KABUPATEN PROBOLINGGO
Selama periode Maret 2019 – Maret 2020, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Probolinggo
bertambah sebanyak 11,13 ribu jiwa. Bila pada Maret 2019 penduduk miskin berjumlah 207,22 ribu jiwa,
maka bertambah menjadi 218,35 ribu jiwa pada Maret 2020 atau mengalami kenaikan sebesar 5,37
persen. Tidak hanya dari jumlah, berdasarkan persentase penduduk miskin di Kabupaten Probolinggo
dalam rentang waktu tersebut juga mengalami kenaikan sebesar 0,85 persen, dari 17,76 persen pada
Maret 2019 menjadi 18,61 persen pada Maret 2020.
Gambar 1.
Perkembangan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Probolinggo
Tahun 2007-2020
30,13
27,42 27,69
305,10 25,22
277,15 280,10 276,60 23,50 22,22
259,20 21,21 20,82 20,98 20,52
247,60 237,80 20,44
231,92 236,96 240,47 236,72 18,71 17,76 18,61
217,06 207,22 218,35
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Faktor yang diduga terkait dengan kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin selama
periode Maret 2019 - Maret 2020 antara lain adalah:
1. Dampak pandemi Covid-19 yang dirasakan tidak hanya pada penduduk miskin saja, tetapi juga pada semua
penduduk diseluruh dunia, tidak terkecuali Kabupaten Probolinggo
2. Peningkatan jumlah anggota rumahtangga yang harus ditanggung oleh rumahtangga miskin
3. Peningkatan tingkat pengangguran terbuka dari 3,77 persen di tahun 2019 menjadi 4,86 persen
tahun 2020.
Bila memperhatikan historis kemiskinan Kabupaten Probolinggo selama 2007-2020, maka cukup
berat peluang menurunkan angka kemiskinan per tahun lebih dari satu persen, yang terakhir terjadi pada
tahun 2017-2018, terutama ketika kemiskinan di Kabupaten Probolinggo masih berada di kisaran 20
Kondisi ini menunjukkan, meskipun secara jumlah dan persentase penduduk miskin di Kabupaten
Probolinggo 2020 mengalami penurunan, namun jarak rata-rata pengeluaran per kapita per bulan
penduduk miskin terhadap Garis Kemiskinan dan variasi antar penduduk miskin semakin berkurang.
Karena berdasarkan indikator Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1), penduduk miskin pada tahun 2020 di
Kabupaten Probolinggo memiliki rata-rata jarak tingkat pengeluaran per kapita per bulan penduduk yang
berada di bawah Garis Kemiskinan di Kabupaten Probolinggo, semakin berkurang (mendekati) dari Garis
Kemiskinan. Tentunya hal ini dapat memberi semangat positif kepada pemerintah bahwa dalam
menentukan dan menjalankan program pengentasan kemiskinan ke depan akan sedikit lebih mudah dan
terarah jika dibanding harus mengentaskan penduduk miskin yang pengeluarannya lebih jauh atau lebih
dalam dari kondisi saat ini.
Terkait indeks P2, filosofinya adalah jika kondisi kemiskinan para penduduk miskin relatif sama
tentunya akan lebih memudahkan dalam hal menentukan dan melaksanakan program kemiskinan karena
cukup menggunakan program yang sama dapat menghasilkan respon yang sama. Namun, jika kondisi
kemiskinan para penduduk miskin sangat beragam, maka pemilihan dan pelaksanaan program
kemiskinan pun harus beragam pula dan respon penduduk miskin terhadap program itu pun akan
menghasilkan respon yang beragam. Semakin besar nilai P2 maka kondisi para penduduk miskin dapat
Badan Pusat Statistik Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh Undang-Undang,
Kabupaten Probolinggo hak cipta melekat pada Badan Pusat Statistik. Dilarang
Jl. Raya Lumajang KM 05 mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan,
Probolinggo dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini
untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat
Statistik.
Bagus Sunggono SE., MM.
Kepala Badan Pusat Statistik
probolinggokab.bps.go.id
Kab. Probolinggo