Anda di halaman 1dari 13

Artikel

Meningkatkan
Civitas Consecratio
Volume x Nomor x 202x: x-xx
© Penulis 202x
DOI: 10.xxxxx/xxxxx http://ejournal.ipdn.ac.id/cc

Keterwakilan
Perempuan
di Ruang Publik dan
Politik:
Pendidikan Politik Perempuan dalam Program ‘Sekoper Cinta’ di Desa Cimuja, Kecamatan
Cimalaka, Kabupaten Sumedang

Improving Women’s Representation


in Public and Political Spheres
Women's Political Education in 'Sekoper Cinta' Program in Cimuja Village, Cimalaka
District, Sumedang Regency

Tiara Navy Argawidyanti1, Teguh Ilham2, Agni Grandita Permata Sari3

1
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
Abstrak
Provinsi Jawa Barat
Pemberdayaan perempuan diperlukan untuk menghilangkan berbagai bentuk
2
Institut Pemerintahan Dalam Negeri
diskriminasi pada bidang sosial, ekonomi, dan politik yang masih terjadi hingga saat
3
Institut Pemerintahan Dalam Negeri ini. Kegiatan pengabdian yang dilaksanakan pada tanggal 23 dan 24 Maret 2022 ini
bertujuan untuk meminimalisir berbagai permasalahan tersebut, yaitu dengan eduksi
bagi 100 kaum perempuan di Desa Cimuja melalui sosialisasi terkait keterwakilan
perempuan di ruang publik dan politik. Metode yang digunakan adalah ceramah,
tanya-jawab, simulasi, dan kegiatan berkelompok. Kegiatan yang merupakan
Penulis Korespondensi bagian dari Program ‘Sekoper Cinta’ Provinsi Jawa Barat ini berjalan dengan baik
dibuktikan dengan antusiasme peserta dalam mengikuti sosialisasi. Diharapkan
Teguh Ilham t.ilham@ipdn.ac.id program serupa dapat dilakukan pada daerah lain agar kesetaraan gender dapat
terwujud secara nasional.

Kata Kunci
program sekoper cinta; kesetaraan gender; keterwakilan perempuan; pemberdayaan
perempuan; edukasi perempuan.

Abstract
Women's empowerment is needed to eliminate various forms of
discrimination in the social, economic and political fields that still occur
until today. The empowerment activities which were carried out on March
23 and 24 2022 aim to minimize these problems, namely by educating 100
women in Cimuja Village on the topic of women's representation in public
and political sphere. The methods used are lectures, questions and
answers, simulations, and group activities. This activity, which is part of
the 'Sekoper Cinta' Program in West Java Province, went well, as
evidenced by the enthusiasm of the participants. It is hoped that similar
programs can be carried out in other regions so that gender equality can
be achieved nationally.

Artikel ini disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi- NonKomersial-


BerbagiSerupa 4.0 Internasional
Keywords
‘sekoper cinta’ program; gender equality;
representation of women; women
empowerment; women's education.
1. Pendahuluan 18%. Selanjutnya pada tahun 2014 sebesar 17%.
Perempuan memiliki banyak peranan dalam Terakhir, pada tahun 2019 mencapai 20% (KPU,
kehidupan. Dengan adanya kesetaraan gender 2020). Walaupun terdapat peningkatan,
seperti saat ini, perempuan bebas berekspresi dan persentase ideal sebanyak 30% diprediksi masih
menentukan pilihan sesuai hati nuraininya. Tidak memerlukan waktu yang tidak sebentar.
seperti dahulu yang dituntut di rumah, saat ini Selain kebijakan afirmatif bagi perempuan dalam
perempuan dapat bekerja di segala bidang pencalonan anggota legislatif, pemerintah juga
bahkan pemerintahan. Perempuan dapat menjadi mewajibkan partai politik untuk mengalokasikan
ibu, mengurus rumah tangga sekaligus bekerja, bantuan dana parpol yang mereka terima dari
perempuan juga berhak mengenyam pendidikan negara, salah satunya sebanyak 60% bantuan
setinggi-tingginya. Hal ini dijelaskan dalam harus dialokasikan untuk kegiatan pendidikan
Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 27 ayat (1) politik (PP No. 1 Tahun 2018). Namun,
yang menjelaskan adanya persamaan kedudukan sayangnya dalam regulasi tersebut tidak diatur
bagi warga negara dalam hukum dan kewajiban bagi partai politik untuk memberikan
pemerintahan. Selain itu, dijelaskan pula dalam porsi khusus bagi pendidikan politik perempuan.
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Akibatnya, upaya ekstra untuk memajukan
Hak Asasi Manusia, khususnya Pasal 1 ayat (3) perempuan dalam politik tidak banyak dilakukan
dan Pasal 3 ayat (3) yang menegaskan bahwa oleh partai politik. Dalam penelitian yang
setiap orang berhak mendapat perlindungan atas dilakukan oleh Amrullah (2016) misalnya
hak asasi manusia tanpa adanya diskriminasi. menemukan bahwa dari ketiga partai politik
Adanya hak-hak perempuan tersebut pada peserta pemilu yang diteliti, tidak ada satupun
kenyataannya tidak berjalan sesuai harapan. partai yang memiliki kebijakan khusus dan
Peranan perempuan dalam perpolitikan di program strategis terkait pemberdayaan politik
Indonesia cenderung terlambat, salah satunya perempuan untuk meningkatkan pemahaman,
dikarenakan adanya stigma-stigma yang kesadaran dan partisipasi perempuan sesuai
beranggapan bahwa perempuan masih berada di amanat kebijakan kuota 30%. Sebagian besar
kelas bawah (Manembu, 2017). Selain itu, budaya program pemberdayaan perempuan baru
patriarki yang masih melekat menyebabkan sebatas pada program-program penguatan
rendahnya jumlah perempuan yang berhasil ekonomi dan sosial, seperti: pelatihan
menduduki jabatan-jabatan politik. Padahal, kewirausahaan, keterampilan industri rumah
kehadiran perempuan dalam politik dan tangga, penyuluhan kesehatan ibu dan anak
pemerintahan sangat dibutuhkan untuk (Posyandu) dan pengajian dan arisan ibu-ibu
menyelesaikan permasalahan kaum perempuan (Amrullah, 2016).
itu sendiri. Sesungguhnya, berbagai kebijakan afirmatif bagi
Dalam bidang politik, misalnya, pemerintah telah perempuan haruslah saling mendukung dan
berupaya untuk meningkatkan keterwakilan menguatkan. Kebijakan pewajiban calon
perempuan dalam politik dan pemerintahan. perempuan sebanyak 30% jumlah calon tidak
Diantaranya adalah dengan menetapkan akan bermakna apa-apa tanpa upaya sistematis
kebijakan affirmative action yaitu dengan dalam meningkatkan kesadaran dan kemampuan
memberikan kuota khusus bagi perempuan dalam perempuan dalam ranah politik. Usaha penguatan
bangku pemerintahan, yaitu dengan tersebut semestinya dimulai dengan program
mensyaratkan partai politik untuk memastikan pendidikan politik bagi perempuan. Pendidikan
minimal 30% calon anggota legislatif berasal dari politik adalah suatu usaha edukatif yang
perempuan. dilakukan secara sistematis dalam rangka
membangun individu yang sadar akan politik,
Secara statitistik, terdapat peningkatan persentase dan mampu bertanggung jawab dalam mencapai
perempuan yang menjadi anggota DPR RI dalam tujuan-tujuan politik (Kartono, 2009). Dalam
empat masa pemilu legislatif, dimana pada konteks ini, tujuan-tujuan politik dari perluasan
pemilu 2004 terdapat 11% anggota perempuan. keterlibatan perempuan baik pada lembaga
Kemudian pada tahun 2009 terdapat sebesar legislatif maupun eksekutif yaitu untuk
mempengaruhi proses pengambilan keputusan Kabupaten Sumedang masih menunjukkan
politik untuk menghasilkan berbagai kebijakan jumlah kasus yang signifikan. Informasi yang
yang ramah gender dapat diwujudkan. diberikan oleh Pusat Pelayanan Terpadu
Selain kewajiban utama partai politik sebagai Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A)
pemain utama dalam demokrasi elektoral, Sumedang sebagaimana berita yang ditulis oleh
pendidikan politik juga semestinya dilakukan Andriana (2022) pada Tribun Jabar menyatakan
oleh pemerintah, baik pusat dan daerah bersama- bahwa kasus kekerasan terhadap perempuan dan
sama dengan berbagai elemen masyarakat, salah anak di Kabupaten Sumedang terus meningkat.
satunya akademisi. Hingga bulan Juli 2022, terdapat 32 kasus yang
ditangani oleh P2TP2A. Dari 32 kasus itu,
Salah satu daerah yang memiliki program sebanyak 10 kasus adalah kekerasan terhadap
peningkatan pendidikan politik perempuan ini perempuan. 22 sisanya kasus kekerasan terhadap
adalah Provinsi Jawa Barat melalui program anak.
Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-Cita
(Sekoper Cinta). ‘Sekoper Cinta’ merupakan Selain itu, dari aspek politik, keterwakilan
program pelatihan dan pendidikan bagi kaum perempuan pada DPRD Kabupaten Sumedang
perempuan yang diketuai oleh Ibu Atalia Praratya pada berdasarkan hasil pemilihan anggota
Ridwan Kamil yang ditujukan untuk peningkatan legislatif 2014 dan 2019 (Tabel 1) tidak jauh
kualitas dan pemberdayaan kaum perempuan berbeda dengan keterwakilan perempuan pada
khususnya di Provinsi Jawa Barat. Program ini lembaga legislatif level nasional, yaitu stagnan
menyasar kaum perempuan se-Jawa Barat, hingga pada angka 18%.
ke tingkat desa dan kelurahan. Selain Tabel 1 Keanggotaan Perempuan pada
memberikan pemahaman tentang politik dan DPRD Kabupaten Sumedang
pemerintahan, program ini diharapkan menjadi (Periode 2014-2019 dan 2019-2024)
solusi dan langkah preventif untuk mengatasi
masalah kekerasan dan diskriminasi yang cukup Parpol Periode Periode
tinggi pada kaum perempuan. 2014-2019 2014-2024
Pelaksanaan program ini melibatkan banyak PDI-P 2 10 12 3 8 11
Golkar 2 8 10 - 7 7
pihak, sebagaimana yang disampaikan oleh
Gerindra 2 4 6 2 5 7
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir pada saat PKS 1 5 6 2 4 6
menghadiri Wisuda Sekoper Cinta sekaligus PPP 1 4 5 1 6 7
Launching Peningkatan Peranan Wanita Menuju Demokra 1 3 4 - - -
Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) Tahun t
2022 di Gedung Negara pada tanggal 28 Juli PAN - 3 3 1 3 4
2022 bahwa program ini merupakan wujud dari Hanura - 1 1 - - -
kolaborasi antara pemerintah provinsi, PKB - 2 2 - 8 8
kabupaten, desa, perguruan tinggi, pengusaha PBB - 1 1 - - -
dan lainnya. Sampai pada tanggal tersebut, sudah Total 9 41 50 9 41 50
tercatat sebanyak 27.700 perempuan di Sumber: Susanto (2022)
Kabupaten Sumedang telah dilantik menjadi Oleh karena itu, salah satu upaya krusial yang
bagian Sekoper Cinta (Perizal, 2022). dapat dilakukan dalam memperbaiki berbagai
Pelaksanaan program ‘Sekoper Cinta’ ini ketimpangan pada berbagai aspek yang dialami
diharapkan memiliki dampak yang positif bagi oleh perempuan adalah dengan
perbaikan kondisi yang memarginalkan menyelenggarakan kegiatan pemberdayaan dan
perempuan dan anak baik dalam kehidupan sosial pendidikan politik bagi perempuan.
maupun politik terutama di Kabupaten
Berbagai kegiatan penngabdian kepada
Sumedang.
masyarakat yang dilakukan untuk peningkatan
Dilihat dari aspek sosial terutama dalam pendidikan politik perempuan telah cukup
perlindungan bagi perempuan dan anak, di banyak dilakukan. Beberapa di antara nya seperti
yang dilakukan oleh Destemi dan Hartati (2020) pengabdian sebelumnya yaitu berfokus pada
yang melakukan pemberdayaan masyarakat lokus yang relatif kecil, kegiatan sosialiasi pada
melalui pendidikan politik terhadap kelompok/ program ‘Sekoper Cinta’ ini dilaksanakan pada
organisasi/ komunitas perempuan. Kegiatan yang tingkat desa, yaitu di Desa Cimuja, Kecamatan
berbentuk ceramah ini dilakukan di Kelurahan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa
Pijoan Provinsi Jambi ini fokus pada materi yang Barat. Selain itu, keterbatasan umum yang
berkaitan dengan peran perempuan dalam dihadapi adalah kondisi pandemi yang
pembangunan dan politik, terutama pada menyebabkan diperlukannya pengaturan khusus
penggunaan hak pilih dalam pemilu, dan sehingga secara tidak langsung mempengaruhi
sosialisasi kebijakan responsif gender. kelancaran kegiatan.
Selanjutnya yaitu kegiatan yang dilakukan oleh
Isti’anah dan Yunita (2022) yang melakukan Namun, berbeda dengan kegiatan-kegiatan di
penguatan kesadaran politik kaum remaja atas dimana sebagian besar narasumber berasal
perempuan dalam hal ini para santriwati di dari satu pihak, kegiatan sosialisasi dalam
Madrasah Mu’allimat Muhammadiyah program ‘Sekoper Cinta’ ini tidak hanya
Yogyakarta. Materi yang dibawakan berfokus melibatkan kampus yang melakukan pengabdian,
pada strategi pencapaian kuota minimal 30% tetapi juga pihak laion, seperti: bidan desa dan
perempuan di lembaga legislatif. Kegiatan ini Tim PKK desa. Keberagaman pemateri ini
tidak hanya penyampaian materi, akan tetapi memberikan banyak perspektif sesuai dengan
diikuti dengan simulasi praktik sebagai juru kompetensi masing-masing karena permasalahan
kampanye yang menggambarkan kemampuan yang dihadapi oleh perempuan sangat kompleks,
perempuan mempromosikan diri dalam tidak hanya politik, tetapi juga ekonomi, sosial,
perjuangan mewujudkan kuota ideal persentase dan kesehatan. Selain itu, kegiatan ‘Sekoper
keterwakilan perempuan di lembaga legislatif Cinta’ ini merupakan kegiatan yang terintegrasi
tersebut. yang diorganisir oleh Ketua Tim Penggerak
PKK Provinsi Jawa Barat, Atalia Kamil dengan
Kegiatan selanjutnya dilakukan oleh Haryani dan melibatkan berbagai pihak dalam memberikan
Nurhaeni (2021) yang memberikan materi yang materi sosialisasi. Sebagai komponen penting dari
berkaitan dengan wawasan gender, wawasan masyarakat, kampus juga melibatkan diri untuk
pendidikan politik dan urgensi perempuan dalam menyukseskan kegiatan ini.
politik bagi perempuan pada Lembaga Dakwah
Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Karanganyar. Salah satu lokasi pelaksanaan program ‘Sekoper
Kegiatan yang diikuti luring ini terkendala Cinta’ ini adalah di Desa Cimuja, Kecamatan
kondisi pandemi sehingga diikuti secara terbatas Cimalaka, Kabupaten Sumedang. Kegiatan ini
oleh 28 peserta. Kegiatan pengabdian selanjutnya dilaksanakan secara kolaboratif antara Kader
yaitu sebagaimana yang dilakukan oleh Alfiyah PKK Desa Cimuja, Bidan Desa Cimuja, dan Tim
dan Rika (2022) yang menyasar salah satu dari IPDN yang sedang melaksanakan Praktik
kelompok arisan wanita yang ada di RT 01 RW Lapangan. Kegiatan yang dilaksanakan selama 2
01 Desa Ellak Daya Kecamatan Lenteng Dalam (hari) yaitu pada tanggal 23 Maret 2022 sampai
Kabupaten Sumenep. Metode pengabdian dengan tanggal 24 Maret 2022 bertempat di Aula
pendidikan politik dilakukan dengan sosialisasi Kantor Desa Cimuja
terkait politik dan kebijakan pengarustamaan
Berdasarkan hal tersebut, melalui kegiatan
gender, serta pelatihan dan pendampingan untuk
pengabdian kepada masyarakat melalui Praktik
memberi pemahaman pentingnya partisipasi
Lapangan ini Tim IPDN hadir sebagai mitra
perempuan dalam penggunaan hak pilih terutama
pemerintah untuk memberikan eduksi bagi kaum
pemilihan kepala desa. Walaupun jangkauan
perempuan khususnya di Desa Cimuja,
pengabdian pada tingkat RT namun kegiatan
Kecamatan Cimalaka Provinsi Jawa Barat dengan
sosialisasi ini diikuti cukup banyak partisipan
melakukan sosialisasi mengenai keterwakilan
yaitu sebanyak 40 orang.
perempuan dalam politik agar kaum perempuan
Sama halnya dengan berbagai kegiatan memiliki ketertarikan dan pengetahuan dasar
penyuluhan dan sosialisasi pada berbagai kegiatan untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan
pemerintahan serta dapat menjadi agen 4. Lingkungan Hidup dan Penanggulangan
pembangunan Nasional. Dalam tulisan ini, Bencana.
penulis akan mendeskripkan kegiatan pengabdian 5. Keterampilan dan Pemberdayaan
mulai dari persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Ekonomi.
Selain itu, dalam tulisan ini juga akan diulas 6. Perempuan dan Literasi Digital.
secara khusus terkait materi Keterwakilan 7. Keterwakilan Perempuan di Ruang
Perempuan di Ruang Publik dan Politik yang Publik dan Politik.
dibawakan oleh Tim dari IPDN.
Tahap Evaluasi
2. Metode
Untuk mengukur tingkat pemahaman peserta
Secara umum, kegiatan pengabdian ini dibagi pelatihan, pada akhir acara penulis meminta
menjadi 3 (tiga) tahap yaitu tahap persiapan, beberapa warga untuk mengulas kembali secara
tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. singkat mengenai materi yang telah disampaikan
Tahap Persiapan sebelumnya. Adapun indikator yang penulis
tetapkan sebagai penilaian capaian sosialisasi
Tahap persiapan ini meliputi kegiatan rapat keterwakilan perempuan di ruang publik dan
koordinasi dan persiapan keperluan acara politik antara lain:
pelatihan. Tim IPDN bersama pemerintah desa
membentuk tim panitia untuk mempersiapkan 1. Peserta dapat menjelaskan peran
acara tersebut. Tim panitia melakukan koordinasi perempuan dalam pembangunan.
dengan mitra pengabdian untuk mempersiapkan 2. Peserta dapat menjelaskan hak-hak kaum
acara dengan melakukan rapat koordinasi dan perempuan.
fiksasi acara. 3. Adanya peningkatan minat peserta
pelatihan untuk mengikuti kegiatan
Tahap Pelaksanaan politik maupun pemerintahan.
Kegiatan ‘Sekoper Cinta’ dilaksanakan selama 2 3. Hasil dan Pembahasan
(hari) yaitu pada tanggal 23 Maret 2022 sampai
dengan tanggal 24 Maret 2022 di Aula Kantor 3.1 Hasil
Desa Cimuja. Kegiatan pengabdian ini dilakukan Kegiatan pelatihan Sekoper Cinta (Sekolah
dengan metode ceramah dan tanya-jawab. Selain Perempuan Capai Impian dan Cita-Cita) diawali
itu, disela-sela pemberian materi fasilitator juga dengan sambutan dari Kepala Desa Cimuja, Euis
memberikan kegiatan yang menghibur Naryati. Kegiatan sosialisasi yang melibatkan 100
menyanyikan Jinggel Sekoper Cinta, Wanita (seratus) orang perempuan di Desa Cimuja
Kuat, Tandang Nyandang Sorangan, dan berjalan dengan tertib dan interaktif. Kegiatan
permainan-permainan yang dapat melatih inipun disambut apresiasi oleh tim monitoring
kekompakan lainnya. Selama kegiatan peserta dari Kecamatan Cimalaka dikarenakan Cimuja
juga dibagi menjadi 10 kelompok yang diberi berhasil menjadi satu-satunya desa yang
nama dengan 10 perempuan tokoh politik di mengumpulkan peserta pelatihan sesuai target
Indonesia. Kegiatan ini dihadiri oleh 100 yaitu sejumlah 100 (seratus) orang peserta.
(seratus) orang perempuan yang terdiri dari Ibu
Rumah Tangga dan anak muda di Desa Cimuja. Sebagaimana dijelaskan pada bagian sebelumnya
Dalam menyampaikan materi, penulis bahwa kegiatan dalam Program ‘Sekoper Cinta’
berkolaborasi dengan perangkat desa sebagai ini tidak hanya berkaitan dengan materi untuk
fasilitator yang diantaranya terdiri dari bidan desa meningkatkan keterwakilan perempuan dalam
dan kader Pembinaan Kesejahteraan Keluarga ruang publik dan politik, tetapi juga berbagai
(PKK). Adapun materi yang dibahas meliputi: materi yang mendukung upaya untuk
meningkatkan keberdayaan perempuan dalam
1. Keterampilan Dasar Perempuan. kehidupan bermasyarakat. Materi-materi
2. Kesehatan Keluarga. tersebut, antara lain:
3. Penanganan Masalah Keluarga.
Pertama, keterampilan dasar perempuan. Materi
yang berkaitan dengan tema ini, seperti:
perencanaan dan pencatatan keuangan keluarga,
konsep pola gizi seimbang dan pencegahan
stunting, keterampilan minimal terkait pemenuhan
sandang keluarga, pengetahuan terkait konsep
cantik, sehat, dan indah, pengetahuan mengenai
beberapa cara merawat diri, penerapan pola
hidup bersih dan sehat (PHBS) di rumah tangga,
dan pengelolaan sampah rumah tangga.
Gambar 1. Enam Materi yang disampaikan dalam Program
Kedua, kesehatan keluarga. Materi yang berkaitan ‘Sekoper Cinta’ pada tanggal 23 s.d. 24 Maret 2022
dengan tema ini, seperti: pemberian pertolongan di Desa Cimuja, Kabupaten Sumedang
pertama pada kecelakaan kecil dalam keluarga,
Sedangkan, materi yang dibawakan oleh tim
penyakit menular dan penyakit tidak menular,
pengabdian masyarakat IPDN berkaitan dengan
Gerakan Masyarakat Sehat (Germas), dan
Keterwakilan Perempuan di Ruang Publik dan
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), yang
Politik. Beberapa poin yang disampaikan adalah
meliputi: hak & kewajiban, peran & layanan
sebagai berikut:
JKN.
1. Alasan kesetaraan antara perempuan
Ketiga, penanganan masalah keluarga. Materi
dan laki-laki. Pada bagian ini fasilitator
yang berkaitan dengan tema ini, seperti: jenis-
menjelaskan bahwa perempuan tidak
jenis permasalahan yang sering muncul pada
berbeda dengan laki-laki dalam hal
keluarga, penyebab munculnya permasalahan
kesempatan menjadi pemimpin dan agen
keluarga, dan peran perempuan dalam menangani
perubahan baik di dalam keluarga atau di
maalah keluarga.
dalam masyarakat. Oleh karena itu,
Keempat, Lingkungan Hidup dan Penanggulangan penting bagi perempuan untuk berusaha
Bencana. Materi yang yang berkaitan dengan ikut serta terlibat dalam proses
tema ini, seperti: pengelolaan air bersih, cara pengambilan keputusan agar bisa
menjaga sumber air dari pencemaran, kesiapan memperjuangkan kebijakan-kebijakan
keluarga hadapi bencana, dan berlatih simulasi yang berpihak pada kesejahteraan
menghadapi bencana. perempuan.
2. Pengertian agen perubahan. Pada
Kelima, Keterampilan dan Pemberdayaan bagian ini fasilitator menjelaskan
Ekonomi. Materi yang berkaitan dengan tema ini, pengertian dari kata agen secara
seperti: konsep terkait pemberdayaan ekonomi, terminologis dengan merujuk pada
tujuan pentingnya perempuan terlibat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
mendukung ekonomi keluarga, dan apa yang Selain itu juga dijelaskan kemampuan apa
dapat dilakukan oleh perempuan untuk saja yang perlu dimiliki oleh perempuan
mendukung perekonomian keluarga. sebagai agen atau penghubung antara
Keenam, perempuan dan literasi digital. Materi sumber perubahan (inovasi, kebijakan
yang berkaitan dengan tema ini, seperti: konsep publik, nilai-nilai, dll) dengan sistem
literasi digital, gerakan perempuan dalam literasi masyarakat yang menjadi target
digital nasional perlu dimasifkan, upaya yang perubahan.
dapat dilakukan oleh perempuan. 3. Peran perempuan sebagai agen
perubahan dalam lingkungan sekitar.
Pada bagian ini fasilitator menjelaskan
peran penting yang diemban perempuan
pada berbagai aspek kehidupan, terutama
di tengah-tengah keluarga pada bidang
ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan Dinamika kegiatan penyampaian materi berjalan
lingkungan. dua arah dibuktikan dengan adanya respon yang
4. Peran perempuan dalam baik dari peserta pelatihan selama kegiatan
pembangunan. Pada bagian ini berlangsung. Peserta juga antusias memberikan
fasilitator menjelaskan konsep tanggapan dan jawaban atas pertanyaan yang
pembangunan, kondisi yang dihadapi saat diajukan, dan berani mengutarakan pendapatnya.
ini, dan berbagai program pembangunan
pemerintah yang memerlukan peran Kegiatan pelatihan ini tidak hanya penyampaian
perempuan, seperti musyawarah ceramah, tetapi juga diselingi dengan kegiatan-
perencanaan dan pembangunan kegiatan lain yang sifatnya menghibur, seperti
(musrenbang) dan PKK. menyanyikan Jinggel Sekoper Cinta, Wanita
5. Memberikan contoh sosok Kuat, Tandang Nyandang Sorangan, dan
perempuan yang menginspirasi serta permainan-permainan yang dapat melatih
dampaknya bagi lingkungan sekitar. kekompakan lainnya. Hal ini dilakukan agar
Pada bagian ini fasilitator memberikan peserta pelatihan tidak jenuh selama kegiatan
beberapa contoh perempuan tokoh berlangsung. Gambar 4 ini memperlihatkan
politik dan pemerintahan yang peserta antusias menyanyikan beberapa lagu
menginspirasi baik pada level nasional yang dipandu fasilitator.
dan lokal beserta berbagai tantangan
yang berhasil dilalui dan kontribusinya
kepada masyarakat.

Gambar 4. Kegiatan Selingan dengan Menyanyikan Jinggel


Sekoper Cinta, Wanita Kuat, Tandang Nyandang
Sorangan dalam Program ‘Sekoper Cinta’ pada
tanggal 24 Maret 2022 di Desa Cimuja, Kabupaten
Gambar 2. Penyampaian materi dengan tema Keterwakilan Sumedang
Perempuan di Ruang Publik dan Politik yang
disampaikan dalam Program ‘Sekoper Cinta’ pada Kegiatan yang dibawakan oleh fasilitator juga
tanggal 24 Maret 2022 di Desa Cimuja, Kabupaten
Sumedang
dititikberatkan pada diskusi-diskusi yang bersifat
sharing sehingga peserta pelatihan dapat merasa
nyaman untuk mengutarakan pendapatnya,
sebagaimana terlihat pada Gambar 5.

Gambar 3. Cuplikan materi dengan tema Keterwakilan


Perempuan di Ruang Publik dan Politik yang
disampaikan dalam Program ‘Sekoper Cinta’ pada
tanggal 24 Maret 2022 di Desa Cimuja,
Kabupaten Sumedang
Gambar 5. Kegiatan Diskusi dalam Program ‘Sekoper Cinta’
pada tanggal 24 Maret 2022 di Desa Cimuja,
Kabupaten Sumedang

Berdasarkan hasil pengamatan, dari 100 (seratus)


orang peserta pelatihan, sekitar 50 persen peserta
yang aktif mengikuti permainan-permainan,
diskusi, dan simulasi yang diberikan. Angka
partisipasi ini sebenarnya dapat dimaksimalkan,
namun terkendala oleh tempat berlangsungnya
kegiatan yang terbatas. Sehingga, untuk
mengatasi hal tersebut penulis bekerja sama
dengan perangkat desa untuk menambahkan
kegiatan baru yang dapat dilakukan oleh semua
Gambar 7. Kegiatan penyampaian ulasan singkat dari peserta
peserta pelatihan melalui kegiatan kelompok. pelatihan dalam Program ‘Sekoper Cinta’ pada
Penulis memutuskan untuk membagi keseratus tanggal 24 Maret 2022 di Desa Cimuja, Kabupaten
Sumedang
orang tersebut ke dalam 10 (sepuluh) kelompok
wanita yang namanya sudah sangat familiar dalam Kegiatan Sekoper Cinta diharapkan berhasil
dunia politik dan pemerintahan seperti Megawati menciptakan wanita-wanita tangguh sebagai
Soekarnoputri, Tri Rismaharini, Susi Pudjiastuti, ujung tombak pembangunan yang diharapkan
Retno Marsudi, Siti Nurbaya, Sri Mulyani, mampu menurunkan angka kemiskinan dan
Khofifah Indar Parawansa, Puan Maharani, meningkatkan perekonomian keluarga. Bahkan,
Iriana Joko Widodo, dan Atalia Praratya Ridwan beberapa peserta menyatakan akan
Kamil. menyampaikan ilmu yang didapat selama
pelatihan kepada anggota keluarga lainnya.
Mereka berharap agar kegiatan ini terus
terlaksana, dan mereka pun meyakinkan kami
untuk selalu ikut berpartisipasi dalam setiap
kegiatan politik maupun kegiatan-kegiatan
pemerintahan lainnya.
3.2 Pembahasan
Isu-isu keperempuanan masih menjadi tantangan
tersendiri di Provinsi Jawa Barat. Misalnya pada
kasus perceraian, pada tahun 2015 angka talak
dan cerai di provinsi ini mencapai 70.293 kasus.
Gambar 6. Kegiatan Kelompok dalam Program ‘Sekoper Cinta’ Angka tersebut menjadikan Jawa Barat
pada tanggal 24 Maret 2022 di Desa Cimuja,
Kabupaten Sumedang menempati urutan ketiga setelah Provinsi Jawa
Timur yang memiliki 87.475 kasus dan Provinsi
Pada akhir sosialisasi, berdasarkan hasil ulasan Jawa Tengah dengan 71.901 kasus. Selanjutnya
singkat peserta pelatihan mengenai keterwakilan pada tahun 2016 jumlah kasus naik menjadi
perempuan di ruang publik dan politik yang telah 75.001 kasus dan menempati posisi kedua
disampaikan, didapatkan hasil bahwa pada terbanyak setelah Provinsi Jawa Timur dengan
umumnya warga Desa Cimuja sudah mengetahui 86.491 kasus. Tren kenaikan terus terjadi pada
peran dan hak-hak perempuan dalam politik dan tahun 2017 dengan jumlah kasus naik menjadi
pemerintahan. 79.047 kasus, masih berada di bawah Provinsi
Jawa Timur dengan 84.839 kasus. Hal yang
memprihatinkan adalah selama tiga tahun
tersebut di Provinsi Jawa Barat trennya
mengalami kenaikan, sementara di Provinsi Jawa
Timur dan Jawa Tengah tren nya menurun
(Hibatullah, 2018). Selain perceraian,
permasalahan yang dihadapi perempuan di kepala desa untuk masa bakti 2018-2024
Provinsi Jawa Barat juga berkaitan dengan tinggi (Nuryama, 2021). Walaupun demikian,
nya kasus kekerasan kepada perempuan. Pada keterpilihan perempuan dalam berbagai jabatan
tahun 2021, berdasarkan data Komnas politik di berbagai tingkat pemerintahan masih
Perempuan, terdapat 58.395 kasus kekerasan perlu ditingkatkan, termasuk pada lembaga
terhadap perempuan yang terjadi di Jawa Barat. legislatif dimana keterwakilan perempuan masih
Jumlah itu menjadi yang terbanyak dibandingkan minim (lihat tabel 1).
di provinsi lainnya. Jumlah itu naik 49,74% dari
tahun sebelumnya yang sebanyak 226.062 kasus Menciptakan kondisi dimana perempuan
(Bayu, 2022). Kasus lainnya, misalnya yang memiliki keberdayaan membutuhkan perubahan
berkaitan dengan kesejahteraan keluarga yaitu konsepsi sosial masyarakat yang partiarkis dan
stunting. Dalam kasus ini, Provinsi Jawa Barat untuk mempercepatnya dibutuhkan regulasi yang
termasuk provinsi dengan angka Balita stunting afirmatif bagi perempuan.
terbanyak di Indonesia. Data SSGI 2021
Upaya melalui jalur pendidikan telah lama
menyebutkan prevalensi stunting Provinsi Jawa
dilakukan oleh para tokoh perempuan, khususnya
Barat mencapai 24,5 persen, sedikit di atas rata-
di Provinsi Jawa Barat. Jika dilihat dari sejarah,
rata angka stunting nasional, yaitu 24,4 persen
upaya untuk memberdayakan perempuan telah
(Tim Percepatan Pencegahan Anak Kerdil
muncul dari perempuan itu sendiri. Raden Dewi
(Stunting), 2022).
Sartika, misalnya, yang pada tahun 1904 telah
Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten mendirikan Sakola Istri atau Sekolah Perempuan.
Sumedang. Sebagaimana disinggung pada bagian Sekolah yang berlokasi di Jalan Keutamaan Istri
awal tulisan ini, tingkat kekerasan terhadap No. 12 Balong Gede – Regol - Bandung ini
perempuan dan anak dinilai cukup tinggi dimana masih dipertahankan hingga saat ini dan sekarang
semenjak Januari hingga Juli 2022 terdapat 32 bernama Sekolah Dewi Sartika (Fenita, 2009).
kasus kekerasan kepada perempuan dan anak Sementara itu, pada tahun 1906 di Cianjur juga
(Andriana, 2022). Pada kasus stunting, Kabupaten dibuka Sakola Kautamaan Istri yang dipimpin
Sumedang merupakan salah satu dari 14 oleh Siti Jenab. Selain itu, di Garut terdapat juga
kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat yang Sekolah Keutamaan Istri yang didirikan oleh
berstatus kuning atau angka prevalensi berkisar Raden Ayu Lasminingrat pada tahun 1907 di
20-30 persen (Rizal, 2022). Pendopo Kabupaten Garut. Hampir sama
dengan sekolah yang didirikan sebelumnya,
Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan sekolah ini juga mengajarkan baca tulis dan
dan dialami oleh perempuan diharapkan akan pemberdayaan perempuan (Harpiah, 2018).
dapat terselesaikan jika perempuan menjadi
berdaya. Kofi Annan pernah menekankan, “studi Saat ini permasalahan perempuan tampaknya
demi studi telah mengajarkan kita, tidak ada alat masih menjadi pekerjaan rumah yang cukup berat
untuk pembangunan yang lebih efektif daripada yang harus diselesaikan. Oleh karena itu,
pemberdayaan perempuan.” Lebih lanjut berbagai upaya untuk memberikan pendidikan
dijelaskan, jika perempuan terlibat dalam politik, kepada perempuan masih terus diupayakan
maka permasalahan gizi buruk, pencegahan hingga sekarang. Salah satu upaya yang saat ini
HIV/AIDS, dan putus sekolah akan sedang digencarkan adalah melalui Program
berpeluang dapat terselesaikan (Adler, 2018). ‘Sekoper Cinta’ yang didirikan pada tahun 2019
dan saat ini diketuai oleh Atalia Praratya Ridwan
Keterlibatan perempuan dalam politik di Kamil. Sekoper Cinta merupakan salah satu
Kecamatan Cimalaka sudah mulai terlihat. Dari program pemerintah Jawa Barat untuk
14 desa yang ada, terdapat dua kepala desa mewujudkan perempuan yang berdaya Program
perempuan, yaitu di Desa Cibereum Wetan dan ini dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan
Desa Cimuja sendiri, lokasi dimana kegiatan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga
pengabdian dilakukan. Pada pemilihan Kepala Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat.
Desa Cimuja yang terakhir ini, terpilih ibu Euis Program ini diselenggarakan secara sistematis
Naryati, seorang tokoh perempuan sebagai karena kegiatannya berkelanjutan dan
berpedoman kepada berbagai modul yang
disusun. Berbagai macam materi tersebut
disampaikan oleh para fasilitator yang direkrut
secara selektif.
Berbeda dengan berbagai sekolah perempuan
awal sebagaimana yang diuraikan sebelumnya,
‘Sekoper Cinta’ ini merupakan bagian dari
Pendidikan Non Formal. Berdasarkan UU No.
20 Tahun 2003, Pasal 1 Paragraf 2 mengenai
Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan non-
formal diartikan sebagai saluran pendidikan yang
melampaui bentuk pendidikan formal dan
terstruktur.
Gambar 8 Salah Satu Materi Pembelajaran yang Diunggah
Hak apa saja? Berikut lima di antaranya yang pada Kanal Resmi ‘Sekoper Cinta Jabar’ dengan
Judul ‘sekoper cinta episode 21 2022’.
kami rangkum dari Konvensi mengenai
Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Sumber: Kanal Youtube ‘Sekoper Cinta Jabar’
terhadap Perempuan (CEDAW), yang (2022)
ditandatangani pada 1979 dalam konferensi yang
diadakan Komisi Kedudukan Perempuan PBB. Sebagaimana protokol yang diatur di dalam
modul, penyampaian materi oleh fasilitator
Secara umum, ‘Sekoper Cinta’ ini didirikan untuk ditujukan agar para peserta selain menambah
mengatasi berbagai hambatan yang dialami oleh tingkat pengetahuan (kognisi), juga harus bisa
perempuan dengan merujuk pada The Convention memiliki keterampilan dan membentuk sikap
on the Elimination of All Forms of Discrimination (misalnya dari enggan menjadi mau).
againts Women (CEDAW) atau dalam bahasa
Indonesia lebih dikenal dengan Konvensi Tabel Proses Belajar dan Metode yang
mengenai Penghapusan Segala Bentuk digunakan dalam Pembelajaran ‘Sekoper
Diskirminasi terhadap Perempuan. Berbagai hak Cinta’
yang diperjuangkan tersebut antara lain: Hak
dalam ketenagakerjaan, Hak dalam bidang Tujuan Metode belajar
kesehatan, Hak yang sama dalam pendidikan, hak Meningkatkan Ceramah, Membaca,
dalam perkawinan dan keluarga, Hak dalam pengetahuan Menonton, Tanya-Jawab.
kehidupan publik dan politik. Meningkatkan Bermain Peran,
keterampilan bernyanyi, praktik dan
Selain penyampaian materi yang diberikan secara latihan.
langsung hingga pada tingkat desa, sebagaimana Merubah sikap Diskusi dan berbagi,
yang dilakukan oleh tim pengabdian pada Desa (dari tidak mau Melihat Contoh, tugas
Cimuja, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten menjadi mau) berkelompok, Refleksi.
Sumedang pada tanggal 23 Maret 2022 sampai Sumber: dimodifikasi dari Nurlatifah, Sumpena,
dengan tanggal 24 Maret 2022, masyarakat dapat Hilman (2020)
juga mendapatkan informasi dan materi pelatihan Dengan penggunaan berbagai metode
yang diunggah pada kanal YouTube ‘Sekoper pembelajaran dan materi yang tersusun secara
Cinta Jabar’. Hingga tulisan ini disusun telah sistematis tersebut diharapkan mampu untuk
diunggah sebanyak 21 video pembelajaran yang memaksimalkan output dan outcome dari program
dapat diakses secara gratis. Selain pada kanal ini. Program ini mampu menarik minat
resminya ini, berbagai video yang berkaitan perempuan yang ada di Desa Cimuja untuk
dengan materi dan kegiatan ‘Sekoper Cinta’ juga berpertisipasi, terbukti dengan keberhasilan Desa
dapat dilihat di kanal YouTube ‘Atalia Kamil’, Cimuja dalam menghadirkan 100 peserta
sang Ketua Umum Program ‘Sekoper Cinta’ dan sehingga menjadikan Desa Cimuja sebagai desa
beberapa kanal yang dimiliki oleh pemerintah dengan jumlah peserta terbanyak se Kecamatan
desa dan masyarakat umum. Cimalaka, Kabupaten Sumedang. Pada tingkat
kabupaten, pada tahun 2021 Kabupaten https://womendeliver.org/why-women-
Sumedang juga dinobatkan sebagai “Best in-politics/
Practice” atau pelaksana terbaik program
Sekoper Cinta di Provinsi Jawa Barat (ruber.id, Agustina, Fenita (2009). 100 Great Women: Suara
Perempuan yang Menginspirasi Dunia.
2022).
Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher.
4. Kesimpulan Alfiyah, N., & Rika, D. L. (2022). Pendidikan
Politik Bagi Kelompok Perempuan di RT
Penyelenggaraan kegiatan kolaboratif dalam
01 RW 01 Desa Ellak Daya Kecamatan
Program ‘Sekoper Cinta’ yang dilaksanakan di
Lenteng Dalam Menghadapi Pilkades
Desa Cimuja pada tanggal 23 Maret dan 24 Maret Serentak 2021. Darmabakti : Jurnal
2022 mulai dari tahap persiapan dan pelaksanaan Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat,
berjalan dengan lancar. Penyampaian materi 3(1), 23-31.
berkaitan dengan Keterwakilan Perempuan di https://doi.org/10.31102/darmabakti.20
Ruang Publik dan Politik yang dibawakan oleh 22.3.1.23-31
Tim IPDN diikuti dengan baik oleh semua
Amirullah. (2015). Pendidikan Politik
peserta. Walaupun hingga pertengahan kegiatan Perempuan. Visipena, 7(1), 104-127.
sebagian peserta tampak kurang aktif, akan tetapi https://doi.org/10.46244/visipena.v7i1.
dengan metode pelatihan membagi peserta 299
menjadi berkelompok membuat seluruh peserta
menjadi antusias. Ini menunjukkan bahwa Andriana, K. (2022, July 18). Kasus Kekerasan
pemilihan metode pembelajaran berperan Terhadap Perempuan & Anak Naik,
P2TP2A Sumedang Nilai Ini Paling
penting dalam meningkatkan minat dan keaktifan
Memprihatinkan. Tribunjabar.id.
peserta sosialisasi. https://jabar.tribunnews.com/2022/07/
Penyampaian materi yang berkaitan dengan 18/kasus-kekerasan-terhadap- perempuan-
pentingnya keterwakilan perempuan dalam ruang anak-naik-p2tp2a-sumedang- nilai-ini-
publik dan politik ini penting mengingat kondisi paling-memprihatinkan
ketimpangan yang saat ini dihadapi oleh Bayu, D. (2022, June 22). Kekerasan terhadap
perempuan baik pada aspek sosial, ekonomi, dan Perempuan Terbanyak di Jawa Barat pada
budaya, khususnya di Kabupaten Sumedang dan 2021. dataindonesia.id.
umumnya di Provinsi Jawa Barat. Dengan https://dataindonesia.id/ragam/detail/k
terwakilkannya perempuan, maka diharapkan ekerasan-terhadap-perempuan-terbanyak-
berbagai kebijaka pro gender equality dapat di-jawa-barat-pada-2021
diwujudkan. Destemi, Sutri dan Hartati. (2020). Pendidikan
politik perempuan dalam menghadapi
Diharapkan, program serupa dapat direplikasi pemilihan kepala daerah Provinsi Jambi
dan dimodifikasi oleh daerah-daerah lain di tahun 2020. Unri Conference Series:
Indonesia agar upaya untuk menciptakan Community Engagement 2: 265-268.
keberdayaan perampuan untuk menunjang https://doi.org/10.31258/unricsce.2.265
pembangunan nasional dapat terwujud. -268

Ucapan Terima Kasih Harpiah, Desi. (2018). Peran Raden Ayu


Lasminingrat dalam Mengembangkan
Penulis menyampaikan terima kasih kepada Sekolah Keutamaan Istri Tahun 1907-
Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) IPDN 1948. Skripsi. Universitas Islam Negeri
yang telah mendanai kegiatan ini sehingga dapat “Sultan Maulana Hasanuddin" Banten.
terlaksana dengan baik. Haryani, Tiyas Nur dan Nurhaeni, Ismi Dwi
Astuti. (2021). Penyuluhan Pendidikan
5. Referensi Politik bagi Perempuan di Lembaga
Adler, A. (2018, March 1). Why Women in Politics? Dakwah Islam Indonesia (LDII)
Women Deliver. Kabupaten Karanganyar. Jurnal Pengamas,
Vol.4, No.2, Agustus (2021) e-ISSN:
2622-383X.
https://ejournal.unkhair.ac.id/index.php Rizal, M. (2022, March 12). Ini 4 Daerah di Jawa
/pengamas/article/view/2373/PDF Barat dengan Angka Stunting di Atas 30
Hibatullah, T. A. (2018, December 20). Tiga Persen. SINAR JABAR.
Provinsi dengan Jumlah Perceraian Tertinggi. https://www.sinarjabar.com/jawa-
SmartLegal.id. barat/pr-2912922667/ini-4-daerah-di-
https://smartlegal.id/smarticle/2018/12 jawa-barat-dengan-angka-stunting-di-
/20/tiga-provinsi-dengan-jumlah- atas-30-persen
perceraian-tertinggi/ ruber.id. (2022, February 23). Sekoper Cinta Ada
Isti’anah ZA dan Yunita, Ani. (2002). Penguatan di 277 Desa se-Kabupaten Sumedang.
Kesadaran Politik Kaum Remaja sumedang.ruber.id.
Perempuan Melalui Kajian Regulasi https://sumedang.ruber.id/sekoper-
Kuota 30% Perempuan di Lembaga cinta-ada-di-277-desa-se-kabupaten-
Legislatif. JMM (Jurnal Masyarakat sumedang/
Mandiri) Vol. 6, No. 1, Februari 2022, Sekoper Cinta Jabar. (September 2022). ‘Sekoper
hal. 719-730 e-ISSN 2614-5758 | p-ISSN Cinta Episode 21 2022.’ Video YouTube.
2598-8158. https://www.youtube.com/watch?v=3D
http://journal.ummat.ac.id/index.php/j BofrY6WdI&t=1223s&ab_channel=Sek
mm operCintaJabar
Kartono, K. (2009). Pendidikan Politik sebagai Susanto, Putri Dwi. (2022). ‘Implementasi
Bagian dari Pendidikan Orang Dewasa. kesetaraan gender dan Affirmative Action
Bandung: Mandar Maju. dalam mendorong keterwakilan politik
Manembu, A. E. (2017). Peranan Perempuan perempuan: Studi kasus anggota
Dalam Pembangunan Masyarakat Desa Parlemen Perempuan di DPRD
(Suatu Studi di Desa Maumbi Kecamatan Kabupaten Sumedang Periode 2019-
Kalawat Kabupaten Minahasa Utara). 2024)’. Sarjana thesis. UIN Sunan Gunung
Jurnal Politico. Djati Bandung.
Nurlatifah, Dini Anjani, Sumpena, Deden, Tim Percepatan Pencegahan Anak Kerdil
dan Hilman, Fathin Anjani. 2020. Proses (Stunting). (2022, August 22). 218.286
Pemberdayaan Perempuan pada Balita Stunting di Jabar, Akses Makanan
Program Sekolah Perempuan Capai Bergizi Salah Satu Penyebab - Stunting.
Impian dan Cita-cita Sekoper https://stunting.go.id/.
Cinta). Az-Zahra: Journal of Gender https://stunting.go.id/218-286-balita-
and Family Studies Vol.1 No.1, 2020: 35- stunting-di-jabar-akses-makanan-bergizi-
45. DOI : salah-satu-penyebab/
10.15575/azzahra.v1i1.9463. Use the "Insert Citation" button to add citations to this
https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/a document.
zzahra
Use the "Insert Citation" button to add citations to this
Nuryama, R. (2021, November 28). Daftar Nama
document.
Kepala Desa di Kabupaten Sumedang Per
Tahun 2021. TINewss.com. Use the "Insert Citation" button to add citations to this
https://www.tinewss.com/sumedang- document.
news/pr-1851737483/daftar-nama-
kepala-desa-di-kabupaten-sumedang-per-
tahun-2021
Perizal, S. F. (2022, July 28). Bupati: Sekoper
Cinta Sumedang Bakal Jadi Role Model
Di Daerah Lain.
https://www.rmoljabar.id/.
https://www.rmoljabar.id/bupati-
sekoper-cinta-sumedang-bakal-jadi-role-
model-di-daerah-lain

Anda mungkin juga menyukai