Anda di halaman 1dari 9

PENDEKATAN KEWIRAUSAHAAN SOSIAL DALAM UPAYA PENGENTASAN

KEMISKINAN DI INDONESIA

SOCIAL ENTREPRENEURSHIP APPROACH TO POVERTY REDUCTION IN


INDONESIA

Nadia Rifatul Karomah 200910301068


Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Jember
Jl. Kalimantan Tegalboto No.37, Krajan Timur, Sumbersari, Kec. Sumbersari, Kabupaten
Jember, Jawa Timur 68121
nadiarifatul2@gmail.com

ABSTRAK

Kewirausahaan sosial adalah usaha untuk merespon tantangan sosial seperti kemiskinan di
Indonesia yang semakin hari semakin tinggi dimana setiap orang diharapkan mampu menjadi
agen perubahan yang percaya diri dalam mengatasi masalah sosial dan mendorong perubahan
sosial dengan dukungan penuh lingkungan sosialnya. Mengingat angka kemiskinan di
Indonesia masih sangat tinggi diperlukan adanya sebuah perubahan kondisi kesejahteraan
sosial di Indonesia guna mewujudkan cita-cita Indonesia 100 tahun kedepan yakni Indonesia
emas 2045 melalui pendekatan kewirausahaan sosial.

Kata Kunci : Kewirausahaan sosial, kemiskinan, Indonesia emas 2045

ABSTRACT

Social entrepreneurship is an effort to respond to social chalelenges such as poverty in


Indonesia which is expented to be a confident agent of change in overcoming social problems
and encouraging social change with the full support of the social environtment. Given the
poverty rate in Indonesia, it is still very necessary for a change in social conditions in Indonesia
in order to realize the ideals of Indonesia in the next 100 years, Indonesia is gold in 2045
through a social entrepreneurship approach.

Keywords : Social entrepreneurship, poverty, Indonesia is gold in 2045

PENDAHULUAN

Indonesia pada usia 100 tahun tepatnya pada masa keemasan, tepat pada hari
pada tahun 2045 digadang akan berada kemerdekaan. Presiden Repubik Indonesia

1
Jokowi , mengagas impian Indonesia tahun karakter kehidupan manusia. Dengan kata
2045 yakni (1) Sumber daya manusia lain bahwa kemiskinan ini merupakan
Indonesia yang kecerdasannya masalah kehidupan yang sifatnya global
mengungguli bangsa-bangsa lain di dunia; atau mendunia, artinya masalah kemiskinan
(2) Masyarakat Indonesia yang menjunjung sudah menjadi perhatian dunia, dan
tinggi pluralisme, berbudaya, religious dan masalah tersebut ada di semua negara,
menjunjung tinggi nilai-nilai etika; (3) walaupun dampak dari kemiskinan
Indonesia menjadi pusat Pendidikan, sangatlah berbeda-beda.
teknologi, dan peradaban dunia; (4)
Menurut BPS (2016) kemiskinan adalah
Masyarakat dan aparatur pemerintah yang
ketidakmampuan dari sisi ekonomi, materi
bebas dari perilaku korupsi; (5)
dan fisik untuk mencukupi kebutuhan dasar
Terbangunnya infrastruktur yang merata di
makanan dan bukan makanan yang diukur
seluruh Indonesia; (6) Indonesia menjadi
dengan pengeluaran. Ukuran kemiskinan
negara yang mandiri dan negara yang
yaitu menggunakan garis kemiskinan. Yang
berpengaruh di Asia Pasifik; dan (7)
erdiri dari garis kemiskinan makanan
Indonesia menjadi barometer pertumbuhan
(GKM), dan garis kemiskinan non makanan
ekonomi di dunia.
(GKNM). Garis kemiskinan makanan
Pada poin ketujuh Indonesia diharapkan adalah nilai pengeluaran yang di hasilkan
menjadi negara yang menjadi barometer dari kebutuhan minimum makanan yang di
pertumbuhan ekonomi di dunia. Namun, hitung dalam 2.100 kalori perkapita perhari,
pada fakta kenyataan saat ini Indonesia sedangkan garis kemiskinan non makanan
memiliki angka kemiskinan yang tinggi dihitung dari kebutuhan minimum untuk
sehingga mempengaruhi berbagai aspek sandang, Pendidikan, dan Kesehatan dan
yang menjadi indikator kesejahteraan sosial kebutuhan dasar lainnya.
salah satu contohnya adalah Pendidikan dan
Berbagai program ataupun kebijakan
lain sebagainya. Menurut Nurwati (2008)
pengentasan kemiskinan telah dilakukan
kemiskinan merupakan masalah sosial yang
dan ini terbukti dengan adanya penurunan
terus ada di kehidupan masyarakat.
jumlah penduduk miskin. Merujuk pada
Masalah kemiskinan sangatlah lama, dan
Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk
dalam waktu yang Panjang, sama seperti
miskin di Indonesia mengalami tren
halnya dengan usia manusia itu sendiri, dan
penurunan dari tahun 1999 hingga 2010
unsur pokok permasalahannya adalah
meskipun melambat, baik di kota maupun
menyangkut berbagai macam bentuk atau
di desa. Penurunan ini merupakan hasil dari

2
pemulihan pertumbuhan ekonomi pasca mikro Grameen Bank oleh Muhammad
krisis ekonomi tahun 1997. Namun, apakah Yunus, jasa keuangan Aavishkaar di
kemiskinan di Indonesia memang benar Singapura, pembangunan jaringan listrik di
mengalami penurunan mengingat adanya Brazil oleh Fabio Rosa, pembangunan
ukuran kemiskinan sifatnya multidimensi ekonomi masyarakat desa di Afrika Selatan
sehingga definisi dan ukurannyapun oleh Paul Cohen, unit dana pertanian (Farm
beragam (Bourguignon dan Chakvarty, Shop) di Kenya oleh Madison Ayer, dan
2003; Handayani, 2012). wirausaha sosial lainnya. Dalam
menganalisis praktik kewirausahaan sosial
Untuk menekan angka kemiskinan dan
kajian kewirausahaan sosial banyak
ketimpangan pendapatan, pemerintah dapat
dilakukan, salah satunya seperti yang
menjalankan strategi kebijakan yang
dilakukan oleh Perrini dan Vurro
mendukung kesejahteraan penduduk
melakukan analisis teori dan praktik
miskin (pro poor). Bank dunia menilai
kewirausahaan sosial terhadap 35 ventura
bahwa untuk dapat memajukan ekonomi
kewirausahaan sosial (Social
secara substansial,, pemerintah harus
Entrepreneurship Ventures/ SEVs). SEVs
mengimplementasikan kebijakan-
ini dianalisis dalam empat area, yaitu visi,
kebijakan public yang efektif dengan cara
misi, dan nilai-nilai organisasi,
menjalin kemitraan dengan sector swasta
entrepreneurial opportunities and
dan organisasi masyarakat sipil (World
innovation, model kewirausahaan, serta
Bank, 2014). Strategi kemitraan penting
luaran sosial dan dampaknya terhadap
untuk dilakukan agar tercipta sinergi dalam
kesejahteraan sosial. Selain itu, Bornstein
pembangunan ekonomi yang diharapkan
(2006) telah melakukan analisis terhadap
dapat mampu menyokong tujuan bangsa
wirausaha sosial di beberapa negara yang
Indonesia emas 2045. Selain itu, strategi
menjadi Ashoka fellow.
penting lainnya adalah dengan cara
membantu masyarakat miskin untuk dapat Di Indonesia, wirausaha sosial tumbuh
meningkatkan ekonominya melalui dengan cepat seiring dengan keyakinan
penyediaan lapangan kerja. bahwa kewirausahaan sosial dapat
mengatasi masalahmasalah sosial (Utomo,
Upaya penyelesaian masalah sosial dengan
2014). Ini terbukti dengan didirikannya
menggunakan pendekatan kewirausahaan
Asosiasi Kewirausahaan Sosial Indonesia
merupakan trobosan yang luar biasa. Ini
(AKSI) pada tahun 2009. Kewirausahaan
telah dibuktikan dari berbagai praktik
sosial telah menjadi kajian di Indonesia,
kewirausahaan sosial, seperti pembiayaan

3
seperti yang dilakukan oleh Haryadi dan PEMBAHASAN
Waluyo (2006), Rahmawati et al., (2011),
Kewirausahaan sosial bukanlah suatu
Palesangi (2012), Situmorang dan Marzanti
fenomena yang baru. Fenomena ini telah
(2012), Pratiwi dan Siswoyo (2014), serta
lama ada dan hingga kini terus berkembang.
Utomo (2014). Namun, kajian yang telah
Namun demikian, secara konseptual,
dilakukan ini belum memfokuskan pada
definisi kewirausahaan sosial masih
masalah kemiskinan dan pembangunan
diperdebatkan. Ini karena apakah konsep
ekonomi serta praktik kewirausahan dalam
kewirausahaan sosial diturunkan dari
bentuk social business. Penelitian ini
paradigma kewirausahaan “lama” atau
bertujuan untuk memberikan gambaran
merupakan bidang kajian yang berdiri
mengenai peran pendekatan kewirausahaan
sendiri. Mair (2006) menyatakan bahwa
dalam menyelesaikan permasalahan sosial
definisi konsep kewirausahaan sosial masih
yang berupa kemiskinan dengan
lemah dan dalam konteks kewirausahaan
menggunakan konsep social business.
bisnis, definisinya pun masih kabur.
TUJUAN PENULISAN Meskipun demikian, konsep ini telah
banyak digunakan dalam memahami kajian
Kemiskinan adalah salah satu
ilmu kewirausahaan dalam kaitannya
permasalahan pelik yang menjadi salah satu
dengan pengurangan kemiskinan.
hambatan dalam mewujudkan cita-cita
bangsa Indonesia menjadi negara yang Konsep kewirausahaan sosial merupakan
menjadi barometer pertumbuhan ekonomi perluasan dari konsep dasar kewirausahaan
dunia. Melalui kewirausahaan sosial yang secara historis telah diakui sebagai
diharapkan mampu mengurangi jumlah pengungkit ekonomi, terutama dalam
kemiskinan di Indonesia. Tujuan penulisan menyelesaikan masalah sosial (Noruzi et
ini ditujukan untuk memenuhi tugas ujian al., 2010; Patra dan Nath, 2014). Meskipun
akhir semester (UAS) mata kuliah bersifat multifacet, kewirausahaan
organisasi administrasi kesejahteraan merupakan serangkaian perilaku individu
sosial. Pembaca dapat mengetahui dalam menjalankan kegiatan ekonomi
pentingnya kewirausahaan sosial dalam melalui upaya pemanfaatan berbagai
upaya pengentasan kemiskinan di peluang untuk dapat menciptakan nilai.
Indonesia berbasis wirausaha sosial guna Dalam konteks kewirausahaan sosial, nilai
mewujudkan cita-cita Indonesia 100 tahun yang dituju adalah nilai sosial sebab
kedepan. kewirausahaan sosial sangat menekankan
bagaimana menciptakan ide atau gagasan

4
yang bersifat inovatif dalam rangka pemerintah, penghentian bantuan dari
menyelesaikan permasalahan sosial. individu atau pun perusahaan sementara
kebutuhan sosial terus meningkat. Bentuk
Kewirausahaan sosial merupakan
pertama ini menggambarkan tuntutan agar
fenomena global yang telah mendorong
bertindak inovatif untuk menyelesaikan
pada perubahan sosial. Nicholls (2006)
permasalahan sehubungan dalam upaya
menjelaskan bahwa kewirausahaan sosial
mencari sumber pembiayaan agar aktivitas
didorong oleh gerakan dari orang-orang
yang bertujuan sosial tetap berjalan. Kedua,
yang inovatif, pragmatis, dan aktivis sosial
kewirausahaan sosial menekankan pada
yang visioner, serta jaringannya.
aspek individual yang memiliki gagasan
Kewirausahaan sosial menggabungkan
untuk memperjuangkan pengurangan
konsep bisnis, amal, dan model pergerakan
permasalahan sosial. Aspek individual
sosial untuk membangun solusi atas
lebih melihat pada perilaku sebagai
permasalahan sosial secara berkelanjutan
wirausaha sosial. Ini menggambarkan
dan menciptakan tatanan nilai sosial (social
bagaimana ciri atau karakter dari seorang
value). Aktivitas kewirausahaan sosial
wirausaha sosial. Ada aspek kepemimpinan
memiliki jangkauan yang luas. Bornstein
di dalamnya. Ketiga, kewirausahaan sosial
(2006) menambahkan bahwa praktik
dipandang sebagai praktik tanggung jawab
kewirausahaan sosial telah memainkan
sosial dari suatu entitas bisnis melalui
peran penting dengan menggunakan
mekanisme kerjasama dalam
pendekatan-pendekatan baru terhadap
penyelenggaraannya. Bentuk ketiga ini
penyakit sosial melalui gagasan atau model
lebih dikenal sebagai corporate social
baru dalam bentuk pengentasan
responsibility (CSR) dan kini berkembang
kemiskinan, penciptaaan kekayaan,
sebagai corporate social entrepreneurship
peningkatan kesejahteraan, pelestarian
(CSE).
lingkungan, serta pendampingan hukum
(advocacy). Berdasarkan definsi yang ada, pada
dasarnya kewirausahan sosial merupakan
Menurut Seelos dan Mair (2004), definisi
bentuk penggabungan antara konsep
kewirausahaan sosial terbagi ke dalam tiga
kewirausahaan yang mengedepankan pada
bentuk. Pertama, kewirausahan sosial
kegiatan ekonomi yang mencirikan seorang
mengacu pada gagasan organisasi nirlaba
wirausaha namun tujuan yang dicapai tidak
yang berupaya mencari pembiayaan untuk
hanya berorientasi pada profit, melainkan
aktivitasnya sehubungan dengan adanya
juga pada tujuan sosial (social value).
penghentiaan dukungan finansial dari

5
Kewirausahaan sosial ini dapat menjadi konsep kewirausahaan telah meretas
jalan bagi seseorang untuk dapat asumsi yang ada dalam teori ekonomi neo
melakukan perubahan sosial, seperti klasik. Merujuk pada Schrumpeter,
pengurangan kemiskinan dengan cara atau kewirausahaan didefinisikan sebagai
pendekatan kewirausahaan. Artinya konsep “creative destruction” (Drucker, 1985).
dasar kewirausahaan, seperti inovasi, Definisi ini menekankan bahwa konsep
berorientasi peluang (opportunities kewirausahaan bersifat kreatif. Kreativitas
seeker),visioner, dan lain sebagainya untuk mendorong pada inovasi dan menjadi alat
diimplementasikan dalam kerangka utama dalam memanfaatkan peluang yang
kegiatan sosial. ada. Wirausaha akan selalu mencari
perubahan dan meresponnya, serta
Kewirausahaan sosial telah didasari
memanfaatkannya sebagai peluang untuk
memberikan dampak sosial yang besar,
menciptakan nilai dan menyelesaikan
terutama dalam mengentaskan kemiskinan.
masalah.
Inovasi dan ide yang di luar batas pemikiran
umum (out of the box) menjadi instrument Salah satu contoh dari kewirausahaan sosial
utama. Selain itu, kecerdasan emosional yang ada di Indonesia adalah Bina swadaya
yang dimiki oleh wirausaha sosial terus dan Mitra Bali. Bina Swadaya dan Mitra
mendorong untuk mencari peluang dalam Bali, keduanya menjalankan praktik
melakukan perubahan sosial. Karakteristik kewirausahaan sebagai katalisator
seorang wirausaha yang berani mengambil perubahan sosial. Kewirausahaan telah
resiko menandakan sebagai seorang yang diakui berperan penting dalam
Tangguh dalam upaya menyelesaikan perekonomian. Kewirausahaan dapat
permasalahan sosial. mendorong pada penciptaan lapangan kerja
dan peningkatan kesejahteraan. Asumsi ini
Pembangunan ekonomi yang berkeadilan,
didasarkan bahwa kewirausahaan
terutama bagi masyarakat miskin menjadi
mendorong pada penciptaan ide dan
pendorong untuk melakukan perubahan
pembentukan peluang pasar baru
yang signifikan melalui inovasi sosial.
(Henrekson, 2005). Bina Swadaya dan
Pendekatan kewirausahaan membuka jalan
Mitra Bali memiliki sense of business
bagi pemerataan distribusi ekonom. Selain
dalam melakukan pemberdayaan.
itu, gagasan baru yang kreatif dalam konsep
kewirausahaan seringkali melewati batas- Pendekatan kewirausahaan yang dilakukan
batas tradisi dalam aktivitas ekonomi yang oleh Bina Swadaya dalam bentuk social
berlaku secara konvensional. Kemunculan business merupakan bentuk kemandirian

6
secara finansial untuk mendukung kegiatan pada perbaikan ekonomi pengrajin. Dalam
sosialnya. Keuntungan yang diperoleh dari konsep kewirausahaan sosial, inovasi sosial
aktivitas wirausaha dikembangkan dan merupakan elemen penting. Wirausaha
disitribusikan kembali kepada masyarakat, sosial dituntut untuk senantiasa
khususnya kelompok masyarakat berisiko membangun gagasan yang inovatif karena
(masyarakat miskin) melalui kegiatan yang menjadi pijakan dalam upaya penyelesaian
berdampak sosial atau positif (Haryadi dan masalah sosial.
Waluyo, 2006). Selain itu, Bina Swadaya
Praktik kewirausahaan sosial yang
juga mengembangkan pendekatan
dilakukan oleh Mitra Bali adalah melalui
development finance dengan business
strategi pemberdayaan kelompok yang
finance untuk program pengembangan
inovatif (innovative community
masyarakat. Ini sejalan dengan Seelos dan
development program). Pemberdayaan ini
Mair (2006) yang menjelaskan bahwa
berbentuk forum diskusi yang membahas
pendekatan kewirausahaan sosial
permasalahan yang dihadapi oleh
mendorong sebuah gagasan bagi organisasi
pengrajin, seperti bagaimana menghadapi
nirlaba untuk berupaya mencari
pembeli yang tidak jujur, kekurangan
pembiayaan untuk aktivitas sosialnya
permodalan, hingga pada membangun
sehubungan dengan keterbatasan dana yang
akses informasi pemasaran. Selain itu,
diperoleh dari donor. Di sini Bina Swadaya
pengrajin juga diberikan pembelajaran
telah bertransformasi menjadi organisasi
terkait mengelola bisnis. Kegiatan
yang mandiri dan telah membuktikan
pemberdayaan yang dilakukan oleh Mitra
keberhasilannya dalam
Bali ini merupakan suatu bentuk revitalisasi
mengimplementasikan nilai-nilai
ekonomi dan kesejahteraan.
kewirausahaan dalam aktivitasnya.
Mair dan Noboa (2006) serta Swedberg
Mitra Bali memberdayakan pengrajin
(2009) menjelaskan bahwa dalam bukunya
dalam bentuk model bisnis yang berupaya
Schumpeter, The Theory of Economic
untuk memberikan pembelajaran kepada
Development, kewirusahaan pada dasarnya
pengrajin terkait kelemahan mereka dalam
mencakup aktivitas tidak hanya ekonomi
perdagangan dan cara mengatasi masalah
saja melainkan juga non ekonomi.
tersebut. Implementasi model bisnis
Kewirausahaan sosial dikategorikan
perdagangan yang adil (fair trade) yang
sebagai kewirausahaan non ekonomi.
digagas oleh mitra bali ini merupakan
Kewirausahaan sejatinya adalah
inovasi sosial yang memberikan dampak
mechanism of economic change

7
selanjutnya telah bergeser dan membuka kebermanfaatannya. Meskipun demikian,
konsep baru menjadi mechanism of social dampaknya belum secara meluas dirasakan
change. Dalam konteks Bina Swadaya dan oleh masyarakat. Untuk itu, semakin
Mitra Bali menunjukkan keduanya sebagai bertumbuhnya wirausaha sosial diharapkan
wirausaha yang merupakan agen ekonomi akan dapat berkontribusi terhadap
dengan memanfaatkan daya inovasinya pembangunan ekonomi dan terutama pada
sebagai kekuatan pendorong untuk pengentasan kemiskinan.

menciptakan ide baru dalam produknya KESIMPULAN


disertai dengan keberanian mengambil
Kemiskinan yang menjadi momok bagi
risiko atas apa yang dilakukan (Ebner,
berbagai negara menghambat proses
2005). Kreft dan Sobel (2005) dengan
kesejahteraan sosial masyarakat.
merujuk pada Schumpeter menjelaskan
Perwujudan cita-cita Indonesia menjadi
bahwa karakteristik dari wirausaha adalah
Indonesia emas 2045 dimana dalam tujuan
inovator, berani mengambil risiko, dan
poin terakhir yakni Indonesia menjadi
memiliki kemampuan dalam
barometer perekonomian dunia menjadi
mengalokasikan sumber daya yang ada
terhambat akibat adanya permasalahan
secara efisien.
yang tak kunjung mentas yakni kemiskinan.
Kewirausahaan sosial menjadi alternatif Melalui kewirausahaan sosial diharapkan
dalam upaya membangun ekonomi dapat mampu mengurangi bahkan
masyarakat miskin yang memiliki mengatasi penuh permasalahan kemiskinan
keterbatasan akses terhadap sumber daya yang tak ada habisnya ini. Kewirausahaan
produktif ataupun terhadap sumbersumber sosial menjadi alternatif dalam upaya
ekonomi. Inklusivitas pembangunan membangun ekonomi masyarakat miskin
ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah yang memiliki keterbatasan akses terhadap
sejatinya menghadapi berbagai kendala, sumber daya produktif ataupun terhadap
seperti kualitas sumber daya manusia yang sumbersumber ekonomi.
masih rendah, kebijakan yang belum tepat
sasaran, minimnya pendanaan untuk DAFTAR PUSTAKA
Firdaus, N. (2014). PENGENTASAN
infrastruktur, dan lain sebagainya. KEMISKINAN MELALUI
Pendekatan kewirausahaan dalam PENDEKATAN
KEWIRAUSAHAAN SOSIAL.
pembangunan ekonomi masyarakat miskin
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan,
yang dilakukan oleh agen perubahan sosial 55-66.
(social business) telah terbukti

8
https://old.bappenas.go.id/files/Visi%20In
donesia%202045/Ringkasan%20Eksekutif
%20Visi%20Indonesia%202045_Final.pdf

Anda mungkin juga menyukai