Anda di halaman 1dari 11

ISSN:2339 -0042 (p)

Share: Social Work Jurnal VOLUME: 9 NOMOR: 1 HALAMAN: 49-59 ISSN: 2528-1577 (e)
Doi: 10.24198/share.v9i1.20689

PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PROGRAM TERPADU


PENINGKATAN PERAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN
SEJAHTERA (P2WKSS) DI RW 12 KELURAHAN PASIRKALIKI
KECAMATAN CIMAHI UTARA KOTA CIMAHI

Astri Yuni Lestari1, Sahadi Humaedi2, Binahayati Rusyidi3

1. Sarjana, Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Univeritas Padjadjaran
astri13013@mail.unpad.ac.id
2. Pusat Studi CSR, Kewirausahaan Sosial & Pengembangan Masyarakat, Universitas Padjadjaran
sahadi.humaedi@unpad.ac.id
3. Departemen Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran
titi.rusyidi06@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan partisipasi masyarakat khususnya perempuan
dalam kegiatan usaha ekonomi produktif Program Terpadu P2WKSS di RW 12 Kelurahan Pasirkaliki
Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi. Partisipasi atau keterlibatan masyarakat khususnya perempuan
yang diteliti adalah bentuk dari partisipasi masyarakat di RW 12 Kelurahan Pasirkaliki.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, observasi non
partisipan, studi kepustakaan, dan studi dokumentasi. Teknik penentuan informan bersifat purposive.
Informan dalam penelitian ini berjumlah delapan orang yang terdiri dari Penanggungjawab Program
Terpadu P2WKSS Dinas Sosial P2KBP3A Cimahi, Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan
Rakyat Kelurahan Pasirkaliki, dan kelompok sasaran Program Terpadu P2WKSS. Teknik pengolahan
dan analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan dan
verifikasi.
Hasil penelitian secara umum menunjukan bahwa pada tahap perencanaan, kelompok sasaran
terlibat dalam kegiatan rapat dan berpartisipasi dalam bentuk pikiran. Kelompok sasaran berpartisipasi
dalam bentuk pikiran, tenaga, keterampilan dan materi dalam berbagai kegiatan pada tahap pelaksanaan,
dan pemanfaatan hasil. Namun fakta di lapangan menunjukkan bahwa partisipasi pikiran pada tahap
evaluasi masih belum maksimal. Hal ini dikarenakan kurangnya kesempatan yang diberikan pihak
penyelenggara program terhadap kelompok sasaran.

Kata kunci: Bidang Usaha Ekonomi Produktif, Partisipasi perempuan, Program Terpadu P2WKSS.

ABSTRACT
This study aims to describe community participation, especially women in productive economic
business activities P2WKSS Integrated Program in RW 12 Pasirkaliki Village, Cimahi Utara District,
Cimahi City. Community participation or involvement, especially the women studied, is a form of
community participation in RW 12, Pasirkaliki Village.
This study uses a descriptive research method with a qualitative approach. Data collection
techniques used in this study were in-depth interviews, non-participant observation, library studies, and
documentation studies. The technique of determining informants is purposive. The informants in this
study were eight people consisting of the Responsible P2WKSS Integrated Program Social Service
P2KBP3A Cimahi, Community Empowerment and People's Welfare Section Pasirkaliki Village, and

49
ISSN:2339 -0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 9 NOMOR: 1 HALAMAN: 49-59 ISSN: 2528-1577 (e)
Doi: 10.24198/share.v9i1.20689

the target group of the P2WKSS Integrated Program. Data processing and analysis techniques used
are data reduction, data presentation and drawing conclusions and verification.
The results of the study generally show that at the decision-making stage, the target group is
involved in meeting activities and participates in the form of thoughts. The target group participates in
the form of thoughts, energy, skills and material in various activities at the stage of implementation and
benefits. However, the facts in the field show that mind participation at the evaluation stage is still not
optimal. This is due to the lack of opportunities provided by the program organizers to the target group.

Keywords: Productive Economy Business Field, P2WKSS Integrated Program, Women's Participation.

Pendahuluan meningkatkan peran perempuan pada


pembangunan dalam rangka mewujudkan
Rendahnya perekonomian yang dialami
keluarga berkualitas. Konsep pembangunan
sebuah keluarga telah menempatkan perempuan
kemampuan peranan perempuan yang
dalam kemiskinan. Dewasa ini sudah bukan
dipergunakan berkembang menjadi
hanya laki-laki yang berperan sebagai penopang
pemberdayaan perempuan yang berarti
perekonomian dalam keluarga miskin. Badan
meningkatkan kualitas dan peran perempuan
Kependudukan dan Keluarga Berencana
dalam semua aspek kehidupan baik secara
Nasional (2016) mengungkapkan bahwa dalam
langsung atau tidak langsung melalui
sebuah keluarga miskin, perempuan senantiasa
penciptaan situasi-situasi yang kondusif sebagai
sebagai katup penyelamat bagi perekonomian
motivator dan akselerasi proses pembangunan.
keluarga. Upaya mewujudkan pemberdayaan
perempuan menjadi penting sebagai cara efektif Partisipasi menjadi salah satu faktor
untuk mengeleminasi kemiskinan, kelaparan, penting sebagai pendukung keberhasilan
dan penyakit serta untuk mendukung Program Terpadu P2WKSS dalam
pembangunan berkelanjutan. meningkatkan kualitas dan peran perempuan
dalam berbagai aspek. Menurut Diana Conyers
Pemberdayaan dalam wacana
(dalam Huraerah, 2011:118-119) ada tiga alasan
pembangunan selalu dihubungkan dengan
utama mengapa partisipasi masyarakat
konsep kemandirian, partisipasi, jaringan kerja
mempunyai sifat sangat penting. Pertama,
dan keadilan. Seperti yang diungkapkan oleh
partisipasi masyarakat merupakan suatu alat
Craig dan Mayo (dalam Praojo, 2004) bahwa
guna memperoleh informasi mengenai kondisi,
partisipasi merupakan komponen terpenting
kebutuhan, dan sikap masyarakat setempat,
dalam upaya pertumbuhan kemandirian dan
yang tanpa kehadirannya program
proses pemberdayaan. Dengan partisipasi,
pembangunan serta proyek-proyek akan gagal.
pembangunan dapat menjangkau masyarakat
Partisipasi masyarakat akan dapat diperoleh jika
terlemah melalui usaha membangkitkan
program-program dalam pembangunan
semangat hidup untuk menolong dirinya
memang benar-benar sesuai dengan kebutuhan
sendiri. dalam hal ini, partisipasi aktif
masyarakat tersebut sehingga program tersebut
masyarakat terkait dengan efektivitas, efisiensi,
akan berkelanjutan dan seiring berjalannya
kemandirian dan jaminan bagi pembangunan
waktu tujuan program pembangunan akan
yang berkelanjutan.
tercapai. Kedua, yaitu bahwa masyarakat akan
Salah satu upaya pemberdayaan yang lebih mempercayai proyek atau program
melibatkan kaum perempuan sebagai pembangunan jika merasa dilibatkan dalam
penggeraknya diwujudkan melalui Program proses persiapan dan perencanaannya, karena
Terpadu Peningkatan Peran Wanita Menuju mereka akan lebih mengetahui seluk beluk
Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS). proyek tersebut. Ketiga, timbul anggapan suatu
Program Terpadu P2WKSS adalah salah satu hak demokrasi jika masyarakat dilibatkan dalam
program pemberdayaan yang dibentuk pembangunan masyarakat mereka sendiri, bisa
pemerintah sebagai upaya mengentaskan merasakan sendiri, mereka pun memiliki hak
kemiskinan di tingkat desa/kelurahan dengan
50
ISSN:2339 -0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 9 NOMOR: 1 HALAMAN: 49-59 ISSN: 2528-1577 (e)
Doi: 10.24198/share.v9i1.20689

untuk turut “urun rembug” (memberikan saran) analisis data dilakukan dengan reduksi data,
dalam menentukan jenis pembangunan yang penyajian data serta penarikan kesimpulan dan
akan dilaksanakan di daerah mereka. verifikasi. Informan dalam penelitian ini terdiri
dari Penanggungjawab Program Terpadu
Jika dalam suatu program pembangunan
tidak melibatkan partisipasi masyarakat, maka P2WKSS Dinas Sosial P2KBP3A Cimahi,
Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan
dapat muncul beberapa kemungkinan yang
terjadi sebagai berikut (Hetifah, 2003): Kesejahteraan Rakyat Kelurahan Pasirkaliki,
dan kelompok sasaran Program Terpadu
1. Pemerintah kekurangan petunjuk mengenai P2WKSS.
kebutuhan dan keinginan warganya.
2. Investasi yang ditanamkan, tidak Pembahasan
mengungkapkan prioritas kebutuhan
Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan
masyarakat setempat.
Pasirkaliki, Kecamatan Cimahi Utara, Kota
3. Sumber-sumber daya publik yang langka
Cimahi. Kelurahan Pasirkaliki memiliki
tidak digunakan secara optimal;
wilayah kurang lebih 127,045 Ha atau 1,2km2.
4. Sumber-sumber daya masyarakat yang
Wilayah Kelurahan Pasirkaliki yang terdiri dari
potensial untuk memperbaiki kualitas hidup
14 RW (Rukun Warga) dan 70 RT (Rukun
masyarakat, tidak tertangkap.
Tetangga).
5. Standar-standar dalam merancang pelayanan
dan prasarana, tidak tepat. Berdasarkan hasil penelitian mengenai
6. Fasilitas-fasilitas yang ada digunakan di bentuk partisipasi yang diberikan masyarakat,
bawah kemampuan dan ditempatkan pada Program Terpadu P2WKSS dapat dikatakan
tempat-tempat yang salah. sebagai bagian dari konsep pengembangan
masyarakat. Hal ini sejalan dengan pernyataan
Berdasarkan pendapat diatas, dapat
Jim Ife dan Longman (1995), bahwa:
disimpulkan bahwa partisipasi perempuan
sangat diperlukan pada pelaksanaan Program “konsep pengembangan masyarakat lebih
Terpadu P2WKSS, karena yang mengetahui menekankan pada upaya pemenuhan
kebutuhan dari perempuan, sumber daya yang kebutuhan yang dilakukan oleh
dimiliki serta masalah-masalah yang ada pada masyarakat sendiri (community based
perempuan adalah perempuan itu sendiri. service) dengan ide utama keberlanjutan
dalam penyelenggaraan kebutuhan hidup
Tulisan ini bertujuan mendeskipsikan
manusia karena dikembangkannya
keterlibatan perempuan dalam bentuk
keswadayaan (self reliance).
partisipasi pikiran, tenaga, keterampilan, dan
Pengembangan masyarakat harus selalu
materi pada tahap perencanaan, pelaksanaan,
mencari cara untuk menumuhkan dan
pemanfaatan hasil, dan evaluasi sebagai upaya
memaksimalkan partisipasi, dengan
peningkatan peran kaum perempuan melalui
maksud agar setiap warga masyarakat
kegiatan usaha ekonomi produktif Program
terlibat secara aktif dalam proses dan
Terpadu P2WKSS di RW 12 Kelurahan
aktivitas kemasyarakatan untuk mencapai
Pasirkaliki Kecamatan Cimahi Utara, Kota
tujuan bersama”.
Cimahi.
Program terpadu P2WKSS merupakan
Metode salah satu program pengembangan masyarakat
Penelitian dilakukan menggunakan yang bertujuan memberdayakan perempuan
metode deskriptif dan pendekatan kualitatif, sebagai kelompok sasaran program untuk dapat
data diperoleh dari sumber data primer dan memenuhi kebutuhannya. Program Terpadu
sumber data sekunder (Margono, 2005). Teknik P2WKSS menciptakan ruang bagi perempuan
pengumpulan data yang dilakukan adalah teknik untuk berpartisipasi dalam pembangunan
wawancara mendalam, observasi non dengan menggunakan pendekatan gender
partisipan, studi kepustakaan, dan studi sebagai landasan penyelenggaraan program.
dokumentasi. Adapun teknik pengolahan dan Sehingga dalam pelaksanaan programnya

51
ISSN:2339 -0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 9 NOMOR: 1 HALAMAN: 49-59 ISSN: 2528-1577 (e)
Doi: 10.24198/share.v9i1.20689

perempuan dilihat sebagai subjek partisipasi aktif masyarakat terdapat pada


pembangunan, agen perubahan dengan beberapa tahapan:
menitikberatkan pada pola hubungan yang
1. Participation in decision making
setara antara perempuan dan laki-laki. Dinas
(perencanaan) diwujudkan dengan:
Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga
a. Keikutsertaan dalam rapat, dimana dalam
Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan
pelaksanaan Program Terpadu P2WKSS
Perlindungan Anak (Dinsos P2KBP3A) dan
perempuan sebagai kelompok sasaran di
pihak Kelurahan Pasirkaliki memilih RW 12
RW 12 bersedia hadir untuk rapat
sebagai wilayah sasaran Program Terpadu
bersama pihak Kelurahan Pasirkaliki dan
P2WKSS dilatarbelakangi oleh kondisi RW 12
Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan
yang terdata sebagai wilayah yang dianggap
Keluarga Berencana, Pemberdayaan
paling kumuh dibanding dengan RW lain di
Perempuan dan Perlindungan Anak
Kelurahan Pasirkaliki. Oleh karena itu butuh
(Dinsos P2KBP3A). Adanya kontak
adanya usaha untuk memperbaiki kondisi
dengan pihak lain tersebut merupakan
tersebut salah satunya dengan
titik awal perubahan sosial. Hal ini sesuai
diselenggarakannya Program Terpadu
dengan makna partisipasi menurut
P2WKSS.
Asngari (2006) bahwa partisipasi
Partisipasi merupakan salah satu faktor merupakan kerja kemitraan (partnership).
penunjang keberhasilan suatu program b. Perempuan sebagai kelompok sasaran
pembangunan. Menurut Loekman Soetrisno ikut andil dalam proses pengambilan
(1995:212-222), definisi partisipasi masyarakat keputusan. Perempuan sebagai kelompok
yang ada dan berlaku universal adalah sasaran yang ikut serta dalam kegiatan
partisipasi rakyat dalam pembangunan rapat dapat menyerap atau memberikan
merupakan kerjasama yang erat antara tanggapan terhadap informasi, baik dalam
perencana dan rakyat dalam merencanakan, arti menerima, menerima dengan syarat
melaksanakan, melestarikan dan atau menolaknya. Hal ini terlihat dari
mengembangkan hasil pembangunan yang telah keaktifan kelompok sasaran dalam
dicapai. Secara umum, partisipasi perempuan memberikan sumbangan pemikiran dalam
tidak bisa didipisahkan dari tujuan partisipasi bentuk saran selama rapat persiapan
masyarakat dalam pembangunan, karena Program Terpadu P2WKSS berlangsung.
perempuan merupakan bagian dari masyarakat. 2. Participation in implementation
Program Terpadu P2WKSS merupakan (pelaksanaan). Tahap ini dapat
program yang terorganisasi dengan adanya menumbuhkan kemampuan perempuan
beberapa tahap yang dijalankan dengan sebagai kelompok sasaran untuk
partisipasi perempuan sebagai kelompok memberikan respons yang positif terhadap
sasaran dalam setiap tahap mulai dari setiap perubahan yang tengah berlangsung.
perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan hasil, Kemampuan perempuan pada tahap ini
dan evaluasi. Dinas Sosial Pengendalian diwujudkan dengan bentuk partisipasi.
Penduduk dan Keluarga Berencana, Wujud nyata partisipasi dapat berupa tenaga,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan keterampilan/keahlian, dan materi yang
Anak (Dinsos P2KBP3A) Cimahi dan pihak diberikan perempuan sebagai kelompok
Kelurahan Pasirkaliki bertugas untuk sasaran demi mendukung berjalannya
memfasilitasi dan menampung aspirasi dari kegiatan Program Terpadu P2WKSS di RW
perempuan sebagai kelompok sasaran di 12 Kelurahan Pasirkaliki.
wilayah RW 12 Kelurahan Pasirkaliki. Dalam 3. Participation in benefits (pemanfaatan
penelitian ini, partisipasi masyarakat dalam hasil), yang dapat dijadikan sebagai indikator
pembangunan dibagi menjadi empat tahap yaitu keberhasilan partisipasi perempuan sebagai
dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kelompok sasaran pada tahap perencanaan
pembangunan. Hal ini didukung oleh pendapat dan pelaksanaan proyek. Partisipasi pada
Cohen dan Uphoff (dalam Fitriani, 2015) bahwa tahap ini diwujudkan dalam bentuk

52
ISSN:2339 -0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 9 NOMOR: 1 HALAMAN: 49-59 ISSN: 2528-1577 (e)
Doi: 10.24198/share.v9i1.20689

keterlibatan pikiran, tenaga, keterampilan pelatihan sesuai dengan minatnya masing-


dan materi yang diberikan oleh kelompok masing saat rapat. Kemudian usulan warga saat
sasaran di RW 12 untuk turut menerima, proses pemilihan calon POKJA dan pengurus
memelihara dan mengembangkan hasil koperasi serta ide warga saat memanfaatkan
kegiatan usaha ekonomi produktif Program hasil kegiatan KWT.
Terpadu P2WKSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
4. Participation in evaluation (evaluasi), partisipasi pikiran terlihat pada tahap
diwujudkan dalam bentuk keikutsertaan perencanaan (decision-making), tahap
perempuan sebagai kelompok sasaran di RW pelaksanaan (implementation), dan tahap
12 dalam menilai serta mengawasi kegiatan pemanfaatan hasil (benefits). Bentuk partisipasi
Program Terpadu P2WKSS. Penilaian ini
pikiran muncul pada tahap perencanaan
dilakukan secara langsung, misalnya dengan
(decision-making) diwadahi dengan adanya
ikut serta dalam mengawasi dan menilai atau
kegiatan rapat yang dilakukan kelompok
secara tidak langsung, misalnya memberikan
sasaran dengan pihak penyelenggara guna
saran-saran, kritikan atau protes.
menentukan/ menyepakati kegiatan-kegiatan
Menurut Sastropoetro (1998:13), yang akan dilaksanakan pada Program Terpadu
partisipasi memiliki beberapa bentuk yaitu P2WKSS di RW 12 Kelurahan Pasirkaliki.
partisipasi pikiran, partisipasi tenaga, partisipasi Kegiatan tersebut sangat berkaitan dengan
materi, serta partisipasi keterampilan. Pada kebutuhan kelompok sasaran sebagai penerima
pelaksanaannya di lapangan, pihak Kelurahan manfaat, sehingga dalam pelaksanaannya
Pasirkaliki dan Dinas Sosial Pengendalian kelompok sasaran diberikan kesempatan dan
Penduduk dan Keluarga Berencana, didorong untuk memberikan usulan atau
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan pendapat sebagai upaya penyesuaian kegiatan
Anak (Dinsos P2KBP3A) memberikan yang akan diselenggarakan dengan kebutuhan
kesempatan pada perempuan sebagai kelompok warga.
sasaran untuk terlibat dalam Program Terpadu
Pada tahap perencanaan terdapat beberapa
P2WKSS dengan memberikan sumbangan
hal yang didiskusikan antara kelompok sasaran
berupa pikiran, tenaga, keterampilan, serta
di RW 12 Kelurahan Pasirkaliki dengan Dinas
materi sebagai berikut:
Sosial P2KBP3A mengenai permasalahan dan
1. Partisipasi Pikiran kebutuhan yang dimiliki sasaran program.
Menurut Sastropoetro (1998:56), partisipasi Usulan atau pendapat yang diberikan kelompok
dengan pikiran merupakan partisipasi yang sasaran pada proses diskusi tersebut sangat
diberikan seperti menyumbangkan penting karena hanya kelompok sasaranlah
ide/pendapat, pengalaman, pengetahuan dalam yang paling mengetahui apa masalah dan
pertemuan rapat. Kemudian Hamijoyo kebutuhan yang mereka miliki. Hal tersebut
(2007:21) mengatakan bahwa partisipasi sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Diana
pikiran adalah partisipasi berupa sumbangan Conyers dalam Huraerah (2011:118-119)
ide, pendapat atau buah pikiran konstruktif, baik bahwa partisipasi masyarakat merupakan suatu
untuk menyusun program maupun untuk alat guna memperoleh informasi kondisi,
memperlancar pelaksanaan program dan juga kebutuhan dan sikap masyarakat setempat yang
untuk mewujudkannya dengan memberikan tanpa kehadirannya program pembangunan
pengalaman dan pengetahuan guna serta proyek-proyek akan gagal. Diketahuinya
mengembangkan kegiatan yang diikutinya. masalah dan kebutuhan yang diperoleh dari
Mengacu pada pernyataan tersebut, bentuk kelompok sasaran secara langsung dapat
partisipasi pikiran yang paling umum diberikan memudahkan penentuan kegiatan apa yang
oleh kelompok sasaran dalam pelaksanaan sesuai untuk diselenggarakan sebagai solusi dari
Program Terpadu P2WKSS di RW 12 masalah yang dihadapi. Oleh karena itu, adanya
Kelurahan Pasirkaliki adalah berupa bentuk partisipasi pikiran tersebut dapat
ide/usulan/pendapat. Misalnya ketika kelompok menjadi salah satu penunjang ketercapaian
sasaran mengajukan kegiatan-kegiatan tujuan Program Terpadu P2WKSS.
53
ISSN:2339 -0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 9 NOMOR: 1 HALAMAN: 49-59 ISSN: 2528-1577 (e)
Doi: 10.24198/share.v9i1.20689

Pada tahap pelaksanaan (implementation) berupa ide, usulan, pendapat, dan kritikan tidak
dan tahap pemanfaatan hasil (benefits), muncul. Proses yang dijalani kelompok sasaran
partisipasi pikiran muncul karena adanya pada Program Terpadu P2WKSS berupa
kegiatan program yang melibatkan kelompok penilaian yang dilakukan pihak Dinas
didalamnya yakni Kelompok Wanita Tani Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak
(KWT). Warga yang terlibat dalam kelompok dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jawa
tersebut merasa bahwa kegiatan yang dilakukan Barat. Tim penilai dari DP3AKB Jawa Barat
merupakan kegiatan bersama dan tanggung dan kelompok sasaran menyesuaikan hasil
jawab bersama, sehingga warga merasa perlu laporan pelaksanaan kegiatan dengan hasil
adanya komunikasi antar anggota sebelum perencanaan yang dijadikan sebagai indikator
melakukan/memutuskan suatu tindakan dalam penilaian berhasil atau tidaknya program,
berbagai kegiatan KWT. Hal tersebut menjadi POKJA bertugas untuk menjelaskan isi laporan
salah satu faktor pendorong bagi warga untuk kegiatan program. Sedangkan warga lainnya
menyampaikan berbagai usulan atau ide dalam bertugas menjawab pertanyaan-pertanyaan
proses keberlangsungan atau pengambilan yang diajukan oleh tim penilai Program
manfaat program. Terapdu P2WKSS. Tidak ada proses diskusi
untuk mengetahui hambatan yang dialami
Pada tahap pelaksanaan
kelompok sasaran saat pelaksanaan program
(implementation), kelompok sasaran khususnya
Kelompok Wanita Tani (KWT) berinisiatif berlangsung sehingga tidak muncul partisipasi
untuk mendiskusikan dan memberikan usulan pikiran berupa ide, pendapat atau pun kritikan
perihal perawatan lahan pertanian bersama. yang diberikan kelompok sasaran untuk
melakukan revisi atau perbaikan kegiatan
Inisiatif kelompok sasaran untuk berdiskusi dan
program.
memberikan usulan tersebut dapat menunjang
keberlanjutan kegiatan pengelolaan lahan. 2. Partisipasi Tenaga
Sedangkan pada kegiatan pelatihan, kelompok
Berdasarkan pernyataan Sastropoetro
sasaran cenderung tidak memberikan pendapat,
(1998:56), partisipasi tenaga merupakan
usulan atau pun kritik karena pelatihan yang
partisipasi yang diberikan dalam berbagai
dilakukan rata-rata merupakan proses belajar
kegiatan, seperti untuk perbaikan atau
mengajar sehingga cenderung memunculkan
pembangunan desa, pertolongan untuk orang
proses tanya-jawab dalam pelaksanaannya.
lain, partisipasi spontan atas dasar sukarela.
Tanpa adanya ide, usulan, pendapat, dan
Artinya, partisipasi tenaga merupakan salah
kritikan yang diberikan kelompok sasaran,
satu bentuk partisipasi yang pada umumnya
kegiatan pelatihan tetap dapat berjalan dengan
berkaitan dengan usaha yang
baik.
diberikan/dilakukan seseorang secara fisik
Kemudian pada tahap pemanfaatan hasil dalam berbagai kegiatan pembangunan.
(benefits), inisiatif kelompok sasaran Mengacu pada pengertian partisipasi tenaga
mengadakan diskusi mengenai pemanfaatkan menurut Sastropoetro, partisipasi tenaga yang
hasil kegiatan dapat menjadi wadah bagi diberikan kelompok sasaran dalam
kelompok sasaran untuk menunjukkan ide penyelenggaraan Program Terpadu P2WKSS
kreatif dan inovasinya dalam menciptakan dapat terlihat pada tahap pelaksanaan
produk yang memiliki nilai ekonomi. Dimana (implementation), tahap pemanfaatan hasil
hal tersebut merupakan salah satu indikator (benefits), dan tahap evaluasi (evaluation).
keberhasilan pelaksanaan Program Terpadu
Munculnya partisipasi tenaga pada tahap
P2WKSS.
pelaksanaan dipengaruhi dengan adanya
Selain pada tahapan perencanaan, kegiatan Program Terpadu P2WKSS dalam
menurut Cohen dan Uphoff dalam Fitriani bidang usaha ekonomi produktif yang
(2015) partisipasi pikiran juga cenderung membutuhkan keterlibatan fisik dalam
ditunjukkan oleh masyarakat pada tahap prosesnya. Misalnya pada kegiatan Kelompok
evaluasi Program Terpadu P2WKSS. Namun Wanita Tani (KWT) dimana warga
ternyata pada tahap evaluasi, partisipasi pikiran menggunakan tenaganya untuk bergotong
54
ISSN:2339 -0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 9 NOMOR: 1 HALAMAN: 49-59 ISSN: 2528-1577 (e)
Doi: 10.24198/share.v9i1.20689

royong dalam membersihkan dan menggarap menghasilkan apapun. Sehingga pada akhirnya
lahan untuk bercocok tanam, menanam bibit, tujuan dari diadakannya program tidak tercapai.
dan menyiram tanaman secara rutin. Hal ini Sementara itu, hasil lapangan menemukan
sejalan dengan pendapat Ericson dalam Slamet bahwa tidak pada setiap tahap terdapat kegiatan
(1993) yang menyatakan partisipasi dalam yang membutuhkan partisipasi tenaga
tahap pelaksanaan (implementation stage) kelompok sasaran dalam pelaksanaannya. Pada
pengukurannya bertitik pangkal pada sejauh tahap perencanaan Program Terpadu P2WKSS,
mana masyarakat secara nyata terlibat di dalam bentuk partisipasi kelompok sasaran di RW 12
aktivitas-aktivitas riil yang merupakan cenderung tidak nampak. Hal ini dikarenakan
perwujudan program-program yang telah kegiatan rapat hanya berupa diskusi dan
digariskan dalam kegiatan fisik. berlangsung di masjid Al-Hidayah sehingga
Selanjutnya tahap pemanfaatan hasil kelompok sasaran tidak perlu bergotong royong
(benefits) tidak luput dari partisipasi tenaga untuk menyiapkan tempat pertemuan. Kegiatan
kelompok sasaran, yang mana pada prosesnya rapat dapat berjalan dengan baik walau tanpa
kelompok sasaran secara sukarela bergotong adanya partisipasi tenaga yang diberikan
royong saat panen lahan tani yang kemudian kelompok sasaran pada tahap ini.
diolah bersama. Partisipasi tenaga yang
3. Partisipasi Keterampilan
diberikan kelompok sasaran tersebut menjadi
salah satu faktor pendukung proses Sastropoetro (1998:56) berpendapat
pemanfaatan hasil pengelolaan tanah di RW 12 bahwa partisipasi dengan keterampilan
Kelurahan Pasirkaliki. Tanpa adanya partisipasi merupakan partisipasi yang diberikan orang
tenaga warga saat panen maka proses untuk mendorong aneka ragam bentuk usaha
pengolahan hasil panen tidak dapat dan industri. Berdasarkan pernyataan tersebut,
dilaksanakan. Kemudian pada tahap evaluasi maka partisipasi keterampilan dapat diartikan
terdapat partisipasi tenaga yang diberikan menjadi suatu bentuk partisipasi yang diberikan
kelompok sasaran yakni berupa kesedian warga masyarakat berupa kemampuan dan
untuk ikut serta dalam kegiatan bazar dan keterampilan untuk dijadikan dorongan dalam
memindahkan barang dagangan atau peralatan pencapaian keberhasilan kegiatan. Bentuk
yang dibutuhkan di stand bazar. Tanpa adanya partisipasi keterampilan yang diberikan
kesediaan warga dalam proses persiapan kelompok sasaran di RW 12 dalam Program
tersebut maka stand bazar tidak akan terisi dan Terpadu P2WKSS pada umumnya berupa
akan menghambat proses penilaian dan evaluasi berbagai keterampilan membuat kerajinan
di akhir masa pembinaan Program Terpadu (seperti merajut dan menganyam), berbagai
P2WKSS. keterampilan salon (seperti memotong rambut,
mengecat rambut dan menata rambut),
Partisipasi tenaga yang diberikan warga keterampilan memasak, dan berdagang.
RW 12 pada tahap pelaksanaan
(implementation), tahap pemanfaatan hasil Berdasarkan hasil penelitian di lapangan,
(benefits), dan tahap evaluasi (evaluation) partisipasi kelompok sasaran dalam bentuk
sangat berpengaruh terhadap kelancaran dan keterampilan muncul pada tahap pelaksanaan
keberhasilan penyelenggaraan Program (implementation), tahap pemanfaatan hasil
Terpadu P2WKSS. Tanpa adanya sumbangan (benefits) dan tahap evaluasi. Pada pelaksanaan
tenaga dari kelompok sasaran maka kegiatan, tidak jarang kelompok sasaran di RW
pelaksanaan program tidak akan berjalan lancar. 12 dibagi kedalam beberapa kelompok. Ketika
Apabila kelompok sasaran menghadiri kegiatan ada warga yang merasa kesulitan dalam
program tanpa menyumbangkan tenaganya mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan
untuk bergotong royong atau pun tidak mau keterampilan/keahlian, maka dalam kelompok
melakukan segala aktivitasnya maka semua inilah warga akan saling membantu warga
kegiatan Program Terpadu P2WKSS tidak akan lainnya dengan keterampilan yang telah
berjalan sebagaimana mestinya atau tidak dimilikinya dari hasil belajar pada pelatihan
tersebut. Sehingga partisipasi keterampilan
55
ISSN:2339 -0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 9 NOMOR: 1 HALAMAN: 49-59 ISSN: 2528-1577 (e)
Doi: 10.24198/share.v9i1.20689

yang dilakukan kelompok sasaran dalam menunjang kelompok sasaran untuk


pelaksanaan program P2WKSS dapat menjadi memperoleh hasil (output) yang maksimal.
penunjang kegiatan pelatihan agar pelatihan Produk yang dihasilkan warga tersebut dapat
tersebut dapat berjalan dengan baik. Hal ini dinilai sebagai salah satu indikator ketercapaian
sejalan dengan yang disebutkan oleh Hamijoyo tujuan kegiatan pengelolaan lahan oleh KWT
(2007:21), yaitu: dalam bidang usaha ekonomi produktif.
“Partisipasi keterampilan atau Kemudian, hasil penelitian juga
keterampilan adalah memberikan menemukan munculnya bentuk partisipasi
dorongan melalui keterampilan yang keterampilan pada tahap evaluasi yang
dimilikinya kepada anggota masyarakat diberikan kelompok sasaran berupa
lain yang membutuhkannya. Dengan keterampilan memasak dan berdagang dalam
maksud agar orang tersebut dapat kegiatan bazar. Keterampilan memasak dalam
melakukan kegiatan yang dapat menyajikan makanan dan berdagang
meningkatkan kesejahteraan sosialnya. mendukung kelancaran pelaksanaan bazar pada
Partisipasi keahlian ini menjadi unsur tahap evaluasi Program Terpadu P2WKSS.
yang paling diinginkan untuk menentukan Sementara itu, partisipasi dalam bentuk
suatu keinginan.” keterampilan tidak terlihat pada tahap
perencanaan. Hal ini dikarenakan tahap
Mengacu pada pendapat tersebut, adanya
perencanaan merupakan tahap sebelum
keterampilan yang dimiliki oleh kelompok
berbagai kegiatan pelatihan keterampilan
sasaran tentu berpengaruh pada ketercapaian
berlangsung. Pada umumnya kegiatan yang
tujuan Program Terpadu P2WKSS dalam
dilakukan pada tahap perencanaan adalah
mensejahterakan kelompok sasaran.
diskusi/rapat. Sehingga bentuk partisipasi yang
Keterampilan yang dimiliki warga setelah
diberikan kelompok sasaran untuk mendorong
mengikuti kegiatan program menunjukan suatu
aneka ragam bentuk usaha dan industri masih
bentuk keberdayaan sasaran program.
belum dibutuhkan.
Keterampilan dalam kegiatan kerajinan 3R yang
telah dimiliki salah seorang warga sejak 4. Partisipasi Materi
sebelum kegiatan P2WKSS diselenggarakan Sastropoetro (1998:56) menyatakan
berguna untuk memperlancar proses pelatihan bahwa partisipasi dengan materi merupakan
3R. Seperti yang dilakukan oleh informan IN sumbangan barang/peralatan dan uang yang
dimana dirinya memiliki keterampilan 3R akan berguna untuk kegiatan yang berlangsung.
kemudian saat pelatihan dirinya membantu Sementara itu Hamijoyo dan Iskandar dalam
pelatih untuk mengajari warga lainnya dalam Abu Huraerah (2011:116) menyebutkan bahwa
keterampilan 3R yang ia miliki. Keterampilan partisipasi harta benda adalah partisipasi yang
tersebut sangat berpengaruh terhadap diberikan seseorang dalam berbagai kegiatan
ketercapaian tujuan program dimana Program untuk perbaikan atau pembangunan desa,
Terpadu P2WKSS bertujuan untuk pertolongan bagi orang lain yang biasanya
meningkatkan kapasitas kelompok sasaran berupa uang, makanan, peralatan/barang dan
dengan berbagai keterampilan sehingga sebagainya. Bentuk yang paling umum
kelompok sasaran dapat menciptakan sebuah diberikan adalah berupa uang transportasi, uang
produk yang memiliki nilai ekonomi. untuk membeli peralatan kegiatan pelatihan,
Adapun pada tahap pemanfaatan hasil serta peralatan yang dibawa sendiri seperti
(benefits), partisipasi keterampilan muncul peralatan memasak, barang bekas, dan perkakas
dalam pengolahan hasil panen kegiatan KWT. untuk bercocok tanam. Adapun sumbangan
Keterampilan memasak yang dimiliki materi berupa kesediaan beberapa warga dalam
kelompok sasaran mendukung proses menyediakan tempat untuk pelatihan bagi yang
pengolahan hasil panen menjadi produk yang memungkinkan.
memiliki nilai ekonomi. Partisipasi Berdasarkan hasil penelitian di lapangan,
keterampilan yang diberikan kelompok sasaran kontribusi kelompok sasaran dalam bentuk
pada tahap pemanfaatan hasil (benefits) dapat
56
ISSN:2339 -0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 9 NOMOR: 1 HALAMAN: 49-59 ISSN: 2528-1577 (e)
Doi: 10.24198/share.v9i1.20689

materi terlihat pada tiga tahap partisipasi yakni Begitupun pada pengolahan hasil kegiatan serta
tahap pelaksanaan (implementation), tahap dalam kegiatan bazar. Tidak akan terlaksana
pemanfaatan hasil (benefits), dan tahap evaluasi apabila kelompok sasaran tidak bersedia
(evaluation). Pada tahap pelaksanaan meminjamkan barang pribadinya atau uang
(implementation) banyak pelatihan bidang sebagai modal produksi.
usaha ekonomi produktif yang berkaitan dengan Kemudian, bentuk partisipasi materi
kegiatan praktik. Dimana dalam melakukan lainnya yang disumbangkan oleh kelompok
praktik pasti dibutuhkan peralatan. Pada sasaran dalam Program Terpadu P2WKSS
pelaksanaannya kelompok sasaran secara berupa uang transport. Tidak adanya
sukarela berpartisipasi dalam bentuk materi kesukarelaan kelompok sasaran dalam
untuk melengkapi peralatan yang dibutuhkan mengeluarkan uang pribadi sebagai uang
selama melakukan kegiatan praktik, karena transport sangat mempengaruhi tingkat
peralatan dalam pelaksanaan Program Terpadu kehadiran warga dalam beberapa kegiatan
P2WKSS tidak seluruhnya difasilitasi oleh pelatihan bidang usaha ekonmi produktif. Jika
Dinas Sosial P2KBP3A. Begitupun pada tahap kelompok sasaran tidak bersedia mengeluarkan
pemanfaatan hasil, dimana kelompok sasaran uang pribadi untuk pergi ke tempat pelatihan
hanya dapat menggunakan peralatan yang telah maka kelompok sasaran tidak akan
diberikan selama pelaksanaan apabila mendapatkan ilmu keterampilan sama sekali.
dibutuhkan, selebihnya kelompok sasaran Jika keterampilan kelompok sasaran tidak
membawa peralatan pribadi untuk kelancaran meningkat maka tujuan Program Terpadu
kegiatan. Pada tahap evaluasi, kelompok P2WKSS tidak tercapai.
sasaran hanya difasilitasi stand bazar,
sedangkan modal berasal dari uang pribadi. Sementara itu, pada tahap perencanaan
cenderung tidak membutuhkan partisipasi
Kemudian Keith Davis dalam materi. Hal yang berkaitan dengan materi pada
Sastropoetro (1988:16) mengemukakan bahwa tahap perencanaan hanya sebagai pelengkap
partisipasi uang dan barang merupakan bentuk kegiatan rapat. Bentuk materi yang diberikan
partisipasi yang dilakukan masyarakat oleh Kelurahan dan Dinas Sosial P2KBP3A
menggunakan barang dan uang sebagai alat berupa konsumsi. Tanpa adanya konsumsi pun
guna mencapai sesuatu yang diinginkan. sebenarnya kegiatan rapat dapat tetap
Partisipasi materi yang diberikan oleh dilaksanakan. Sementara itu, tempat yang
kelompok sasaran di RW 12 pada Program digunakan kelompok sasaran dalam kegiatan
Terpadu P2WKSS sejalan dengan apa yang rapat juga merupakan tempat umum yaitu
dikemukakan Keith Davis, bahwa bentuk masjid Al-Hidayah, sehingga peralatannya
partisipasi yang diberikan kelompok sasaran di seperti pengeras suara dan karpet sudah tersedia
RW 12 berupa uang, barang/benda serta tempat dan cukup untuk memfasilitasi warga dalam
tinggal dilakukan untuk memperlancar usaha- kegiatan rapat Progam Terpadu P2WKSS.
usaha bagi pencapaian dan sebagai alat guna
mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Jika Kesimpulan
pada tahap perencanaan kelompok sasaran tidak
bersedia menyumbangkan peralatan saat Berdasarkan penelitian yang telah
kegiatan berlangsung, maka ilmu yang diterima dilakukan serta pembahasan dari data yang
kelompok sasaran tidak dapat dipraktikan dan dikemukakan sebelumnya, maka dapat
menghasilkan sebuah produk. Melakukan diperoleh beberapa kesimpulan mengenai
sebuah praktik dalam kegiatan pelatihan bagaimana partisipasi masyarakat khususnya
keterampilan merupakan salah satu proses perempuan dalam pelaksanaan Program
belajar penting untuk meningkatkan keahlian Terpadu P2WKSS di RW 12 Kelurahan
kelompok sasaran. Jadi apabila proses pelatihan Pasirkaliki Kecamatan Cimahi Utara. Temuan
terhambat karena tidak ada peralatan yang di lapangan menunjukan bahwa terdapat empat
disumbangkan maka pengembangan bentuk partisipasi masyarakat pada kegiatan
keterampilan kelompok sasaran tidak maksimal. Program Terpadu P2WKSS dalam bidang usaha
ekonomi produktif. Maksud dari partisipasi
57
ISSN:2339 -0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 9 NOMOR: 1 HALAMAN: 49-59 ISSN: 2528-1577 (e)
Doi: 10.24198/share.v9i1.20689

perempuan tersebut adalah bentuk kesediaan tenaga ini tidak luput dari pelaksanaannya
perempuan secara sukarela dalam menunjang yang dilakukan secara gotong royong.
Program Terpadu P2WKSS baik atas inisiatif Sedangkan pada pelaksanaan kegiatan
masyarakat lokal maupun pemerintahan yang pelatihan, kelompok sasaran memberikan
tercermin dari pikiran, sikap, dan tindakan partisipasi dalam bentuk keterampilan.
warga baik sifatnya individual maupun kolektif Adanya keterlibatan keterampilan yang
dalam model kerangka partisipasi yang dimiliki salah satu warga untuk ikut
dikembangkan baik pada tahapan perencanaan, membantu dalam proses meningkatkan
pelaksanaan, pemanfaatan hasil, maupun keterampilan warga lain dapat menunjang
evaluasi. Ditemukan beberapa perbedaan kelancaran kegiatan pelatihan. Demi
bentuk partisipasi yang ditunjukkan kelompok kelancaran kegiatan Program Terpadu
sasaran pada setiap tahapan program. Hal ini P2WKSS di RW 12 Kelurahan Pasirkaliki,
bukan karena kelompok sasaran yang tidak mau kelompok sasaran bersedia untuk
berpartisipasi, namun pada beberapa tahap menyumbangkan peralatan dan uang apabila
memang ada bentuk partisipasi yang tidak hal teresebut tidak sepenuhnya difasilitasi
dibutuhkan untuk diberikan. Berikut penjelasan oleh Dinas Sosial P2KBP3A.
bentuk partisipasi kelompok sasaran pada 3. Kegiatan kelompok yang sudah dilakukan
Program Terpadu P2WKSS dalam bidang usaha proses pemanfaatannya adalah kegiatan
ekonomi produktif: KWT. Sedangkan pada kegiatan lainnya
cenderung dimanfaatkan secara individual.
1. Pada kegiatan Program Terpadu P2WKSS,
Bentuk partisipasi diberikan kelompok
kelompok sasaran dilibatkan dalam kegiatan
sasaran Program Terpadu P2WKSS pada
rapat. Bentuk partispasi yang muncul pada
tahap pemanfaatan hasil dalam kegiatan
tahap perencanaan tersebut adalah partisipasi
KWT berupa partisipasi pikiran, tenaga,
pikiran berupa usulan/pendapat. Walaupun
keterampilan dan materi. Kelompok sasaran
pada dasarnya sebagian besar perencanaan
diberikan kebebasan untuk berkreatifitas dan
sudah dibuat oleh penyelenggara program,
berinovasi dalam pemanfaatan hasil kegiatan
kelompok sasaran masih diberikan
tanpa campur tangan dari pihak
kesempatan untuk memberikan berbagai
penyelenggara. Keterampilan dan ide yang
usulan atau pendapat mengenai masalah,
dimiliki kelompok sasaran dapat menunjang
kebutuhan serta kritik/penolakan terhadap
proses pengolahan hasil kegiatan KWT
beberapa kegiatan yang ditawarkan Dinas
untuk dijadikan sebuah produk yang
Sosial P2KBP3A sebagai penyelenggara
nantinya akan dinilai pihak penyelenggara di
Program Terpadu P2WKSS di RW 12
akhir kegiatan Program Terpadu P2WKSS.
Kelurahan Pasirkaliki Kecamatan Cimahi
Proses pengolahan hasil kegiatan juga
Utara. Tidak terdapatnya partisipasi
didukung dengan kesediaan kelompok
kelompok sasaran dalam bentuk tenaga,
sasaran dalam bergotong royong dalam
keterampilan serta materi dikarenakan
berbagai kegiatan fisik serta berbagai
kondisi dan situasi untuk pelaksanaan
peralatan tambahan yang dibawa untuk
kegiatan rapat tidak membutuhkan adanya
digunakan bersama.
partisipasi tersebut.
4. Bentuk partispasi yang diberikan kelompok
2. Bentuk partispasi yang diberikan kelompok
sasaran Program Terpadu P2WKSS pada
sasaran Program Terpadu P2WKSS pada
tahap evaluation berupa tenaga,
tahap pelaksanaan berupa partisipasi pikiran,
keterampilan, dan materi. Pada tahap ini
tenaga, keterampilan dan materi. Partisipasi
kelompok sasaran hanya dilibatkan pada
pikiran dan tenaga pada tahap ini
kegiatan proses penilaian perencanaan dan
ditunjukkan kelompok sasaran pada kegiatan
pelaksanaan program tanpa diberikan
pengelolaan lahan kosong oleh KWT.
kesempatan untuk membahas hambatan atau
Kelompok sasaran memberikan sumbangan
masalah selama menjalani kegiatan,
tenaga dalam berbagai kegiatan fisik.
sehingga tidak muncul partisipasi pikiran
Keberhasilan partisipasi dalam bentuk
dari kelompok sasaran. Kehadiran kelompok
58
ISSN:2339 -0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 9 NOMOR: 1 HALAMAN: 49-59 ISSN: 2528-1577 (e)
Doi: 10.24198/share.v9i1.20689

sasaran sebagai peserta atau penjaga stand Trannsisi: Suatu Tinjauan Sosiologis.
pada kegiatan bazar menjadi salah satu faktor Malang: UMM Press
utama dalam penilaian program. Partisipasi Rustanto, Bambang. 2015. Penelitian Kualitatif
tenaga dan keterampilan yang ditunjukan Pekerjaan Sosial. PT Remaja
kelompok sasaran saat menyiapkan dan Rosdakarya. Bandung.
menyajikan produk menjadi penunjang
kelancaran proses penilaian lomba Program Sastropoetro, Santoso R.A. 1986. Partsipasi,
Terpadu P2WKSS. Partisipasi materi yang Komunitas, Persuasi, dan Disiplin Dalam
diberikan kelompok sasaran pada kegiatan Pembangunan Nasional. Bandung:
ini adalah peralatan dan modal pribadi untuk Alumni.
berdagang. Sumarto. Hetifah Sj. 2003. Inovasi, Partisipasi,
dan Good Governance. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia.
Daftar Pustaka
Buku: Karya Ilmiah: Jurnal/Skripsi/Tesis
Anwas, Oos M. 2014. Pemberdayaan Fitriani, Annisa. 2015. Tingkat Partisipasi
Masyarakat Di Era Global. Bandung: Masyarakat Dalam Program Pos
Alfabeta. Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA).
Institut Pertanian Bogor.
Budhi Wibhawa, Santoso T. Raharjo, Meilany
Budiarty S. 2010. Dasar-Dasar Sadjuri, Khumaidi. 2010. Pemberdayaan
Pekerjaan Sosial (Pengantar Profesi Perempuan dalam Pembangunan
Pekerjaan Sosial). Bandung: Widya Berbasis Partisipasi. Muwazah, Vol.2,
Padjadjaran. No.2.
Cohen, J. and Uphoff, N. 1980. Participation's Sofiani, Triana. 2009. Membuka Ruang
place in rural development: Seeking Partisipasi Perempuan dalam
clarity through specificity, World Pembangunan. Dosen Jurusan Syari’ah
Development. STAIN Pekalongan.
Huraerah, Abu. 2011. Pengorganisasian dan Dokumen:
pengembangan masyarakat (Model dan
strategi pembangunan berbasis Laporan Kegiatan Program Terpadu P2WKSS
kerakyatan). Bandung: Humaniora. Kelurahan Pasirkaliki, Kecamatan
Cimahi Utara, Kota Cimahi Tahun 2016.
Jim Ife & Frank Tesoriero. 2006. Community
Development: Alternative Pengembangan Pedoman Umum Pelaksanaan Program Terpadu
Masyarakat di Era Globalisasi. P2WKSS Kota Cimahi Tahun 2017.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Website:
Moch.Solekhan. 2014. Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa Berbasis Partisipasi Desa Ciburial. 2016. Bentuk dan Jenis
Masyarakat. Malang: Setara Press Partisipasi. Diambil
(kelompok penerbit intrans). dari: http://ciburial.desa.id/bentuk-dan-
jenis-partisipasi/ Diakses pada 05
Margono. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. September 2017
Jakarta: Rineka Cipta. Kusumaredi, Lalu Agustan. 2016. Perempuan
Masyhuri dan M. Zainuddin. 2009. Metodologi Miskin dan Model Pemberdayaannya.
Penelitian (Pendekatan Praktis dan Diambil dari: http://ntb.bkkbn.go.id/
Aplikatif). Bandung: PT Refika Aditama. Diakses pada 17 Mei 2018 pukul 22.10
WIB.
Nasution, Zulkarnain. 2009. Solidaritas Sosial
dan Partisipasi Masyarakat Desa

59

Anda mungkin juga menyukai