Oleh
Ishartono1, Binahayati Rusyidi2, Santoso Tri Raharjo3
Email:
“Jika kita berhenti memandang orang miskin sebagai korban atau beban dan mulai mengenali
mereka sebagai pengusaha yang tangguh dan kreatif, sebuah dunia baru berpeluang akan terbuka
(Prahalad ,2009)
Abstrak
Tesis ini dilatarbelakangi oleh permasalahan kemiskinan yang masih saja menjadi beban
dunia. Sudah banyak upaya untuk menanggulanginya. Sudah banyak penelitian untuk mengkajinya.
Namun upaya dan kajian itu pada umumnya memandang kemiskinan dari perspektif masalah. Tesis
ini mengkaji kemiskinan dari perspektif kekuatan. Perspektif ini meyakini bahwa setiap individu
mempunyai kekuatan. Penjabaran perspektif kekuatan dalam tesis ini menggunakan konsep yang
dikembangkan oleh Clay Graybeal yaitu Resources, Options, Possibilities, Exceptions, dan Solutions
(ROPES).
Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pendekatan
ini digunakan karena penggalian aspek-aspek kekuatan tersebut (ROPES) memerlukan deskripsi
yang mendalam. Subyek penelitian ini adalah orang miskin yang menjadi peserta Program Keluarga
Harapan (PKH) di Desa Hegarmanah, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Informannya
adalah 4 orang peserta PKH dan 3 orang tokoh masyarakat yang ditentukan secara purposive. Teknik
pengumpulan yang digunakan adalah wawancara mendalam.
46
118SHARE: SOCIAL WORK ISSN:2339 -0042 (p)
VOLUME: 7 NOMOR: 1 HALAMAN: 1 - 129
JURNAL ISSN: 2528-1577 (e)
indikasi bahwa kemiskinan masih merupakan poverty lead to different ways to tackle it”. (UN
permasalahan yang menjadi perhatian serius High Commisioner for Human Rights,
dunia. Di tingkat nasional, Indonesia sendiri 2012:1). Pernyataan ini memberikan inspirasi
juga memandang kemiskinan ini sebagai peneliti untuk memandang kemiskinan tidak
permasalahan yang serius, sehingga tahun dari sisi yang selama ini banyak digunakan,
2010 pemerintah mengeluarkan program baik oleh praktisi maupun teoritisi, baik oleh
Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dan pemerintah, LSM maupun organisasi
membentuk Tim Nasional Percepatan internasional. Sisi yang akan digunakan disini
Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) yang adalah sisi kekuatan dari orang miskin. Dengan
dipimpin langsung oleh Wakil Presiden. kata lain peneliti akan meneliti orang miskin
dari perspektif kekuatan.
Pekerjaan Sosial adalah satu profesi
yang sudah berabad-abad pula terlibat dalam Dengan cara pandang yang berbeda,
penanganan orang miskin. Secara tradisional maka penelitian ini akan memberikan
Pekerjaan Sosial menggunakan problem based pemahaman yang berbeda terhadap
perspective dalam keterlibatannya menangani kemiskinan. Memahami kemiskinan dari
orang-orang miskin. Artinya perhatian perspektif kekuatan akan mendapatkan
penanganan kemiskinan difokuskan pada gambaran tentang kekuatan yang dipunyai oleh
penanganan permasalahan atau kelemahan- orang miskin. Jika pemahaman ini digunakan
kelemahan yang dihadapi orang miskin. Pada dalam penanganan kemiskinan, maka
tiga dasa warsa terakhir ini muncul strengths pendekatan dan cara berpikir dalam
based perspective di kalangan praktisi menentukan kebijakan maupun program
Pekerjaan Sosial. Perspektif ini mengkritisi pengentasan kemiskinan akan berbeda pula.
perspektif berbasis masalah yang dianggap Perbedaan ini terjadi karena dengan
tidak efektif menghasilkan perubahan perilaku menggunakan perspektif kekuatan, arah dari
yang sustainable, bahkan menumbuhkan penyusunan kebijakan maupun program
ketergantungan terhadap sumber-sumber di adalah mendayagunakan kekuatan atau sumber
luar dirinya (Laura Ellis and Elaine Weekse, daya orang miskin, bukan mengatasi
2011:1). Kritik lain juga ditujukan terhadap kelemahan atau kekuarang orang miskin.
perspektif berbasis masalah ini. Laursen Dengan cara pandang yang berbeda, hasil
(2003)mengemukakan bahwa pendekatan penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah
deficit akan memberikan dampak turunnya satu bahan masukan untuk pengembangan
motivasi dan aspirasi untuk unggul (dalam kebijakan dan program-program pengentasan
Maryann Roebuck, 2007:5). kemiskinan di masa yang akan datang.
Jika perspektif berbasis masalah
memfokuskan perhatian dan intervensinya
pada masalah, maka perspektif berbasis Masalah Kemiskinan
kekuatan justru memfokuskan perhatiannya
Bagi Indonesia sendiri kemiskinan
pada kekuatan dari klien. Perspektif ini
masih saja menjadi masalah serius yang
meyakini bahwa setiap individu mempunyai
dihadapi sejak lama. Seriusnya masalah
kekuatan. bahwa “setiap orang, tanpa kecuali,
kemiskinan ini bagi Indonesia dapat dilihat
mempunyai asset internal dan eksternal,
dari kebijakan pemerintah dalam
kompetensi, serta sumber daya (Dennis
menanggulangi kemiskinan. Ada dua
Saleeby, 2000, 127), tentu termasuk orang
kebijakan pemerintah yang fenomenal dalam
miskin.
penanggulangan kemiskinan. Pertama
Satu hal lagi yang melatarbelakangi kebijakan pemerintah yang dikenal dengan
penelitian adalah bahwa “Different Program Inpres Desa Tertinggal (IDT).
understandings of poverty, different Program ini merupakan upaya pemerintah
approaches and ways of thinking about dalam penanggulangan kemiskinan secara
47
118SHARE: SOCIAL WORK ISSN:2339 -0042 (p)
VOLUME: 7 NOMOR: 1 HALAMAN: 1 - 129
JURNAL ISSN: 2528-1577 (e)
nasional dan terpadu. Bukan upaya nasional menjadi lebih besar karena kemiskinan juga
yang sektoral, yang sebelumnya dilakukan menjadi akar permasalahan berbagai masalah
oleh pemerintah. Program ini dikeluarkan sosial. “It’s unquestionable that crime ranks
melalui Inpres No. 5 tahun 1993 tentang high among the effects of poverty” , Causes &
Peningkatan Penanggulangan Kemiskinan. Effects of Poverty On Society, Children &
Pelaksanaan program IDT ini dikoordinasikan Violence poverties.org Research for social &
oleh Badan Perencanaan Pembangunan economic development - See more at:
Nasional (Bappenas). Ke dua kebijakan http://www.poverties.org/effects-of-
pemerintah yang lebih dikenal sebagai poverty.html#sthash.lFOQKxdi.dpuf
Program Percepatan Penanggulangan Published March 2011 - Updated May
Kemiskinan. Seperti halnya dengan Program 2013:8). Bukan hanya kriminalitas,
IDT, program ini juga bersifat nasional dan kemiskinan juga dapat mengakibatkan gizi
terpadu atau lintas sektoral. Program ini buruk, sehingga rentan terhadap penyakit dan
didasari oleh Perpres No. 15 tahun 2010 bahkan kematian. Kemiskinan juga dapat
tentang Percepatan Penanggulangan menjadi faktor penyebab rendahnya tingkat
Kemiskinan. Pelaksanaan program ini pendidikan. Jadi sangatlah wajar jika UUD
dikoordinasikan oleh Tim Nasional Percepatan 1945 mengamanatkan agar fakir miskin
Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) yang dipelihara oleh negara
secara nasional diketuai langsung oleh Wakil
Presiden. Jika pemerintah pusat mengeluarkan Kemiskinan merupakan salah satu
kebijakan nasional, yang terpadu, maka fenomena sosial yang mendapat perhatian dari
kebijakan ini dapat mengindikasikan seriusnya berbagai disiplin ilmu. Perhatian dari disiplin
masalah kemiskinan yang dihadapi Indonesia, ilmu ini antara lain berupa pemahaman tentang
apalagi Wakil Presiden sendiri yang kemiskinan, dalam bentuk definisi atau
memimpin pelaksanaan kebijakan ini. pengertian maupun karakteristik kemiskinan,
serta faktor-faktor yang terkait dengan
Secara statistik jumlah penduduk kemiskinan. Karena masing-masing disiplin
miskin di Indonesia juga dapat dijadikan ilmu mempunyai obyek formal dan obyek
indikator keseriusan masalah kemiskinan. material, maka masing-masing disiplin ilmu
Pada tahun 2010 jumlah penduduk miskin di akan mempunyai perspektif yang berbeda
Indonesia diperkirakan berjumlah 31,02 juta dalam memandang dan memahami
jiwa (BPS, 2010). Jumlah penduduk miskin kemiskinan. Karena perspektif yang berbeda,
(penduduk dengan pengeluaran per kapita per maka akan diperoleh berbagai definisi dan
bulan di bawah Garis Kemiskinan) di kerakteristik kemiskinan
Indonesia pada Maret 2010 mencapai 31,02
juta (13,33 persen). Jumlah ini turun 1,51 juta Adanya berbagai definisi dan
dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin karakteristik tentang kemiskinan ini
pada Maret 2009 yang sebesar 32,53 juta mengindikasikan bahwa kemiskinan ini
(14,15 persen). Meskipun jumlah penduduk multidimensional. Masing-masing disiplin
miskin di Indonesia menunjukkan akan memandang, memahami, dan kemudian
kecenderungan menurun, namun secara mendefinisikan serta mendeskripsikan
absolut jumlah penduduk miskin ini masih kerakteristik kemiskinan sesuai dengan
sangat besar, 31 juta jiwa. Sesuai dengan UUD dimensi yang menjadi fokus perhatian masing-
1945 negara harus menanggung beban ini. masing disiplin ilmu. Perbedaan pemahaman
Artinya keberadaan penduduk miskin di tentang kemiskinan ini mengakibatkan adanya
Indonesia masih menjadi masalah yang besar. perbedaan pendekatan dan cara berpikir
tentang kemiskinan. Perbedaan-perbedaan ini
Permasalahan kemiskinan bukan pada akhirnya akan mengakibatkan terjadinya
semata-mata berupa beban Negara untuk perbedaan cara dalam menanggulangi
memelihara penduduk miskin sesuai amanat kemiskinan. Itulah yang telah terjadi selama
UUD 1945. Permasalahan kemiskinan ini ini.
48
118SHARE: SOCIAL WORK ISSN:2339 -0042 (p)
VOLUME: 7 NOMOR: 1 HALAMAN: 1 - 129
JURNAL ISSN: 2528-1577 (e)
49
118SHARE: SOCIAL WORK ISSN:2339 -0042 (p)
VOLUME: 7 NOMOR: 1 HALAMAN: 1 - 129
JURNAL ISSN: 2528-1577 (e)
50
118SHARE: SOCIAL WORK ISSN:2339 -0042 (p)
VOLUME: 7 NOMOR: 1 HALAMAN: 1 - 129
JURNAL ISSN: 2528-1577 (e)
: Fokus perhatian saat ini, Apa yang dapat kesempatan mereka untuk menambah
diakses saat ini, Apa yang tersedia dan belum penghasilan keluarga dengan berdagang,
dicoba atau digunakan. Sedangkan menjadi buruh cuci ataupun juru masak
Possibilities menyangkut Fokus masa depan, mahasiswa pondokan. Sikap masyarakat yang
Imaginasi, Kreativitas, Visi masa depan, tidak membeda-bedakan statstus ekonomi, ikut
Permainan, serta Gagasan-2 yang belum memberikan ketenangan bagi orang miskin.
dilakukan. Exceptions dihadapi meliputi Mereka tidak perlu merasa rendah diri, karena
situasi pada Saat masalahnya tidak terjadi, Saat masyarakat menghargainya. Kelembagaan
mengalami permasalahan berbeda, Saat yang ada di lingkungannya, seperti PKK,
sebagian dari hipotesis di masa depan terjadi, belum memberikan manfaat yang nyata bagi
dan Perjuangan menjaga keselamat, bertahan, mereka. Sumber-sumber pelayanan dari
dan terus berjuang. Terakhir adalah Solutions pemerintah yang ada di desanya sudah
meliputi konstruksi solusi bukan pada memberikan manfaat nyata, seperti Perogram
pemecahan masalah, solusi yang dapat Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia
berjalan, keberhasilan yang sudah dicapai, Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP).
rencana melanjutkan usaha yang berhasil, Meskipun belum mampu mengentaskan
hikmah-hikmah yang dialami, rencana mereka dari kemiskinan, sekurang-kurangnya
tindakan atas hikmah-hikmah yang terjadi. sudah membantu mereka bertahan hidup.
Setiap keluarga memiliki pilihan-
Potret Orang Miskin pilihan untuk menjalani kehidupan
keluarganya. Pilihan-pilihan tersebut dapat
Hasil penelitian memberikan gambaran dilihat dari pandangan mereka atas masa
bahwa orang miskin yang kebetulan masih depan, impian-impian, kreatifitas, visi ke masa
berada pada usia produktif selalu berusaha depan, kesenangan, atau tentang sesuatu hal
menjaga kesehatan. Mereka juga rajin yang ingin mereka coba. Pilihan untuk
berolahraga dengan mengikuti kegiatan senam. memberikan prioritas pada keberlangsungan
Tujuannya agar dapat tetap beraktivitas perkembangan anak-anaknya, baik
memenuhi kebutuhan keluarga. Mereka juga pendidikan, ekonomi, maupun kebahagiannya
melakukan rekreasi, meskipun hanya sekedar telah memberikan kekuatan dan motivasi
jalan-jalan ke mal bersama anak. Bersabar dan untuk terus bertahan dan berjuang. Demikian
ikhlas menjalani kehidupan ini memberikan pula dengan perbaikan ekonomi keluarga,
ketenangan dalam menghadapi dengan melakukan usaha-usaha untuk
ketidakmampuan ekonomi. Keluarga menjadi meningkatkan penghasilan keluarga. Mereka
sumber kekuatan dan motivasi untuk bertahan menginginkan anak-anak mereka kelak
menghadapi permasalahan kemiskinan memperoleh jodoh terbaik. Beberapa informan
keluarganya. Anak yang sehat, yang taat pada bahkan bercita-cita dapat menjalankan ibadah
orang tua, yang rajin sekolah, merupakan umroh kelak, membuka warung nasi, serta
sumber semangat untuk bertahan. Kerabat juga suami yang baik. Rumah yang layak huni juga
memberikan kontribusi yang signifikan dalam merupakan impian keluarga. Beberapa
mengatasi permasalahan yang dihadapi. Saling informan memiliki keterampilan merias, dan
menolong di antara kerabat memperingan mampu menari tradisional. Selain itu kegiatan
beban hidup. Kepedulian tetangga menambah berolah raga juga merupakan aktivitas rutin
ketenangan. Beberapa program pemerintah yang biasa dilakukan. Mereka memiliki cita-
sebetulnya dapat menambah kekuatannya, cita dan visi untuk memperbaiki
namun belum semuanya diakses. Para ibu kehidupannya, dengan tetap sabar dan tabah
rumah tangga dari keluarga miskin ini telah menjalaninya.
memilih untuk fokus mencari penghasilan bagi
Beberapa aspek berkenaan dengan
keluarganya. Kemampuan memanfaatkan
pengecualian-pengecualian antara lain asumsi
situasi atau peluang usaha akibat munculnya
tentang seandainya masalah kondisi miskin
pondokan-pondokan mahasiswa, memberikan
51
118SHARE: SOCIAL WORK ISSN:2339 -0042 (p)
VOLUME: 7 NOMOR: 1 HALAMAN: 1 - 129
JURNAL ISSN: 2528-1577 (e)
mereka tidak terjadi, atau kalau masalahnya kemiskinan. Mengapa kekuatan-kekuatan itu
berbeda, perkiraan asumsi kehidupan mereka tidak didayagunakan? Karena program-
di masa depan, dan yang terpenting adalah program pengentasan kemiskinan selama ini
bagaimana keluarga mereka dapat tetap menggunakan “problem based perspective”,
bertahan menghadapi kemiskinan. Pernikahan sehingga perhatian dan intervensinya terfokus
usia dini, perceraian dan penikahan berulang, pada permasalahan, kekurangan, atau
ditenggarai merupakan penyebab timbulnya kelemahan yang ada pada mereka untuk
kemiskinan. Hal yang membuat mereka dapat diatasi. Dengan perspektif kekuatan ini
bertahan hingga saat ini adalah keyakinan diharapkan akan ada perubahan kebijakan
yang kuat atas agama, serta keberadaan anak- dalam mengentaskan masalah kemiskinan ini.
anak merupakan faktor kuat yang membuat
Sasaran dari penggunaan perspektif
mereka bertahan. kekuatan dalam memecahkan masalah
Orang miskin juga memiliki alternatif- (kemiskinan) adalah mendayagunakan
alternatif solusi . Upaya yang telah dilakukan kekuatan yang ada pada penyandang masalah.
antara lain mengumpulkan modal dari Dengan demikian, implikasi dari hasil
penghasilannya sehari-hari. Tujuannya untuk penelitian ini adalah mendayagunakan
berwirausaha di kemudian hari, seperti kekuatan-kekuatan yang pada pada orang
misalnya membuka warung nasi, warung miskin tersebut. Dalam kasus orang miskin
kelontong, maupun menjadi pedagang kaki yang menjadi peserta Program Keluarga
lima agar bisa membantu suaminya bekerja. Harapan (PKH), maka tanggung jawab
Selain itu mereka berupaya meningkatkan mendayagunakan kekuatan-kekuatan yang ada
keterampilan tata rias, kemampuan memasak pada peserta PKH ini dapat dibebankan kepada
untuk membuka warung nasi. Selain itu juga para Pendamping PKH.
tetap memelihara kesehatan keluarga. Para pendamping PKH ini perlu diberi
pelatihan pengembangan perspektif kekuatan.
Penutup Mereka perlu melakukan asesmen ulang
terhadap keluarga-keluarga miskin peserta
Telah dikemukakan bahwa perspektif
PKH. Hasil asesmen berbasis kekuatan ini
kekuatan ini didasari suatu prinsip bahwa
dijadikan pijakan untuk menyusun program-
setiap individu itu mempunyai kekuatan,
program dengan tujuan mendayagunakan
demikian juga dengan keluarga miskin.
kekuatan-kekuatan yang ditemukan untuk
Berbagai kekuatan telah digali pada keluarga
mengatasi masalah kemiskinan mereka.
miskin ini. Dengan menggunakan konsep
ROPES dari Clay Graybeal penelitian ini telah
menemukan kekuatan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Penggunaan perspektif kekuatan bukan
serta merta meniadakan permasalahan. Graybeal, Clay, 2001, Strengths-Based Social
Perspektif ini hanya merupakan cara Work Assessment: Transforming the
memandang suatu permasalahan dari sisi Dominant Paradigm, Families
kekuatan. Penggunaan perspektif kekuatan Society, The Journal of
dalam mengkaji kemiskinan, tidak serta merta Contemporary Human Services, Vol
meniadakan kemiskinan tersebut. 82, No. 3.
Meskipun berbagai kekuatan telah Laura Ellis and Elaine Weekse, 2011, Why
ditemukan, namun pada kenyataannya saat ini Use a Strengths-Dede Approach
mereka miskin. Hal dapat terjadi karena Instead of a Deficit-Based
kekuatan-kekuatan yang ada pada mereka itu Approach?,
tidak atau belum didayagunakan, baik oleh www.mtroyal.ca/cs/groups/
mereka sendiri maupun oleh para pengelola public/.../pdf
dan pelaksana program-program pengentasan _why_strengths_not_deficit.pdf
52
118SHARE: SOCIAL WORK ISSN:2339 -0042 (p)
VOLUME: 7 NOMOR: 1 HALAMAN: 1 - 129
JURNAL ISSN: 2528-1577 (e)
--------------, 2006, Strengths Perspective in United Nations, 1995, World Summit for
Social Work Practice, 4/e, Allan Social Development, Copenhagen,
Bacon 75 Arlington, Boston. Denmark,
www.un.org/documents/ga/conf166/
Tammie O’Nei, 2006, Human Rights and aconf166-9.htm, diunduh
Poverty Reduction: Realities, 25agustus2015
Controversies and Strategies, An ODI
Meeting Series (editorial), Overseas --------------------, 2013, The Millennium
Development Institute 2006. Development Goals Report. New
York,
BPS, 2009, Profil Kemiskinan di Indonesia
Maret 2009, Berita Resmi Statistik
BPS, No. 43/07/Th. XII, 1 Juli 2009 ,
Jakarta.
------------, 2010, Profil Kemiskinan di
Indonesia Maret 2010, Berita Resmi
Statistik, BPS, No.45/07/Th. XIII, 1
Juli 2010, Jakarta.
53