN/Bappenas dan para Gubernur
2. Membahas usulan Gubernur tentang prioritas daerah tahun 2022

Pelaksanaan: Februari 2021


4 Tujuan:
1. Membahas readiness criteria dari usulan daerah tahun 2022
Rakor Teknis 2. Mengidentifikasi kesesuaian usulan daerah tahun 2022 dengan kewenangan daerah dan sumber pendanaan
3. Membahas kesiapan Kementerian/Lembaga dalam mendukung usulan daerah tahun 2022
Pelaksanaan: Februari-Maret 2021
5 Tujuan:
1. Membangun kesepakatan dan kesepahaman Bappenas dan Kementerian/Lembaga tentang prioritas Renja KL dan
Bilateral/Multilaral DAK tahun 2022
Meeting 2. Membahas usulan daerah yang akan menjadi prioritas dalam renja K/L dan DAK tahun 2022
3. Menyiapkan daftar kesepakatan Rakortek usulan daerah yang masuk dalam Renja K/L dan DAK Tahun 2022
Pelaksanaan: April 2021
Tujuan:
6 1. Memastikan kesiapan teknis dan kelengkapan dokumen dari usulan daerah yang akan menjadi prioritas dalam
Musrenbangnas renja K/L tahun 2022
2. Memastikan usulan Gubernur dan usulan daerah yang sesuai kriteria dan kewenangan KL masuk dalam Renja KL
tahun 2022
KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL 67

Anda mungkin juga menyukai