Anda di halaman 1dari 25

MELFA EMIRSYA

210510312

NAUNG RAHMAN SYAH


210510293

NURMAIMI
210510117
AMDMINISTARSI
DAERAH

ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DAERAH ADALAH ALAT


PEMERINTAH DAERAH UNTUK MENCAPAI TUJUANNYA. MATERI
INTI ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DAERAH ADALAH KAJIAN
TENTANG BAGAIMANA PEMERINTAH DAERAH MEMBERIKAN
PELAYANANAN YANG BAIK KEPADA MASYARAKAT DALAM
RANGKA MENCIPTAKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
DAERAH.
ASAL MULA
PEMERINTAHAN
DAERAH

AMANDEMEN UUD 1945 PASAL 18

Reformasi mahasiswa yang menjatuhkan pemerintah SOEHARTO dan perlahan-lahan


pemerintah orde baru, mengubah negeri ini hampir secara keseluruhan. Buktinya UUD 1945 yang
semula oleh MPR RI orde ciptaan pak Harto, dinyatakan sebagai tidak berkehendak
mengubahnya, kini setelah reformasi dirombak total.
Akan hal nya pasal 18 UUD 1945 tentang pemerintahan daerah diubah dalam rubahan ke-2 yang
semula berbunyi sebagai berikut.
“ pembagian daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil, dengan bentuk susunan pemerintahan
nya ditetapkan dengan UU dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan dalam
system pemerintahan negara dan hak-hak asal usul dalam daerah-daerah yang bersifat istimewa. “
UU
PEMERINTAHAN
DAERAH

Sebagai pelaksaan pasal 18 UUD 1945 dibidang ketatanegaraan pemerintah RI melaksanakan


pembagian daerah-daerah dengan bentuk susunan pemerintahan yang ditetapkan dengan UU
PEMDA. Oleh karena itu, sejak proklamasi kemerdekaan RI kita lihat beberapa kali pemerintah
membentuk UU PEMDA. Perubahan-perubahan terlihat karena masing-masing UU menyesuaikan
diri dengan situasi dan kondisi waktu terjadinya. Beberapa UU PEMDA yang dimaksud adalah
sebagai berikut :
1. UU NO 1 Tahun 1945 tentang kedudukan komite nasional daerah (KND) yang merupakan
Langkah pertama menerapkan demokrasi di daerah. Selanjutnya, di daerah KND berubah
menjadi BPRD (badan perwakilan rakyat daerah).
lanjutan

2. UU NO 22 Tahun 1948 tentang PEMDA. UU ini merupakan penghapusan perbedaan antara


cara pemerintahan di jawa dan madura (UNIFORMITAS). Karena UU ini diapit oleh kedua
keadaan darurat akibat agresi militer belanda.

3. UU NO 44 Tahun 1950 tentang NIT (negara Indonesia timur) ini hanya bersifat separatis. Hal
ini akibat berlakunya konstitusi RIS (republic Indonesia serikat).
lanjutan

4. UU NO 1 Tahun 1957 tentang pokok-pokok. UU ini sebagai usaha untuk uniformitas

menyatukan UU tentang pokok otonomi daerah bagi seluruh Indonesia yang akibat keadaan

sebelumnya menjadi beraneka warna.

5. UU NO 18 Tahun 1965 tentang pokok-pokok PEMDA. UU ini dibuat sebelum meletusnya

pemberontakan PKI. Dalam UU ini kental bermuatan PKI karena pada setiap keberadaan

kepemimpinan DPRD untuk terwujudnya demokrasi terpimpin harus mencerminkan unsur

nasakom.
lanjutan

6. UU NO 5 Tahun 1974 tentang pokok-pokok pemerintahan di daerah.


UU ini mencerminkan adanya pemberian otonomi yang nyata, dinamis,
dan bertanggung jawab.

7. UU NO 22 Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah. UU ini melihat


bahwa begitu kental nya penguasaan pemerintah pusat terhadap
pemerintahan daerah maka UU ini mencoba memberikan keleluasaan
kepada pemerintahan daerah untuk mengatur dan mengurus rumah
tangga nya sendiri.
ANATOMI
PEMERINTAHAN
URUSAN DAERAH
PEMERINTAHAN
CONCURRENT
(Urusan bersama Pusat,
Provinsi, dan Kab/Kota)
ABSOLUT
(Mutlak urusan Pusat)

PILIHAN/OPTIONAL WAJIB/OBLIGATORY SPM (Standar


- Hankam (Sektor Unggulan) (Pelayanan Dasar) Pelayanan
- Moneter Minimal)
- Yustisi Contoh: pertanian, Contoh: kesehatan,
- Politik Luar Negeri industri, perdagangan, pendidikan, lingkungan hidup,
- - Agama pariwisata, kelautan pekerjaan umum, dan
dsb perhubungan
URUSAN
PEMERINTAH
PUSAT
 Urusan Pemerintah Pusat meliputi kewenangan mutlak di bidang pertahanan
keamanan, moneter (keuangan), yustisi (peradilan), politik luar negeri, dan
agama.
 Urusan Pemerintahan yang lokasinya lintas Daerah provinsi atau lintas
negara
 Urusan Pemerintahan yang penggunanya lintas Daerah provinsi atau lintas
negara
 Urusan Pemerintahan yang manfaat atau dampak negatifnya lintas Daerah
provinsi atau lintas negara
 Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumber dayanya lebih efisien
apabila dilakukan oleh Pemerintah Pusat
 Urusan Pemerintahan yang peranannya strategis bagi kepentingan nasional
Urusan Pemerintah
Daerah

 Urusan Pemerintah Daerah meliputi urusan bersama antara Pemerintah Pusat, Propinsi, Kabupaten dan
Kota, yang terbagi menjadi :
1. pilihan / optional, yaitu sector unggulan, dan
2. wajib / obligatory, yaitu pelayanan dasar

 Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3 ayat (2) meliputi:
a. pendidikan;
b. kesehatan;
c. pekerjaan umum dan penataan ruang;
d. perumahan rakyat dan kawasan permukiman;
e. ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat; dan
f. sosial.
lanjutan

 Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat
(2) meliputi:
a. tenaga kerja;
b. pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;
c. pangan;
d. pertanahan;
e. lingkungan hidup;
f. administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;
g. pemberdayaan masyarakat dan Desa;
h. pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
i. perhubungan;
j. komunikasi dan informatika;
k. koperasi, usaha kecil, dan menengah;
l. penanaman modal;
m. kepemudaan dan olahraga;
lanjutan

 Urusan pilihan adalah sebagai berikut :

1. Kelautan dan perikanan.


2. Pariwisata.
3. Pertanian.
4. Kehutanan.
5. Energi dan sumber daya mineral
6. Perdagangan.
7. Perindustrian.
8. Transmigrasi
ASAS
PEMERINTAHAN
DAERAH

 Asas Desentralisasi
Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

 Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada


Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu.

 Asas Tugas Pembantuan


Tugas pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah Pusat kepada daerah dan/atau desa dari
pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa serta dari pemerintah kabupaten kota
kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.
Lanjutan

Dalam rangka melaksanakan peran desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan,


Pemerintah daerah menjalankan urusan pemerintah konkuren, berbeda dengan
pemerintah pusat yang melaksanakan urusan pemerintahan absolut. Urusan
Pemerintahan konkuren dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah
kabupaten/kota. pembagian urusan tersebut didasarkan pada prinsip akuntabilitas,
efisiensi, dan eksternalitas, serta kepentingan strategis nasional Urusan pemerintahan
tersebutlah yang menjadi dasar pelaksanaan Otonomi Daerah. Urusan pemerintahan
konkuren terdiri dari urusan pemerintahan wajib dan pilihan. Urusan pemerintahan
wajib terbagi lagi menjadi Urusan Pemerintahan yang berkaitan dengan Pelayanan
Dasar dan Urusan Pemerintahan yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar.
Konsep pemerintahan
daerah

Dalam administrasi pemerintah daerah terdapat konsep atau teori yang berkaitan.
Keseluruhan teori ini merupakan adopsi dari teori administrasi negara dan ilmu
pemerintahan. Hal tersebut dikarenakan administrasi pemerintah daerah merupakan
bagian dari ruang lingkup administrasi negara. Adapun konsep dan teorinya adalah
sebagai berikut:
1. Teori asumtif : Teori asumtif menekankan pada prakondisi atau anggapan adanya
suatu realitas sosial dibalik teori atau proposisi yang hendak dibangun.

2. Teori deskriptif-eksplanati : memberikan penjelasan secara abstrak realitas administrasi


negara baik dalam bentuk konsep, proposisi, atau hukum (dalil). Misalnya, konsep hirarki
dari organisasi formal. Konsep ini menjelaskan ciri umum dari organisasi formal yaitu
adanya penjenjangan dalam struktur organisasi
lanjutan
3. Teori normatif, bertujuan menjelaskan situasi administrasi masa mendatang secara prospektif.
Termasuk dalam teori ini adalah pernyataan atau penjelasan-penjelasan yang bersifat utopia
yaitu suatu cita-cita yang sangat idealistis. Teori
normatif juga dapat dikembangkan dengan merumuskan kriteria-kriteria normatif yang lebih
spesifik seperti efisiensi, efektivitas, responsivitas, akutabilitas, demokrasi,dan sebagainya. Teori
normatif memberikan rekomendasi ke arah mana suatu realitas harus dikembangkan atau perlu
dirubah dengan menawarkan kriteria-kriteria normatif tertentu.

4. Teori instrumental merupakan tindak lanjut dari proposisi “jika – karena”.


Misalnya : Jika sistem administrasi berlangsung secara begini dan begitu, karena ini dan itu atau
jika desentralisasi dapat meningkatkan efektivitas birokrasi, maka strategi, tehnik, alat apa yang
dikembangkan untuk menunjangnya. Contoh dari teori ini adalah analisis kebijakan.
lanjutan
5. Konsep kekuasaan/pembagian kekuasaan, Konsep in dikenal dengan nama trias politika.
Konsep trias politika membagi kekuasaan menjadi tiga yaitu legislatif, eksekutif dan yudikatif.
Kekuasaan legislatif berfungsi membuat undang-undang, kekuasaan eksekutif berfungsi
melaksanakan undang-undang, sedangkan kekuasaan yudikatif berfungsi mengawasi dan
mengadili pelanggaran undang-undang. Kensop ini dikemukakan pertama kali oleh kohn locke
dan montesquieu.

6. Teori kedaulatan, Teori kedaulatan ada berbagai macam. Dalam negara demokrasi


kedaulatan berada di tangan rakyat, karena demokrasi adalah dari rakyat oleh rakyat dan untuk
rakyat. Teori kedaulatan ini antara lain adalah kedaulatan tuhan, kedaulatan raja, kedaulatan
rakyat, kedaulatan negara dan kedaulatan manusia.
lanjutan

7. Teori kontingensi, berasumsi bahwa berbagai pola perilaku pemimpin (atau ciri) dibutuhkan
dalam berbagai situasi bagi efektivitas kepemimpinan. Teori tentang kepemimpinan meneliti
bagaimana empat aspek perilaku pemimpin mempengaruhi kepuasan serta motivasi pengikut.
Pada umumnya pemimpin memotivasi para pengikut dengan mempengaruhi persepsi mereka
tentang konsekuensi yang mungkin dari berbagai upaya. Bila para pengikut percaya bahwa hasil-
hasil dapat diperoleh dengan usaha yang serius dan bahwa usaha yang demikian akan berhasil,
maka kemungkinan akan melakukan usaha tersebut. Aspek-aspek situasi seperti sifat tugas,
lingkungan kerja dan
karakteristik pengikut menentukan tingkat keberhasilan dari jenis perilaku kepemimpinan untuk
memperbaiki kepuasan dan usaha para pengikut.
lanjutan
8. Teori perilaku, merupakan perbuatan/tindakan dan perkataan seseorang yang sifatnya dapat
diamati, digambarkan dan dicatat oleh orang lain ataupun orang yang melakukannya. Perilaku diatur
oleh prinsip dasar perilaku yang
menjelaskan bahwa ada hubungan antara perilaku manusia dengan peristiwa lingkungan. Perubahan
perilaku dapat diciptakan dengan merubah peristiwa didalam lingkungan yang menyebabkan
perilaku tersebut.

9. Teori pengambilan keputusan adalah teori atau


pendekatan yang digunakan dalam suatu proses pengambilan keputusan. Keputusan dapat dijelaskan
sebagai hasil pemecahan masalah, selain itu juga harus didasari atas logika dan pertimbangan,
penetapan alternatif terbaik, serta harus mendekati tujuan yang telah ditetapkan. Seorang pengambil
keputusan haruslah memperhatikan hal-hal seperti; logika, realita, rasional, dan pragmatis.
Bentuk sususan
organisasi
pemerintahan
Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu organisasi adalah adanya
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, yang terdiri atas urusan wajib dan
urusan pilihan. Namun tidak berarti bahwa setiap penanganan urusan pemerintahan harus
dibentuk ke dalam organisasi tersendiri. Pembinaan dan pengendalian organisasi
dimaksudkan dalam rangka penerapan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi antar
daerah dan antar sektor, sehingga masing-masing pemerintah daerah taat asas dan taat norma
dalam penataan kelembagaan perangkat daerah, yang dilaksanakan melalui fasilitasi,
asistensi, pemberian arahan, pedoman, bimbingan, supervisi, pelatihan serta kerjasama.
Dalam penataan kelembagaan perangkat daerah harus menerapkan prinsip-prinsip organisasi,
antara lain visi dan misi yang jelas, pelembagaan fungsi staf dan fungsi lini serta fungsi
pendukung secara tegas, efisiensi dan efektifitas, rentang kendali serta tatakerja yang jelas.
lanjutan
Dalam rangka standarisasi minimal susunan organisasi masing-masing daerah dapat ditetapkan
sebagai berikut:
1) Sekretariat Daerah, terdiri atas :
a. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, membawahkan dan mengkoordinasikan :
- Biro Administrasi Pemerintahan Umum (dengan ruang lingkup meliputi bidang pengawasan,
penyelenggaraan urusan otonomi kabupaten/kota, dekonsentrasi dan tugas pembantuan,
ketentraman dan ketertiban dan perlindungan masyarakat, penanggulangan bencana,
kependudukan, agraria, kerjasama dan perbatasan).
- Biro Administrasi Kesejahteraan Rakyat (dengan ruang lingkup meliputi bidang pendidikan,
kesehatan, sosial, Tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan, keluarga berencana
dan agama).
- Biro Administrasi Kemasyarakatan (dengan ruang lingkup meliputi bidang kesatuan bangsa dan
politik, pemuda dan olah raga, dan pemberdayaan masyarakat).
lanjutan
b. Asisten Perekonomian dan Pembangunan, membawahkan dan mengkoordinasikan :
- Biro Administrasi Pembangunan (dengan ruang lingkup meliputi bidang perencanaan
pembangunan, penelitihan dan pengembangan, statistik, perhubungan, pekerjaan umum, budaya
dan pariwisata).
- Biro Administrasi Sumber Daya Alam (dengan ruang lingkup meliputi bidang pertanian,
peternakan, perkebunan, kehutanan, pertambangan dan energi, lingkungan hidup, kelautan dan
perikanan serta penyuluhan).
- Biro Administrasi Perekonomian (dengan ruang lingkup meliputi bidang koperasi dan UKM,
penanaman modal, perindustrian dan perdagangan, dan badan usaha milik daerah).

c. Asisten Administrasi Umum, (dengan ruang lingkup bidang hukum dan perundang-undangan,
organisasi dan tatalaksana, aparatur, keuangan, pendapatan, perlengkapan dan asset, kearsipan,
perpustakaan serta urusan umum)
lanjutan
2) Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

3) Dinas daerah yang harus dibentuk sekurang-kurangnya, terdiri atas :


- Dinas Pendidikan.
- Dinas Kesehatan.
- Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
- Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika.
- Dinas Pekerjaan Umum (Bina Marga, Pengairan, Cipta Karya dan Tata Ruang)
- Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
- Dinas Pemuda, Olahraga dan Kebudayaan.
- Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset.
- Dinas lainnya sesuai dengan karakteristik dan potensi daerah masing-masing.
lanjutan
4) Badan, Inspektorat dan Lembaga Teknis Daerah (Badan, Kantor dan Rumah Sakit Daerah), yang harus dibentuk
sekurang-kurangnya, terdiri atas:
- Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal.
- Badan/Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat.
- Badan/Kantor Lingkungan Hidup
- Badan/Kantor Ketahanan Pangan
- Badan/Kantor Penelitihan, Pengembangan dan Statistik
- Badan/Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi
- Badan/Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
- Badan/Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
lanjutan

- Badan Kepegawaian dan diklat.


- Inspektorat; dan
- Rumah Sakit Daerah.
- Lembaga teknis daerah lainnya sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan daerah masing-masing.

5) Kecamatan dan
6) Kelurahan.

Anda mungkin juga menyukai