LATAR BELAKANG
1
Sigit Triyoga, “Tia,Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga Oleh Anggota TNI”,(Online) Skripsi
Departemen Kriminologi FISIP, UI, Jakarta ,2010, diakses pada tanggal 7 Mei 2016
sendiri yang mana teman dalam hubungan intim menunjukkannya melalui
kekuatan dan kekuasaan dengan menggunakan rasa takut, menakut-nakuti,
intimidasi, penyerangan dan kekerasan)
2
Anonim, “Laporan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Meningkat 30 Persen”, Diambil
dari http://malangraya.web.id/2012/01/05/laporan-kekerasan-terhadap-perempuan-dan-anak-
meningkat-30-persen/ 5 januari 2012, Diakses pada tanggal 6 Mei 2016
BAB II
PEMBAHASAN
Misi:
3
Hasil wawancara dengan pembina RUMPUN bu Nila pada tanggal 17 April 2016
semua produksi telah lolos uji Dinas Kesehatan dan menadapat nomor izin
produksi, salah satu diantara hasil produksi yakni :
1. Rengginang singkong
2. Madu murni yang dikemas secara higenis dan telah mengalami proses
sterilisasi
KETUA PELAKSANA
SEKRETARIS BENDAHARA
DIREKTUR PELAKSANA
DEWAN PELAKSANA
STAF DIVISI
VOLUNTEER
1. Nila Wardani sebagai koordinator dan juga merupakan salah satu pendiri
RUMPUN, merupakan lulusan master Rural Development dari Sussex
University, UK. Berpengalaman selama 15 tahun dalam keterlibatan
masyarakat dan isu isu gender. Usia beliau sekitar 50 tahunan.
2. Indri Mastuti di bidang koordiantor dan divisi pemberdayaan perempuan
beliau sudah berpengalaman selama 9 tahun dalam menangani isu isu
pengembangan masyarakat dan gender. Beliau adalah sarjana sosial
ekonomi dari Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang.
Usianya sekitar 50 tahunan.
3. Bopha Noor Akbar di bidang keuangan dan office manager beliau sudah
bergabung sejak RUMPUN berdiri, dia bertanggung jawab dalam urusan
keuangan dan manajemen seperti menyiapkan rencana anggaran bulanan
sampai tahunan berikut dengan laporannya. Memiliki pengalaman selama
6 tahun di bidangnya,mempunyai latar belakang akademis dari salah satu
universitas di Malang. Usianya sekitar 40 tahunan.
4. Anis Asmawati merupakan fasilitator lapangan yang bergabung dengan
Rumpun sejak 2009. Merupakan lulusan psikologi. Mempunyai kapasitas
substantif dalam pelatihan dan diajukan sebagai fasilitator kelompok
perempuan. Usianya juga sekitar 50 tahunan.
5. Fatin Handayani sebagai staf pengembangan media berlatar belakang
akademis IT. Memiliki pengalaman kerja keterlibatan dalam masyarakat
seperti melakukan penilaian partisipatif dan memfasilitasi lokakarya bagi
masyarakat dalam isu isu terkait. Dia juga telah mengembangkan film anti
traficking dengan kader lokal mengunakan media pendidikan. Usianya
sekitar 40 tahunan.
4
diambil dari website RUMPUN
https://ruangmitraperempuan.wordpress.com/2012/04/03/penelusuran-anggaran-
pelayanan-publik-dasar-yang-berpihak-kepada-kepentingan-rakyat-miskin-di-
kabupaten-dan-kota-malang/, DI akses pada tanggal 17 April 2016
2.5 PENDANAAN RUMPUN
1. Pemerintah
- Dinas perindustruan
- Dinas perdagangan
- Kementrian pendidikan
- Kedutaan Besar Jepang di Indonesia
- PNPM Peduli (hibah)
2. Non Pemerintah
- Food and Agricultuire Organization (FAO)
- American Red Cross
- Save the Children –US
- Concern World Wide
- Norwegian Red Cross
- CSR sector perusahaan Asing
3. Proyek
- Local Governance Support Program (LGSP -USAID)
- Helath Service Program (HSP – USAID)
- Learning Asistance Program for Islamic Schools (LAPIS – AUSAID)
Di kelompok ini atau organisasi ini juga diajarkan kegiatan simpan pinjam .
pendemokratisan nilai demokratis melalui simpan pinjam, membangun kesadaran
dengan memberikan kegiatan seribu sehari. Pembukaan transaksaksi dilakukan
setiap 2 minggu sekali untuk menyetorkan ke setiap organisasi mereka.
Penyadaran ini dilakukan secara terus menerus untuk menanamkan nilai agama,
demokrasi, akuntabilitas dan transparansi. sebgaimana yang diungkapkan oleh
ibu Nila “Dengan ini organisasi dapat memutuskan siapa yang dapat meminjam
dan meminjam berapa, disini Rumpun mendidik organisasi tersebut agar dapat
melogikakan uang jika seseorang masih menimpan 20 ribu maka tidak boleh
meminjam 200 karena dapat potensi macet dan potensi mengembalikan relative
kecil, jadi jika menimapan 10 vribu baru boleh pinjam 30 rb.”5
Mitra kerja dan jaringan yang telah bekerja sama dengan RUMPUN,yakni
sebagai berikut :
5
hasil wawancara dengan Nila Wardani Pembimbing Rumpun pada tanggal 10 April 2016
3. Pelatihan jurnalistik memulai budaya menulis merupakan kerjasama
rumpun dengan Direktorat pendidikan informal dan nonformal
kementrian pendidikan nasional. pelatian ini bertujuan untuk
meningkatkan budaya baca dan ketrampilan menulis bagi perempuan,
serta membukan media komunikasi antar perempuan mendokumentasikan
seluruh kegiatanna secra tertulis, namun yang paling utama adalah untuk
mengakses bacaan guna meningkatkan kemampuan keaksaraan mereka,
6
diambil dari website RUMPUN
https://ruangmitraperempuan.wordpress.com/2012/04/03/penelusuran-anggaran-
pelayanan-publik-dasar-yang-berpihak-kepada-kepentingan-rakyat-miskin-di-
kabupaten-dan-kota-malang/, DI akses pada tanggal 18 April 2016
2.8 PRESTASI RUMPUN
BAB III
REFLEKSI KRITIS
3.1 INSTITUSI
Rumpun (ruang mitra perempuan) merupakan sebuah lembaga swadaya
masyarakat yang didirikan secara sukarela dengan memberikan pelayanan
kepada masyarakat umum tanpa bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari
kegiatanya. Rumpun didirikan oleh sekelompok aktivis, dengan semangat untuk
berbagi ilmu yang didapatkan selama mereka duduk di bangku pendidikan. Serta
berbagi pengalaman pengembangan masyarakat dan pengembangan
kelembagaan yang berwawasan gender.
Rumpun bergerak pada bidang pemberdayaan perempuan, terutama ibu-
ibu rumah tangga. Rumpun memilih fokus tersebut, dikarenakan posisi
perempuan yang selalu dinomor duakan dan selalu tertinggal oleh laki-laki.
Kondisi tersebut tentunya berdampak pada proses pembangunan yang selalu
mengedepankan laki-laki dibanding perempuan. Rumpun dalam menjalankan
kegiatanya cenderung lebih mengutamakan wilayah-wilayah pedesaan. Dengan
berbagai strategi yang diberikan. Strategi yang pertama adalah bahwa perempuan
harus berorganisasi (organisasi memiliki dampak positif yang jelas), jadi dalam
melakukan pendampingan rumpun berkaca pada potensi tiap wilayah pedesaan,
terdapat wilayah yang fokus perkebunan, kerajinan tangan, makanan-makanan
ringan, simpan pinjam dll. Strategi yang kedua yaitu pendampingan sesuai dengan
kebutuhan. Misalnya di salah satu desa, sebagian besar masyarakat ahli dalam
produksi kripik, namun permasalahanya masyarakat bingung untuk melakukan
pemasaran. Jadi disini tugas rumpun membantu memecahkan permasalahan di
desa tersebut dengan cara memberi masukan kepada pemerintah desa supaya di
bangunkan pasar desa.
Peningkatan kapasitas pengurus rumpun lebih mengutamakan komitmen.
Jadi komitmen yang harus dibangun yaitu pengurus rumpun harus bisa
memberikan sesuatu manfaat terhadap rumpun, pengurus rumpun harus siap
duduk 24 jam untuk melayani masyarakat, pengurus rumpun harus kritis terhadap
isu-isu sosial dan bagaimana rumpun bisa ikut andil dalam mengatasi persoalan-
persoalan tersebut.
3.2 INDEPENDENSI
Rumpun merupakan lembaga swadaya masyarakat yang independen
dengan tidak ada ikut campur dari pihak partai politik. Karena menurut rumpun
partai politik dan aktor-aktor yang didalamnya merupakan orang-orang yang
hanya memementingkan kelompok sendiri dan tidak mementingakan kepentingan
sosial.
Sumber pendanaan rumpun dalam menjalakankan kegiatanya berasal dari
pengajuan proposal terhadap pendonor dan saving dari seluruh gaji staf rumpun.
Karena pengurus rumpun yang ahli di bidang konsultan, dan apabila mereka
medapat pekerjaan konsultan maka 20% dari imbalan yang didapatkan
dimasukkan dalam kas rumpun. Tidak cuma itu rumpun juga terkadang
mendapatkan bantuan dari kedutaan jepang, save the children amerika, PNPM
peduli, kementrian pendidikan, african redcross dan American redcross
5. Non Pemerintah
- Food and Agricultuire Organization (FAO)
- American Red Cross
- Save the Children –US
- Concern World Wide
- Norwegian Red Cross
- Association Community Empowerment (ACE)
- Forum LSM Malang untuk Demokrasi
- Organisasi-organisasi masyarakat
“Tidak, rumpun tidak mendekati partai karena bagi rumpun parti itu hanya
mengambil uang rakyat, rumpun hanya mendekati kepada institusi-institusi
pemerintahan, misalnya mendekati kantor pemberdayaan perempuan dan anak
untuk mengelink-kan ibu-ibu kepada pihak-pihak yang terkait,dan dinas
perdagangan seperti itu yang kita dekati. Semua orang partai itu parasit Cuma
cari duit di partai, bagaimana mereka bisa mensuarakan kepentingan masarakat
kalau yang duduk disana orang-orang seperti itu bahkan realitanya secara
akademis banyak dari mereka yang nilainya C.”7
Dalam wawancara dengan Ibu Nila bahwa Rumpun adalah Lembaga yang
banyak menangani di bidang Sosial Ekonomi, dalam program dan kegiatannya
RUMPUN sering melakukan kajian serta advokasi di bidang Sosial masyarakat.
Untuk di bidang ekonomi Rumpun melakukan kegiatan Pemberdayaan
Masyarakat untuk menangani masalah ekonomi di desa-desa yang tergabung
dalam Ruang Mitra Perempuan. Jadi dapat dikatakan RUMPUN tidak erat
hubungannya dengan kegiatan perpolitikan. Namun RUMPUN berusaha
membuka link dengan lembaga-lembaga pemerintahan guna membuka peluang
untuk melakukan soft advokasi untuk mempengaruhi pembuatan kebijakan.
7
hasil wawancara dengan ibu Nila Wardani, pembimbing RUMPUN pada tanggal 10 April 2016
BAB IV
KESIMPULAN
LA