52
Adapun menyelenggarakan urusan pemerintahan absolut atau mutlak oleh
Pemerintah Pusat dengan cara:
1) melaksanakan sendiri, urusan yang menjadi urusan pemerintahan absolut
dilaksanakan sendiri secara langsung oleh pemerintah pusat;
2) melimpahkan wewenang kepada Instansi Vertikal atau gubernur sebagai
wakil Pemerintah Pusat berdasarkan asas Dekonsentrasi. Pelimpahan
urusan ini dari pemerintah pusat yang mempunyai urusan pemerintahan
absolut kepada Instansi Vertikal atau gubernur sebagai wakil Pemerintah
Pusat bukan kepada daerah baik provinsi atau kabupaten.
Misalnya adalah Kementerian Agama melimpahkan urusan pemerintahan
kepada KUA, Kantor Kemenag Kabupaten/Kota, atau Kantor Wilayah
Kemenag Provinsi. Contoh lain adalah Mabes POLRI urusan
pemerintahan kepada POLSEK, POLRES dan POLDA, demikian juga
yang lain selama ada di masing-masing tingkatan pemerintahan.
53
publik untuk memenuhi kebutuhan dasar warga negara. Urusan
Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
meliputi:
pendidikan;
kesehatan;
pekerjaan umum dan penataan ruang;
perumahan rakyat dan kawasan permukiman;
ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat;
sosial.
54
b) Urusan Pemerintahan Pilihan;
Urusan Pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh Daerah sesuai
dengan potensi yang dimiliki Daerah. Urusan Pemerintahan Pilihan
meliputi:
kelautan dan perikanan;
pariwisata;
pertanian;
kehutanan;
energi dan sumber daya mineral;
perdagangan;
perindustrian; dan
transmigrasi.
55
Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumber dayanya lebih efisien
apabila dilakukan oleh Pemerintah Pusat; dan/atau
Urusan Pemerintahan yang peranannya strategis bagi kepentingan nasional.
56
pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat dan
yang menjadi kewenangan Daerah.
57
serta keanekaragaman Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
f. pengembangan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila; dan
g. pelaksanaan semua Urusan Pemerintahan yang bukan merupakan
kewenangan Daerah dan tidak dilaksanakan oleh Instansi Vertikal.
58
59