210510312
NURMAIMI
210510117
AMDMINISTARSI
DAERAH
3. UU NO 44 Tahun 1950 tentang NIT (negara Indonesia timur) ini hanya bersifat separatis. Hal
ini akibat berlakunya konstitusi RIS (republic Indonesia serikat).
lanjutan
menyatukan UU tentang pokok otonomi daerah bagi seluruh Indonesia yang akibat keadaan
pemberontakan PKI. Dalam UU ini kental bermuatan PKI karena pada setiap keberadaan
nasakom.
lanjutan
Urusan Pemerintah Daerah meliputi urusan bersama antara Pemerintah Pusat, Propinsi, Kabupaten dan
Kota, yang terbagi menjadi :
1. pilihan / optional, yaitu sector unggulan, dan
2. wajib / obligatory, yaitu pelayanan dasar
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3 ayat (2) meliputi:
a. pendidikan;
b. kesehatan;
c. pekerjaan umum dan penataan ruang;
d. perumahan rakyat dan kawasan permukiman;
e. ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat; dan
f. sosial.
lanjutan
Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat
(2) meliputi:
a. tenaga kerja;
b. pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;
c. pangan;
d. pertanahan;
e. lingkungan hidup;
f. administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;
g. pemberdayaan masyarakat dan Desa;
h. pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
i. perhubungan;
j. komunikasi dan informatika;
k. koperasi, usaha kecil, dan menengah;
l. penanaman modal;
m. kepemudaan dan olahraga;
lanjutan
Asas Desentralisasi
Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Dalam administrasi pemerintah daerah terdapat konsep atau teori yang berkaitan.
Keseluruhan teori ini merupakan adopsi dari teori administrasi negara dan ilmu
pemerintahan. Hal tersebut dikarenakan administrasi pemerintah daerah merupakan
bagian dari ruang lingkup administrasi negara. Adapun konsep dan teorinya adalah
sebagai berikut:
1. Teori asumtif : Teori asumtif menekankan pada prakondisi atau anggapan adanya
suatu realitas sosial dibalik teori atau proposisi yang hendak dibangun.
7. Teori kontingensi, berasumsi bahwa berbagai pola perilaku pemimpin (atau ciri) dibutuhkan
dalam berbagai situasi bagi efektivitas kepemimpinan. Teori tentang kepemimpinan meneliti
bagaimana empat aspek perilaku pemimpin mempengaruhi kepuasan serta motivasi pengikut.
Pada umumnya pemimpin memotivasi para pengikut dengan mempengaruhi persepsi mereka
tentang konsekuensi yang mungkin dari berbagai upaya. Bila para pengikut percaya bahwa hasil-
hasil dapat diperoleh dengan usaha yang serius dan bahwa usaha yang demikian akan berhasil,
maka kemungkinan akan melakukan usaha tersebut. Aspek-aspek situasi seperti sifat tugas,
lingkungan kerja dan
karakteristik pengikut menentukan tingkat keberhasilan dari jenis perilaku kepemimpinan untuk
memperbaiki kepuasan dan usaha para pengikut.
lanjutan
8. Teori perilaku, merupakan perbuatan/tindakan dan perkataan seseorang yang sifatnya dapat
diamati, digambarkan dan dicatat oleh orang lain ataupun orang yang melakukannya. Perilaku diatur
oleh prinsip dasar perilaku yang
menjelaskan bahwa ada hubungan antara perilaku manusia dengan peristiwa lingkungan. Perubahan
perilaku dapat diciptakan dengan merubah peristiwa didalam lingkungan yang menyebabkan
perilaku tersebut.
c. Asisten Administrasi Umum, (dengan ruang lingkup bidang hukum dan perundang-undangan,
organisasi dan tatalaksana, aparatur, keuangan, pendapatan, perlengkapan dan asset, kearsipan,
perpustakaan serta urusan umum)
lanjutan
2) Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
5) Kecamatan dan
6) Kelurahan.