EXPENDITURE ASSIGNMENT
DISUSUN OLEH
1810532021
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2019
EXPENDITURE ASSIGNMENT
Daerah adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam pembangunan di Indonesia. Tapi
seringkali, selalu ada masalah antara pusat dan daerah, salah satunya dalam hal pembagian
urusan pemerintahan antara pusat dan daerah. Ketika kita membahas urusan pemerintahan
pusat dan daerah, peraturan yang bisa menjadi pegangan bagi kita adalah Undang-Undang No.
23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Undang-undang yang baru disahkan setahun lalu
di akhir masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
Asas desentralisasi adalah penyerahan kewenangan dari pusat ke daerah, dan domain
dari desentralisasi sangat berkaitan dengan penyerahan kekuasaan dari sebelumnya milik pusat
menjadi milik daerah.
Sedang asas tugas pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah Pusat kepada daerah
otonom untuk melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Pemerintah Pusat atau dari Pemerintah Daerah provinsi kepada Daerah kabupaten/kota untuk
melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah provinsi.
Berdasarkan UU Nomor 23 tahun 2014 klasifikasi urusan pemerintahan terdiri dari 3
urusan yakni urusan pemerintahan absolut, urusan pemerintahan konkuren, dan urusan
pemerintahan umum.
Pembagian urusan konkuren itu kemudian diperinci dalam tatananan territorial atau
wilayah, seperti contohnya dalam lokasi, pusat berwenang pada lokasi lintasi Negara ataupun
lintas daerah provinsi, sedang provinsi berada pada lintas kota/ kabupaten, sedang untuk
tingkat kota/ kabupaten berada pada area dalam kota/ kabupaten.
Dalam undang-undang ini juga, seperti dalam lampiran matriks pembagian urusan
pemerintahan konkuren, jika kita masuk kedalam bidang dan sub bidang, maka pusat, daerah
provinsi dan kota/ kabupaten mempunyai porsi kewenangannya masing-masing. Misal dalam
bidang pendidikan,lalu jika dipilih sub bidang, manajemen pendidikan contohnya ,
kewenangan pusat pada penetapan standar pendidikan, untuk provinsi berwenang mengelola
pedidikan menengah dan untuk kota/ kabupaten mengelola pendidikan dasar.
Jika kita lihat dalam bidang lain, misal kesehatan, perumahan dll, polanya sama, ada
porsi pusat dan ada porsi daerah baik itu tingkat pemerintahan provinsi atupun kota/
kabupaten. Meski ada beberapa bagian, misal dalam pengawasan kehutanan, pusat berwenang
penuh dalam urusan itu, tidak melibatkan daerah.
NSPK ini berbentuk peraturan perundang-undangan, dan ini 2 tahun setelah peraturan
pemerintah tentang mengenai pelaksanaan urusan pemerintahan konkuren diundangkan.
Kebijakan daerah sebagai bagian dari kewenangan daerah yang diserahkan oleh pusat, tetap
harus berpedoman pada NSPK yang dibuat oleh Pusat.
Kebijakan daerah yang tidak berpedoman pada NSPK, maka pemerintah pusat
membatalkan kebijakan daerah itu. Tapi disini ada pengecualian, jika 2 tahun NSPK belum
dibuat berdasarkan peraturan pemerintah pelaksanaan konkuren, maka daerah bisa
mengelurkan kebijakan daerah tanpa harus ada NSPK.
Pelaksaan urusan pemerintahan umum adalah gubernur dan walikota serta bupati di
daerahnya masing-masing, dibantu oleh instansi vertical. Pertanggungjawabannya sendiri,
gubernur bertanggung jawab kepada Presiden melalui menteri dan bupati/ walikota kepada
menteri melalui gubernur. Hal ini karena gubernur diposisikan sebagai wakil pemerintah pusat.
Pendanaan urusan pemerintahan umum sendiri berasal dari APBN.
Untuk urusan konkuren atau urusan pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah Pusat
dan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota dibagi menjadi urusan pemerintahan wajib
dan urusan pemerintahan pilihan.
Arti dari urusan urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan
dasar adalah Urusan Pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh semua Daerah dan
urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayananan dasar ini :
1.Pendidikan
2.Kesehatan
3.Pekerjaan umum dan penataaan ruang
4.Perumahan rakyat dan kawasan permukiman
5.Ketentraman, ketertiban umum,dan perlindungan masyarakat
6.Sosial
Daerah diwajibkan memprioritaskan urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan
pelayanan dasar, dan urusan diatas berpedoman pada standar pelayananan minimal yang
ditetapkan pemerintah pusat dalam bentuk peraturan pemerintah .Standar pelayanan minimal
sendiri adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu Pelayanan yang berhak diperoleh setiap
warga negara secara minimal.
1. Tenaga kerja
2.Pemberdaryaan perempuan dan perlindungan anak
3.Pangan
4.Pertanahan
5.Lingkungan hidup
6.Administratsi kependudukan dan pencatatan sipil
7.Pemberdayaan masyarakat dan desa
8.Pengendalian penduduk dan keluarga berencana
9.Perhubungan
10.Komunikasi dan informatika
11.Koperasi,usaha kecil dan menengah
12.Penanaman modal
13.Kepemudaan dan olahraga
14.Statistik
15.Persandian
16.Kebudayaan
17. perpustakaan
1. Urusan Pemerintahan yang lokasinya lintas Daerah provinsi atau lintas negara;
2.Urusan Pemerintahan yang penggunanya lintas Daerah provinsi atau lintas negara;
3.Urusan Pemerintahan yang manfaat atau dampak negatifnya lintas Daerah provinsi atau lintas
negara;
4.Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumber dayanya lebih efisien apabila dilakukan oleh
Pemerintah Pusat; dan/atau
5.Urusan Pemerintahan yang peranannya strategis bagi kepentingan nasional.
• Penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang kehutanan, kelautan, serta energi dan sumber
daya mineral dibagi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
• Urusan Pemerintahan bidang kehutanan yang berkaitan dengan pengelolaan taman hutan
raya kabupaten/kota menjadi kewenangan daerah kabupaten/kota.
• Urusan pemerintahan bidang energi dan sumber daya mineral yang berkaitan dengan
pengelolaan minyak dan gas bumi menjadi kewenangan Pemerintah Pusat.
• Urusan Pemerintahan bidang energi dan sumber daya mineral yang berkaitan dengan
pemanfaatan langsung panas bumi dalam daerah kabupaten/kota menjadi kewenangan
daerah kabupaten/kota.
B. Peran DPRD Dan TAPD Dalam Expenditure Assingment
Pemerintah melakukan perubahan yang besar pula dalam Hubungan Keuangan Pusat -
Daerah yang diatur oleh UU 25/1999. Pemerintah berdasarkan undang-undang tersebut
memberikan bantuan dan sumbangan pada Daerah dalam bentuk “Dana Alokasi Umum
(DAU)”. Penggunaan dana ini sepenuhnya ditentukan oleh Daerah (Pemerintah Daerah
bersama DPRD). Sehingga dengan demikian keberhasilan penggunaan dana tersebut
ditentukan oleh Pemerintahan Daerah.
Lembaga legislasi daerah ( DPRD ) adalah lembaga penyampai kepentingan dan
aspirasi masyarakat yang diubah ke dalam kebijakan. Fungsi utama lembaga ini adalah
mewakili kebutuhan, aspirasi, perhatian dan prioritas masyarakat dengan mengartikulasikan
masukan serta aspirasi masyarakat, lalu mengubahnya menjadi kebijakan. Fungsi kedua,
menyusun peraturan perundang- undangan, peraturan yang mengatur jurisdiksi, termasuk
anggaran pemerintah, dijalankan anggota lembaga legislasi daerah dengan selalu
memperhatikan kebutuhan masyarakat. Sementara fungsi ketiga sebuah lembaga legislasi
daerah adalah pengawasan, untuk memastikan akuntabilitas politik dan keuangan eksekutif.
Target pencapaian kinerja yang terukur dari program-program yang akan dilaksanakan
oleh pemerintah daerah untuk setiap urusan pemerintahan daerah yang disertai dengan proyeksi
pendapatan daerah, alokasi belanja daerah, sumber dan penggunaan pembiayaan yang disertai
dengan asumsi yang mendasarinya yang di muat di rancangan KUA. Program-program
diselaraskan dengan prioritas pembangunan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Sedangkan
asumsi yang mendasari adalah pertimbangan atas perkembangan ekonomi makro dan
perubahan pokok-pokok kebijakan fiskal yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Dalam
menyusun rancangan KUA, kepala daerah dibantu oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah
(TAPD) yang dipimpin oleh sekretaris daerah.
TAPD atau Tim Anggaran Pemerintah Derah adalah Tim yang dibentuk dengan
keputusan kepala daerah dan dipimpin oleh sekretaris daerah yang mempunyai tugas
menyiapkan serta melaksanakan kebijakan kepala daerah dalam rangka penyusunan APBD
yang anggotanya terdiri dari pejabat perencana daerah, PPKD dan pejabat lainnya sesuai
dengan kebutuhan ( Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian
Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari APBD )
Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) yang telah disusun, disampaikan oleh
sekretaris daerah selaku koordinator pengelola keuangan daerah kepada kepala daerah, paling
lambat pada awal bulan Juni.Pembahasan dilakukan oleh TAPD bersama panitia anggaran
DPRD. Rancangan KUA yang telah dibahas selanjutnya disepakati menjadi KUA paling
lambat minggu pertama bulan Juli tahun anggaran berjalan.
Ketiga adalah urusan pemerintahan umum, ini adalah urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan Presiden sebagai kepala Pemerintahan. Pelaksanaanya bisa diserahkan
kepada gubernur atau bupati di daerahnya masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.hukumpedia.com/twtoha/pembagian-urusan-pemerintahan-
menurut-undang-undang-no-23-tahun-2014-tentang-pemerintahan-daerah
http://pemerintah.net/pembagian-urusan-pemerintahan-daerah-uu-no-232014/
https://www.scribd.com/document/339097379/Expenditure-Assignment