Anda di halaman 1dari 23

BAB I

LATAR BELAKANG

Kekerasan terhadap perempuan masih terjadi di berbagai belahan dunia,


seperti Amerika, Kanada maupun Indonesia. Hal ini karena masih kentalnya
kebudayaan yang ada di masyarakat sehingga para perempuan tidak dapat
memperjuangkan hak-haknya. Bagi masyarakat Indonesia sendiri, kekerasan
perempuan terutama dalam rumah tangga bukanlah fenomena yang tabu.
kenyataan ini diperkuat dengan pernyataan Menteri Negara Pemberdayaan
Perempuan yang mengatakan bahawa 11,4 % dari 217 juta penduduk Indonesia
atau 24 juta terutama di pedesaan pernah mengalami kekerasan dan terbesar
dalam kekerasan rumah tangga (Soedjendro,2005).

Berdasarkan Undang-Undang No.23 tahun 2004 tentang PDKRT pada


pasal satu butir satu menyebutkan bahwa kekerasan dalam rumah tangga adalah
setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat
timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik,seksual, psikologis dan atau
penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan,
pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara melawan hokum dalam lingkup
rumah tangga. Kekerasan dalam rumah tangga akan menimbulkan penyakit fisik,
psikis, seksual dan ekonomi termasuk ancaman akan kebebasan perempuan.
kenyataan seperti ini yang terkadang membuat perempuan tidak berani
mengambil sikap, dikarenakan rasa takut yang mendalam. Hal ini berkaitan
dengan definisi yang dikemukakan oleh organisasi TAO ( Tage Against
Organization) di Columbia mengenani kekerasan dalam rumah tangga yakni :1

Domestic violence is an escalating pattern of abuse in which one partner in


an intimate relationship exerts power and control through the use of fear,
threats, intimidation, coercion and violence. ( Terjemahan bebas :
kekerasan dalam rumah tangga adalah pola meningkat dari kekerasan itu

1
Sigit Triyoga, “Tia,Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga Oleh Anggota TNI”,(Online) Skripsi

Departemen Kriminologi FISIP, UI, Jakarta ,2010, diakses pada tanggal 7 Mei 2016
sendiri yang mana teman dalam hubungan intim menunjukkannya melalui
kekuatan dan kekuasaan dengan menggunakan rasa takut, menakut-nakuti,
intimidasi, penyerangan dan kekerasan)

Dalam fenomena kasus kekerasan perempuan di kota Malang mengalami


peningkatan yang signifikan. Dari data evaluasi kasus di Unit penanganan
perempuan dan Anak, Polres Malang kota, Kasus kekerasan perempuan dan anak
sejumlah 182 kasus. Total perkara tersebut naik 43 atau 31 persen disbanding
tahun 2010. setiap bulan laporan kekerasan dalam rumah tangga mendominasi
unit PPA ada 71 kasus KDRT yang dilaporkan.2. Dari data tersebut juga dapat
diidentifikasikan bahwa ada peningkatan dalam kesadaran perempuan untuk
melaporkan kasus kekerasan yang mereka alami.

Berangkat dari semakin tingginya kasus kekerasan pada perempuan, dan


semakin tertinggalnya kaum perempuan dalam berbagai paradigma-paradigma
pembangunan serta semakin termajinalnya perempuan karena perbedaan fungsi
gender maka berdirilah LSM RUMPUN( Ruang Mitra Perempuan) di Kabupaten
Malang, yang tergerak untuk mencerdaskan dan meningkatkan kesadaran kaum
perempuan sejak tahun 2005. Bagi RUMPUN perempuan memiliki peran penting
di rumah tangga. karenanya perempuan perlu teredukasi dengan baik,
mendapatkan kesempatan meningkatkan kapasitas dirinya, dan mendidik
perempuan sama seperti mendidik satu keluarga.

Kegiatan RUMPUN berfokus pada pemberdayaan masyarakat di desa. hal


ini karena ada kesenjangan yang terjadi di kota dan desa yakni antara perempuan
kota dan perempun desa. Kondisi perempuan Desa yang terpinggirkan
mengerakkan RUMPUN untuk membangun kaderisasi perempuan desa dengan
focus pada peningkatan kapisitas diri dan pengembangan kelembagaan yang
berwawasan gender.

2
Anonim, “Laporan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Meningkat 30 Persen”, Diambil
dari http://malangraya.web.id/2012/01/05/laporan-kekerasan-terhadap-perempuan-dan-anak-
meningkat-30-persen/ 5 januari 2012, Diakses pada tanggal 6 Mei 2016
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 GAMBARAN UMUM RUMPUN

Sejarah Pembentukan Ruang Mitra Perempuan

Ruang Mitra Perempuan (RUMPUN) merupakan organisasi nirlaba


yang didirikan pada tanggal 8 Maret dengan Akter Notaris No.2/2005.
Ruang Mitra Perempuan dengan mandat uniknya, dilahirkan untuk
menjawab tantangan akan kesinambungan dari pengalaman dalam
kemampuan pengembangan kapasitas masyarakat dan pengembangan
kelembagaan berwawasan gender. Kedalaman pemahaman mengenai
posisi pedesaan bagi Indonesia dalam sektor ekonomi, sosial dan arena
politik, mendorong RUMPUN mengembangkan kajian kebijakan yang
berpijak pada penguatan kelembagaan di pedesaan melalui pemetan
kekuatan pemangku kepentingan dan isu-isunya guna perluasan dampak
positif dari proses dan program pembangunan. Jadi secara tidak langsung
RUMPUN merupakan lembaga independen yang memiliki kepedulian
dalam proses tranformasi sosial lewat pengembangan program penguatan
masyarakat, sumber penghidupan serta institusi mereka.
Sasaran
a. Membangun visi ke depan mengenai hak dasar perempuan sebagai
hak asasi manusia
b. Proses fasilitasi mengenai pendekatan pembagunan yang
partisipatif dan berwawasan keadilan gender
c. Pengembangan kapasitas melalui pelatihan mengenai isu
pemberdayaan
d. Advokasi kebijakan untuk perubahan dan membangun jejaring
dengan pihak yang relevan
e. Pengembangan organisasi
Alamat : Jl. Papa Biru No.11 Kecamatan Lowokwaru Kota Malang
Contact Personal : Bu Nila Ward (+628128068901)
Website : https://ruangmitraperempuan.wordpress.com
2.2 VISI DAN MISI RUMPUN

Visi : “Pemberdayaan perempuan dengan memastikan kondisi yang lebih baik


dalam hal akses, penguasaan dan partisipasi terhadap pengelolaan sumberdaya,
serta membangun pemikiran kritis”

Misi:

 Mengorganisasikan perempuan guna berbagi dan belajar


 Pengembangan kapasitas untuk perubahan berarti
 Membangun jejaring bagi isu dan tujuan universal

2.3 PROGRAM ATAU KEGIATAN RUMPUN

1. PROGRAM PENGKAJIAN DAN ADVOKASI

RUMPUN melakukan kegiatan pendampingan kepada perempuan untuk


merubah kesadaran diri dan kepekaan untuk memperjuangkan jati diri mereke
sebagai kaum perempuan. Mengetahui pula kondisi akan kesadran perempuan
terhadap politik di desa juga sangat rendah dengan begitu RUMPUN hadir untuk
merubah pola piker mereka agar tidak semakin termajinalkan. Pendampingan
RUMPUN dilakukan dengan cara melakukan advokasi sebuah kebijakan dengan
me-linkkan kelompok-kelompok tersebut kepada para pengambil kebijakan.
Proses pendampingan ini memerlukan waktu ang cukup lama karena tidak hanya
mengajarkan untuk berani tetapi bagaimana membangun kepercayaan diri,
mengartikulasikan idea dan bagaimana menentukan isu-isu tentang perempuan.

Dengan adanya pendampingan untuk melakukan advokasi akan membantu


kelompok-kelompok perempuan dapat menyampaikan anspirasi mereka sesuai
yang mereka butuhkan, suatu missal yang sudah dilakukan yaitu adanya
tanggapan positif dinas perindustrian untuk mengembangkan usaha ekonomi dari
kelompok perempuan tersebut. Selain itu RUMPUN juga membawa kaum
perempuan untuk ikut serta dalam kegiatan politik desa seperti MUSREMBANG.
Dari hasil analisi RUMPUN tidak banyak desa yng menghadirkan perempuan
dalam MUSREMBANG, bahkan kebanyakan perempuan hanya keluar untuk
sebatas memenuhi kebutuhan pribadi mereka disinilah yang menjadi pokok
permasalahan kurang teridentifikasinya kebijakan tentang perempuan.

RUMPUN juga bekerjasama dengan WCC ( Women crisis center) untuk


mengkaji teentang isu-isu kekerasan perempuan di kota malang, dengan
melakukan kajian ini RUMPUN dapat terus memantu perkembangan kasus
kekerasan perempuan di kota mallang.

2. PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Program ini terlaksana dengan membangun kader perempuan melalui


program pemdampingan, lalu kader membuat kelompok mandiri perempuan.
terdapat 15-20 perempuan dalam kelompok . salah satu kegiatan perempuan
dalam setiap kelompok yakni pemberdayaan ekonomi. kegiatan ekonomi
perempuan bergantung penegetahuan dan ketrampilan serta bahan baku local yang
tersedia di desa. untuk pemodalan, kelompok perempuan mandiri memabngun
koperasi simpan pinjam sendiri. Disini RUMPUN melakukan pendampingan ke
pada setiap kelompok di desa, “suatu kelompok diajarkan agar dapat menjalankan
organisasinya sesuai dengan kebutuhan yang strategis dan praktis. kebutuhan
strategis ialah kebutuhan jangka panjang dan kebutuhan ang sifatnya terpolitis
merubah sesuatu yang fundamental dan kebutuhan praktis yakni kebutuhan jangka
pendek yakni orang miskin harus berkegiatan ekonomi”3. Dalam hal ini karena
RUMPUN berfokus pada masyarakat miskin di desa maka kegiatan utama untuk
meningkatkan kapasitas diri perempuan yakni diajarkan dalam hal yang paling
mudah dan dibutuhkan yaitu kegiatan ekonomi. Melalui kegiatan tersebut tidak
hanya merubah bagaimana memperoleh income tambahan tetapi juga merubah
posisi dan kondisi perempuan.

Usaha ekonomi produktif yang saat ini dilakukan adalah pengembangan


produk olahan pangan. kegiatan ini tidak hanya diarahkan untuk peningkatan
pendapatan, namun juga sarat akan pendidikan. misalanya pendidikan mengenai
kesehatan lewat olahan yang halan dan sehat. semua produk tidak diperkenankan
menggunakan bahan kimia berbahaya, seperti pengawet dan pemanis butaan.

3
Hasil wawancara dengan pembina RUMPUN bu Nila pada tanggal 17 April 2016
semua produksi telah lolos uji Dinas Kesehatan dan menadapat nomor izin
produksi, salah satu diantara hasil produksi yakni :

1. Rengginang singkong

2. Madu murni yang dikemas secara higenis dan telah mengalami proses
sterilisasi

Usaha produktif pengembangaan ekonomi yang didampingi oleh RUMPUN


yakni :

A. Di daerah kecamatan dampit kabupaten malang RUMPUN


memiliki beberapa kelompok dampingan yang diberi nama
kelompok mandiri perempuan( KMP) akni :
1. KMP Berkah usaha
2. KMP Anggrek
3. KMP Tunas Mndiri
4. KMP Hidayah
5. KMP Kartini
6. KMP Srikandi
7. KMP Dew shinta
B. Di kecamatan Sumberpucung KMP dampingan RUMPUN yani:
1. KMP Jaya Makmur
2. KMP Intan
3. KMP Permata
4. KMP Mutiara
5. KMP Mekar Jaya

C. PROGRAM PELATIAN KEPEMIMPINAN DAN PELATIAN MOTIVASI


Program pelatihan kepemimpinan ini dilakuakn dengan kegiatan out bond
dengan tujuan untuk mengajarkan mereka agar mereka memahami bagaiamana
cara memimpin dan kedudukan pemimpin tidak hanya dalam rumah tangga
tetapi juga dalam sebuah organisasi. dengan pemahaman ini para ibu rumah
tangga dapat menegtahui apa saja langkah yang benar untuk dilakukan dalam
mendidik anaknya dan keluarganya serta dalam organisasi mengetahui
bagaimana membangun kepengurusan, pengelolahan organisasi dan memahami
satu sama lain dalam organisasi. Dalam rumah tangga seorang pemimpin rumah
tangga hanya mengedepankan posisi mereke sebagai kepala rumah tangga yang
harus ditaati tetapi disini RUMPUN mengajrkan tentang membangun rumah
tangga yang tidak mendominasikan satu sama lain.
Dalam pendampingan perempuan RUMPUN membuatnya dalam
kelompok-kelompok, dalam hal sangat penting untuk dilakukannnya pelatian
kepemimpinan dalam organisasi tersebut. Agar pemimpin dan anggota dapat
bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
Selanjutnya, pelatian motivasi dilakukan dalam kegiatan berdiskusi
kelompok untuk mengenal dan mempertahankan jati diri perempuan.
kebanyakan yang terjadi di masyarakat di desa jika mereka sudah menikah maka
mereka akan memiliki penyebutan nama suami mereka. hal ini lah yang menjadi
awal termajinalnya perempuan oleh kaum laki-laki, maka diperlukannya
diskontruksi social tentang peran perempuan dimana mereka tidak dapat
sembunyi dibalik hak orang.

2.4 STRUKTUR ORGANISASI RUMPUN


Strukur kepengurusan rumpun dapat dijelaskan melalui skema sebagai berikut
berdasarkan hasil wawancara dengan pembimbing RUMPUN yakni Nila
Wardani :

KETUA PELAKSANA

SEKRETARIS BENDAHARA

DIREKTUR PELAKSANA

DEWAN PELAKSANA

STAF DIVISI

VOLUNTEER

RUMPUN merupakan organisasi nirlaba yang berdiri berdasarkan akta


notaris no 2 tahun 2005. Struktur organisasi di RUMPUN sangat sederhana sekali
ada pengurus dan pelaksana ditingkat pengurus terdapat ketua pengurus, sekretaris
dan bendahara. Kemudian dibawah itu ada pelaksana mulai dari direktur
pelaksana, dewan pelaksana, pembantu umum sampai tingkatan yang paling
bawah yaitu volunteer. Disana terdapat beberapa personil yang dapat kami
paparkan salah satunya:4

1. Nila Wardani sebagai koordinator dan juga merupakan salah satu pendiri
RUMPUN, merupakan lulusan master Rural Development dari Sussex
University, UK. Berpengalaman selama 15 tahun dalam keterlibatan
masyarakat dan isu isu gender. Usia beliau sekitar 50 tahunan.
2. Indri Mastuti di bidang koordiantor dan divisi pemberdayaan perempuan
beliau sudah berpengalaman selama 9 tahun dalam menangani isu isu
pengembangan masyarakat dan gender. Beliau adalah sarjana sosial
ekonomi dari Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang.
Usianya sekitar 50 tahunan.
3. Bopha Noor Akbar di bidang keuangan dan office manager beliau sudah
bergabung sejak RUMPUN berdiri, dia bertanggung jawab dalam urusan
keuangan dan manajemen seperti menyiapkan rencana anggaran bulanan
sampai tahunan berikut dengan laporannya. Memiliki pengalaman selama
6 tahun di bidangnya,mempunyai latar belakang akademis dari salah satu
universitas di Malang. Usianya sekitar 40 tahunan.
4. Anis Asmawati merupakan fasilitator lapangan yang bergabung dengan
Rumpun sejak 2009. Merupakan lulusan psikologi. Mempunyai kapasitas
substantif dalam pelatihan dan diajukan sebagai fasilitator kelompok
perempuan. Usianya juga sekitar 50 tahunan.
5. Fatin Handayani sebagai staf pengembangan media berlatar belakang
akademis IT. Memiliki pengalaman kerja keterlibatan dalam masyarakat
seperti melakukan penilaian partisipatif dan memfasilitasi lokakarya bagi
masyarakat dalam isu isu terkait. Dia juga telah mengembangkan film anti
traficking dengan kader lokal mengunakan media pendidikan. Usianya
sekitar 40 tahunan.

4
diambil dari website RUMPUN
https://ruangmitraperempuan.wordpress.com/2012/04/03/penelusuran-anggaran-
pelayanan-publik-dasar-yang-berpihak-kepada-kepentingan-rakyat-miskin-di-
kabupaten-dan-kota-malang/, DI akses pada tanggal 17 April 2016
2.5 PENDANAAN RUMPUN
1. Pemerintah
- Dinas perindustruan
- Dinas perdagangan
- Kementrian pendidikan
- Kedutaan Besar Jepang di Indonesia
- PNPM Peduli (hibah)

2. Non Pemerintah
- Food and Agricultuire Organization (FAO)
- American Red Cross
- Save the Children –US
- Concern World Wide
- Norwegian Red Cross
- CSR sector perusahaan Asing
3. Proyek
- Local Governance Support Program (LGSP -USAID)
- Helath Service Program (HSP – USAID)
- Learning Asistance Program for Islamic Schools (LAPIS – AUSAID)

Dalam pendanaan RUMPUN jumlah lembaga yang memberikan


dana dari pemerintah maupun non pemerintah hampir sama. hal ini karena
terkait pentingnya pemberdayaan perempuan untuk mendorong
pembangunan sumber daya manusia yang seimbang tanpa adanya
perbedaan gender. Akuntabilitas RUMPUN kebada lembaga pendonor
yakni dengan membuat proposal laporan kegiatan RUMPUN dan capain
yang akan diperoleh dalam kegiatan tersebut.

2.6 PENGEMBANGAN SDM RUMPUN


Proses requitment di Ruang Mitra Perempuan hanya dengan datang ke
Kantor Rumpun di Jl. Merpati Selatan No. 8. Tidak ada persyaratan khusu yang
diminta dari pihak Rumpun. Yang paling utama ialah niat untuk
memperjuangkan hak – hak perempuan. Dalam pengembangan SDM sendiri,
Rumpun selalu mengadakan kegiatan, diantaranya ialah :
1. Koordinasi rutin yang dilakukan setiap bulan guna pembahas perkembangan,
capaian dan hambatan program dan kerjasama tim
Pertemuan dengan mitra ini dilakukan setiap bulan demi
mengetahui perkembangan dari program yang dijalani bersama.
Koordinasi ini dilakukan guna mengetahui hambatan dan perbaikan untuk
program kerja kedepanya.

2. Pendampingan rutin Kelompok Mandiri Perempuan (KMP)

KMP (Kelompok Mandiri Perempuan) sendiri adalah kelompok dampingan


dari RUMPUN sendiri. KMP terbagi atas dua kelompok yaitu KMP Intan dan
KMP Mekar Jaya. Pendampingan yang dilakukan terhadap dua kelompok ini ialah
untuk mengajarkan bagaimana cara berorganisasi kepada masayarakat terutama
ibu rumah tangga. Dari kedua kelompok ini dapat mengahasilkan produk seperti
rengginang dengan berbagai rasa (ikan, wijen, terasi dan bawang), keripik
singkong dan keripiktalas.Bahan baku produk merupakan bahan lokal yang
mudah diperoleh.

Di kelompok ini atau organisasi ini juga diajarkan kegiatan simpan pinjam .
pendemokratisan nilai demokratis melalui simpan pinjam, membangun kesadaran
dengan memberikan kegiatan seribu sehari. Pembukaan transaksaksi dilakukan
setiap 2 minggu sekali untuk menyetorkan ke setiap organisasi mereka.
Penyadaran ini dilakukan secara terus menerus untuk menanamkan nilai agama,
demokrasi, akuntabilitas dan transparansi. sebgaimana yang diungkapkan oleh
ibu Nila “Dengan ini organisasi dapat memutuskan siapa yang dapat meminjam
dan meminjam berapa, disini Rumpun mendidik organisasi tersebut agar dapat
melogikakan uang jika seseorang masih menimpan 20 ribu maka tidak boleh
meminjam 200 karena dapat potensi macet dan potensi mengembalikan relative
kecil, jadi jika menimapan 10 vribu baru boleh pinjam 30 rb.”5

3. Membangun kebersamaan dan motivasi


Kegiatan untuk mengembangkan sumber daya manusia dari
Rumpun sendiri ialah dengan mengadakan kegitan seperti outbon bersama.
Disamping untuk refreshing, kegiatan ini juga dilakukan untuk
membangun kekompakan antara anggota Rumpun serta bertujuan untuk
mengasah softskill dari anggota Rumpun sendiri.

2.7 Kerjasama dengan lembaga lain

Mitra kerja dan jaringan yang telah bekerja sama dengan RUMPUN,yakni
sebagai berikut :

1. Kejasama RUMPUN dengan Kantor Pemberdayaan Perempuan dan


Perlindungan Anak (KP3A) Kabupaten untuk diskusi dalam masalah
pemberdayaan perempuan dan kasus kekerasan perempuan di kabupaten
malang.
2. Program kerjasama RUMPUN dengan kedutaan jepang dalam rangka
pengembangan kapasitas teknis pelatihan pemasaran hasil produksi

5
hasil wawancara dengan Nila Wardani Pembimbing Rumpun pada tanggal 10 April 2016
3. Pelatihan jurnalistik memulai budaya menulis merupakan kerjasama
rumpun dengan Direktorat pendidikan informal dan nonformal
kementrian pendidikan nasional. pelatian ini bertujuan untuk
meningkatkan budaya baca dan ketrampilan menulis bagi perempuan,
serta membukan media komunikasi antar perempuan mendokumentasikan
seluruh kegiatanna secra tertulis, namun yang paling utama adalah untuk
mengakses bacaan guna meningkatkan kemampuan keaksaraan mereka,

4. Dalam studi awal yang dilakukan Save menunjukkan bahwa migrasi


penduduk sebagai pekerja migran sangat berpotensi terjadinya perdgangan
manusia ( trafficking in person), semua itu karena terkait level kemiskinan
masyarakat dan rendahnya tingkat pendidikan. dampit merupakan daerah
yang memiliki tingkat yang tinggi dalam hal angak putus sekolah
utamanya pada pendidikan dasar. selain itu Dampit memiliki kontribusi
besar dalam pengiriman tenanga kerja ke luar negeri. dari laporan terakhir
oktober 2007 UPTD DIKNAS pendidikan luar sekolah kecamatan dampit
terungkap bahwa angka partisipasi kasar untuk pendidikan dasar cukup
rendah yakni 80%. mengetahui hal ini menunnjukkan angka tidak
selesainya pendidikan dasar yang sangat berarti. oleh karenanya
RUMPUN bekerjasama dengan Save The Children-US,dinas-dinas
pendidikan terkait Dan lima desa terkait di wilayah kecamatn Dampit
yang menggagaskan akan pentingnya pencegahan trafficking lewat
pendidikan dasar dan juga pemberian ketrampilan hidup nagi mereka yang
tidak melanjutkan sekolah.
5. USAID melalui program LGSP membiayai program bantuan teknis untuk
mendukung tata pemerintahan daerah yang baik. bantuan teknis tesenut
diberikan dalam rangka peningkatan kapasitas berkaitan dengan
perencanaan partisipatif dan penganggaran yang transparan untuk
meningkatakn pelayanan public, meningkatkan transparasi dn
akuntabilitas serta penguatan media local dan organisasi masyarakat.6
oleh karenanya LGSP-USAID bekerjasama dengan RUMPUN agar
pemerintahan kabupaten maupun kota malang benar-benar bisa
mengalokasikan anggaran sector-sektor pelayanan public dasar yang lebih
berpihak pada masyarakat miskin dan perempuan dengan begitu perlu
pengawalan proses penganggaran dalam penyusunan APBD.
6. bekerjasama dengan dinas kesehatan kabupaten dan dinas kesehatan pusat
dalam uji kesehatan dan halal dari hasi produksi produk olahan pangan
oleh kelompok dampingan RUMPUN.
7. Bekerjasama dengan Forum LSM Malang untuk demokrasi dan organisasi
– organisasi masyarakat lain salah satunya yakni WCC ( Women Crisis
Center) hal ini bermaksudu untuk membangun kesadaran masyarakat
terutama masyarakat miskin atau perempuan serta upaya mengurangi
kasusu kekerasan pada perempuan.
8. RUMPUN bekerjasama dengan UNDP untuk menurunkan tingkat
kemiskinan dalam upaya menurunkan kemiskinan dan mencapai MDGs
9. RUMPUN bekerjasama dengan UPTD Dinas pertanian kecamatan Dampit
untuk mendukung program usaha produktif oleh kelompok dampingan
RUMPUN.

6
diambil dari website RUMPUN
https://ruangmitraperempuan.wordpress.com/2012/04/03/penelusuran-anggaran-
pelayanan-publik-dasar-yang-berpihak-kepada-kepentingan-rakyat-miskin-di-
kabupaten-dan-kota-malang/, DI akses pada tanggal 18 April 2016
2.8 PRESTASI RUMPUN

1. Membentuk kelompok mandiri perempuan di kecamatan Dampit sasaran


RUMPUN berada di 3 desa (Rembun, Sumbersuko, Srimulyo), kecamatan
Sumber pucung berada di 2 desa (Sambigede, Jatiguwi), dan kecamatan
Wagir. Ditiap desa terdapat 2-3 Kelompok Mandiri Perempuan. Terdapat
15-20 perempuan dalam satu kelompok, dan saat ini terdapat 12 sampai
14 kelompok. Kegiatannya adalah usaha ekonomi produktif yaitu
pengembangan produk olahan pangan. Kegiatan ini tidak hanya diarahkan
untuk peningkatan pendapatan, namun juga sarat akan pendidikan, seperti
pendidikan mengenai bagaiman menciptakan produk olahan yang halal,
sehat, dan aman.
2. RUMPUN melakukan soft advokasi yaitu bagaimana melink kan
kelompok kelompok tadi kepada para pengambil kebijakan. RUMPUN
pernah membawa mereka menghadap Bupati kemudian presentasi di
depan Bappeda. Itu ibu ibu lulusan SD diajari berbicara dan itu tidak
mudah. Proses pendampingan yang bertahun tahun dimana kepercayaan
diri harus dibangun, kepekaan dalam menyusun isu isu, cara enyusun ideas
yang ada di otak dan itu semua mereka yang bicara. Dari situ ada beberapa
dinas tekhnis yang melirik bahwa ada kelompok potensial yang perlu
didampingi. Kelompok tersebut dapat bantuan secara langsung dari dinas
berupa program bantuan pelatihan, bahan baku, peralatan, dsb.

BAB III
REFLEKSI KRITIS

3.1 INSTITUSI
Rumpun (ruang mitra perempuan) merupakan sebuah lembaga swadaya
masyarakat yang didirikan secara sukarela dengan memberikan pelayanan
kepada masyarakat umum tanpa bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari
kegiatanya. Rumpun didirikan oleh sekelompok aktivis, dengan semangat untuk
berbagi ilmu yang didapatkan selama mereka duduk di bangku pendidikan. Serta
berbagi pengalaman pengembangan masyarakat dan pengembangan
kelembagaan yang berwawasan gender.
Rumpun bergerak pada bidang pemberdayaan perempuan, terutama ibu-
ibu rumah tangga. Rumpun memilih fokus tersebut, dikarenakan posisi
perempuan yang selalu dinomor duakan dan selalu tertinggal oleh laki-laki.
Kondisi tersebut tentunya berdampak pada proses pembangunan yang selalu
mengedepankan laki-laki dibanding perempuan. Rumpun dalam menjalankan
kegiatanya cenderung lebih mengutamakan wilayah-wilayah pedesaan. Dengan
berbagai strategi yang diberikan. Strategi yang pertama adalah bahwa perempuan
harus berorganisasi (organisasi memiliki dampak positif yang jelas), jadi dalam
melakukan pendampingan rumpun berkaca pada potensi tiap wilayah pedesaan,
terdapat wilayah yang fokus perkebunan, kerajinan tangan, makanan-makanan
ringan, simpan pinjam dll. Strategi yang kedua yaitu pendampingan sesuai dengan
kebutuhan. Misalnya di salah satu desa, sebagian besar masyarakat ahli dalam
produksi kripik, namun permasalahanya masyarakat bingung untuk melakukan
pemasaran. Jadi disini tugas rumpun membantu memecahkan permasalahan di
desa tersebut dengan cara memberi masukan kepada pemerintah desa supaya di
bangunkan pasar desa.
Peningkatan kapasitas pengurus rumpun lebih mengutamakan komitmen.
Jadi komitmen yang harus dibangun yaitu pengurus rumpun harus bisa
memberikan sesuatu manfaat terhadap rumpun, pengurus rumpun harus siap
duduk 24 jam untuk melayani masyarakat, pengurus rumpun harus kritis terhadap
isu-isu sosial dan bagaimana rumpun bisa ikut andil dalam mengatasi persoalan-
persoalan tersebut.
3.2 INDEPENDENSI
Rumpun merupakan lembaga swadaya masyarakat yang independen
dengan tidak ada ikut campur dari pihak partai politik. Karena menurut rumpun
partai politik dan aktor-aktor yang didalamnya merupakan orang-orang yang
hanya memementingkan kelompok sendiri dan tidak mementingakan kepentingan
sosial.
Sumber pendanaan rumpun dalam menjalakankan kegiatanya berasal dari
pengajuan proposal terhadap pendonor dan saving dari seluruh gaji staf rumpun.
Karena pengurus rumpun yang ahli di bidang konsultan, dan apabila mereka
medapat pekerjaan konsultan maka 20% dari imbalan yang didapatkan
dimasukkan dalam kas rumpun. Tidak cuma itu rumpun juga terkadang
mendapatkan bantuan dari kedutaan jepang, save the children amerika, PNPM
peduli, kementrian pendidikan, african redcross dan American redcross

3.3 KERJA SAMA RUMPUN


4. Pemerintah
- Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( KP3A)
Kabupaten
- Dinas Pendidikan Pusat dan Kabupaten
- Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
- Dinas Kesehatan Kabupaten
- UPTD Dinas Pertanian Kec. Dampit
- Kedutaan Besar Jepang di Indonesia

5. Non Pemerintah
- Food and Agricultuire Organization (FAO)
- American Red Cross
- Save the Children –US
- Concern World Wide
- Norwegian Red Cross
- Association Community Empowerment (ACE)
- Forum LSM Malang untuk Demokrasi
- Organisasi-organisasi masyarakat

3.4 SUSTAINABILITAS RUMPUN

Dari serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Rumpun, kemungkinan


berkembang dengan baik ialah hal yang sangat mungkin. Jika dilihat dari program
kerja yang dilakukan banyak yang berdampak langsung terhadap masyarakat.
Kegiatan pendidikan dan pendampingan yang dilakukan dapat memberdayakan
potensi di dalam masayrakat yang belum terjangkau oleh pemerintah. Selain itu,
banyakya mitra dan jaringan juga dapat membuat Rumpun berkembang baik
kedepanya. Dukungan baik dari pemerintah maupun pihak luar sangat membantu
dalam mensukseskan tujuan dari Rumpun sendiri. Hak – hak perempuan yang
sering dianggap masalah yang sulit ditangani pemerintah diharapkan dapat
ditangani dengan baik oleh Rumpun. Sehingga segala bentuk pelanggaran HAM
maupun kekerasan terutama terhadap perempuan dapat dihilangkan.

3.5 KETERLIBATAN DALAM BIDANG POLITIK

“Tidak, rumpun tidak mendekati partai karena bagi rumpun parti itu hanya
mengambil uang rakyat, rumpun hanya mendekati kepada institusi-institusi
pemerintahan, misalnya mendekati kantor pemberdayaan perempuan dan anak
untuk mengelink-kan ibu-ibu kepada pihak-pihak yang terkait,dan dinas
perdagangan seperti itu yang kita dekati. Semua orang partai itu parasit Cuma
cari duit di partai, bagaimana mereka bisa mensuarakan kepentingan masarakat
kalau yang duduk disana orang-orang seperti itu bahkan realitanya secara
akademis banyak dari mereka yang nilainya C.”7

Dalam wawancara dengan Ibu Nila bahwa Rumpun adalah Lembaga yang
banyak menangani di bidang Sosial Ekonomi, dalam program dan kegiatannya
RUMPUN sering melakukan kajian serta advokasi di bidang Sosial masyarakat.
Untuk di bidang ekonomi Rumpun melakukan kegiatan Pemberdayaan
Masyarakat untuk menangani masalah ekonomi di desa-desa yang tergabung
dalam Ruang Mitra Perempuan. Jadi dapat dikatakan RUMPUN tidak erat
hubungannya dengan kegiatan perpolitikan. Namun RUMPUN berusaha
membuka link dengan lembaga-lembaga pemerintahan guna membuka peluang
untuk melakukan soft advokasi untuk mempengaruhi pembuatan kebijakan.

7
hasil wawancara dengan ibu Nila Wardani, pembimbing RUMPUN pada tanggal 10 April 2016
BAB IV

KESIMPULAN

Ruang Mitra Perempuan (RUMPUN) merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat


yang bersifat independen dan didirikan pada tanggal 8 Maret dengan Akte Notakris
No.2/2005. Memiliki visi dan misi yang bertujuan untuk pemberdayaan perempuan
dan mengorganisasikan serta membangun jaringan guna penguasaan dan partisipasi
perempuan terhadap sumberdaya, akses dan pemikiran kritis. RUMPUN memiliki
program dan kegiatan dibidang sosial dan ekonomi dengan menerapkan pengkajian,
advokasi dan pemberdayaan masyarakat.
Struktur organisasi yang dimiliki dari lembaga ini juga sangat sederhana
dimana Ketua Pelaksana membawahi 6 bagian organisasi diantaranya sekretaris,
bendahara, direktur pelaksana, dewan pelaksana, staf divisi dan volunteer. Pendanaan
lembaga RUMPUN ini berasal dari Lembaga Donor seperti Kedutaan Besar Jepang di
Indonesia dan American Red Cross, lembaga-lembaga tersebut membantu RUMPUN
dalam mendanai kegiatan, akan tetapi lembaga ini juga memiliki peraturan untuk
mendanai operasional LSM yaitu 10 persen komisi dari setia pekerjaan yang diterima
oleh staff RUMPUN berhak memberikan ke LSM.
Bentuk kerja sama dengan LSM lain juga dilakukan untuk memperbesar
jaringan komunikasi antar LSM guna pengembangan isu dan advokasi dari
permasalahan yang ada contohnya dengan Woman Crisis Center. Selain itu Prestasi
yang didapat oleh Ruang Mitra Perempuan adalah membuat kelompok-kelompok
perempuan mandiri di desa-desa yang menjadi anggota rumpun dan melakukan soft
advokasi, dimana RUMPUN bertugas menghubungakan anggota lembaga yaitu desa
dengan pembuat kebijakan.
LAMPIRAN
KEGIATAN LATIHAN KEPEMIMPINAN di SELECTA
KEGIATAN DISKUSI SECARA LANGSUNG RUMPUN DENGAN WCC
(Women Crisis Center) MENGKAJI TENTANG ISU-ISU KEKERASAN
PEREMPUAN DI KOTA MALANG

WAWANCARA SECARA LANGSUNG dengan PEMBINA RUMPUN bu


NILA

LA

Anda mungkin juga menyukai