KEWIRAUSAHAAN SOSIAL
Nur Firdaus
Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Jl. Jend. Gatot Subroto No. 10, Jakarta 12710 Indonesia
Pos-el: nur.firdaus@outlook.co.id
ABSTRAK
Kewirausahaan sosial merupakan gagasan perubahan sosial yang berlandasakan pada pendekatan kewirausahaan.
Fenomena kewirausahaan sosial telah tumbuh dengan cepat seiring dengan upaya penyelesaian berbagai masalah
sosial, seperti perbaikan ekonomi dan pengentasan kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran
kewirausahaan sosial dalam membangun ekonomi masyarakat yang berimplikasi pada pengurangan kemiskinan dengan
berfokus pada social business. Entitas social business yang menjadi studi kasus adalah Bina Swadaya dan Mitra Bali.
Analisis kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Dari penelitian ini, kewirausahaan sosial menjalankan peran yang
nyata dan penting dalam meyelesaikan masalah sosial. Penciptaan nilai sosial dan inovasi merupakan instrumen utama
dalam kewirausahaan sosial. Bina Swadaya dan Mitra Bali telah berperan dalam mendorong perbaikan ekonomi
masyarakat sebagai upaya untuk mengurangi kemiskinan. Tujuan sosial dengan dampak keberdayaan masyarakat
menjadi nilai penting dalam praktik kewirausahaan sosial.
Kata kunci: kemiskinan, kewirausahaan, kewirausahaan sosial, pembangunan ekonomi
ABSTRACT
Social entrepreneurship is an idea of social change based on entrepreneurship approach. The phenomenon
of social entrepreneurship has grown rapidly to solve various social problems, such as economic improvement
and poverty allevation. This research aims to describe the role of social entrepreneurship in developing
economic of poor people by focusing on social businesses. They are Bina Swadaya and Mitra Bali. Qualitative
analysis was used in this research. The result is social entrepreneurship has played important role to solve social
problems. Creating social value and inovativeness is the main instrument in social entrepreneurship. Bina
Swadaya and Mitra Bali have boosted society economic improvement to alleviate poverty. Social purpose in
form empowerment has become an important value in social entrepreneurship.
Keywords: poverty, entrepreneurship, social entrepreneurship, economic development
PENDAHULUAN Berbagai program atau pun kebijakan
pengentasan kemiskinan telah dilakukan dan ini
Kemiskinan merupakan permasalahan yang
terbukti dengan adanya penurunan jumlah
mendasar dalam pembangunan ekonomi,
penduduk miskin. Merujuk pada Badan Pusat
terutama pada negara berkembang seperti
Statistik, jumlah penduduk miskin di Indonesia
Indonesia. Kemiskinan didefinisikan sebagai
mengalami tren penurunan dari tahun 1999 hingga
ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi
2010 meskipun melambat, baik di kota maupun di
kebutuhan dasarnya karena ketidakberdayaan
desa (Gambar 1). Penurunan ini merupakan hasil
dalam mengakses atau menguasai sumber-
dari pemulihan pertumbuhan ekonomi pasca krisis
sumber ekonomi. Ketidakmerataan
ekonomi tahun 1997. Namun, apakah kemiskinan
pembangunan ekonomi menjadi salah satu
di Indonesia memang benar mengalami penurunan
penyebab terjadinya kemiskinan. Oleh karena
mengingat adanya ukuran kemiskinan sifatnya
itu, pengentasan kemiskinan dan pemerataan
multdimensi sehingga definisi dan ukurannya pun
pembangunan menjadi aspek yang penting
beragam (Bourguignon dan Chakravarty, 2003;
dalam agenda kebijakan pemerintah.
Handayani, 2012).
55
Gambar 1. Jumlah Penduduk Miskin Indonesia (juta orang)
Lebih lanjut, masalah kemiskinan tidak Untuk menekan angka kemiskinan dan
terlepas dari masalah ekonomi lainnya, yaitu ketimpangan pendapatan, pemerintah dapat
ketimpangan pendapatan. Ada relasi yang kuat menjalankan strategi kebijakan yang mendukung
antara kemiskinan, ketimpangan, dan juga kesejahteraan penduduk miskin (pro poor). Bank
pertumbuhan ekonomi (Barro, 1999; Suryadarma Dunia menilai bahwa untuk dapat memajukan
et al., 2005). Ketimpangan pendapatan di ekonomi secara substansial, pemerintah harus
Indonesia menunjukkan tren yang semakin mengimplementasikan kebijakan- kebijakan
melebar sebagaimana pada Gambar 2 yang publik yang efektif dengan cara menjalin
menunjukkan tren rasio gini sebesar 0,308 pada kemitraan dengan sektor swasta dan organisasi
tahun 1999 meningkat menjadi 0,413 pada tahun masyarakat sipil (World Bank, 2014). Strategi
2013. Peningkatan ini seiring dengan perlambatan kemitraan penting untuk dilakukan agar tercipta
penurunan kemiskinan yang terjadi. Hal ini sinergi dalam pembangunan ekonomi yang
memperlihatkan bahwa pertumbuhan ekonomi diharapkan secara inklusif dapat dirasakan oleh
yang mengalami perbaikan tidak diiringi dengan masyarakat. Selain itu, strategi penting lainnya
distribusi pendapatan yang merata. Pertumbuhan adalah dengan cara membantu masyarakat miskin
ekonomi yang tinggi namun tidak mendukung untuk dapat meningkatkan ekonominya melalui
pada penurunan angka kemiskinan mendorong penyediaan lapangan kerja.
pada semakin lebarnya disparitas pendapatan dan Kemiskinan dan ketimpangan pendapatan
konsumsi antara kelompok miskin dengan adalah masalah sosial yang harus diselesaikan
kelompok kaya. Untuk itu, ketimpangan dan ini menjadi tanggung jawab bersama, baik
pendapatan merupakan aspek penting lainnya pemerintah, swasta, dan organisasi masyarakat
yang juga perlu mendapat perhatian lebih dalam sipil. Dari sisi peran pemerintah, berbagai
upaya pengentasan kemiskinan. program dan kebijakan pembangunan telah
No Nama Nama
. Nama Organisasi No. Nama Organisasi
Nani Perempuan Kepala
1. Zulminarni Keluarga 15. Masril Koto Agribusiness Microfinance
(PEKKA) Institution (LKMA)
Ewa
2. Wojkwoska Kopernik 16. Kasmiati Yayasan Koperasi ANNISA
3. Dodo Juliman COMBINE 17. Jumadi SORAK
Widianto
Bambang
4. Enny Soekoer Yabaka 18. Ismawan Bina Swadaya
5. P. Sarijo Lesman 19. Ali Hasan Yayasan Bissma
Iwan Panut Orangutan Information
6. Saktiawan Yayasan PERAMU 20. Hadisiswoyo Centre
Bali Tekno Hayati
7. Yani Sagoroa Lembaga Olah Hidup 21. Suprio Guntoro Foundation
Paguyupan Penata
8. Shemmy Rory Parkir 22. Gunardo Yayasan Kesejahteraan
Surakarta Masyarakat Indonesia
Yayasan Kerja Stepanus Institute of Dayakology
9. Ratna Refida Pemukiman 23. Djuweng Research
Rakyat (YKPR) and Development
10. Onno Purbo - 24. Ronny Dimara -
11. Tri Mumpuni - 25. Rossana Dewi Yayasan Gita Pertiwi
12. Iwan Mucipto Futura Hijau Lestari 26. Agung Alit Mitra Bali
Moeliono
13. Hamzah M. - 27. Pamikatsih InterAksi
14. Maria Loretha Yayasan Cinta Alam
Pertanian
Sumber: Ashoka Foundation dan Schwab Foundation
60 Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol 22, No. 1, 2014
HASIL DAN PEMBAHASAN kreatif dalam konsep kewirausahaan seringkali
Kewirausahaan sosial telah disadari memberikan melewati batas-batas tradisi dalam aktivitas
dampak sosial yang besar, terutama dalam ekonomi yang berlaku secara konvensional.
mengentaskan kemiskinan. Inovasi dan ide yang Kemunculan konsep kewirausahaan telah meretas
di luar batas pemikiran umum (out of the box) asumsi yang ada dalam teori ekonomi neo klasik.
menjadi instrumen utama. Selain itu, kecerdasan Merujuk pada Schumpeter, kewirausahaan
emosional yang dimiliki oleh wirausaha sosial didefinisikan sebagai creative destruction
terus mendorong untuk mencari peluang dalam (Drucker, 1985). Definisi ini menekankan bahwa
melakukan perubahan sosial. Karakteristik konsep kewirausahaan bersifat kreatif. Kreativitas
seorang wirausaha yang berani mengambil risiko mendorong pada inovasi dan menjadi alat utama
menandakan sebagai seseorang yang tangguh dalam memanfaatkan peluang yang ada.
dalam upaya menyelesaikan permasalahan sosial. Wirausaha akan selalu mencari perubahan dan
Pembangunan ekonomi yang berkeadilan, meresponnya, serta memanfaatkannya sebagai
terutama bagi masyarakat miskin menjadi peluang untuk menciptakan nilai dan
pendorong untuk melakukan perubahan yang menyelesaikan masalah.
signifikan melalui inovasi sosial. Pendekatan Merujuk dari Tabel 2, di Indonesia wirausaha
kewirausahaan membuka jalan bagi pemerataan sosial yang berfokus dalam pembangunan
distribusi ekonomi. Selain itu, gagasan baru yang ekonomi berjumlah 27 orang. Dari jumlah ini,
yang merupakan social business dan menjadi unit
Gambar 3. Proses Kewirausahaan Sosial