Anda di halaman 1dari 12

KEMENTERIAN AGRARIA TATA RUANG /BADAN PERTANAHAN NASIONAL

DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

PETUNJUK PENGISIAN

1. Pengisian form kuesioner dilakukan sebagai tahapan pengumpulan data dalam rangka penyusunan
Rencana Detail Tata Ruang Tahun 2020-2024.
2. Isilah profil responden sebelum melakukan pengisian kuesioner.
3. Informasi yang diterima dari kuesioner ini dijamin kerahasiannya dan hanya digunakan untuk
kepentingan kajian. Saya berharap Saudara/i objektif dalam memberikan jawaban sehingga hal ini
akan membantu kajian ini. Atas bantuan dan kerjasama Saudara/I responden saya mengucapkan
terimakasih.
PROFIL RESPONDEN

NAMA : Juwono P. Utomo


JENIS KELAMIN : Laki-laki
INSTANSI : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Probolinggo
JABATAN : Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah

A. BAGIAN IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DALAMPENENTUAN LOKASI PRIORITAS RDTR


Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang saat ini telah berusia 12
(duabelas) tahun, menghasilkan rencana tata ruang sebagai acuan pelaksanaan pembangunan, baik di tingkat
nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota. Didalam peraturan tersebut juga telah disebutkan bahwa tujuan
penataan ruang adalah mewujudkan ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan. Pada tingkat
daerah telah dihasilkan 34 RTRW Provinsi dari 34 Provinsi (100%), 392 RTRW Kabupaten dari 415 Kabupaten
(94,46%), dan 89 RTRW Kota dari 93 Kota (95,70%). Selain melakukan penyusunan dan penetapan RTRW
terdapat juga rencana rinci tatar uang yang terdiri dari rencana tata ruang kawasan strategis dan rencana detail
tata ruang (RDTR). Progress capaian perda RDTR per Bulan Oktober mencapa idari 67 RDTR Kabupaten/Kota
(3,35%) target total 2000. Oleh sebab itu, diperlukan adanya identifikasi permasalahan dalam penyusunan
RDTR, khususnya dalam penetapan lokasi RDTR sehingga dapat meningkatkan produktivitas perda RDTR.
Daftar pertanyaan pada Bagian A. ditujukan untuk mengidentifikasi masalah di lingkup lembaga atau
Pemerintahan yang terlibat dalam penyusunan RDTR Kabupaten dan Kota.

Jawablah dengan jujur dan sebenarnya dengan memberikan tanda (√) bila:
STS : sangat tidak setuju; TS = tidak setuju; TT = tidak tahu, S = setuju;  ST = sangat setujupadapernyataan di
bawahini.

NO PERTANYAAN ST T TT S ST
S S
1. Pemerintah pusat mendorong pemerintah daerah provinsi dan √
kabupaten/kota untuk meningkatkan peraturan daerah Rencana
Tata Ruang (perda RTR)
2. Pemerintah pusat telah melakukan sosialisasi pedoman/ peraturan √
yang berkaitan tentang penyusunan dan penetapan Rencana Detail
Tata Ruang (RDTR) dengan baik
3. Pemerintah Pusat menyediakan waktu yang cukup bagi daerah √
untuk melakukan konsultasi penyusunan Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR)
4. Pemerintah pusat mendorong penyusunan dokumen rencana tata √
ruang sejalan/paralel dengan penyusunan dokumen KLHS
5. Pemerintah pusat memberikan masukan/koreksi terhadap dokumen √
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) pada saat bimbingan teknis
6. Pemerintah daerah kabupaten/kota memiliki kemudahan dalam √
melakukan pengumpulan data pada proses penyusunan Rencana
Detail Tata Ruang (RDTR)
NO PERTANYAAN ST T TT S ST
S S
7. Pemerintah daerah melakukan penilaian sesuai standarisasi data √
dalam penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
8. Pemerintah daerah mengakomodir kebutuhan data dalam √
penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
9. Pemerintah daerah memiliki data eksisting dan proyeksi data √
demografi dan ekonomi yang lengkap.
10. Pemerintah daerah memiliki data eksisting berupa data wilayah √
administrasi dan data fisiografi.
11. Pemerintah daerah memiliki data eksisting berupa data √
ketersediaan prasarana dan sarana, data peruntukan ruang, dan
data terkait kawasan serta bangunan.
12. Pemerintah daerah memiliki data eksisting berupadata penguasaan, √
penggunaan dan pemanfaatan lahan.
13. Pemerintah daerah memiliki data eksisting berupa peta dasar rupa √
bumi dan peta tematik yang dibutuhkan, penguasaan lahan,
penggunaan lahan, peta peruntukan ruang, pada skala atau tingkat
ketelitian minimal peta 1:5.000
14. Pemerintah daerah memiliki data time series sebaran wilayah yang √
memiliki protensi investasi tinggi.
15. Pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota mengakomodir √
masukan/koreksi Pemerintah Pusat kedalam dokumen Rencana
Tata Ruang
16. Pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota memiliki √
kemudahan dalam berkonsultasi kepada pemerintah pusat terkait
dengan permasalahan penyusunan dan penetapan Rencana Tata
Ruang
17. Pemerintah daerah kabupaten/kota telah memiliki pemahaman √
yang baik dalam tahapan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) sesuai dengan pedoman / peraturan yang berlaku
B. KELEMBAGAAN PENATAAN RUANG DAERAH
Daftar pertanyaan pada Bagian B. Bagian Kelembagaan Penataan Ruang Daerah ditujukan kepada
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang telah melakukan penyusunan dan penetapan RDTR Kabupaten/Kota.
Kuisioner disusun berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sesuai dengan aspek-aspek yang
terkait seperti pemetaan, KLHS dan persetujuan substansi tata ruang. Tujuan dari pengisian kuisioner pada
Bagian B adalah (1) Mengidentifikasi jangka waktu penyusunan dan penetapan RDTR; (2) Menganalisis
implementasi peraturan perundang-undangan yang terkait dengan penyusunan RDTR.
Berilah tanda (X) pada pilihan yang tersedia menurut jawaban Bapak/Ibu.

DAFTAR PERTANYAAN

(1) Berapa lama total waktu yang dibutuhkan pemerintah daerah dalam melakukan penyusunan RDTR
Kabupaten/Kota?
a. 1 tahun
b. 2 tahun
c. 3 tahun
d. Lebih dari 3 tahun,
(2) Berapa lama total waktu yang dibutuhkan pemerintah daerah dalam melakukan penetapan RDTR
Kabupaten/Kota?
a. 1 tahun
b. 2 tahun
c. 3 tahun
d. Lebih dari 3 tahun,

REKOMENDASI PETA OLEH BIG


A. TAHAPAN PERMOHONAN KONSULTASI
(3) Media apa yang digunakan oleh pemohon untuk mengajukan permohonan konsultasi?
a. Pos
b. Kurir
c. Surat Elektronik
d. Lainnya, sebutkan……
(4) Berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh pemohon untuk mendapatkan surat jawaban dari BIG terkait
jadwal pelaksanaan dihitung sejak surat permohonan diterima?
a. Kurang dari 3 (tiga) hari kerja
b. 3 (tiga) hari kerja
c. Lebih dari 3 (tiga) hari kerja, sebutkan
(5) Apakahpemohonmelakukanpelaksanaankonsultasisesuaidenganjadwal yang telahditetapkanoleh BIG?
a. Ya
b. Tidak, sebutkanalasan……
(6) Apakahpemohonlangsungmendapatkansuratpersetujuansetelahmelakukankonsultasidengan BIG?
a. Ya
b. Tidak, sebutkanalasan……
B. TAHAPAN PELAKSANAAN KONSULTASI
(7) Apakahpemohonmenyerahkanrancanganperaturandaerah (khususnyaraperda RDTR)
padasaatmelakukanpenyerahan data kepada BIG?
a. Ya
b. Tidak, sebutkan persyaratanadministratiflainnya……
(8) Apakahpemohonlangsungmelakukankonsultasidengan BIG secaratatapmuka?
a. Ya
b. Tidak, sebutkanalasan……
(9) Apakahpemohonmelakukankonsultasidenganpihaklainnya yang bekerjasamadenganBIG ?
a. Ya
b. Tidak, sebutkanalasan……
(10) JikapertanyaanNo. 9 menjawabYa, apakahpihakpemohonmelakukankonsultasilagidengan BIG?
a. Ya
b. Tidak, sebutkan alasan……
(11) Berapajumlahkonsultasi yang telahdilakukanolehpemohonhinggamendapatBeritaAcara (BA) PetaDasar?
a. 1 kali
b. 2 kali
c. 3 kali
d. Lebihdari 3 kali, sebutkan……
(12) Berapajumlahkonsultasi yang telahdilakukanolehpemohonhinggamendapatBeritaAcara (BA) PetaTematik?
a. 1 kali
b. 2 kali
c. 3 kali
d. Lebihdari 3 kali, sebutkan……
(13) Berapajumlahkonsultasi yang telahdilakukanolehpemohonhinggamendapatBeritaAcara (BA) PetaRencana?
a. 1 kali
b. 2 kali
c. 3 kali
d. Lebihdari 3 kali, sebutkan……
(14) Berapajumlahkonsultasi yang
telahdilakukanolehpemohonsetelahmelakukanrekomendasiperbaikanhinggamendapatBeritaAcara (BA)
PetaDasar, Rencanamaupuntematiknya?
a. 1 kali
b. 2 kali
c. 3 kali
d. Lebihdari 3 kali, sebutkan……
(15) Berapa lama waktu yang dibutuhkan pemohonuntukmelakukanperbaikanpetarencanatataruang?
a. Kurang dari 1 Bulan
b. 1-3 Bulan
c. 4-6 Bulan
d. Lebih dari 6 Bulan, sebutkan……
C. TAHAPAN PENERBITAN SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PETA RENCANA TATA RUANG
(16) Berapa lama waktu yang dibutuhkan
pemohonuntukmendapatkansuratketeranganpersetujuanpetarencanatataruang?
a. Kurang dari 1 Bulan
b. 1-3 Bulan
c. 4-6 Bulan
d. Lebih dari 6 Bulan, sebutkan……

PERSETUJUAN SUBSTANSI
A. TAHAPAN PENGAJUAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH
(17) Berapa lama waktu yang dibutuhkan Pemerintah Daerah untuk melakukan pembahasan dengan TKPRD
terkait pengajuan perda RTR yang siap diajukan kepada Menteri dalam rangka mendapatkan persetujuan
substansi?
a. Kurang dari 1 Bulan
b. 1-3 Bulan
c. 4-6 Bulan
d. Lebih dari 6 Bulan, sebutkan……
(18) Berapa lama waktu yang dibutuhkan Pemerintah Daerah untuk mendapatkan kesepakatan dengan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota terkait pengajuan perda RTR untuk diajukan kepada Menteri
dalam rangka mendapatkan persetujuan substansi?
a. Kurang dari 1 Bulan
b. 1-3 Bulan
c. 4-6 Bulan
d. Lebih dari 6 Bulan, sebutkan……

B. TAHAPAN EVALUASI MATERI RANCANGAN DAN KLARIFIKASI MATERI RANPERDA RDTR


(19) Berapa lama waktu yang dibutuhkan Pemerintah Daerah memperoleh hasil evaluasi materi dan klarifikasi
materi oleh Subdirektorat (Pembinaan Wilayah I, II, III dan IV) di DirektoratPembinaanPerencanaan Tata
RuangdanPemanfaatanRuang Daerah ?
a. Kurang dari 7 (tujuh) hari kerja
b. 7 (tujuh) hari kerja
c. 14 (empat belas) hari kerja
d. Lebih dari 14 (empat belas) hari kerja, sebutkan……
(20) Berapa lama waktu yang dibutuhkan Pemerintah Daerah dalam menyampaikan hasil perbaikan
pembahasan lintas sektor kepada Subdirektorat terkait?
a. Kurang dari 7 (tujuh) hari kerja
b. 20 (dua puluh) hari kerja
c. 40 (empat puluh) hari kerja
d. Lebih dari 40 (empat puluh) hari kerja, sebutkan……

D. TAHAPANPEMBAHASAN LINTAS SEKTOR DAN DAERAH TERKAIT RANCANGAN RANPERDA RDTR


(21) Berapa lama waktupelaksanaanpembahasanlintassektordandaerah?
a. Kurang dari 2 (dua) hari kerja
b. 2 (dua) hari kerja
c. Lebih dari 2 (dua) hari kerja, sebutkan……
(22) Berapa lama waktu yang dibutuhkan Pemerintah Daerah dalam memperbaiki ranperda hasil pembahasan
lintas sektor dan daerah?
a. Kurang dari 10 (sepuluh) hari kerja
b. 10 (sepuluh) hari kerja
c. 10-30 hari kerja
d. Lebih dari 30 (tiga puluh) hari kerja, sebutkan……
(23) Dalamhalpemerintahdaerahkabupaten/kotatidakdapatmemenuhijangkawaktusesuaiperaturanperundang-
undangan (lebihdari 10 hari). Berapa lama waktu surat pengembalian dari Sekretaris Ditjen kepada Kepala
Badan atau dinas yang menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah bidang penataan ruang apabila
pemerintah daerah tidak dapat memenuhi jangka waktu sesuai peraturan perundang-undangan?
a. 2 (dua) hari kerja setelah batas waktu penyempurnaan
b. 3-7 hari kerja setelah batas waktu penyempurnaan
c. 7-14 hari kerja
d. Lebih dari 14 (empat belas) hari kerja, sebutkan……

E. TAHAPANPENETAPAN PERSETUJUAN SUBSTANSI TERHADAP RANPERDA RDTR


(24) Berapa lama waktu yang dibutuhkan Pemerintah Daerah untuk mendapatkan surat persetujuan substansi
sejak pengajuan dokumen administrasi persetujuan substansi?
a. Kurang dari 1 Bulan
b. 1-3 Bulan
c. 4-6 Bulan
d. Lebih dari 6 Bulan, sebutkan……
(25) Berapa lama waktu yang dibutuhkan Pemerintah Daerah untuk menetapkan perda RDTR Kabupaten/Kota
sejakmendapatkan surat persetujuan substansi dari Kermenterian ATR/BPN?
a. Kurang dari 1 Tahun
b. 1-3 Tahun
c. 4-6 Tahun
d. Lebih dari 6 Tahun, sebutkan……

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)


A. TAHAPAN PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN KLHS
(26) Apakah perlu dilakukan pembentukan POKJA KLHS sebelum menyusun KLHS?
a. Ya
b. Tidak, sebutkanalasan……
(27) Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam pembentukan POKJA KLHS?
a. Kurang dari 1 Bulan
b. 1-3 Bulan
c. Lebih dari 1 Bulan, sebutkan……
(28) Apakah POKJA KLHS sama dengan tim teknis penyusun KLHS?
a. Ya
b. Tidak, sebutkan alasan……
(29) Jika jawaban No. 28 adalah tidak, maka Apakah POKJA KLHS berhak memfasilitasi validasi KLHS?
a. Ya
b. Tidak, sebutkanalasan……

B. TAHAPAN PENJAMINAN KUALITAS


(30) Metode penilaian apa yang sering digunakan oleh DLH Provinsi untuk melakukan tahapan penjaminan
kualitas?
a. Penilaian Bertahap (Pada saat setelah tahapan pengkajian selesai)
b. Penilaian Sekaligus (Pada saat setelah tahapan rekomendasi dan integrasi KLHS ke dalam
Kebijakan, Rencana, dan/atau Program selesai)
c. lainnya, sebutkan..……
(31) Berapa lama waktu yang dibutuhkan DLH Provinsi dalam melakukan tahapan penjaminan kualitas KLHS?
a. Kurang dari 1 Bulan
b. 1-3 Bulan
c. Lebih dari 1 Bulan, sebutkan……

C. TAHAPAN DOKUMENTASI KLHS


(32) Berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh pemohon untuk mendokumentasikan dokumen KLHS?
a. Kurang dari 3 Bulan
b. 3 – 6 Bulan
c. Lebih dari 6 Bulan
(33) Berapa lama waktu yang dibutuhkan pemohonuntukmelakukanperbaikandokumen KLHS?
a. Kurang dari 1 Bulan
b. 1-3 Bulan
c. 4-6 Bulan
d. Lebih dari 6 Bulan, sebutkan……

D. TAHAPAN VALIDASI KLHS


(34) Didalam PP RI No. 46 Tahun 2016, terdapat bukti standar kompetensi penyusun KLHS. Menurut
Bapak/Ibu, apakah penyusun KLHS khususnya yang terkait dengan penyusunan RTR sudah sesuai
dengan standar kompetensi yang di tentukan?
a. Ya
b. Tidak, sebutkanalasan……
(35) Berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh pemohon instansi yang membidangi urusan KLHK untuk
memeriksa kelengkapan permohonan KLHS? (pertanyaan khusus DLHK Provinsi)
a. Kurang dari 3 Hari
b. 3 – 7 Hari
c. Lebih dari 7 Hari
(36) Berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh pemohon untuk mendapatkan surat persetujuan validasi KLHS?
a. Kurang dari 20 Hari
b. 20 – 30 Hari
c. Lebih dari 30 Hari
(37) Apakah dokumen KLHS yang sudah terkumpul di DLHK Provinsi untuk memperoleh validasi namun lebih
dari jangka waktu penetapan surat validasi KLHS sudah dapat dinyatakan validitasnya?
a. Ya
b. Tidak, sebutkan alasan
(38) Berapa lama jangka waktu surat persetujuan validasi KLHS?
a. Kurang dari 1 Hari
b. 1 – 5 tahun
c. Lebih dari 5 tahun
FORM WAWANCARA DINAS PENATAAN RUANG DAN BAPPEDA KABUPATEN/KOTA

(1) Gambarkan proses penyusunan dan penetapan RDTR Kabupaten/Kota?


Jawab BAPPEDA: Proses Penyusunan dan Penetapan RDTR Kabupaten Probolinggo dilaksanakan
karena ada bantek dari Pemerintah Pusat, dalam hal ini yang dipilih waktu itu adalah RDTR Kraksaan
dan RDTR Paiton, pelaksanaan secara teknis dilaksanakan Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Kabupaten
Probolinggo.
(2) Bagaimana capaian progress RDTR/RTRW Kab/Kota?
Jawab BAPPEDA: dengan perubahan BKPRD menjadi TKPRD sesuai Permendagri 116 tahun 2017,
membuat transisi alih tugas penyusunan dokumen perencanaan tata ruang dari Bappeda kepada bidang
Tata Ruang Dinas PUPR, hal ini bukan sesuatu yang mudah untuk diimplementasikan, bagaimanapun
mutasi pejabat dan staf berpengaruh besar atas proses renctaru. Sebagai contoh adalah RTRW dimana
pada tahun 2017 dilakukan Peninjauan kembali, yang menghasilkan perda RTRW cukup dilakukan revisi,
bukan dirubah. Bappeda masih menyusun revisi materi teknisnya (2018) dan beberapa kali
dikonsultasikan kepada BIG. 2019 proses pemindahan tupoksi dari bappeda ke bidang taru, hari ini
apakah materi teknis sudah dikonsultaskan ke BIG, sepertinya beberapa bulan terakhir ini sedang
dilakukan penandatanganan berita acara dengan pemda yang berbatasan. Selanjutnya yang lebih paham
kondisinya adalah bidang TARU dinas PUPR
(3) Apa saja kendala yang dihadapi oleh Pemerintah Daerah dalam Penyusunan dokumen Rencana Tata
Ruang?
Jawab BAPPEDA: proses dan tahapannya menjadi panjang dan lama karena semua harus
dikonsultasikan ke pemerintah pusat (BIG dan Kementerian ATR), setralistis ini yang mestinya dikaji
kembali...karena peta kabupaten adalah bagian dari peta propinsi, baik peta eksisiting maupun peta
rencana, sebaiknya konsultasi dan validasinya cukup di propinsi...kendala yang dihadapi ini berdampak
pada kebutuhan anggaran, juga kesiapan mental staf dalam memahami dinamika proses. Kendala
berikutnya adalah seringnya perubahan aturan2 teknis, yang membuat tahapan harus diulang dan balik
ke awal.
(4) Bagaimana pemerintah daerah mengatasi kendala pemetaan dalam penyusunan RDTR (termasuk
penyediaan peta skala 1:5000, validasi Peta, dll)?
Jawab BAPPEDA : tidak ada jawaban
(5) Bagaimana pemerintah daerah mengatasi kendala KLHS dalam penyusunan RDTR (kendala
penyusunan, dan validasi KLHS)?
Jawab BAPPEDA : tidak ada jawaban
(6) Bagaimana pemerintah daerah mengatasi kendala legalisasi dalam penetapan RDTR menjadi peraturan
daerah (perda)?
Jawab BAPPEDA : belum sampai pada tahapan legalisasi
(7) Strategi apa saja yang diterapkan oleh Pemerintah Daerah dalam menghadapi tantangan penyusunan
dan penetapan dokumen Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)?
Jawab BAPPEDA : tidak ada jawaban
(8) Apakah TKPRD di Kabupaten/Kota dan Provinsi berperan aktif dalam penyelenggaraan Tata Ruang?
a. Ya
Jika Ya, bagaimana langkah konkrit yang telah dilakukan oleh TKPRD dalam penyelenggaraan
penataan ruang?
b. Tidak
Jika Tidak, kendala apa yang dihadapi oleh TKPRD dalam mendukung penyelenggaraan penataan
ruang?
(9) Apakah Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota pernah mengikuti Bimbingan Teknis yang dilakukan oleh
Kementerian ATR/BPN?
a. Ya
Jika Ya, bagaimana tindak lanjut dari Pemerintah Daerah setelah mengikuti BimbinganTeknis?
b. Tidak
Jika Tidak, Bagaimana Pemerintah Daerah mengatasi kendala teknis dalam penyusunan dan
penetapan dokumen RDTR?

FORM WAWANCARA BAPPEDA PROVINSI

(1) Bagaimana capaian progress RDTR/RTRW Kab/Kota?


(2) Apasajaisu-isustrategispenataanruang di Kbupaten/Kota ini?
(3) Apasajakendala yang dihadapiolehPemerintah Daerah di ProvinsidalamPenyusunandokumenRencana
Tata Ruang?
(4) Bagaimanaperan BAPPEDA Provinsidalammemfasilitasipemerintahdaerahdalamvalidasi KLHS yang
jugadilakukan di Dinas LHK Provinsi?
(5) Bagaimanaperan BAPPEDA Provinsimengatasikendalapemetaan yang dialamiolehPemerintah Daerah
Kab/Kota dalampenyusunan RTR (termasukpenyediaanpetaskala 1:5000, validasiPeta, dll)?
(6) Bagaimanaperan BAPPEDA Provinsimengatasikendalalegalisasi yang dialamiolehPemerintah Daerah
Kab/Kota dalampenetapan RTR menjadiperaturandaerah (perda)?
(7) Strategiapasaja yang diterapkanoleh BAPPEDA
ProvinsidalammenghadapitantanganpenyusunandanpenetapandokumenRencana Tata Ruang?
(8) Apakah TKPRD diProvinsiberperanaktifdalampenyelenggaraan Tata Ruang?
a. Ya
JikaYa, bagaimanalangkahkonkrit yang telahdilakukanoleh TKPRD
dalampenyelenggaraanpenataanruang?
b. Tidak
JikaTidak, kendalaapa yang dihadapioleh TKPRD dalammendukungpenyelenggaraanpenataanruang?
(9) ApakahPemerintah Daerah Provinsi (khususnya BAPPEDA Provinsi) pernahmengikutiBimbinganTeknis
yang dilakukanolehKementerian ATR/BPN?
a. Ya
JikaYa, bagaimanatindaklanjutdariPemerintah Daerah setelahmengikutiBimbinganTeknis?
b. Tidak
JikaTidak, BagaimanaPemerintah Daerah
mengatasikendalateknisdalampenyusunandanpenetapandokumen RTR?
FORM WAWANCARA DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI

(1) BagaimanapendapatAndatentangpercepatan RDTR?


(2) Bagaimana strategi DLHK Provinsi untuk melakukan percepatan validasi KLHS (dalam rangka
percepatan RDTR)?
(3) Bagaimanapendapatanda, apakah KLHS diperlukandalampercepatan RDTR Kab/Kota?
(4) Bagaimanapendapatandajikakewenanganvalidasi KLHS RDTR Kab/Kota (khususnya yang
berkaitandenganpercepatan RDTR) yang
selamainidilakukanolehpemerintahprovinsiditarikkePemerintahPusat?
(5) Bagaimana alur/proses pembentukan POKJA KLHS? Bagaimana syarat – syarat yang ditentukan dan
pemilihannya?
(6) Bagaimanaproses atautahapanpenyusunanhinggavalidasi KLHS yang berkaitandengan RTR?
(7) Bagaimanametode yang dilakukanoleh DLH Provinsidalammelakukantahapanpenjaminankualitas?
(8) Apa saja standar kompetensi yang ditetapkan oleh DLH Provinsibagi penyusun KLHS khususnya KLHS
terkait penyusunan RTR?
(9) Bagaimana tahapan/ mekanismevalidasi KLHS RTR yang dilakukanoleh DLH Provinsi?
(10) Rekomendasiapasaja yang diberikanoleh DLH Provinsipadasaatpenjaminankualitas?
(11) Apasajakendalayang dihadapioleh DLH Provinsidalammelakukanvalidasi KLHS RTR?
(12) Berkasapasaja yang diperlukanolehPemerintah Daerah dalammelakukanvalidasi KLHS RTR yang
dilakukanoleh DLH Provinsi?
(13) Bagaimanakonsistensiprogram antara KRP dan KLHS setelahdilakukanpenjaminankualitas/validasi
KLHS?

Anda mungkin juga menyukai