Anda di halaman 1dari 26

Dr. Febriana Muryanto, S.Pd., M.Sc.

KEBIJAKAN DESENTRALISASI
DARI WAKTU KE WAKTU
UU 32/2004

UU 22 / 1999
desentralisasi dominan
UU 5 / 1974
dekonsentrasi dominan
UU 18 / 1965
desentralisasi dominan
PENPRES 6 / 1959
dekonsentrasi dominan
UU 1 / 1957
desentralisasi dominan
UU 22 / 1948
desentralisasi dominan
UU 1 / 1945
dekonsentrasi dominan
DESENTRALISATIE WET 1903
dekonsentrasi dominan
Negara Federal

People People

National Gov State/Local Gov.

State/Local Gov National Gov


3. SISTEM
PENGAWASAN
a. Pengawasan Pusat thdp
Daerah lebih longgar

b. Terdapat Dua Akuntabilitas


yg tidak sama bobotnya

1) Akuntabilitas Kepada
Pemerintah Terbatas

2) Akuntabilitas Kepada
Rakyat lebih kuat
Pada dasarnya ada dua tujuan utama yang
ingin dicapai dari penerapan kebijakan
desentralisasi:
1. Tujuan Demokrasi
Memposisikan Pemda sebagai instrumen pendidikan
politik di tingkat lokal yang secara agregat akan
menyumbang terhadap pendidikan politik secara
nasional untuk mempercepat terwujudnya masyarakat
madani/civil society.

2. Tujuan Kesejahteraan
Mengisyaratkan Pemda untuk menyediakan pelayanan
publik untuk masyarakat lokal secara efektif, efisien dan
ekonomis.
NKRI dibagi atas daerah-daerah provinsi dan
Daerah provinsi dibagi atas kabupaten dan kota,
Yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota
Itu mempunyai pemerintahan daerah, yang
Diatur dengan undang-undang
[Pasal 18(1)]

PEMERINTAHAN DAERAH
Gubernur, Bupati, Anggota DPRD dipilih
KEPALA
Walikota PEMERINTAH DAERAH DPRD Melalui pemilu
Dipilih secara
demokratis Mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut
Asas otonomi dan tugas pembantuan

Menjalankan otonomi seluas-luasnya


Kecuali urusan pemerintahan yang oleh UU
ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat

Berhak menetapkan Perda dan peraturan-


Peraturan lain untuk melaksanakan
Otonomi dan tugas pembantuan
Pada dasarnya ada dua tujuan utama yang
ingin dicapai dari penerapan kebijakan
desentralisasi:
1. Tujuan Demokrasi
Memposisikan Pemda sebagai instrumen pendidikan
politik di tingkat lokal yang secara agregat akan
menyumbang terhadap pendidikan politik secara
nasional untuk mempercepat terwujudnya masyarakat
madani/civil society.

2. Tujuan Kesejahteraan
Mengisyaratkan Pemda untuk menyediakan pelayanan
publik untuk masyarakat lokal secara efektif, efisien dan
ekonomis.
ANATOMI URUSAN PEMERINTAHAN

URUSAN PEMERINTAHAN

CONCURRENT
ABSOLUT (Urusan bersama
(Mutlak urusan Pusat) Pusat, Provinsi, dan Kab/Kota)

• Politik Luar Negeri PILIHAN/OPTIONAL WAJIB/OBLIGATORY


• Pertahanan (Sektor Unggulan) (Pelayanan Dasar)
• Keamanan
Contoh: kesehatan,
• Yustisi pendidikan, lingkungan
• Moneter & Fiskal Nasional Contoh: pertanian, hidup, pekerjaan umum,
• Agama industri, perdagangan, dan perhubungan
pariwisata, kelautan dsb

SPM
(Standar Pelayanan Minimal)
PP 65/2005
Distribusi kewenangan mengacu pada kriteria sebagai berikut:

a. Externalitas (Spill-over)
Siapa kena dampak, mereka yang berwenang mengurus
b. Akuntabilitas
Yang berwenang mengurus adalah tingkatan pemerintahan
yang paling dekat dengan dampak tersebut (sesuai prinsip
demokrasi)
c. Efisiensi

ØOtonomi Daerah harus mampu menciptakan pelayanan publik


yang efisien dan mencegah High Cost Economy
ØEfisiensi dicapai melalui skala ekonomis (economic of scale)
pelayanan publik
ØSkala ekonomis dapat dicapai melalui cakupan pelayanan
(catchment area) yang optimal
1. Pusat: berwenang membuat norma-norma, standar, prosedur,
kriteria, monitoring dan evaluasi, supervisi, fasilitasi,
pengawasan dan urusan-urusan pemerintahan dengan
eksternalitas nasional.
2. Provinsi: berwenang mengatur dan mengurus urusan-urusan
pemerintahan dengan eksternalitas regional (lintas
Kabupaten/Kota) dengan mengacu pada norma, standar,
pedoman dan kriteria (NSPK) dari Pemerintah.
3. Kabupaten/Kota: berwenang mengatur dan mengurus
urusan-urusan pemerintahan dengan eksternalitas lokal
(dalam satu Kabupaten/Kota) dengan mengacu pada norma,
standar, pedoman dan kriteria (NSPK) dari Pemerintah.
Contoh 1:
Urusan Pendidikan Dasar & SLTP  Kab/Kota
Urusan Pendidikan Menengah oleh Provinsi Ada hubungan
Urusan PT oleh Pemerintah Pusat interelasi dan
interdependensi

Contoh 2:
Jalan Kab/Kota oleh Ada hubungan
Pemkab/Kota interelasi dan
Jalan Prov oleh Pemprov interdependensi
Jalan negara oleh Pem. Pusat
1. Pendidikan; 18.Kepemudaan dan Olah Raga;
2. Kesehatan; 19.Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam
3. Pekerjaan Umum; Negeri;
4. Perumahan; 20.Otonomi Daerah, Pemerintahan
5. Penataan Ruang; Umum, Administrasi Keuangan
6. Perencanaan Pembangunan; Daerah, Perangkat Daerah,
7. Perhubungan; Kepegawaian, Dan Persandian;
8. Lingkungan Hidup; 21.Pemberdayaan Masyarakat dan
9. Pertanahan; Desa;
10.Kependudukan dan Catatan Sipil; 22.Statistik;
11.Pemberdayaan Perempuan dan 23.Kearsipan;
Perlindungan Anak; 24.Perpustakaan;
12.KB dan Keluarga Sejahtera; 25.Komunikasi dan Informatika;
13.Sosial; 26.Pertanian dan Ketahanan Pangan;
14.Ketenagakerjaan dan 27.Kehutanan;
Ketransmigrasian; 28.Energi dan Sumber Daya Mineral;
15.Koperasi dan UKM 29.Kelautan dan Perikanan;\
16.Penanaman Modal 30.Perdagangan;
17.Kebudayaan & Pariwisata 31.Perindustrian.
URUSAN YANG BERSIFAT WAJIB (Ps. 7 ayat (2) PP 38/2007)
1. Pendidikan; 15.Keluarga Berencana dan Keluarga
2. Kesehatan; Sejahtera;
3. Lingkungan Hidup; 16.Perhubungan;
4. Pekerjaan Umum; 17.Komunikasi dan Informatika;
5. Penataan Ruang; 18.Pertanahan;
6. Perencanaan Pembangunan; 19.Kesatuan Bangsa dan Politik
7. Perumahan; Dalam Negeri;
8. Kepemudaan dan Olahraga; 20.Otonomi Daerah, Pemerintahan
9. Penanaman Modal; Umum, Administrasi Keuangan
10.Koperasi dan Usaha Kecil dan Daerah, Perangkat Daerah,
Menengah; Kepegawaian, dan Persandian;
11.Kependudukan dan Catatan 21.Pemberdayaan Masyarakat dan
Sipil; Desa;
12.Ketenagakerjaan; 22.Sosial;
13.Ketahanan Pangan; 23.Kebudayaan;
14.Pemberdayaan Perempuan dan 24.Statistik;
Perlindungan Anak; 25.Kearsipan; dan
26.Perpustakaan.
URUSAN YANG BERSIFAT PILIHAN
(Ps 7 ayat(4) PP 38/2007)

1. Kelautan dan Perikanan;


2. Pertanian;
3. Kehutanan;
4. Energi dan Sumber
Daya Mineral;
5. Pariwisata;
6. Industri;
7. Perdagangan; dan
8. Ketransmigrasian.
Alasan 31 Bidang Menjadi 34 Bidang (Setelah dipisah
menjadi Wajib dan Pilihan) sebagai berikut:
Ketahanan Pangan
(Urusan Wajib)
Pertanian dan Ketahanan Pangan
Pertanian
(Urusan Pilihan)

Kebudayaan
(Urusan Wajib)
Kebudayaan dan Pariwisata
Pariwisata
(Urusan Pilihan)

Tenaga Kerja
(Urusan Wajib)
Ketenagakerjaan dan Transmigrasi
Transmigrasi
(Urusan Pilihan)
CONTOH PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN
BIDANG PENDIDIKAN (Urusan Wajib)
CONTOH PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN
BIDANG KESEHATAN (Urusan Wajib)
CONTOH PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN
BIDANG KEHUTANAN (Urusan Pilihan)
2. KERJA SAMA DAERAH (PP No. 50/2007)

1) ANTARA GUB DGN GUB


2) GUB DGN BUP/WALKOT
3) ANTARA BUP/WALIKOTA DGN BUP/WLKT YG
LAIN,
4) GUB, BUP/WLKT DGN PIHAK KETIGA, YANG
D I B U AT S E C A R A T E RT U L I S S E RTA
MENIMBULKAN HAK DAN KEWAJIBAN.

24
MEKANISME KSD
Persiapan
KD/SKPD menawarkan • Inventarisasi ur. Pem
KSD kpd daerah lain • Pengelompokan (Ekonomi, Pelayanan Publik,
Penataan Ruang, LH dan Pemb Infrastruktur
Peningkatan Kapasitas SDM)
• Pembentukan Tim
Diterima

Perjanjian
Kesepakatan

Ruang Lingkup Persetujuan Dewan


• Subjek Yang membebani daerah/
• Objek Masyarakat
• Ruang Lingkup
• Hak dan Kewajiban
• Jangka Waktu
• Pengakhiran Implementasi
• Keadaan Memaksa
• Penyelesaian Perselisihan

Evaluasi
25

Anda mungkin juga menyukai