Anda di halaman 1dari 32

Kementerian Dalam Negeri

Republik Indonesia

RAKORNAS PELAKSANAAN
ANGGARAN TAHUN 2022
TANTANGAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN
BELANJA DAERAH UNTUK MENCAPAI
SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia

PENCAPAIAN TARGET DAN SASARAN PEMBANGUNAN

MASYARAKAT DUNIA USAHA KEMENTERIAN/LEMBAGA PEMDA

kontribusi kontribusi

kontribusi kontribusi

TARGET DAN SASARAN PEMBANGUNAN

Pencapaian Target dan Sasaran Pembangunan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah,
2 Pemerintah Daerah
diperlukan dukungan berbagai pihak, baik oleh Masyarakat, Dunia Usaha, Kementerian/Lembaga dan seluruh
baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota

Sumber: Ditjen Bina Pembangunan Daerah, 2021


22
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia
PERAN KEMENDAGRI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Pasal 373
UU NO. 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH (1) Pemerintah Pusat melakukan pembinaan dan
(DITETAPKAN 30 SEPTEMBER 2014) pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan
MDN melakukan pembinaan dan pengawasan umum Daerah provinsi.
penyelenggaraan pemda secara nasional (2) Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat melakukan
• pelayanan & pemberdayaan
pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan
masyarkat Pemerintahan Daerah kabupaten/kota.
• pembangunan daerah (3) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud
• Demokrasi pada ayat (1) secara nasional dikoordinasikan oleh
• penegakan hukum dan Menteri.
• kesatuan bangsa
Pasal 374
Menteri melakukan pembinaan yang bersifat umum meliputi:
• Penjabaran Visi, Misi, dan a. pembagian Urusan Pemerintahan;
Program sesuai dgn agenda b. kelembagaan Daerah;
prioritas kerja Presiden dan c. kepegawaian pada Perangkat Daerah;
Wakil Presiden. d. keuangan Daerah;
• Penjabaran Program e. pembangunan Daerah;
Operasional KEMENDAGRI f. pelayanan publik di Daerah;
POROS • Koordinasi antar K/L secara g. kerja sama Daerah;
terpadu h. kebijakan Daerah;
Pemerintahan & Politik i. kepala Daerah dan DPRD; dan
Dalam Negeri j. bentuk pembinaan lain sesuai dengan ketentuan
Melaksanakan program
peraturan perundang-undangan
secara efektif, efisien, bersih
berwibawa dlm rangka
memperkokoh NKRI

SASARAN PEMERINTAHAN DAERAH YG Mengelola dan memecahkan


BERSIH, EFEKTIF DAN DEMOKRATIS
berbagai isu strategis

3
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia

KEBIJAKAN YANG PERLU DI PEDOMANI OLEH PEMERINTAH DAERAH


DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah


Daerah (ditetapkan pada 30 September 2014)
2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan (ditetapkan pada 22 Oktober
2010)
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (ditetapkan pada 6 Maret
2019)
4. Permendagri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah (Ditetapkan pada
tanggal 30 Desember 2020)
5. Peraturan Daerah tentang pokok-pokok pengelolaan
keuangan daerah

Sumber: Ditjen Bina Pembangunan Daerah, 2022

4
Kementerian Dalam Negeri
PENGERTIAN KEUANGAN DAERAH Republik Indonesia

Semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka


KEUANGAN penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai
DAERAH dengan uang serta segala bentuk kekayaan yang dapat
dijadikan milik Daerah berhubung dengan hak dan kewajiban
Daerah tersebut.

AZAZ UMUM APBD


• Disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah dan kemampuan pendapatan daerah
• Tidak bertentangan dengan kepentingan umum dan
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi
• Berpedoman pada RKPD, KUA dan PPAS
• Tepat waktu, sesuai dengan tahapan dan jadwal yang
telah ditetapkan dalam peraturan perundang-
undangan
• Dilakukan secara tertib, efisien, ekonomis, efektif,
transparan, dan bertanggung jawab dengan Sebagai dasar bagi Pemerintah Daerah untuk
memperhatikan rasa keadilan, kepatutan, manfaat melakukan Penerimaan dan Pengeluaran Daerah
untuk masyarakat dan taat pada ketentuan peraturan (sesuai amanat Pasal 3 ayat (3) PP No. 12 Tahun 2019
perundang-undangan
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (ditetapkan pada 6
Maret 2019))
5
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia

KEWAJIBAN PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DAERAH


DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Dalam menyelenggarakan sebagian Urusan Pemerintahan yang diserahkan dan/atau


ditugaskan, penyelenggara Pemerintahan Daerah mempunyai kewajiban dalam
pengelolaan keuangan Daerah meliputi:

Pasal 280 UU No. 23 Tahun 2014


Tentang Pemerintahan Daerah (ditetapkan 30 Sept 2014)

1 2 3

Mengelola dana secara Melaporkan realisasi


Menyinkronkan pencapaian
efektif, efisien, transparan pendanaan Urusan Pem yang
sasaran program Daerah
dan akuntabel ditugaskan sebagai
dalam APBD dengan program
pelaksanaan dari Tugas
Pemerintah
Pembantuan
6
Sumber: Ditjen Keuda, April 2022 6
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia

SINKRONISASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN KEBIJAKAN


PEMERINTAH PUSAT
Dalam kerangka sinergi dan penyelarasan:
• Alokasi anggaran untuk setiap perangkat daerah ditentukan
berdasarkan target kinerja pelayanan publik masing-masing
urusan pemerintahan yang difokuskan pada prioritas
pembangunan yang telah ditetapkan dalam RKPD serta tidak
dilakukan berdasarkan pertimbangan pemerataan antar
perangkat daerah atau berdasarkan alokasi anggaran pada tahun
anggaran sebelumnya.
• Pemerintah Daerah harus memfokuskan pencapaian target
pelayanan publik perangkat daerah tanpa harus
menganggarkan seluruh program dan kegiatan yang menjadi
kewenangan daerah.

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2022 pemerintah provinsi dan pemerintah
kabupaten/kota mencantumkan:
1. Sinergitas dan penyelarasan program pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota terhadap prioritas
pembangunan nasional;
2. Sinkronisasi kebijakan pemerintah kabupaten/kota dengan prioritas pembangunan provinsi; dan
3. Prioritas masing-masing daerah yang tercantum pada RKPD Tahun 2022.

7
TOTAL BELANJA
PAD
APBD PROVINSI & KABUPATEN/KOTA
APBD KAB. ... TA
SE-INDONESIA
2019 TA 2022
triliun rupiah
Total Belanja : 1,169.86 T Belanja Transfer
Belanja Tidak Terduga 150,00
16,55 T 119,42
20,00 16,55
(1,41%)
100,00
15,00
50,65
10,00 50,00
5,00 170,07 T
(14,54%) 0,00
0,00
Belanja Tidak Terduga B. Bantuan B. Bagi Hasil
183,02 T Keuangan
(15,64%)
Belanja Modal Belanja Operasi
82,44 450,00 402,64
90,00 400,00
80,00 800,23 T 350,00 328,31
70,00
53,74 (68,40%) 300,00
60,00
50,00 250,00
40,00 34,06 200,00
30,00 150,00
20,00 8,99 100,00 50,18
10,00 3,68 0,11 50,00 11,01 6,00 2,10
0,00 0,00

Belanja Operasi Belanja Modal Belanja Tidak Terduga Belanja Transfer


Sumber Data: Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2022. 8
TOTAL BELANJA
PAD
APBD PROVINSI
APBDSE-INDONESIA
KAB. ... TA 2019
TA 2022
triliun rupiah
Total Belanja : 349.79 T Belanja Transfer
Belanja Tidak Terduga 50,00 46,57
7,06 T
8,00 7,06 (2,02%) 40,00
6,00 30,00
20,00 16,13
4,00
2,00 62,70 T 10,00
(17,93%) 0,00
0,00
Belanja Tidak Terduga B. Bagi Hasil B. Bantuan
52,36 T Keuangan
(14,97%)
Belanja Modal Belanja Operasi
120,00
25,00 20,76 96,33
100,00 93,45
20,00 15,72 227,66 T
80,00
15,00 (65,09%)
9,97 60,00
10,00
4,74 40,00
5,00 24,79
1,14 0,02 20,00 6,19 5,74 1,17
0,00
0,00

Belanja Operasi Belanja Modal Belanja Tidak Terduga Belanja Transfer


Sumber Data: Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2022. 9
TOTAL BELANJA
PAD
APBD KABUPATEN
APBDSE-INDONESIA
KAB. ... TA 2019
TA 2022
triliun rupiah
Total Belanja : 664.60 T Belanja Transfer
Belanja Tidak Terduga 150,00
6,93 T
8,00 6,93 (1,04%) 101,72
100,00
6,00
4,00 50,00
105,67 T
2,00 3,95
(15,90%)
0,00 0,00
Belanja Tidak Terduga B. Bantuan B. Bagi Hasil
102,81 T Keuangan
(15,47%)
Belanja Modal Belanja Operasi
300,00
60,00 50,10 249,41
50,00 449,19 T 250,00
40,00 29,13 (67,59%) 200,00 174,47
30,00 19,11 150,00
20,00 100,00
10,00 2,40 2,00 0,08 50,00 20,42 3,97
0,00 0,75 0,15
0,00

Belanja Operasi Belanja Modal Belanja Tidak Terduga Belanja Transfer


Sumber Data: Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2022. 10
TOTAL BELANJA
PAD
APBD KOTA
APBD
SE-INDONESIA
KAB. ... TA TA
2019
2022
triliun rupiah Total Belanja : 155.48 T
Belanja Transfer
Belanja Tidak Terduga 2,00
2,56 T 1,69 T 1,57
3,00 2,56 (1,64%) (1,09%) 1,50
2,00 1,00

1,00 0,50
0,12
0,00
27,85 T 0,00
Belanja Tidak Terduga (17,91%) B. Bantuan B. Bagi Hasil
Keuangan

Belanja Modal Belanja Operasi


70,00 59,78
14,00 57,51
12,00
11,58 123,38 T 60,00
10,00 8,89 (79,36%) 50,00
8,00 40,00
6,00 4,98
30,00
4,00 1,84
0,54 20,00
2,00 0,02 4,97
0,00 10,00 0,85 0,18 0,10
0,00

Belanja Operasi Belanja Modal Belanja Tidak Terduga Belanja Transfer


Sumber Data: Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2022. 11
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia
TREN 3 BULAN TERAKHIR PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-INDONESIA TA 2020-2022

Provinsi, Kabupaten/Kota 31 Mar’20 Provinsi 31 Mar’21


20,00%
185,12 T 28 Feb’22 57,69 T
18,00% 15,39%
16,29% 16,00% 30,57 T
31 Jan’20 31 Mar’22
16,08% 31 Mar’21 14,53%
16,00% 12,00% 20,53 T 28 Feb’21 9,78% 45,56 T
182,64 T 14,29%
31 Jan’22 30,74 T
28 Feb’20 6,34% 31 Mar’20
14,00% 8,00% 13,55 T 8,20% 28 Feb’20
118,75 T 14,09% 46,28 T
5,38% 7,93% 25,68 T
12,00% 31 Mar’22
4,00% 31 Jan’21
10,45% 28 Feb’21
4,52%
31 Jan’20 16,94 T
10,00% 105,52 T 143,22 T 0,00%
81,02 T 9,95% TA 2020 TA 2021 TA 2022
Januari Februari Maret
31 Jan’21 9,60%
8,00% 7,13%
22,32 T
28 Feb’22
Kabupaten/Kota 31 Mar’20

6,40% 20,00% 17,68% 141,15 T


6,00% 95,02 T
28 Feb’20
103,39 T 31 Mar’21
31 Jan’22 16,00% 31 Jan’20 12,95%
4,00% 5,46% 16,40% 128,06 T
36,54 T 60,04 T
12,00% 31 Jan’21 13,89%
7,52% 10,91%
2,00% 18,56 T 31 Mar’22
8,00% 28 Feb’21
97,66 T
6,99% 28 Feb’22 9,52% 74,62 T
0,00% 4,00% 31 Jan’22 64,45 T
5,50%
Januari Februari Maret 22,99 T
0,00% TA 2020 TA 2021 TA 2022
TA 2020 TA 2021 TA 2022
Januari Februari Maret

Sumber Data : Diolah dari Laporan 448 Pemda yang menyampaikan LRA sampai dengan 9 April, Ditjen Bina Keuangan Daerah 2022 – 9 April 2022 18.00 WIB.

12
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia
PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN
APBD PROVINSI SE-INDONESIA TA 2022
26,09% Rata-Rata Provinsi = 14,53%

25,80%
22,04%
28,00%

20,38%
19,74%
26,00%

18,66%
18,64%
18,51%
18,43%
18,22%
17,90%
17,80%
17,78%
24,00%

17,43%
15,95%
15,71%
22,00%

15,17%
13,59%
20,00%

13,11%
12,83%
12,23%
18,00%

10,60%
10,55%
16,00%

9,76%
9,62%
9,35%
8,83%
14,00%
12,00%

5,44%
5,26%
10,00% Belum Menyampaikan

3,05%
8,00% LRA s.d 31 Mar 2022
6,00%
4,00%
2,00%
0,00%

PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN RATA-RATA PROVINSI


Sumber Data : Diolah dari Laporan 30 Pemprov yang menyampaikan LRA sampai dengan 9 April, Ditjen Bina Keuangan Daerah 2022 – 9 April 2022 18.00 WIB.
13
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia
PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN
APBD KABUPATEN SE-INDONESIA TA 2022

47,37%
Rata-Rata Kab = 13,63%
50,00%
45,00%
40,00% 33,50%
27,73%
25,88%
25,54%
25,41%
24,67%
35,00%

24,35%
24,31%
24,27%
24,23%
24,15%
23,96%
23,94%
23,76%
23,75%
23,66%
23,65%
23,46%
23,36%
30,00%
25,00%
20,00%
15,00%

4,60%
4,59%
4,55%
4,53%
4,41%
4,39%
4,22%
4,03%
3,74%
3,69%
3,60%
3,42%
3,31%
3,23%
1,91%
1,72%
10,00%

0,70%
0,18%
0,01%
0,00%
5,00% 293 KAB LAINNYA
0,00%

*82 Daerah Belum Menyampaikan LRA s.d 31 Mar 2022

20 KAB 20 KAB
PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN TERBESAR PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN TERKECIL

PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN RATA-RATA KABUPATEN

Sumber Data : Diolah dari Laporan 333 Pemkab yang menyampaikan LRA sampai dengan 9 April, Ditjen Bina Keuangan Daerah 2022 – 9 April 2022 18.00 WIB.
14
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN Republik Indonesia

APBD KOTA SE-INDONESIA TA 2022

55,93%
Rata-Rata Kota = 14,97%
60,00%

50,00%

40,00%
25,65%
25,62%
25,59%
24,76%
23,70%
23,56%
22,87%
22,77%
22,47%
22,38%
22,15%
22,12%
21,96%
21,76%
21,75%
21,71%
21,58%
21,58%
21,54%
30,00%

11,14%
11,08%
10,85%
10,45%
9,94%
20,00%

8,80%
8,38%
8,23%
7,43%
6,49%
5,65%
5,57%
5,12%
5,08%
4,99%
2,98%
2,05%
0,39%
0,22%
0,02%
10,00%
45 KOTA LAINNYA
0,00%

*8 Daerah Belum Menyampaikan LRA s.d 31 Mar 2022

20 KOTA 20 KOTA
PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN TERBESAR PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN TERKECIL

PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN RATA-RATA KOTA

Sumber Data : Diolah dari Laporan 85 Pemkot yang menyampaikan LRA sampai dengan 9 April, Ditjen Bina Keuangan Daerah 2022 – 9 April 2022 18.00 WIB.
15
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia
TREN 3 BULAN TERAKHIR PERSENTASE REALISASI BELANJA
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-INDONESIA TA 2020-2022
31 Mar’21
Provinsi, Kabupaten/Kota 10,00% Provinsi 8,71% 31,82 T
12,00% 31 Mar’20 28 Feb’22 8,53% 31 Mar’20
8,00%
14,48 T 31,17 T
10,05% 124,12 T
6,00% 7,47%
10,00% 31 Jan’20 4,49% 31 Mar’22
31 Jan’22 7,54 T 4,41% 24,15 T
9,09% 31 Mar’21 4,00% 4,60 T 28 Feb’21
2,04% 4,33%
28 Feb’20 96,14 T 16,11 T
8,00% 2,00% 1,74% 28 Feb’20
70,15 T 31 Jan’21 16,01 T
0,00% 4,53 T 1,24% TA 2020 TA 2021 TA 2022
5,68%
6,00% Januari Februari Maret
31 Mar’22 31 Mar’20
31 Jan’20
4,72% 5,36% 12,00% Kabupaten/Kota 10,80%
93,46 T
32,73 T 28 Feb’21 76,06 T
4,00% 28 Feb’20
31 Jan’21
4,34% 10,00% 31 Mar’21
2,65% 48,80 T 60,66 T 9,28%
22,99 T 8,00% 7,01% 70,69 T
28 Feb’22 31 Jan’20
2,00% 2,32% 28 Feb’21
44,22 T 6,00% 25,53 T
4,89%
31 Jan’22 31 Jan’21 37,25 T 31 Mar’22
1,83% 4,00% 2,95%
12,75 T 20,49 T 4,26% 4,74% 51,91 T
28 Feb’22
0,00% 2,00% 2,69% 29,74 T
Januari Februari Maret 31 Jan’22
1,89%
0,00% TA 2020 TA 2021 TA 2022
TA 2020 TA 2021 TA 2022 8,15 T
Januari Februari Maret

Sumber Data : Diolah dari Laporan 448 Pemda yang menyampaikan LRA sampai dengan 9 April, Ditjen Bina Keuangan Daerah 2022 – 9 April 2022 18.00 WIB.
16
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia
PERSENTASE REALISASI BELANJA
APBD PROVINSI SE-INDONESIA TA 2022
Rata-Rata Provinsi = 7,47%

26,09%
25,80%

22,04%

20,38%
19,74%
18,64%

18,66%
18,51%
18,43%

18,22%

17,90%

17,80%
17,78%
18,00%
17,43%

15,95%
15,71%

15,17%
16,00%

13,59%
13,11%

12,83%

12,23%
10,60%
10,55%
14,00%

9,76%

9,62%
9,35%
8,83%
12,00%

5,44%
5,26%
10,00%

7,99% 3,05%
8,00%
Belum Menyampaikan LRA
6,00% s.d 31 Mar 2022
16,76%
14,55%
11,87%
11,37%
11,20%
10,90%
10,18%
10,05%
4,00%
8,80%
8,64%
8,58%
8,42%
8,14%

7,22%
6,76%
6,28%
4,99%
4,50%
4,08%
4,05%
3,88%
3,18%
2,98%
2,74%
2,59%

1,89%
1,85%
1,51%
2,51%
2,00%
0,00%

• Prov. Sulawesi Utara menggunakan Uang Kas yang Tersedia.

PERSENTASE REALISASI BELANJA RATA-RATA PROVINSI PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN


Sumber Data : Diolah dari Laporan 30 Pemprov yang menyampaikan LRA sampai dengan 9 April, Ditjen Bina Keuangan Daerah 2022 – 9 April 2022 18.00 WIB.
17
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia
PERSENTASE REALISASI BELANJA
APBD KABUPATEN SE-INDONESIA TA 2022
Rata-Rata Kab = 6,88%

20,00%
19,33%
18,59%
16,44%
22,00%

15,47%
15,35%
15,19%
14,74%
14,63%
14,43%
14,32%
14,28%
14,18%
20,00%

13,99%
13,30%
13,22%
13,11%
13,08%
12,35%
12,34%
18,00%
16,00%
14,00%
12,00%
10,00%
8,00%

1,67%

1,63%
1,64%

1,62%
1,58%
1,54%
1,47%
1,46%
1,45%
1,42%
1,25%
1,21%
1,15%
1,07%
6,00%

1,00%
0,96%
0,93%
0,89%
0,70%
0,08%
4,00% 293 KAB
2,00% LAINNYA
0,00%

*82 Daerah Belum Menyampaikan LRA s.d 31 Mar 2022

20 KAB 20 KAB
PERSENTASE REALISASI BELANJA TERBESAR PERSENTASE REALISASI BELANJA TERKECIL
PERSENTASE REALISASI BELANJA RATA-RATA KABUPATEN
Sumber Data : Diolah dari Laporan 333 Pemkab yang menyampaikan LRA sampai dengan 9 April, Ditjen Bina Keuangan Daerah 2022 – 9 April 2022 18.00 WIB.
18
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PERSENTASE REALISASI BELANJA Republik Indonesia

APBD KOTA SE-INDONESIA TA 2022

16,71%
15,83%
Rata-Rata Kota = 2,34%

14,54%
14,35%
18,00%

13,96%
13,90%
13,41%
12,70%
12,38%
16,00%

12,11%
11,93%
11,89%
11,75%
11,69%
11,65%
11,57%
11,53%
11,45%
10,77%
10,75%
14,00%
12,00%
10,00%
8,00%

4,29%
3,93%
3,85%
3,62%
3,61%
3,58%
3,52%
3,21%
3,19%
3,17%
6,00%

2,71%
2,58%
2,41%
2,33%
2,31%
2,02%
1,83%
1,63%
4,00%

0,41%
0,03%
45 KOTA
2,00%
LAINNYA
0,00%

*8 Daerah Belum Menyampaikan LRA s.d 31 Mar 2022

20 KOTA 20 KOTA
PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN TERBESAR PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN TERKECIL

PERSENTASE REALISASI BELANJA RATA-RATA KOTA

Sumber Data : Diolah dari Laporan 85 Pemkot yang menyampaikan LRA sampai dengan 9 April, Ditjen Bina Keuangan Daerah 2022 – 9 April 2022 18.00 WIB.
19
TOTAL PER JENIS SIMPANAN PROVINSI & KABUPATEN/KOTA DALAM PROVINSI
POSISI FEBRUARI 2022
triliun rupiah TOTAL = 183.32 triliun rupiah TOTAL = 59.04
PROVINSI
PROVINSI
PROVINSI & KAB/KOTA
45,00 42,69
160,00 40,00
144,03 35,00
30,00
140,00 25,00
20,00 15,90
15,00
120,00 10,00
5,00 0,44
0,00
100,00
SIMPANAN PEMDA
GIRO DEPOSITO TABUNGAN
80,00
triliun rupiah TOTAL = 124.29
60,00
KABUPATEN/KOTA
KABUPATEN/KOTA
120,00 101,33
40,00 35,63 100,00
80,00
20,00 60,00
3,66 40,00
0,00 19,73
20,00 3,23
SIMPANAN PEMDA 0,00
SIMPANAN PEMDA
GIRO DEPOSITO TABUNGAN GIRO DEPOSITO TABUNGAN

Sumber Data : Bank Indonesia, 2022, Data Diolah – 28 Februari 2022, 18.00 WIB. 20
SIMPANAN PROVINSI DI PERBANKAN
POSISI FEBRUARI 2022
miliar rupiah TOTAL = 59.035,61
8.547,30
RATA-RATA = 1.736,34

9.000,00 5.905,90
8.000,00
5.299,65

5.275,76
7.000,00
6.000,00

3.277,03

3.173,08

2.893,42
5.000,00

2.194,64

1.550,25

1.490,29

1.472,59

1.395,37
4.000,00

1.298,04

1.151,09

1.133,87

1.110,11

1.109,74

1.099,85
3.000,00

979,92

964,11

899,20

875,83

704,80

702,59

700,07

613,24

480,01

460,16

415,66

414,15

397,45

393,21

352,07

305,14
2.000,00
1.000,00
-

Simpanan Pemda tertinggi di Perbankan POSISI MARET 2022 berada pada bank yang berlokasi di Provinsi DKI Jakarta dengan nilai mencapai
Rp8,55 T. Sementara itu, terendah berada pada Bank yang berlokasi di Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan nilai sebesar Rp0,31 T.
Ket:
❑ Jumlah dana simpanan pemda sebagaimana tersebut di atas, merupakan saldo simpanan berdasarkan lokasi dimana bank-bank berada. Sehingga saldo
simpanan pemda diperbankan pada suatu daerah bisa jadi tidak hanya milik dari pemda setempat, namun ada kemungkinan milik pemda lain yang
membuka rekening pada bank-bank di daerah tersebut.
Sumber Data : Bank Indonesia, 2022, Data Diolah – 28 Februari 2022, 18.00 WIB. 21
SIMPANAN KABUPATEN/KOTA DI PERBANKAN
POSISI FEBRUARI 2022

3.196,49
miliar rupiah Total = 124.285,46
Rata-Rata = 244,66
3.500,00

3.000,00

2.500,00 1.776,39

1.439,01

1.295,46

1.291,13

1.221,25
2.000,00

1.079,53

1.076,07

1.037,65

906,36
1.500,00 488 KABUPATEN/KOTA
LAINNYA
1.000,00

0,0044
0,017

0,010

0,007
500,00

0,20

0,16

0,16

0,13

0,10

0,04
0,00

10 KABUPATEN/KOTA 10 KABUPATEN/KOTA
SIMPANAN PEMDA DI PERBANKAN TERBESAR SIMPANAN PEMDA DI PERBANKAN TERKECIL

SIMPANAN PEMDA DI PERBANKAN RATA-RATA KAB/KOTA


Sumber Data : Bank Indonesia, 2022, Data Diolah – 28 Februari 2022, 18.00 WIB. 22
GAMBARAN UANG PEMDA YANG TERSEDIA
APBD PROVINSI & KABUPATEN/KOTA SE-INDONESIA TA 2022
triliun rupiah
PROVINSI/KAB/KOTA

200,00 185,75 107,93

160,00
120,00
77,82
80,00
40,00
0,00
ALOKASI
REALISASI PENERIMAAN REALISASI PENGELUARAN UANG PEMDA YANG TERSEDIA

triliun rupiah triliun rupiah triliun rupiah


PROVINSI KABUPATEN KOTA
43,91 92,82 51,79 12,22
80,00 68,43 100,00 30,00 24,50
60,00 80,00 25,00
60,00 20,00
40,00 24,51
41,02 15,00 12,28
40,00 10,00
20,00 20,00 5,00
0,00 0,00 0,00
ALOKASI ALOKASI ALOKASI
REALISASI PENERIMAAN REALISASI PENERIMAAN REALISASI PENERIMAAN
REALISASI PENGELUARAN REALISASI PENGELUARAN REALISASI PENGELUARAN
UANG PEMDA YANG TERSEDIA UANG PEMDA YANG TERSEDIA UANG PEMDA YANG TERSEDIA
Sumber Data : Diolah dari Laporan 448 Pemda yang menyampaikan LRA sampai dengan 9 April, Ditjen Bina Keuangan Daerah 2022 – 9 April 2022 18.00 WIB.
23
UANG PROVINSI YANG TERSEDIA
POSISI MARET 2022
Miliar rupiah Rata-Rata Provinsi = 1.291,59
13.109,01
15.700,00
13.700,00
11.700,00
9.700,00
4.827,21
4.371,14
3.705,28

7.700,00
2.926,22
2.224,97
1.573,61
1.417,76
1.367,50
5.700,00

-234,27
-80,23
783,71
725,85
714,57
701,69
646,40
625,77
624,24
614,97
573,56
475,28
427,34
382,36
351,79
339,30
3.700,00

283,93
245,43
87,32
69,40
32,89
0,00
0,00
0,00
0,00
1.700,00
(300,00)

UANG PEMPROV YG TERSEDIA RATA-RATA PROVINSI


Sumber Data : Laporan Saldo Kas 34 Pemprov (Data Diolah), Ditjen Bina Keuangan Daerah, 2022 – 9 April 2022, 18.00 WIB.
24
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

Pemerintah Daerah wajib memenuhi alokasi anggaran sesuai dengan


ketentuan peraturan perundang-undangan untuk:

Anggaran Anggaran Anggaran Peningkatan Alokasi Anggaran


Fungsi Pendidikan Kapasitas SDM Penguatan APIP
Alokasi Anggaran Kesehatan Minimal Infrastruktur yang
Sekurang-kurangnya Sebesar 0,3% Sampai
Fungsi Pendidikan 10% dari Total Bersumber Dari Dana 0,34% Untuk Pemerintah
Transfer Umum Dengan 0,9% Dari
Sekurang- Belanja Daerah Provinsi & 0,16% Untuk Total Belanja Daerah
diluar Gaji (DAU+DBH) Sebesar Pemerintah
kurangnya 20% dari 25% Kabupaten/Kota Dari
APBD Total Belanja Daerah

Dalam hal Daerah tidak memenuhi alokasi belanja menteri yang


menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan melakukan
penundaan dan/atau pemotongan penyaluran Dana Transfer Umum, setelah
berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri dan menteri teknis terkait.

Sumber Data: Ditjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri, 2022


25
PAD
FUNGSI APBD UNTUK MENDUKUNG SASARAN
APBD KAB. PEMBANGUNAN NASIONAL
... TA 2019
Fungsi APBD Per Belanja Provinsi & Kabupaten/Kota Se-indonesia TA 2022
triliun rupiah

Perumahan dan
4 5 Kesehatan 6
Fasilitas Umum 72,88 Pariwisata 7
3 Lingkungan Hidup 23,69 6,87% 2,46
Pendidikan
13,96 2,23% 0,23%
104,64
1,32% 9,86%

2 Ekonomi 8
128,29
12,09% Perlindungan Sosial
4,02
1 Ketertiban dan 0,38%
Keamanan
4,79
0,45% 9
Pelayanan Umum
706,41
66,57%

Pelayanan Umum Ketertiban dan Keamanan Ekonomi


Lingkungan Hidup Perumahan dan Fasilitas Umum Kesehatan
Pariwisata Pendidikan Perlindungan Sosial
Sumber Data: 525 Pemda - Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2022. 26
KAPASITAS KEUANGAN FISKAL DAERAH
Kemendagri membagi kategori daerah berdasarkan kapasitas keuangan fiskal yaitu:
• Kapasitas Fiskal Kuat ditandai dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang lebih tinggi dari pendapatan transfer pusat.
• Kapasitas Fiskal Sedang ditandai dengan Pendapatan Asli Daerah dan Pendapatan Transfer Pusat seimbang.
• Kapasitas Fiskal Lemah (Pendapatan Daerah bergantung dengan Pendapatan Transfer Pusat).

93,85%
88,03%
83,86%
82,87%
81,03%
78,90%
78,62%
Kuat Sedang Lemah
71,88%

72,89%
71,19%
69,42%
68,99%
67,57%

67,14%
65,77%

66,56%
64,87%

64,80%
64,56%
62,29%

63,43%

63,30%

63,13%
60,44%

56,27%

57,04%
55,79%

56,74%
55,87%
55,17%

55,00%
52,63%

52,15%

53,23%
47,29%
47,27%

45,20%

44,79%

44,32%

43,95%

42,90%
44,12%

42,84%
43,59%
39,50%

36,54%
37,65%

35,70%

35,47%

35,40%

35,09%

34,70%

32,36%

32,30%
32,87%

30,98%

30,56%

29,18%

27,82%

26,59%
23,37%

21,16%

11,96%
19,79%

18,87%

16,93%

16,03%

6,15%
Sumber Data: Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2021.
27
TANTANGAN PERCEPATAN REALISASI APBD TA 2022

1. Pemda masih terus melakukan upaya refocusing/realokasi penanganan covid-19 dan dampaknya dengan
mempedomani Permenkeu 17/PMK.07/2021 tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun
Anggaran 2021 dalam rangka Mendukung Penanganan Pandemi Covid-19 dan Dampaknya, ditetapkan tanggal 15
Februari 2021 sebagaimana di revisi dengan Permenkeu 94/PMK.07/2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.07/2021 tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun
Anggaran 2021 dalam rangka Mendukung Penanganan Pandemi Covid-19 dan Dampaknya;

2. Belum terbaginya kewenangan secara jelas antara tingkatan pemerintah daerah (Provinsi, Kabupaten,
Kota) terkait penggunaan dan sasaran peruntukan refocusing/realokasi DBH/DAU minimal 8% untuk
penanganan pengendalian Covid-19;

3. Kekhawatiran Kepala Daerah terhadap belanja-belanja yang diluar perencanaan dan dimasa Pandemi Covid-
19 akan berdampak hukum atau menjadi temuan oleh auditor (Kehati-hatian pemerintah daerah dalam
menjaga akuntabilitas dan kualitas belanja penanganan Pandemi Covid-19);

4. Masih berjalannya proses pengadaan barang dan jasa dalam rangka penanganan Pandemi Covid-19;

5. Proyeksi pendapatan daerah yang bersifat dinamis sehingga daerah sangat berhati-hati dalam melakukan
belanja agar tidak terjadi defisit murni diakhir tahun anggaran (Antisipatif terhadap prioritas pemenuhan
kebutuhan operasional rutin dan belanja mengikat sampai Desember 2021);

6. Belum optimalnya koordinasi dalam penyelenggaraan penganggaran di tingkat daerah


Sumber Data: Ditjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri, 2022 28
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

FAKTOR DAN PENYEBAB RENDAHNYA REALISASI BELANJA Republik Indonesia

DAN TERSIMPANNYA DANA PEMDA PADA PERBANKAN

1
Kegiatan fisik menunggu selesainya kegiatan perencanaan atau Detail Engineering Design (DED).
Sehingga kegiatan kontraktual belum dapat dilaksanakan, termasuk kegiatan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus
(DAK).

2
Pengajuan tagihan diakhir tahun, setelah penyelesaian fisik 100%. Pengadaan barang/jasa belum mengajukan permohonan
pembayaran atas penyelesaian fisik sesuai dengan termin yang diatur dalam perjanjian kontrak dengan pihak ketiga,
sehingga pembayaran belum dapat dilakukan hingga penyelesaian fisik sudah 100%.

3 Sisa dana penghematan/pelaksanaan program kegiatan. Termasuk sisa Dana Transfer seperti DBH Dana Reboisasi dan DBH
Cukai Tembakau yang belum digunakan.

4 Realisasi belanja, khususnya pengadaan konstruksi cenderung lambat dan beberapa jenis belanja belum tercatat pada jurnal
belanja.

5 Ada indikasi uang kas yang tersimpan di Perbankan diorientasikan sebagai tambahan PAD (Bunga Perbankan) mengingat
terkontraksinya sisi pajak dan retribusi daerah.

6 Belum disalurkannya bagi hasil pajak provinsi kepada kabupaten/kota termasuk kelebihan target pajak daerah tahun 2021.

7 Administrasi pertanggungjawaban keuangan sering ditunda.

29
29
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia

STRATEGI UTAMA PERCEPATAN REALISASI 2022

1. Pengadaan Dini dapat dilakukan sejak awal


2. Membuat rencana kegiatan dengan penjadwalan
secara periodik yaitu per Bulan, per Triwulan,
secara konsisten dan terukur
3. Melakukan percepatan realisasi dengan tidak
menunda administrasi pertanggungjawaban
4. Penunjukan Pejabat Pengelola Keuangan
Daerah
5. Kemendagri akan memberikan penghargaan
kepada Pemda yang tertinggi realisasi
pendapatan dan belanjanya serta pemda dengan
proporsi realisasi pendapatan terhadap realisasi
belanja terbaik

30
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia

HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN OLEH PEMDA DALAM PERCEPATAN REALISASI 2022

1. Jangka Pendek 2. Jangka Panjang


1. Mendorong OPD melakukan proses pengadaan barang/jasa dengan memanfaatkan
1. Setiap OPD melakukan langkah kreatif dan inovatif SIRUP, E-Tendering, E-Seleksi, E-Kontrak dan pengadaan barang/jasa berbasis
dalam melaksanakan kegiatan dan anggaran dengan tetap elektronik melalui E-Katalog dan/atau Marketplace termasuk bela pengadaan dengan
berpedoman pada peraturan perundang-undangan. mengunakan produk dalam negeri paling sedikit 40% nilai anggaran belanja barang/jasa.
2. Mempercepat realisasi penggunaan yang mendukung 2. Pemda wajib menyiapkan jadwal sub kegiatan (semua OPD) dikaitkan dengan
pencegahan dan pengendalian pandemi Covid-19, anggaran kas yang sudah final dan didukung dengan tersedianya dana di kas daerah
sarana dan prasarana kesehatan dan bidang kesehatan (rasio belanja terhadap pendapatan 95-100 persen)
lainnya yang prioritas.
3. Pemda membentuk Tim Asistensi dan Evaluasi Penyerapan Anggaran yang dipimpin
3. Menggunakan Belanja Tidak Terduga (BTT) terutama Sekretaris Daerah di masing-masing Pemda, dan dilakukan rapat secara periodik
untuk pemberian Bantuan Sosial (Bansos) dan/atau (bulanan) dipimpin Kepala Daerah, segaligus memberikan teguran dan sanksi bagi OPD
Jaring Pengaman Sosial (Social Safety Net) dan/atau yang rendah realisasi anggaran belanjanya. Pada akhir tahun, rapat evaluasi dilakukan
pemulihan ekonomi beserta dampaknya. setiap minggu
4. Mempercepat penyelesaian pencairan insentif tenaga 4. Pusat membentuk Tim Anev yang beranggotakan Kemendagri, BPKP, LKPP dan
kesehatan di daerah, yang terkait dengan penanganan Kementerian/Lembaga terkait dalam menyiapkan kebijakan teknis, melakukan monev
pandemi Covid-19 dan/atau termasuk percepatan guna mendukung percepatan pengadaan barang/jasa dan mencarikan solusi terhadap
vaksinasi. kendala yang sering dihadapi pemda. Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat di
Daerah melakukan hal yang sama dengan langkah-langkah Kementerian Dalam
5. Mempercepat penyelesaian pembayaran atas tagihan
Negeri untuk mendorong percepatan realisasi APBD Kab/kota diwilayahnya, diantara nya
belanja pengadaan barang/jasa, sesuai dengan
dengan melaksanakan monitoring, analisis dan evaluasi serapan anggaran kabupaten dan
kemajuan fisik pekerjaan dan/atau termin pembayaran yang
kota
disepakati dalam perjanjian/kontrak antara pejabat pembuat
komitmen dengan pihak ketiga. 5. Kemendagri dan Pemerintah Provinsi melakukan monev setiap bulan, dan pada
akhir tahun dilakukan setiap minggu dan dipimpin langsung Menteri Dalam Negeri
dengan, dihadiri Kepala Daerah didampingi Sekretaris Daerah dan OPD terkait, serta
Gubernur, dengan dihadiri Bupati/Walikota didampingi Sekda dan OPD terkait.

Sumber Data: Ditjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri, 2022


26
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai